0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan20 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi kolom, termasuk definisi, prinsip kerja, instrumen, prosedur, aplikasi, dan jenis-jenisnya seperti kromatografi kolom gravitasi, tekan, dan vakum. Kromatografi kolom adalah metode pemisahan zat padat dan cair yang memanfaatkan perbedaan afinitas zat terhadap fase diam dan gerak.
Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi kolom, termasuk definisi, prinsip kerja, instrumen, prosedur, aplikasi, dan jenis-jenisnya seperti kromatografi kolom gravitasi, tekan, dan vakum. Kromatografi kolom adalah metode pemisahan zat padat dan cair yang memanfaatkan perbedaan afinitas zat terhadap fase diam dan gerak.
Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi kolom, termasuk definisi, prinsip kerja, instrumen, prosedur, aplikasi, dan jenis-jenisnya seperti kromatografi kolom gravitasi, tekan, dan vakum. Kromatografi kolom adalah metode pemisahan zat padat dan cair yang memanfaatkan perbedaan afinitas zat terhadap fase diam dan gerak.
REZKI AMALIAH (H311 15 019) NILUH INDRIA W. (H311 15 319) NUR AULIA (H311 15 501) DEFINISI KROMATOGRAFI KOLOM
Kromatografi kolom adalah salah satu
metode yang paling berguna untuk pemisahan dan pemurnian zat padat dan cairan saat melakukan percobaan skala kecil. PRINSIP KERJA KROMATOGRAFI KOLOM
Komponen dengan tingkat afinitas dan adsorpsi yang
rendah pada fase diam akan bergerak lebih cepat dan terelusi keluar lebih dulu dibanding dengan komponen yang memiliki tingkat afinitas dan adsorpsi lebih besar yang bergerak lebih lambat dan terelusi keluar terakhir. INSTRUMEN KROMATOGRAFI KOLOM
Fase diam (adsorben)
Alumina dan silika gel merupakan dua adsorben yang paling popular dipakai. Di bawah ini dicantumkan adsorben dari yang mempunyai kemampuan adsorbs besar ke yang kecil. Alumina Charcoal (arang) Silika gel Magnesia Kalium karbonat Sukrosa Starch Serbuk selulosa Fase gerak (pelarut/eluen) Zat pelarut mempunyai peranan yang penting dalam elusi, yang dapat menentukan baik-buruknya pamisahan. Zat terlarut yang mampu menjalankan elusi terlalu cepat tidak akan mampu mengadakan pemisahan yang sempurna. Sebaliknya elusi yang terlalu lambat akan menyebabkan waktu retensi yang terlalu lama. PROSEDUR KROMATOGRAFI KOLOM
Pengisian kolom Cara pengisian kolom ada dua macam : Cara kering Cara basah Load the column Run the column APLIKASI KROMATOGRAFI KOLOM
Untuk memisahkan senyawa aktif dari bahan
tanaman. Karena tanaman mengandung banyak bahan seperti alkaloid, resin, glikosida, tanin, flavonoid dan molekul bio lainnya,. Pemisahan senyawa setelah sintesis organik untuk mendapatkan molekul yang diinginkan. Untuk memisahkan atau memurnikan campuran senyawa alami seperti alkaloid, glikosida. JENIS KROMATOGRAFI KOLOM
KROMATOGRAFI KROMATOGRAFI KROMATOGRAFI
KOLOM GRAVITASI KOLOM TEKAN KOLOM VAKUM KROMATOGRAFI KOLOM GRAVITASI (KKG)
Dalam kromatografi kolom
gravitasi, eluen bergerak berdasarkan gaya gravitasi atau perkolasi. Teknik pemisahan dengan kromatografi kolom dilakukan setelah teknik kromatografi cair vakum, tujuannya untuk menyempurnakan pemisahan senyawa- senyawa KROMATOGRAFI KOLOM TEKAN (KKT)
Kromatografi kolom ini biasa juga disebut flash
chromatography di mana fase gerak (eluen) bergerak dengan cepat karena penggunaan tekanan dari tabung atau pompa udara. Kromatografi kolom tekan berbeda dari teknik konvensional dikarenakan: 1. Menggunakan partikel silika gel yang lebih kecil (250-400 mesh), 2. Aliran yang terbatas pelarut yang disebabkan partikel gel yg kecil, tekanan gas (10-15 psi) digunakan untuk membawa pelarut melalui fase diam dari kolom. PRINSIP KERJA KKT
Eluen secara cepat didorong (di bawah
tekanan gas biasanya berupa nitrogen atau udara yang dipompa) melalui kolom kaca pendek dengan diameter dalam yang besar. KOMPONEN
Adsorben yang biasa digunakan dalam kromatografi
kolom tekan adalah sebagai berikut: 1. Silika 2. Florisil 3. Alumina Sistem pelarut: Kromatografi kolom tekan biasanya dilakukan dengan campuran 2 pelarut yaitu komponen polar dan nonpolar. Sistem satu komponen yang biasa digunakan: 1. Hidrokarbon: pentana, petroleum eter, heksana 2. Eter dan diklorometan (polaritas hampir sama) 3. Etil asetat Sistem pelarut dua komponen yang umum (ditulis dari yang paling sedikit polar ke yang paling polar) yaitu: 1. Eter/petroleum eter, eter/heksana dan eter/pentana 2. Etil asetat/heksana 3. Metanol/diklorometana 4. 10% amonia dalam larutan metanol/diklorometana KEUNTUNGAN KKT
Metode yang cepat dan ekonomis untuk
sintesis skala laboratorium Ideal untuk pemisahan senyawa hingga dalam jumlah gram Tidak ada peralatan mahal yang dibutuhkan Fase gerak dan fase diam tidak mahal dan cukup dibuang ketika selesai digunakan sekali PENERAPAN
Pemurnian bahan sintetik
Isolasi senyawa yang diinginkan dari bahan alam Penyederhanaan campuran hingga preparasi resolusi tinggi kromatografi cair Fraksinasi campuran kompleks menjadi kelompok sederhana untuk dianalisis Digunakan untuk pemurnian peptida Digunakan untuk pemisahan senyawa organik yang berhubungan dekat Sistem tekan berguna untuk pemuurnian senyawa runut dari campuran organik Alat untuk memonitor proses reaksi dan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi campuran senyawa KROMATOGRAFI KOLOM VAKUM (KKV)
Kromatografi kolom vakum (KKV) adalah kromatografi yang
dilakukan untuk memisahkan senyawa dengan menggunakan silika gel sebagai adsorben dan berbagai perbandingan pelarut (elusi gradien) dan menggunakan pompa vakum untuk memudahkan penarikan eluen. Kromatografi kolom vakum biasa disebut juga sebagai kromatografi vakum Kromatografi kolom vakum merupakan modifikasi dari kromatografi cepat atau biasa disebut dengan chromatography flash. Akan tetapi, kromatografi ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan chromatography flash PRINSIP KERJA
Prinsip kerja dari kromatografi kolom vakum
adalah adsorpsi atau serapan Pemisahannya didasarkan pada senyawa- senyawa yang akan dipisahkan terdistribusi di antara fasa diam dan fasa gerak dalam perbandingan yang berbeda-beda. Dimana mekanisme adsorpsinya yaitu mengadsorbsi ion-ion dan molekul-molekul senyawa pada fase diam dan pemisahannnya berdasarkan kelarutan senyawa dengan eluen yang digunakan KOMPONEN
Komponen utama : adsorben dari silika gel,
filter, penyaring dan wadah dengan pipa penghubung dengan pompa vakum SYARAT DALAM KKV
Beberapa syarat dalam kromatografi kolom
vakum : Pelarut yang sangat polar, seperti air dan metanol dapat digunakan karena tidak menyebabkan kerusakan silika ketika kolom dibersihkan Kolom maksimal panjangnya sekitar 7 cm Eluen dipilih seperti kromatografi biasa, contohnya campuran etil asetat dan heptana sangat bagus digunakan sebagai eluen PENERAPAN
Umumnya KKV digunakan dalam pemurnian
senyawa hasil isolasi dan sintesis bahan-bahan organik alam. Contoh : identifikasi flavonoid dari Buah Tumbuhan Memplas. Pemisahan dari hasil isolasi flavonoid tersebut menggunakan kromatografi kolom vakum THANK YOU!