Anda di halaman 1dari 9

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN PADA MANUSIA

1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Persarafan Manusia

Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas sel neuron yang
mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau menghentikan masukan
dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron yang
diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron memainkan peranan penting dalam koordinasi.
Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi.

A. Neuron
Neuron atau sel saraf yaitu merupakan sel yang terpanjang yang dimilki oleh tubuh manusia
dan bertugas untuk menerima dan menghantarkan impuls ke tempat yang dituju. Selain itu juga
sel neuron mempunyai kemampuan untuk menanggapi impuls yang mengenainya untuk
disampaikan pada efektor.

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti
sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson.
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya,
dendrit pendek.

Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua
serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin
yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann adalah sel
glia yang membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin. Membran plasma sel
Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.
Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier , yang berfungsi
mempercepat penghantaran impuls.

Nodus Ranvier adalah bagian atau titik pada akson yang tidak terbungkus selubung
mielin. Nodus Ranvier memiliki diameter sekitar 1 mikrometer. Nodus Ranvier ditemukan oleh
Louis-Antoine Ranvier. Selubung mielinberfungsi sebagai pelindung akson dan
membungkusnya, namun selubung ini tidak membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak
terbungkus merupakan Nodus Ranvier.

Selubung Mielin adalah lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada banyak
neuron. Sel Schwann mengsuplai mielin untuk neuron periferal, dimana oligodendrosit
mengsuplai ke sistem saraf pusat. Mielin merupakan karakteristik dari vertebrata (gnathostome),
tetapi juga diangkat oleh evolusi pararel beberapa invertebrata.[1] Mielin ditemukan oleh Louis-
Antoine Ranvier pada tahun 1878
Macam-macam sel neuron
a.Berdasarkan fungsinya/jenisnya
1. Saraf sensorik/aferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari reseptor
ke sistem saraf pusat (SSP).
2. Saraf motorik/eferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari SSP ke
efektor.
3. Saraf asosiasi/interneuron yaitu neuron yang menghubungkan antara neuorn sensorik satu
dengan neuron motorik yang lain. Berdasarkan tempatnya dibedakan menjadi neuron ajustor
yang berfungsi untuk menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik di dalam Sistem
Saraf Pusat (SSP). Selain itu ada juga neuron konektor yang secara umum menghubungkan
antara satu sel neuron dengan sel neuron yang lain.

b.Berdasarkan strukturnya

1. Neuron unipolar (neuron berkutub satu) yaitu neuron yang memiliki satu buah axon yang
bercabang.
2. Neuron bipolar (neuron berkutub dua) yaitu neuron yang memiliki satu axon dan satu dendrite.
3. Neuron multipolar (neuron berkutub banyak) yaitu neuron yang memiliki satu axon dan
sejumlah dendrite.

Komunikasi antar sel saraf adalah melalui penghantaran impuls. Hubungan penyampaian
impuls dari satu neuron ke neuron yg lain disebut Sinapsis. Biasanya terjadi di ujung
percabangan axon dengan ujung dendrite neuron yang lain. Celah antara satu neuron dengan
neuron yang lain disebut dengan celah sinapsis. Di dalam celah sinapsis inilah terjadi loncatan-
loncatan listrik yang bermuatan ion, baik ion positif dan ion negatif. Di dalam celah sinapsis ini
juga terjadi pergantian antara impuls yang satu dengan yang lain, sehingga diperlukan enzim
kolinetarase untuk menetralkan asetilkolin pembawa impuls yang ada. Dalam celah sinapsis
juga terdapat penyampaian impuls dengan bantuan zat kimia berupa asetilkolin yang berperan
sebagai pengirim (neurotransmitter/neurohumor).

Muatan listrik yang terjadi dalam satu axon akan memiliki muatan listrik yang berbeda
antara lapisan luar dan lapisan dalam axon.
 Polarisasi yaitu keadaan istirahat pada sel neuron yang memperlihatkan muatan listrik
positif dibagian luar dan muatan listrik negative di bagian dalam. Keadaan ini merupakan
keadaan sel neuron yang tidak menerima impuls/tidak adanya implus yang masuk.
 Depolarisasi yaitu keadaan bekerjanya sel neuron yang memperlihatkan muatan listrik
positif di bagian dalam dan muatan listrik negative di bagian luar. Keadaan ini merupakan
keadaan sel neuron yang mendapatkan impuls atau menerima implus.

