PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana terjadi
reflek ketika tangan tersulut api?, bagaimana kita melihat, mendengar dan lain
sebagainya? mungkin jawabannya ada dalam pembahasan berikut, makalah ini
akan membahas tentang sistem saraf.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua
sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk
menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk
menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui
indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan
tersebut ke organ yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud sistem saraf ?
Apa saja penyusun sel saraf ?
Apa saja fungsi sistem saraf ?
Apa saja klasifikasi sistem saraf ?
Bagaimana mekanisme penghantar impuls ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatkannya makalah ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah anatomi fisiologi tubuh manusia
2. Untuk mengetahui pengertian, penyusun, fungsi, dan klasifikasi sistem saraf
3. Untuk mengetahui mekanisme penghantar impuls
BAB II
PEMBAHASAN
C. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh
rangsangan adalah sebagai berikut.
a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan
menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja
atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan
yang panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls
yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan
tidak melewati otak. Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut.
Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu
Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk
ke mata.
Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi
A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf
dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri
dari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
B. Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami
materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita
harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-
hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/6578595/Sistem-Saraf
http://www.slideshare.net/irwanto/sistem-sara1-f-presentation
http://iqbalali.com/2007/04/29/sistem-syaraf/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat
http://www.slideshare.net/basil_miaw/power-point-anatomi-fisiologi-
sistem-saraf
Makalah Sistem Persyarafan
KATA PENGANTAR
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
c. Untuk mengetahui tentang apa saja yang ada dalam Sistem Syaraf
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sistem Syaraf
Sistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung
jaringan sel-sel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan
tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian
tubuhnya. Pada kebanyakan hewan sistem syaraf terdiri dari dua
bagian, pusat dan perifer. Sistem syaraf pusat terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang. Sistem syaraf perifer terdiri dari neuron
sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan syaraf
menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem syaraf pusat.
Daerah ini semua saling berhubungan melalui jalur syaraf yang
kompleks.
Di sistem syaraf enterik, suatu subsistem dari sistem syaraf perifer,
memiliki kapasitas, bahkan ketika dipisahkan dari sisa dari sistem
syaraf melalui sambungan primer oleh syaraf vagus, untuk berfungsi
dengan mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.
a. Badan sel
Badan sel syaraf merupakan bagian yang paling besar dari sel
syaraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit
dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel syaraf terdapat inti sel,
sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan
nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat
transportasi sintesis protein.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel syaraf pendek dan bercabang-
cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit
berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan
sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel syaraf panjang
yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit
terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril
dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak
mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann
yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan
makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit.
5
Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi
akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh
lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.
Ada tiga macam sel syaraf yang dikelompokkan berdasarkan
struktur dan fungsinya, yaitu:
a. Sel syaraf sensorik, adalah sel syaraf yang berfungsi menerima
rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.
b. Sel syaraf motorik, adalah sel syaraf yang berfungsi mengantarkan
rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang
diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang
belakang.
c. Sel syaraf penghubung, adalah sel syaraf yang berfungsi
menghubungkan sel syaraf satu dengan sel syaraf lainnya. Sel syaraf
ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel syaraf
yang dihubungkan adalah sel syaraf sensorik dan sel syaraf motorik.
Syaraf yang satu dengan syaraf lainnya saling berhubungan.
Hubungan antara syaraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak
antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan
kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan
enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer
impuls pada sinapsis.
2. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor
dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga
dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut
syaraf.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan
sangat singkat dan tidak melewati otak.
Bagannya sebagai berikut:
b). Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan
menyampaikan informasi tersebut ke otak. Kemudian otak
mengisyaratkan pada tangan untuk menghidupkan kipas angin.
c). Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan
informasi tersebut ke otak, otak akan menterjemahkan informasi
tersebut dan mengisyaratkan tangan dan kaki untuk bergerak
membersihkan kamar.
B. Saran
Berdasarkan isi dari makalah banyak kekurangan yang terdapat
pada isi yang dijelaskan dan bahasa yang di gunakan penulis sebagian
besar masih teksbook. Hal ini di sebabkan karena kurangnya
pemahaman dari penulis sendiri.
