a. Hipotesis
1) Hipotesis nol (H0) : Kadar nikotin rokok malboro tidak lebih tinggi dari kadar
standar yang ditemukan
2) Hipotesis alternatif (Ha) : Kadar nikotin lebih tinggi dari kadar standar yang
ditemukan
b. Nilai t
Diketahui :
𝜇 = 20
𝑛 = 10
𝛼 = 0,05
𝑑𝑎𝑡𝑎 =
22, 21, 18, 18, 21, 22, 22, 21, 22, 25
Ditanyakan :
thitung = …. ?
Penyelesaian :
𝑥̅ − 𝜇
thitung = 𝑠
⁄ 𝑛
√
1. Rata-rata ( 𝑥̅ )
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
𝑥̅ = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑡𝑎
25+4(22)+3(21)+2(18)
𝑥̅ = 10
212
𝑥̅ = 10
𝑥̅ = 21,2
2. Simpangan baku sampel (s)
∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖 −𝑥̅ )
2
s =√ 𝑛−1
∑10
1 (𝑥𝑖 −𝑥̅ )
2
=√
10 − 1
(25−21,2)2+4(22−21,2)2+3(21−21,2)2+2(18−21,2)2
=√ 9
14,4+25,6+0,12+20,4
=√ 9
37,48
=√ 9
= 2,04
maka,
21,2−20
thitung = 2,04
⁄
√10
1,2
= 0,64
= 1,875
c. Nilai Tabel
Titik kritis t pada 𝛼 = 0,05 dan df = 9
maka,
T table = 1,833
d. Gambar daerah penolakan
Karena t-hitung > t-tabel (1,875 > 1,833) yang mengakibatkan H0 ditolak
Daerah Penerimaan
f (x)
Daerah Penolakan
0.0 1.875
e. Kesimpulan
Dari hasil diatas, maka keluhan masyarakat tersebut benar yaitu kadar nikotin rokok
malboro lebih tinggi dari kadar standar yang ditentukan, yang dapat dilihat dari nilai
t-hitung > t-tabel (1,875 > 1,833) yang mengakibatkan H0 ditolak.