DOSEN PENGAMPUH :
Dr. dr. MASYITHA MUIS, S.Ked.,MS
OLEH :
FRENSI ARYNANTI TANGKI’
NIM : K011201202
KELAS : BIOMEDIK II D KELOMPOK 3
1) Dendrit
Dendrit merupakan percabangan dari badan sel yang terlihat seperti tonjolan bercabang.
Dendrit berfungsi untuk menerima dan menghantarkan rangsangan dari badan sel
2) Badan Sel
Badan sel adalah bagian dari jaringan yang terbesar. Didalam badan sel terdapat nukleus
yaitu inti sel jaringan saraf. Bagian ini berfungsi sebagai penerima impus atau rangsangan
dari sitoplasma bercabang menuju akson
3) Nukelus
Nukleus merupakan inti sel jaringan saraf yang berfungsi untuk mengontrol seluruh
kegiatan sel saraf. Di dalam inti sel juga terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi
untuk mengatur sifat keturunan dari sel tersebut.
4) Sinapsis
Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain.
Sinapsis dibentuk oleh terminal akson yang membengkak. Di dalam sitoplasma sinapsis,
terdapat vesikula sinapsis. Ketika impuls mencapai ujung neuron, vesikula akan bergerak,
lalu melebur dengan membran prasinapsis dan melepaskan asetilkolin. Asetilkolin
berdifusi melalui celah sinapsis, lalu menempel pada reseptor di membran pasca-sinapsis.
Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya.
Enzim asetilkolinesterase menguraikan asetilkolin yang tugasnya sudah selesai
5) Sel Schwan
Sel Schwan merupakan penunjang sel saraf berupa lemak yang berfungsi menghasilkan
myelin atau selubuh saraf. Sel schwann membungkus akson beberapa kali hingga
membentuk selubung mielin. Sel ini juga disebut sel neurilema.
6) Selubung Mielin
Pada sel saraf, selubung mielin adalah lapisan fosfolipid yang membungkus akson secara
konsentrik
7) Nodus Ranvier
Nodus Ranvier adalah bagian atau titik pada akson yang tidak terbungkus selubung
mielin. Nodus Ranvier memiliki diameter sekitar 1 mikrometer. Nodus Ranvier
ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier. Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat
impuls saraf.
Klasifikasi Neuron
Berdasarkan jumlah prosesusnya neuron diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Neuron Unipolar
Neuron unipolar mempunyai satu tonjolan yang kemudian bercabang dua dekat dengan
badan sel. Satu cabang menuju ke perifer sedangkan cabang yang lain berjalan menuju
sistem saraf pusat. Contoh: neuron sensorik saraf spinal
2. Neuron Bipolar
Neuron bipolar mempunyai dua tonjolan satu akson dan satu dendrit, contohnya neuron
bipolar antara lain adalah sel batang dan kerucut retina
3. Neuron Multipolar
Neuron multipolar mempunyai beberapa dendrit dan satu akson yang dapat bercabang-
cabang banyak sekali.salah satu contoh sel jenis ini adalah neuron motorik yang berasal
dari kornu ventral medula spinalis dengan aksonnya yang menjulur sampai ke otot
rangka.
Berdasarkan struktur dan fungsinya dan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi
tigas kelompok, yaitu :
1. Sel Saraf Sensorik
Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat,
yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis)
2. Sel Saraf Motorik
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan
3. Sel Saraf Intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam
sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori
atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat
Mekanisme Penghantaran Impuls
Impuls atau rangsangan adalah pesan yang diterima oleh reseptor atau tubuh dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian pulsa elektrik yang menjalari
serabut saraf.
1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut
saraf (akson) terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan
bagian dalam sel. Pada saat sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan
kutub negative terdapat di bagian dalam sel saraf. Bila impuls telah lewat, maka untuk
sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls karena terjadi perubahan potensial
kembali seperti semula ( potensial istirahat)
Stimulasi yang kurang kuat atau dibawah ambang, tidak akan menghasilkan impuls yang
dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila kekuatannya diatas ambang, maka impuls
akan dihantarkan sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuatdapat menimbulkan jumlah
impuls yang lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.
2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Sistem saraf pada umumnya terdiri atas neuron-neuron individual yang tidak saling
berhubungan. Hal ini memerlukan suatu mekanisem untuk menyalurkan pesan neural dari
akson sat uke dendrit atau badan sel neuron berikutnya atau pada sambungan
neuromuscular ke otot. Hubungan antara akson dari satu neuron dengan dendrit akson
berikutnya disebut sinaps yang berasal dari bahasa Yunani yaitu hubungan. Pada
Sebagian besar sinaps, terdapat celah selebar 20 nm yang memisahkan kedua membrane
plasma, impuls diteruskan melalui celah ini dengan transmitter zat kimiawi khusus yang
disebut neurotransmitter.
