Anda di halaman 1dari 92

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM SARAF
SISTEM SARAF

Serangkaian organ kompleks dan bersambungan


serta terdiri terutama dari jaringan saraf.
Kemampuan khusus spt iritabilitas atau sensitivitas
thdp stimulus dan konduktivitas atau mampu
mentransmisi suatu respon thdp stimulus
KLASIFIKASI SISTEM SARAF
SISTEM SARAF
3 Cara utama dalam sistem saraf:
1.Input sensorik---stimulus melalui reseptor
somatik (eksternal) atau viseral (internal)
2.Aktivitas integratif---mengubah stimulus
menjadi impuls listrik---ke otak dan medula
spinalis---interpretasi dan integrasi stimulus---
respon thdp informasi
3.Output motorik---dari otak dan medula spinalis
memperoleh respon sesuai dari otot dan
kelenjar tubuh---efektor
Sel-Sel pada Sistem Saraf
 Badan sel: perikarion (terdiri organel yang berfungsi sumber
energi dan sintesa materi organik, terutama neurotransmiter
kimia untuk komunikasi antarsel), satu nukleus dan nukleolus,
badan nissl (sintesis protein), dan neurofibril (neurofilamen dan
neurotubulus).
 Dendrit: perpajangan sitoplasma yg berganda dan pendek sbg
penghantar impuls ke sel tubuh
 Akson: prosesus tungggal yg lebih tipis dan panjang dari dendrit,
menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain
 Axoplasma: sitoplasma axon yang mengandung neurofibril,
neurotubuler, mitokondria, lisozim
 Axolemma: membran plasma sekitar axoplasme
 Axon hillock: axon multipolar neuron yang menempel pada badan
sel
 Tolendendria: cabang akhir yg melekat pada axon terminal
Sinaps
• Sinaps adalah sisi (penghubung yg tdk berdekatan)
tempat berlangsungnya pemindahan impuls dari
ujung akson suatu neuron ke neuron lain atau ke
otot atau ke kelenjar.
• Presinap: mengirim pesan ke akson terminal
• Postsinap: menerima pesan
• Celah sinap: celah sempit antar 2 sel
• Neurotransmitter: zat kimia yang dikeluarkan akibat
adanya potensial aksi yang berpengaruh pada
aktivitas postsinaps
KLASIFIKASI NEURON
1. Anaxonic: bentuk kecil, banyak dendrit, tidak ada akson.
Lokasi pada otak khususnya sistem indera
2. Bipolar: kecil, ukuran 30µm, ada 2 prosesus yg dipisahkan
oleh badan sel, dendrit bercabang dan menyatu pada distal
dendrit, ada 1 akson. Menyampaikan pesan apa yg dilihat,
didengar dan dicium
3. Unipolar: cabang dendrit memanjang membentuk akson,
badan sel lokasinya menyamping. Umumnya pada neuron
sensorik saraf tepi. Jari kaki ke spinal cord
4. Multipolar: banyak dendrit pada 1 akson. Umumnya pada
SSP, neuron motor (kontrol otot)
KLASIFIKASI NEURON
Klasifikasi Neuron
Berdasarkan Fungsi
• Neuron sensorik (aferen)---mengantarkan
informasi dari reseptor sensori ke SSP.
• Neuron motorik (eferen) ---instruksi dari CNS ke
efektor jaringan perifer, organ atau sistem organ
• Interneuron: menghubungkan neuron sensorik
dan motorik atau menyampaikan informasi ke
interneuron lain. Interneuron umumnya pada
bagian memori, planning dan belajar
Sel Neuroglia CNS dan PNS
• Disebut sebagai sel glia, sebagai sel
