Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA An”I” DENGAN GEA

(gastroenteritis) DI RUANG PERAWATAN TULIP KAMAR 3B


RSUD KOTA MAKASSAR

OLEH:
DESI FATMASARI
21.04.009

CI Lahan CI Institusi

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SELAWESI SELATAN


STIKES PANAKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021/2022
No. RM : 296699
Tanggal pengkajian: 07 Maret 2022
Tempat : RSUD KOTA MAKASSAR
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama:An. I
Umur : 9 Tahun
Tempat/Tanggal lahir : Makassar, 28 mei 2013
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Makassar
Pendidikan : SD
Dx. Medis: : GEA
Alamat : Bontoa raya
Tlp :-
Tanggal masuk RS : 06 Maret 2022
Ruangan : Tulip Kamar 3B
Golongan darah : -
Sumber info : Ibu
2. Identitas Orangtua
Ayah
Nama : Tn. S
Umur : 42 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Supir
Alamat : Bontoa raya
Telp :-
Ibu
Nama : Ny.R
Umur : 33 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Bontoa raya
Telp :-
3. Identitas Saudara Kandung
No Nama Usia Hubungan Status Kesehatan
1. An. A - Kakak kandung meninggal
2. An. I 11 tahun Kakak Kandung Sehat
4. by - Adik kandung Meninggal

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan utama : Lemas
2. Alasan masuk RS : Mual dan muntah
3. Riwayat Penyakit : Pasien masuk RS tanggal 06 maret 2022 dengan
keluhan demam sejak 2 hari yang lalu, muntah 3 kali sehari disertai BAB
encer, S : 37,9, N : 77x/menit, P : 20x/menit
III. Riwayat Kesehatan Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami : Ada riwayat diare, dan thypoid
b. Kecelakaan yang dialami : keluarga pasien mengatakan pasien tidak
pernah mengalami kecelakaan
c. Riwayat operasi: tidak ada
d. Allergi : pasien tidak ada riwayat alergi makanan, obat, debu dan
lainnya
e. Komsumsi obat-obatan bebas : pasien tidak mengonsumsi obat-obatan
f. Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya : perkembangan
anak baik
C. Riwayat kesehatan keluarga

42 40 34

34
36

11 4

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Hidup serumah
: Garis keturunan
G1 : Generasi pertama merupakan nenek pasien. Nenek ddan kakek
dari pihak ibu meninggal karena faktor usia dan juga kakek dari
pihak Bapak, tetapi nenek dari pihak Bapak meninggal karena
menderita penyakit leukemia
G2 : Generasi ke dua merupakan orang tua pasien. Orang tua dan
saudaranya tidak memiliki riwayat penyakit yang sama dengan
pasien maupun menderita penyakit leukemia, diabetes, jantung
dan penyakit turunan lainnya.
G3 : Generasi ke tiga merupakan pasien yang menderita penyakit
anemia. Hanya pasien yang menderita penyakit anemia diantara
saudaranya.
IV. Riwayat Immunisasi
Waktu Reaksi setelah
NO Jenis immunisasi Frekuensi
Pemberian pemberian
1. BCG 1 Bulan 1 Kali Demam
DPT (I,II,III) I (1 Bulan), II (2 4 Kali Bengkak pada area
2. Bulan), III (3 Bulan, penyuntikan
IV (4 Bulan)
Polio (I,II,III,IV) I (1 Bulan), II (2 4 Kali Kurang nafsu makan
3. Bulan), III (3 Bulan,
IV (4 Bulan)
Campak 7 Tahun 1 Kali Nyeri pada area
4.
penyuntikan
5. Hepatitis < 24 Jam setelah lahir 1 Kali -

