Anda di halaman 1dari 5

Nama : Oktavia Anggrainy

NPM : 1943057005

MK : Patofisiologi Sore

Sistem saraf adalah suatu sistem yang digunakan untuk koordinasi (pengaturan
seluruh tubuh) dalam bentuk penghantaran impul saraf ke semua susunan yang ada
pada saraf pusat melalui perintah khusus untuk memberikan suatu tanggapan terhadap
rangsangan.

Sistem saraf terdiri dari 2 bagian utama yakni sistem saraf pusat dan juga
sistem saraf tepi (sering disebut sebagai sistem saraf perifer). Sistem saraf pusat
meliputi bagian otak dan juga bagian sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem
saraf tepi meliputi bagian atas sistem saraf somatik dan juga bagian sistem saraf
otonom.

Unit terkecil dalam proses pelaksanaan seluruh pekerjaan sistem saraf ialah sel
saraf atau sering disebut dengan neuron.

Bagian-bagian yang ada pada sel syaraf manusia adalah sebagai berikut ini:
1. Dendrit
Dendrit adalah cabang yang ada di badan sel syaraf. Berbentuk sitoplasma yang
menonjol memiliki ukuran pendek dan juga bercabang. Neuron memiliki beberapa
dendrit. Fungsi dari dendrit sendiri adalah menerima rangsangan .
2. Badan Sel
Badan utama dari sel syaraf adalah badan sel. Di dalam badan sel terdapat
sitoplasma, nukleus atau inti sel dan juga nukleolus atau anak inti sel. Fungsi utama dari
badan sel adalah menerima rangsangan atau impuls yang diberikan oleh dendrit
kemudian badan sel akan meneruskannya ke neurit atau akson.
3. Inti Sel / Nukleus
Inti sel pada neuron atau sel syaraf disebut dengan nukleus sel. Sel syaraf hanya
memiliki satu inti sel. Nukleus adalah inti sel syaraf yang memiliki fungsi antara lain :
a. memberikan pengaturan terhadap kegiatan sel syaraf pada tubuh manusia.
b. Pembentukan DNA dan kromoson
c. mengatur sifat yang dimiliki oleh keturunan sel
4. Neurit/Akson
Neurit disebut juga dengan akson. Neurit merupakan sel syaraf yang memiliki
ukuran paling panjang. Neurit memiliki penjuluran dari sitoplasma ke badan sel. Neurit
sama dengan dendrit, yang membedakan adalah neurit memiliki ukuran yang lebih
besar dan lebih panjang dari dendrit. Jumlah neurit sendiri lebih sedikit dibandingkan
dengan dendrit. Neurit berjumlah satu sedangkan dendrit jumlahnya banyak di
sepanjang sel syaraf manusia. Pada neurit ada benang-benang halus yang dinamakan
neurofibril. Fungsi akson atau neurit itu adalah sebagai penghantar rangsangan dari
badan sel menuju ke bagian efektor, bagian efektor itu adalah kelenjar dan juga otot.
Diameter neurit adalah beberapa mikromoeter, sedangkan panjang neurit bisa
mencapai 2 meter.
5. Selubung Mielin
Pada manusia, selubung mielin tersebut akan terlihat saat janin berusia 14
minggu. Selubung mielin merupakan lemak yang membungkus neurit atau akson.
Selubung mielin memiliki lemak yang terbentuk atas segmen-segmen. Lekukan yang
ada di antara dua segmen tersebut disebut dengan nodus ranvier. Jika selubung mielin
menyelubungi neurit, maka selubung mielin juga diselubungi dengan sel schwann.
Selubung mielin diproduksi oleh sel bernama glial. Fungsi utama dari selubung mielin
adalah sebagai pelindung bagi neurit agar tidak mengalami kerusakan dan mencegah
rangsangan menjadi bocor
6. Sel Schwann
Sel Schwann merupakan sel yang menjadi pembungkus selubung mielin. Sel
Schwann memiliki fungsi untuk menghasilkan lemak berkali-kali hingga terbentuklah
selubung mielin, untuk mempercepat pergerakan rangsangan, membantu dalam
menyediakan persediaan makanan untuk akson dan juga membantu neurit dalam
melakukan regenerasi.
7. Nodus Ranvier
Nodus ranvier merupakan lekukan-lekukan diantara segmen selubung mielin.
Sehingga bisa dikatakan jika nodus ranvier adalah akson yang tidak terselubungi
dengan selubung mielin. Fungsi utama dari nodus ranvier adalah sebagai batu loncatan
untuk percepatan pergerakan rangsangan ke otak maupun dari sebaliknya. Struktur
dari nodus ranvier ini adalah nodus ranvier memiliki diameter 1 mikrometer. Adanya
nodus ranvier dalam selubung mielin adalah memungkinkan rangsangan bisa meloncat
dari satu nodus ke nodus lainnya sehingga rangsangan bisa cepat sampai tujuan.
8. Ujung Akon
Ujung akson atau Sinapsis merupakan titik pertemuan terminal akson di salah
satu syaraf pusat dengan syaraf pusat yang lain. Pada setiap sinapsis tersebut akan
terdapat celah sinapsis. Fungsi sinapsis tersebut adalah sebagai pengiriman impuls atau
rangsangan dari neurit ke dendrit pada sel syaraf yang lainnya.

