Perhatikan gambar
berikut.
Titik-titik (celah) pertemuan antara neuron satu dengan neuron lain disebut sinapsis. Akson pada setiap
neuron berakhir membentuk tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Permukaan tombol sinapsis
disebut membran pre-sinapsis. Membran pre-sinapsis berfungsi meneruskan rangsang. Membran pre-
sinapsis akson neuron satu akan bertemu dengan dendrit neuron yang lain. Permukaan dendrit neuron
itu disebut membran post-sinapsis. Fungsi membran post-sinapsis sebagai penerima rangsang. Di antara
kedua membran tersebut terdapat suatu celah yang disebut celah sinapsis.
Bila impuls telah berada di ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan neuro hormon yang disebut juga
neurotransmiter. Zat ini bersifat memacu dan menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron yang lain.
Ada beberapa neurotransmiter yang dikenal yaitu asetilkolin, serotonin, dan dopamin. Keduanya
merupakan neurotransmiter yang terdapat di seluruh sistem saraf.
Jika impuls tiba di tombol membran pre-sinapsis, akan terjadi peningkatan permeabilitas membran pre-
sinapsis terhadap ion Ca2+. Akibatnya ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran
pre-sinapsis sambil melepaskan neurotransmiternya ke celah sinapsis. Neurotransmiter ini membawa
impuls ke membran post-sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, selanjutnya neurotransmiter
dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan oleh membran post-sinapsis, misalnya asetilkolinesterase. Jika
neurotransmiternya dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat, kedua senyawa hasil hidrolisis ini akan
disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi. Simaklah penghantaran impuls antarsel saraf
pada membran plasma.
Apabila tubuh Anda mendapatkan rangsang dari luar, dengan melakukan 2 macam proses penghantaran
tersebut, impuls akan melalui jalur perjalanan sebagai berikut untuk menanggapinya.
Rangsang --> Reseptor --> Neuron sensorik --> Otak --> Neuron motorik --> Efektor
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap
terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis
terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis.
Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari
sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron,
maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan
melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat
menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Asetilkolin kemudian berdifusi
melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis.
Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya.
Inti sel (nukleus) adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf
(neuron). Di dalam inti sel juga terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi untuk mengatur
sifat keturunan dari sel tersebut.
4. Neurit
(Selengkapnya: Akson)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel.
Neurit disebut juga akson. Neurit mirip dengan dendrit. Namun neurit hanya ada satu dan
berukuran lebih besar dan lebih panjang dari dendrit. Di dalam neurit terdapat benang-benang
halus yang disebut neurofibril. Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel
menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa
mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter. Fungsi neurit adalah untuk
meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya.
5. Selubung Mielin
(Selengkapnya: Selubung Mielin)
Selubung mielin adalah selaput pembungkus neurit. Selubung mielin banyak mengandung
lemak dan bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
Selubung mielin dikelilingi oleh sel schwann. Sel yang memproduksi selubung mielin disebut sel
glial atau oligodendrosit. Fungsi selubung mielin adalah untuk melindungi neurit dari kerusakan
dan mencegah impuls bocor. Fungsi selubung mielin mirip pembungkus kabel listrik yang
bersifat isolator.
6. Sel Schwann
(Selengkapnya: Sel Schwann)
Sel schwann adalah sel yan mengelilingi selubung mielin. Sel ini ditemukan oleh Theodore
Schwann, seorang ilmuwan dari Jerman. Sel schwann bekerja dengan menghasilkan lemak dan
membungkus neurit berkali-kali sampai terbentuk selubung mielin. Fungsi sel schwann adalah
untuk mempercepat jalannya impuls, membantu menyediakan makanan untuk neurit, dan
membantu regenerasi neurit.
7. Nodus Ranvier
(Selengkapnya: Nodus Ranvier)
Nodus ranvier adalah bagian pada neurit yang tidak terbungkus selubung mielin. Selubung
mielin berfungsi sebagai pelindung akson dan membungkusnya, namun selubung ini tidak
membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak terbungkus merupakan Nodus Ranvier.
Fungsi utamanya sebagai loncatan untuk mempercepat impuls saraf ke otak atau sebaliknya.
Nodus ranvier berdiameter sekitar 1 mikrometer dan ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier.
Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang
lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan. Jika nodus ranvier diselubungi oleh
selubung myelin maka impul saraf tidak bisa loncat ke nodus ranvier, akhirnya tidak terjadi
respon apapun.
8. Oligodendrosit
(Selengkapnya: Oligodendrosit)
Oligodendrosit adalah sebuah sel pendukung yang menyediakan isolasi bagi sel-sel saraf
dengan membentuk selubung mielin di sekitar akson. Fungsi oligodendrosit adalah untuk
membentuk selubung mielin yang sama pada sistem saraf pusat dan sebagai sel penyokong.
Oligodendrosit memiliki beberapa juluran memanjang yang masing-masing membungkus
(seperti dadar gulung) sepotong akson antarneuron untuk membentuk segmen mielin.
9. Sinapsis
Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain. Pada
setiap neuron, terminal aksonnya membengkak membentuk suatu tonjolan kecil yang disebut
tombol sinapsis. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Sebuah sinapsis menyediakan
koneksi antar neuron yang memungkinkan informasi sensorik mengalir di antara mereka. Pada
bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat
kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase
yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis. Fungsi sinapsis adalah untuk
mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel saraf lain.
Gerak Refleks
Mungkin Anda pernah memeriksakan kesehatan Anda di rumah sakit. Salah satu hal yang dilakukan dokter
adalah menyuruh duduk dengan posisi kaki dapat bergerak bebas di atas tanah, dokter juga menyuruh
menutup mata. Tiba-tiba tanpa sepengetahuan Anda, dokter memukul lutut Anda menggunakan martil.
Apa yang terjadi? Ya, tungkai kaki bawah Anda bergerak ke depan. Itu adalah salah satu contoh gerakan
refleks. Gerak refleks adalah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otak. Gerak ini dilakukan tanpa
kesadaran. Gerak ini berguna untuk mengatasi kejadian tiba-tiba misalnya menarik kaki dengan segera
setelah menginjak puntung rokok yang masih menyala. Jalur perjalanan gerak refleks sebagai berikut.
Berdasarkan tempat konektornya, refleks dibedakan menjadi dua yaitu refleks spinalis dan refleks kranialis.
a. Refleks tulang belakang (refleks spinalis) yaitu jika konektor terdapat di sumsum tulang belakang.
Contoh: gerakan menarik tangan saat menyentuh benda panas atau kaki terkena duri. Perhatikan Gambar
3.
Gambar 3. Jalur perjalanan gerak refleks pada kaki dan tangan manusia
b. Refleks otak (refleks kranialis) yaitu jika konektornya terdapat di otak. Contoh: gerakan mata terpejam
karena kilat.
Anda sekarang sudah mengetahui Penghantaran Impuls Saraf. Terima kasih anda sudah berkunjung
ke Perpustakaan Cyber.
Saat tangan kita tersengat api, otomatis kita akan menarik tangan dari sumber sengatan tersebut
dengan sangat cepat. Inilah yang dinamakan gerak refleks, yaitu suatu gerakan yang diperlihatkan
seseorang untuk mempertahankan atau melindungi tubuh dari kemungkinan – kemungkinan cacat,
cidera, luka dan lain – lain (Sobur,A, 2003). Saat menerima rangsangan yang sifatnya darurat atau
membahayakan tubuh, teryata implus atau rangsangannya tidak dibawa ke otak sebagai pusat
kesadaran, akan tetapi hanya sampai pada sumsum tulang belakang. Kenapa rangasangan ini tidak
direspon oleh otak ? Bagaimana alur terjarjadinya gerak refleks tersebut? Adakah perbedaan fungsi
antara kerja otak dengan sumsum tulang belakang?
Rangsangan pada gerak refleks tidak ditanggapi oleh otak layaknya gerak – gerak biasa yang kita lakukan
sehari – hari, ini dikarenakan gerakan tersebut digunakan untuk melindungi tubuh yang sifatnya
berbahaya dan terjadi sangat cepat sekali. Jadi jika respon tersebut masih harus diolah di otak, akan
menyebabkan sesuatu yang buruk terjadi pada tubuh kita. Analisis dari contoh tangan yang tekena
sengatan api tadi, bila otak masih harus membuat keputusan antara dihindari atau tidak, sedangkan api
itu sudah akan membakar tangan kita. Untuk itu sistem saraf yang menangani gerak refleks adalah
sumsum tulang belakang, sedangkan otak berfungsi untuk koordinasi tubuh yang utama . Gerak refleks
biasanya terjadi sangat cepat sekali sehingga gerakannya kadang tidak disadari oleh otak.
Adapun alur yang tejadi pada gerak refleks ialah rangsang yang diterima oleh reseptor atau alat indera
(dari contoh tadi berupa sengatan api) dibawa oleh sel saraf sensorik ke sumsum tulang belakang untuk
diproses dan respon tadi diteruskan oleh sel saraf motori ke otot untuk melakukan reaksi ( berupa
gerakan menarik tangan dengan cepat). Bila digambarkan secara sederhana sebagai berikut:
Rangsangan ---> Sel saraf sensorik ---> Sumsum tulang belakang ---> Sel saraf motorik ---> Otot
Sel Saraf Sensorik : Sel saraf Sensorik berfungsi menghantar impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Ujung
akson dari saraf sensokrik berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
Neuron Sensorik
Sel Saraf Motorik : Sel saraf Motorik berfungsi mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke
otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel
saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya yang panjang berhubungan dengan
akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
Neuron Motorik
Sel Saraf Intermediete/Sel Saraf Konektor : Sel saraf Intermediete/Sel Saraf Konektor
disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan didalam sistem saraf
pusat. Fungsi Sel saraf Intermediete/Sel Saraf Konektor adalah berfungsi
menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf
lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari
reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainny.
(1) Sistem saraf sadar/somatik
Sistem saraf sadar/somatik merupakan sistem saraf yang kerjanya berlangsung secara
sadar/diperintah oleh otak. Bedakan menjadi dua yaitu :
(a) Sistem saraf pada otak
Sistem saraf pada otak merupakan sistem saraf yang berpusat pada otak dan dibedakan
menjadi 12 pasang saraf, seperti tercantum pada tabel berikut:
Tabel no. 1. Saraf pada Otak (Cranial)
Tabel no. 1.Saraf pada Otak (Cranial) (Sumber: Dewi G, 2007; 9)
(a) Sistem saraf sumsum spinalis
Sistem saraf sumsum spinalis merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinali
(sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula
spinalis. 31 pasang saraf medula spinalis, seperti tercantum pada tabel berikut:
Tabel no. 2. Sistem saraf medulla spinalis
Medula spinalis
Jumlah Menuju
daerah
Kulit kepala, leher dan otot
7 pasang Serviks
tangan
Saraf kranial (kadang-kadang disebut saraf otak), adalah saraf yang muncul langsung dari otak dan
batang otak, berbeda dengan saraf tulang belakang (yang muncul dari berbagai segmen medula
spinalis). Informasi yang dipertukarkan antara daerah otak dan berbagai, terutama dari kepala dan
leher, melalui saraf kranial.
Seluruh tubuh manusia dipersarafi oleh saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf. Saraf ini
membantu kita untuk merasakan semua panca indra kita. ini kranial saraf adalah saraf yang muncul
langsung dari otak seperti terhadap saraf tulang belakang yang muncul dari segmen dari sumsum tulang
belakang. Pada manusia, ada total dua belas pasang saraf kranial.
Hanya saraf pertama dan pasangan kedua muncul langsung dari otak besar, sedangkan sisanya sepuluh
pasang muncul dari batang otak dan bagian terkait, seperti pons dan perbatasan medulla.
Saraf kranial adalah 12 pasang saraf yang dapat dilihat pada ventral (bawah) permukaan otak. Beberapa
saraf ini membawa informasi dari indra ke otak; otot saraf kranial mengendalikan lainnya; saraf kranial
lain yang terhubung ke kelenjar atau organ seperti jantung dan paru-paru.
Advertisement
Saraf kranial adalah komponen dari sistem saraf perifer, dengan pengecualian saraf kranial II (saraf
optik), yang bukan merupakan saraf perifer sejati tetapi saluran saraf dari diensefalon; maka kedua saraf
optik dan retina adalah bagian dari sistem saraf pusat (SSP).
Ini adalah murni saraf sensorik. Ini membantu untuk mengirimkan indera penciuman dan terletak di
foramina penciuman dalam piring cribiform dari tulang ethmoid.
II Optik Sensorik Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk
diproses sebagai persepsi visual.
Saraf ini mentransmisikan informasi visual ke otak dan terletak di kanal optik.
Saraf ini menginervasi levator palpebrae superioris, rektus superior, rektus medialis, rektus inferior, dan
inferior miring, yang semua otot yang secara kolektif melakukan terutama gerakan-gerakan Mata. Hal ini
juga menginervasi sfingter pupillae. Hal ini terletak di fisura orbital superior.
Saraf ini innervates otot oblik superior, yang menekan, berputar lateral sekitar sumbu optik dan
membantu untuk intort bola mata. Hal ini terletak di fisura orbital superior.
Saraf trigeminal adalah saraf campuran, yaitu, mengandung sensasi baik sensorik dan motorik. Ini
menerima sensasi dari wajah dan menginervasi otot-otot pengunyahan. Hal ini terletak di fisura orbital
superior (oftalmik saraf – V1), foramen rotundum (maksila saraf – V2), dan foramen ovale (saraf
mandibula – V3).
VII Fasialis Gabungan Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses
di otak sebagai sensasi rasa
Saraf wajah adalah baik sensorik dan motorik secara alami. Saraf wajah merupakan salah satu saraf yang
paling penting dalam tubuh. Saraf ini memberikan persarafan motor untuk otot-otot ekspresi wajah,
perut posterior dari otot digastric, dan otot stapedius, menerima pengertian khusus rasa dari anterior
2/3 lidah, dan memberikan persarafan secretomotor ke kelenjar ludah (kecuali parotis) dan kelenjar
lakrimal. Hal ini terletak dan berjalan melalui saluran akustik internal untuk kanalis facialis dan keluar
pada foramen stylomastoideum.
Saraf sensorik ini sebagian besar secara alami. Seperti namanya, saraf ini indra suara, rotasi dan gravitasi
yang sangat penting untuk keseimbangan dan gerakan. ini vestibular bercabang membawa impuls untuk
keseimbangan dan cabang koklea membawa impuls untuk pendengaran. Hal ini terletak di kanal akustik
internal.
IX Glosofaringeus Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk
diproses di otak sebagai sensasi rasa
Saraf ini bersifat sensorik dan motorik secara alami. Saraf ini menerima rasa dari posterior sepertiga dari
lidah, memberikan persarafan secretomotor ke kelenjar parotis, dan memberikan persarafan motorik
para stylopharyngeus, yang penting untuk taktil, nyeri, dan sensasi termal. Beberapa sensasi juga
disampaikan ke otak dari tonsil palatina. Sensasi disampaikan ke talamus berlawanan dan beberapa inti
hipotalamus. Saraf ini terletak di foramen jugularis.
Saraf ini bersifat sensorik dan motorik secara alami. Saraf ini memasok persarafan branchiomotor untuk
sebagian laring dan semua otot faring (kecuali stylopharyngeus, yang dipersarafi oleh saraf
glossopharingeus). Ini juga menyediakan serat parasimpatis ke hampir semua dada dan perut jeroan ke
fleksura lienalis, dan menerima rasa khusus rasa dari epiglotis. Fungsi utama dari saraf ini adalah untuk
mengontrol otot-otot untuk suara dan resonansi bersama dengan langit-langit lunak. Saraf ini juga
terletak di foramen jugularis.
Ikan perak mempunyai otak yang pendek. Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan diensefalon kecil,
sedang lobus optikus dan serebellum besar. Ada 10 pasang saraf kranial. Korda saraf tertutup dengan
lengkung-lengkung neural sehingga mengakibatkan saraf spinal berpasangan pada tiap segmen tubuh.
Terdapat pada ikan bertulang menulang yaitu saku olfaktoris pada moncong dengan sel-sel yang sensitif
terhadap substansi yang larut dalam air, kuncup perasa di sekitar mulut. Mata lebar mungkin hanya jelas
untuk melihat dekat, tetapi dapat digunakan untuk mendeteksi benda-benda yang bergerak diatas
permukaan air atau di darat didekatnya. Telinga dalam dengan 3 saluran semisirkular, dan sebuah otolit
untuk keseimbangan.
Ikan tidak mempunyai telinga tengah jadi tidak ada gendang telinga. Oleh sebab itu, vibrasi atau suara
diterima dan diteruskan melalui kepala atau tubuh. Garis lateral tubuh mempunyai perluasan di daerah
kepala dan berguna untuk mendeteksi perubahan tekanan arus air (seperti menghindar dari batu-
batuan). Garis lateral itu diinervasi oleh saraf kranial ke X (N. vagus),oleh sebab itu beberapa ahli
berpendapat bahwa telinga tengah pada vertebrata air berasal sama seperti garis lateral.
Pada pisces meningensnya berisi cairan cerebrospinalis dengan jaringan pengikat yang terbawah yaitu
endorachis.
Otak terbagi atas lima bagian dan serebellum merupakan bagian yang terkecil. Ada 10 saraf kranial. Tiga
saraf pertama membentuk pleksus brakeal. Saraf ke-7, ke-8, dan ke-9 membentuk pleksus iskiadikus.
Mata dengan kelopak mata atas dan kelopak mata bawah, dan ada lagi kelopak mata yang ketiga yang
transparan (membran niktitans). Mata digerakkan oleh 6 otot, yaitu oto-otot superior, inferior, rektus
internal, rektus eksternal, oblikus interior, dan oblikus superior. Tiap-tiap macam rangsangan akan
merangsang Organon visus tertentu. Organon visus akan menerima rangsanagn berupa gelombang
sinar, sedang reseptor kulit menerima rangsangan berupa sentuhan. Sistem saraf pada Amphibi
berdasarkan topografinya dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya
merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan.
Otak dan medulla spinalis pada amphibi, selain dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang,
juga dilindungi oleh 2 lapisan selaput meninges. Dua lapisan meninges pada amphibi dari luar ke dalam
adalah duramatar (yang berupa jaringan ikat) dan pia-arakniod yang vascular. Di antara dua lapisan
tersebut terdapat spatium subdurale. Bila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang
disebut meningitis.
· sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf
pusat.
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada
otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah.
Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan
bagian korteks berupa materi putih.
Lapisan meninges/pembungkus otak terdiri 2 lapisan, yang luar disebut durameter, sedangkan lapisan
dalam pia-arachnoid. Durameter dari bahan jaringan pengikat. Pia-arachnooid vasculair. Diantara kedua
lapisan itu dijumpai spatium subdurale. Ruangan antara durameter dan endorachis adalah spatium
epidurale, diantara keduanya berisi cairan cerebrospinalis.
Nervi spinalis pada amphibi kedua akar bersatu setelah melalui foramen intervertebralis, ganglion akar
dorsal, terletak di tempat pertemuan. Salientian calcareus bodies mengelilingi ganglia spinal. Caudata
ganglia dikelilingi oleh jaringan berlemak seperti spons. Di antara condyle occipital dan vertebra I,
muncul akar ventral dari nervus suboccipitale. Saraf ini yang muncul hanya saraf motoris sebagai nervus
hypoglossal pada vertebrata tinggi. Caudata mempunyai nervus spinalis mereduksi sesuai dengan
segmen badan. Salientian hanya N 10/11 saja. Terdapat plexus cervicobrachial dan lumbosacral, cauda
equina terdapat pada katak dan Bufo. Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang
disebut pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut:
· Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu,
dan diafragma.
a. Lobus olfaktorius
Lobus olfaktorius pada amphibi memiliki trunckus bulbus olfaktorius. Lobus ini tidak terlalu berkembang.
Oleh karenanya berbentuk relative kecil dan merupakan penonjolan dari bagian yang disebut
hemisperium serebri. Kurang berkembangnya lobus olfaktorius yang berperan sebagai pusat pembau
pada amphibi, berhubungan dengan cara hidupnya yang tidak terlalu banyak membutuhkan peran dari
lobus olfaktorius sebagai pusat pembau.
Otak tengah terletak di depan otak kecil. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis.
Thalamus amphibi terletak di bagian dorsal otak dan merupakan jembatan antara serebrum dan
mesenshefalon. Sedangkan kelenjar hipofisis terletak pada bagian ventral otak yang berfungsi mengatur
kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Oleh karenanya dikatakan sebagi Master of Glands.
Pada bagian atas (dorsal) otak tengah juga terdapat lobus optikus dan sepasang nervus optikus yang
saling bersilangan. Pertemuan atau persilangan antara dua nervus optikus disebut sebagai chiasma.
Lobus ini merupakan pusat penglihat, karena semua nervus optikus bermuara pada lobus ini. Stimulus
yang berupa cahaya dan diterima oleh mata sebagai reseptor diubah menjadi impuls dan disalurkan ke
nervus optikus yang akhirnya diterjemahkan pada lobus optikus, sehingga timbul sensasi penglihatan.
Lobus ini juga berfungsi mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan
pusat pendengaran. Lobus optikus pada amphibi lebih berkembang daripada lobus olfaktorius. Hal ini
karena amphibi, contohnya katak merupakan hewan lokturnal. Hewan-hewan lokturnal lebih banyak
melakukan aktivitas pada malam hari, sehingga lobus optikus lebih dibutuhkan oleh amphibi.
Selain itu, pada bagian dorsal otak tengah juga terdapat kelenjar epifisis. Kelenjar ini disebut juga Badan
pineal yang berfungsi ketika terjadi pembentukan pigmen pada permukaan tubuh. Pada bagian ventral,
selain terdapat kelenjar hipofisis juga terdapat kelenjar hypothalamus dan infundibulum. Pada kelenjar
hypothalamus terdapat sel-sel neurosekretori (sel saraf yang menghasilkan secret). Secret dari sel ini
berupa neurohormon yang berfungsi untuk mempercepat penyampaian impuls dari sinapsis yang satu
ke sinapsis yang lain. Sedangkan infundibulum, merupakan tangkai dari hipofisis yang berfungsi
menghubungkan hipofisis dengan hypothalamus.
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan
sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Serebelum pada amphibi mereduksi, karena aktifitas
otot relative berkurang.
Sumsum lanjutan berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.
Sumsum lanjutan juga mempengaruhi refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan
kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.Selain itu, sumsum lanjutan
juga mengatur gerak refleks yang lain.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan
bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang
belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah
disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui
tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju
efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi. Kumpulan serabut saraf membentuk saraf (urat saraf).
Urat saraf yang membawa impuls ke otak merupakan saluran asenden dan yang membawa impuls yang
berupa perintah dari otak merupakan saluran desenden.
Otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2 lobus optikus, serebellum,
medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus
dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis. Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan
syaraf spinal menuju ke somit-somit tubuh.
Pada lidah terdapat kuncup-kuncup perasa, dan terdapat organ pembau pada rungga hidung. Mata
dengan kelenjar air mata. Telinganya seperti telinga vertebrata rendah. Saluran auditori eksternal
tertutup kulit, dengan membran tympani. Telinga dalam dengan tiga saluran semi sirkular untuk
mendengar. Dari ruang tympani ada saluran eustachius dan bermuara dalam faring di belakang hidung
dalam.
Akar dorsal dan ventral bersatu, tetapi persatuan di luar columna vertebralis. Pada beberapa spesies
tidak ada dan hanya berupa akar ventral yang ada. Mereka disebut nervus spino-occipitale. Serabut-
serabut membentuk nervus hypobranchial yang terdiri serabut-serabut motoris saja.
Bentuk otak dan bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus olfaktorius kecil, serebrum besar sekali.
Pada ventro-kaudal serebrum terletak serebellum dan ventral lobus optikus.lubang telinga nampak dari
luar, dengan meatus auditoris eksternal terus kemembran tympani (gendang telinga). Telinga tengah
dengan saluran-saluran semi sirkulat terus ke koklea. Pendengaran burung dara sangat baik. Dari telinga
tengah ada saluran eustachius menuju ke faring dan bermuara pada langit-langitt bagian belakang.
Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan dua lubang hidung yang berupa celah pada dorsal paruh.
Indra pencium pada burung kurang baik. Mata besar dengan pekten yaitu sebuah membran bervaskulasi
dan berpikmen yang melekat pada mangkuk optik, dan melanjut kedalam humor vitreus. Syaraf optik
memasuki sklera mata di tempat yanag disebut bingkai skleral. Mata dengan kelenjar air mata.
Penglihatan terhadap warna sangat tajam dan cepat berakomodasi pada berbagai jarak.
Pada burung berleher panjang, nervus spinalis daerah leher dengan nervus spinalis daerah lengan
membentuk simpul yang disebut pleksus cervica brachialis.
Nervus spinalis daerah pinggang, sacrum dan pudendal membentuk pleksus lombosacralis.
Plexus lumbosacral dibagi menjadi plexus lumbar, sacral, pudendal. Plexus lumbar mensuplai paha. Saraf
plexus sacral bersatu membentuk nervus sciaticus menuju ke kaki bawah. Plexus pudendal bercabang ke
cloaca dan ekor.
Cerebrum besar jika dibandingkan dengan keseluruhan otak. Serebelum juga besar dan berlobus lateral
2 buah. Lobus optikus ada 4 buah. Setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus
anterior dan posterior. Mempunyai telinga luar. Gelombang suara disalurkan melalui meatus auditori
eksternal ke membran tympani. Telinga tengah mengandung 3 buah osikel auditori. Koklea agak
berkelok. Mata tidak mengandung pekten (seperti yang terdapat pada burung). Di banding dengan
vertebrata yang lebih rendah, maka pada kelinci membran olfaktori lebih luas, organ pembau lebih
efektif, karena membran olfaktori itu lebih luas. Hal itu disebabkan karena papan-papan tulang dalam
rongga hidung bergulung-gulung.
Meninges pada mamalia berupa pila-arachnoid uang terdidefferensiasi menjadi dua lapisan, sebelah
dalam piameter dan luar membran arachnoid. Spatium subarachnoid berisi cairan cerebrospinalis. Di
bagian otak cranial durameter bersatu dengan endorachis dan spatium epidural tak ada. Di atas: spinalis
persatuan spinala-dura dan endorachis tak terjadi, tetapi spatium epidural, tak terjadi, berisi lemak dan
jaringan pengikat. Cranial dura melanjutkan dengan spinal dura ke foramen magnum. Cairan
cerebrospinalis berada di vantrikal otak,central canal m spinalis dan spatium subarachnoid. Modifikasi
tertentu pada maningea yaitu cranial dura mempunyai tonjolan flax-cerebri sampai di fissura di antara
kedua cerebral hamisphere.tonjolan serupa tentorium di antara cerebral hemisphere dan cerebellum.
Pada sisih ventral otak, duramater membentuk tonjolan diaphragmasellae di atas sella turcica.
Nervus spinalis dinamai sesuai dengan hubungan mereka ke columna vertebralis. Ada nervus spinalis
cervical, thoracic, lumbar, sacral, caudal/coccygeal. Nervus spinal cervical muncul di antara ossipitalis
occipitale dan atlas. Plexus extremitas dibagi menjadi cervical, brachial, lumbar dan sacral.