Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BIOLOGI

JARINGAN SARAF

KELAS XI MIPA 2

NAMA Anggota Kelompok :


1. Rozak Saiful Aziz (21)
2. Siti Munawaroh (22)
3. Triski Rahma Widianti (23)
4. Varidatul Mukaromah (24)

Thn.Ajaran 2018/2019
JARINGAN SARAF
  Jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia. Neuron adalah perantara komunikasi antara otak
dan tubuh, sedang neuroglia adalah  sel pendukung bagi neuron- sel neuroglia melindungi dan memelihara
neuron. Rangsang adalah stimulus yang mengakibatkan perubahan dalam tubuh atau bagiannya. Kecepatan
lintasan serabut mengirimkan pesan dari satu tempat ketempat lain berkisar  300 kilometer perjam.
Neurohumor adalah ujung serabut saraf  pelepas zat kimia, yang bila salah satu sel mengeluarkan sinyal sel
saraf yang lain sekitar 25000 akan siap beraksi. Jaringan saraf memiliki fungsi, yaitu:
1)      Mengetahui kejadian dan perubahan di sekitar, yang dilakukan oleh sistem indera
2)      Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar
3)      Mengendalikan kerja organ – organ tubuh supaya dapat bekerja secara teratur sesuai dengan fungsinya

A. STRUKTUR SEL SARAF ( NEURON )

Merupakan kesatuan struktural dan fungsional sistem saraf.  Dalam neuron terdapat sitoplasma yang
mengandung ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan mithokondria. Neuron terdiri dari :
a)      Badan Sel
Mengandung inti sel yang besar didalamnya terdapat RNA   ( Asam Ribo Nukleat) dan sitoplasma, ini
sering disebut dengan neuroplasma. Dalam badan sel terdapat juga terdapat inti sel, mitokondria, aparat
golgi, lisosom, dan badan niesel.
b)      Dendrit
Merupakan kumpulan dari serabut sitoplasma. Serabut sarafnya tidak panjang dan bercabang seperti
pohon, berfungsi menerima rangsang yang datang dari ujung akson dari neuron lain lalu meneruskannya ke
badan sel.
c)      Akson ( neurit)
Merupakan serabut sitoplasma tunggal. Serabut sitoplasma tunggal memiliki serabut yang panjang dan
tidak bercabang, yang berfungsi membawa rangsangan yang berasal dari badan sel saraf  ke kelenjar  dan
serabut – serabut saraf. Akson di bungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung mielin. Selubung
meielin terdiri atas membran sel yang meluas dari sel schwan. Daerah akson yang tidak diselubungi oleh
mielin dinamakan Nodus Ranvier. Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat  jalannya impuls dan
berperan penting pada perbanyakan impuls saraf. Titik temu antara terminal akson yang satu dengan akson
yang lain dinamakan Sinapsis, yang berfungsi untuk meneruskan rangsangan ke sel saraf lainnya. Pada
sinapsis mengeluarkan bahan kimia yang disebut neurotransmiter, yang berguna untuk meneruskan
rangsang.
B PENGGOLONGAN NEURON

Berdasarkan pada cara neuron memindahkan rangsangan dan posisi yang ditempatinya, neuron
dibedakan menjadi 3, yaitu:
1)      Neuron Aferen (Neuron Sensori)
Bertugas menghantarkan rangsang dari organ penerima rangsang ( reseptor ) kepada sistem saraf pusat
( otak dan sumsum tulang belakang ). Kumpulan badan sel saraf neuron membetuk ganglion yang berlanjut
ke sumsum tulang belakang atau tali spinal.Struktur neuron sensorik yakni memiliki dendrit panjang dan
neurit atau akson pendek. 
2)      Neuron Intermedier
Merupakan penghubung antara neuron aferen dan neuron eferen. Neuron Intermedier terdapat di saraf
pusat. Berfungsi untuk meneruskan rangsang  dari aferen ke eferen atau ke neuron intermedier yang
lainnya. Memiliki struktur dendrit yang panjang dan neurit atau akson pendek atau panjang.
3)      Neuron Eferen ( Neuron Motorik )
Berfungsi untuk mengirimkan impuls atau tanggapan dari saraf pusat ke otot atau kelenjar yang akan
melakukan respons tubuh. Umumnya neuron ini menerima ragsang dari neuron intermedier, akan tetapi
ada kalanya impuls ditransmisikan langsung dari neuron aferen ke neuron eferen. Strukturnya berupa
dendrit pendek dan neurit atau akson panjang.

