Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN “N” DENGAN

DEMAM THYPOID DIRUANG PERAWATAN


ANAK RSUDP TADJUDDIN CHALID
MAKASSAR

Oleh:
Julia Mangera, S.Kep
NS0623032

CI Lahan CI Institusi

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
NANI HASANUDDIN MAKASSAR
2024
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
RUANG PERAWATAN ANAK

No. RM : 119720
Tanggal Masuk : 14-02-2024
Tanggal Pengkajian : 14-02-2024 jam : 08.01
Ruangan : 418
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : An. N Umur : 6 Tahun
TTL : 28-02-2018 Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Suku : Toraja
Pendidikan : -
Alamat : Jln. Biring romang
Telp :-
Tgl masuk RS : 14/02/2024
Ruangan : Perawatan Anak
Golongan Darah : -
Sumber Info : Ibu Kandung
2. Identitas Orang Tua
Ayah
Nama : Tn. R
Umur : 38 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Biring romang
Telp :-
Ibu
Nama : Ny. M
Umur : 37 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln. Biring romang
Telp :-
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan Utama : Demam
2. Alasan Masuk RS : Ibu pasien mengatakan anaknya BAB encer 2x
selama 2 hari, demam naik turun , 24 jan terakhir 6x muntah (+), nafsu
makan menurun, batuk (+), sakit perut,
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Khusus anak usia 0-5 tahun
1. Prenatal
a. Pemeriksaan Kehamilan :-
b. Keluhan selama Hamil :-
c. Kenaikan BB selama Hamil : -
d. Imunisasi TT :-
e. Golongan darah Ibu :-
f. Golongan darah Ayah :-
2. Natal
a. Tempat melahirkan :-
b. Lama dan jenis persalinan :-
c. Penolong persalinan :-
d. Komplikasi persalinan :-
3. Postnatal
a. Kondisi bayi :-
b. Penyakit anak :-
c. Promblem menyusui :-
1. Penyakit yang pernah dialami : Tidak ada
Riwayat perawatan : Tidak pernah
Riwayat operasi : Tidak pernah
Riwayat pengobatan : Tidak pernah
2. Kecelakaan yang pernah di alami : tidak ada
3. Riwayat alergi : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak
memiliki alergi terhadap obat ataupun makanan
4. Riwayat Imunisasi

No Jenis Imunisasi Waktu pemberian Reaksi


1. BCG 1 bulan -
2. DPT (I, II, III ) 2 bulan -
3. Polio ( I, II, III, IV) 1,2,3 bulan -
4. Campak - -
5. Hepatitis B - -

III. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


GENOGRAM
X

Keterangan:
Generasi 1 : Kakek dan nenek dari ayah pasien sudah meninggal
penyebabnya tidak diketahui
Kakek dan nenek dari ibu pasien sudah meninggal dan
penyebabnya tidak di ketahui
Generasi 2 : Ayah pasien masih hidup dan sehat begitupun dengan ke 3
saudaranya dan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
Ibu pasien masih hidup dan sehat begitupun dengan ke 2
saudaranya dan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
Generasi 3 : pasien anak pertama

Simbol Genogram
: Laki-laki - - - - - - : Serumah ? : Tidak diketahui

: Perempuan X : Meninggal : Pasien

RIWAYAT TUMBUH KEMBANG ANAK


1. Pertumbuhan Fisik
a. Berat Badan : 18 kg
b. Panjang Badan : 113 cm
c. Waktu tumbuh Gigi : tumbuh nya gigi pada usia 9 bulan
2. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat ini : 12 tahun
a. Berguling : usia 9 bulan
b. Duduk : usia 10 bulan
c. Merangkak : usia 9 bulan lebih
d. Berdiri : usia 11 bulan
e. Berjalan : usia 1 tahun lebih
f. Senyum pertama pada orang :
g. Bicara pertama kali :
h. Berpakaian sendiri :
IV. RIWAYAT NUTRISI
1. Pemberian ASI : ASI sejak lahir sampai usia 1 tahun
2. Pemberian susu formula : Sejak usia 1 tahun
3. Pemberian makanan tambahan : sejak usia 1 tahun
4. . Pola Perubahan Nutrisi

No Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian


1. 0 – 2 Bulan ASI ekslusif 2 Bulan
2. 3 – 12 Bulan ASI ekslusif 2 Bulan
3. Saat Ini Nasi 5 Tahun
(6 tahun)
V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Riwayat Psikososial
a. Tempat tinggal : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien tinggal
bersama kedua orang tua dan saudaranya
b. Lingkungan rumah : Ibu pasien mengatakan lingkungan
rumahnya selalu bersih dan ramah.
c. Hubungan antar anggota keluarga : Ibu pasien mengatakan
hubungan anaknya dengan anggota keluarga sangat baik.
2. Riwayat Spiritual
a. Suport sistem : Kedua orang tua
b. Kegiataan keagamaan : dibantu, diajarkan dan dibimbing
oleh orang tuanya
3. Riwayat Hospitalis
a. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap dirumah sakit :
Ibu pesien mengatakan anaknya sedang sakit sehingga dirawat
harus dirawat inap dan mendapatkan pengobatan yang lebih baik
selama di rumah sakit
b. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap :
VI. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