B. Neuroglia
Neuroglia merupakan suatu matriks jaringan penunjang khusus, fungsi neuroglia diantaranya
adalah memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia diantaranya adalah astrosit,
oligodendroglia mikroglia, dan sel schwan.

Mikroglia adalah tipe dari sel glial yang merupakan sel imun pada sistem saraf pusat.
Mikroglia, sel glial terkecil dapat juga beraksi sebagai fagosit, membersihkan debris sistem saraf
pusat. Kebanyakan merupakan sebagai representatif sistem imun otak dan medula spinalis.
Mikroglia adalah sepupu dekat sel fagosit lainnya, termasuk makrofaga dan sel dendritik.
Mikroglia memainkan beberapa peran penting dalam melindungi sistem saraf.
Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai “sel pemberi makan“ bagi neuron yang ada di
dekatnya. Astrosit dibedakan atas:
 Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan berlokasi di
substansia putih.
 Astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang-cabang pendek ditemukan dalam
substansi kelabu.

Badan sel Astrosit berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan kebanyakan berakhir pada
pembuluh darah sebagai kaki ‘perivaskular’ atau ‘foot processes’.

Oligodendrosit merupakan sel glia yang berperan membentuk selaput mielin dalam SSP.
Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak yang mengelilingi serabut-serabut akson
sehingga terbentuk selubung mielin. Dibanding astrosit, oligodendrosit mempunyai badan sel
yang relatif lebih kecil.

Sel Schwann sebagai neuron unipolar, sebagaimana oligodendrosit, membentuk mielin


dan neurolemma pada SST. Neurolema adalah membran sitoplasma halus yang dibentuk oleh
sel–sel Schwann yang membungkus serabut akson neuron dalam SST, baik yang bermielin
maupun tidak bermielin. Neurolema merupakan struktur penyokong dan pelindung bagi serabut
akson.

Walaupun neuroglia secara struktur menyerupai neuron, tetapi neuroglia tidak dapat
menghantarkan impuls saraf, suatu fungsi yang merupakan bagian yang paling berkembang pada
neuron.

Perbedaan lain yang penting adalah neuroglia tidak pernah kehilangan kemampuan untuk
melakukan pembelahan. Kemampuan ini tidak dipunyai oleh neuron, khususnya neuron dalam
SSP. Karena alasan inilah kebanyakan tumor–tumor otak adalah Gliomas atau tumor yang
berasal dari sel–sel glia.

C. SSP (Sistem Saraf Pusat)


1.Otak
Diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges terdiri dari 3
lapisan :
i. Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat tidak
kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak. Berfungsi untuk
melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula spinalis.
ii. Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari lapisan yang
berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut dengan ruang subaraknoid
dan memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk
melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan.
iii. Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat
langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah. Berfungsi untuk
melindungi otak secara langsung.
Otak dibagi menjadi beberapa bagian :
a) Cerebrum/Otak besar
 Merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 7/8 dari otak.
 Mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi mengatur
kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan kanan yang berfungsi
mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri.
 Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan sel saraf.
Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang banyak mengandung dendrite dan neurit.
Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls
menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi
kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan,
memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan. Mempunyai 4 macam lobus yaitu :
• Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.
• Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran
• Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.
• Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori, kemauan, nalar,
sikap.
b) Mesencephalon/Otak tengah
 Merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum dan jembatan varol.
 Berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan pupil mata dan
pendengaran.
c) Diencephalon/Otak depan
 Merupakan bagian otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan di depan
mesencephalon.
 Terdiri dari talamus yang berfungsi untuk stasiun pemancar bagi impuls yang sampai di
otak dan medulla spinalis.
 Bagian yang kedua adalah hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu
tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar, daya sexualitas, watak,
emosi.
d) Cerebellum
 Merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar. Berfungsi sebagai
pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan tubuh serta posisi
tubuh.
 Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan cerebellum
bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli/ponds varoli yang berfungsi
untuk menghantarkan impuls dari kedua bagian cerebellum. Jadi ponds varoli berfungsi
sebagai penghantar impuls dari otot-otot kiri dan kanan tubuh.

2.Medula
a)Medulla oblongata
 Disebut juga dengan sumsum lanjutan atau penghubung atau batang otak.
 erletak langsung setelah otak dan menghubungkana dengan medulla spinalis, di depan
cerebellum.
 Susunan kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite dengan warna putih dan bagian
medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna kelabu.
 Berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan
pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan, menelan, batuk,
bersin,sendawa.
b) Medulla spinalis

 Disebut juga dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas tulang
belakang yaitu ruas tulang leher sampai dengan tulang pinggang yang kedua.
 Berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ ke otak dan
dari otak ke organ tubuh.

