JARINGAN SARAF
KELAS XI MIPA 2
Thn.Ajaran 2018/2019
JARINGAN SARAF
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia. Neuron adalah perantara komunikasi antara otak
dan tubuh, sedang neuroglia adalah sel pendukung bagi neuron- sel neuroglia melindungi dan memelihara
neuron. Rangsang adalah stimulus yang mengakibatkan perubahan dalam tubuh atau bagiannya. Kecepatan
lintasan serabut mengirimkan pesan dari satu tempat ketempat lain berkisar 300 kilometer perjam.
Neurohumor adalah ujung serabut saraf pelepas zat kimia, yang bila salah satu sel mengeluarkan sinyal sel
saraf yang lain sekitar 25000 akan siap beraksi. Jaringan saraf memiliki fungsi, yaitu:
1) Mengetahui kejadian dan perubahan di sekitar, yang dilakukan oleh sistem indera
2) Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar
3) Mengendalikan kerja organ – organ tubuh supaya dapat bekerja secara teratur sesuai dengan fungsinya
Merupakan kesatuan struktural dan fungsional sistem saraf. Dalam neuron terdapat sitoplasma yang
mengandung ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan mithokondria. Neuron terdiri dari :
a) Badan Sel
Mengandung inti sel yang besar didalamnya terdapat RNA ( Asam Ribo Nukleat) dan sitoplasma, ini
sering disebut dengan neuroplasma. Dalam badan sel terdapat juga terdapat inti sel, mitokondria, aparat
golgi, lisosom, dan badan niesel.
b) Dendrit
Merupakan kumpulan dari serabut sitoplasma. Serabut sarafnya tidak panjang dan bercabang seperti
pohon, berfungsi menerima rangsang yang datang dari ujung akson dari neuron lain lalu meneruskannya ke
badan sel.
c) Akson ( neurit)
Merupakan serabut sitoplasma tunggal. Serabut sitoplasma tunggal memiliki serabut yang panjang dan
tidak bercabang, yang berfungsi membawa rangsangan yang berasal dari badan sel saraf ke kelenjar dan
serabut – serabut saraf. Akson di bungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung mielin. Selubung
meielin terdiri atas membran sel yang meluas dari sel schwan. Daerah akson yang tidak diselubungi oleh
mielin dinamakan Nodus Ranvier. Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls dan
berperan penting pada perbanyakan impuls saraf. Titik temu antara terminal akson yang satu dengan akson
yang lain dinamakan Sinapsis, yang berfungsi untuk meneruskan rangsangan ke sel saraf lainnya. Pada
sinapsis mengeluarkan bahan kimia yang disebut neurotransmiter, yang berguna untuk meneruskan
rangsang.
B PENGGOLONGAN NEURON
Berdasarkan pada cara neuron memindahkan rangsangan dan posisi yang ditempatinya, neuron
dibedakan menjadi 3, yaitu:
1) Neuron Aferen (Neuron Sensori)
Bertugas menghantarkan rangsang dari organ penerima rangsang ( reseptor ) kepada sistem saraf pusat
( otak dan sumsum tulang belakang ). Kumpulan badan sel saraf neuron membetuk ganglion yang berlanjut
ke sumsum tulang belakang atau tali spinal.Struktur neuron sensorik yakni memiliki dendrit panjang dan
neurit atau akson pendek.
2) Neuron Intermedier
Merupakan penghubung antara neuron aferen dan neuron eferen. Neuron Intermedier terdapat di saraf
pusat. Berfungsi untuk meneruskan rangsang dari aferen ke eferen atau ke neuron intermedier yang
lainnya. Memiliki struktur dendrit yang panjang dan neurit atau akson pendek atau panjang.
3) Neuron Eferen ( Neuron Motorik )
Berfungsi untuk mengirimkan impuls atau tanggapan dari saraf pusat ke otot atau kelenjar yang akan
melakukan respons tubuh. Umumnya neuron ini menerima ragsang dari neuron intermedier, akan tetapi
ada kalanya impuls ditransmisikan langsung dari neuron aferen ke neuron eferen. Strukturnya berupa
dendrit pendek dan neurit atau akson panjang.
Secara skematis jalanya rangsang adalah Rangsang ---> reseptor ---> konduktor ---> efektor ---> respon
(baik berupa gerakan pada otot maupun pengeluaran pada kelenjar).
Jalannya rangsang untuk gerak biasa dengan gerak refleks berbeda, jika pada gerak biasa rangsang dibawa
ke otak sebagai pusat kesadaran, maka pada gerak refleks rangsang dibawa ke sumsum tulang belakang, ini
disebabkan karena gerak refleks terjadi diluar kesadaran manusia untuk itu otak tidak sempat merespon
rangsangan, dan hanya sampai pada sumsum tulang belakang. Jika dibuat skema alurnya sebagai berikut:
Gerak biasa: Rangsang ---> Urat saraf sensorik ---> otak ---> saraf motorik
Gerak Refleks : Rangsang ---> Saraf sensorik ---> sumsum tulang belakang --- > saraf motorik
a) Otak
Otak manusia ada dua yaitu otak kanan dan kiri yang merupakan pusat koordinasi tubuh utama , terletak
dalam rongga kepla dan dilindungi tulang tempurung kepala, dan dilapisi oleh tiga membran yang disebut
meinges (Durameter/ lapisan luar, Arachnoid/lapisan tengah, plameter/lapisan dalam). Otak kiri sendiri
berfungsi untuluk berfikir analitik, logika, bahasa dan science serta matematika. Sedang otak kanan
berkaitan dengan tugas untuk berpikir holistic, intuisi, kreativitas dan seni serta musik.
Otak dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Otak belakang (hindbrain)
Bertugas untuk mengontrol pernafasan dan denyut jantung serta merupakan bagian utama pangkal otak
(the brain stam). Otak belakang terdiri dari
Medula Oblongata (Sumsum Lanjutan) merupakan otak belakang yang langsung berhubungan dengan
spinal cord (syaraf tulang belakang) . Yang bertugas untuk mengontrol pernafasan dan kerja jantung,
tekanan darah, suhu tubuh, dan kegiatan yang bersifat otonom.
Cerebelum, berfungsi mengatur keseimbangan tubuh dan koordinasi kerja otot ketika bergerak.
Pons, menghubungkan otak belakang dengan bagian – bagian otak yang lain, atau dengan kata lain
merupakan relay station, yakni merelay pesan sensoris dari spinal cord ke bagian lain dari otak maupun
dari otak ke spinal cord. Dan juga berperan dalam aktivitas tidur dan jaga ( Carlson,1986 dalam
Peterson,1991 dalam Walgito,2010)
2) Otak Tengah (Midbrain)
Berperan sebagai koordinator antara otak depan dengan otak belakang ( Reticular Formation), dan antara
otak depan dengan mata juga merupakan inti (core) dari pangkal otak yang mempunyai struktur yang luas.
Sebagai reticular formation, mempunyai formasi atau network yang kompleks dari syaraf – syaraf yang
mencapai dalam semua bagian dari otak dari bawah ke atas. Letak reticular formation sendiri berada di
pusat otak.
3) Otak Depan (Forebrain)
Merupakan bagian yang paling menyusun atau mengembangkan (to evolve) dan berfungsi untuk
mempertahankan critical activities seperti gerak, memori, dan bicara. Didalamnya terdapat:
Otak besar yang berfungsi sebagai pusat pengaturan semua kegiatan alat tubuh, tempat kesadaran,
tempat emosi, dan tempat menerjemahkan semua rangsang yang diterima. Otak besar dibngkus oleh
lapisan luar (korteks serebral) dan lapisan dalam (serebrum). Hampir semua kegiatan berpusat pada korteks
yakni percakapan, gerak, pendengaran, penciuman, kecerdasan, dan kesadaran.
hipothalamus yang terdapat pada puncak pada pangkal otak, bertugas untuk mengontrol syaraf otonom,
mengkoordinasikan aktivitas yang kritis untuk survival seperti makan, seks, tidur, dan lapar.
Thalamus, yang merupakan pusat relay pesan ke dan dari bagian otak lainnya. Selain merelay pesan,
terdapat hippokampus, yang jika bagian ini rusak akan menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat
dalam beberapa detik karena tidak adanya permanent record dari pengalamannya.
b) Medula Spinalis
Sumsum tulang belakang merupakan kelanjutan dari medula oblongata yang memiliki sejumlah saraf yang
saling berpasangan. Terdiri dari material berwarna abu – abu dibagian tengah serta mengandung serabut
motorik dan sensorik. Berbagai gerakan ditubuh seperti gerakan tangan, kaki, lengan, dan badan diatur
oleh sistem motorik. Sedangkan girus prasental berfungsi untuk mengatur pada bagian kepala dan mata.
Tonus otot adalah kondisi ketegangan otot karena melakukan kegiatan. Fungsi medula spinalis adalah
mengadakan komunikasi anatara semua bagian tubuh dengan otak, rangsangan koordinasi dari otot dan
sendi pada otak, dan sebagai pusat gerak refleks.