C.    CARA KERJA PENGHANTARAN RENGSANGAN


Cara penghantaran rangsangan ada dua, yaitu:
a)      Lewat Sel Saraf
Impuls berjalan sepanjang akson,setelah itu membran neuron memulihkan keaadaanya seperti semula.
Selama masa pemulin ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut , waktu ini disebutkan dengan
periode refaktori..
b)      Lewat  Sinapsis
Impuls yang tiba pada tombol sinapsis akan menyebabkan meningkatnya permeabilitas pada membran pra
sinapsis terhadap ion Ca, kemudian ion Ca masuk dan gelombang sinapsis smbil mengeluarkan
neutransmiter kecelah sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, neutransmiter dihidrolisir oleh enzim yang
dikeluarkan oleh membran post sinapsis.

 Secara skematis jalanya rangsang adalah Rangsang ---> reseptor ---> konduktor  ---> efektor ---> respon
(baik berupa gerakan pada otot maupun pengeluaran pada kelenjar).
Jalannya rangsang untuk gerak biasa dengan gerak refleks berbeda, jika pada gerak biasa rangsang dibawa
ke otak sebagai pusat kesadaran, maka pada gerak refleks rangsang dibawa ke sumsum tulang belakang, ini
disebabkan karena  gerak refleks terjadi diluar kesadaran manusia untuk itu otak tidak sempat merespon
rangsangan, dan hanya sampai pada sumsum tulang belakang. Jika dibuat skema alurnya sebagai berikut:
Gerak biasa: Rangsang ---> Urat saraf sensorik ---> otak ---> saraf motorik
Gerak Refleks : Rangsang ---> Saraf sensorik ---> sumsum tulang belakang --- > saraf motorik

D.    SISTEM SARAF SADAR


      Sistem saraf dibedakan menjadi dua yakni sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf
sadar sendiri terbagi atas Saraf pusat ( otak dan sumsum tulang belakang) dan saraf tepi atau saraf parifer.
Sistem saraf tak sadar terdiri atas saraf simpatik dan parasimpatik.
1.      Sistem Saraf Pusat

a)      Otak
Otak manusia ada dua yaitu otak kanan dan kiri yang merupakan pusat koordinasi tubuh utama , terletak
dalam rongga kepla dan dilindungi tulang tempurung kepala, dan dilapisi oleh tiga membran yang disebut
meinges (Durameter/ lapisan luar, Arachnoid/lapisan tengah, plameter/lapisan dalam). Otak kiri sendiri
berfungsi untuluk berfikir analitik, logika, bahasa dan science serta matematika. Sedang otak kanan
berkaitan dengan tugas untuk berpikir holistic, intuisi, kreativitas dan seni serta musik.
 Otak dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1)      Otak belakang (hindbrain)
Bertugas untuk mengontrol pernafasan dan denyut jantung serta merupakan bagian utama pangkal otak
(the brain stam). Otak belakang terdiri dari
         Medula Oblongata (Sumsum Lanjutan) merupakan otak belakang yang langsung berhubungan dengan

spinal cord (syaraf tulang belakang) . Yang bertugas untuk mengontrol pernafasan dan kerja jantung,
tekanan darah, suhu tubuh, dan kegiatan yang bersifat otonom.
         Cerebelum, berfungsi mengatur keseimbangan tubuh dan koordinasi kerja otot ketika bergerak.

         Pons, menghubungkan otak belakang dengan bagian – bagian otak yang lain, atau dengan kata lain

merupakan relay station, yakni merelay pesan sensoris dari spinal cord ke bagian lain dari otak maupun
dari otak ke spinal cord. Dan juga berperan dalam aktivitas tidur dan jaga ( Carlson,1986 dalam
Peterson,1991 dalam Walgito,2010)  
  2)   Otak Tengah (Midbrain)

Berperan sebagai koordinator antara otak depan dengan otak belakang ( Reticular Formation), dan antara
otak depan dengan mata juga merupakan inti (core) dari pangkal otak yang mempunyai struktur yang luas.
Sebagai reticular formation, mempunyai formasi atau network yang kompleks dari syaraf – syaraf yang
mencapai dalam semua bagian dari otak dari bawah ke atas. Letak reticular formation sendiri berada di
pusat otak.
3)      Otak Depan (Forebrain)
Merupakan bagian yang paling  menyusun atau mengembangkan (to evolve) dan berfungsi untuk
mempertahankan critical activities seperti gerak, memori, dan bicara. Didalamnya terdapat:
         Otak besar yang berfungsi sebagai pusat pengaturan semua kegiatan alat tubuh, tempat kesadaran,

tempat emosi, dan tempat menerjemahkan semua rangsang yang diterima. Otak besar dibngkus oleh
lapisan luar (korteks serebral) dan lapisan dalam (serebrum). Hampir semua kegiatan berpusat pada korteks
yakni percakapan, gerak, pendengaran, penciuman, kecerdasan, dan kesadaran.
         hipothalamus  yang terdapat pada puncak pada pangkal otak, bertugas untuk mengontrol syaraf otonom,

mengkoordinasikan aktivitas yang kritis untuk survival seperti makan, seks, tidur, dan lapar.
         Thalamus, yang merupakan pusat relay pesan ke dan dari bagian otak lainnya. Selain merelay pesan,

thalamus juga mengintegrasikan dan mengkoordinasi pesan tersebut.