Hendaknya dimasa yang akan datang diharapkan para penulis
dan penerus selanjutnya lebih memahami lagi terhadap materi yang
akan dibuatnya serta dapat menggunakan penulisan yang lebih efektif
sehingga lebih mudah dipahami pembaca.
makalah sistem saraf
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron dan jaringan
penunjang yang disebut neuroglia . Tersusun membentuk sistem saraf pusat (SSP)
dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan
sistem saraf tepi merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke
dan dari sistem saraf pusat. Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan
kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai
keseimbangan. Stimulasi yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari
lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan
menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehingga tubuh tetap seimbang.
Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris:
central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar
1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan
mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis
seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.
Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan
pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan
pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi
manusia.
Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12 pasang saraf pada manusia yang
mencuat dari otak, berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang
belakang. Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf sadar
1.2 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penyusun menggunakan metode studi kepustakaan,
yaitu dengan memperoleh materi dan mempelajari buku-buku referensi dan
informasi dari media elektronik (internet) yang terkait dengan anatomi dan
fisiologi system otak,saraf cranial dan system saraf otonom.
1.3 Sistematika Penulisan
Pada penyusunan makalah ini, adapun sistematis penulisan ini terdiri dari 3 Bab
yang tersusun secara sistematika yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
BAB II
PEMBAHASAN
Otak besar (bahasa Inggris: telencephalon, cerebrum) adalah bagian depan yang
paling menonjol dari otak depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu
belahan kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang
berlawanan, belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan dan sebaliknya. Jika otak
belahan kiri mengalami gangguan maka tubuh bagian kanan akan mengalami
gangguan, bahkan kelumpuhan. Tiap belahan otak depan terbagi menjadi empat
lobus yaitu frontal, pariental, okspital, dan temporal. Antara lobus frontal dan
lobus pariental dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah Rolando.
Istilah telencephalon mengacu pada struktur embrio yang kemudian berkembang
menjadi cerebrum:
Dorsal telencephalon atau pallium berkembang menjadi cerebral cortex
Ventral telencephalon atau sub-pallium berkembang menjadi basal ganglia.
Korteks otak besar (bahasa Inggris: cerebral cortex, grey matter) merupakan
lapisan tipis berwarna abu-abu yang terdiri dari 15 - 33 miliar neuron yang
masing-masing tersambung ke sekitar 10.000 sinapsis, satu milimeter kubik
terdapat kurang lebih satu miliar sinapsis. Komunikasi yang terjadi antar neuron
dalam bentuk deret panjang pulsa sinyal yang disebut potensial aksi
dimungkinkan melalui fiber protoplamik yang disebut akson yang dapat
dikirimkan hingga ke bagian jauh dari otak atau tubuh untuk menemukan reseptor
sel tertentu. Terdapat enam lapisan korteks, neokorteks/isokorteks, arcikorteks,
paleokorteks, allokorteks yang berlipat-lipat sehingga permukaannya menjadi
lebih luas dengan ketebalan 2 hingga 4 mm. Lapisan korteks terdapat berbagai
macam pusat saraf yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi,
pertimbangan, bahasa dan kesadaran.
Ganglia dasar (bahasa Inggris: basal ganglia, white matter) merupakan lapisan
yang berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf, yaitu
Dendrit dan Neurit Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki
fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya
berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan. Secara terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang
berbeda.
Di depan celah tengah (sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi
mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut
mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara. Daerah Anterior pada lobus
frontalis berhubungan dengan kemampuan berpikir.
Di belakang (Posterior) sulkus entralis merupakan daerah sensori. Pada daerah ini
berbagai sifat perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan.
Daerah pendengaran (auditori) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini, kesan
atau suara diterima dan diinterpretasikan.
Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima
bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan
pembau terletak di lobus temporal bagian ujung anterior.
Diensefalon (bahasa Inggris: diencephalon, interbrain) adalah bagian otak yang
terdiri dari:
Mid-diencephalic territory pretalamus / ventral talamus / subtalamus, terletak di
bawah kelenjar hipotalamus. Nuklei berupa zona incerta, thalamic reticular
nucleus, dan fields of Forel. Pretalamus terpola sinyal SHH (bahasa Inggris: sonic
hedgehog homolog) dari ZLI dan setelah itu membuat koneksi yang berbeda-beda
ke striatum (caudate nucleus dan putamen) dalam otak depan, ke talamus (gugus
medial dan lateral nucleus) dalam otak kecil, dan ke red nucleus dan substantia
nigra dalam otak tengah. Pretalamus ditengarai mempunyai andil dalam
pengendalian pola konsumsi termasuk defecation dan copulation.
Zona limitan intratalamika (bahasa Inggris: zona limitans intrathalamica, ZLI)
yang berfungsi sebagai pusat sinyal layaknya cerebrum dan sebagai pembatas
antara talamus dan pretalamus.
Talamus / dorsal talamus yang berfungsi antara lain menghubungkan komunikasi
antar belahan otak besar.
Hipotalamus, merupakan pusat pengendalian waktu biologis, suhu tubuh dan
sekresi hormon dan fungsi biologis lain. Hipotalamus terletak di dasar otak depan.
Epitalamus
Pretektum
Otak tengah (bahasa Inggris: mesencephalon) adalah bagian otak yang mempunyai
struktur:
Tektum, terdiri dari 2 pasang colliculi yang disebut corpora quadrigemina:
inferior colliculi, terlibat pada proses pendengaran. Sinyal yang diterima dari
berbagai nukleus batang otak diproyeksikan menuju bagian dari talamus yang
disebut medial geniculate nucleus untuk diteruskan menuju korteks pendengaran
primer (bahasa Inggris: primary auditory cortex).
superior colliculi, berperan sebagai awal proses visual dan pengendalian gerakan
mata
cerebral peduncle
tegmentum adalah jaringan multi-sinapsis yang terlibat pada sistem homeostasis
dan lintasan refleks.
crus cerebri
substantia nigra
Otak belakang (bahasa Inggris: myelencephalon, metencephalon,
rhombencephalon) meliputi jembatan Varol (bahasa Inggris: pons, pons Varolii),
sumsum lanjutan (bahasa Inggris: medulla oblongata), dan otak kecil (bahasa
Inggris: cerebellum). Ketiga bagian ini membentuk batang otak (bahasa Inggris:
brainstem). Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri
dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar.
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan
jembatan pons dengan sumsum tulang belakang. Sekelompok neuron pada
formasi retikular di dalam sumsum lanjutan berfungsi mengontrol sistem
pernapasan, dan syaraf kranial yang berfungsi mengatur laju denyut jantung juga
berada pada sumsum ini. Selain itu juga berperan sebagai pusat pengatur refleks
fisiologi, tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh darah,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya ialah
mengatur gerak refleks, seperti batuk, bersin, dan berkedip.
Otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang.
Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua
belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk
mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot
yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan
gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak
terkoordinasi.
Struktur Umum Otak
Secara garis besar otak dapat dibagi kedalam 4 bagian besar yaitu batang otak,
serebellum, serebrum dan diencephalon. Batang otak terdiri atas Medulla
Oblongata, Pons dan otak tengah. Diencephalon terdiri atas Talamus,
Hipotalamus, Epitalamus dan Subtalamus atau disebut juga Ventral thalamus.
Meningen
Meningen atau lapisan pembungkus otak merupakan bagian terluar dari otak.
Meningen memiliki beberapa lapisan yaitu Duramater, Arachnoid dan Piamater.
Durameter
Duramater merupakan bagian terluar. Duramater merupakan lapisan periosteum
tulang tengkorak, merupakan lapisan yang kuat, lapisan fibrosa yang mengandung
Pembuluh Darah, yang memberikan nutrisi pada tulang. Lapisan luar dan dalam
menempel dengan tengkorak sehingga tidak ada lapisan epidural antara tulang
dengan membran seperti pada spinal. Antara duramater bagian dalam dan
arachnoid terdapat rongga subdural dan tidak mengandung Cerebro Spinal Fluid
(Cairan serebro spinal). Pada beberapa tempat kedua lapisan dalam dan luar
membentuk saluran yang mengandung Pembuluh Darah yang disebut dengan
Dural sinus dan terdapat darah vena dari Pembuluh Darah di otak.
Arachnoid
Arachnoid merupakan Lapisan tengah dari meningen. Lapisan ini merupakan
jaringan ikat, antara arachnoid dan piamater terdapat seperti jaring-jaring
trabekula dan rongga subarachnoid yang mengandung CSF. Lapisan arachnoid
tidak mengandung Pembuluh Darah, tapi Pembuluh Darah terdapat pada rongga
subarachnoid.
Piameter
Piamater merupakan lapisan yang bersentuhan langsung dengan otak. Sebagian
besar suplai darah pada otak di suplai oleh pembuluh-pembuluh darah kecil yang
banyak terdapat pada piamater.
Ventrikel
Ventrikel otak dilapisi oleh epitel kuboid yang disebut ependima.Terdapat kapiler-
kapiler yang disebut dengan pleksus koroides. Terdapat 4 ventrikel yang diberi
nomor dari atas ke bawah dari otak yaitu: Ventrikel lateral kiri dan kanan pada
hemisfer serbri, ventrikel ke tiga pada diensepalon dan ventrikel ke empat pada
pons dan medulla. Ventrikel lateral dihubungkan dengan ventrikel ke tiga oleh
interventrikular foramen sedangkan Ventrikel ke tiga nyambung dengan ventrikel
ke empat melewati celah sempit yang disebut serebral aqua duktus di midbrai/otak
tengah.
Cairan Serebrospinal
Cairan serebrospinal atau CSF berperan dalam melindungi otak, menjaga
keseimbangan bahan-bahan kimia Susunan Syaraf Pusat. CSF dibentuk dalam
pleksus koroides pada ventrikel lateral, tiga dan empat dengan kombinasi proses
diffusi dan transport aktif. Pleksus koroid menseleksi komponen darah yang dapat
melewati membrannya ke ventrikel (tidak untuk Sel Darah Merah, protein dengan
molekull besar). Yang dapat lewat: protein berukuran kecil, oksigen,
karbondioksida, Na, K, Ca, Mg, Cl, glukosa dan sejumlah kecil Sel Darah Putih.
Perjalanan CSF
CSF dibentuk di Ventrikel lateral, lalu melalui interventrikuler foramen masuk ke
ventrikel III dan melalui Aqua Duktus CSF mengalir ke Ventrikel IV. Di ventrikel
IV erdapat 3 buah lubang terbuka di dasar ventrikel 4. Melalui ketiga lubang
tersebut CSF mengalir ke Subarachnoid spaces ( cisterna magna) disebelah
medulla, aliran berlanjut ke Spinal lalu ke lumbal sisterna. Sebagian naik lagi ke
otak melelui subarachnoid spaces masuk ke vili arachnoid dan sinus sagital
superior.
Batang Otak
Berbatasan dengan medula spinalis dibagian bawah dan diensepalon dibagian
atas. Sedikit menyempit saat keluar dari tengkorak melalui foramen magnum
untuk bersatu dengan medula spinalis. Batang otak memiliki fungsi yang sangat
penting termasuk traktus yang panjang dari jalur asenden dan desenden. Jaringan
dari badan sel dan serabutnya dari formatio retikularis terdapat disini, yang sangat
berperan penting dalam mempertahankan hidup. Seluruh syaraf kranial keculai
olfaktorius dan optikus keluar dari batang otak.
Formatio Retikularis
Terbagi kedalam jalur asenden, jalur desenden dan nervus kranialis. Formatio
retikularis terbentang sepanjang batang otak, dengan akson terbentang menuju
diensepalon dan medula spinalis. Memiliki sekiar 30.000 sinaps. Lesi pada
formatio retikularis dapat menyebabkan koma sampai berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun. Neuron dalam Formatio Retikularis dikelompokan sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
RF memiliki pusat respirasi dan cardiovaskuler yang berperan dalam pengaturan
pernafasan, nadi dan perubahan diameter Pembuluh Darah. Jalur asenden menuju
serebrum bergabung dengan RAS (reticular activating system) yang berperan
dalam pengaturan siklus terjaga dan tidur.
Medulla Oblongata
Medulla oblongata merupakan bagian yang vital dalam pengaturan jantung,
vasomotor/ kontriksi dan dilatasi pembuluh darah dan pusat pernafasan. Medulla
Oblongata memonitor kadar CO2 yang berperan dalam pengaturan pernafasan,
mengatur muntah, bersin, batuk dan menelan. Dibagian ventral terdapat pyramid
yang merupakan jalur motorik dari serebral ke spinal. Jalur di pyramid menyilang
(pyramidal decussation) sehingga dibawah medulla keadaan motorik tubuh
dikontrol oleh bagian yang berlawanan dalam hemisfer serebri.
Pons
Terletak diatas Medulla, Pada bagian dorsal Terdapat Formatio Retikularis dan
nuklei syaraf kranial jalur asenden dan desenden. Dalam Formatio Retukularis
terdapat pusat apneu dan pneumotoxic yang membantu dalam pengaturan
pernafasan.
Midbrain/mesensepalon
Midbrain terdapat diatas pons. Terdapat pusat refleks yang membantu koordinasi
[ergerakan bila matadan kepala, membantu pengaturan mekanisme fokus pada
mata, mengatur respon pupil terhadap stimulus cahaya. Terdapat substansia nigra
yang beperan dalam pengaturan aktivitas motorik somatic.
Serebelum
Serebelum berperan dalam fungsi keseimbangan. Secara terus menerus menerima
input dari otot, tendon, sendi dan organ vestibular(keseimbangan) dalam bentuk
proprioceptive input (kepekaan terhadap posisi tubuh yang satu dari yang
lainnya). Mengintegrasikan kontraksi otot satu dengan yang lain, mengatur tonus
otot.
Serebrum
Serebrum Merupakan struktur terbesar dan paling rumit dalam sistem syaraf.
Terdapat dua hemisfer serebri yang Terdiri dari korteks yang merupakan substansi
abu-abu (gray matter), substansi putih dan ganglia basalis. Korteks terbagi
kedalam 6 lobus: frontal, parietal, temporal, oksipital, lilmbik dan insula/lobus
sentralis. Korteks serebri merupakan lapisan terluar dari serebrum, terdiri dari
substansi abu-abu. Banyak berperan dalam pengaturan aktivitas kehidupan yang
disadari.
Lobus Frontalis
Lobus frontalis merupakan area kontrol motorik terhadap pergerakan yang
disadari termasuk yang berkaitan dengan bicara. Aktivitas motorik: Area
Broadman 4(Primary motor cortex), area 6 (suplementary and premotor motor
cortex), area 8 (pergerakan mata) area 44 (area Brocca untuk bicara). Selain
control motorik lobus frontalis juga berperan dalam kontrol ekspresi emosi dan
perilaku, moral.
Lobus Parietalis
Lobus Parietalis berperan dalam sensasi umum, selera. Are 1,2,3 (integrasi sensasi
secara umum) 5,7,40 (apresiasi terhadap tekstur, berat, mengenali bentuk benda
yang dipegang).area 40 memiliki peran penting dalam body image/gambaran diri.
Area 43 (selera dalam hal pengecapan)
Lobus temporalis
Lobus temporalias merupakan pusat pendengaran, keseimbangan, emosi dan
memori. Terdapat area 41,42 yang berperan dalam pengaturan keseimbangan, area
39 yang berperan dalam Pemahaman terhadap bicara/kata-kata. Bagian anterior
lobus ini berperan dalam emosi, halusinasi, memori jangka pendek dari beberapa
menit s.d beberapa minggu atau bulan
Lobus Oksipitalis
Lobus Oksipitalis merupakan pusat penglihatan, pengaturan ekspresi. Terdapat
area 17 (area penglihatan utama), area 18,19 memaknai hasil penglihatan, area 39
memahami bahasa tulisan, area 22 memahami bahasa lisan dan area Wernicks
(39,22,40).
Insula
Insula berperan dalam pengaturan aktivitas gastrointestinal dan organ visceral
lainnya.
Limbik
Limbik berperan dalam pengaturan emolsi, perilaku, memori jangka pendek dan
penciuman.
Dienceephalon
Talamus
Talamus merupakan pusat prosesing dan relay semua input sensoris kecuali
penciuman. Talamus memiliki 4 area utama yaitu sistem sensoris, sistem motorik,
aktivitas neurofisiologius dan ekspresi korteks serebri. Talamus berhubungan
dengan sistem limbik dalam pengaturan ekspresi emosi, perilaku manusia yang
unik. Talamus berkaitan dengan proses berfikir, kreativitas, interpretasi dan
pemahaman bahasa lisan dan tulisan dan mengenali objek dengan cara
menyentuh.
Hipotalamus
Hipotalamus terletak dibawah thalamus, berdekatan dengan hipofisis.
Hipotalamus mengatur banyak fungsi tubuh untuk keseimbangan. Merupakan
pusat pengaturan dan koordinasi tertinggi dari sistem syaraf otonom, pengaturan
suhu, pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit
Pengaturan pola tidur dan terjaga, Berperan dalam pengaturan lapar dan keinginan
untuk makan yang dibantu dengan kadara glukosa, lemak dan protein dalam
tubuh, Respon perilaku berkaitan dengan emosi, Kontrol endokrin juga berperan
dalam respon seksual seperti Orgasme dan respon terhadap stimulus organ
seksual.
Epithalamus
Epitalamus terdiri dari 3 bagian: Trigonum habenulae, badan pineal, dan komisura
posterior.Trigonum habenulae mengandung serabut syaraf yang berhubungan
dengan midbrain, berperan sebagai pusat relay. Badan pineal (epiphysis) berperan
seperti kelanjar endokrin (neuroendokrin). Komisura posterior berhubungan
dengan midbrain
Ventral thalamus/subthalamus
Terletak dibagian ventral diensepalon, mengandung nuklei subtalamik
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadari dan sistem saraf tak sadar (sistem
saraf otonom).Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh
otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak
antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya
SYARAF KRANIAL
Terdapat 12 pasang syaraf cranial yaitu:
1.SK I (olfactorius): S, Penciuman
2.SK II (Opticus): S, Penglihatan, input refleks fokusing dan konstriksi pupil di
limbik
3.SK III (Okulomotorius): M, Pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil dan
memfokuskan lensa
4.SK IV (Trochlearis): M, Pergerakan bola mata ke bawah
5.SK V (Trigeminus):
oV1(Syaraf optalmik): S, input dari kornea, rongga hidung bagian atas, kulit kepala
bagian frontal, dahi, bagian atas alis, konjungtiva kelenjar air mata
oV2 (Syaraf maksilari): S, input dari dagu, bibir atas, gigi atas, mukosa rongga
hidung, palatum, faring
oV3 (Syaraf Mandibular): S,M, input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah,
kulit di bawah dagu, mengunyah
6.SK VI (Abdusen): M, Pergerakan mata ke lateral
7.SK VII (Fasialis): S,M, Pengecapan, Salivasi, lakrimasi, pergerakan otot wajah
8.SK VIII(Vestibulocochlearis): Vestibular untuk keseimbangan, cochlearis untuk
pendengaran
9.SK IX(Glossofaringeus): S,M Pengecapan, sensasi lain dari lidah, salivasi dan
menelan
10.SK X (vagus): S,M, menelan, monitor kadar oksigen dan karbondioksida darah,
tekanan darah, kegiatan organ visceral lain
11.SK XI(Aksesorius): M, produksi suara di laring, Pergerakan kepala dan bahu,
muscle sense
12.SK XII(Hipoglosus): M, Pergerakan lidah saat bicara, mengunyah, muscle sense
Saraf Kranial
Saraf kranial adalah saraf-saraf yang langsung keluar dari otak, lain dengan saraf
spinal yang keluar dari segmen-segmen medula spinalis. Pada manusia, terdapat
dua belas pasang saraf kranial. Hanya pasangan saraf pertama dan kedua yang
keluar dari otak besar (cerebrum), sisanya 10 pasang saraf kranial keluar dari
batang otak.
Saraf Kranial XI — Nervus Asesorius (atau nervus asesorius kranialis atau nervus
asesorius spinalis)
Terutama bersifat motorik. Berasal dari akar kranial dan spinal. Inti ambiguus, inti
asesorium spinalis. Fungsi saraf ini untuk mengontrol otot sternokleidomastoideus
dan trapezius, bersama dengan fungsi nervus vagus. Contoh gejala kerusakan :
ketidakmampuah mengangkat bahu, gerakan kepala lemah; terletak di foramen
jugularis.
Secara garis besar otak dapat dibagi kedalam 4 bagian besar yaitu batang otak,
serebellum, serebrum dan diencephalon. Batang otak terdiri atas Medulla
Oblongata, Pons dan otak tengah. Diencephalon terdiri atas Talamus,
Hipotalamus, Epitalamus dan Subtalamus atau disebut juga Ventral thalamus.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris:
central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12 pasang saraf pada manusia yang
mencuat dari otak, berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang
belakang. Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari 12 pasang
saraf, 3 pasang memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik
(saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X).
Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga belakang,
lazimnya menggunakan angka romawi
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun
dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Sistem saraf
otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi
ganglion
DAFTAR PUSTAKA
Syaripudin. 2009. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: Salemba
http://www.otak.com
id.wikipedia.org/wiki/Otak
Makalah Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
Oleh :
Riza Febriyanti
Eldasnawati
Ima Fitriani
Monaraisa
Adi Suwirno
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
2013
DAFTAR ISI
Daftar
Isi.........................................................................................................
2
Kata
Pengantar................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 4
1.2 Rumuasan Masalah.................................................................... 4
1.3 Tujuan........................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Fisiologi Sistem
Saraf ................................................ 5
2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
Pusat....................................... 6
2.3 Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
Tepi........................................ 13
2.4 Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
Otonom.................................. 15
Daftar
Pustaka...............................................................................................
18
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
kesehatan kepada kami sehingga kami dapat mendiskusikan dan menyelesaikan
makalah dengan judul materi “Anatomi Fisiologi Sistem Saraf“ yang diambil
dari salah satu materi perkuliahan yaitu Dasar – Dasar Neurologi.
Didalam makalah ini penulis membahas mengenai anatomi dan fisiologi
atau bagian dan fungsi sistem saraf itu sendiri.Sistem saraf tersebut diantaranya
sistem saraf pusat,saraf tepi dan saraf otonom.
Mudah – mudahan dengan mempelajari materi – materi yang ada dalam
makalah ini menambah wawasan pembaca mengenai materi yang di paparkan
sebagai salah satu materi pokok dalam mata kuliah Dasar – Dasar Neurologi .
Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca,agar nantinya
penulis dapat memperbaiki kesalahan – kesalahan dan kekurangan pada makalah
ini.
Padang , 18 Februari
2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mata kuliah dasar – dasar neurologi kita harus mengetahui segala
sesuatu yang berhubungan dengan neurologi atau ilmu yang mempelajari
saraf,pengetahuan ini nantinya juga sangat berguna bagi para calon
pendidik,terutama untuk pendidikan luar biasa.Karna anak yang terlahir dengan
kebutuhan khusus sangat di pengaruhi oleh keaadan neurologi mereka,dan hal
tersebutlah yang melatarbelakangi kenapa materi ini wajib untuk di pahami dan di
mengerti.Karna nantinya kita akan melihat fakta – fakta di lapangan mengenai
anak – anak yang mengalami kebutuhan khusus tersebut,dan kita nantinya juga
dapat mengetahui saraf apa terganggu pada tubuh mereka.Untuk mengetahui itu
kita perlu mempelajari dan memahami sistem saraf itu sendiri,dan juga bagian –
bagian dari saraf itu sendiri serta fungsi masing – masing dari bagian saraf
tersebut.Sehingga nantinya ketika kita sebagai pendidik turun kelapangan dan
melihat fakta yang terjadi mengenai anak – anak yag mengalami khusus kita
tahu,apa yang menyebabkan mereka seperni ini, dan bagian saraf apa yag
terganggu pada peserta didik kita nantinya.
1.3 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam makalah ini nantinya pembaca dapat
mengetahui bagian – bagian dari sitem saraf serta fungsi masing – masign dari
sistem saraf yang terdiri dari sistem saraf pusat,sistem saraf tepi,dan sistem saraf
otonom. Dan juga nantinya dapat mengetahui fungsi saraf apa yang terganggu
pada anak yang mengalami kebutuhan khususdi lapangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1.1
Pada gambar 1.1 di jelaskan bahwa sensor yang diterima melalui reseptor
masuk melaui Sistem saraf perifer,saraf perifer adalah bagian dari
sistem saraf yang terdiri dari sel – sel yang membawa informasi ke (sel
saraf sensorik) dan dari (sel saraf motorik) sistem saraf pusat (SSP).Sel – sel
sistem saraf sensorik mengirim informasi ke SSP dari organ-organ internal atau
dari rangsangan eksternal. Sel-sel sistem saraf motorik membawa informasi dari
SSP ke organ, otot, dan kelenjar. Saraf perifer meliputi 12 saraf kranial, saraf
tulang belakang, dan saraf otonom yang mengatur otot jantung, otot-otot di
dinding pembuluh darah, dan kelenjar. Kemudian di olah didalam sistem saraf
pusat yang terdiri dari otak dan sum – sum tulang belakang .
2. Ganglia basalis
Koordinasi gerakan berulang dan lambat
Supresi gerakan yang tidak dibutuhkan
3. Thalamus
4. Hipothalamus
Regulasi fungsi homeostatic seperti control suhu, rasa haus, pengeluaran urin,
dan rasa lapar
Penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin
Pengatur emosi dan pola sifat dasar
5. Cerebellum
Keseimbangan
Pengaturan tonus otot
Koordinasi pergerakan
Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari
dua belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Belahan kiri
mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian
kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi
badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan
neurit. Otak besar merupakan saraf pusat yang utama.Setiap aktivitas akan
dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi),
berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan
ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang
kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat. Daerah
ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan dingin,
panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat
pendengaran.
Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak
tengah berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat kelopak
mata, refleks penyempitan pupil mata.
Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah lanjutan
dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf
pusat. Saraf perifer meliputi 12 saraf kranial, saraf tulang belakang, dan saraf
otonom yang mengatur otot jantung, otot-otot di dinding pembuluh darah, dan
kelenjar.
Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Sistem saraf sadar atau somatik
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau
dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar
dibedakan menjadi dua yaitu:
sistem saraf kepala (kranial) yang terdiri dari :
Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja
tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang
belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur
kegiatan organ-organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar
keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos pembuluh darah. Berdasarkan
sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik
dan saraf parasimpatik. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di
sepanjang tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang,
sehingga memilki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang
panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju ganglion dan
serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut post-ganglion. Saraf
parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang
tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan
mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut. Saraf
parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-
ganglion pendek. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama
tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik
mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang
ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil
bronkus dan mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat
memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat
ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar
bronkus dan mengerutkan kantung kemih.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang
bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian
tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan
penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan
oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang
datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Setiap impuls saraf akan berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri dari sistem
saraf sadar dan sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada skema berikut:
Daftar Pustaka
Iswari. Mega.2010. Anatomi Fisiologi dan Dasar Neurologi (Dasar Ilmu Faal
dan Saraf untuk Pendidikan Luar Biasa). Padang : UNP Press
Pearce. Evelyn.C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Jakarta :PT. Gramedia
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Saraf” ini dengan lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Biomedik Fisiologi.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh
dari buku panduan, serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan
“Sistem Saraf”.
Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Sistem Hormon
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini kami
dapat memperoleh hasil yang diinginkan, maka kami mengemukakan beberapa
rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut adalah “Pembahasan dari Apa yang
Ada dalam Sistem Saraf”.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Sistem Saraf
Sistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan sel-sel
khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan
mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan
sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari neuron
sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf menghubungkan
mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling
berhubungan melalui jalur saraf yang kompleks. Di sistem saraf enterik, suatu
subsistem dari sistem saraf perifer, memiliki kapasitas, bahkan ketika dipisahkan
dari sisa dari sistem saraf melalui sambungan primer oleh saraf vagus, untuk
berfungsi dengan mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan
golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum
endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus
yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin
yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan
membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan
membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma
yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan
fungsinya, yaitu:
a.Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari
reseptor yaitu alat indera.
b.Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke
efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima
dari otak dan sumsum tulang belakang.
c.Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf
satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum
tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel
saraf motorik. Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan.
Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara
dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-kantung yang
berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut
berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis.
2. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan
luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai
serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
panjang.
Bagannya adalah sebagai berikut:
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan sangat singkat dan tidak
melewati otak.
Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari
segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih
kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum),
otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak besar merupakan pusat pengendali
kegiatan tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu
belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan pada otak tersebut
disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan
tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan
bagian tubuh sebelah kanan.
Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar.
Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan
dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri
dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika
seseorang akan melakukan kegiatan.
Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak tengah. Batang otak
terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara
otak besar dan otak kecil. Batang otak disebut dengan sumsum lanjutan atau
sumsum penghubung. Batang otak terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam
dan luar berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar
berwarna putih, berisi neurit dan dendrit. Fungsi dari batang otak adalah mengatur
refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan,
darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke
sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi
membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari
lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan
sistem saraf otonom.
Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf
sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ
tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang
keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-
bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik.
Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf
pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat
memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh
di bawah pengaruh sistem ini.
Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke
otak. Otak menterjemah- kan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki
untuk berjalan mendekati pintu dan meng- isyaratkan ke tangan untuk
membukakan pintu.
Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan
informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk
menghidupkan kipas angin.
Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan informasi
tersebut
ke otak, otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan mengisyaratkan
tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar.
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari
atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur
oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf
otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf
preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem
saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum
tulang belakang.
Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena
saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf
parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion
yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang
dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi
sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi
mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan
memperlambat denyut jantung.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
DAFTAR PUSTAKA
^ a b c d e f Kandel ER, Schwartz JH, Jessel TM, ed (2000). “Ch. 2: Nerve cells
and behavior”. Principles of Neural Science. McGraw-Hill Professional. ISBN
9780838577011.
http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-saraf-manusia.html
http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-biologi/sistem-saraf-manusia/