1. Nutrisi
 Sebelum Sakit : Ibu pasien mengatakan nafsu makan
anaknya baik sehari makan 3 kali
 Saat Sakit : Ibu pasien mengatakana ankanya hanya
menghabiskan ¼ porsi makanan yang diberikan
2. Cairan
 Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya minum air
putih
 Saat sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya malas minum
air putih
3. Istirahat/Tidur
 Sebelum Sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit tidur
anaknya teratur
 Saat Sakit : Ibu klien mengatakan anaknya tidur tidak
teratur

4. Eliminasi fekal/BAB
 Sebelum Sakit : Frekuensi dan kuantitas BAB pasien baik
 Saat Sakit : Ibu pasien mengatakan BAB encer frekuensi 5x

5. Eliminasi Urine/BAK
 Sebelum Sakit: Frekuensi dan kuantitas BAK pasien baik
dan tidak ada keluhan
 Saat Sakit : Saat ini frekuensi BAK pasien ± 4 kali sehari

6. Aktivitas dan Latihan


 Sebelum Sakit : Ibu pasien mnegatakan pasien selalu
berkumpul dirumah bersama keluarga
 Saat Sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya hanya
terbaring di tempat tidur

7. Personal Hygiene
 Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya mandi 2x
sehari, rajin memotong kuku , dan berpenampilan rapi
 Saat sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya hanya di
waslap dan belum pernah memotong kuku , mengganti
baju 1x sehari

8. Aktivitas sehari-hari
 Sebelum Sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya hanya
siswa SD
 Saat Sakit : pasien hanya berbaring ditempat tidur

VII. PEMERIKSAAN FISIK


Hari : Rabu Tanggal : 14 February 2024 , Jam : 08.16 WITA,
1) Keadaan Umum
a. Kesadaran : Pasien lemah, Composmentis, GCS: 15
b. Penampilan : Sesuai dengan usia baik
c. Ekspresi Wajah : Mood, wajah Pasien meringis dan lemah
d. Kebersihan secara umum : Pasien tampak bersih
e. Tanda- tanda vital
 Tekanan darah : 98/70 mmHg
 Frekuensi nadi : 115x/menit
 Frekuensi napas : 22x/menit
 Suhu badan : 38ºC
 Spo2 : 98%
 Berat badan : 18 kg
2) Head to toe
Kulit/Integumen : halus, lembab, tidak ada lesi, ada krepitasi,
ada sensasi saat disentuh, suhu hangat, turgor kulit lembut.
Kepala & Rambut : bentuk rambut lurus, pendek, merata,
kepala simetris, warna rambut hitam, bentuk kepala
mesocefalus, kepala dan rambut bersih.
Kuku : warna bantalan kuku putih, konsistensi keras, kuku
kotor
Mata/Penglihatan : bentuk simetris, ada reflek cahaya, lapang
pandang 20/20, fungsi sklera normal, kongjungtiva anemis,
tidak ada alat bantu.
Hidung/Penghiduan : simetris kiri kanan, tidak ada
peradangan, perdarahan tidak ada, tidak ada polip, tidak ada
reaksi alergi, tidak ada alat bantu, fungsi penghiduan normal.
Telinga/Pendengaran : bentuk simetris, tidak ada peradangan,
tidak ada perdarahan, tidak ada cairan, ketajaman pendengaran
normal, tidak ada alat bantu
Mulut/Gigi : bibir simetris atas bawah, mukosa lembab, gusi
kemerahan, lidah dan fungsi pengecapan normal, tidak ada
perdarahan, mulut bersih, tidak ada gangguan menelan, tidak
ada karies gigi
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, vena jugalaris
teraba, tidak ada kekakuan, bisa digerakkan dengan normal.
Dada : bentuk dada simetris, pola napas normal, tidak ada
bunyi napas tambahan, irama napas normal, bunyi jantung dup-
dup, tidak ada nyeri, posisi sejajar.
Abdomen : bentuk normal, turgor lembut, tidak ada massa,
tidak ada cairan, hepar normal, ginjal pada posisi, tidak ada
bising usus.
Perineum dan Genetalia : bersih, tidak ada peradangan, tidak ada
perdarahan, tidak ada pembengkakan, keluhan lain tidak ada.
Ekstremitas atas & bawah : bentuk simestris, tidak ada kekakuan,
rentan gerak normal pasif aktif, reflek normal, tonus normal
3) Pemeriksaan diagnostik
4) Penatalaksanaan Medik
a. IVFD RL 12 tpm
b. Inj. Ranitidine 25mg/IV
c. Inj. Ondansentro 2mg/IV
d. PCT 17cc/IV/KP (bila demam)
e. Gentamicine 45mg/12 jam/IV
f. Cefixime syrup 2x4,5 ml
g. Vit C 2x1
Analisa Data
No. Analisa Data Etiologi Masalah
DO : Kuman salmonella Typhi Nausea
masuk kedalam saluran cerna
- Ibu pasien juga mengatakan
anaknya mual disertai munta 6x
dalam 24 jam
Sebagian dimuasnakan asam
DS : lambung
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak pucat
Peningkatan asam lambung
- Hasil Lab
Elektrolit Darah
 Natrium Darah L129.4
Mual, muntah
 Kalium Darah 3.51
 Klorida Darah L 96.7
- Radiologi (-) Nausea

- Terapai
 IVFD RL 12 tpm
- Obat injeksi
 Inj. Ranitidine 25mg/IV
 Inj. Ondansentro 2mg/IV
 PCT 17cc/IV/KP (bila
demam)
 Gentamicine 45mg/12
jam/IV
- Obat oral
 Cefixime syrup 2x4,5 ml
 Vit C 2x1