         Sistem limbik, mengelilingi hipothalamus dan berfungsi mengatur emosi dan memori. Didalamnya

terdapat hippokampus, yang jika bagian ini rusak akan menyebabkan seseorang tidak bisa mengingat
dalam beberapa detik karena tidak adanya permanent record dari pengalamannya.
b)      Medula Spinalis
Sumsum tulang belakang merupakan kelanjutan dari medula oblongata yang memiliki sejumlah saraf yang
saling berpasangan. Terdiri dari material berwarna abu – abu dibagian tengah serta mengandung serabut
motorik dan sensorik. Berbagai gerakan ditubuh seperti gerakan tangan, kaki, lengan, dan badan diatur
oleh sistem motorik. Sedangkan girus prasental berfungsi untuk mengatur pada bagian kepala dan mata.
Tonus otot adalah kondisi ketegangan otot karena melakukan kegiatan. Fungsi medula spinalis adalah
mengadakan komunikasi anatara semua bagian tubuh dengan otak, rangsangan koordinasi dari otot dan
sendi pada otak, dan sebagai pusat gerak refleks.

2.      Sistem Saraf Perifer


Merupakan penghubung antara indra (penerima rangsang) dengan saraf pusat dan penghubung
antara saraf pusat dengan organ tubuh (otot dan kelenjar). Terdiri dari 12 pasang saraf otak dan 31 pasang
saraf sumsum tulang belakang.

E.     SISTEM SARAF OTONOM


Merupakan penghubung antara pusatsaraf dengan otot jantung, pembuluh darah, usus dan kelenjar.
Dibedakan menjadi dua, yaitu: Sistem Simpatik dan Parasimpatik dengan fungsi sebagai berikut:
No Saraf Parasimpatik Saraf Simpatik
1 Menghambat denyut jantung Memacu denyut jantung
2 Melebarkan arteri Menyempitkan arteri
3 Menyempitkan bronkiolus Melebarkan bronkiolus
4 Menyempitkan iris/pupil Melebarkan iris / pupil
5 Mempercepat gerakan otot perut Memperlambat gerakan otot perut
6 Mengurangi sekresi keringat Meningkatkan sekresi keringat
7 Relaksasi kantong kencing atau otot anus Kontraksi kantong kencing / otot anus
8 Merangsang Kelenjar air mata Menghambat kelenjar air mata
9 Merangsang aliran saliva Menghambat aliran saliva

Fungsi Utama Sistem Saraf


 Mendeteksi baik lingkungan internal dan perubahan lingkungan eksternal tubuh.
 Konduksi Informasi.
 Integrasi Informasi.
 Menanggapi rangsangan.
 Indra khusus seperti pendengaran, penglihatan, bau dan rasa yang dihasilkan oleh stimulasi satu
set khusus dari reseptor indra, yang berkaitan dengan sistem saraf
F.     GANGGUAN SISTEM SARAF

Ada beberapa penyakit apada siste saraf, yaitu:


a)      Polio, disebabkan karena infeksi virus pada sumsum tulang belakang. Biasa menyerang pada anak
balita, penderita setelah dewasa akan mempunyai ukuran kaki yang berbeda disebabkan mengecilnya otot
(atropi). Pencegahan dengan imunisasi polio.
b)      Epilepsi, serangan mendadak berupa sentakan otot yang hebat sehingga menimbulkan kejang -  kejang
dan mulut berbusa. Dapat menyerang orang yang menderita tumor otak, cedera otak, infeksi otak, dan
cacat otak bawaan.
c)      Meningitis, Radang pada bagian selaput otak yang disebabkan bakteri / virus.
d)     Neuritis, Gangguan pada saraf tepi yang disebabkan adanya peradangan, kerancunan, dan tekanan.
e)      Gegar Otak, Disebabkan benturan pada kepala
f)       Hydrocephalus, Kelainan atau penyakit akibt pembesaran kepala karena peninbunan secara aktif cairan
otak didla bilik otak.. Penyebabnya bisa karena kelainan struktur otak bawaan, infeksi selaput otak, tumor,
dan trauma.

Anda mungkin juga menyukai