3. SST (Susunan Saraf Tepi/Perifer)


Merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan sistem saraf
pusat.

a) Sistem saraf sadar/somatik


Merupakan sistem saraf yang kerjanya berlangsung secara sadar/diperintah oleh otak. Dibedakan
menjadi dua yaitu :

i. Sistem saraf pada otak


Merupakan sistem saraf yang berpusat pada otak dan dibedakan menjadi 12 pasang saraf

ii. Sistem saraf sumsum spinalis


Merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinalis (sumsum tulang belakang)
yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula spinalis

b) Sistem saraf Otonom


 Merupakan sistem saraf yang cara kerjanya secara tidak sadar/diluar kehendak/tanpa
perintah oleh otak.
 Sistem saraf yang mensarafi seluruh otot polos, otot jantung, kelenjar endokrin dan
kelenjar eksokrin.
 Dibedakan menjadi 2 bagian yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik yang keduanya
bekerja secara antagonis/berlawanan.
i. Sistem saraf simpatik
 Merupakan 25 pasang simpul saraf (ganglion) yang terdapat di medulal spinalis.
 Disebut juga dengan sistem saraf thorakolumbar karena saraf ini keluar dari vertebrae
thorak ke-1 sampai ke-12 dan vertebrae kolumbar ke-1 sampai dengan ke-3.
- Beberapa fungsi sistem saraf simpatik yaitu :
- Mempercepat denyut jantung
- Memperlebar pembuluh darah
- Menghambat pengeluaran air mata
- Memperluas/memperlebar pupil
- Menghambat sekresi air ludah
- Memperbesar bronkus
- Mengurangi aktivitas kerja usus
- Menghambat pembentukan urine
ii. Sistem saraf parasimpatik
 Merupakan sistem saraf yang keluar dari daerah otak.
 Terdiri dari 4 saraf otak yaitu saraf nomor III (okulomotorik), nomor VII (Facial), nomor
IX (glosofaring), nomor X (vagus).
 Disebut juga dengan sistem saraf craniosakral karena saraf ini keluar dari daerah cranial
dan juga dearah sakral.
- Beberapa fungsi sistem saraf parasimpatik yaitu :
- Memperlambat denyut jantung
- Mempersempit pembuluh darah
- Memperlancar pengeluaran air mata
- Memperkecil pupil
- Memperlancar sekresi air ludah
- Menyempitkan bronkus
- Menambah aktivitas kerja usus
- Merangsang pembentukan urine

A. Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan


Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama
dari jaringan saraf.Sistem persarafan merupakan salah satu organ yang berfungsi untuk
menyelenggarakan kerjasama yang rapi dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh.
Fungsi sistem saraf yaitu :
1.Mendeteksi perubahan dan merasakan sensasi
2.Menghantarkan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain
3.Mengolah informasi sehingga dapat digunakan segera atau menyimpannya untuk masa
mendatang sehingga menjadi jelas artinya pada pikiran.
Sistem saraf dibedakan atas 2 divisi anatomi yaitu :
1. Sistem saraf pusat (sentral), terbagi atas:
a) Otak
b) Sumsum tulang belakang(medula spinalis)

2. Sistem saraf perifer (tepi) terdiri atas:


a) Divisi Aferen, membawa informasi ke SSP (memberitahu SSP mengenai lingkungan
eksternal dan aktivitas-aktivitas internal yg diatur oleh SSP
b) Divisi Eferen, informasi dari SSP disalurkan melalui divisi eferen ke organ efektor (otot
atau kelenjar yg melaksanakan perintah untuk menimbulkan efek yg diinginkan), terbagi
atas:
 Sistem saraf somatik, yg terdiri dari serat-serat neuron motorik yg mempersarafi otot-otot
rangka
 Sistem saraf otonom, yg mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar, terbagi atas
Sistem saraf simpatis dan Sistem saraf Parasimpatis
B. Organisasi Struktural Sistem Saraf
a. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan med
ulla spinalis yang dilindungi
tulang kranium dan kanal vertebral.
b. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini
terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan
reseptor dan efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan
sistem eferen.
 Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP
 Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar. Sistem
eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :
i. Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan
pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka.
ii. Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos,
otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur
 Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumba l pada medulla spinalis
 Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.
 Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki inervasi
simpatis dan parasimpatis.