- TTV
TD : 98/70 mmhg
S: 38°C
P : 22x/i
N : 115x/i

1. DS : Kuman salmonella Typhi Hipertermi


masuk kedalam saluran cerna
- Ibu pasien mengatakan anaknya
demam
DO: Sebagian masuk usus halus
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak pucat
Di ilenem terminalis
- Badan teraba hangat
membentuk limfod plaque
- Hasil Lab peyeri
 Salmonella (TubexFT) H 6
- Radiologi (-)
Sebagian menembus limina
- Terapai propia
 IVFD RL 12 tpm
- Obat injeksi
 Inj. Ranitidine 25mg/IV Masuk aliran limfe

 Inj. Ondansentro 2mg/IV


 PCT 17cc/IV/KP (bila
Masuk kedalam kelenjar fimfe
demam) mesentral
 Gentamicine 45mg/12 jam/IV
- Obat oral
 Cefixime syrup 2x4,5 ml
 Vit C 2x1
Menembus dan masuk aliran
darah
- TTV
TD : 98/70 mmhg
Masuk dan bersarang dihati
S: 38°C
dan limfa
P : 22x/i
N : 115x/i
Hepatomegali, splenemegali

Infeksi salmonella Typhi,


paratyphi dan endotoksin

Dilepaskannya zat pirogen


oleh leukosit pada jaringan
meradang

Demam tifoid
Hipertermi

DO : Bed rest Intoleransi Aktivitas


- Ibu pasien juga mengatakan
anaknya mual disertai munta 6x
dalam 24 jam
- Ibu pasien mengatakan anaknya
demam

DS :
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak pucat
- Badan teraba hangat
- Hasil Lab
Salmonella (TubexFT) H 6
Elektrolit Darah
 Natrium Darah L129.4
 Kalium Darah 3.51
 Klorida Darah L 96.7
- Radiologi (-)
- Terapai
 IVFD RL 12 tpm
- Obat injeksi
 Inj. Ranitidine 25mg/IV
 Inj. Ondansentro 2mg/IV
 PCT 17cc/IV/KP (bila
demam)
 Gentamicine 45mg/12
jam/IV
- Obat oral
 Cefixime syrup 2x4,5 ml
 Vit C 2x1

- TTV
TD : 98/70 mmhg
S: 38°C
P : 22x/i
N : 115x/i
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Inisial Klien : An. N Tanggal Pengkajian : 15-02-2024
No. RM : 119940
No Standar Diagnosa Keperawatan (SDKI) Rencana Tindakan Keperawatan
. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan
SLKI Indonesisa SIKI (Intervensi)
(Tujuan dan Kriteria Hasil)
1. Nausea Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Muntah (I. 14526)
DO : diharapkan ekspektasi masalah nausea Observasi
- Ibu pasien juga mengatakan membaik dengan kriteria SKLI : - Identifikasi karakteristik muntah
anaknya mual disertai munta 6x 1. Nafsu makan membiak (5) - Identifikasi penyebab muntah
dalam 24 jam 2. Perasaan ingin muntah menurun (5) - Monitor keseimbangan cairan dan
DS : 3. Keluhan mual menurun (5) elektrolit
- Pasien tampak lemas 4. Pucat membaik (5) Terapeutik
- Pasien tampak pucat 5. - Kontrol factor lingkungan
- Hasil Lab penyebeb muntah (mis. Bau tak
Elektrolit Darah sedap , suara dan stimulasi visual
 Natrium Darah L129.4 yang tidak menyenangkan)
- Kurangi atau hilangkan keadaan
 Kalium Darah 3.51 penyebab muntah (mis. Kecemasan,
 Klorida Darah L 96.7 ketakutan )
- Radiologi (-) Edukasi
- Terapai - Anjurkan memperbanyak istirahat

 IVFD RL 12 tpm - Ajakan menggunakan terapi non

- Obat injeksi farmakologi untuk mengelola

 Inj. Ranitidine 25mg/IV muntah (mis. Biofeedback,


hipnosis, relaksasi, terapi musik,
 Inj. Ondansentro
akupresur)
2mg/IV
Kolaborasi
 PCT 17cc/IV/KP (bila
- Kolaborasi pemberian antimetik,
demam)
jika perlu
 Gentamicine 45mg/12
jam/IV
- Obat oral
 Cefixime syrup 2x4,5 ml
 Vit C 2x1

- TTV
TD : 98/70 mmhg
S: 38°C
P : 22x/i
N : 115x/i

2. Hipertermia berhubungan dengan proses Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Hipertermia (I. 15506)
penyakit diharapkan ekspektasi masalah hipertemia Observasi
(D.0130) menurundengan kriteria SKLI : - Indentifikasi penyebab hipertermia
Termuregulasi (L. 14134) (mis. Dehidrasi, terpapar
lingkungan panas, penggunaan
DS : 1. Suhu tubuh membaik (5)
incubator)
- Ibu pasien mengatakan anaknya 2. Suhu kulit membaik (5)
- Monitor suhu tubuh
3. Kulit merah menurun (5)
demam
Terapeutik
DO: - Sediakan lingkungan yang dingin
- Pasien tampak lemah - Longkarkan atau lepaskan pakaian