Ada berbagai macam neurotransmitter antara lain asetilkolin yang terdapat di sinapsis
seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dopamine dan serotonin
terdapat di otak. Zat kimia ini disalurkan dari akson ke dendrit dengan cara difusi
sederhana. Dekatnya jarak yang harus dilalui dan cepatnya difusi menyebabkan cepatnya
transmisi diteruskan ke neuron berikutnya.
Gerak Refleks
Gerak Refleks merupakan sebuah gerakan spontan dari tiap-tiap organ atau juga bagian
tubuh yang telah atau sudah menerima rangsangan. Hal Ini akan terjadi dengan secara langsung
serta tanpa kesadaran kita. Gerak refleks dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu gerka refleks
otak dan gerak refleks sumsum tulang belakang.
1. Refleks otak : Gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di otak,
misalnya berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.
2. Refleks sumsum tulang belakang : Gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang
terletak di sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena kaki menginjak batu
yang runcing.
SPECIAL SENSE
1. Anatomi dan Fisiologi Mata
Mata adalah organ tubuh yang berfungsi untuk melihat. Mata merupakan alat
indra yang menerima sebuah rangsang berupa cahaya (fotoreseptor). Berdasarkan letak
dan fungsinya, mata dapat dibagi menjadi dua yaitu mata bagian luar dan mata bagian
dalam.
Amandel
Amandel adalah bagian dari sistem limfatik yang berfungsi memerangi
infeksi. Dua gumpalan yang terletak di belakang anak lidah ini adalah garda
pertahanan terdepan dari ancaman, seperti virus dan bakteri, baik yang
menyusup lewat mulut ataupun hidung. Selain itu, amandel juga memiliki
fungsi lain, yakni sebagai peringatan kepada sistem kekebalan tubuh, untuk
sesegera mungkin memproduksi antibodi, untuk menghadapi ancaman
eksternal.
Permukaan Lidah
Ujung dan tepi lidah
Sesuai namanya, bagian ini meliputi lidah bagian depan (ujung) serta
kanan dan kiri (tepi). Ujung dan tepi lidah bisa bergerak dengan bebas
ke depan, belakang, kanan, maupun ke kiri.
Punggung lidah. Permukaan atas lidah disebut juga dengan punggung
lidah. Pada bagian ini terdapat banyak papillae, yaitu bintik-bintik
kecil yang memberikan tekstur lidah. Papila disebut juga ujung
pengecap. Pada permukaan lidah ada beberapa papila dimana masing-
masing papila mempunyai sensitivitas berbeda terhadap rangsangan
yang ada.
Pangkal lidah
Pangkal lidah menempel pada dasar rongga mulut dan terletak di belakang
sehingga tidak bisa dilihat dari luar mulut. Pangkal lidah bisa bergerak, tapi
pergerakannya tidak bisa sebebas bagian ujung dan tepi lidah
Lubang Hidung
Lubang hidung merupakan bagian yang mempunyai fungsi untuk melindungi
hidung dari berbagai ancaman dari luar. Dan juga berperan sebagai pengatur
ukuran sesuatu yang bisa masuk ke dalam hidung.
Bulu Hidung
Bulu hidung terdiri dari rambut – rambut halus pada hidung yang memiliki
fungsi sebagai penyaring udara yang masuk. Bulu hidung nantinya akan
menahan kotoran sehingga tidak bisa masuk ke sistem pernapasan selanjutnya.
Septum (Pemisah) Hidung
Septum hidung merupakan bagian yang memisahkan hidung menjadi dua
bagian (kiri dan kanan) mulai dari lubang hidung sampai bagian tenggorokan
awal.
Rongga Hidung
Pada rongga hidung diperoleh selaput lendir dan silia (rambut halus). Rongga
hidung memiliki fungsi untuk melanjutkan udara yang masuk kemudian
mengarah ke tenggorokkan. Rongga hidung juga bisa menjaga kelembapan,
suhu dan tekanan udara.
Saraf Hidung (Saraf Olfaktori)
Saraf hidung atau olfaktori ialah salah satu dari dua belas saraf kranial yang
berhubungan langsung dengan otak. Saraf olfaktori ini ialah saraf kranial yang
memiliki fungsi sebagai reseptor utama dalam indera penciuman. Saraf ini
akan menerima rangsangan berupa aroma yang terbawa bersama dengan udara
yang dihirup lalu mengirimkan informasi berupa impuls. Fungsi dari saraf
olfaktori akan berkaitan dengan rasa makanan atau minuman yang kita
konsumsi.
Sinus Hidung
Sinus merupakan bagian berbentuk rongga yang berada disekitaran hidung.
Manusia memiliki empat pasang sinus hidung. Strukur ini disebut juga sinus
paranasal. Semua sinus akan berakhir ke dalam rongga hidung. Sinus hidung
memiliki fungsi untuk melembabkan dan menyaring udara.
Tulang Rawan Hidung
Tulang rawan pada hidung ialah bagian kuat namun elastis pembentuk bagian
ujung hidung. Tulang rawan memiliki bentuk yang menyusun hidung dan juga
menentukan bentuk hidung. Tulang rawan yang membentuk bagian hidung
dinamai tulang rawan hialin yang memiliki sifat semi transpasan, kuat dan
juga fleksibel. Walaupun memiliki sifat kuat dan elastis, tulang rawan juga
bisa rusak jika terjadi benturan yang sangat keras.
Silia
Silia merupakan bagian bulu hidung yang sangat halus, silia berfungsi untuk
mengerjakan penyaringan udara yang masuk ke hidung.
Selaput Lendir
Selaput lendir pada hidung ialah bagian yang memiliki fungsi untuk
menghasilkan mukus (ingus) jadi hidung dapat terlindung dari berbagai jenis
kotoran dan bakteri.
Saluran dari Hidung ke Tenggorokkan (Nasofaring)
Pada Nasofaring ada tuba eustachius dan juga tonsil adenoid (faringeal).
Nasofaring ini akan berperan untuk mengatur tekanan udara oleh tuba
eustachius (saluran penghubung telinga dengan tenggorokkan) dan juga
sebagai pelindung dari infeksi oleh tonsil adenoid
Epidermis
Epidermis adalah struktur kulit terluar pada tubuh manusia dan selalu
mengalami regenerasi karena peluruhan sel-sel kulit mati setiap hari. Fungsi
kulit epidermis yang utama adalah membentuk sel-sel kulit baru, memberi
warna pada kulit karena mengandung melanosit yaitu sel yang memproduksi
melanin (pigmen pemberi warna kulit), dan melindungi lapisan kulit
dibawahnya. Lapisan kulit epidermis terbagi menjadi lima sublapisan kulit
yaitu stratum korneum, stratum lucidum, stratum granulosum, stratum
spinosum, dan stratum germinativum.
Dermis
Dermis adalah lapisan kulit yang berada dibawah epidermis. Dermis
merupakan lapisan kulit yang paling tebal karena terdapat pembuluh darah
dan saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak, folikel rambut hinga saluran
limfe. Fungsi demis adalah meraakan sakit dan sentuhan, memproduksi
keringat dan minyak, menumbuhkan rambut, mengalirkan darah yang
menutrisi kulit, dan melawan infeksi.
Hypodermis
Hypodermis adalah lapisan kulit paling bawah atau paling dalam. Pada lapisan
ini terdapat jaringan lemak, jaringan penghubung, dan elastin (sejenis protein
yang membantu jaringan kulit embali ke bentuk semula setelah mengalami
peradangan ). Fungsi lapisan lemak pada hypodermis adalah melindungi tubuh
dari panas dan dingin, sebagai cadangan energi, dan sebagai bantalan yang
melindungi tulang, otak, dan organ dalam tubuh.
Selain ketiga lapisan kulit hypodermis diatas, struktur anatomi kulit juga meliputi
bagian-bagian kulit lainnya seperti folikel rambut yang berfungsi untuk memproduksi sel-
sel rambut yang akan tumbuh di kulit kepala, wajah, dan seluruh tubuh. Selain itu juga
terdapat kelenjar keringat, pembuluh darah, dan ujung saraf.
5. Kulit
a. Jerawat. Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang disebabkan karena ada
gangguan pada bagian kelenjar kulit. Kelenjar kulit terhubung secara langsung
dengan bagian pori-pori kulit. Kelenjar minyak yang ada di bagian bawah kulit dapat
terkena infeksi dari kotoran luar yang masuk lewat pori-pori, sel-sel kulit mati dan
bakteri atau virus, sehingga terbentuk jerawat.
b. Panu. Panu termasuk dalam penyakit kulit yang disebabkan karena infeksi jamur yang
menyerang pada bagian pigmen kulit. Infeksi panu yang terjadi menyebabkan bercak
putih yang akan terlihat karena berbeda dengan bagian kulit yang lain.
c. Herpes. Herpes adalah jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh virus varisella.
Herpes dapat menyebabkan kulit menjadi ruam dan terasa perih serta gatal. Penyakit
ini sangat mengganggu, karena biasanya menyebabkan sakit dan demam pada
penderitanya.
HASIL TANYA JAWAB