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat Badan : 19 Kg
2. Tinggi Badan : 110 CM
3. Waktu tumbuh gigi : 7 Bulan
B. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat :
1. Berguling : 6 bulan
2. Duduk : 7 bulan
3. Merangkak : 7 bulan
4. Berdiri : 11 bulan
5. Berjalan : 1 Tahun
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 4 bulan
7. Bicara pertama kali : 3 Tahun (Hanya bisa
menyebutkan mama dan papa sampai sekarang)
8. Berpakaian tanpa bantuan : 3 Tahun
VI. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui: sesaat setelah lahir
2. Cara pemberian : Setiap kali menangis
3. Lama Pemberian ± 1 Tahun
C. Pemberian makanan tambahan
a. Pertama kali diberikan usia: ± 7 bulan
b. Jenis : Makanan bayi (SUN)
D. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0 – 6 Bulan ASI 1 tahun
2. 6 – 12 Bulan MPASI+ASI ± 6– 12 bulan
3. Saat ini Nasi, sayur, ikan, tempe, Setiap pasien lapar
tahu, telur, daging
E. Pengkajian kebutuhan Nutrisi sesuai dengan usia anak saat ini :
Pasien hanya makan sedikit setiap kali diberikan makanan oleh ahli gizi.
VII. Riwayat Psichososial
A. Anak tinggal di : Rumah sendiri
B. Lingkungan berada di : Kota
C. Pasien masih tidur dengan orang tuanya
D. Ada tangga di rumah pasien dan sudah dipasangkan pengaman agar anak
tidak terjatuh
E. Hubungan antar anggota keluarga: harmonis
F. Pengasuh anak : orang tua
VIII. Riwayat Spiritual
A. Support system dalam keluarga : Orang tua
B. Kegiatan keagamaan : pasien masih diajarkan untuk
berdzikir
IX. Reaksi Hospitalisasi
A. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1. Mengapa ibu membawa anaknya ke RS : Ibu pasien merasa anaknya
membutuhkan penanganan medis agar dapat sembuh
2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak :Ya
3. Bagaimana perasaan orang tua saat ini: Cemas dan khawatir
4. Apakah orang tua akan selalu berkunjung : Tidak, karena orang tua
pasien menderita penyakit COVID 19
5. Siapa yang akan tinggal dengan anak : Paman
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
1. Pasien mengerti alasan dia dibawa ke rumah sakit
2. Dokter menceritakan tentang penyakitnya
3. Pasien merasa takut dan bosan saat berada di Rumah sakit
X. Aktivitas Sehari-hari/Pola kebiasaan hidup sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan Pasien makan nasi, sayur, Pasien mengalami
2. Menu makan ikan, tahu, tempe, telur, penurunan nafsu
3. Frekwensi makan buah 3 x sehari. Pasien makan sejak sakit,
4. Makanan yang disukai menyukai makanan yang dan hanya makan 2
5. Makanan Pantangan manis dan tidak suka sendok makan dari
6. Pembatasan Pola makanan yang pedas, makanan yang
makan pasien makan diberikan.
7. Cara makan menggunakan sendok dan
8. Ritual saat makan berdoa sebelum makan.
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Pasien minum air putih pasien mengatakan
2. Frekwensi minum sebanyak ≤ 1 stengah sering minum air
3. Kebutuhan cairan botol besar perhari. putih minum ≤ 1
Pasien tidak mengalami botol besar perhari
4. Kesulitan kesulitan saat minum dan tidak
mengalami sulit saat
minum
C. Eliminasi (BAB & BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat pembuangan Pasien BAB 2x BAB encer , Sejak
2. Frekwensi (Waktu) sehari tempat toilet masuk RS , Pasien
3. Konsistensi rumah dan tidak tidak menggunakan
4. Kesulitan kesulitan saat BAB obat pencahar.
5. Obat pencahar
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur pasien tidur 9-10 jam/ Pasien sering terjaga
- siang hari, pasien biasanya saat malam hari dan
- malam tidur siang dan tidak hanya bisa tidur di
2. Pola tidur mengalami kesulitan siang hari. Waktu
3. Kebiasaan sebelum tidur tidur tidur 2-3 jam/hari
4. Kesulitan tidur
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program Olah raga Pasien melakukan Pasien hanya bisa
2. Jenis dan Frekwensi senam disekolahnya berbaring ditempat
3. Kondisi setelah olah raga tidur
F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi Pasien mandi 2 x sehari Pasien hanya di wahlap
a. Cara menggunakan sabun sama pamannya
b. Frekuensi
c Alat mandi
2. Cuci rambut Pasien mencuci rambut Pasien belum mkeramas
1x sehari menggunakan
a. Frekwensi sampo selama masuk RS
b. Cara Kuku pasien dipotong
3. Gunting kuku saat panjang oleh orang Kuku pasien masih pendek
a. Frekwensi tua pasien
b. Cara Pasien gosok gigi 2 x
4. Gosok gigi sehari Pasien belum pernah gosok
a. Frekwensi gigi selama masuk RS
b. Cara
G.Aktivitas / Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Pasien bermain Pasien merasa lemah
2. Pengaturan jadwal harian sendiri dan hanya bisa
3. Penggunaan alat bantu berbaring ditempat
aktivitas tidur
4. Kesulitan pergerakan tubuh

