Reseptor
Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
Penghantar impuls
Penghantar impuls dilakukan oleh saraf itu sendiri.
Efektor
Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan
oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah
otot dan kelenjar.
Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel penyokong (neuroglia
dan sel schwann). Kedua jenis sel tersebut berkaitan erat dan terintegrasi satu sama
lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.
Neuron adalah sel-sel sistem saraf khusus peka rangsang yang menerima
masukan sensorik atau aferen dari ujung-ujung saraf perifer atau dari organ reseptor
sensorik dan menyalurlan masukan motorik atau masukan eferen ke otot-otot atau
kelenjar-kelenjar, yaitu organ-organ efektor, (Price, 2006 :1007).
Sel saraf tersusun dari inti sel, badan sel, dendrit dan akson.
Inti sel, merupakan struktur inti sel pada umunya yang di dalamnya terdapat
asam nukleat (materi inti). Inti sel berperan sebagai pengatur segala aktifitas
sel saraf.
Badan sel merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Dalam badan
sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, bagan golgi, dan badan
nisel (kumpulan retikulum endoplasma). Badan sel berfungsi untuk menerima
rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf yang pendek dan bercabang-cabang yang
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
menghantarkan rangsangan ke badan sel.
Akson
Akson disebut juga neurit yaitu serabut panjang sel saraf yang merupakan
penjuluran sitoplasma badan sel. Didalam neurit terdapat benang-benang
halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beerapa lapis
selubung mielin yang berfungsi unuk mempercepat jalannya rangsangan.
Selubung mielin dibungkus oleh sel-sel schwann yang dapat menyediakan
makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Sel schwann juga
merupakan pelindung dan penyokong neuron-neuron dan tonjolan neuronal
di luar sistem saraf, (Price, 2006:1007).lapisan luar di selubung mielin disebut
neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit yang tidak
terbungkus oleh lapisan mielin disebut nodus ranvier, yang berfungsi
mempercepat jalannya ragsangan.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan saraf yang berfungsi untuk
mengantarkan impuls. Hubungan antara sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain
disebut sinapsis, sedangkan hubungan antara sel saraf dengan serabut otot disebut
neuromuscular junction. Neuron pada manusia dapat kita kelompokkan berdasarkan
struktur dan fungsinya. Neuron berdasarkan strukturnya dibagi menjadi tiga tipe, yaitu
neuron multipolar, neuron bipolar, neuron unipolar. Neuron multipolar adalah tipe neuron
yang memiliki banyak dendrite dan satu akson. Neuron bipolar memiliki hanya satu
dendrite dan satu akson, sedangkan neuron unipolar tidak memiliki dendrit dan proses
penghantaran impuls dilakukan oleh satu akson.
Berdasarkan fungsinya sel saraf dapat dibagi menjadi sel saraf sensorik, Sel
saraf motorik, dan sel saraf penghubung.
Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel
saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak
dan sumsum tulang belakang. Sel saraf penghubung, menghubungkan sel
saraf sensorik dan sel saraf motorik.
A. PENGHANTARAN IMPULS DALAM NEURON (NEUROTRANSMISI)
Saraf
berfungsi
mekanisme
tersebut
sebagai
mekanisme
berkaitan
dengan
depolarisasi
transportasi
dan
ion
repolarisasi.
