Piter Pical
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
102010235
www.piter_1992@yahoo.com
Pendahuluan
Manusia merupakan mahluk yang melakukan interaksi sosial
dengan manusia lainnya, karena manusia adalah mahluk sosial.
Interaksi sosial juga mencakup emosi. Emosi merupakan salah satu
rangsang sensoris yang berkaitan erat dengan motivasi. Emosi
bukan hanya rasa marah, tetapi juga rasa senang, sedih, dan
bangga. Dan emosi dapat mempengaruhi kinerja tubuh kita,
misalnya jantung kita bisa berdetak lebih cepat. Penulis akan
memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
emosi.
adalah
sisi
(penghubung/junction)
yang
tidak
sinaps
inhibitorik.
Kalau
yang
sinaps
eksitatorik
itu
neuron
postsinaptik
bersifat
inhibitorik;
adalah
penambahan
jumlah
jumlah neurotransmitter.
Jika potensial postsinaptik
eksitatoris
dan
potensial
harus
postsinaptik
segera
dapat
diinaktivasi
terjadi
untuk
agar
lintasan
repolarisasi
impuls
neuron
selanjutnya.
Sebuah
sinaps
merupakan
subjek
keletihan
setelah
milidetik,
kecepatan
output
neuron
postsinaptik
berkurang,
sinaptik
berperan
sebagai
mekanisme
presinaptik
ini
dapat
bekerja
pada
sisi
presinaptik
atau
postsinaptik.
b. Sinaps listrik
Jika dua sel yang dapat tereksitasi berhubungan melalui aliran
arus listrik langsung pada suatu area dengan tahanan listrik
rendah, maka sinaps tersebut dinamakan sinaps listrik. Gap
junction (sambungan celah) menghubungkan pasangan sel
yang bermuatan listrik. Sambungan ini dianggap memiliki
tahanan listrik yang rendah. Sinaps listrik tidak memiliki waktu
tunda sinaptik yang terdapat pada sinaps kimiawi. Sinaps listrik
ini ditemukan di otot polos, otot jantung dan otak. Pada
umumnya sinaps listrik memungkinkan terjadinya transmisi dua
arah, bukannya satu arah seperti pada sinaps kimiawi.
Struktur Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap
neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan
cabang akson, cabang-cabang inilah yang menghubungkan tiap-tiap
sel saraf sehingga membentuk jaringan saraf.
menghantarkan
rangsangan
dari
reseptor
lain.
saraf
mempunyai
kemampuan
iritabilitas
dan
terhadap
perubahan
lingkungan.
Konduktivitas
saraf
konektor
menghubungkan antara
sel
saraf
dilihat
melalui
mikroskop
cahaya
sitoplasma
jika
yang
diberi
biasanya
yang
atau
disebut
terminal
kenop
bouton.
sinaptik,
Sisi
terminak
percabangan
untuk
tampilan
putih
pada
substansi
putih.
neurilema
membelah
secara
dan
mielin.
mitosis,
Neuron
tetapi
tidak
serabut
dapat
dapat
Sistem Limbik
perilaku
emosional
dan
dorongan
motivasional.
adalah
sumber
output
terpenting;
struktur
ini
II.
Hypothalamus
10
Gambar 4. Hypothalamus
membentuk
bagian
bawah
dinding
lateral
dan
dasar
cinereum,
dan
infundibulum,
corpora
mammilaria,
dan
Pusat autonom
Stimulasi hypothalamus anterior dan medial menyebabkan
aktivitas
parasimpatik
(trophotropic)
meningkat
berupa
vesika
urinaria,
dan
peristaltik
meningkat.
11
(unpleasant
feeling),
sedangkan
stimulasi
nukleus
12
(K+) yang tidak seimbang di dalam dan di luar sel, serta perbedaan
permeabilitas membran terhadap ion ini dan ion lain. Membran
neuron sangat permeabel terhadap ion K+ dan klor (Cl-), serta relatif
impermeabel terhadap ion Na+. Membran ini impermiabel terhadap
molekul
protein
intraselular
besar
yang
bermuatan
negatif.
Difusi
terjadi
melalui
saluran
dalam
membran
sel
melalui
saluran
mengakibatkan
tanpa
permeabilitas
gerbang
yang
yang
besar
selalu
terhadap
terbuka
K+
pada
13
aksi
seperseribu
detik.
Menghentikan
membuka,
sangat
singkat,
Lalu,
aliran
gerbang
deras
menyebabkan
hanya
ion
ion
natrium
Na+,
K+
bertahan
maka
keluar
kurang
akan
dari
menutup.
gerbang
kalium
dengan
deras.
sel
keadaan
potensial
istirahat.
Begitu
ambang
depolarisasi
tercapai, potensial aksi terbentuk. Inilah yang disebut response allor-none. Neuron akan merespons secara keseluruhan atau tidak
merespons sama sekali. Pada peristiwa ini dikenal dua periode
refraktori, yaitu periode refraktori absolut, yaitu waktu selama
gerbang ion Na+ tertutup dan gerbang K+ masih terbuka dan
serabut saraf sama sekali tidak responsif terhadap kekuatan
stimulus lain. Masa ini berlangsung selama 1 milidetik. Sedangkan
ada periode refraktori relatif, yaitu masa setelah masa refraktori
absolut.
Masa
ini
berlangsung
kurang
dari
milidetik
dan
Neurotransmitter
Bagian yang menghubungkan satu neuron(sel saraf) dengan
neuron yang lain
14
neurotransmitter
inhibitor,
artinya
akan
15
praganglion
simpatis
neurotransmitter
16
yang
dan
sama,yaitu
parasimpatis
asetilkolin
(ACh),tetapi
ujung-ujung
pascaganglion
kedua
sistem
ini
disebut
noradrenalin,
lebih
serat
adregenik,
umum
dikenal
karena
sebagai
mengeluarkan
noripinefrin.
Baik
neurotransmitter
yang
bersifat
difus
ini
disertai
keseluruhan
organ
biasanya
dipengaruhi
aktivitas
Cara
kerja
saraf
simpatik
selalu
17
berlawanan
dengansaraf
Simpatik
Parasimpatik
membantu (stimulasi)
(saliva)
(saliva)
menurunkan ekskresi
kelenjar pencernaan
getah pancreas
menstimulasi sekresi
pencernaan
koroner
mengurangi volume
darah
organ kelamin
memperlambat denyut
jantung
mengerutkan kantung
mempersempit pembuluh
darah koroner
(bronkhia)
memperbesar pembuluh
menyebabkan kontraksi
kelamin
mempersempit cabang
tenggorok (bronkhia)
Emosi
18
terlihat
tertawa,
emosi
sedih
mendorong
seseorang
berperilaku menangis.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai
pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam
kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator
perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu
perilaku intensional manusia.
Emosi pun merupakan suatu aspek psikis yang berkaitan
dengan perasaan dan merasakan. Misalnya merasa senang, sedih,
kesal, jengkel, marah, tegang dan lain-lain. Emosi pada diri
seseorang berhubungan erat dengan keadaan psikis tertentu yang
distimulasi baik oleh faktor dari dalam atau internal maupun faktor
dari luar atau eksternal.
Gejolak emosi dapat bervariasi dari skala yang paling
menyenangkan
sampai
pada
skala
yang
paling
tidak
Kegembiraan
dan
kemarahan
dapat
berlangsung
tubuh,
sehingga
mempengaruhi
keseimbangan
ekskresi
airmata,
19
dan
lain-lain.
Begitupun
detak
jantung
yang
meningkat,
berkeringat,
dan
sebagainya. 8
sederhana
peristiwa
emosional
dapat
dijelaskan
Kesimpulan
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa
hipotesisnya benar, yaitu jantung berdebar dapat dipengaruhi oleh
emosi yang merupakan suatu rangsangan melalui persarafan
20
Daftar Pustaka
1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2004.h.154-68
2. Junqueira, Carlos L,Carneiro J. Histologi dasar, teks dan
atlas. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.h6971
3. R.Putz dan R.Pabst. Atlas anatomi manusia, sobotta, tabel
otot dan saraf, edisi 22. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2006.
4. Wati WW. Buku ajar anatomi : neuorosains. Jakarta :
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida
Wacana ; 2008.h.35-81.
5. Campbell,Jane B,Lawrence R. Biologi jilid 3. Edisi ke-5.
Jakarta : Penerbit Erlangga ;2004.h.204-10
6. Guyton,Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC;2007.h145-146
7. Sherwood L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi ke2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2001.h.103-96
8. Gunarsa, Singgih D. Psikologi olahraga prestasi. Jakarta :
Penerbit Gunung Mulia ; 2008.h.62
21