- Pasien tampak pucat Edukasi


- Badan teraba hangat - Anjurkan tirah baring
- Hasil Lab Kolaborasi
 Salmonella (TubexFT) H 6
- Kolaborasi pemberian cairan dan
- Radiologi (-)
- Terapai elektrolit intravena, jika perlu
 IVFD RL 12 tpm
- Obat injeksi
 Inj. Ranitidine 25mg/IV
 Inj. Ondansentro 2mg/IV
 PCT 17cc/IV/KP (bila
demam)
 Ceftri 1,8mg/24 jam/IV
drips
 Gentamicine 45mg/12
jam/IV
- Obat oral
 Cefixime syrup 2x4,5 ml
 Vit C 2x1

- TTV
TD : 98/70 mmhg
S: 38°C
P : 22x/i
N : 115x/i

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Energi (I.05178)
proses penyakit di tandai dengan pasien diharapkan ekspektasi masalah intoleransi Observasi
bedrest aktivitas meningkat dengan kriteria SKLI : - Identifikasi gangguan fungsi tubuh
DO : 1. Kemudahan dalam melakukan yang mengakibabkan kelelahan
- Ibu pasien juga mengatakan aktivitas sehar-hari meningkat (5) - Monitor kelelahan fisik dan
anaknya mual disertai munta 6x 2. Perasaan lemah menurun (5) emosional
dalam 24 jam Terapeutik
- Ibu pasien mengatakan anaknya - Sediakan lingkungan yang nyaman
demam dan rendah stimulus (mis. Cahanya,
- Ibu pasien mengatakan anaknya suara, kunjungan)
BAB encer 2x Edukasi
- Anjurkan tirah baring
DS : - Anjurkan melakukan aktivitas
- Pasien tampak lemas secara bertahap
- Pasien tampak pucat Kolaborasi
- Badan teraba hangat - Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
- Konsistensi feses encer cara meningkatkan asupan
berampas makanan, jika perlu
- Hasil Lab
Salmonella (TubexFT) H 6
Elektrolit Darah
 Natrium Darah L129.4
 Kalium Darah 3.51
 Klorida Darah L 96.7
- Radiologi (-)
- Terapai
 IVFD RL 12 tpm
- Obat injeksi
 Inj. Ranitidine 25mg/IV
 Inj. Ondansentro
2mg/IV
 PCT 17cc/IV/KP (bila
demam)
 Gentamicine 45mg/12
jam/IV
- Obat oral
 Cefixime syrup 2x4,5 ml
 Vit C 2x1

- TTV
TD : 98/70 mmhg
S: 38°C
P : 22x/i
N : 115x/i
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Klien : An. A Tanggal Pengkajian : 15-02-2024
Umur : 6 Tahun Ruangan : 416
No. RM : 119940
HARI KE I
Tgl Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
15/02/24 Nausea berhubungan dengan proses Manajemen Muntah (I. 14526) S:
penyakit di tandai dengan mual, muntah Observasi - Siang ini ibu pasien
(D0076) - Identifikasi karakteristik muntah mengatakan anakanya masih
DO : Hasil : Karakteristik cair berampas mual disertai muntah sebanyak
- Ibu pasien juga mengatakan 4 kali
anaknya mual disertai munta 6x - Identifikasi penyebab muntah - Ibu pasien juga mengatakan
dalam 24 jam Hasil : infeksi bakteri salmonella anaknya kurang nafsu makan
DS : - Monitor keseimbangan cairan dan
O:
- Pasien tampak lemas elektrolit
- Pasien tampak pucat
- Pasien tampak pucat Hasil :
- TTV
- Hasil Lab  Natrium Darah L129.4 TD : 101/67 mmhg
Elektrolit Darah  Kalium Darah 3.51 S: 38°C
 Natrium Darah L129.4  Klorida Darah L 96.7 P : 22x/i
 Kalium Darah 3.51 N : 82x/i
Terapeutik
 Klorida Darah L 96.7 - Kontrol factor lingkungan penyebeb A : Nausea
- Radiologi (-) muntah (mis. Bau tak sedap , suara dan 1. Nafsu makan membaik (2)
- Terapai stimulasi visual yang tidak 2. Perasaan ingin muntah menurun
 IVFD RL 12 tpm menyenangkan) (2)
- Obat injeksi Hasil : Menciptakan ruangan yang 3. Keluhan mual menurun (2)
 Inj. Ranitidine 25mg/IV nyaman 4. Pucat membaik (2)
 Inj. Ondansentro 2mg/IV - Kurangi atau hilangkan keadaan
 PCT 17cc/IV/KP (bila penyebab muntah (mis. Kecemasan, P : Lanjutkan Intervensi
demam) ketakutan ) Observasi
 Gentamicine 45mg/12 Hasil : Mendengarkan dengan baik - Identifikasi karakteristik
jam/IV kecemaan dan keluhan pasen muntah
- Obat oral Terapeutik

 Cefixime syrup 2x4,5 ml Edukasi - Kontrol factor lingkungan

 Vit C 2x1 - Anjurkan memperbanyak istirahat penyebeb muntah (mis. Bau tak
Hasil : mengankirkan pasien untuk sedap , suara dan stimulasi

