Anda di halaman 1dari 14

Askep

Rabu, 19 Maret 2014

Askep OMA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN “E”
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENDENGARAN
PADA KASUS OTITIS MEDIA AKUT (OMA) DI RUANG ANAK (DAHLIA)
RS PENDIDIKAN TINGKAT. II PELAMONIA

I. BIODATA
A. Identitas Klien
Nama Klien : An”E”
Usia/ Tempat tggl Lahir : 8 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Mannuruki 2, Lr 5A, No. 7
Tanggal Masuk RS : 19 Maret 2013
Tanggal Pengkajian : 21 Maret 2013
Diagnosa Medik : Otitis Media Akut (OMA)
Rencana Terapy : IVFD RL 15 tts/menit, Caterolac
B. Identita Orang Tua
1. Ayah
Nama : Tn “A”
Usia : 35 Tahun
Pendidikan : S1 Peternakan
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Mannuruki 2 Lr. 5A, No.7
2. Ibu
Nama : Ny “A”
Usia : 30 Tahun
Pendidikan : S1 Keperawatan
Pekerjaan : Tenaga Honorer di Puskesmas Kassi-Kassi
Agama : Islam
Alamat : Jl. Mannuruki 2 Lr. 5A, No.7
C. Identitas Saudara Kandung
Klien anak pertama dari 3 bersaudara

Anak ke Nama Usia Hubungan Status Kesehatan


2 An “ C” 5 Tahun Saudara Kandung Sehat
3 An “ J” 2 Tahun Saudara Kandung Sehat
II. KELUHAN UTAMA
A. Keluhan Utama Klien : Nyeri pada telinga sinistra
B. Riwayat Keluhan Utama
P : Ibu Klien mengatakan anaknya merasa nyeri pada telinga kiri Karena adanya
infeksi.
Q : Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R : Nyeri pada daerah telinga sampai ke kepala
S : Skala nyeri yang dirasakan adalah 7 rentang 0 – 10
T : Nyeri dirasakan hilang timbul, lama nyeri ± 15 -20 menit
III. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Awal keluhan dialami klien sejak 2 hari sebelum klien masuk Rumah Sakit. Klien masuk
RS pada tanggal 19 Maret 2013I dengan keluhan pendengaran menurun, nyeri (+) pada
telinga kiri klien, demam (+) selama 2 hari. Klien didagnosa Otitis Media Akut. TTV saat
masuk RS didapatkan hasil:
TD : 100/70 mmHg
N : 98 X/ menit
S : 37, 80C
P : 28 X/ Menit
- Pada saat klien dikaji yaitu pada tanggal 21 Maret 2013, ibu klien mengatakan anaknya
merasakan nyeri pada telinga bagian sinistra. Ibu klien mengatakan pendengaran anaknya
menurun serta saat diajak berbicara klien terkadang diam dan tidak nyambung, dengan
skala 5 rentang 0 – 10. Ibu klien mengatakan anaknya cemas dengan kondisi
pendengarannya dan selalu bertanya-tanya kepada ibunya mengenai pendengarannya.
TTV saat di kaji didapatkan hasil:
TD : 100/60 mmHg
N : 100 X/menit
S : 37,50C
P : 40 X/ Menit
B. Riwayat Kesehatan Lalu
1. Penyakit yang pernah dialami\
Klien pernah menderita diare pada usia 4 Tahun dan di Rawat di RS Haji
Makassar.
2. Kecelakaan yang dialami
Klien tidak pernah mengalami kecelakaan
3. Klien pernah dibawa ke RS
Klien pernah dibawa ke RS Haji Makassar pada usia 4 tahun dan menjalani
perawatan selama 1 minggu
4. Alergi
Klien alergi terhadap cuaca
5. Konsumsi obat-obat bebas
Klien pernah mengkonsumsi obat-obat bebas
6. Perkembangan Anak
Perkembangan anak disbanding saudara-saudaranya sama
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
IV. RIWAYAT IMMUNISASI

No Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi Pemberian


1. BCG I bulan Demam
2. DPT (I, II, III) Lupa Lupa
3. Polio (I, II, III) 12 bulan Demam
4. Campak Tidak ada Tidak ada
5. Hepatitis Lupa Lupa

