Anda di halaman 1dari 3

MENENTUKAN SENYAWA SILIKON DALAM SILIKA AMORF

DENGAN METODE REAKSI BIRU MOLIBDENUM


N. N. Okorie, 2.I. M. Momoh, 3.C.E. Adeeyinwo
Departemen kimia, Federal University of Technology Akure, NIGERIA

Tujuan : mengidentifikasi senyawa silikon dalam silika amorf dengan

menggunakan reaksi biru molibdenum yang dianalisis dengan menggunakan

spektrofotometer uv-vis pada panjang gelombang maksimum.

Metode : analisis senyawa silikon dalam silika amorf yang berasal dari pasir kaca

menggunakan asam silicomolybdic yang direduksi menjadi molibdenum biru

yang digunakan untuk menentukan silikon dalam sampel.Kemudian dianalisis

dengan menggunakan spektrofotometer UV-vis dengan menentukan panjang

gelombang masimum. Pemurnian larutan yang memiliki ion molybdate dan silikat

membentuk endapan kristal kuning yang dikenal sebagai molibdosilikat (asam

silicomolybdic).Intensitas warna biru sebanding dengan jumlah silikat.

Reagen-reagen yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan

molibdat yang dibuat dengan cara mengencerkan Ammonium Molybdate (NH4)

6Mo7O24: 4H2O dalam HCl, asam askorbat, larutan asam oksalat (5% m / v), dan

larutan gliserin (1% v / v). spektrofotometer dengan silico-molybdenum.

 Penentuan λmax

Larutan silikon standar diukur sebanyak 6ml kemudian ditambahkan 3ml

ammonium molibdat (berwarna kekuningan). Setelah 5mins,asam oksalat, asam

askorbat, dan larutan gliserin secara berurutan dicampur dalam urutan dan

proporsi yang telah ditentukan. Campuran itu dibuat hingga 100ml dengan air

yang telah dideionisasi dan segera dipindahkan ke dalam wadah polietilena dan
dibiarkan selama 20 menit.campuran tersebut dimasukkan ke dalam kuret

ukuran 1 cm dan dan didapatkan absobansi pada panjang gelombang antara 400

- 800nm. Kesesuaian absorbansi terhadap panjang gelombang memberi

spektrum reaksi seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:

 Penentuan spektrofotometri silikon dalam silika amorf menggunakan

reaksi biru molibdenum.

Ditimbang 0.1000 g silika secara akurat dan dimasukkan ke dalam wadah

porselendalam lemari asam. Sementara itu, 1 ml air dan 2ml asam hidrofluorat

(HF) dimasukkan ke dalam sampel drop-wise. Campuran itu diaduk sampai larut

.3 ml ammonium molibdat yang diasamkan ditambahkan ke dalam larutan

terlarut. Setelah 5mins, 5ml asam oksalat, 1 ml asam askorbat 0,04 m dan 1 ml

larutan gliserin 1% ditambahkan satu demi satu. Campuran dibuat sampai 100 ml

dengan air deionisasi dansegera ditransfer ke dalam wadah polietilena dan

dibiarkan 20menit. Absorbansi sampel diukur pada ≈ 825 ± 5nm. Konsentrasi

silikon yang sesuai sampel silika amorf disimpulkan dari kurva kalibrasi dengan

interpolasi dan persentase silikon yang telah dihitung.


Hasil: Spektrum serapan untuk reaksi biru molibdenum menunjukkan penyerapan

maksimum (λmax) pada 825 ± 5nm yang menandakan adanya silikon dalam

sampel. Analisis Instrumen memberikan hasil standar seperti ditunjukkan pada

Tabel di bawah ini.

Sumber : Okorie, N.N., Momoh, I.M., and Adeeyinwo, C.E., 2015, Molybdenum
Blue Method Determination Of Silicon In Amorphous Silica, Acta Tehnica
Corvinienis- Bulletin Of Enginering Tome VII: Nigeria

Anda mungkin juga menyukai