I. Pemeriksaan Fisik: Hari Senin, tanggal 07 Maret 2022, jam 10.00


A. Keadaan umum klien
1. Kesadar : Composmentis
2. Penampilan dihubungan dengan usia : pasien bertumbuh sesuai dengan
usia tumbuh kembangnya
3. Ekspresi wajah: gelisah
4. Kebersihan secara umum: bersih
5. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : - mmHg
b. Denyut nadi : 77 x / menit
c. Suhu : 37,9o C
d. Pernapasan : 24 x/ menit
B. Antropometri
1. Tinggi Badan : 110 cm
2. Berat Badan : 19 kg
3. Lingkar lengan atas: 16 cm
4. Lingkar kepala : 49 cm
5. Lingkar dada : - cm
6. Lingkar perut : - cm
7. Skin Fold :-
C. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala : bersih
a. Warna rambut : hitam
b. Penyebaran : merata
c. Mudah rontok : tidak
d. Kebersihan rambut : bersih, tidak ada ketombe
Palpasi
Benjolan : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Tekstur rambut : halus
2. Muka
Inspeksi
a. Simetris / tidak : Simetris kanan dan kiri
b. Bentuk wajah : Oval
c. Gerakan abnormal : Tidak ada
d. Ekspresi wajah : Gelisah
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : Tidak ada
3. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : Tidak ada edema dan ptosis
b. Sclera : Jernih
c. Conjungtiva : Anemis
d. Pupil : Isokor, dan mengecil saat ada cahaya
e. Posisi mata :
Simetris / tidak : simetris
f. Gerakan bola mata : dapat menggerakkan bola mata ke samping
kanan, kiri, atas dan bawah
g. Penutupan kelopak mata : Rapat
h. Keadaan bulu mata : Panjang
i. Keadaan visus :-
j. Penglihatan : tidak ada gangguan pada penglihatan
Palpasi
Tekanan bola mata : tidak terdapat peningkatan TIO
4. Hidung & Sinus
Inspeksi
a. Posisi hidung :
b. Bentuk hidung : Mancung
c. Keadaan septum : Simetris
d. Secret / cairan : Tidak ada secret
5. Telinga
Inspeksi
a. Posisi telinga : Simetris kanan dan kiri
b. Ukuran / bentuk telinga : Normal
c. Aurikel : Normal
d. Lubang telinga : Ada serumen
e. Pemakaian alat bantu : Tidak menggunakan alat bantu
pendengaran
Palpasi
Nyeri tekan / tidak : tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan uji pendengaran
a. Rinne : -
b. Weber : -
c. Swabach : -
6. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : Bersih
- Karang gigi / karies : Tidak ada karies
- Pemakaian gigi palsu : Tidak ada
b. Gusi
Merah / radang / tidak : Tidak ada tanda-tanda radang
c. Lidah
Kotor / tidak : Bersih
d. Bibir
- Cianosis / pucat / tidak : Pucat
- Basah / kering / pecah : Kering
- Mulut berbau / tidak : Tidak
- Kemampuan bicara : Hanya bisa menyebutkan mama dan
papa
7. Tenggorokan
a. Warna mukosa : -
b. Nyeri tekan : Tidak ada
c. Nyeri menelan :Tidak ada keluhan
8. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid
Palpasi
a.Kelenjar thyroid : Tidak teraba
b.Kaku kuduk / tidak: tidak
c.Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
9. Thorax dan pernapasan
a. Bentuk dada : Simetris
b. Irama pernafasan: Irreguler
c. Pengembangan di waktu bernapas: Baik
d. Tipe pernapasan: Dada
Palpasi
a. Vokal fremitus: Bergetar dikedua lapang paru
b. Massa / nyeri : tidak ada massa dan nyeri tekan
Auskultasi
a. Suara nafas : Vesikuler
b. Suara tambahan: Tidak ada suara napas tambahan
Perkusi: Sonor
10. Jantung
Palpasi
Ictus cordis :
Perkusi
Pembesaran jantung: Tidak ada
Auskultasi
a. BJ I : 90
b. BJ II : 70
c. BJ III: Tidak terdengar bunyi jantung III
d. Bunyi jantung tambahan: Tidak ada bunyi jantung tambahan
11. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : Bentuk abdomen datar
b. Ada luka / tidak: Tidak ada luka maupun massa
Palpasi
a. Hepar: Tidak teraba pembesaran hepar
b. Lien: Tidak teraba pembesaran lien
c. Nyeri tekan: Tidak ada
Auskultasi
Peristaltik: 32 x/menit
Perkusi
a. Tympani : kuadran kiri atas
b. Pekak : Kuadran kanan atas
12. Genitalia dan Anus: -
13. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan / kiri : Aktif, tidak terbatas
- Pergerakan abnormal : Tidak ada
- Kekuatan otot kanan / kiri: Ekstermitas atas kanan 4/5, kiri 4/5
- Tonus otot kanan / kiri : Tidak ada kekakuan pada otot
- Koordinasi gerak : Baik
b. Refleks
- Biceps kanan / kiri : Positif
- Triceps kanan / kiri : Positif
c. Sensori
- Nyeri : Tidak ada
- Rangsang suhu : Pasien dapat merasakan perubahan suhu
- Rasa raba : Pasien dapat merasakan sensasi sentuhan
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan :-
- Kekuatan kanan / kiri : Ekstermitas bawah kanan 4/5, kiri 4/5
- Tonus otot kanan / kiri: Tidak ada kekakuan pada otot
b. Refleks
- KPR kanan / kiri: Positif
- APR kanan / kiri: -
- Babinsky kanan / kiri: Positif
c. Sensori
- Nyeri : Tidak ada
- Rangsang suhu: Pasien dapat merasakan perubahan suhu
- Rasa raba : Pasien dapat merasakan sensasi sentuhan
14. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu : Dapat membedakan bau
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : Dapat melihat dengan jelas
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil : mengecil saat ada cahaya
- Gerakan kelopak mata: mengikuti pergerakan bola mata
- Pergerakan bola mata : dapat menggerakkan ke atas, bawah,
kanan dan kiri
- Pergerakan mata ke bawah & dalam : Simetris kiri dan kanan
d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori : Dapat merasakan sentuhan
- Refleks dagu : Normal
- Refleks cornea : Mengedipkan mata saat diberi rangsangan
e. Nervus VII (Facialis)
- Gerakan mimik : Normal
- Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : Dapat membedakan rasa
manis, asam dan asin
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : Dapat mendengar dengan baik
g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
- Refleks menelan : Baik, tidak ada kesulitan
- Refleks muntah : Baik
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Dapat merasakan rasa
pahit
- Suara : Baik
h. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : Baik, tidak ada
gangguan
- Mengangkat bahu : Baik, tidak ada gangguan
i. Nervus XII (Hypoglossus)
- Deviasi lidah : Baik
Tanda – tanda perangsangan selaput otak
a. Kaku kuduk : Tidak ada
b. Kernig Sign :-
c. Refleks Brudzinski : -
d. Refleks Lasegu :-
15. Kulit/integumen
a. Textur : Lembut
b. Kelembaban : Lembab
c. Lesi : Tidak ada
d. Perubahan warna : Ada, Kulit tampak pucat
e. Krepitasi : Tidak ada
f. Sensasi, mobilitas: Baik
g. Suhu : Dingin
h. Turgor : Menurun
i. Edema : Tidak ada
16. Kuku
a. Warna : Putih
b. Bantalan kuku : Pucat
c. Konsistensi :-
d. Kontur : Pucat
e. Ketebalan : Normal
f. Kebersihan : Bersih
XII. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
A. > usia 6 tahun
1. Perkembangan kognitif: Baik, anak mengerti dengan apa yang
disampaikan dan dapat memahaminya
2. Perkembangan psikoseksual: -
3. Perkembangan psikososial: Terganggu, pasien hanya bermain sendiri
dan hanya berfokus pada dirinya sendiri