C. Sel-Sel Pada Sistem Saraf


1. Pengertian Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan
perpanjangan sitoplasma.
2. Badan sel atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron.
Bagian ini tersusun dari komponen berikut :
 Satu nucleus tunggal, nucleolus yang menanjol dan organel lain seperti konpleks
golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat
bereplikasi.
 Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta
berperan dalam sintesis protein.
 Neurofibril yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui
mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak
3. .Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta
berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh.
4. Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrite.
Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau
kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson.

D. Klasifikasi Neuron
1. Fungsi.
Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya.
a) Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ
indera atau suatu organ internal ke SSP.
b) Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor.
c) Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini
menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke
interneuron lain.
2. Struktur.
Neuron diklasifikasi secara structural berdasarkan jumlah prosesusnya.
a) Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian besar neuron
motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis, masuk dlam golongan ini.
b) Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini ditemukan pada organ
indera, seperti amta, telinga dan hidung
c) Neuron unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, tetapi neuron ini
sebenarnya bipolar.

3. Sel Neuroglial.
Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi
sebagai jaringan ikat.
 Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang,
sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau “kakivascular”.
 Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya
lebih sedikit dan lebih pendek.
 Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran
fagositik.
 Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan rongga
medulla spinalis.
4. Kelompok Neuron
a) Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP.
b) Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP dalam saraf
perifer.
c) Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar SSP.
d) Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan ; saraf ini
mengandung serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi.
e) Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang memiliki
origo dan tujuan yang sama.
f) Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada
otak atau medulla spinalis.

SISTEM SARAF PUSAT DAN SISTEM SARAF PERIFER

A. Otak
1. Perkembangan Otak
Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen dan
menerima 1,5% curah jantung. Bagian carnial pada tabung saraf membentuk tiga pembesaran
(vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak :
 Otak depan (proensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi : telensefalon dan diensefalon.
 Telensefalon merupakan awal hemisfer serebral atau serebrum dan basal ganglia serta
korpus striatum (substansi abu-abu) pada serebrum.
 Diensefalon menjadi thalamus, hipotalamus dan epitalamus.
 Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh dan pada orang dewasa disebut otak tengah.
 Otak belakang (rombensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi : metensefalon dan
mielensefalon.
 Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan serebelum.
 Mielensefalon menjadi medulla oblongata.
 Rongga pada tabung saraf tidak berubah dan berkembang menjadi ventrikel otak dan
kanal sentral medulla spinalis.

2. Lapisan Pelindung
Otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut
meninges.Lapisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan araknoid dan durameter.
 Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada otak.
 Lapisan araknoid terletak di bagian eksternal pia meter dan mengandung sedikit
pembuluh darah. Runga araknoid memisahkan lapisan araknoid dari piameter dan
mengandung cairan cerebrospinalis, pembuluh darah serta jaringan penghubungserta
selaput yang mempertahankan posisi araknoid terhadap piameter di bawahnya.
 Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan.Lapisan
ini biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik.Lapisan
periosteal luar pada durameter melekat di permukaan dalam kranium dan berperan
sebagai periosteum dalam pada tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada
durameter tertanam sampai ke dalam fisura otak dan terlipat kembali di arahnya untuk
membentuk falks serebrum, falks serebelum, tentorium serebelum dan sela diafragma.
Ruang subdural memisahkan durameter dari araknoid pada regia cranial dan medulla
spinalis. Ruang epidural adalah ruang potensial antara perioteal luar dan lapisan
meningeal dalam pada durameter di regia medulla spinalis.

3. Cairan Cerebrospinalis
Cairan serebrospinalis mengelilingi ruang sub araknoid di sekitar otak dan medulla spinalis.
Cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak. Cairan cerebrospinalis menyerupai plasma darah
dan cairan interstisial, tetapi tidak mengandung protein. Cairan serebrospinalis dihasilkan oleh
plesus koroid dan sekresi oleh sel-sel ependymal yang mengitari pembuluh darah serebral dan
melapisi kanal sentral medulla spinalis. Fungsi cairan cerebrospinalis adalah sebagai bantal
an untuk pemeriksaan lunak otak dan medulla spinalis, juga berperan sebagai media pertu
karan nutrient dan zat buangan antara darah dan otak serta medulla spinalis.

Anda mungkin juga menyukai