V. RIWAYAT TMBUH KEMBANG


A. Pertumbuhan Fisik
BB Lahir : 3 kg
PB Lahir : 48 cm
BB Sekarang : 28 kg
PB Sekarang : 120 cm
Waktu tumbuh Gigi : 1 tahun
Tanggal Gigi : Gigi geraham bawah: 2 (sinistra dan dekstra)
B. Pertumbuhan tiap tahapan Usia Anak saat:
Berguling : 6 bulan
Duduk : 8 bulan
Merangkak : 10 bulan
Berdiri : 1 tahun
Berjalan : 1 tahun 2 bulan
Senyum pertama kali : 2 bulan
Bicara pertama kali : 1 tahun
Berpakaian tanpa bantuan : 5 tahun
VI. RIWAYAT NUTRISI
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : Hari ke-1 saat lahir
2. Cara pemberian : Saat bayi menangis
3. Lama pemberian : 0 – 2 Tahun
B. Pemberian Susu Formula
1. Alasan pemberian : Agar nutrisi klien terpenuhi
2. Jumlah pemberian : Lupa
3. Cara memberikan : Dengan dot
C. Pemberian Makan Tambahan
1. Pertama kali diberikan usia : 5 bulan
2. Jenis : bubur halus + kuah sayur
D. Pola Perubahan Nutrisi tiap Tahapan Usia Sampai Saat Ini

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian


0 – 4 bulan ASI 5 bulan
4 – 12 bulan ASI + Bubur Sum 1 tahun
1 – 2 tahun ASI + Nasi halus + 1 tahun
kuah sayur
2 – 6 tahun Nasi + telur + sayur 4 tahun
+ indomie
6 – 8 tahun Nasi + telur + ikan + Umur 6 tahun
indomie + sayur sampai sekarang

VII. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


1. Apakah anak tinggal di : Rumah sendiri
2. Lingkungan berada di : Kota
3. Apakah rumah dekat : Sekolah
4. Apakah ada tangga yang berbahaya : Tidak ada
5. Apakah anak punya ruangan bermain: Ada
6. Hubungan antara anggota keluarga : anak sangat dekat dengan 2 saudara kandungnya
7. Pengasuh anak : Orang tua
VIII. RIWAYAT SPIRITUAL
- Support Sistem dan Keluarga
Keluarga klien sangat mendukung klien dalam penyembuhan dan menginginkan segera
pulang
IX. REAKSI HOSPITALISASI
A. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1. Mengapa ibu membawa anaknya ke RS?
- Karena ibu klien khawatir
2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak?
- Iya
3. Bagaimana perasaan orang tua saat ini?
- Masih khawatir
4. Apakah orang tua selalau berkunjung?
- Iya
5. Siapa yang akan tinggal dengan anak?
- Orang tua, nenek dari ayah
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
- Klien mengerti bahwa dirinya sakit, namun tidak tahu mengenai penyakitnya.
Klien cemas dengan kondisi penyakitnya terutama pendengarannya yang
menurun. Klien tampak gelisah
X. AKTIVITAS SEHARI-HARI

