OLEH :
NELMY APRIANI
(21.04.016)
CI Lahan CI Institusi
(…………………………) (………………………..)
A. Data umum
1. Identitas klien
Nama : An. F
TTL : 06-03-2022
Agama : Islam
Umur : 1 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Bugis
Alamat : Jl. Bontocinde RT 3
Ttg msk RS : 07-03-2022
Dx medis : Demam kejang kompleks
Ruangan :PICU
Sumber info :Ibu Klien
2. Identitas orang tua
a. Ayah
Nama : Tn. F
Pendidikan :SMA
Alamat : Jl. Bontocinde RT 3
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Buruh Harian
b. Ibu
Nama : Ny. N
Pendidikan :SMA
Alamat :Jln. Bontocinde RT 3
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : IRT
c. Identitas saudara/i kandung
? ? ? ?
F.
42 X 42
X
28
30
4
bln
2
Keterangan simbol :
: Laki-laki : Klien
: Perempuan : Serumah
G1 : Generasi pertama merupakan kakek dan nenek pasien. Masih hidup
dan tidak memiliki riwayat penyakit jantung, Dm.
G2 : Generasi ke dua merupakan orang tua pasien. Orang tua tinggal
serumah dengan pasien dan adiknya. Tidak memiliki riwayat yang
penyakit yang sama dengan pasien.
G3 : Generasi ke tiga merupakan pasien yang menderita penyakit demam
kejang.
G. Riwayat imunisasi
Pasien hanya mendapatkan imunisasi HB-0 selebihnya pasien tidak pernah
diimunisasi lagi
H. Riwayat tumbuh kembang
1. Pertumbuhan fisik
Berat badan : 8 Kg
Tinggi badan : 84 cm
BBL :
Waktu tumbuh gigi : 6 bulan
LLA : cm
Lingkar Kepala : cm
Lingkar Dada : cm
Lingkar Perut : cm
2. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat:
Berguling : 6 bulan
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 7 bulan
Berdiri : 11 bulan
Berjalan : 1 tahun
Senyum peratma kali : 4 bulan
Bicara pertama kali : pasien belum bisa berbicara
I. Riwayat nutrisi
1. Pemberian ASI
Pertama kali disusukan : Saat lahir
Cara pemberian : keluarga klien mengatakan pemberian ASI teratur
dan diberikan secara langsung
Lama pemberian :Ibu klien mengatakan lamanya pemberian ASI
yakni 10 bulan
2. Pemberian susu formula
Alasan pemberian :-
Jumlah pemebrian :-
Cara pemberian :-
3. Pemberian makan tambahan
Pertama kali diberikan : keluarga klien mengatakan pada usia 6 bulan
klien sudah diberikan konsumsi tambahan
Jenis : Bubur zum
J. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
N. Reaksi hospitalisasi
1. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Keluarga klien mengatakan dia membawa An. S ke rumah sakit karena klien
kejang setelah seminggu demam dirumah, pada saat di kaji keluarga klien
merasa cemas dengan kondisi klien dan tidak mengetahui dampak dari demam
tinggi.
2. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
-
O. Aktivitas sehari-hari/ pola kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi
2. Cairan
3. Eliminasi (BAB/BAK)
4. Istirahat tidur
Gosok gigi -
Kegiatan sehari-hari - -
Pengaturan jadwal - -
harian
Penggunaan alat - -
bantu aktivitas
P. Pemeriksaan fisik
Hari atau tanggal : minggu 20-03-2022 Jam : 09.00
1. Keadaan umum klien
Kesadaran : Samnolen
Penampilan : Penampilan sesuai usia
Ekspresi wajah : Pucat
Kebersihan secara umum: An.F nampak bersih.
Tanda-tanda Vital :
TD: - mmHg
N : 152 X/ menit
P : 40 X/ menit
S : 39.5 0
C
2. Atropometri
Panjang badan : 84 Cm
Berat badan : 8 Kg
Lingkar lengan atas : 12 Cm
Lingkar kepala : 47 Cm
Lingkar dada :45 Cm
Lingkar perut : 43 Cm
Skin fold :-
3. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Inspeksi : Kedaan rambut bersih, warna rambut hitam, rambut
tidak mudah rontok.
Palpasi :tidak ada benjolan di kepala, tidak ada nyeri tekan,
dan telktur rambut halus.
2. Muka
Inspeksi : Bentuk muka simetris, bentuk wajah oval, tidak ada
gerakan abnormal, ekpresi wajah pucat.
Palpasi : Tidak ada benjolan atau massa, suhu kulit hangat ,
tidak ada nyeri tekan.
3. Mata
Inspeksi : Tidak ada edema pada papebra, sclera tidak icterus,
warna konjungtiva tidak anemis, pupil miosis bila di
beri rangsangan atau refleks cahaya, posisi mata
simetris, memiliki bulu mata, dan penglihatan normal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kedua bola mata.
4. Hidung dan sinus
Inspeksi :Posisi hidung simetris, terpasang Nasal kanul (1 L),
pernafasan cuping hidung,terpasang NGT
5. Telinga
Inspeksi : posisi telinga simetris antara telinga kiri dan kakan,
ukuran dan bentuk telinga sama, lubang telinga tidak
terdapat serumen, dan tidak menggunakan alat batu
pendengaran.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kedua telinga.
6. Mulut
Inspeksi : lidah kotor berwarna putih, tidak ada pendarahan
pada gusi, bibir pucat
7. Tengorokan
Inspeksi :Warna mukosa pucat, dan tidak ada nyeri menelan.
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan.
8. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
Palpasi : Tidak teraba kelenjar tiroid, dan tidak teraba
kelenjar linfe.
9. Toraks dan pernafasan
Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama pernafasan (40x/
menit).
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan, dan suhu kulit teba hangat.
Perkusi : bunyi paruh redup
Askultasi : suara pernafasan brongkovesikular dan tidak ada
bunyi tambahan
10. Jantung
Palpasi : Teraba ictus cordis.
Perkusi :Bunyi jantung pekak, dan tidak ada pembesaran
jantung (bagian atas itrakosta II, bagian bawa
intrakosta VI, bagian kiri : linea mediclavukularis
sinistra, dan bagian kanan line parasikularis dextra).
Askultasi : bunyi jantung tunggal ( LUP/DUP), tidak ada
bunyi jantung tambahan.
11. Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut rata.
Palpasi : Tidak teraba pembesaran herpar, tidak ada nyeri
tekan.
Askultasi : Peristaltik usus 23 x / menit
Perkusi : Bunyi tyimpani
12. Genetalia dan anus : Normal tdak ada kaji
13. Status neurologis
a. Nervus 1 (olfaktorius) : Tidak ternilai
b. Nervus 2 (optikus) : ada
c. Nervus 3,4 dan 6 : kontriksi pupil ada, gerakan kelopak mata
ada, pergerakan bola mata ada, pergerakan
mata ke bawa dan kedalam tidak ternilai.
d. Nervus 5 (trigeminus) : sesibilitas atau sensori tidak ternilai, reflex
dagu tidak ternilai, reflex kornea tidak ternilai.
e. Nervus 7 (fasialis) : gerakan mimic ada
f. Nervus 8 (Acusticus) : fungsi pendengaran ada
g. Nervus 9 dan 10 : reflex menelan spontan, reflex muntah tidak
ternillai, suara tidak ada.
h. Nervus 11(Assesorius) : membalikan kepala ke kiri dan kekanan ada.
i. Nervus 12 ( Hypoglossus): defesiasi lidah tidak ternilai dan hasil
pengkajian didapatkan tidak ada kaku kuduk.
14. Kulit / intergumen
Hasil pengkajian kulit didapatkan warna kulit putih, turgor kulit lembab,
suhu kulit hangat , tidak terdapat tidak ada udema pada kulit, dan ibu klien
mengelukan demam yang dialami An.F
Pemeriksaan penunjang
Hematologi
Hasil Nilai Rujukan Satuan
Rutin
WBC 6.5 5.0 – 13.0 10^3/ul
RBC 5.50 4.00 – 5.30 10^6/uL
HGB 11.5 12.0 – 16.0 gr/dl
HCT 35.5 35.0 – 45.0 %
MCV 64.5 75.0 – 91.0 fL
MCH 20.9 25.0 – 33.0 Pg
MCHC 32.4 31.0 – 37.0 gr/dl
PLT 440 150 – 400 10^3/ul
RDW-CV 19.4 10.0 – 15.0
PDW 9.3 10.0 – 18.0 fL
MPV 9.4 9.0 – 13.0 fL
PCT 0.41 0.2 – 0.4 %
NEUT 46.5 32 – 52 %
LYMPH 37.1 30 – 6.0 %
MONO 14.0 2–8 10^3/ul
EO 2.1 0–4 10^3/ul
BASO 0.3 0–1 10^3/ul
1. Termogulasi tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Regulasi teperatur (I.14578)
3x24 jam diharapkan termogulasi membaik,
berhubungan dengan proses Observasi :
dengan, kriteria hasil:
infeksi
1. kejang menurun 1. monitor suhu tubuh anak tiap dua
2. suhu tubuh membaik jam, jika perlu
Ditandai dengan
2. .monitor tekanan darah, frekuensi
pernapasan dan nadi
DS:
3. Monitor warna dan suhu kulit
1. Keluarga mengatakan klien 4. Monitor dan catat tanda dan gejala
sering demam hipotermia dan hipertermia
2. Keluarga mengatakan suhu Terapeutik :
tubuh klien sering
1. Pasang alat pemantau suhu kontinu,
meningkat
jika perlu
DO: 2. Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi.
3. Sesuaikan suhu lingkungan dengan
3. Kulit klien tampak hangat
kebutuhan pasien.
4. Suhu tubuh diatas nilai
Kolaborasi :
normal ( S : 39,5 oC )
5. Tampak kejang Kolaborasi pemberian amtipretik, jika perlu.
6. Akral teraba dingin
7. PCT H 0.41
8. Leukosit 6.5
9. Tanda tanda vital :
N :152 X/ menit
P :40 X/ menit
S :39.5 0C
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN I
1. Minggu, 20 maret Termogulasi tidak efektif 1. memoonitor suhu tubuh anak tiap S:
dua jam, jika perlu
2022 berhubungan dengan proses infeksi
Hasil : telah dilakukan 1. Keluarga mengatakan klien