Sistem Saraf Pusat


Sistem saraf pusat berfungsi menerima informasi dari semua area tubuh dan
kemudian mengkoordinasikan semua arus lalu lintas tersebut untuk menghasilkan
respons tubuh.
Organ tubuh yang termasuk dalam sistem saraf pusat manusia meliputi:
1. Otak
Otak adalah mesin pengendali utama dari segala fungsi tubuh termasuk sensasi,
pikiran, gerakan, kesadaran, dan memori atau ingatan.
2. Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang langsung terhubung ke otak melalui batang otak dan
kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang berfungsi
membawa informasi dari berbagai bagian tubuh ke otak dan sebaliknya.

Sistem Saraf tepi


Berfungsi menghubungkan respon sistem saraf pusat ke organ tubuh dan bagian
lainnya di tubuh. Saraf ini meluas dari sistem saraf pusat ke area terluar tubuh sebagai
jalur penerimaan dan pengiriman rangsangan dari dan ke otak.
Saraf yang membentuk sistem saraf tepi dinamakan sebagai akson. Dalam beberapa
kasus, saraf ini sangat kecil tetapi beberapa ikatan saraf ada yang bentuknya besar dan
dapat dilihat jelas oleh mata.

Sistem saraf somatik


Sistem ini terdiri dari serabut saraf perifer. Fungsi saraf ini mengambil informasi
sensorik atau sensasi dari organ perifer seperti kulit, dan nantinya dibawa ke sistem
saraf pusat. Pada saraf somatik juga terdiri serabut saraf motor yang keluar dari otak
dan membawa pesan untuk menggerakkan tubuh yang dibantu oleh otot rangka.
Misalnya, saat menyentuh termos panas, saraf sensorik membawa informasi bahwa ini
adalah sensasi panas ke otak setelah itu, saraf motorik memberi tahu otak untuk
menggerakkan otot-otot tangan untuk segera menghindar, melepas atau menarik
tangan dari termos panas tersebut. Keseluruhan proses ini terjadi kurang lebih dalam
waktu satu detik.

Sistem saraf otonom


Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun
dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini
terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks
dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut
urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post
ganglion.
Ada dua bagian lagi dari saraf ini:
1. Sistem simpatik
Sistem ini mengatur respons perlawanan dari dalam tubuh ketika ada ancaman
pada diri Anda. Sistem ini juga mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi dan
menghadapi potensi ancaman di lingkungan. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang
terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang
sehingga mempunyai urat praganglion pendek. Fungsi saraf simpatik antaralain
memperbesar pupil, menghambat aliran ludah, mempercepat denyut jantung,
mengecilkan bronkus, menghambat sekresi kelenjar pencernaan, menghambat
kontraksi kandung kemih
2. Sistem parasimpatik
Sistem ini gunanya menjaga fungsi tubuh normal setelah ada sesuatu yang
mengancam diri Anda. Setelah ancaman berlalu, sistem ini akan memperlambat detak
jantung, memperlambat pernapasan, mengurangi aliran darah ke otot, dan
menyempitkan pupil mata. Ini memungkinkan kita untuk mengembalikan tubuh ke
kondisi rileks yang normal.

Anda mungkin juga menyukai