Kondisi Jenis Kegiataan Sebelum sakit Saat sakit


1. Selera makan Baik Baik
2. Menu makan Nasi + sayur +ayam Bubur +sayur
+indomie+ telur +hati ayam + telur
3. Frekuensi makan 3 X sehari 3 X sehari
Nutrisi 4. Makanan disukai Ayam goreng Ayam goring
5. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
6. Pembatasan pola
Tidak ada Tidak ada
makan
7. Cara makan Makan sendiri Disuap
8. Ritual saat makan Berdoa Berdoa
1. Jenis minuman Air putih+ susu Air putih + susu
dancow dancow
Cairan 2. Frekuensi minuman 3 - 4 gelas sehari 2 - 4 gelas sehari
3. Kebutuhan cairan Lupa 1500 – 2000 cc
4. Cara pemenuhan Gelas Gelas dan pipet
1. Jam tidur
Siang : 13. 00 – 15. 00 Tidak teratur
Malam : 20. 00 – 06. 00 Tidak teratur
Istirahat Tidur 2. Pola tidur Tidak teratur Tidak teratur
3. Kebiasaan sebelum
Menonton TV Menonton TV
tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada Nyeri telinga
BAB
1. Tempat pembuangan WC WC
2. Frekuensi 3 X Sehari 2 – 3 X Sehari
3. Konsistensi Lunak Lunak
4. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Eliminasi
BAK
1. Tempat pembuangan WC WC
2. Frekuensi 3 X Sehari 3 – 4 X sehari
3. Warna Kuning pucat Kuning pekat
4. Bau Amis Obat
1. Program bermain Tidak ada Tidak ada
2. Jenis permainan Banyak Tidak ada
Olah raga
3. Kondisi setelah bermain Senang dan
Tidak ada
lelah
Mandi
1. Cara mandi Mandi sendiri Dimandikan
2. Frekuensi 3 X Sehari 1 X sehari
3. Alat mandi Handuk, Handuk,
sabun,dll sabun, dll
Cuci rambut
1. Frekuensi 4 X seminggu Tidak pernah
2. Cara Sendiri Dibantu ibu
Personal hygiene
Gunting kuku
1. Frekunsi 1 X seminggu 1 X seminggu
2. Cara Dengan Dengan
gunting kuku gunting kuku
Gosok gigi
1. Frekuensi Setiap kali Setiap kali
mandi mandi
2. Cara Sendiri Sendiri
Aktivitas/Mobilitas 1. Kegiatan sehari-hari Sekolah + Berbaring
Fisik bermain
2. Pengaturan jadwal
Tidak teratur Tidak teratur
harian
3. Penggunaan alat
Tidak ada Tidak ada
bantu aktivitas
4. Kesulitan pergerakan Tidak bisa
Tidak ada
tubuh miring kekiri
1. Perasaan setelah rekreasi Senang Tidak ada
2. Waktu luang Bermain Tidur
Rekreasi 3. Waktu senggang keluarga Berkumpul Berkumpul
4. Kegiatan hari libur Istirahat
Tidak ada
+bermain
XI. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum : Lemah, GCS 15
B. Tanda- tanda Vital :
TD : 100/60 mmHg
N : 95 X/menit
S : 38,40C
P : 30X/Menit
C. Sistem Pernapasan
Hidung sismetris kiri dan kanan, tidak terdapat pernapasan cuping hidung, ada secret,
tidak ada pembesaran kelencaj tyroid dan tumor. Bentuk dada normal (normal chest),
perbandingan posterior- inferior dan transversal adalah 2: 1, gerakan dada simetris, tidak ada
gerakan tambahan. Tidak ada suara napas ronci, wheezing, strender dan rates.
D. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva tidak anemis, bibir tidak pucat, ukuran jantung normal, suara jantung S1 Lub,
S2 dup.
E. Sistem Pencernaan
Sclera tidak ikterus, bibir agak kering, mulut tidak mengalami stomatitis, jumlah gigi tidak
utuh (2 yang tanggal), kemampuan menelan baik, tidak ada kesulitan saat menelan, gaster
tidak kembung, gerakan peristaltic normal yaitu 12 X permenit. Tidak ada nyeri tekan pada
abdomen.
F. Sistem Indra
1. Mata
Visus normal, lapang pandang normal, klien mampu melihat jari pemeriksa saat
diperksa, tidak ada nyeri tekan pada kelopak mata
2. Hidung
Penciuman klien baik, mampu membedakan bau, terdapat secret, dengan warna
kuning pucat.
3. Telinga
Keadaan daun telinga normal, terdapat nyeri tekan, terdapat massa, terlihat adanya
tanda-tanda imflamasi (kalor, dolor, rubor, tumor, disfungsi sel). Terdapat cairan
(Otorrhea). Pendengaran menurun dilakukan dengan uji berbisik di dekat klien.
G. Fungsi Saraf
Keadaan klien compos mentis. Klien dapat mengenali keluarganya dengan baik.
Pemeriksaan Nervus VIII (Audiotorius): Klien tidak dapat mendengar dengan baik.
Pendengaran klien menurun.
H. Sistem Integumen
Tidak terdapat perdarahan dibawah kulit, turgor kulit klien baik.
XII. TERAPY SAAT INI
- IVFD RL 15 tts/ menit
- Caterolac
- Cefotaxime

KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif


- Ibu klien mengatakan anaknya - Klien tampak meringis
merasakan nyeri pada telinga kirinya. - Skala nyeri 7 rentang 0 – 10
P : Ibu Klien mengatakan anaknya - Klien tidak bisa miring ke kiri
merasa nyeri pada telinga kiri (lateral kiri)
Karena adanya infeksi.
Q : Nyeri yang dirasakan seperti
ditusuk-tusuk
R : Nyeri pada daerah telinga
sampai ke kepala
S : Skala nyeri yang dirasakan
adalah 7 rentang 0 – 10
T : Nyeri dirasakan hilang timbul,
lama nyeri ± 15 -20 menit

- Ibu klien mengatakan pendengaran - Saat klien diajak berbicara oleh


anaknya menurun, serta saat diajak perawat klien tidak menjawab dan
berbicara klien terkadang diam dan kadang menjawab tapi pertanyaan
tidak nyambung, dengan skala 5 diulang berulang kali, dan kadang
rentang 0 – 10 menjawab tapi tidak nyambung.

- Ibu klien mengatakan anaknya cemas - Klien tampak gelisah


dengan kondisi pendengarannya dan - Klien selalu bertanya-tanya saat
selalu bertanya-tanya kepada ibunya diperiksa tentang pendengarannya
mengenai pendengarannya. yang menurun.
TD : 100/60 mmHg
N : 100 X/menit
S : 37,50C
P : 40 X/ Menit
PENYIMPANGAN KDM OTITIS MEDIA AKUT (OMA)
Otitis Media

Infeksi Mikroorganisme

Udem Pada Tuba Sel Darah Putih

Eustachius Melawan Bakteri

Produksi Lendir
Terbentuk Push

Sumbatan Tuba

Eustachius

Disfungsi Tuba

Eustachius

Ggn Drainase Cairan

Telinga Tengah

Eksudat Pirulen di

Telinga Tengah
Tekanan ↑ di Ggn Penghantaran

Telinga Tengah Suara

Nyeri

Tuli Konduktif

Ansietas Gangguan Komunikasi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi pada jaringan telinga tengah, ditandai
dengan wajah meringis
2. Gangguan komunikasi berhubungan dengan pendengaran tidak adekuat, ditandai
dengan tuli konduktif
3. Ansietas berhubungan dengan pendengaran tidak adekuat, ditandai dengan gelisah

ANALISA DATA

Diagnosa Keperawatan Etiologi Masalah


1. Nyeri b/d proses inflamasi pada Nyeri
jaringan telinga tengah, ditandai Infeksi mikroorganisme
dengan wajah meringis.
DS: Ibu klien mengatakan
anaknya merasakan nyeri pada
telinga kirinya. Sel darah putih melawan bakteri
P : Ibu Klien mengatakan anaknya
merasa nyeri pada telinga kiri
Karena adanya infeksi. Terbentuk push
Q : Nyeri yang dirasakan seperti
ditusuk-tusuk
Edema Tuba Eustachius
R : Nyeri pada daerah telinga sampai ke
kepala
S : Skala nyeri yang dirasakan adalah 7 Produksi lendir
rentang 0 – 10
T : Nyeri dirasakan hilang timbul, lama Sumbatan Tuba
nyeri ± 15 -20 menit
DO :
- Klien tampak meringis
- Skala nyeri 7 rentang 0 – 10
- Klien tidak bisa miring ke kiri Eustachius
(lateral kiri)
Disfungsi Tuba

Eustachius

Ggn Drainase Cairan

Telinga Tengah

Eksudat Pirulen di

Telinga Tengah

Tekanan ↑ di Telinga Tengah

Nyeri
2. Gangguan komunikasi Gangguan
b/dpendengaran tidak adekuat, Infeksi mikroorganisme Komunikasi
ditandai dengan tuli konduktif.
DS :
- Ibu klien mengatakan Sel darah putih melawan bakteri
pendengaran anaknya
menurun, serta saat diajak
Terbentuk push
berbicara klien terkadang
diam dan tidak nyambung,
dengan skala 5 rentang 0 – Edema Tuba Eustachius
10
DO :
- Saat klien diajak berbicara Produksi lendir
oleh perawat klien tidak
menjawab dan kadang Sumbatan Tuba
menjawab tapi pertanyaan
diulang berulang kali, dan
kadang menjawab tapi tidak
nyambung.
Eustachius