XIII. Test Diagnostik


A. Laboratorium 06/03/2022
Hematologi
Hasil Nilai Rujukan Satuan
Rutin
WBC 12.0 5.0 – 13.0 10^3/ul
RBC 0.90 4.00 – 5.30 10^6/uL
HGB 2.9 12.0 – 16.0 gr/dl
HCT 10 35.0 – 45.0 %
MCV 111.1 75.0 – 91.0 fL
MCH 32.2 25.0 – 33.0 Pg
MCHC 29.0 31.0 – 37.0 gr/dl
PLT 479 150 – 400 10^3/ul
RDW-CV 52.9 10.0 – 15.0
PDW 9.3 10.0 – 18.0 fL
MPV 9.1 9.0 – 13.0 fL
PCT 0.43 0.2 – 0.4 %
NEUT 67.9 32 – 52 %
LYMPH 22.5 30 – 6.0 %
MONO 8.9 2–8 10^3/ul
EO 0.4 0–4 10^3/ul
BASO 0.3 0–1 10^3/ul

B. Laboratorium 07/03/2022
Hematologi
Hasil Nilai Rujukan Satuan
Rutin
WBC 36.2 5.0 – 13.0 10^3/ul
RBC 0.53 4.00 – 5.30 10^6/uL
HGB 2.3 12.0 – 16.0 gr/dl
HCT 6.2 35.0 – 45.0 %
MCV 117.0 75.0 – 91.0 fL
MCH 43.4 25.0 – 33.0 Pg
MCHC 37.1 31.0 – 37.0 gr/dl
PLT 616 150 – 400 10^3/ul
RDW-CV - 10.0 – 15.0
PDW 9.6 10.0 – 18.0 fL
MPV 9.1 9.0 – 13.0 fL
PCT 0.56 0.2 – 0.4 %
NEUT 57.9 32 – 52 %
LYMPH 33.1 30 – 6.0 %
MONO 8.4 2–8 10^3/ul
EO 0.5 0–4 10^3/ul
BASO 0.1 0–1 10^3/ul

XIV . Terapi saat ini


a. Infus RL 20 tpm
b. Injeksi dexametasone 0,3 mg/IV/12jam
c. ceftriaxone 3x1
d. Paracetamol 3x1
e. Domperidone 3x1

KLASIFIKASI DATA
Data subjektif Data objektif
- Keluarga pasien mengatakan - Pasien tampak gelisah
pasien merasa lemah - Pasien tampak sering begadang
- Keluarga pasien mengatakan - Pasien tampak lelah
pasien susah tidur pda malam - Warna kulit pucat
hari - Konjungtiva pucat
- Keluarga pasien mengatakan - Pasien tampak lemah
pasien sering terbangun pada - Pasien hanya berbaring diatas tempat
malam hari tidur
- Kekuatan otot: Ekstermitas atas kanan
4/5, kiri 4/5. Ekstermitas bawah kanan
4/5, kiri 4/5

ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. Data subjektif: factor penyakit Gangguan pola
- Keluarga pasien tidur
mengatakan klien gelisah
susah tidur pada
malam hari kelemahan
- Keluarga pasien
mengatakan pasien kesulitan untuk tidur
sering terbangun pada
mlam hari gangguan pola tidur

Data objektif:
- pasien tampak
gelisah
- pasien tampak
sering begadang
- pasien tampak lelah
2. Data subjektif: ANEMIA Keletihan
- Keluarga pasien
mengatakan pasien Transport O2 menurun
merasa lemah
Data objektif: Kebutuhan O2 tidak terpenuhi

- Pasien tampak lemah


- Pasien hanya Hipoksia sel dan jaringan

berbaring diatas
Metabolisme anaerob
tempat tidur
- Kekuatan otot:
Penumpukan asam laktat pada
Ekstermitas atas
jaringan
kanan 4/5, kiri 4/5.
Ekstermitas bawah
Keletihan
kanan 4/5, kiri 4/5

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang control tidur
2. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis
INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan
N
Diagnosis Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil
O Intervensi (SIKI)
(SLKI)
1. D.0055 (L.05045) pola tidur (I.09265) dukungan tidur
Gangguan pola tidur berhubungan setelah dilakukan tindakan Observasi
dengan kurang control tidur, ditandai keperawatan selama 3 x 24 1. identifikasi pola aktifitas dan tidur
dengan: jam pola tidur teratasi dengan 2. identifikasi factor pengganggu tidur
Data subjektif: krirteria hasil: Terapeautik
- Keluarga pasien mengatakan klien a. keluhan sulit tidur 3. modifikasi lingkungan
susah tidur pada malam hari menurun 4. batasi waktu tidur siang
- Keluarga pasien mengatakan pasien b. keluhan sering terjaga 5. lakukan prosedur untuk meningkatkn kenyamanan
sering terbangun pada mlam hari menurun Edukasi:
Data objektif: 6. jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
- pasien tampak gelisah 7. anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- pasien tampak sering begadang
- pasien tampak lelah
2. (D.0057) (L.05046)Tingkat Keletihan Manajemen energy (I.05178)
Keletihan berhubungan dengan kondisi Setelah dilakukan tindakan Observasi
fisiologis, ditandai dengan: keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
Data subjektif: masalah Keletihan dapat mengakibatkan kelelahan
- Keluarga pasien mengatakan pasien teratasi dengan kriteria hasil : 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
merasa lemah 1) kemampun melakukan Terapeautik
Data objektif: aktivita rutin 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
- Pasien tampak lemah meningkat 4. Fasilitas duduk disisi tempat tidur
- Pasien hanya berbaring diatas 2) verbalisasi lelah Edukasi
tempat tidur menurun 5. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Kekuatan otot: Ekstermitas atas 3) lesu menurun 6. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
kanan 4/5, kiri 4/5. Ekstermitas gejala kelelahan tidak berkurang
bawah kanan 4/5, kiri 4/5 Kolaborasi:
7. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NO HARI/ DIAGNOSA
TANGGAL KEPERAWATAN IMPLEMENTASI JAM EVALUASI
1. Senin, 07 Gangguan pola Dukungan tidur 14.00 S : Keluarga pasien mengatakan
maret 2022 tidur berhubugan Observasi tidur pasien sudah mulai
11.00 dengan kurang 1. Mengidentifikasi pola aktifitas dan tidur membaik
control tidur Hasil : pasien susah tidur O:
11.02 2. Mengidentifikasi factor pengganggu tidur - Pasien tampak susah tidur
Hasil : kelemahan otot menyebabkan sulit tidur menurun
Terapeautik - Pasien tampak tidur lebih
11.04 3. Memodifikasi lingkungan awal
11.06 Hasil : pasien selalu ditemani keluarga A : gngguan pola tidur teratasi
4. Membatasi waktu tidur siang P : Lanjutkan intervensi
Hasil :pasien jarang tidur siang Observasi
11.08
5. Melakukan prosedur untuk meningkatkn 1. Mengidentifikasi pola
kenyamanan aktifitas dan tidur
Hasil : pasien hanya ingin di temni keluarga 2. Mengidentifikasi factor
Edukasi: pengganggu tidur
11.10
6. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
Hasil : pasien dan keluarga mengerti akan hal Terapeautik
tersebut 3. Memodifikasi lingkungan
11.12 7. Menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur 4. Membatasi waktu tidur siang
Hasil : pasien sudah mulai menepati jam tidur 5. Melakukan prosedur untuk
meningkatkn kenyamanan
Edukasi:
6. Menjelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
7. Menganjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
2. Senin, 07 Keletihan Manajemen energy 14.05 S: Keluarga pasien mengatakan
Maret 2022 berhubungan Observasi pasien lemah
11.14 dengan kondisi 1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang O: - TTV:
fisiologis mengakibatkan kelelahan N: 77 x/menit
Hasil: mual muntah dan bab encer menyebabkan S: 36,5oC
11.16 kelemahan P: 24 x/menit
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional - Pasien tampak lemah
Hail: pasien nampak lemah dan loyo - Pasien hanya berbaring diaas
11.18
Terapeautik tempat tidur
3. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah A: Masalah keletihan belum teratasi
stimulus P: Lanjutkan intervensi
11.20 Hasil: Lingkungan disekitar pasien tenang Observasi
4. Memfasilitas duduk disisi tempat tidur 1. Identifikasi gangguan fungsi
Hasil: Pasien belum mampu duduk dan hanya bisa tubuh yang mengakibatkan
berbaring ditempat tidur kelelahan
11.22
Edukasi 2. Monitor kelelahan fisik dan
5. Menganjurkan melakukan aktivitas secara emosional
bertahap Terapeautik
Hasil: Pasien belum mampu duduk dan hanya bisa 3. Sediakan lingkungan nyaman
11.24
berbaring ditempat tidur dan rendah stimulus
6. Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda 4. Fasilitas duduk disisi tempat
dan gejala kelelahan tidak berkurang tidur
11.26 Hasil: Keluarga pasien mengerti Kolaborasi:
Kolaborasi: 5. Kolaborasi dengan ahli gizi
7. Penatalaksanaan dengan ahli gizi tentang cara tentang cara meningkatkan
meningkatkan asupan makanan asupan makanan
Hasil: penatalaksanaan diet TKTP dan rendah
lemak

Anda mungkin juga menyukai