NIM : 21101007
1.1. Pengertian
Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk
melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang
dapat dikategorikan sebagai ancaman mekanis, kimiawi, dan bakteriologis.
Kebutuhan akan keamanan terkait dengan konteks fisiologis dan hubungan
interpersonal. Keamanan seringkali didefinisikan sebagai keadaan bebas dari
cedera fisik dan psikologis, adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang
harus dipenuhi. Lingkungan pelayanan pelayanan kesehatan dan komunitas
yang aman merupakan hal penting untuk kelangsungan hidup klien
(Kemenkes, 2016)
1.1.1 Keamanan
Keamanan didefinisikan sebagai keadaan bebas dari cedera fisik dan
psikologis (Poetter, dan Perry 2010).
1.1.2 Kenyamanan
Kenyamanan merupakan suatu keadaan seseorang merasa sejahtera atau
nyaman baik secara mental, fisik maupun sosial (Keliat dkk, 2015).
Kenyamanan menurut (Keliat dkk, 2015)
b. Klasifikasi Nyeri
Klasifikasi nyeri berdasarkan waktu:
1.2. Etiologi
c. Penekanan saraf
d. Infiltrasi tumor
h. Tekanan emosional
i. Riwayat penganiayaan
j. Riwayat penyalahgunaan zat
Nyeri Akut
a. Mengeluh nyeri
b. Tampak meringis
d. Gelisah
Nyeri Kronis
a. Mengeluh nyeri
c. Tampak meringis
d. Gelisah
a. Arti Nyeri. Nyeri bagi seseorang memiliki banyak perbedaan dan hampir
sebagian arti nyeri merupakan arti yang negatif, seperti
membahayakan, merusak, dan lain-lain. Keadaan ini di pengaruhi
lingkungan dan pengalaman.
1.4. Patofisiologi
Pada saat sel saraf rusak akibat trauma jaringan, maka terbentuklah
zat-zat kimia seperti Bradikinin, serotonin dan enzim proteotik. Kemudian
zat-zat tersebut merangsang dan merusak ujung saraf reseptor nyeri dan
rangsangan tersebut akan dihantarkan ke hypothalamus melalui saraf
asenden. Sedangkan di korteks nyeri akan dipersiapkan sehingga individu
mengalami nyeri. Selain dihantarkan ke hypothalamus nyeri dapat
menurunkan stimulasi terhadap reseptor mekanin sensitif pada
termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau mengalami nyeri
(Wahit Chayatin, N.Mubarak, 2007).
1.5. Pathway/W.O.C
1.6. Pemeriksaan Penunjang
1.7. Komplikasi
a. Oedema Pulmonal
b. Kejang
c. Masalah Mobilisasi
d. Hipertensi
e. Hipertermi
b. Identifikasi nyeri
a. Pemberian analgesik
b. Plasebo
1.9.1 Pengkajian
1) Identitas klien
2) Keluhan utama
6) Riwayat psikososial
9) Pola eliminasi
Nyeri Akut
1.9.3 Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Slki Siki
(Sdki)
Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri (I.
berhubungan dengan keperawatan 1x24 jam, 08238)
agen pencedera diharapkan nyeri dapat di Aktivitas:
fisiologis (misal, atasi degan kriteria hasil O:
inflamasi,iskemia, Kontrol Nyeri (L. 08063)• Identifikasi lokasi,
neoplasma ) ditandai Indikator SA ST karakteristik, dan
oleh pasien tampak Kemampuan 5 1 intensitas nyeri
meringis pada area yang megenal • Identifikasi skala nyeri
nyeri. penyebab T:
nyeri • Berikan teknik non
Kode Diagnosa Meggunakan 5 1 farmakologis untuk
Keperawatan Indonesi: teknik non mengurangi rasa nyeri
D.0077 farmakologis (contoh pemberian
bekam)
Tingkat Nyeri L. 08066 • Kontrol lingkungan
Indikator S ST yang memperberat
A nyeri
Keluhan 5 1 E:
nyeri • Jelaskan penyebab,
meringis periode dan pemicu
Ketegangan 5 1 nyeri
Otot • Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Keterangan: K:
1. Menurun • Kolaborasi pemberian
2. Cukup Menurun analgesik, jika perlu
3. Sedang
4. Cukup Meningkat
5.
6. Meningkat
JAM,
DIAGNOSA EVALUASI
HARI, IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
TANGGAL
Nyeri Akut 4 januari
a. Mengidentifikasi lokasi S:
berhubungan 2022 nyeri, durasi, frekuensi, dan Pasien mengatakan
dengan agen kualitas nyeri nyeri berkurang
pencedera 15.35 b. mengkaji penyebab faktor setelah pemberian
fisiologis (misal, WIB yang memperingan dan terapi bekam
inflamasi,iskemia, memperberat nyeri O:
neoplasma ) c. memberikan terapi non
- pasien tidak tampak
ditandai oleh farmakologi (akupressure, meringis
pasien tampak akupntur, cupping therapy)- pasien tidak gelisah
meringis pada area d. menjelaskan kepada pasien
- dan pasien sudah
yang nyeri. penyebab dan pemicu tidak mengeluhkan
terjadinya nyeri nyeri
Kode Diagnosa e. menjelaskan kepada pasien A:
Keperawatan strategi untuk meredakan Masalah teratasi
Indonesi: D.0077 nyeri (teknik relaksasi) P:
Intervensi
dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Anitescu, M., Benzon, H. T., & Wallace, M. s. (2017). Challenging Cases and
Complication Management in Pain Medicine (1st ed.). Chicago: Springer
International Publishing.
Keliat, dkk (2015). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok Edisi 2. Jakarta:
EGC
Mubarak, Wahid I. Chayatin N., Rozikin K. & Supradi. (2007). Promosi Kesehatan.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Potter & Perry. (2010). Fundamental Of Nursing edisi 7. Jakarta : Salemba medika.