Disfungsi Tuba

Eustachius

Ggn Drainase Cairan

Telinga Tengah

Eksudat Pirulen di

Telinga Tengah

Gangguan penghantaran suara

Tuli produktif

Gangguan komunikasi
3. Ansietas b/dpendengaran tidak Cemas
adekuat, ditandai dengan gelisah. Infeksi mikroorganisme
DS :
- Ibu klien mengatakan anaknya
cemas dengan kondisi Sel darah putih melawan bakteri
pendengarannya dan selalu
bertanya-tanya kepada ibunya
Terbentuk push
mengenai pendengarannya.
DO :
- Klien tampak gelisah Edema Tuba Eustachius
- Klien selalu bertanya-tanya saat
diperiksa tentang pendengarannya
yang menurun. Produksi lendir
TD : 100/60 mmHg
N : 100 X/menit Sumbatan Tuba
S : 37,50C
P : 40 X/ Menit

Eustachius

Disfungsi Tuba

Eustachius

Ggn Drainase Cairan

Telinga Tengah

Eksudat Pirulen di

Telinga Tengah

Gangguan penghantaran suara

Tuli produktif

Ansietas

INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri b/d proses inflamasi pada jaringan telinga tengah, ditandai dengan wajah
meringis
Tujuan: Penurunan rasa nyeri
Kriteria Hasil: Rasa nyeri berkurang ataupun hilang.
Intervensi:
a. Kaji tingkat intensitas klien dan mekanisme koping klien.
Rasional: Memberikan informasi untuk membantu dalam menentukan pilihan/
keefektifan intervensi.
b. Selidiki dan laporkan adanya nyeri yang hebat
Rasional: Diduga inflamasi pada tubu eustachius, yang memerlukan intervensi
medik cepat
c. Alihkan perhatian klien dengan menggunakan teknik-teknik relaksasi.
Rasional: Karena dengan teknik relaksasi dapat membantu klien untuk
Perubahan sensori-persepsi ; Auditorius b/d Gangguan penghantaran
bunyi pada organ pendengaran.
d. Berikan analgetik sesuai indikasi.
Rasional: Pemberian obat analgetik dapat mengurangi atau menghilangkan
rasa nyeri yang dirasakan oleh klien.
2. Gangguan Komunikasi b/d pendengaran tidak adekuat, ditandai dengan tuli konduktif
Tujuan: Tidak terjadi gangguan komunikasi.
Kriteria Hasil: Komunikasinya jelas.
Intervensi:
a. Memandang klien ketika sedang berbicara
Rasional: Klien merasa dihargai
b. Usahakan menggunakan bahasa non verbal
Rasional: Agar klien lebih mudah memahami interaksi disekitarnya.
c. Pasang alat bantu pendengaran
Rasional: Untuk memudahkan komunikasi
d. Mengurangi kegaduhan pada lingkungan klien
Rasional: Mengurangi resiko keparahan penyakit klien
3. Ansietas b/d pendengaran tidak adekuat, ditandai dengan gelisah
Tujuan: Mengatasi rasa cemas
Kriteria Hasil: Menunjukkan rileks dan melaporkan penurunan ansietas sampai tingkat dapat ditangani
Intervensi:
a. Catat petunjuk perilaku gelisah yang dialami klien
Rasional: Indikator derajat ansietas, klien dapat merasa tidak terkontrol
b. Dorong klien meyatakan perasaan
Rasional: Membuat hubungan terapeutik
c. Berikan informasi yang akurat dan nyata tentang apa yang dilakukan
Rasional: Keterlibatan klien dalam perencanaan perawatan memberikan rasa kontrol dan membantu
menurunkan ansietas
d. Akui bahwa ansietas dan masalah mirip dengan yang diekspresikan orang lain. Tingkatkan perhatian
mendengar klien.
Rasional: Validasi bahwa perasaan normal dapat menurunkan stres

Diposting oleh Ardhy MX di 08.00


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:


Posting Komentar

Posting Lebih BaruBeranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)
Google+ Badge
Mengenai Saya
Ardhy MX
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
 ▼ 2014 (3)
o ▼ Maret (3)
 Nursing Care Shock
 Askep Paraplegia
 Askep OMA
Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai