DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
3)X X X X
x4) x 40 x ? ? 43
5)
25 17 13 8 5 4
Ket :
2. POLA ELIMINASI
X. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : GCS 15
2. Keadaan umum : Composmentis
3. Tanda-tanda vital (TTV)
a. Tekanan darah : 110/70 mmHg
b. Denyut nadi : 108x/Menit
c. Pernafasan : 24x/menit
d. Suhu tubuh : 36, 5OC
4. Antropometri
a. Tinggi badan : 145cm
b. Berat badan : 26 kg
c. Lingkar lengan atas : 15 cm
d. Lingkar kepala : 51 cm
e. Lingkar dada : 60 cm
f. Lingkar perut : 58 cm
5. System pernafasan
a. Hidung
1) Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
2) Secret : Tidak ada
3) Polip : Tidak ada
4) Epistaksis : Tidak ada
b. Dada
1) Bentuk dada : (barrel chest)
2) Gerakan dinding dada: Simetris
3) Bunyi nafas : Vesikuler
4) Bunyi tambahan : Tidak ada
c. Clubbing finger : Tidak ada
6. System cardio vaskuler
a. Kongjungtiva : Pucat
b. Mukosa bibir : Kering
c. CRT : < 2 detik
7. sistem pencernaan
a. Warna sclera : Tidak Ikterus
b. Mukosa bibir : Kering
c. Kelembaban bibir : Tidak lembab
d. Jumlah gigi : langkap
e. Kemampuan menelan : Mampu menelan
f. Nyeri tekan : Tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
g. Kembung : Tidak terdapat kembung pada abdomen
h. fungsi motorik
1. Massa otot : Tidak di kaji
2. Kekuatan otot : 4 4
4 4
8. Sistem muskuloskeletal
a. Kepala
1) Bentuk kepala : Bulat
2) Gerakan : Mampu menggerakan kepala
b. Pelvis
1) Gaya jalan : Pasien mampu berjalan dengan bantuan orang tua
2) ROM : Pasien tidak mampu melakukan pergerakan tubuh karena kondisi yang
lemah, selain itu pergerakan tubuh dibatasi dan dibantu orang tua tujuannya untuk
menghindari kejang.
c. Lutut
1) Bengkak : Tidak terdapat bengkak pada lutut
2) Kaku : Tidak ada
3) Memar: Tidak terdapat memar
d. Kaki
1) Bengkak : Tidak terdapat bengkak pada kaki
2) Gerakan : pasien cenderung kaku dan kejang
e. Tangan
1) Bengkak : Tidak terjadi bengkak pada tangan
2) Gerakan : pasien cenderung kaku menggerakkan tangan
3) ROM : pasien tidak mampu melakukan gerakan tangan baik itu pleksi maupun
ekstensi karna kondisi yang lemah
9. System integument
a. Rambut
1) Warna : warna rambut hitam dan tampak bersih
2) Mudah tercabut : Tidak
b. Kulit
1) Warna : Sawo Matang
2) Suhu : 36,5OC
3) Kelembaban: Kering
4) Ruam: Tidak ada ruam
c. Kuku
1) Warna : Terlihat kuku berwarna putih
2) Mudah patah : Tidak
3) Kebersihan : Bersih
10. System perkemihan
a. Odema palpepra : Tdak pembengkakan pada area mata
b. Moon face : Tidak terjadi perubahan pada wajah
c. Odema anasarka : Tidak ada
11. Fungsi Kranial
NI : Klien dapat membedakan bau minyak kayu putih
Klien tidak dapat melihat benda yang digerakkan dari jarak 60 cm
N II :
dengan posisi menutup sebelah matanya.
N. III – IV – : Mata masih terkoordinasi sesuai perintah. Klien dapat
VI menggerakan bola mata ke kiri dan ke kanan.
NV : Klien dapat membedakan sensasi benda tumpul dan halus yang
Sensorik diberikan di area maxilla dan mandibula pada wajah kanan an kiri,
N VII
: Klien dapat membedakan rasa asin dan manis dikarenakan mual
Sensorik
N. VII : Sisi wajah kiri dan kanan simetris saat tersenyum dan klien dapat
Motorik mengangkat alis secara bersamaan antara sisi kanan dan kiri
N VIII
: Klien mampu mendengar bisikan yang diberikan dari jarak 1m
Pendengaran
N.XI : Klien diberi tahanan pada dagu dan tampak kontraksi pada otot
sternokleidomastoid serta diberi tahanan pada bahu dan tampak
kontraksi pada otot trapezius pada bagian tubuh sebelah kanan,
sedangkan pada tubuh bagian kiri klien tidak mampu melawan
terhap tekanan yang diberikan
c. Terapi Medis
Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Indikasi Efek Samping
Phenytoin 60 mg/12 jam/ Phenytoin digunakan Phenytoin tidak boleh Penggunaan
Inj 100 mg/2 IV untuk mencegah dan digunakan pada phenytoin dapat
ml mengontrol kejang kondisi : sinus menimbulkan
pada penderita bradikardi, hamil atau efek samping
epiledsi menyusui, berupa sakit
hipotiroidisme kepala, mual
(rendahnya kadar muntah, masalah
hormon tiroid karena dengan
penurunan aktivitas keseimbangan
kelenjar tiroid) atau gerakan otot.
Asam folat 1 mg/24 jam/ Asam folat digunakan Kontra indikasi asam Efek samping dari
1 mg tab oral untuk mengatasi dan folat adalah jika obat ini adalah
mencegah defisiensi terdapat gangguan
folat, dan mengatasi hiversensivitas jantung, mual,
anemia (jumlah sel terhadap asam folat, perut kembung,
darah merah yang ditandai dengan ruam kulit.
rendah) ruam, gatal,
kelemahan umum,
anemia.
Natrium 0,9% inf 100 ml/ Indikasi NaCl adalah jangan gunakan NaCl Penggunaan NaCl
Clorida 12 jam untuk mengganti pada kondisi yang berlebihan
0,9 % inf cairan, misalnya pada hiperhidrasi, dan tidak tepat
dapat
100 ml kasus dehidrasi berat hipernatremia
menyebabkan
(piggy bag) (tingginya kadar ion hipernatremia
natrium dalam darah), (tingginya kadar
hipokalemia ion natrium dalam
(kondisiketika tubuh darah).
kekurangan kalium)
Ceftriaxone 1,5 gram/24 jam/ Ceftriaxone adalah Obat ini tidak boleh Efek samping
Inj 1 g IV obat untuk mengatasi diberikan pada orang pada obat ini
penyakit akibat yang memiliki adalah sakit
infeksi bakteri. riwayat alergi keppala, mual
terhadap antibiotik, muntah, ruam
pasien dengan kondisi kulit, keringat
yang memerlukan berlebihan.
pengobatan yang
mengandung kalsium
infus contohnya :
bayi uia < 1bulan
yang lahir prematur,
bayi yang usia < 1
bulan yang lahir
cukup bulan denagn
gejala kuning.
Gentamicin 38 mg/12 jam / Gentamicin adalah Gentamicin tidak Efek sampin dari
Inj 40 mg/ml Inj obat untuk mengatasi boleh diberikan obat ini adalah
infeksi bakteri di kepada pasien yang nyeri, iritasi dan
berbagai bagian alergi terhadap oabt kemerahan pada
tubuh, mulai dari ini. area yang diinfus,
telinga luar, mata, hilang nafsu
kulit, hingga otak.. makan, nyeri
sendi, sakit
kepala.
ANALISA DATA
No Data Masalah keperawatan
1. Data subjektif Gangguan perfusi jaringan
1. Ibu klien mengatakan bahwa klien ada keluhan serebral tidak efektif
pusing (D.0017)
2. Ibu klien mengatakan anaknya ada kejang
berulang terjadinya secara mendadak frekuensi
2 kali dengan durasi kurang lebih 1 menit
3. Ibu klien mengatakan klien kadang-kadang
merasa mual tanpa disertai muntah
Data objektif
1. Klien tampak lemah/lesuh
2. Klien tampak gelisah
3. Klien tampak meringis ketika sakit kepala
muncul
4. Pemeriksaan CT kepala (tanpa kontraks)
tanggal 06/ 05/ 2023, Hasil : Brain edema
2. Data subjektif Ansietas
1. Ibu klien mengatakan anak menjadi sedikit (D.0056)
rewel, kadang tampak gelisah, anak menjadi
sering takut dan ingin selalu dekat dengan
ibunya.
2. Ibu klien mengatakan merasa cemas dengan
kondisi anaknya
3. Ibu klien mengatakan kejang takut jika timbul
lagi
Data objektif
1. Klien tampak gelisah
2. Klien cenderung rewel
3. Ibu Klien tampak khawatir dengan kondisi yang
dihadapi anaknya
3. Data subjektif Risiko jatuh
1. Ibu klien mengatakan anaknya ada kejang (D.0143)
berulang terjadinya secara mendadak
frekuensi 1 kali dengan durasi kurang lebih 1
menit
2. Ibu klien mengatakan anaknya mempunyai
riwayat kejang
Data objektif
1. Klien tampak lemah/lesu
2. Suhu tubuh 36,5 C
3. Jangka kejang 1 jam pertama ke jangka 5 jam
kemudian ada kejang dua kali
4. Pemeriksaan CT kepala (tanpa kontraks)
tanggal 06/ 05/ 2023, Hasil : brain edema
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Prioritas Tgl Ditemukan Tgl Teratasi
1 Gangguan perfusi jaringan serebral tidak 15 Mei 2023
efektif berhubungan dengan riwayat kejang
berulang
Ditandai dengan :
Ibu klien mengatakan bahwa klien ada
keluhan pusing
Ibu klien mengatakan anaknya ada
kejang berulang terjadinya secara
mendadak frekuensi 2 kali
Pemeriksaan CT kepala (tanpa
kontraks) tanggal 06/ 05/ 2023, Hasil :
Brain edema
2 Asietas berhubungan dengan 15 Mei 2023
kekhawatiran kondisi penyakit
Ditandai dengan :
Ibu klien mengatakan anak menjadi
sedikit rewel, kadang tampak gelisah,
anak menjadi sering takut dan ingin
selalu dekat dengan ibunya.
Ibu klien mengatakan merasa cemas
dengan kondisi anaknya
Ibu klien mengatakan kejang takut
jika timbul lagi
3 Risiko jatuh berhubungan dengan riwayat 15 Mei 2023
kejang berulang.
Ditandai dengan :
Ibu klien mengatakan anaknya ada
kejang berulang terjadinya secara
mendadak frekuensi 2 kali durasi
kurang lebih 5 menit
Ibu klien mengatakan anaknya
mempunyai riwayat kejang
Klien tampak lemah/lesu
Suhu tubuh 36,5 C
RENCANA KEPERAWATAN
N DX KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRATERI INTERVENSI (SIKI)
O HASIL (SLKI)
1 Gangguan perfusi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Kejang (I.06193)
jaringan serebral tidak keperawatan selama 3x24 Observasi :
efektif berhubungan jam diharapkan perfusi 1. Monitor terjadinya kejang berulang
dengan riwayat kejang serebralmeningkat dengan 2. Monitor karakteristik kejang
berulang kriteria hasil :
Terapeutik
1. Tingkat kesadaran 3. Pertahankan kepatenan jalan napas
kognitif meningkat 4. Catat durasi kejang
2. Sakit kepala menurun Edukasi
3. Gelisah menurun 5. Longgarkan pakaian pasien
4. Pola napas membaik 6. Anjurkan keluarga tidak
menggunakan kekerasan untuk
menahan gerakan pasien
2. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan Terapi Relaksasi (I.09326)
dengan kekhawatiran keperawatan selama 3×24 Observasi
kondisi penyakit jam diharapkan tingkat 1. Identifikasi tingkat ansietas
ansietas menurun dengan
kriteria hasil : 2. Melakukan reduksi ansietas (mis,
1. Perilaku gelisa ajarkan relaksasi napas dalam)
menurun Teraupetik
2. Perilaku tegang 3. Menganjurkan mengendalikan
menurun tuntutan orang lain dengan
3. Perasaan keberdataan mengatakan tidak
menbaik
4. Menganjurkan untuk mencari tau
informasi
Edukasi
5. Menganjurkan menggunkanan
teknik menurunkan stres yang
sesuai untuk diterapkan di rumah
sakit maupun pada situasi lainya
(mis, terapi murotal, terapi musik)