pendukung, memiliki fungsi penting untuk
kelangsungan hidup neuron dan menjaga
struktur jaringan fisik dan biokimia jaringan
saraf.
SEL GLIA PADA CNS
Sel Glia pada CNS
1. Sel ependimal: saluran tengah yg berisi cairan sepanjang
sumbu axis dari sumsum tulang dan otak. cairan
serebrospinal bersirkulasi sbg batalan, media pertukaran
nutrien, gas, sampah dan zat lainnya. Dibentuk jaringan
epitel kuboid
2. Astrosit: sel berbentuk bintang yg memiliki sejumlah
prosesus panjang. Fungsi astrosit adalah
mempertahankan blood-brain-barier, memperbaiki
jaringan saraf yg rusak, pembentukan neuron, dan
kontrol lingkungan interstisial (regulasi konsentrasi Na,
K, CO2)
Sel Glia pada CNS
• Oligodendrosit: menyerupai astrosit, badan sel
kecil dan jumlah prosesus lebih sedikit dan
lebih pendek, analog dgn sel schwan pada saraf
tepi, membentuk lapisan mielin untuk melapisi
akson dalam SSP. Bermielin disebut white
matter dan tidak bermielin disebut gray matter.
• Mikroglia: ditemukan dekat neuron, pembuluh
darah dan berperan dalam fagositik
SEL GLIA PADA PNS
SEL GLIA PADA PNS
• Sel Satelit: disekitar sel tubuh neuron ganglia.
Fungsinya regulasi lingkungan PNS
 Sel schwann atau neurilemma sel: pelapis
akson, memiliki lapisan disebut mielin
(insulator listrik dan mempercepat
hantaran impuls), nodus ranvier: celah
antara sel schwann yg berdekatan
IMPULS SARAF
1. Potensial Istirahat
2. Potensial Aksi
Potensial Istirahat
Voltase saat istirahat -50 mV s.d -70 mV
1. Membran sel dlm istirahat dianggap bermuatan
listrik (terpolarisasi)
2. Polarisasi (potensial istirahat): konsentrasi Na+K
tidak seimbang, membran neuron sangat permeabel
pada K dan impermeabel Na. K permeabel 75x
dibanding Na---K berdifusi cepat dibanding Na
3. Difusi dan transport aktif (Pompa Na-K). Proses
difusi saluran bersifat pasif ditandai pengeluaran K
melalui saluran tanpa gerbang. Transport aktif Na
dan K melawan gradien konsentrasinya untuk
mempertahankan potensial istirahat
Potensial Aksi
1. Na bergerak masuk ke dalam sel, voltage -65 mV menjadi +40mV pada
depolarisasi. Gerbang Na terbuka, terjadi 1/1000 detik
2. Gerbang Na menutup, diikuti gerbang K membuka (K mengalir keluar sel
dgn deras)
3. Repolarisasi: pemulihan daya potensial untuk kembali pd keadaan
istirahat, mengembalikan gradien konsentrasi ion asal melewati
membran sel
4. Respon all or none: begitu ambang depolarisasi tercapai, potensial aksi
terbentuk
5. Refrektori :
Absolut: gerbang Na tertutup dan K terbuka
Relatif: setelah absolut, stimulus kekuatan tinggi memicu potensial aksi yg
kedua
Perambatan impuls saraf
• Setelah inisiasi---Potensial aksi menjalar
sepanjang serabut saraf----gerbang Na
terbuka---gelombang depolarisasi----sinyal
atau impuls saraf, ditransmisi dari satu sisi
dalam sistem saraf ke sisi lain
Transmisi Sinaps
• Akson suatu neuron ke dendrit, ke badan sel
atau ke akson neuron kedua.
• Neuron presinaps: membawa impuls menuju
sinaps
• Neuron post sinaps: membawa impuls