- TTV bedrest visual yang tidak


- Ajakan menggunakan terapi non
TD : 98/70 mmhg farmakologi untuk mengelola muntah menyenangkan)
S: 38°C (mis. Biofeedback, hipnosis, relaksasi, - Kurangi atau hilangkan keadaan
P : 22x/i terapi musik, akupresur) penyebab muntah (mis.
N : 115x/i Hasil : Ibu pasien mengerti dengn terapi Kecemasan, ketakutan )
non farmakologi dan akan melakukan Edukasi
terapi musik ketika anaknya meras mual. - Anjurkan memperbanyak
Kolaborasi istirahat
Kolaborasi pemberian antimetik, jika Kolaborasi
perlu - Kolaborasi pemberian
Hasil : antimetik, jika perlu
 Hasil : Inj. Ranitidine
25mg/IV
 Inj. Ondansentro 2mg/IV

15/02/24 Hipertermi berhubungan dengan proses Manajemen Hipertermia (I. 15506) S:


infeksi bakteri salmonella Observasi - Siang ini ibu mengatakan
(D0130) - Indentifikasi penyebab hipertermia (mis. anaknya masih demam dan
Dehidrasi, terpapar lingkungan panas, demamnya naik turun
penggunaan incubator)
DS : Hasil : hipertermi disebabkan oleh O:
- Ibu pasien mengatakan anaknya proses penyakit - Pasien tampak pucat
demam - Badan teraba hangat
- Monitor suhu tubuh
Hasil : S: 38°C - Tampak di kompres pada area
DO:
dahi
- Pasien tampak lemah Terapeutik
- Suhu : 38°C
- Pasien tampak pucat - Sediakan lingkungan yang dingin
Hasil : menciptakan lingkungan yang - Infus RL 12 tpm
- Badan teraba hangat
sejuk dan nyaman - PCT 17cc/IV/KP
- Hasil Lab
 Salmonella (TubexFT) H 6 - Longkarkan atau lepaskan pakaian A : Hipertermia
- Radiologi (-) Hasil : menganjurkan untuk - Suhu tubuh membaik (2)
menggunakan pakaian yang tipis dan - Suhu kulit membaik (2)
- Terapai
nyaman - Kulit merah menurun (2)
 IVFD RL 12 tpm
Edukasi P : Lanjutkan Intervensi
- Obat injeksi
- Anjurkan tirah baring Observasi
 Inj. Ranitidine 25mg/IV Hasil : menganjurkan untuk bed rest
- Monitor suhu tubuh
 Inj. Ondansentro 2mg/IV
Kolaborasi
 PCT 17cc/IV/KP (bila Terapeutik
- Kolaborasi pemberian diet dan cairan, - Sediakan lingkungan yang
demam)
jika perlu dingin
 Ceftri 1,8mg/24 jam/IV drips - Longkarkan atau lepaskan
 Gentamicine 45mg/12 jam/IV Hasil : pakaian
- Obat oral - Infus RL 12 tpm Edukasi
 Cefixime syrup 2x4,5 ml - PCT 17cc/IV/KP - Anjurkan tirah baring
 Vit C 2x1
Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian cairan


- TTV
dan elektrolit intravena, jika
TD : 98/70 mmhg
perlu
S: 38°C
P : 22x/i
N : 115x/i

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Manajemen Energi (I.05178) S:


proses penyakit di tandai dengan pasien Observasi - Siang ini ibu pasien
bedrest - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengatakan anakanya masih
(D0056) mengakibabkan kelelahan mual disertai muntah sebanyak
DO : Hasil : Infeksi bakteri salmonella yang 4 kali serta demam naik turun
- Ibu pasien juga mengatakan mengakibatkan pasien mengalami - Ibu pasien juga mengatakan
anaknya mual disertai munta 6x demam naik turun, mual, muntah anaknya badrest dan tidak dapat
dalam 24 jam sebanyak 6x dalam 24 jam dan di sertai melakukan aktivitas
- Ibu pasien mengatakan anaknya BAB encer 2x dikarenakan merasa lemah
demam
O:
- Ibu paseien menatakan anaknya - Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Pasien tampak pucat
BAB encer 2x Hasil : ibu pasien mengatakan anaknya
- Pasein tampak lemas
lemas
- TTV
DS : Terapeutik
TD : 101/67 mmhg
- Pasien tampak lemas - Sediakan lingkungan yang nyaman dan
S: 38°C
- Pasien tampak pucat rendah stimulus (mis. Cahanya, suara,
P : 22x/i
- Badan teraba hangat kunjungan)
N : 82x/i
- Konsistensi encer berampas Hasil : menyediakan lingkungan yang
A : Intoleransi Aktivitas
- Hasil Lab nyaman bagi pasien
1. Kemudahan dalam melakukan
Salmonella (TubexFT) H 6
aktivitas sehar-hari meningkat
Elektrolit Darah Edukasi
(2)
 Natrium Darah L129.4 - Anjurkan tirah baring
2. Perasaan lemah menurun (2)
 Kalium Darah 3.51 Hasil : menganjurka pasien untuk

 Klorida Darah L 96.7 bedrest


P : Lanjutkan Intervensi
- Radiologi (-)
Observasi
- Terapai - Anjurkan melakukan aktivitas secara
- Monitor kelelahan fisik dan
bertahap
 IVFD RL 12 tpm Hasil : menganjurkan pasien untuk emosional
- Obat injeksi melakukan aktivitas secara bertahap Terapeutik
 Inj. Ranitidine 25mg/IV pada masa pemulihan - Sediakan lingkungan yang

 Inj. Ondansentro 2mg/IV nyaman dan rendah stimulus

 PCT 17cc/IV/KP (bila Kolaborasi (mis. Cahanya, suara,

demam) - Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara kunjungan)

 Gentamicine 45mg/12 meningkatkan asupan makanan, jika Edukasi

jam/IV perlu - Anjurkan tirah baring

- Obat oral Hasil : - - Anjurkan melakukan aktivitas


secara bertahap
 Cefixime syrup 2x4,5 ml
Kolaborasi
 Vit C 2x1
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
- TTV
asupan makanan, jika perlu
TD : 98/70 mmhg
S: 38°C
P : 22x/i
N : 115x/i

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


HARI KE II
Tgl Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
16/02/24 Nausea berhubungan dengan proses Manajemen Muntah (I. 14526) S:
penyakit di tandai dengan mual, muntah Observasi - Siang ini Ibu pasien mengatakan
(D0076) - Identifikasi karakteristik muntah anakanya masih mual disertai
DO : Hasil : Cair berampas muntah 3x
- Ibu pasien juga mengatakan - Ibu pasien juga mengatakan
anaknya mual disertai munta 6x Terapeutik nafsu makan anaknya sudah
dalam 24 jam - Kontrol factor lingkungan penyebeb mulai membaik walaupun hanya
DS : muntah (mis. Bau tak sedap , suara dan menghabiskan ½ porsi
- Pasien tampak lemas stimulasi visual yang tidak
O:
- Pasien tampak pucat menyenangkan)
- Pasien tampak pucat
- Hasil Lab Hasil : Menciptakan ruangan yang
- TTV
Elektrolit Darah nyaman
TD : 105/71 mmhg
 Natrium Darah L129.4 - Kurangi atau hilangkan keadaan
S: 37,7°C
 Kalium Darah 3.51 penyebab muntah (mis. Kecemasan,
P : 22x/i
 Klorida Darah L 96.7 ketakutan )
N : 80x/i
- Radiologi (-) Hasil : Mendengarkan dengan baik
kecemaan dan keluhan pasen A : Nausea
- Terapai Edukasi 1. Nafsu makan membaik (3)
 IVFD RL 12 tpm - Anjurkan memperbanyak istirahat 2. Perasaan ingin muntah menurun
- Obat injeksi Hasil : menganjurkan pasien bedrest (3)
 Inj. Ranitidine 25mg/IV Kolaborasi 3. Keluhan mual menurun (3)

 Inj. Ondansentro 2mg/IV Kolaborasi pemberian antimetik, jika 4. Pucat membaik (3)

 PCT 17cc/IV/KP (bila perlu

demam) Hasil : P : Lanjutkan Intervensi

 Gentamicine 45mg/12  Inj. Ranitidine 25mg/IV Observasi

jam/IV  Inj. Ondansentro 2mg/IV - Identifikasi karakteristik muntah

- Obat oral Terapeutik


- Kontrol factor lingkungan
 Cefixime syrup 2x4,5 ml
penyebeb muntah (mis. Bau tak
 Vit C 2x1
sedap , suara dan stimulasi
visual yang tidak
- TTV
menyenangkan)
TD : 98/70 mmhg
- Kurangi atau hilangkan keadaan
S: 38°C
penyebab muntah (mis.
P : 22x/i
Kecemasan, ketakutan )
N : 115x/i
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak
istirahat
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antimetik, jika perlu

16/02/24 Hipertermi berhubungan dengan proses Manajemen Hipertermia (I. 15506) S:


infeksi banteri salmonella Observasi - Siang ini ibu mengatakan
(D0130) - Monitor suhu tubuh anaknya masih demam dan
DS : Hasil : S: 37,7°C demamnya naik turun
- Ibu pasien mengatakan anaknya Terapeutik O:
demam - Sediakan lingkungan yang dingin - Pasien tampak pucat
Hasil : menciptakan lingkungan yang
DO: - Badan teraba hangat
sejuk dan nyaman
- Pasien tampak lemah - Tampak di kompres pada area
- Pasien tampak pucat - Longkarkan atau lepaskan pakaian dahi
Hasil : menganjurkan untuk
- Badan teraba hangat - Suhu : 37,7°C
menggunakan pakaian yang tipis dan
- Hasil Lab nyaman - Infus RL 12 tpm
 Salmonella (TubexFT) H 6 - PCT 17cc/IV/KP
Edukasi
- Radiologi (-) A : Hipertermia
- Terapai - Anjurkan tirah baring - Suhu tubuh membaik (3)
 IVFD RL 12 tpm Hasil : menganjurkan untuk bed rest - Suhu kulit membaik (3)
- Kulit merah menurun (4)
- Obat injeksi Kolaborasi
P : Lanjutkan Intervensi
 Inj. Ranitidine 25mg/IV - Kolaborasi pemberian diet dan cairan,
Observasi
 Inj. Ondansentro 2mg/IV jika perlu
- Monitor suhu tubuh
 PCT 17cc/IV/KP (bila Hasil :
demam) Terapeutik
- Infus RL 12 tpm
 Ceftri 1,8mg/24 jam/IV drips - Sediakan lingkungan yang
- PCT 17cc/IV/KP
dingin
 Gentamicine 45mg/12 jam/IV - Longkarkan atau lepaskan
- Obat oral pakaian
 Cefixime syrup 2x4,5 ml Edukasi
 Vit C 2x1 - Anjurkan tirah baring
- TTV
Kolaborasi
TD : 101/67 mmhg
- Kolaborasi pemberian cairan
S: 38°C
dan elektrolit intravena, jika
P : 22x/i
perlu
N : 82x/i

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Manajemen Energi (I.05178) S:


proses penyakit di tandai dengan pasien Observasi - Siang ini ibu pasien mengatakan
bedrest - Monitor kelelahan fisik dan emosional anakanya masih mual disertai
(D0056) Hasil : ibu pasien mengatakan anaknya muntah sebanyak 3 kali serta
DO : lemas demam naik turun
- Ibu pasien juga mengatakan Terapeutik - Ibu pasien juga mengatakan
anaknya mual disertai munta 6x - Sediakan lingkungan yang nyaman dan anaknya badrest tetapi sudah
dalam 24 jam rendah stimulus (mis. Cahanya, suara, dapat melakukan aktivitas yang
- Ibu pasien mengatakan anaknya kunjungan) ringan secara bertahap dan
demam Hasil : menyediakan lingkungan yang masih merasa lemah
- Ibu paseien menatakan anaknya nyaman bagi pasien
O:
BAB encer 2x
- Pasien tampak pucat
Edukasi
- Pasein tampak lemah
DS : - Anjurkan tirah baring
- Pasien sudah dapat melakukan
- Pasien tampak lemas Hasil : menganjurka pasien untuk
aktivitas ringan secara bertahap
- Pasien tampak pucat bedrest
- TTV
- Badan teraba hangat
TD : 105/71 mmhg
- Konsistensi encer berampas - Anjurkan melakukan aktivitas secara
S: 37,7°C
- Hasil Lab bertahap
P : 22x/i
Salmonella (TubexFT) H 6 Hasil : menganjurkan pasien untuk
Elektrolit Darah melakukan aktivitas secara bertahap N : 80x/i
 Natrium Darah L129.4 pada masa pemulihan
A : Intoleransi Aktivitas
 Kalium Darah 3.51 1. Kemudahan dalam melakukan
 Klorida Darah L 96.7 Kolaborasi
aktivitas sehar-hari meningkat
- Radiologi (-) - Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
(3)
- Terapai meningkatkan asupan makanan, jika
2. Perasaan lemah menurun (3)
 IVFD RL 12 tpm perlu

- Obat injeksi Hasil : -


P : Lanjutkan Intervensi
 Inj. Ranitidine 25mg/IV Observasi
 Inj. Ondansentro 2mg/IV - Monitor kelelahan fisik dan
 PCT 17cc/IV/KP (bila emosional
demam) Terapeutik
 Gentamicine 45mg/12 - Sediakan lingkungan yang
jam/IV nyaman dan rendah stimulus
- Obat oral (mis. Cahanya, suara,

 Cefixime syrup 2x4,5 ml kunjungan)

 Vit C 2x1 Edukasi


- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas
- TTV secara bertahap
TD : 98/70 mmhg Kolaborasi
S: 38°C - Kolaborasi dengan ahli gizi
P : 22x/i tentang cara meningkatkan
N : 115x/i asupan makanan, jika perlu

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


HARI KE III
Tgl Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
17/02/24 Nausea berhubungan dengan proses Manajemen Muntah (I. 14526) S:
penyakit di tandai dengan mual, muntah Observasi - Siang ini Ibu pasien mengatakan
(D0076) - Identifikasi karakteristik muntah anakanya masih merasa mual
DO : Hasil : Cair berampas dan nafsu makan mulai
- Ibu pasien juga mengatakan membaik membaik
anaknya mual disertai munta 6x Terapeutik
O:
dalam 24 jam - Kontrol factor lingkungan penyebeb
- TTV
DS : muntah (mis. Bau tak sedap , suara dan
TD : 105/71 mmhg
- Pasien tampak lemas stimulasi visual yang tidak
S: 37,7°C
- Pasien tampak pucat menyenangkan)
P : 22x/i
- Hasil Lab Hasil : Menciptakan ruangan yang
N : 80x/i
Elektrolit Darah nyaman
 Natrium Darah L129.4 - Kurangi atau hilangkan keadaan A : Nausea
 Kalium Darah 3.51 penyebab muntah (mis. Kecemasan, 1. Nafsu makan membaik (4)

 Klorida Darah L 96.7 ketakutan ) 2. Perasaan ingin muntah menurun

- Radiologi (-) Hasil : Mendengarkan dengan baik (4)


kecemaan dan keluhan pasen 3. Keluhan mual menurun (4)
- Terapai Edukasi 4. Pucat membaik (5)
 IVFD RL 12 tpm - Anjurkan memperbanyak istirahat
- Obat injeksi Hasil : menganjurkan pasien bedrest P : Intervensi dipertahankan
 Inj. Ranitidine 25mg/IV Kolaborasi Terapeutik

 Inj. Ondansentro 2mg/IV Kolaborasi pemberian antimetik, jika - Kontrol factor lingkungan

 PCT 17cc/IV/KP (bila perlu penyebeb muntah (mis. Bau tak

demam) Hasil : sedap , suara dan stimulasi

 Gentamicine 45mg/12  Inj. Ranitidine 25mg/IV visual yang tidak

jam/IV  Inj. Ondansentro 2mg/IV menyenangkan)

- Obat oral - Kurangi atau hilangkan keadaan


penyebab muntah (mis.
 Cefixime syrup 2x4,5 ml
Kecemasan, ketakutan )
 Vit C 2x1
Edukasi
- Anjurkan memperbanyak
- TTV
istirahat
TD : 98/70 mmhg
Kolaborasi
S: 38°C
- Kolaborasi pemberian
P : 22x/i
antimetik, jika perlu
N : 115x/i
17/02/24 Hipertermi berhubungan dengan proses Manajemen Hipertermia (I. 15506) S:
infeksi bakteri salmonella Observasi - Siang ini ibu mengatakan
(D0130) - Monitor suhu tubuh anaknya masih demam dan
DS : Hasil : S: 36,3°C demamnya naik turun
- Ibu pasien mengatakan anaknya Terapeutik O:
demam - Sediakan lingkungan yang dingin - Pasien tampak pucat
Hasil : menciptakan lingkungan yang
DO: - Badan teraba hangat
sejuk dan nyaman
- Pasien tampak lemah - Tampak di kompres pada area
- Pasien tampak pucat - Longkarkan atau lepaskan pakaian dahi
Hasil : menganjurkan untuk
- Badan teraba hangat - Suhu : 36,3°C
menggunakan pakaian yang tipis dan
- Hasil Lab nyaman - Infus RL 12 tpm
 Salmonella (TubexFT) H 6 A : Hipertermia teratasi
Edukasi
- Radiologi (-) - Suhu tubuh membaik (5)
- Anjurkan tirah baring
- Terapai Hasil : menganjurkan untuk bed rest - Suhu kulit membaik (5)
 IVFD RL 12 tpm - Kulit merah menurun (5)
Kolaborasi
- Obat injeksi P : Intervensi pertahankan
- Kolaborasi pemberian diet dan cairan,
 Inj. Ranitidine 25mg/IV Observasi
 Inj. Ondansentro 2mg/IV jika perlu - Monitor suhu tubuh
 PCT 17cc/IV/KP (bila Hasil : Terapeutik
demam) - Infus RL 12 tpm - Sediakan lingkungan yang
 Ceftri 1,8mg/24 jam/IV drips dingin
- Longkarkan atau lepaskan
 Gentamicine 45mg/12 jam/IV
pakaian
- Obat oral
Edukasi
 Cefixime syrup 2x4,5 ml
- Anjurkan tirah baring
 Vit C 2x1
Kolaborasi

- TTV - Kolaborasi pemberian cairan


TD : 105/71 mmhg dan elektrolit intravena, jika
S: 37,7°C perlu
P : 22x/i
N : 80x/i

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Manajemen Energi (I.05178) S:


proses penyakit di tandai dengan pasien Observasi - Siang ini ibu pasien mengatakan
bedrest - Monitor kelelahan fisik dan emosional anakanya sudah tidak mual,
(D0056) Hasil : ibu pasien mengatakan anaknya muntah dan demam
DO : lemas - Ibu pasien mengatakan anaknya
- Ibu pasien juga mengatakan Terapeutik masih bedrest krena masih
anaknya mual disertai munta 6x - Sediakan lingkungan yang nyaman dan merasa lemah tetapi sudah dapat
dalam 24 jam rendah stimulus (mis. Cahanya, suara, melakukan aktivitas secara
- Ibu pasien mengatakan anaknya kunjungan) bertahap
demam Hasil : menyediakan lingkungan yang
O:
- Ibu paseien menatakan anaknya nyaman bagi pasien
- Pasien sudah dapat melalukan
BAB encer 2x
aktivitas secara bertahap
DS : Edukasi
- TTV
- Pasien tampak lemas - Anjurkan tirah baring
TD : 105/71 mmhg
- Pasien tampak pucat Hasil : menganjurka pasien untuk
S: 37,7°C
- Badan teraba hangat bedrest
P : 22x/i
- Konsistensi encer berampas
N : 80x/i
- Hasil Lab - Anjurkan melakukan aktivitas secara
Salmonella (TubexFT) H 6 bertahap A : Intoleransi Aktivitas
Elektrolit Darah Hasil : menganjurkan pasien untuk 1. Kemudahan dalam melakukan
 Natrium Darah L129.4 melakukan aktivitas secara bertahap aktivitas sehar-hari meningkat
 Kalium Darah 3.51 pada masa pemulihan (4)

 Klorida Darah L 96.7 2. Perasaan lemah menurun (3)

- Radiologi (-) Kolaborasi

- Terapai - Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara P : Lanjutkan Intervensi

 IVFD RL 12 tpm meningkatkan asupan makanan, jika Observasi

- Obat injeksi perlu - Monitor kelelahan fisik dan


Hasil : - emosional
 Inj. Ranitidine 25mg/IV
Terapeutik
 Inj. Ondansentro 2mg/IV
- Sediakan lingkungan yang
 PCT 17cc/IV/KP (bila
nyaman dan rendah stimulus
demam)
(mis. Cahanya, suara,
 Gentamicine 45mg/12
kunjungan)
jam/IV
Edukasi
- Obat oral
- Anjurkan tirah baring
 Cefixime syrup 2x4,5 ml
- Anjurkan melakukan aktivitas
 Vit C 2x1
secara bertahap
- TTV
Kolaborasi
TD : 98/70 mmhg
- Kolaborasi dengan ahli gizi
S: 38°C tentang cara meningkatkan
P : 22x/i asupan makanan, jika perlu
N : 115x/i

Anda mungkin juga menyukai