menembus
Kedua
membran
Pada neuron mahkluk vertebra sering dijumpai akson yang terselubung oleh
myelin yang merupakan selubung penginsulasi elektris. Selubung ini juga menginsulasi
secara elektris (bersifat isolator) dan menghindari kontak antara saraf dengan medium
ekstrasel (di luar sel). Selubung myelin hanya terdapat setiap tiap milimeter dan memiliki
selang-seling. Selang yang merupakan bagian akson tak termyelinasi itu disebut Nodus
Ranvier dan di tempat inilah akson dapat berinteraksi dengan medium ekstrasel. Telah
ditemukan bahwa saluran-saluran ion Na (saluran yang lebih berpengaruh pada
mekanisme potensial aksi) lebih banyak ditemukan pada Nodus-nodus Ranvier. Maka
dari itulah, potensial juga terbukti melompat-lompat antara nodusnodus dan proses
lompatan-lompatan ini disebut konduksi saltatori. Daerah-daerah yang dapat mengalami
pertukaran ion hanyalah pada daerah yang tidak diselubungi selubung mielin, yakni
pada nodus-nodus Ranvier. Jadi, nodus Ranvier yang memiliki beda potensial dan
medan listrik di sekitarnya akan mempengaruhi nodus selanjutnya dan memulai proses
penghantaran potensial aksi sekaligus memperkuatnya. Nodus-nodus Ranvier juga
berlaku sebagai stasiun-stasiun untuk mempertahankan intensitas impuls saraf (melalui
pertukaran ion transmembran). Karena itu, tanpa pertukaran ion transmembran, impuls
akan melemah.
B. PENGHANTARAN IMPULS MELALUI SINAPSIS
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain
dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis.
Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi
neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan
sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang
membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka
vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan
melepaskan neurotransmitterberupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat
kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis.
Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh
tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang
terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel
pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada
reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah
Jenis-jenis sinapsis
Struktur sinapsis adalah tempat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan
suatu bagian dari neuron post-sinapsis. Akson pre-sinapsis bisa berhubungan dengan
bagian manapun dari neuron post-sinapsis. Karenanya, sinapsis bisa dibedakan atas:
a. Dendritik sinapsis (dendritic synapse)
Sinapsis jenis ini terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan
dendrit dari neuron post-sinapsis.
b. Somatik sinapsis ( somatic synapse )
Sinapsis jenis terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan
badan sel dari neuron post-sinapsis.
c. Akson sinapsis ( axonal synapse )
Sinapsis jenis ini terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan
akson dari neuron post-sinapsis.
C. NEUROTRANSMITTER
Neurotransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyebrangkan impuls dari
neuron presinaps menuju post-sinaps. Lebih dari 40 substansi kimia telah dibuktikan
atau dinyatakan berfungsi sebagai transmitter sinaptik. Ada 2 macam proses transmisi
sinapsis yaitu small molecul neurotransmitter dan large molecule neurotransmitter. Yang
satu merupakan molekul kecil, yaitu transmitter yang bekerja cepat, dan yang lainnya
terdiri dari banyak neuropeptida yang memiliki ukuran molekul jauh lebih besar dan
bekerja jauh lebih lambat.
Transmitter molekul kecil yang bekerja cepat
KELAS
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
TRANSMITTER
Asetilkolin
Norepinefrin
Dopamin
Serotonin
Histamin
Asam Gama Aminobutirat (GABA)
Glisin
Glutamat
Aspartat
Oksida Nitrat (NO)
Golongan molekul kecil, yaitu transmitter yang bekerja cepat adalah salah satu
yang menyebabkan sebagian besar respon cepat dari sistem saraf, seperti penjalaran
sinyal sensorik ke otak dan sinyal motorik ke otot. Neuropeptida sebaliknya, biasanya
menyebabkan kerja yang lebih lambat, seperti perubahan jangka panjang jumlah
reseptor,pembukaan atau penutupan jangka panjang dari saluran ion tertentu, dan
mungkin bahkan perubahan jangka panjang jumlah sinap atau ukuran sinap.
Neuropeptida (Transmitter yang bekerja lambat)
JENIS
Hypothalamic-releasing hormone
NEUROPEPTIDA
Thyrotropin releasing hormone
Luteinizing hormone-releasing hormone
Somatostatin
Peptida hipofise
ACTH
Beta Endorfin
Alfa melanocyte stimulating hormone
Prolactin
Luteinizing hormone
Thyrotropin
Growth hormone
Vasopresin
Oksitosin
Peptida yang bekerja pada usus dan otak Leusin enkefalin
Metionin enkefalin
Substansi P
Gastrin
Kolesistokin
Polipeptida vasoaktif
Intestinum (VIP)
Neurotensisn
Insulin
Glukagon
Angiotensin II
Bradikinin
Karnosin
Peptida tidur
Kalsitonin
aspartat
HO2CCH(NH2)CH2CO2H. Asam
karena
terionisasi
di
aspartat (atau
dalam sel),
merupakan
kimia
dari
20 asam
aspartat
bersama
dengan
asam
glutamat
bersifat asam dengan pKa dari 4.0. Bagi mamalia aspartat tidaklah esensial.
Fungsinya diketahui sebagai pembangkit neurotransmisi di otak dan saraf otot.
Diduga, aspartat berperan dalam daya tahan terhadap kelelahan. Senyawa ini
juga merupakan produk dari daur urea dan terlibat dalamglukoneogenesis.
Peranan dalam biosintesis asam amino
Aspartat adalah asam amino non esensial bagi manusia yang dihasilkan
dari oksaloasetat melalui transaminase. Pemindahan gugus amino dari asam
amino ke asam keto menghasilkan asam keto dari asam amino asal dan asam
amino baru dari asam keto yang sudah menerima gugus amino. Reaksi ini
dikatalisis oleh aminotransferase atau transaminase. Sebagai aseptor utama
gugus amino adalah a ketoglutarat membentuk asam amino glutamat:
Asam amino + a ketoglutarat a asam keto + glutamat. Glutamat
selanjutnya mentransfer gugus aminonya dalam transaminasi kedua ke
oxaloasetat membentuk aspartat. Glutamat + oxaloasetat a ketoglutarat +
aspartat. Sebaliknya aspartat dapat diubah kembali menjadi oxaloacetate
melalui transaminasi aspartat. Dalam tanaman dan mikroorganisme, aspartat
merupakan bahan prekursor untuk pembentukan beberapa asam amino,
termasuk
empat
asam
amino
essensial
(basa
konjugasi
dari
asam
aspartat)
merupakan
gugus
residu
yang
terikat
pada
atom hidrogen sehingga terjadi simetri. Jadi, tidak ada L-glisin atau D-glisin.
Glisin merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan diri dengan
berbagai situasi karena strukturnya sederhana. Sebagai contoh, glisin adalah
satu-satunya
asam
amino
internal
pada
heliks kolagen,
sejumlah
protein
penting
antagonis
reseptor
glisin
yang
kuat,
bahwa
GABA
adalah
transmiter
penghambat
yang
sedangkan
IPSP
lambat
oleh
antagonis
GABAB.
Penelitian
ini membentuk sinaps aksoaksonik dengan terminal saraf sensoris primer dan
bekerja untuk inhibisi presinaps.
Peranan GABA sebagai neurotransmiter.
Pada vertebrata, GABA berperan dalam inhibisi sinaps pada otak
melalui pengikatan terhadap reseptor spesifik transmembran dalammembran
plasma pada proses pre dan post sinaps. Pengikatan ini menyebabkan
terbukanya saluran ion sehingga ion klorida yang bermuatan negatif masuk
kedalam sel dan ion kalium yang bermuatan positif keluar dari sel. Akibatnya
terjadi perubahan potensial transmembran, yang biasanya menyebabkan
hiperpolarisasi. Reseptor GABAA merupakan reseptor inotropik yang merupakan
saluran ion itu sendiri, sedangkan Reseptor GABA B merupakan reseptor
metabotropik yang membuka saluran ion melalui perantara G protein (G
protein-coupled reseptor)
Neuron-neuron yang menghasilkanyang menghasilkan GABA disebut
neuron GABAergic. Sel medium spiny merupakan salahsatu contoh sel
GABAergic.
d. Glutamat
Glutamate merupakan neurotransmitter yang paling umum di sistem
saraf pusat, jumlahnya kira-kira separuh dari semua neurons di otak. Sangat
penting dalam hal memori. Kelebihan Glutamate akan membunuh neuron di
otak. Terkadang kerusakan otak atau stroke akan mengakibatkan produksi
glutamat berlebih akan mengakibatkan kelebihan dan diakhiri dengan banyak
sel-sel otak mati daripada yang asli dari trauma. AlS, lebih dikenal sebagai
penyakit Lou Gehrigs, dari hasil produksi berlebihan glutamate. Banyak
percaya mungkin juga cukup bertanggung jawab untuk berbagai penyakit pada
sistem saraf, dan mencari cara untuk meminimalisir efek.
e. Norephineprin, Dopamin
Noepinephrine,
epinephrine,
dan
dopamine
dikelompokkan
dalam cathecolamines. Hidroksilasi tirosin merupakan tahap penentu (ratelimiting step) dalam biosintesis cathecolamin. Disamping itu, enzim tirosin
hidroksilase ini dihambat oleh oleh katekol (umpan balik negatif oleh hasil
akhirnya).
1. Dopamin
Merupakan
neurotransmiter
yang
mirip
dengan
adrenalin
dimana
Serotonin
Serotonin (5-hydroxytryptamine,
atau 5-HT)
adalah
suatu
neuro
5-Hydroxytryptamine or
3-(2-aminoethyl)-1H-indol-5-ol
N2OC10H12
176.2182 g/mol
176.0950 g/mol
N: 15.8970% O: 9.0793%
Nomor CAS
SMILES
IUPAC InChI ID
C: 68.1598% H: 6.8638%
50-67-9
NCCC1=CNC2=C1C=C(O)C=C2
1/C10H12N2O/c11-4-3-7-6-12-10-2-18(13)5-9(7)10/h1-2,5-6,12-13H,3-4,11H2
1. Fungsi
Pada system saraf pusat serotonin memiliki peranan penting sebagai
neurotransmitter yang berperan pada proses marah, agresif, temperature
tubuh, mood, tidur, human sexuality, selera makan, dan metabolisme, serta
rangsang muntah. Serotonin memiliki aktivitas yang luas pada otak dan variasi
genetic pada reseptor serotonin dan transporter serotonin, yang juga memiliki
kemampuan untuk reuptakeyang jika terganggu akan memiliki dampak pada
kelainan neurologist.
Obat-obatan yang mempengaruhi jalur dari pembentukan serotonin
biasanya digunakan sebagai terapi pada banyak gangguan psikiatri, selain itu
serotonin juga merupakan salah satu dari pusat penelitian pengaruh genetic
pada perubahan genetic psikiatri. Pada beberapa studi yang telah dilakukan
dapat dibuktikan bahwa pada beberapa orang dengan gangguan cemas
memiliki serotonin transporter yang tidak normal dan efek dari perubahan ini
adalah adanya peluang terjadinya depresi jauh lebih besar dibanding orang
normal. Peningkatan dari jumlah serotonin di otak juga diketahui memiliki
hubungan erat dengan peningkatan agresifitas dan mutasi genetic pada kode
reseptor 5-HT2A memiliki peningkatan resiko untuk bunuh diri menjadi 2 kali
lipat.
Dari peneltian terbaru juga didapatkan bahwa serotonin bersama-sama
dengan asetilkolin dan norepinefrin akan bertindak sebagai neurotransmitter
yang dilepaskan pada ujung-ujung saraf enteric. Kebanyakan nuclei rafe akan
mensekresi serotonin yang membantu dalam pengaturan tidur normal.
Serotonin juga merupakan salah satu dari beberapa bahan aktif yang akan
mengaktifkan proses peradangan, yang akan dimulai dengan vasodilatasi
pembuluh darah lokal sampai pada tahap pembengkakan sel jaringan, selain itu
serotonin juga memiliki kendali pada aliran darah, kontraksi otot polos,
rangsang nyeri, system analgesic, dan peristaltic usus halus.
2. Anatomi
a. Gross Anatomy
yaitu enzymes:tryptophan
hydroxylase (TPH)
and amino
acid
decarboxylase (DDC).
4. Target obat
Beberapa kelas dari target obat 5-HT termasuk didalamnya antidepresan,
antipsikotik, antixiolitik, antiemetik, dan antimigrain serta obat-obat psychedelic
dan empatogen.
a. Psychedelic drugs
Obat-obat psychedelic, DMT, mescaline, dan LSD akan bertindak
sebagai bahan serupa serotonin pada reseptor 5-HT. Lain halnya dengan
ekstasi yang akan melepaskan serotonin dari sinap.
b. Antidepresan
MAOI
akan
bekerja
dengan
mencegah
penurunan
monoamine
5-HT3 terdapat
pada
ondansentron,
granisetron,
dan
sampai menjadi toksik dapat dicapai hanya dengan menggunakan satu jenis
obat antidepresi dengan melebihi dosis aman.
b. Kronik disease resulting dari serotonin 5-HT2B overstimulation
Di dalam darah, serotonin tersimpan dalam platelet dan dengan adanya
serotonin
ini
dapat
menyebabkan
terjadinya
vasokonstriktor
untuk
cepat menjaga kebutuhan tubuh saat terjadu ketegangan, atau kondisi gawat
dengan memberi suplai oksigen dan glukosa lebih pada otak dan otot. Selain
itu epinefrin juga meningkatkan denyut jantung, stroke volume, dilatasi dan
kontraksi arteriol pada gastrointestinal dan otot skelet. Epinefrin akan
meningkatkan gula darah dengan jalan meningkatkan katabolisme dari glikogen
menjadi glukosa di hati dan saat bersamaan menurunkan pembentukan lipid
dari sel-sel lemak.
Epinefrin memiliki banyak sekali fungsi di hampir seluruh tubuh, diantaranya
dalam mengatur konsentrasi asam lemak, konsentrasi glukosa darah, kontrol
aliran darah ginjal, mengatur laju metabolisme, kontraksi otot polos,
termogenesis kimia, vasodilatasi, vasokonstriksi, dll.
h. Asetilkolin
Asetilkolin disekresi oleh neuron-neuron yang terdapat di sebagian
besar daerah otak, namun khususnya oleh sel-sel piramid besar korteks
motorik, oleh beberapa neuron dalam ganglia basalis, neuron motorik yang
menginervasi otot rangka, neuron preganglion sistem saraf otonom,, neuron
postganglion sistem saraf simpatik,. Pada sebagian besar contoh di atas
asetilkolin memiliki efek eksitasi, namun asetilkolin juga telah diketahui memilik
efek inhibisi pada beberapa ujung saraf parasimpatik perifer, misalnya inhibisi
jantung oleh nervus vagus.
i.
terutama timbul di daerah otak yang bertanggung jawab terhadap tingkah laku
jangka panjang dan untuk ingatan. Karena itu, transmitter yang baru ditemukan
ini dapat menolong kita untuk menjelaskan mengenai tingkah laku dan fungsi
ingatan. Oksida nitrat berbeda dengan transmitter molekul lainnya dalam hal
mekanisme pembentukan di ujung presinap dan kerjanya di neuron post sinap.
Zat ini tidak dibentuk sebelumnya dan disimpan dalam gelembung ujung
presinap seperti transmitter lain. Zat ini disintesis hampir segera saat diperlukan
dan kemudian berdifusi keluar dari ujung presinap dalam waktu beberapa detik
dan tidak dilepaskan dalam paket gelembung-gelembung. Selanjutnya zat ini
berdifusi ke dalam neuron post sinap yang paling dekat, selanjutnya di neuron
postsinap, zat ini tidak mempengaruhi membran potensial menjadi lebih besar,
tetapi sebaliknya mengubah fungsi metabolik intraseluler yang kemudian
SISTEM NEUROLOGI
RESUME METABOLISME
OLEH SGD 7 :
I Gede Sukma Aricipta
(0902105061)
(0902105062)
(0902105063)
Ayu Prameswari
(0902105067)
(0902105073)
(0902105078)
Ni Komang Suryaningsih
(0902105079)
(0902105082)
(0902105086)