menjauhi sinaps
Neurotransmitter
1. Asetilkolin (ACh): dilepas o/ neuron mototrik yg berakhir diotot rangka
(sambungan neuromuskular). Disintesis dari kolin dan Koenzim asetil
A . Saat dilepas, Ach dipecah oleh enzim asetilkolinesterase menjandi
asetat dan kolin, kolin akan ditarik terminal akson dan disiklusulangkan
2. Katekolamin: norepineprin, epineprin dan dopamin. Teraktivasi krn
penyerapan ulang oleh akson terminal, degradasi enzim monoamina
oksidase pada presinaps, dan degradasi enzim katekolamin-O-metil
trasferase pd postsinaps.
3. Seratonin: termasuk monoamin, terdapat pada SSP,sel-sel tertentu
darah dan sistem pencernaan.
4. Glisin, as. Glutamat, as. Aspartat dan as. Aminobutirat gamma---
neurotransmitter
5. Neuropeptida: substansi P, enkefalin, bradikinin dan kolesistokinin---
neurotransmitter asli sbg neuromodulator untuk memengaruhi
pelepasan resp thdp transmiter aktual
Neurotransmitter
Neurotransmitter
Neurotransmitter
Velositas Impuls Saraf
Kecepatan hantaran disesuaiakn dgn besar diameter
akson.
1. Serabut termielinisasi klmpk A: diameter terbesar,
impuls terbesar. Saraf sensorik dan motorik PNS
2. Serabut termielinisasi klmpk B: serabut berukuran
sedang dan lbh lambat dlm menghantarkan impuls.
Ditemukan pada saraf otonom
3. Serabut tdk termielinisasi klmpk C: impuls lambat,
serabut tipis.
AKTIVITAS SINAPS
1. Sinap Listrik: Jika 2 sel yg tereksitasi berhub melalui aliran
listrik langsung dgn hantaran listrik rendah. Ada Gap jauntion
(memiliki tahanan rendah), tidak memiki waktu tunda sinaps
dan transmisi 2 arah.
2. Sinap kimiawi: neurotransmiter dilepaskan dari terminal akson
presinap --- celah sinap ---- reseptor postsinap. Sinaps
eksitatoris (eksitasi postsinap, depolarisasi dan potensial
postsinaps eksitatoris). Sinaps inhibitor: peningkatan potensial
istirahat neuron postsinap, postsinap bermuatan negatif krn
penurunan permeabilitas Na masuk dan peningkatan
permeabilitas K keluar. Hiperpolarisasi dan potensial
postsinap inhibitor.
SINAPS KOLINERGIK
Medula Spinalis
1. Korda jaringan saraf yg terbungkus dlm
kolumna vertebra memanjang dari medula
batang otak sampai ke area vertebra L1-L2,
panjang 45 cm
2. Mengendalikan aktivitas reflek
3. Transmisi impuls ke dan dari otak
• Fisura median anterior
dan fisura median
posterior---membagi
kanan dan kiri
• Kanal sentral----ukuran
kecil dikelilingi substansi
abu2 spt huruf H,
mengandung badan sel,
dendrit asosiasi, dan
neuron eferen, akson tdk
bermielin
• Tanduk abu2
posterior---badan sel
menerima sinyal dari
neuron sensorik
• Tanduk abu2
anterior----neuron
motorik mengirimkan
impuls ke efektor
• Tanduk lateral---sistem
SSO
• Radiks dorsal: serabut
sensorik yg memasuki
korda
• Radiks ventral:membawa
serabut motorik dari korda
• Radiks dorsal ganglia: sel
neuron sensorik
• Saraf spinal: satu radiks
dorsal dan satu radiks
ventral
• Duramater: lap.terluar yg
membungkus spinal cord.
Epidural: lapisan periosteal luar
dgn duramater. Subdural:
memisahkan duramater dan
arachnoid
• Arachnoid: lap.tengah, sel epitel
skuamosa, ada subarachnoid:
mengandung CSF, pembuluh
darah.
• Piamater: lapisan terdalam, halus
dan tipis, banyak pembuluh
darah
No SARAF Fungsi Primer Asal Perjalanan
KRANIAL
I Olfaktorius Sensorik Reseptor epitel Olfaktori bulbi
(membau) olfaktorius
II Optikus Sensori Retina mata Optik kiasma pd
penglihatan diensefalon
III Okulomotorius Motorik midbrain Somatic motor:
pergerakan superior,
mata inferior, and
medial rectus
muscles;
inferior oblique
muscle; levator
palpebrae
superioris
muscle. Visceral
motor: intrinsic
eye muscles
No SARAF Fungsi Primer Asal Perjalanan
KRANIAL
IV Troklearis Motorik Midbrain Otot supserior
pergerakan oblique
bola mata
V Trigeminus Campuran Ophthalmic branch Ophthalmic,
(Sensorik dan (sensory): orbital structures, maxillary, and
motorik) cornea, nasal cavity, skin of mandibular
forehead, upper eyelid, branches to
eyebrow, nose (part). sensory nuclei
Maxillary branch (sensory): in pons;
lower eyelid, upper lip, mandibular
gums, and teeth; cheek; branch also
nose, palate, and pharynx innervates
(part). Mandibular branch muscles of
(mixed): sensory from lower mastication
gums, teeth, and lips; palate
and tongue (part); motor
from motor nuclei of pons
No SARAF Fungsi Primer Asal Perjalanan
KRANIAL
VI Abdusen Motorik Pons Otot Lateral rektus
pergerakan
bola mata
VII Fasialis Campuran Sensory: taste Sensory: sensory
(Sensorik dan receptors on anterior nuclei of pons.
motorik) pada two-thirds of tongue. Somatic motor:
wajah Motor: motor nuclei muscles of facial
of pons expression, Visceral
motor: lacrimal (tear)
gland and nasal
mucous glands by way
of the pterygopalatine
ganglion;
submandibular and
sublingual salivary
glands by way of the
submandibular
ganglion
No SARAF Fungsi Primer Asal Perjalanan
KRANIAL
VIII Vestibulokokle Special sensory: Reseptor internal Vestibular dan koklear
aris balance and telinga nukleus pada pons
equilibrium dan medula oblongata
(vestibular
branch) and
hearing
(cochlear
branch)
IX Glosofaringeal Campuran Sensory: posterior Sensory: sensory
(Sensorik dan one-third of the nuclei of medulla
motorik) pada tongue, part of the oblongata. Somatic
kepala leher pharynx and palate, motor: pharyngeal
carotid arteries of the muscles involved in
neck. Motor: motor swallowing. Visceral
nuclei of medulla motor: parotid
oblongata salivary gland by way
of the otic ganglion
No SARAF Fungsi Primer Asal Perjalanan
KRANIAL
X Vagus Campuran Sensory: pharynx Sensory: sensory
sensorik dan (part), auricle and nuclei and autonomic
motorik pada external acoustic centers of medulla
dada dan meatus (a portion of oblongata. Visceral
abdomen the external ear), motor: muscles of the
diaphragm, and palate, pharynx,
visceral organs in digestive, respiratory,
thoracic and and cardiovascular
abdominopelvic systems in the
cavities. Motor: thoracic and
motor nuclei in abdominal cavities
medulla oblongata

XI Aksesoris Motor to Motor nuclei of Internal branch


muscles of the spinal cord and innervates voluntary
neck and upper medulla oblongata muscles of palate,
back pharynx, and larynx;
external branch
controls
sternocleidomastoid
and trapezius muscles
No SARAF Fungsi Primer Asal Perjalanan
KRANIAL
XII Hipoglosus Motorik Motor nuclei of Muscles of the tongue
pergerakan medulla oblongata
lidah
Reflek
Respon otomatis terhadap stimulus tertentu
yg menjalar pada rute yg disebut lengkung
reflek
LENGKUNG REFLEK
Respom otomatis terhadap stimulus tertentu yg menjalar
pada rute

Komponen:
1. Reseptor
2. Jalur aferen
3. CNS
4. Jalur eferen
5. Efektor
Contoh: monosinaptik (satu
sinap antara neuron
sensorik dan neuron
motorik: reflek patela
• Contoh Reflek Patelar
REFLEK POLISINAP
• Reflek ini mengandung paling sedikit 3 neuron
dan 2 sinap dgn satu interneuron, contoh:
reflek mengindar,dan reflek ekstensor
bersilangan
Reflek Polisinap
OTAK
1. Serebrum
2. Diensefalon (talamus dan
hipotalamus)
3. Otak tengah (midbrain0
4. Pons (batang otak)
5. Medulla oblongata
6. Cerebelum
AREA MOTORIK DAN
SENSORIK KORTEK
SEREBRI
1. Sentral sulkus: memisahkan
lobus frontal dan parietal
2. Area motorik primer: area
piramidal, mengendalikan
kontraksi volunter otot rangka
3. Area pramotorik korteks: neuron
ekstrapiramidal, mengendalikan
aktivitas motorik yg terlatih dan
berulang spt mengetik
4. Girus prasentral: hemisfer yg
terletak dalam lobus frontal,
bertanggungjawab motorik
volunter
5. Girus postsentral: belakang
sulkus sentral, terlibat aktivitas
sensorik
6. Speech center: area broca/motor
speech area, kemampuan wicara
7. Korteks prefrontal: fungsi
intelektual, kecemasan, frustasi
AREA MOTORIK DAN SENSORIK
KORTEK SEREBRI
LATERALISASI OTAK
Kedua hemisfer serebral
strukturnya simetris tetapi
beberapa fungsinya tidak
simetris.
1.Hemisfer dominan:
berkaitan denga bahasa,
wicara, analisis dan kalkulasi
2.Hemisfer kanan: spasial
visualisasi dan emosi
TRAKTUS SEREBRAL
Substansi putih serebrum
tersusun 3 serabut:
1. Serabut asosiasi:
menghubungkan area korteks
dgn hemisfer yg sama
2. Serabut komisura:
menghubungkan satu
hemisfer ke hemisfer lain
3. Serabut proyeksi:
menghubungkan korteks dgn
diensefalon, serebelum dan
spinal cord
GANGLIA BASAL
Kepulauan substansi abu-abu yg
terletak jauh dlm substansi putih
serebrum----jika gangguan--kerusakan
aktivitas motorik (parkinson)---
inhibitor substansia nigra---
berkurangnya sekresi dopamin—basal
ganglia lbh aktif—tonus otot
meningkat---parkinson
1. Nukleus kauda: pergerakan otot
rangka
2. Amygdaloid: komponen sistem limbik
3. Nukleus lentikuler: mengatur tonus
otot dan gerakan otot, putamen dan
globus pallius.
4. Klaustrum: informasi visual
DIENSEFALON
1. Terletak diantara serebrum dan otak tengah dan
tersembunyi dibalik hemisfer serebral
2. Ada 3 Bagian diensefalon:
a. Talamus
b. Hipotalamus
c. Epitalamus: membentuk langit-langit tipis ventrikel
ketiga, badan pineal: sekresi hormon melatonin
(memberikan pewarnaan pada kulit, aktif saat malam
hari dan rendah saat pagi /membantu tidur alamiah,
antioksidan efektif)
Talamus • Banyak nukleus sensorik dan motorik
• Stasiun pemancar sensorik utama
untuk serabut aferen dari Medspin ke
serebrum
Fungsi nukleus talamus:
1. Anterior: sistem limbik
2. Medial: sensorik pada lobus frontal
3. Ventral: sensorik pada korteks sensorik,
mengirim informasi dari serebelum dan
basal nukleus pd motor area
4. Posterior: sensori pada korteks serebri,
visual, auditori
5. Lateral: emosional, informasi sensori
Letak disisi inferior talamus
Hipotalamus
Fungsi:
1. Nukleus paraventrikuler: sekresi oksitosin,
stimulasi kontraksi otot polos pada uterus dan
kelenjar mamae
2. Area preoptik: regulasi temperatur suhu oleh
kontrol medula oblongata
3. Pusat autonomik: simpatis dan parasimpatis,
kontrol frek.nadi, tekanan darah
4. Tuberal nukleus: inhibisi dan releaasing
hormon pada lobus anterior kelenjar pituitari
5. Body mammillary: kontrol reflek menelan
6. Nukleus suprakiasmatik: regulasi irama
sirkardian
7. Nukleus supraoptik: sekresi ADH, retriksi
kehilangan cairan oleh ginjal
SISTEM LIMBIK
• Sekelompok struktur dalam serebrum
dan diensefalon yg terlibat dlm aktivitas
emosional dan perilaku tidak sadar.
1. Fornik: area substansi putih yg
menghub.hipokampus dan hipotalamus
2. Girus singulum: superior korpus
kallosum
3. Girus parahipokampus:posterior dan
inferior lobus limbik
4. Hipokampus: inferior dasar ventrikel
lateral, belajar, dan menyimpan
memori jangka panjang
5. Badan amygdaloid: kecemasan, regulasi
heart rate, rasa takut
OTAK TENGAH
• Menghubungkan pons dan serebelum dgn
serebru yg berfungsi sbg jalur penghantar
dan pusat refleks.
1. Tektum: superior kollikulus (refleks visual),
inferior kolikulus (reflek auditori).
2. Dinding: substansia gria (regulasi aktivitas
basal nukleus), nukleus merah (tonus otot
dan postur), retikuler formasi(proses
automatis jika ada sensorik dan respon
motorik, kesadaran, respon motorik
involunter), nukleus lain(N.III dan IV)
3. Pedunkel serebral (penghubung korteks
motorik dgn neuron motorik di otak dan
spinal cord, asending sensori ke talamus)
PONS dan MEDULLA OBLONGATA
PONS Medulla Oblongata
SEREBELUM
• Terletak disisi inferior pons,
bertanggungjawab koordinasi dan
mengendalikan ketepatan gerakan otot dgn
baik
Meningen
3 Lapisan Meningen:
1. Duramater: lapisan terluar dekat tengkorak, dan tebal.
Subdural: memisahkan duramater dari arachnoid,
epidural: ruang potensial antara perosteal luar dan
lapisan meningeal dalam pada duramater di regia
medspin
2. Arachnoid: tengah, mengandung sedikit pembuluh
darah, ruang subarachnodi: memisahkan arachnoid dari
piamater, mengandung cairan serebrospinalis,
pembuluh darah, berkas kecil jaringan arachnoid (vili
arachnoid)
3. Piamater: lapisan terdalam yg halus dan tipis melekat
erat pada otak, mengandung banyak pembuluh darah
VENTRIKEL OTAK
Sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel
menuju subarachnoid sekeliling meningen
kranial
Cairan Serebrospinal
• CSF: cairan menyerupai
plasma darah dan cairan
interstisial
• CSF diproduksi sekitar 550
cc/hari. CSF dibentuk dari
pleksus koroid pada
ventrikel III, Ventrikel IV dan
ventrikel lateral
• Sel epindemal: produksi CSF
sedikit
CSF Circulation
Lateral ventricles

Interventricular foramen of Monro

Third Ventricle

Cerebral Aqueduct

Fourth Ventricle

Median and Lateral Apertures

Arachnoid Villi

Superior Sagittal Sinus


Site of CSF resorption: arachnoid granulations in the superior
sagittal sinus and lateral lacunae.
Fungsi CSF
• Bantalan untuk jaringan lunak otak dan
medspin
• Media pertukaran nutrien dan zat buangan
antara darah dan otak serta medspin
KOMPOSISI CSF

Protein = 20-40 mg/100 ml


Glukosa = 50-65 mg/100 ml
Kolesterol = 0.2 mg/100 ml
Na+ = 147 meq/Kg H2O
Ca+ = 2.3 meq/kg H2O
Urea = 12.0 mg/100 ml
Kreatinin = 1.5 mg/100 ml
Asam Laktat= 18.0 mg/100 ml
KARAKTERISTIK CSF

Colour = Clear, transparent fluid


Specific gravity = 1.004-1.007
Reaction = Alkaline and does not
coagulate
Cells = 0-3/ cmm
Tekanan = 65-130 mmH2O
HIDROSEFALUS

Hidrosefalus: kelebihan cairan di rongga tengkorak.

Tipe Hidrosefalus: hidrosefalus komunikan dan


hidrosefalus non komunikan
Hidrosefalus komunikan: cairan mengalir dgn muah
dari sistem ventrikel ke dalam subaraknoid.
Sumbatan aliran dalam subaracknoid atau sumbatan
vili arachnoid
Hidrosefalus nonkomunikan: penyumbatan alirn
keluar cairan dari satu ventrikel atau lebih, ada
sumbatan pada akuaduktus sylvii akibat atresia sblm
lahir atau tumor otak
Sirkulasi Otak
Peredaran darah diotak
disuplai 4 arteri: 2
internal carotid arteries
and the 2 vertebral
arteries.
Kecepatan aliran darah ke
otak: 50-65 mL/100 gram
jaringan otak/menit,
sekitar 750-900mL/menit,
15% Cardiac output
Pengaturan Aliran Darah
Faktor yg memengaruhi pengaturan aliran darah
diotak:
1. Konsentrasi ion karbon dioksidan dan ion hidrogen:
Hidrogen + H2O----asam karbonat, disosia asam
untuk membentuk hidrogen---vasodilatasi
pembuluh darah---peningkatan aliran---Hidrogen
dan CO2 dibawa keluar jaringan otak
2. Konsentrasi Oksigen: PO2 jaringan otak normalnya
35-40 mmHg, < 30 mmHg---peningkatan aliran
darah serebri
Ruang Intrakranial
Suatu ruang kaku yg terisi penuh sesuai
kapasitasnya dgn unsur: otak , CSF, dan darah.
peningkatan volume pada salah satu unsur tsb
menyebabkan PTIK.
TIK normal: 50-200 mmH2O atau 4-15 mmHg.
Hipotesis Monro-Kellie: tulang tengkorak tdk
dapat meluas, shg bila salah satu dari 3 ruangan
meluas, dua ruangan lainnya hrs
mengompensasi dgn mengurangi volumenya
Blood-Brain-Barier
DEFINISI:
Sistem regulasi transportasi bahan kimia
antara darah, CSF dan jaringan otak
• BLOOD – CSF BARRIER
• BLOOD – BRAIN BARRIER
• Sawar darah-CSF dan sawar darah-otak sangat
permeable thdp air, CO2, O2, zat larut lipid spt
alkohol dan anestesi.
• Na, Cl, dan K sedikit permeabel
• Protein plasma tdk permeabel
• Sawar darah-CSF dan sawar darah-otak---
obat2an, antibodi protein dan obat2an tdk larut
lemak sering tdk mencapai konsentrasi efektif
dlm CSF atau parenkim otak
• Penyebab rendahnya permeabilitas sawar
darah-CSF dan sawar darah-otak adalah cara
sel endotel kapiler jaringan otak berhubungan
satu sama lain (taut kedap/tight junction)
yaitu membran sel endotel berdeatan erat
dan tdk memiliki celah pori2 yg lebar diantara
sel tsb.
SISTEM SARAF OTONOM
• Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan
konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam
tubuh yang sesuai
• Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)
• Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk
menstimulasi efektor.
– Neuron preganglionik  muncul dari CNS ke ganglion
tubuh, bersinapsis dengan
– Neuron pascaganglionik  menuju organ efektor
(otot jantung, otot polos, atau kelenjar).
SISTEM SARAF OTONOM
• Mengendalikan fungsi motorik viseral
• Tidak dengan mudah dikendalikan dg kehendak
• Terdiri dari sistem saraf simpatis &
parasimpatis
Sistem saraf simpatis
• Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan dengan
sumsum tulang belakang melalui serabut saraf
• Tersusun dari ganglion2 pada daerah :
– 3 psg ganglion servikal
– 11 psg ganglion torakal
– 4 psg ganglion lumbal
– 4 psg ganglion sakral
– 1 psg ganglion koksigen
• Sering disebut sistem saraf torakolumbar
• Fungsi :
– Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh
darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut
motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik
otot tak sadar pada kulit
– Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar
Sistem saraf parasimpatis
• Disebut sistem saraf kraniosakral
• Terbagi menjadi 2 bagian
– Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7
(fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)
– Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4  membentuk
urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2
SS simpatis membentuk pleksus yang
mempengaruhi kolon, rektum dan kdg kemih
MEDULA SPINALIS

• 31 pasang saraf spinal (serabut motorik,


sensorik menyebar pada ekstremitas &
dinding tubuh)
• 12 pasang saraf kranial (serabut motorik
saja, sensorik saja, atau campuran keduanya
menyebar di daerah leher & kepala)
Saraf Spinal
• Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu
(serviks, toraks, lumbar, dll.)
• Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang
belakang di atasnya :
– 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
– 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
– 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
– 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
– 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
31 pasang saraf spinal (1)
31 pasang saraf spinal (2)
Saraf2 kranial
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai