Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI)

NELMY APRIANI
2104029

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

PRODI S1KEPERAWATAN

2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI)

A. Konsep Teoritis Kebutuhan Dasar Manusia


1. Definisi
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat
subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal sekala atau
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
rasa nyeri yang dialaminya. Berikut adalah pendapat beberapa ahli mengenai pengertian
nyeri :
a. Menurut Prasetyo (2010) nyeri merupakan suatu produksi mekanisme bagi tubuh,
timbul ketika jaringan rusak yang menyebabkan individu bereaksi untuk
menghilangkan nyeri.
b. Nyeri dapat digambarkan sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang sudah atau
berpotensi terjadi atau dijelaskan berdasarkan kerusakan tersebut. Nyeri tidak hanya
menimbulkan pengalaman subjektif dengan komponen sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan, namun nyeri memperlihatkan beberapa bukti objektif.
Mengamati tanda-tanda vital dapat memberi petunjuk mengenai derajat nyeri yang
dialami pasien (PricedanWilson, 2006).
c. Nyeri merupakan sensasi subjektif, rasa yang tidak nyaman biasanya berkaitan
dengan kerusakan jaringan actual dan potensial (Siswanti, 2011).
Nyeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan
meningkatkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial
(JudithM.Wilkinson2002). Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman
emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau
menggambarkan adanya kerusakan. Serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari
ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan
dengan durasi kurang dari 6 bulan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional).
Nyeri secara umum di bagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan kronis. Nyeri akut
merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang tidak
melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot. Nyeri kronis
merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung cukup lama,
yaitu lebih dari 6 bulan. Termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal,
sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis. Ditinjau dari sifat terjadinya,nyeri dapat
dibagi kedalam beberapa kategori, di antaranya nyeri tersusuk dan nyeriterbakar.
2. Anatomi Fisiologi Nyeri
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan sebagai respon dari luka baik secara
fisik maupun fisiologis. Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya
rangsangan. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah niciceptor, merupakan ujung-ujung
saraf sangat bebas yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin yang
tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada visera, persendian, dinding arteri,
hati,dan kandung empedu.

Reseptor nyeri dapat memberikan respon akibat adanya stimulasi atauran gsangan.
Stimulasi tersebut dapat berubah zat kimiawi seperti histamine, bradikinin,
prostaglandin, dan macam-macam asam yang dilepas apabila terdapat kerusakan pada
jaringan akibat kekurangan oksigenasi. Stimulasi yang lain dapat berupa termal, listrik
atau mekanis.

3. Faktor Predisposisi dan Presipitasi


a. Faktor predisposisi
1) Trauma
2) Peradangan
3) Trauma psikologis
b. Faktor presipitasi
1) Lingkungan
2) Suhu ekstrim
3) Kegiatan
4) Emosi
4. Gangguan Terkait Nyeri
a. Etilogi
Penyebab nyeri dapat diklasifikasikan kedalam 2 golongan yaitu penyebab
yang berhubungan dengan fisik dan berhubungan dengan psikis.
1) Secara fisik misalnya penyebab adalah trauma (mekanik, thermal, kimiawi,
maupun elektrik )
a) Trauma mekanik menimbulkan nyeri karena ujung–ujung saraf bebas
mengalami kerusakan akibat benturan, gesekan, ataupun luka.
b) Trauma thermal menimbulkan nyeri karena ujung saraf reseptor
mendapat rangsangan akibat panas atau dingin.
c) Trauma kimiawi terjadi karena tersentuh zat asam atau basa yang kuat
d) Trauma elektrik dapat menimbulkan nyeri karena pengaruh aliran listrik
yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri.
2) Neoplasma menyebabkan nyeri karena terjadinya tekanan atau kerusakan
jaringan yang mengandung reseptor nyeri dan juga terikan, jepitan atau
metaphase.
3) Peradangan adalah nyeri yang diakibatkan karena adanya kerusakan ujung-
ujung saraf reseptor akibat pembengkakan.
4) Gangguan sirkulasi dan kelainan pembuluh darah, biasanya pada pasien
infarkmiokard dengan tanda nyeri pada dada yang khas.
b. Patofisiologi
Nyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi, perilaku. Cara yang paling
baik untuk memahami pengalaman nyeri, akan membantu untuk menjelaskan tiga
komponen fisiologis berikut yakni : resepsi, persepsi, dan reaksi.
1) Resepsi : Proses perjalanan nyeri.
2) Persepsi : Kesadaran seseorang terhadap nyeri. Adanya stimuli yang
mengenai tubuh (mekanik, termal, kimia ) akan menyebabkan pelepasan
substansi kimia (histamine, bradikinin, kalium). Substansi tersebut
menyebabkan nosiseptor bereaksi, apabila nosiseptor mencapai ambang nyeri
maka akan timbul impuls saraf yang akan dibawa menghantarkan sensasi
berupa sentuhan, getaran, suhu hangat dan tekanan halus. Reseptor terletak di
struktur permukaan.
3) Reaksi :  Respon fisiologis dan perilaku setelah mempersepsikan nyeri.
Stimulus penghasilan nyeri mengirim impuls melalui serabut saraf perifer.
Serabut nyeri memasuki medulla spinalis dan menjalani salah satu dari
beberapa rute saraf dan akhirnya sampai kedalam masa berwarna abu-abu
dimedulla spinalis.

Terdapat pesan nyeri dan berinteraksi dengan sel-sel saraf inhibitor,


mencegah stimulus nyeri mencapai otak atau trasmisi tanpa hambatan ke
korteks serebral. Maka otak menginterpretasi kualitas nyeri dan memproses
informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta asosiasi
kebudayaan dalamupaya mengekspresikan nyeri.
c. Manifestasi klinik
1) Gangguan tidur
2) Posisi menghindari nyeri
3) Gerakan menghindari nyeri
4) Raut wajah kesakitan (menangis, merintih)
5) Perubahan nafsu makan
6) Tekanan darah meningkat
7) Pernafasan meningkat
8) Depresi
d. Komplikasi
1) Edema Pulmonal
2) Kejang
3) Masalah mobilisasi
4) Hipertensi
5) Hipertermi
6) Gangguan pola istirahat dan tidur
e. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui
apakah ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yang dapat
menyebabkan timbulnya rasa nyeri seperti:
1) Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
2) Menggunakan skala nyeri:
a) Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat
berkomunikasi dengan baik
b) Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat menunjukkan lokasi
nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti instruksi yang diberikan
c) Berat = Skala nyeri 7-10 : Secara objektif pasien tidak mampu
berkomunikasi, dan tidak dapat mengikuti instruksi yang diberikan.
f. Penatalaksana Medis
1) Penatalaksanaan Terapi
a) Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi
Contoh : membaca buku, menonton tv, mendengarkan musik dan bermain.
b) Stimulaisi kulit, beberapa teknik untuk stimulasi kulit antara lain : Kompres
dingin dan Counteriritan seperti plester hangat.
2) Penatalaksanaan Operatif
akan lebih efektif diberikan sebelum pasien merasakan nyeri yang berat
dibandingkan setelah mengeluh nyeri.

Konsep Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Kebutuhan


Rasa Nyaman Nyeri
1. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Diisi dengan alasan utama yang dikeluhkan oleh pasien datang ke rumah sakit.
2) Keluhan utama saat pengkajian
Diisi dengan keluhan utama yang dipaparkan dari pengkajian yang dilakukan oleh
perawat
3) Riwayat penyakit sekarang
Diisi dengan riwayat penyakit pasien dari sebelum dirawat di ruman sakit
(keluhan awal) sampai dengan pengkajian.
4) Pengkajian Biologis (dikaji sebelum dan sesudah sakit) Rasa aman dan nyaman
Diisi dengan menggunakan pengkajian nyeri secara rinci (PQRST), apakah nyeri
dapat mengganggu aktifitas, hal apa yang dilakukan untuk mengurangi /
menghilangkan nyeri, cara yang digunakan untuk mengurangi nyeri efektif,
menanyakan apakah ada Riwayat pembedahan.
5) Riwayat penyakit sebelumnya
Diisi dengan pernyataan pasien apakah sebelumnya permah dirawat dirumah sakit
dengan penyakit yang sama atau tidak
b. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kondisi klien secara umum
b) Tanda – tanda vital
c) Pertumbuhan fisik: TB,BB,postur tubuh.
d) Keadaan kulit:warna tekstur, kelainan kulit.

2) Pemeriksaan Cepalo Kaudal


a) Kepala
a) Bentuk, keadaan kulit, pertumbuhan rambut.
b) Mata: kebersihan, penglihatan, pupil, rflek, sklera, konjungtiva
c) Telinga: bentuk, kebersihan, sekret, fungsi dan nyeri telinga
d) Hidung: fungsi, polip, sekret, nyeri
e) Mulut: kemampuan bicara, keadaan bibir, selaput mukosa, warna lidah, gigi
(letak, kondisi gigi), oropharing (bau nafas, suara parau, dahak),
b) Leher: Bentuk, Gerakan, pembesaran thyroid, kelenjar getah bening, tonsil,
JVP, Nyeri telan
c) Dada
1). Inspeksi: Bentuk dada, kelainan bentuk, retraksi otot dada, pergerakan
selama pernafasan, jenis pernafasan
2). Auskultasi: Suara pernafasan, Bunyi jantung, suara abnormal yang ditemuai
3). Perkusi: batas jantung dan paru? Duliness
d) Abdomen
1). Inspeksi: simetris, contour, warna kulit, vena ostomy
2). Auskultasi: Frekuensi dan intensittas peristaltic
3). Perkusi: Udara, Cairan, massa/tumor
4). Palpasi: tonus otot, kekenyalan, ukuran organ, massa, hernia, hepar, lien
e) Genetelia, Anus dan rectum
1). Inspeksi: warana, terpasang alat bantu, kelainan genetal, simpisis
2). Palpasi: teraba penumpukan urine
f) Ekstremitas
1). Atas: kelengkapan, kelainan jari, tonu otot, kesimetrisan gerak, ada yang
mengganggu gerak, kekuatan otot, gerakan otot, gerakan bahu, siku,
pergelangan tangan dan jari – jari
2). Bawah: kelengkaan, edema perifer, kekuatan otot, bentuk kaki, varices,
gerakan otot, gerakan panggul, lutut,pergelangan kaki dan jari–jari.
c. Pemeriksaan penunjang
1) Radiologi
2) Laboratorium
3) EEG, ECG, EMG, USG, CT Scan
Tuliskan tanggal pemeriksaan, hasil dan rentang nilai normalnya.
2. Diagnosis Keperawatan
Nyeri akut
a. Definisi : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan.
b. Penyebab
1) Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, neoplasma)
2) Agen pencedra kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia iritan)
3) Agen pencidra fisik (mis. Abses, trauma, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat,prosedur operasi,trauma, latihan fisik berlebihan
c. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif : Mengeluh Nyeri
Objektif :
1) Tampak meringis
2) Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri)
3) Gelisah
4) Frekuensi nadi meningkat
5) Sulit tidur
d. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif : -
Objektif :
1) Tekanan darah meningkat
2) Pola napas berubah
3) Nafsu makan berubah
4) Proses berpikir terganggu
5) Menarik diri
6) Berfokus pada diri sendir
7) Diaforesis
e. Kondisi Klinis Terkait
1) Kondisi Pembedahan
2) Cedera traumatis
3) Infeksi
4) Sindrom Koroner akut
5) Glaukoma
3. Perencanaan Keperawatan
a. Nyeri Akut
1) Luaran Keperawatan

Tingkat nyeri menurun.

2) SIKI

Manajemen nyeri

a) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

b) Identifikasi skala nyeri

c) Identifikasi respons nyeri non verbal

d) Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri

e) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

f) Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup

g) Monitor efek samping penggunaan analgetik

h) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,

hypnosis, akupresur, terapi music, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik

imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)

i) Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu ruangan, pencahayaan,

kebisingan)

j) Fasilitasi istirahat dan tidur

k) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

l) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri

m) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

n) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

o) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

p) Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu


ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

GANGGUAN RASA NYAMAN (NYERI)

HARI/TANGGAL : 15 November 2021

JAM :

PENGKAJI : Nelmy Apriani

RUANGAN : Assalam

1. IDENTITAS
PASIEN
a. Nama : NY.R
b. Jenis Kelamin : PEREMPUAN
c. Umur : 57 THN
d. Agama : ISLAM
e. Status Perkawinan : MENIKAH
f. Pekerjaan : IRT
g. Pendidikan Terakhir : SMA
h. Alamat : JL. KALLA 11 CAMPAGAYA
i. No. CM :217253
j. Diagnostik Medis :

PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : MUH .AKBAR
b. Umur :
c. Pekerjaan :
d. Alamat : PATTALASSANG GOWA

2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
Riwayat Penyakit Sekarang
1. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri perut kanan atas menjalar keulu hati
2. Kronologi penyakit saat ini
Pasien mengatakan masih merasakan nyeri perut
3. Pengaruh penyakit terhadap pasien
Banyak perubahan pada pola hidup pasien
4. Apa yang diharapkan pasien dari pelayanan kesehatan
Pasien berharap agar bisa cepat sembuh dan cepat pulang
b. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
GENOGRAM :

KET:
: Laki-laki

: Perempuan

: Hubungan Keluarga
: Pasien

c. PENGKAJIAN BIOLOGIS RASA AMAN DAN NYAMAN


1. Apakah ada rasa nyeri? Di bagian mana ? jelaskan secara rinci
P : Nyeri perut
Q: Tertusuk-tusuk
R: Sebelah kanan bagian atas
S: 4 (1-10)
T: Hilang timbul
2. apakah ada mengganggu aktifitas? Ada
3. Apakah yang dilakukan untuk mengurangi / menghilangkan nyeri
4. Apakah cara yang digunakan untuk mengurangi nyeri efektif?
5. Apakah ada Riwayat pembedahan : tidak ada
d. AKTIFITAS ISTIRAHAT – TIDUR
AKTIFITAS
1) Apakah klien selalu berolah raga? Jenis OR? Tidak
2) Apakah klien menggunakan alat bantu dalam beraktifitas? Tidak
3) Apakah ada gangguan aktifitas? Ada
4) Berapa lama melakukan kegiatan perhari? Jam berapa mulai kerja?Tidak ada
5) Apakah klien mempunyai keterampilan khusus? Tidak ada
6) Bagaimana istirahat klien saat sakit sekarang ini? Tidak ada
e. ISTIRAHAT
1) Kapan dan berapa lama klien beristirahat? Tidak menentu
2) Apa kegiatan untuk mengisi waktu luang? Duduk dan berbicara
3) Apakah klien menyediakan waktu khusus untuk istirahat? Ada
4) Apakah pengisian waktu luang sesuai hoby? Tidak ada
5) Bagaimana istirahat klien saat sakit sekarang ini?s Terganggu
f. TIDUR
1) Bagaimana pola tidur klien? Tdur siang : 2 jam tidur malam : 8 jam
2) Apakah kondisi saat ini mengganggu klien?
3) Apakah klien terbiasa menggunakan obat penenang sebelum tidur? Tidak
ada
4) Kegiatan apa yang dilakukan menjelang tidur? Duduk
5) Bagaimana kebiasaan tidur?
6) Apakah klien sering terjaga saat tidur?
7) Pernakah mengalamai gangguan tidur? Jenis nya? Tidak ada
8) Apa hal ditimbulkan akibat gangguan tersebut?
g. CAIRAN
1) Berapabanyak klien minum perhari? Gelas? Kurang dari 2 gelas
2) Minuman apa yang disukai klien dan yang biasa diminum klien? Air hangat
3) Apakah ada minuman yang disukai/dipantang?
4) Apakah klien terbiasa minum alkohol? Tidak ada
5) Bagaimana pola pemenuhan cairan perhari?
6) Ada program pembatasan cairan?
h. NUTRISI
1) Apa yang biasa di makan klien tiap hari? Bubur
2) Bagaimana pola pemenuhan nutrisi klien? Berapa kali perhari? Makan bubur
2 hari sekali
3) Apakah ada makanan kesukaan, makanan yang dipantang?
4) Apakah ada Riwayat alergi terhadap makanan? Tidak ada
5) Apakah ada kesulitan menelan? Menguyah? Tidak ada
6) Apakah ada alat bantu dalam makan? Sonde, infus? Tidak ada
7) Apakah ada yang meyebabkan gangguan pencernaan? Tidak ada
8) Bagaimana kondisi gigi geligi klien? Jumlah gigi? Gigi palsu? Kekuatan gigi?
9) adakah Riwayat pembedahan dan pengobatan yang berkaitan dengan system
pencernaan?
i. ELIMINASI: URINE DAN FESES
Eliminasi Feses:
1) Bagaimana pola klien dalam defekasi? Kapan, pola dan karateristik feses?
Teratur
2) Apakah terbiasa menggunakan obat pencahar? Tidak ada
3) Apakah ada kesulitan? Tidak ada
4) Usaha yang dilakukan klien untuk mengatasi masalah? Tidak ada
5) Apakah klien menggunakan alat bantu untuk defeksi? Tidak ada
Eliminasi Urine:
1) Apakah BAK klien teratur? Teratur
2) usaha yang diakukan klien untuk megatasi masalah?
3) bagaimana perubahan pola miksi klien?
4) apakah ada riwayat pembedahan, apakah menggunakan alat bantu dalam
miksi?
j. KEBUTUHAN OKSIGENASI DAN KARBONIKSIDA
PERNAFASAN.
1) Apakah ada kesulitan dalam bernafas? Bunyi nafas? Dypsnue? Tidak ada
2) Apakah yang dilakukan klien untuk mengatasi masala?
3) Apakah klien menggunakan alat bantu pernafasan? (Ya, jelaskan apa jenisnya)
Tidak ada
4) Posisi yang nyaman bagi klien? Terlentang dan miring
5) Apakah klien terbiasa merokok? Obat - obatan untuk melancarkan pernafasan?
Tidak ada
6) Apakah ada elergi terhadap debu, obat - obatan dll? Tidak ada
7) Apakah klien pernah dirawat dengan gangguan pernafasan? Tidak ada
8) Apakah klien pernah punya Riwayat gangguan pernafasan dan mendapat
pengobatan? ( Ya, apa jenis obat, berapa lama pemberiannya? Kapan? Tidak
ada
k. KARDIOVASKULAR
1) Apakah klien cepat Lelah : Ya
2) Apakah klien kluhan berdebar – debar? Nyeri dada yang menyebar?Pusing?
Rasa berat didada? Tidak ada
3) Apakah klien menggunakan alat pacu jantung? Tidak ada
4) Apakah klien dapat obat untuk mengatasi gangguan kardiovaskuler?
l. PERSONAL HYGIENE
1) Bgaimanakah pola personal hygiene? Berapa kali mandi, gosok gigi dll?
Mandi 1 hari sehari
2) Berapa hari klien terbiasa cuci rambut?
3) Apakah klien melakukan bantuan dalam melakukan personal hygiene? Anak
m. SEX
1) Apakah ada kesulitan dalam hubungan sexsual? Tidak ada
2) Apakah penyakit sekarang mempengaruhi/mengganggu fungsi seksual?
3) Jumlah anak. 1
n. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPRITUAL
 Psikologi
1) Status Emosi
2) Apakah klien dapat mengekspresikan perasaannya?
3) Bagaimana suasana hati klien?
4) Bagaimana perasaan klien saat ini?
5) Apa yang dilakukan bisa suasana hati sedih,marah,gembira?
6) Konsep diri?
7) Bagaimana klien memandang dirinya?
8) Hal – hal apa yang disukai klien?
9) Bagaimana klien memandang diri sendiri?
10) Apakah klien mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan yang ada
pada dirinya?
11) Hal – hal apa yang dapat dilakukan klien saat ini?
 Hubungan Sosial :
1) Apakah klien mempunyai teman dekat? Punya
2) Siapa yang dipercayai klien?
3) Apakah klien ikut dalam kegiatanmasyarakat?
4) Apakah pekerjaan klien sekarang? Apakah sesuai kemampuan?
 Spiritual :
a. Apakah klien menganut satu angga?
b. Saat ini apakah klien mengalami gangguan dalam menjalankan ibadah?
c. Bagaimana hubugan antara manusia dan tuhan dalam agama klien?
Baik

3. PEMERIKSAAN FISIK
1. KEADAAN UMUM
b. Kondisi klien secara umum
c. Tanda – tanda vital
Td : 130/80
P: 20/x
N: 80/x
S: 36,5 c
d. Pertumbuhan fisik: TB,BB,postur tubuh.
Tb : 154 cm
Bb : 59,8
Tegak
e. Keadaan kulit:warna tekstur, kelainan kulit.
Warna putih
2. PEMERIKSAAN CEPALO KAUDAL
g) Kepala
f) Bentuk normal , keadaan kulit normal , pertumbuhan rambur normal .
g) Mata : bersih ,penglihatan jelas, reflek pupil normal , sclera pucat ,
konjungtiva anems
h) Telinga: simetris , bentuk simetris , kebersihan tidak ada secret maupun
nyeri tekan
i) Hidung: simetris, tdak ada secret ,maupun nyeri tekan
j) Mulut: kemampuan bicara, keadaan bibir, selaput mukosa, warna lidah,
gigi (letak, kondisi gigi), oropharing (bau nafas, suara parau, dahak)
semuanya normal
h) Leher
Simetris , tidak ada nyeri tekan , maupu pembesaran kelenjar getah bening
i) Dada
1) Inspeksi: Bentuk dada normal , tidak ada retraksi otot dada, pergerakan
selama pernafasan, bail
2) Auskultasi: Suara pernafasan normal tak ditemuai suara abnormal
3) Perkusi: batas jantung dan paru? Duliness
j) Abdomen
1) Inspeksi: simetris, kulit putih , tidak ada nyeri tekan
2) Auskultasi: peristaltic baik
3) Perkusi: tidak ada pengumpalan cairan
4) Palpasi: tidak ada nyeri tekan
k) Genetelia, Anus dan rectum
1) Inspeksi: bersih tidak ada keteter
2) Palpasi: tidak penumpukan urine
l) Ekstremitas
1) Atas: tidak ada nyeri tekan , simetris
2) Bawah: simetris , tidak nyeri tekan ,kekuatan otot baik
3. PEMERIKSAAN PENUNJANGi
a. Laboraterium
Swab ag
Urinalisa
b. EEG, ECG, EMG, USG, CT Scan
4. TERAPI YANG DIBERIKAN
a. Ivfd RL 1500 24/jam
b. Omeprazole 40 mg/24 jam
c. Merodoprmide 1 amp/ 8 jam

B. KLAFIKASI DATA
1. Data Subjektif
a. Klien mengeluh nyeri perut bagian atas sebelah kanan menjalar ke ulu hati
b. Klien mengatakan makan 2 kx dalam sehari
c. Klien mengatakan mual muntah
2. Data Objektif
a. Klien nampak meringis
b. P : Nyeri perut
Q: Tertusuk-tusuk
R: Sebelah kanan bagian atas
S: 4 (1-10)
T: Hilang timbul
c. Ttv
Td : 130/80 mmhg
P: 20/x
N: 80/x
S: 36,5 c
d. Terapi yang diberikan
a. Ivfd RL 1500 24/jam
b. Omeprazole 40 mg/24 jam
c. Merodoprmide 1 amp/ 8 jam

ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

Ds : Nyeri akut Infalamasi


a. Klien mengeluh nyeri perut bagian atas
sebelah kanan menjalar ke ulu hati
b. Klien mengatakan makan 2 kx dalam sehari
c. Klien mengatakan mual muntah Iskemia
d. Ttv
Td : 130/80 mmhg
P: 20/x
N: 80/x Nyer akut
S: 36,5 c
Do :
a. Klien nampak meringis
b. P : Nyeri perut
Q: Tertusuk-tusuk
R: Sebelah kanan bagian atas
S: 4 (1-10)
T: Hilang timbul
C. Ttv
Td : 130/80 mmhg
P: 20/x
N: 80/x
S: 36,5 c
D. Terapi yang diberikan
Ivfd RL 1500 24/jam
Omeprazole 40 mg/24 jam
Merodoprmide 1 amp/ 8 jam

Diagnosa keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ( Mis.inflamasi, iskemia)
Perencanaan Keperawatan
Diagnosis
Intervensi Keperawatan
NO Keperawatan
SLKI SIKI
D.0077 (L.08066) (I.08238)
Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
berhubungan dengan tindakan keperawatan Observasi
……. selama …. 1. Indentifikasi lokasi,
yang ditandai dengan: diharapkan tingkat karakteristik, durasi, frekuensi,
nyeri berkurang dengan kualitas, intesitas nyeri
kriteria hasil: 2. Identifikasi skala nyeri
a. Keluhan nyeri 3. Identifikasi respon nyeri non
menurun verbal
b. Meringis menurun 4. Identifikasi factor yang
c. Gelisah menurun memperberat dan
d. Kualitas tidur memperingan nyeri
menurun 5. Identifikasi pengaruh nyeri
e. Frekuensi nadi pada kualitas hidup
membaik 6. Monitor efek samping dari
f. Pola napas penggunaan analgetik
membaik Terapeutik
g. Tekanan darah 7. Berikan teknik nonfarmakolgis
membaik untuk mengurangi rasa nyeri
h. Pola tidur ( mis. TENS, hypnosis,
membaik akupresur, terapi music,
i. Nafsu makan biofeedband, terapi pijat,
membaik aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres air
hangat/dingin, terapi bermain)
8. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
9. Fasilitasi istirahat tidur
10. Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemeliharaan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
11. Jelaskan penyebab, periode
dan pemicu nyeri
12. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
13. Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
14. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
15. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
16. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

IMPLEMENTASI

EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai