Anda di halaman 1dari 76

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana terjadi
reflek ketika tangan tersulut api?, bagaimana kita melihat, mendengar dan lain
sebagainya? mungkin jawabannya ada dalam pembahasan berikut, makalah ini
akan membahas tentang sistem saraf.
Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua
sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk
menerima rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk
menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui
indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan
tersebut ke organ yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud sistem saraf ?
 Apa saja penyusun sel saraf ?
 Apa saja fungsi sistem saraf ?
 Apa saja klasifikasi sistem saraf ?
 Bagaimana mekanisme penghantar impuls ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatkannya makalah ini yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah anatomi fisiologi tubuh manusia
2. Untuk mengetahui pengertian, penyusun, fungsi, dan klasifikasi sistem saraf
3. Untuk mengetahui mekanisme penghantar impuls
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Saraf


Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk
bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf
memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki
oleh sistem saraf, yaitu:
 Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
 Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas
serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus
yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
 Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan
kelenjar.

B. Sel Saraf (Neuron)


Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan
golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum
endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus
yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin
yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan
membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan
membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma
yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3
macam, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
• Sel saraf sensori
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung
akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
• Sel saraf motor
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel
saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan
dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
• Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di
dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan
sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam
sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori
atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam
satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul
membentuk ganglion atau simpul saraf.

C. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh
rangsangan adalah sebagai berikut.
a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan
menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja
atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan
yang panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls
yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan
tidak melewati otak. Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut.
 Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu
 Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk
ke mata.
 Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
 Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
 Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi

D. Fungsi Sistem Saraf


a. Untuk mengetahui kejadian atau perubahan yang terjadi di sekitar kita, dilakukan
melalui alat indera.
b. Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan yang terjadi pada
tubuh kita.
c. Mengendalikan kerja organ-organ tubuh

E. Klasifikasi Sistem Saraf


Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf
otonom. mempunyai 3 materi esensial yaitu:
 Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu
 Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih
 Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam
sistem saraf pusat
Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan
bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah
berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa
materi putih.
1. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang
(Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi
yang sangat penting maka perlu perlindungan
a. Otak
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian
kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri. Mempunyai permukaan yang
berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempati oleh banyak
saraf. Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan,
kesadaran, dan kemauan. Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf,
bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf. Otak terdiri dari 3
bagian, yaitu
a. Otak depan (Prosoncephalon)
Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon
berkembang menjadi otak besar (Cerebrum). Diencephalon berkembang menjadi
thalamus, hipotamus.
 Otak besar (Cerebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu
yang berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar
atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak.
Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima
rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang
berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat
area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan
dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar
berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur
kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat
proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat
penglihatan terdapat di bagian belakang.
 thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai “tempat
penerimaan untuk sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya
untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam
korteks.
 hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat dan mengatur
kepentingan biologis lainnya.
b. Otak tengah (Mesencephalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar
endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang
mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat
pendengaran. Otak tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah.
c. Otak belakang (Rhombencephalon)
Otak belakang berkembang menjadi metencephalon dan mielencephalon.
Metencephalon berkembang menjadi cerebellum dan pons varolli. Sedangkan
mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata.
 Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang
terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang
merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.
 Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula
spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks
fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum
sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan
berkedip.
 Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang..

b. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)


Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar
berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna
kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti
sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut
tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang
belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang
belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat
badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari
sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
2. Sistem Saraf Perifer
Sistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada di luar sistem saraf
pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Sistem saraf perifer merupakan saraf
yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh
tertentu,seperti kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran darah dan lain-lain. Tidak
seperti sistem saraf pusat, sistem saraf perifer tidak dilindungi tulang. Sistem saraf
perifer disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari
otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang.
a. Saraf sensoris (saraf aferen) disebut juga sel saraf indera, karena berfungsi
membawa rangsangan (impuls) dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang)
b. Saraf motoris (saraf eferen) berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari pusat
saraf ke otot atau kelenjar berupa respon.
• Saraf Volunter/Somatik (disadari)
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara
sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem
saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem saraf kepala (cranial) dan sistem
saraf tulang belakang (spinal).
• Sistem Saraf Involunter/Otonom (Tidak Disadari)
Sistem saraf otonom mempunyai peran dalam mengendalikan tubuh yang
tidak kita sadari, seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran
pencernaan, sekresi enzim dan keringat.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk
sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat
pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung
ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak
pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di
sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga
mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai
urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang
dibantu. Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik mempunyai efek yang
berlawanan (antagonis). System saraf parasimpatetik : memperlambat denyut
jantung, menurunkan tekanan darah mempercepat gerakan-gerakan usus serta
sekresi kelenjar. Sementara system saraf simpatetik kebalikannya.
 Parasimpatik
• mengecilkan pupil
• menstimulasi aliran ludah
• memperlambat denyut jantung
• membesarkan bronkus
• menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
• mengerutkan kantung kemih
 Simpatik
• memperbesar pupil
• menghambat aliran ludah
• mempercepat denyut jantung
• mengecilkan bronkus
• menghambat sekresi kelenjar pencernaan
• menghambat kontraksi kandung kemih

B. Mekanisme Penghantar Impuls


Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel
saraf dan sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.
1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan
melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial
listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat,
kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel
saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan
terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini
(depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan perjalanan
gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120 m per
detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui
oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial
istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000
detik.
Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan
oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak akan
menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila
kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung
akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar
pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.
2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain
dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan
sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan
membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron
yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung
dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila
impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan
membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter
berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat
menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis.
Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di
seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta
serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah
sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis.
Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf
berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan
oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.
Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke otot? Antara saraf
motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis
dan membran post-sinapsis yang terbentuk dari sarkolema yang mengelilingi sel
otot. Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis saraf-saraf lainnya.
Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk
menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara
sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.
Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf
sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan
oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis
terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan
gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.
Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Pada gerak refleks,
impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor
penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf,
diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung
dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau
kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan
atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya,
gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum
tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang
belakang misalnya refleks pada lutut.

C. Pengaruh Obat-obatan dan Narkoba terhadap Sistem Saraf


 Alkohol
 Obat-obatan terlarang
• Golongan sedatif
• Golongan stimulan
• Golongan halusinogen
• Golongan penahan rasa nyeri
 Gangguan pada sistem saraf manusia
• Epilepsi
• Neuritis
• Alzheimer
Obat-obatan dan narkoba mempengaruhi sistem saraf dan jantung.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf
dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf
pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri
dari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.

B. Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami
materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain) kita
harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-
hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/6578595/Sistem-Saraf
http://www.slideshare.net/irwanto/sistem-sara1-f-presentation
http://iqbalali.com/2007/04/29/sistem-syaraf/

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_saraf_pusat

http://www.slideshare.net/basil_miaw/power-point-anatomi-fisiologi-
sistem-saraf
Makalah Sistem Persyarafan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas


limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Syaraf” ini dengan
lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Biologi.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder
yang kami peroleh dari buku panduan, serta informasi dari media
massa yang berhubungan dengan “Sistem Syaraf”. Tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada pengajar matakuliah “Biologi” atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas, juga kepada rekan-
rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.
Banda Aceh, Nopember
2011

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sistem syaraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh)
berupa penghantaran impuls syaraf ke susunan syaraf pusat,
pemrosesan impul syaraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem syaraf adalah sel
syaraf atau neuron.
Pada sistem syaraf ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Syaraf Sensoris : serabut syaraf yang membawa rangsang ke
otak
d. Sel syaraf Motorik : serabut syaraf yang membawa rangsang dari
otak
e. Sel Syaraf Konektor : sel syaraf motorik atau sel syaraf satu dengan
sel syaraf lain.
B. Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi.
b. Untuk menambah pengetahuan tentang Sistem Syaraf.

c. Untuk mengetahui tentang apa saja yang ada dalam Sistem Syaraf

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sistem Syaraf
Sistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung
jaringan sel-sel khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan
tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara berbagai bagian
tubuhnya. Pada kebanyakan hewan sistem syaraf terdiri dari dua
bagian, pusat dan perifer. Sistem syaraf pusat terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang. Sistem syaraf perifer terdiri dari neuron
sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan syaraf
menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem syaraf pusat.
Daerah ini semua saling berhubungan melalui jalur syaraf yang
kompleks.
Di sistem syaraf enterik, suatu subsistem dari sistem syaraf perifer,
memiliki kapasitas, bahkan ketika dipisahkan dari sisa dari sistem
syaraf melalui sambungan primer oleh syaraf vagus, untuk berfungsi
dengan mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.

Neuron mengirimkan sinyal ke sel lain sebagai gelombang


elektrokimia perjalanan sepanjang serat tipis yang disebut akson, yang
menyebabkan zat kimia yang disebut neurotransmitter yang akan
dirilis di persimpangan yang disebut sinapsis. Sebuah sel yang
menerima sinyal sinaptik mungkin bersemangat, terhambat, atau
sebaliknya dimodulasi.
Sensorik neuron diaktifkan oleh rangsangan fisik menimpa
mereka, dan mengirim sinyal yang menginformasikan sistem syaraf
pusat negara bagian tubuh dan lingkungan eksternal. Motor neuron,
terletak baik dalam sistem syaraf pusat atau di perifer ganglia,
menghubungkan sistem syaraf otot atau organ-organ efektor lain.
Sentral neuron, yang pada vertebrata sangat lebih banyak daripada
jenis lain, membuat semua input dan output mereka koneksi dengan
neuron lain.
Interaksi dari semua jenis bentuk neuron sirkuit neural yang
menghasilkan suatu organisme persepsi dari dunia dan menentukan
perilaku. Seiring dengan neuron, sistem syaraf mengandung sel-sel
khusus lainnya yang disebut sel-sel glial (atau hanya glia), yang
menyediakan dukungan struktural dan metabolik.
Sistem syaraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang
bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan
direspon oleh tubuh. Sistem syaraf memungkinkan makhluk hidup
tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungan luar maupun dalam.

Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus


dimiliki oleh sistem syaraf, yaitu:
1. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh
kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
2. Penghantar impuls, dilakukan oleh syaraf itu sendiri. Syaraf tersusun
dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung
terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel syaraf
disebut neuron.
3. Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah
diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada
manusia adalah otot dan kelenjar.

B. PETA PIKIRAN SYARAF MANUSIA

1. Sel Syaraf (Neuron)


Sistem syaraf terdiri atas sel-sel syaraf yang disebut neuron. Neuron
bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel syaraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan
akson.

a. Badan sel
Badan sel syaraf merupakan bagian yang paling besar dari sel
syaraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit
dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel syaraf terdapat inti sel,
sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan
nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat
transportasi sintesis protein.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel syaraf pendek dan bercabang-
cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit
berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan
sel.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel syaraf panjang
yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit
terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril
dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak
mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann
yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan
makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit.
5
Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi
akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh
lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.
Ada tiga macam sel syaraf yang dikelompokkan berdasarkan
struktur dan fungsinya, yaitu:
a. Sel syaraf sensorik, adalah sel syaraf yang berfungsi menerima
rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.
b. Sel syaraf motorik, adalah sel syaraf yang berfungsi mengantarkan
rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang
diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang
belakang.
c. Sel syaraf penghubung, adalah sel syaraf yang berfungsi
menghubungkan sel syaraf satu dengan sel syaraf lainnya. Sel syaraf
ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel syaraf
yang dihubungkan adalah sel syaraf sensorik dan sel syaraf motorik.
Syaraf yang satu dengan syaraf lainnya saling berhubungan.
Hubungan antara syaraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak
antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan
kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan
enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer
impuls pada sinapsis.
2. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor
dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga
dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut
syaraf.

Contoh rangsangan adalah sebagai berikut :


a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.

c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.


d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor
akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor.
Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena
disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini
disampaikan melalui jalan yang panjang.
Bagannya adalah sebagai berikut:

b. Gerak refleks

Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan
sangat singkat dan tidak melewati otak.
Bagannya sebagai berikut:

Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut :


1). Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu
2). Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing
yang masuk ke mata.
3). Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
4). Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
5). Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi
3. Susunan Sistem Syaraf
Susunan sistem syaraf manusia tersusun dari sistem syaraf pusat
dan sistem syaraf tepi. Sistem syaraf pusat terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem syaraf tepi terdiri atas
sistem syaraf somatis dan sistem syaraf otonom.
a.Sistem Syaraf Pusat:
1). Otak
Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai
pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam
rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian
utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum),
dan batang otak. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan
tubuh yang disadari.
Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan
belahan kiri. Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut
hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan
kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan
mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan.
Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di
bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar
berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi
menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang
dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai
pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot
ketika seseorang akan melakukan kegiatan.
Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak
tengah. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar,
dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil. Batang otak
disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Batang
otak terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam dan luar berwarna
kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar berwarna
putih, berisi neurit dan dendrit. Fungsi dari batang otak adalah
mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung,
suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
2). Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga
tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas
tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi
menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam
berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut syaraf dan lapisan
dalam mengandung badan syaraf.
Di dalam sumsum tulang belakang terdapat syaraf sensorik,
syaraf motorik, dan syaraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai
penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur
gerak refleks.

b.Sistem Syaraf Tepi


Sistem syaraf tepi tersusun dari semua syaraf yang membawa
pesan dari dan ke sistem syaraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat
dan sistem syaraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk
merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem syaraf ini dibedakan
menjadi sistem syaraf somatis dan sistem syaraf otonom.

1). Sistem syaraf somatis


Sistem syaraf somatis terdiri dari 12 pasang syaraf kranial dan 31
pasang syaraf sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang syaraf
otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga,
dan kulit. Syaraf sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela
ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh,
antara lain kaki, tangan, dan otot lurik.
Syaraf-syaraf dari sistem somatis menghantarkan informasi
antara kulit, sistem syaraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini
dipengaruhi syaraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk
menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di
bawah pengaruh sistem ini.
Contoh dari sistem syaraf somatis adalah sebagai berikut:
a). Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan
sampai ke otak. Otak menterjemah- kan pesan tersebut dan
mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan
meng- isyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.

b). Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan
menyampaikan informasi tersebut ke otak. Kemudian otak
mengisyaratkan pada tangan untuk menghidupkan kipas angin.
c). Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan
informasi tersebut ke otak, otak akan menterjemahkan informasi
tersebut dan mengisyaratkan tangan dan kaki untuk bergerak
membersihkan kamar.

2). Sistem syaraf otonom


Sistem syaraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh
yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita.
Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem syaraf otonom adalah
pembuluh darah dan jantung. Sistem syaraf otonom terdiri atas sistem
syaraf simpatik dan sistem syaraf parasimpatik.
Sistem syaraf simpatik disebut juga sistem syaraf torakolumbar,
karena syaraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1
sampai dengan ke-12. Sistem syaraf ini berupa 25 pasang ganglion
atau simpul syaraf yang terdapat di sumsum tulang belakang. Fungsi
dari sistem syaraf simpatik adalah sebagai berikut :
a). Mempercepat denyut jantung
b). Memperlebar pembuluh darah
c). Memperlebar bronkus
d). Mempertinggi tekanan darah
e). Memperlambat gerak peristaltis
f). Memperlebar pupil
g). Menghambat sekresi empedu

h). Menurunkan sekresi ludah


i). Meningkatkan sekresi adrenalin.

Sistem syaraf parasimpatik disebut juga dengan sistem syaraf


kraniosakral, karena syaraf preganglion keluar dari daerah otak dan
daerah sakral. Susunan syaraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang
berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.
Urat syarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan
syaraf simpatik.
Sistem syaraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan
dengan fungsi sistem syaraf simpatik. Misalnya pada sistem syaraf
simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada
sistem syaraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Sistem syaraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa


penghantaran impul syaraf ke susunan syaraf pusat, pemrosesan impul
syaraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit
terkecil pelaksanaan kerja sistem syaraf adalah sel syaraf atau neuron.
Berdasarkan peranannya, sistem syaraf manusia dibedakan menjadi 2,
yaitu, sistem syaraf sadar dan sistem syaraf tak sadar. Sistem syaraf
sadar berfungsi, mengatur semua aktivitas tubuh yang kita sadari.
sedangkan, sistem syaraf tak sadar berfungsi, mengatur semua
aktiivitas tubuh yang tidak kita sadari.

B. Saran
Berdasarkan isi dari makalah banyak kekurangan yang terdapat
pada isi yang dijelaskan dan bahasa yang di gunakan penulis sebagian
besar masih teksbook. Hal ini di sebabkan karena kurangnya
pemahaman dari penulis sendiri.
Hendaknya dimasa yang akan datang diharapkan para penulis
dan penerus selanjutnya lebih memahami lagi terhadap materi yang
akan dibuatnya serta dapat menggunakan penulisan yang lebih efektif
sehingga lebih mudah dipahami pembaca.
makalah sistem saraf

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron dan jaringan
penunjang yang disebut neuroglia . Tersusun membentuk sistem saraf pusat (SSP)
dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan
sistem saraf tepi merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke
dan dari sistem saraf pusat. Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan
kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai
keseimbangan. Stimulasi yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari
lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan
menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehingga tubuh tetap seimbang.
Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris:
central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar
1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan
mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis
seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.
Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan
pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan
pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi
manusia.
Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12 pasang saraf pada manusia yang
mencuat dari otak, berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang
belakang. Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf sadar
1.2 Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penyusun menggunakan metode studi kepustakaan,
yaitu dengan memperoleh materi dan mempelajari buku-buku referensi dan
informasi dari media elektronik (internet) yang terkait dengan anatomi dan
fisiologi system otak,saraf cranial dan system saraf otonom.
1.3 Sistematika Penulisan

Pada penyusunan makalah ini, adapun sistematis penulisan ini terdiri dari 3 Bab
yang tersusun secara sistematika yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Otak


Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris:
central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar
1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan
mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis
seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.
Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan
pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan
pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi
manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi
kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi.
ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.
Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk
menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam
bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi
dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai
macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan
pada celah yang dikenal sebagai sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin
mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga
seratus miliar neuron.
Neuron otak mengandung dua jenis asam lemak PUFA (bahasa Inggris:
polyunsaturated fatty acids), yaitu asam arakidonat (AA) dan asam
dokosaheksaenoat (DHA) yang terletak pada posisi sn2 dari molekul
fosfogliserida dalam membran sel neuron. PUFA dapat terlepas dari fosfogliserida
oleh stimulasi fosfolipase PLA-2. Molekul AA yang terlepas akan diproses oleh
enzim siklo oksigenase menjadi prostaglandin dan tromboksana, atau diproses
oleh enzim 5-lipo oksigenase menjadi lipoksin. Baik AA maupun DHA dapat
diproses oleh enzim lipo oksigenase guna membentuk senyawa turunan hidroksi
dan leukotriena.

2.2 Bagian otak manusia


Pada anatomi otak vertebrata, otak depan (bahasa Inggris: prosencephalon,
forebrain) adalah bagian atas dari otak. Pada tahap perkembangan sistem saraf
pusat (bahasa Inggris: five-vesicle stage), otak depan berkembang dan
memisahkan diri menjadi otak besar dan diensefalon. Jika pada masa embrio, otak
depan mengalami hambatan untuk berkembang menjadi kedua lobus ini, maka
akan terjadi suatu kondisi yang disebut holoprosensefali (bahasa Inggris:
holoprosencephaly).

 Otak besar (bahasa Inggris: telencephalon, cerebrum) adalah bagian depan yang
paling menonjol dari otak depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu
belahan kiri dan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang
berlawanan, belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan dan sebaliknya. Jika otak
belahan kiri mengalami gangguan maka tubuh bagian kanan akan mengalami
gangguan, bahkan kelumpuhan. Tiap belahan otak depan terbagi menjadi empat
lobus yaitu frontal, pariental, okspital, dan temporal. Antara lobus frontal dan
lobus pariental dipisahkan oleh sulkus sentralis atau celah Rolando.
Istilah telencephalon mengacu pada struktur embrio yang kemudian berkembang
menjadi cerebrum:
 Dorsal telencephalon atau pallium berkembang menjadi cerebral cortex
 Ventral telencephalon atau sub-pallium berkembang menjadi basal ganglia.
 Korteks otak besar (bahasa Inggris: cerebral cortex, grey matter) merupakan
lapisan tipis berwarna abu-abu yang terdiri dari 15 - 33 miliar neuron yang
masing-masing tersambung ke sekitar 10.000 sinapsis, satu milimeter kubik
terdapat kurang lebih satu miliar sinapsis. Komunikasi yang terjadi antar neuron
dalam bentuk deret panjang pulsa sinyal yang disebut potensial aksi
dimungkinkan melalui fiber protoplamik yang disebut akson yang dapat
dikirimkan hingga ke bagian jauh dari otak atau tubuh untuk menemukan reseptor
sel tertentu. Terdapat enam lapisan korteks, neokorteks/isokorteks, arcikorteks,
paleokorteks, allokorteks yang berlipat-lipat sehingga permukaannya menjadi
lebih luas dengan ketebalan 2 hingga 4 mm. Lapisan korteks terdapat berbagai
macam pusat saraf yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi,
pertimbangan, bahasa dan kesadaran.
 Ganglia dasar (bahasa Inggris: basal ganglia, white matter) merupakan lapisan
yang berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf, yaitu
Dendrit dan Neurit Otak besar merupakan pusat saraf utama, karena memiliki
fungsi yang sangat penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya
berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan. Secara terperinci, aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang
berbeda.
Di depan celah tengah (sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi
mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah pada korteks motor tersebut
mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara. Daerah Anterior pada lobus
frontalis berhubungan dengan kemampuan berpikir.
Di belakang (Posterior) sulkus entralis merupakan daerah sensori. Pada daerah ini
berbagai sifat perasaan dirasakan kemudian ditafsirkan.
Daerah pendengaran (auditori) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini, kesan
atau suara diterima dan diinterpretasikan.
Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipital yang menerima
bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecapan dan
pembau terletak di lobus temporal bagian ujung anterior.
 Diensefalon (bahasa Inggris: diencephalon, interbrain) adalah bagian otak yang
terdiri dari:
Mid-diencephalic territory pretalamus / ventral talamus / subtalamus, terletak di
bawah kelenjar hipotalamus. Nuklei berupa zona incerta, thalamic reticular
nucleus, dan fields of Forel. Pretalamus terpola sinyal SHH (bahasa Inggris: sonic
hedgehog homolog) dari ZLI dan setelah itu membuat koneksi yang berbeda-beda
ke striatum (caudate nucleus dan putamen) dalam otak depan, ke talamus (gugus
medial dan lateral nucleus) dalam otak kecil, dan ke red nucleus dan substantia
nigra dalam otak tengah. Pretalamus ditengarai mempunyai andil dalam
pengendalian pola konsumsi termasuk defecation dan copulation.
Zona limitan intratalamika (bahasa Inggris: zona limitans intrathalamica, ZLI)
yang berfungsi sebagai pusat sinyal layaknya cerebrum dan sebagai pembatas
antara talamus dan pretalamus.
Talamus / dorsal talamus yang berfungsi antara lain menghubungkan komunikasi
antar belahan otak besar.
Hipotalamus, merupakan pusat pengendalian waktu biologis, suhu tubuh dan
sekresi hormon dan fungsi biologis lain. Hipotalamus terletak di dasar otak depan.
Epitalamus

Pretektum
 Otak tengah (bahasa Inggris: mesencephalon) adalah bagian otak yang mempunyai
struktur:
Tektum, terdiri dari 2 pasang colliculi yang disebut corpora quadrigemina:
 inferior colliculi, terlibat pada proses pendengaran. Sinyal yang diterima dari
berbagai nukleus batang otak diproyeksikan menuju bagian dari talamus yang
disebut medial geniculate nucleus untuk diteruskan menuju korteks pendengaran
primer (bahasa Inggris: primary auditory cortex).
 superior colliculi, berperan sebagai awal proses visual dan pengendalian gerakan
mata
 cerebral peduncle
 tegmentum adalah jaringan multi-sinapsis yang terlibat pada sistem homeostasis
dan lintasan refleks.
 crus cerebri
 substantia nigra
 Otak belakang (bahasa Inggris: myelencephalon, metencephalon,
rhombencephalon) meliputi jembatan Varol (bahasa Inggris: pons, pons Varolii),
sumsum lanjutan (bahasa Inggris: medulla oblongata), dan otak kecil (bahasa
Inggris: cerebellum). Ketiga bagian ini membentuk batang otak (bahasa Inggris:
brainstem). Jembatan Varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri
dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dengan korteks otak besar.
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan
jembatan pons dengan sumsum tulang belakang. Sekelompok neuron pada
formasi retikular di dalam sumsum lanjutan berfungsi mengontrol sistem
pernapasan, dan syaraf kranial yang berfungsi mengatur laju denyut jantung juga
berada pada sumsum ini. Selain itu juga berperan sebagai pusat pengatur refleks
fisiologi, tekanan udara, suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh darah,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Fungsi lainnya ialah
mengatur gerak refleks, seperti batuk, bersin, dan berkedip.

 Otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang.
Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua
belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk
mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot
yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan
gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak
terkoordinasi.
Struktur Umum Otak
Secara garis besar otak dapat dibagi kedalam 4 bagian besar yaitu batang otak,
serebellum, serebrum dan diencephalon. Batang otak terdiri atas Medulla
Oblongata, Pons dan otak tengah. Diencephalon terdiri atas Talamus,
Hipotalamus, Epitalamus dan Subtalamus atau disebut juga Ventral thalamus.

 Meningen
Meningen atau lapisan pembungkus otak merupakan bagian terluar dari otak.
Meningen memiliki beberapa lapisan yaitu Duramater, Arachnoid dan Piamater.
 Durameter
Duramater merupakan bagian terluar. Duramater merupakan lapisan periosteum
tulang tengkorak, merupakan lapisan yang kuat, lapisan fibrosa yang mengandung
Pembuluh Darah, yang memberikan nutrisi pada tulang. Lapisan luar dan dalam
menempel dengan tengkorak sehingga tidak ada lapisan epidural antara tulang
dengan membran seperti pada spinal. Antara duramater bagian dalam dan
arachnoid terdapat rongga subdural dan tidak mengandung Cerebro Spinal Fluid
(Cairan serebro spinal). Pada beberapa tempat kedua lapisan dalam dan luar
membentuk saluran yang mengandung Pembuluh Darah yang disebut dengan
Dural sinus dan terdapat darah vena dari Pembuluh Darah di otak.
 Arachnoid
Arachnoid merupakan Lapisan tengah dari meningen. Lapisan ini merupakan
jaringan ikat, antara arachnoid dan piamater terdapat seperti jaring-jaring
trabekula dan rongga subarachnoid yang mengandung CSF. Lapisan arachnoid
tidak mengandung Pembuluh Darah, tapi Pembuluh Darah terdapat pada rongga
subarachnoid.
 Piameter
Piamater merupakan lapisan yang bersentuhan langsung dengan otak. Sebagian
besar suplai darah pada otak di suplai oleh pembuluh-pembuluh darah kecil yang
banyak terdapat pada piamater.
 Ventrikel

Ventrikel otak dilapisi oleh epitel kuboid yang disebut ependima.Terdapat kapiler-
kapiler yang disebut dengan pleksus koroides. Terdapat 4 ventrikel yang diberi
nomor dari atas ke bawah dari otak yaitu: Ventrikel lateral kiri dan kanan pada
hemisfer serbri, ventrikel ke tiga pada diensepalon dan ventrikel ke empat pada
pons dan medulla. Ventrikel lateral dihubungkan dengan ventrikel ke tiga oleh
interventrikular foramen sedangkan Ventrikel ke tiga nyambung dengan ventrikel
ke empat melewati celah sempit yang disebut serebral aqua duktus di midbrai/otak
tengah.

 Cairan Serebrospinal
Cairan serebrospinal atau CSF berperan dalam melindungi otak, menjaga
keseimbangan bahan-bahan kimia Susunan Syaraf Pusat. CSF dibentuk dalam
pleksus koroides pada ventrikel lateral, tiga dan empat dengan kombinasi proses
diffusi dan transport aktif. Pleksus koroid menseleksi komponen darah yang dapat
melewati membrannya ke ventrikel (tidak untuk Sel Darah Merah, protein dengan
molekull besar). Yang dapat lewat: protein berukuran kecil, oksigen,
karbondioksida, Na, K, Ca, Mg, Cl, glukosa dan sejumlah kecil Sel Darah Putih.

 Perjalanan CSF
CSF dibentuk di Ventrikel lateral, lalu melalui interventrikuler foramen masuk ke
ventrikel III dan melalui Aqua Duktus CSF mengalir ke Ventrikel IV. Di ventrikel
IV erdapat 3 buah lubang terbuka di dasar ventrikel 4. Melalui ketiga lubang
tersebut CSF mengalir ke Subarachnoid spaces ( cisterna magna) disebelah
medulla, aliran berlanjut ke Spinal lalu ke lumbal sisterna. Sebagian naik lagi ke
otak melelui subarachnoid spaces masuk ke vili arachnoid dan sinus sagital
superior.

 Cerebro Spinal Fluid (CSF)


Vili arachnoid memiliki katup yang sensitif dengan tekanan dengan sistem satu
arah. CSF selalu diperbarui sekitar 3 kali dalam sehari.
 Nutrisi otak
Sebanyak 20% oksigen dari seluruh kebutuhan tubuh digunakan oleh otak.
Kebutuhan oksigen tinggi saat otak istirahat. Otak mendapatkan nutrisi hanya dari
darah. Otak membutuhkan Oksigen dan glukosa setiap saat tetapi otak tidak
memiliki kemampuan untuk menyimpan cadangan.
 Dampak Kekurangan Nutrisi pada otak
Kekurangan oksigen dan glukosa pada otak menyebabkan kerusakan yang lebih
cepat dibandingkan pada jaringan lain. Kekurangan dalam beberapa menit dapat
menyebabkan kerusakan yang menetap.

 Batang Otak
Berbatasan dengan medula spinalis dibagian bawah dan diensepalon dibagian
atas. Sedikit menyempit saat keluar dari tengkorak melalui foramen magnum
untuk bersatu dengan medula spinalis. Batang otak memiliki fungsi yang sangat
penting termasuk traktus yang panjang dari jalur asenden dan desenden. Jaringan
dari badan sel dan serabutnya dari formatio retikularis terdapat disini, yang sangat
berperan penting dalam mempertahankan hidup. Seluruh syaraf kranial keculai
olfaktorius dan optikus keluar dari batang otak.

Formatio Retikularis
Terbagi kedalam jalur asenden, jalur desenden dan nervus kranialis. Formatio
retikularis terbentang sepanjang batang otak, dengan akson terbentang menuju
diensepalon dan medula spinalis. Memiliki sekiar 30.000 sinaps. Lesi pada
formatio retikularis dapat menyebabkan koma sampai berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun. Neuron dalam Formatio Retikularis dikelompokan sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
RF memiliki pusat respirasi dan cardiovaskuler yang berperan dalam pengaturan
pernafasan, nadi dan perubahan diameter Pembuluh Darah. Jalur asenden menuju
serebrum bergabung dengan RAS (reticular activating system) yang berperan
dalam pengaturan siklus terjaga dan tidur.
Medulla Oblongata
Medulla oblongata merupakan bagian yang vital dalam pengaturan jantung,
vasomotor/ kontriksi dan dilatasi pembuluh darah dan pusat pernafasan. Medulla
Oblongata memonitor kadar CO2 yang berperan dalam pengaturan pernafasan,
mengatur muntah, bersin, batuk dan menelan. Dibagian ventral terdapat pyramid
yang merupakan jalur motorik dari serebral ke spinal. Jalur di pyramid menyilang
(pyramidal decussation) sehingga dibawah medulla keadaan motorik tubuh
dikontrol oleh bagian yang berlawanan dalam hemisfer serebri.

 Pons
Terletak diatas Medulla, Pada bagian dorsal Terdapat Formatio Retikularis dan
nuklei syaraf kranial jalur asenden dan desenden. Dalam Formatio Retukularis
terdapat pusat apneu dan pneumotoxic yang membantu dalam pengaturan
pernafasan.

Midbrain/mesensepalon
Midbrain terdapat diatas pons. Terdapat pusat refleks yang membantu koordinasi
[ergerakan bila matadan kepala, membantu pengaturan mekanisme fokus pada
mata, mengatur respon pupil terhadap stimulus cahaya. Terdapat substansia nigra
yang beperan dalam pengaturan aktivitas motorik somatic.

 Serebelum
Serebelum berperan dalam fungsi keseimbangan. Secara terus menerus menerima
input dari otot, tendon, sendi dan organ vestibular(keseimbangan) dalam bentuk
proprioceptive input (kepekaan terhadap posisi tubuh yang satu dari yang
lainnya). Mengintegrasikan kontraksi otot satu dengan yang lain, mengatur tonus
otot.

 Serebrum
Serebrum Merupakan struktur terbesar dan paling rumit dalam sistem syaraf.
Terdapat dua hemisfer serebri yang Terdiri dari korteks yang merupakan substansi
abu-abu (gray matter), substansi putih dan ganglia basalis. Korteks terbagi
kedalam 6 lobus: frontal, parietal, temporal, oksipital, lilmbik dan insula/lobus
sentralis. Korteks serebri merupakan lapisan terluar dari serebrum, terdiri dari
substansi abu-abu. Banyak berperan dalam pengaturan aktivitas kehidupan yang
disadari.

Lobus Frontalis
Lobus frontalis merupakan area kontrol motorik terhadap pergerakan yang
disadari termasuk yang berkaitan dengan bicara. Aktivitas motorik: Area
Broadman 4(Primary motor cortex), area 6 (suplementary and premotor motor
cortex), area 8 (pergerakan mata) area 44 (area Brocca untuk bicara). Selain
control motorik lobus frontalis juga berperan dalam kontrol ekspresi emosi dan
perilaku, moral.

Lobus Parietalis
Lobus Parietalis berperan dalam sensasi umum, selera. Are 1,2,3 (integrasi sensasi
secara umum) 5,7,40 (apresiasi terhadap tekstur, berat, mengenali bentuk benda
yang dipegang).area 40 memiliki peran penting dalam body image/gambaran diri.
Area 43 (selera dalam hal pengecapan)

Lobus temporalis
Lobus temporalias merupakan pusat pendengaran, keseimbangan, emosi dan
memori. Terdapat area 41,42 yang berperan dalam pengaturan keseimbangan, area
39 yang berperan dalam Pemahaman terhadap bicara/kata-kata. Bagian anterior
lobus ini berperan dalam emosi, halusinasi, memori jangka pendek dari beberapa
menit s.d beberapa minggu atau bulan

Lobus Oksipitalis
Lobus Oksipitalis merupakan pusat penglihatan, pengaturan ekspresi. Terdapat
area 17 (area penglihatan utama), area 18,19 memaknai hasil penglihatan, area 39
memahami bahasa tulisan, area 22 memahami bahasa lisan dan area Wernicks
(39,22,40).

Insula
Insula berperan dalam pengaturan aktivitas gastrointestinal dan organ visceral
lainnya.

Limbik
Limbik berperan dalam pengaturan emolsi, perilaku, memori jangka pendek dan
penciuman.
 Dienceephalon
 Talamus
Talamus merupakan pusat prosesing dan relay semua input sensoris kecuali
penciuman. Talamus memiliki 4 area utama yaitu sistem sensoris, sistem motorik,
aktivitas neurofisiologius dan ekspresi korteks serebri. Talamus berhubungan
dengan sistem limbik dalam pengaturan ekspresi emosi, perilaku manusia yang
unik. Talamus berkaitan dengan proses berfikir, kreativitas, interpretasi dan
pemahaman bahasa lisan dan tulisan dan mengenali objek dengan cara
menyentuh.

Hipotalamus
Hipotalamus terletak dibawah thalamus, berdekatan dengan hipofisis.
Hipotalamus mengatur banyak fungsi tubuh untuk keseimbangan. Merupakan
pusat pengaturan dan koordinasi tertinggi dari sistem syaraf otonom, pengaturan
suhu, pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit
Pengaturan pola tidur dan terjaga, Berperan dalam pengaturan lapar dan keinginan
untuk makan yang dibantu dengan kadara glukosa, lemak dan protein dalam
tubuh, Respon perilaku berkaitan dengan emosi, Kontrol endokrin juga berperan
dalam respon seksual seperti Orgasme dan respon terhadap stimulus organ
seksual.
Epithalamus
Epitalamus terdiri dari 3 bagian: Trigonum habenulae, badan pineal, dan komisura
posterior.Trigonum habenulae mengandung serabut syaraf yang berhubungan
dengan midbrain, berperan sebagai pusat relay. Badan pineal (epiphysis) berperan
seperti kelanjar endokrin (neuroendokrin). Komisura posterior berhubungan
dengan midbrain

Ventral thalamus/subthalamus
Terletak dibagian ventral diensepalon, mengandung nuklei subtalamik

2.3 Saraf kranial


Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12 pasang saraf pada manusia yang
mencuat dari otak, berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang
belakang. Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari 12 pasang
saraf, 3 pasang memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik
(saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X).
Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga belakang,
lazimnya menggunakan angka romawi
Saraf-saraf ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada
di kepala dan leher manusia seperti mata, hidung, telinga, mulut dan lidah.
Pasangan I dan II mencuat dari otak besar, sementara yang lainnya mencuat
dari batang otak.
Saraf-saraf
kranial

Nomor Nama Jenis Fungsi

Menerima rangsang dari hidung


I Olfaktorius Sensori menghantarkannya ke otak untuk dip
sebagai sensasi bau

Menerima rangsang dari mata dan menghantarka


II Optik Sensori
ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual
III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata

IV Troklearis Motorik Menggerakkan beberapa otot mata


Sensori: Menerima rangsangan dari wajah u
V Trigeminus Gabungan diproses di otak sebagai sen
Motorik: Menggerakkan rahang
VI Abdusen Motorik Abduksi mata
Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior
untuk diproses di otak sebagai sensasi
VII Fasialis Gabungan
Motorik: Mengendalikan otot wajah u
menciptakan ekspresi wajah
Sensori sistem vestibular: Mengenda
keseimbangan
VIII Vestibulokoklearis Sensori
Sensori koklea: Menerima rangsang untuk dipros
otak sebagai suara
Sensori: Menerima rangsang dari bagian pos
IX Glosofaringeus Gabungan lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
Sensori: Menerima rangsang dari organ d
X Vagus Gabungan
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala
XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadari dan sistem saraf tak sadar (sistem
saraf otonom).Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh
otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak
antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya
SYARAF KRANIAL
Terdapat 12 pasang syaraf cranial yaitu:
1.SK I (olfactorius): S, Penciuman
2.SK II (Opticus): S, Penglihatan, input refleks fokusing dan konstriksi pupil di
limbik
3.SK III (Okulomotorius): M, Pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil dan
memfokuskan lensa
4.SK IV (Trochlearis): M, Pergerakan bola mata ke bawah
5.SK V (Trigeminus):
oV1(Syaraf optalmik): S, input dari kornea, rongga hidung bagian atas, kulit kepala
bagian frontal, dahi, bagian atas alis, konjungtiva kelenjar air mata
oV2 (Syaraf maksilari): S, input dari dagu, bibir atas, gigi atas, mukosa rongga
hidung, palatum, faring
oV3 (Syaraf Mandibular): S,M, input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah,
kulit di bawah dagu, mengunyah
6.SK VI (Abdusen): M, Pergerakan mata ke lateral
7.SK VII (Fasialis): S,M, Pengecapan, Salivasi, lakrimasi, pergerakan otot wajah
8.SK VIII(Vestibulocochlearis): Vestibular untuk keseimbangan, cochlearis untuk
pendengaran
9.SK IX(Glossofaringeus): S,M Pengecapan, sensasi lain dari lidah, salivasi dan
menelan
10.SK X (vagus): S,M, menelan, monitor kadar oksigen dan karbondioksida darah,
tekanan darah, kegiatan organ visceral lain
11.SK XI(Aksesorius): M, produksi suara di laring, Pergerakan kepala dan bahu,
muscle sense
12.SK XII(Hipoglosus): M, Pergerakan lidah saat bicara, mengunyah, muscle sense

Saraf Kranial
Saraf kranial adalah saraf-saraf yang langsung keluar dari otak, lain dengan saraf
spinal yang keluar dari segmen-segmen medula spinalis. Pada manusia, terdapat
dua belas pasang saraf kranial. Hanya pasangan saraf pertama dan kedua yang
keluar dari otak besar (cerebrum), sisanya 10 pasang saraf kranial keluar dari
batang otak.

Saraf Kranial I — Nervus Olfaktorius


Merupakan saraf sensoris, berasal dari telensefalon dengan inti di nukleus
olfaktorius anterior. Fungsinya adalah untuk menerima rangsang bau; terletak di
foramina olfaktorii di lempeng kribriform tulang ethmoid.
Saraf Kranial II – Nervus Optikus
Saraf sensoris yang berasal dari diensefalon dengan inti pada sel-sel ganglion
retina. Berfungsi untuk menghantarkan informasi visual ke otak; terletak di kanal
optik.

Saraf kranial III — Nervus Okulomotorius


Terutama bersifat motorik, berasal dari otak tengah dengan inti pada nukleus
okulomotorius, nukleus Edinger-Westpal. Fungsinya adalah mempersarafi otot
levator palpebra superior, rektus superior, rektus medial, rektus inferior, dan oblik
inferior, yang secara umum mempersarafi pergerakan bola mata; Juga
mempersarafi otot spincter pupil, dan otot-otot siliar tubuh. Terletak di fisura
orbita superior.

Saraf Kranial IV — Nervus trokhlearis


Terutama bersifat motorik, berasal dari otak tengah. Nervus troklearis
mempersarafi otot oblik superior, yang menggerakkan bola mata ke bawah, atau
berputar ke samping (pada aksis optik), dan intorts bola mata; Terletak di fisura
orbita superior.

Saraf Kranial V — Nervus Trigeminus


Merupakan saraf sensoris dan motoris. Berasal dari Pons. Inti sensoris pada
nukleus trigeminus, nukleus trigeminus spinal, nukleus trigeminus mesensefalik,
nukleus motorik trigeminus. Fungsinya untuk menerima rangsang dari wajah dan
mempersarafi otot-otot mastikasi; terletak di fisura orbita superior (saraf
oftalmikus – V1), foramen rotundum (saraf maxillaris – V2) dan foramen ovale
( saraf mandibularis – V3)

Saraf Kranial VI — Nervus Abdusen


Terutama bersifat motorik. Berasal dari margin posterior Pons denga inti di
nukleus abdusen. Nervus abdusen mempersarafi otot rektus lateral, yang berfungsi
untuk abduksi bola mata; terletak di fisura orbitalis superior.

Saraf Kranial VII — Nervus Facialis


Merupakan saraf sensoris dan motoris. Berasal dari Pons (sudut serebelopontin) di
atas olive. Inti di nukleus facialis , nukleus solitarius, nukleus salivarius superior.
Nervus facialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah, belly posterior otot-otot
digastrik, dan otot stapedius. Saraf sensoris menerima rangsang rasa dari 2/3
anterior lidah, dan mempersarafi kelenjar liur (kecuali kelenjar parotis) dan
kelenjar lakrimalis; terletak di kanalis akustikus internal, memanjang ke kanalis
facialis dan keluar di foramen stilomastoideus.

Saraf Kranial VIII — Nervus Vestibulokokhlearis (atau nervus vestibulo-auditorius


atau nervus statoakustikus)
Terutama bersifat sensoris. Terletak di lateral nervus facialis (sudut
serebelopontin). Inti pada vestibular, dan kokhlear. Menerima rangsang suara,
rotasi dan gravitasi (untuk keseimbangan dan gerakan tubuh). Lebih spesifik,
cabang vestibular membawa impuls untuk pendengaran; terletak di kanalis
akustikus interna.

Saraf Kranial IX — Nervus Glossofaringeus


Merupakan saraf motorik dan sensoris. Berasal dari medulla. Inti ambiguus, inti
salivarius inferior, inti solitarius. Nervus glossofaringeus menerima rangsang rasa
dari 1/3 belakang lidah, mempersarafi kelenjar parotis, dan mempersarafi gerakan
stilofaringeus. Beberapa sensasi juga di relay ke otak dari tonsila palatina. Sensasi
di relay ke talamus sisi yang berlawanan dan beberapa inti hipotalamik. terletak di
foramen jugularis.

Saraf Kranial X — Nervus Vagus


Merupakan saraf sensoris dan motoris. Keluar dari sulkus posterolateral medulla.
Inti ambiguus, inti vagal motor dorsal, inti solitarius. Nervus vagus mempersarafi
gerakan brakhiomotorik untuk hampir semua otot-otot faringeal dan laringeral
(kecuali otot stafilofaringeus, yang dipersarafi oleh nervus glossofaringeus);
nervus vagus juga sebagai serat parasimpatik untuk hampir semua organ-organ
viscera dada dan perut turun ke fleksura splenikus; dan nervus vagus juga
menerima sensasi rasa khusus dari epiglotis. Fungsi utama : mengontrol otot-otot
suara dan resonansi. Gejala kerusakan : disfagia (masalah menelan), insufisiensi
velofaringeal. Terletak di foramen jugularis.

Saraf Kranial XI — Nervus Asesorius (atau nervus asesorius kranialis atau nervus
asesorius spinalis)
Terutama bersifat motorik. Berasal dari akar kranial dan spinal. Inti ambiguus, inti
asesorium spinalis. Fungsi saraf ini untuk mengontrol otot sternokleidomastoideus
dan trapezius, bersama dengan fungsi nervus vagus. Contoh gejala kerusakan :
ketidakmampuah mengangkat bahu, gerakan kepala lemah; terletak di foramen
jugularis.

Saraf Kranial XII — Nervus Hipoglosus


Merupakan saraf motorik. Berasal dari medulla. inti hipoglosal. mempersarafi
otot-otot pergerakan lidah (kecuali otot palatoglossus yang dipersarafi nervus
vagus) dan otot-otot glossal lainnya. Penting untuk menelan (formasi bolus) dan
artikulasi bahasa. terletak di kanal hipoglosal.
2.4 Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang
keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar
dari sumsum tulang belakang.

Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:


 Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
 lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
 empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10.
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus yang
melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus
membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas
maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak
yang paling penting.
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf gabungan. Berdasarkan
asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12
pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan satu
pasang saraf ekor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus.
Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut :
a. Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi
bagian leher, bahu, dan diafragma.
b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
2.5 Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun
dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem
ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang
kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal
ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion
disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak
pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di
sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga
mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai
urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang
dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis).
Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama
cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum
sambung.

Secara garis besar otak dapat dibagi kedalam 4 bagian besar yaitu batang otak,
serebellum, serebrum dan diencephalon. Batang otak terdiri atas Medulla
Oblongata, Pons dan otak tengah. Diencephalon terdiri atas Talamus,
Hipotalamus, Epitalamus dan Subtalamus atau disebut juga Ventral thalamus.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris:
central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.
Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12 pasang saraf pada manusia yang
mencuat dari otak, berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang
belakang. Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari 12 pasang
saraf, 3 pasang memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik
(saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X).
Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga belakang,
lazimnya menggunakan angka romawi
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun
dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Sistem saraf
otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi
ganglion

DAFTAR PUSTAKA
Syaripudin. 2009. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: Salemba
http://www.otak.com
id.wikipedia.org/wiki/Otak
Makalah Anatomi Fisiologi Sistem Saraf

DASAR – DASAR NEUROLOGI


Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
( Kelompok 2 )

Oleh :
Riza Febriyanti
Eldasnawati
Ima Fitriani
Monaraisa
Adi Suwirno
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
2013

DAFTAR ISI
Daftar
Isi.........................................................................................................
2
Kata
Pengantar................................................................................................
3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................... 4
1.2 Rumuasan Masalah.................................................................... 4
1.3 Tujuan........................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Fisiologi Sistem
Saraf ................................................ 5
2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
Pusat....................................... 6
2.3 Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
Tepi........................................ 13
2.4 Anatomi Fisiologi Sistem Saraf
Otonom.................................. 15

BAB III PENUTUP


3.1
Kesimpulan................................................................................ 17
3.2 Kritik dan
Saran......................................................................... 17

Daftar
Pustaka...............................................................................................
18
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan
kesehatan kepada kami sehingga kami dapat mendiskusikan dan menyelesaikan
makalah dengan judul materi “Anatomi Fisiologi Sistem Saraf“ yang diambil
dari salah satu materi perkuliahan yaitu Dasar – Dasar Neurologi.
Didalam makalah ini penulis membahas mengenai anatomi dan fisiologi
atau bagian dan fungsi sistem saraf itu sendiri.Sistem saraf tersebut diantaranya
sistem saraf pusat,saraf tepi dan saraf otonom.
Mudah – mudahan dengan mempelajari materi – materi yang ada dalam
makalah ini menambah wawasan pembaca mengenai materi yang di paparkan
sebagai salah satu materi pokok dalam mata kuliah Dasar – Dasar Neurologi .
Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca,agar nantinya
penulis dapat memperbaiki kesalahan – kesalahan dan kekurangan pada makalah
ini.

Padang , 18 Februari
2013

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mata kuliah dasar – dasar neurologi kita harus mengetahui segala
sesuatu yang berhubungan dengan neurologi atau ilmu yang mempelajari
saraf,pengetahuan ini nantinya juga sangat berguna bagi para calon
pendidik,terutama untuk pendidikan luar biasa.Karna anak yang terlahir dengan
kebutuhan khusus sangat di pengaruhi oleh keaadan neurologi mereka,dan hal
tersebutlah yang melatarbelakangi kenapa materi ini wajib untuk di pahami dan di
mengerti.Karna nantinya kita akan melihat fakta – fakta di lapangan mengenai
anak – anak yang mengalami kebutuhan khusus tersebut,dan kita nantinya juga
dapat mengetahui saraf apa terganggu pada tubuh mereka.Untuk mengetahui itu
kita perlu mempelajari dan memahami sistem saraf itu sendiri,dan juga bagian –
bagian dari saraf itu sendiri serta fungsi masing – masing dari bagian saraf
tersebut.Sehingga nantinya ketika kita sebagai pendidik turun kelapangan dan
melihat fakta yang terjadi mengenai anak – anak yag mengalami khusus kita
tahu,apa yang menyebabkan mereka seperni ini, dan bagian saraf apa yag
terganggu pada peserta didik kita nantinya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem saraf ?
b. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem saraf pusat ?
c. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem saraf tepi ?
d. Apa saja anatomi dan fisiologi sistem saraf otonom ?

1.3 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam makalah ini nantinya pembaca dapat
mengetahui bagian – bagian dari sitem saraf serta fungsi masing – masign dari
sistem saraf yang terdiri dari sistem saraf pusat,sistem saraf tepi,dan sistem saraf
otonom. Dan juga nantinya dapat mengetahui fungsi saraf apa yang terganggu
pada anak yang mengalami kebutuhan khususdi lapangan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Saraf


Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem
koordinasi yang bertugas menerima rangsangan,menghantarkan rangsangan ke
seluruh bagian tubuh,serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.
Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera,pengolah rangsangan
dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi
rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (eksternal) misalnya
suara,cahaya,bau, panas,dingin,manis,pahit dan sebagainya.Sedangkan
rangsangan yang berasal dari dalam tubuh disebut juga rangsangan
internal,misalnya rasa haus,lapar,dan nyeri.

Gambar 1.1

Pada gambar 1.1 di jelaskan bahwa sensor yang diterima melalui reseptor
masuk melaui Sistem saraf perifer,saraf perifer adalah bagian dari
sistem saraf yang terdiri dari sel – sel yang membawa informasi ke (sel
saraf sensorik) dan dari (sel saraf motorik) sistem saraf pusat (SSP).Sel – sel
sistem saraf sensorik mengirim informasi ke SSP dari organ-organ internal atau
dari rangsangan eksternal. Sel-sel sistem saraf motorik membawa informasi dari
SSP ke organ, otot, dan kelenjar. Saraf perifer meliputi 12 saraf kranial, saraf
tulang belakang, dan saraf otonom yang mengatur otot jantung, otot-otot di
dinding pembuluh darah, dan kelenjar. Kemudian di olah didalam sistem saraf
pusat yang terdiri dari otak dan sum – sum tulang belakang .

2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Pusat


Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat.
Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk
membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke
otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari :
A. Otak
Gambar 1.2

Otak dilindungi oleh tulang tengkorak serta dibungkus membran jaringan


ikat yang disebut meninges. Meninges terdiri dari 3 lapisan yaitu :
a. Dura mater adalah meninges luar, terdiri atas jaringan ikat padat. Dura mater
dipisahkan dari araknoid oleh celah sempit, disebut ruang subdural. Permukaan
dalam dan luar dura mater dilapisi epitel selapis gepeng yang asalnya dari
mesenkim.
b. Arachnoidea mater bentuknya seperti jaring laba-laba. Terdiri atas jaringan ikat
tanpa pembuluh darah. Permukaannya dilapisi oleh epitel selapis gepeng.
Memiliki 2 komponen, yaitu lapisan yang berkontak dengan dura mater dan
sebuah sistem trabekel yang menghubungkan lapisan itu dengan pia mater.Rongga
di antara trabekel membentuk ruang subaraknoid, yang terisi cairan serebrospinal
(CSF). Pada beberapa daerah, araknoid menerobos dura mater, membentuk
juluran-juluran yang berakhir pada sinus venosus dalam dura mater. Juluran ini
(yang dilapisi oleh sel-sel endotel dari vena) disebut vili araknoid, fungsinya ialah
untuk menyerap cairan serebrospinal ke dalam darah dari sinus venosus.
c. Pia mater terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh
darah. Pia mater dilapisi oleh sel-sel gepeng yang berasal dari mesenkim. Pia
mater menyusuri seluruh lekuk permukaan SSP dan menyusup ke dalamnya untuk
jarak tertentu bersama pembuluh darah. Pembuluh darah menembus SSP melalui
terowongan yang dilapisi oleh pia mater, disebut ruang perivaskular. Pia mater
lenyap sebelum pembuluh darah ditransformasi menjadi kapiler.
Bagian – bagian otak :
1. Korteks cerebrum (cerebral cortex)
fungsinya :
 Persepsi sensorik
 Kontrol gerakan volunteer
 Kemampuan berbahasa
 Sifat dan kepribadian
 Berpikir, memori, pembuatan keputusan, kreatifitas, dan kesadaran diri

2. Ganglia basalis
 Koordinasi gerakan berulang dan lambat
 Supresi gerakan yang tidak dibutuhkan
3. Thalamus

 Stasiun relay input sensorik


 Kesadaran terhadap sensasi
 Kesadaran
 Berperan dalam control motorik

4. Hipothalamus
 Regulasi fungsi homeostatic seperti control suhu, rasa haus, pengeluaran urin,
dan rasa lapar
 Penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin
 Pengatur emosi dan pola sifat dasar

5. Cerebellum
 Keseimbangan
 Pengaturan tonus otot
 Koordinasi pergerakan

6. Batang otak (mesenchepalon, pons, dan medulla oblongata)


 Tempat keluar nervus cranialis
 Pusat pernapasan, kardiovaskular, dan pencernaan
 Pengaturan refleks otot yang berhubungan dengan kesembangan dan postur
 Penerima dan pengintregasi input sinaptik dari medulla spinalis, aktivasi korteks
cerebrum
 Pengatur siklus tidur
Secara umum, terdapat 4 lobus pada otak yaitu lobus frontalis, parietalis,
temporalis, dan occipital. Tabel di bawah ini menjabarkan fungsi korteks serebri
masing-masing lobus.

Lobus Letak Fungsi


Frontalis Anterior sulkus 1. Aktivitas motorik volunter pada sisi
frontalis tubuh yang berlawanan (terletak di gyrus
presentralis).
2. Sebagai area bicara motorik yang sering
disebut area broca (terletak di gyrus frontalis
inferior).
3. Elaborasi pikiran
Parietalis Di sulkus sentralis Bertanggung jawab dalam area sensoris yaitu
menerima dan mengintreprestasikan sensasi
nyeri, raba, tekanan dari permukaan tubuh
(terletak di gyrus postsentralis).
Temporalis Di sebelah lateral Menerima dan menginterprestasikan suara.
Area wernicke yang berfungsi sebagai area
pemahaman bahasa (asosiasi) afasia reseptif.
Occipitalis Posterior occipital Area visual primer yang berfungsi menerima
informasi dari retina mata.
Area asosiasi visual yang berperan untuk
menginterprestasikan pengalaman visual.
Bagian otak lainnya :

a. Otak besar (cerebrum)

Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari
dua belahan (hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Belahan kiri
mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian
kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi
badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan
neurit. Otak besar merupakan saraf pusat yang utama.Setiap aktivitas akan
dikendalikan oleh bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi),
berhubungan dengan kemampuan berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan
ubun-ubun mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa. Daerah belakang
kepala merupakan pusat penglihatan dan memori tentang apa yang dilihat. Daerah
ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk merasakan dingin,
panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga sebagai pusat
pendengaran.

b.Otak tengah (midbrain)

Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak
tengah berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat kelopak
mata, refleks penyempitan pupil mata.

c. Otak belakang (hindbrain)

Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu :

- Jembatan Varol (pons Varolli),


Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan
otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar.
- Otak kecil (serebelum),
Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang. Otak kecil berperan
sebagai pusat keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan
rangka.
- Sumsum lanjutan (medula oblongata).
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat
pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah,
suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata
berkedip.
Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang otak.

B. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)


Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang
belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang sampai tulang
punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang kedua (canalis centralis
vertebrae). Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks,
penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls
motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang punggung terdapat sumsum
punggung dan cairan serebrospinal. Pada potongan melintang bentuk sumsum
tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar berwarna putih sedang
bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih karena
mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian
dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H),
yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron
motorik dengan akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke
punggung disebut sayap dorsal, mengandung badan neuron sensorik.
Saat memasuki medulla spinalis, serabut saraf sensorik akan dipisahkan
menjadi tractus di substansia alba. Beberapa serabut saraf berperan
menghubungkan segmen-segmen medulla spinalis sedangakn serabut yang lain
naik menuju ke otak. Berkas serabut saraf yang berjalan menuju otak inilah yang
disebut tractus ascenden. Tractus ascenden menghantarkan informasi aferen baik
yang disadari maupun tidak. Informasi ini dapat dibagi menjadi informasi
eksteroseptif (input dari luar tubuh seperti nyeri, suhu dll.) dan proprioreseptif
(input dari dalam tubuh seperti dari otot atau sendi). Berikut nama tractus
ascenden dan rangsang yang dibawa:
1. Tractus spinothalamicus lateralis : jaras nyeri dan suhu.
2. Tractus spinothalamicus anterior : jaras raba dan tekanan ringan.
3. Tractus spinocerebellaris posterior : jaras sensasi sendi otot ke
cerebellum.
4. Tractus spinocerebellaris anterior : jaras sensasi sendi otot ke
cerebellum.
5. Tractus cuneocerebellaris : jaras sensasi sendi otot ke
cerebellum.
6. Tractus spinotectalis : jaras refleks spinovisual
7. Tractus spinoreticularis : mempengaruhi kesadaran.
Tractus descenden merupakan serabut saraf yang turun di dalam substansia
alba dari berbagai pusat saraf. Berikut nama tractus descenden dan fungsinya:
1. Tractus corticospinalis :jaras gerakan volunter
2. Tractus reticulospinalis : memfasilitasi dan menghambat
aktivitas refleks dan gerakan
volunter.
3. Tractus tectospinalis : respon stimulus visual.
4. Tractus rubrospinalis : antigravitasi
5. Tractus vestibulospinalis : memfasilitasi otot ekstensor, menghambat
otot fleksor dan keseimbangan.
6. Tractus olivospinalis : belum diketahui, berhubungan dengan
aktivitas otot

2.2 Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Tepi

Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah lanjutan
dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf
pusat. Saraf perifer meliputi 12 saraf kranial, saraf tulang belakang, dan saraf
otonom yang mengatur otot jantung, otot-otot di dinding pembuluh darah, dan
kelenjar.
Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Sistem saraf sadar atau somatik
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau
dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar
dibedakan menjadi dua yaitu:
sistem saraf kepala (kranial) yang terdiri dari :

sistem saraf tulang belakang (spinal) yang terdiri dari :

Jumlah Medula spinalis Menuju


daerah
7 pasang Serviks Kulit kepala, leher dan otot
tangan
12 pasang Punggung Organ-organ dalam
5 pasang Lumbal/pinggang Paha
5 pasang Sakral/kelangkang Otot betis, kaki dan jari kaki
1 pasang Koksigeal Sekitar tulang ekor

b. Sistem saraf tak sadar


Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari
atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur
oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung.
Sistem saraf otonom terdiri atas :
 sistem saraf simpatik
Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf
preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem
saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum
tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah untuk mempercepat
denyut jantung, memperlebar pembuluh darah, memperlebar bronkus,
mempertinggi tekanan darah, memperlambat gerak peristaltis, memperlebar pupil,
menghambat sekresi empedu, menurunkan sekresi ludah, dan meningkatkan
sekresi adrenalin. Sistem ini mengatur fungsi kelenjar keringat dan merangsang
sekresi glukosa dalam hati. Sistem saraf simpatik diaktifkan terutama dalam
kondisi stres. Bandingkan sistem saraf parasimpatik.
 sistem saraf parasimpatik.
Sistem saraf parasimpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang cenderung
bertindak berlawanan terhadap sistem saraf simpatik. Sistem saraf parasipatik
disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar
dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-
jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh.
Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi
sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi
mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan
memperlambat denyut jantung

2.3 Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja
tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang
belakang. Sistem saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur
kegiatan organ-organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar
keringat, otot polos sistem pencernaan, otot polos pembuluh darah. Berdasarkan
sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua yaitu saraf simpatik
dan saraf parasimpatik. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di
sepanjang tulang belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang,
sehingga memilki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang
panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju ganglion dan
serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut post-ganglion. Saraf
parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion yang
tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan
mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut. Saraf
parasimpatik memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-
ganglion pendek. Saraf simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama
tetapi pengaruh kerjanya berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.
Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik
mempercepat denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang
ereksi, memperkecil diameter pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil
bronkus dan mengembangkan kantung kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat
memperlambat denyut jantung, mempercepat proses pencernaan, menghambat
ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri, memperkecil pupil, mempebesar
bronkus dan mengerutkan kantung kemih.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang
bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian
tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan
penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan
oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang
datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Setiap impuls saraf akan berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri dari sistem
saraf sadar dan sistem saraf tak sadar atau sistem saraf otonom, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada skema berikut:

3.2 Kritik dan Saran


Setelah membaca dan memahami materi yang ada dalam makalah
ini,gambar yang kami sajikan masih belum cukup lengkap.Jadi pembaca silakan
menambahkan isi materi kepada kelompok kami. Dan juga disarankan untuk
membandingkan materi yang ada dalam makalah dengan buku sumber yang
ada.Karena sebagai penulis kami hanyalah manusia yang tidak luput dari
kesalahan, baik itu kesalahan dalam penyampaian materi ataupun pengetikan.

Daftar Pustaka
Iswari. Mega.2010. Anatomi Fisiologi dan Dasar Neurologi (Dasar Ilmu Faal
dan Saraf untuk Pendidikan Luar Biasa). Padang : UNP Press
Pearce. Evelyn.C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.
Jakarta :PT. Gramedia

Diakses pada 14 februari 2013 : http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-


DU.KONTEN/edukasi.net/SMA/Biologi/Sistem.Saraf.Manusia/materi5.html

Daftar gambar diakses pada 9 februari 2013 :


http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0086%20Bio%202-9e.htm
Makalah Sistem Saraf

Post under study di 20.29 Diposkan oleh Iecha Yasha's Blog


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Saraf” ini dengan lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Biomedik Fisiologi.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh
dari buku panduan, serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan
“Sistem Saraf”.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pengajar matakuliah “Biomedik


Fisiologi” atas bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas, juga kepada rekan-
rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Jember, 10 Juni 2011

Penyusun

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa


penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan
perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja
sistem saraf adalah sel saraf atau neuron.

Cara Kerja Sistem Saraf


Pada sistem saraf ada bagian-bagian yang disebut :
a. Reseptor : alat untuk menerima rangsang biasanya berupa alat indra
b. Efektor : alat untuk menanggapi rangsang berupa otot dan kelenjar
c. Sel Saraf Sensoris : serabut saraf yang membawa rangsang ke otak
d. Sel saraf Motorik : serabut saraf yang membawa rangsang dari otak
e. Sel Saraf Konektor : sel saraf motorik atau sel saraf satu dengan sel saraf lain.

Skema terjadinya gerak sadar

Rangsang -reseptor – sel saraf sensorik – otak-sel saraf motorik-efektor-


tanggapan

Sistem Hormon

Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan


menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan
hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi
menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi
organ-organ yang menjadi sasarnnya. Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan
kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormone yang letaknya di
otak.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini kami
dapat memperoleh hasil yang diinginkan, maka kami mengemukakan beberapa
rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut adalah “Pembahasan dari Apa yang
Ada dalam Sistem Saraf”.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:

a.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomedik Fisiologi.


b.Untuk menambah pengetahuan tentang Sistem Saraf.
c.Untuk mengetahui tentang apa saja yang ada dalam Sistem Saraf

1.4 Manfaat

Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah:


a.Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Biomedik Fisiologi.
b.Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang dimaksud sesuai dengan tema yang
dibahas.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Sistem Saraf

Sistem syaraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan sel-sel
khusus yang disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan
mengirimkan sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan
sistem saraf terdiri dari dua bagian, pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari neuron
sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf menghubungkan
mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling
berhubungan melalui jalur saraf yang kompleks. Di sistem saraf enterik, suatu
subsistem dari sistem saraf perifer, memiliki kapasitas, bahkan ketika dipisahkan
dari sisa dari sistem saraf melalui sambungan primer oleh saraf vagus, untuk
berfungsi dengan mandiri dalam mengendalikan sistem gastrointestinal.

Neuron mengirimkan sinyal ke sel lain sebagai gelombang elektrokimia


perjalanan sepanjang serat tipis yang disebut akson, yang menyebabkan zat kimia
yang disebut neurotransmitter yang akan dirilis di persimpangan yang disebut
sinapsis. Sebuah sel yang menerima sinyal sinaptik mungkin bersemangat,
terhambat, atau sebaliknya dimodulasi. Sensory neuron diaktifkan oleh
rangsangan fisik menimpa mereka, dan mengirim sinyal yang menginformasikan
sistem saraf pusat negara bagian tubuh dan lingkungan eksternal. Motor neuron,
terletak baik dalam sistem saraf pusat atau di perifer ganglia, menghubungkan
sistem saraf otot atau organ-organ efektor lain. Sentral neuron, yang pada
vertebrata sangat lebih banyak daripada jenis lain, membuat semua input dan
output mereka koneksi dengan neuron lain. Interaksi dari semua jenis bentuk
neuron sirkuit neural yang menghasilkan suatu organisme persepsi dari dunia dan
menentukan perilaku. Seiring dengan neuron, sistem saraf mengandung sel-sel
khusus lainnya yang disebut sel-sel glial (atau hanya glia), yang menyediakan
dukungan struktural dan metabolik.

Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas


menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh
sistem saraf, yaitu:
• Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang
bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
• Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas
serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang
memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
• Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh
penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
PETA PIKIRAN SARAF MANUSIA

1. Sel Saraf (Neuron)


Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel
saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan
golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum
endoplasma tempat transportasi sintesis protein.

b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus
yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin
yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan
membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan
membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma
yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus
oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi
mempercepat jalannya rangsangan.

Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan
fungsinya, yaitu:

a.Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari
reseptor yaitu alat indera.
b.Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke
efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima
dari otak dan sumsum tulang belakang.
c.Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf
satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum
tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel
saraf motorik. Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling berhubungan.
Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini terletak antara
dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan kantung-kantung yang
berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim kolinesterase. Zat-zat tersebut
berperan dalam mentransfer impuls pada sinapsis.

2. Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan
luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai
serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.

Contoh rangsangan adalah sebagai berikut.


a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
d. Suatu benda yang menarik perhatian.
e. Suara bising.
f. Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.

Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan


menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor.

Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
panjang.
Bagannya adalah sebagai berikut:
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan sangat singkat dan tidak
melewati otak.

Bagannya sebagai berikut:

Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:

a. Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu


b. Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk
ke mata.
c. Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
d. Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
e. Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi

3. Susunan Sistem Saraf


Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan
sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

a.Sistem Saraf Pusat:

Otak

Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari
segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih
kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum),
otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak besar merupakan pusat pengendali
kegiatan tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu
belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan pada otak tersebut
disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan
tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan
bagian tubuh sebelah kanan.
Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar.
Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan
dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri
dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika
seseorang akan melakukan kegiatan.
Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak tengah. Batang otak
terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara
otak besar dan otak kecil. Batang otak disebut dengan sumsum lanjutan atau
sumsum penghubung. Batang otak terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam
dan luar berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar
berwarna putih, berisi neurit dan dendrit. Fungsi dari batang otak adalah mengatur
refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan,
darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang,


mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua.
Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana
putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut saraf
dan lapisan dalam mengandung badan saraf.
Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan
saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke
otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

b.Sistem Saraf Tepi:

Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke
sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi
membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari
lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan
sistem saraf otonom.

Sistem saraf somatis

Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf
sumsum tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ
tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf sumsum tulang belakang
keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-
bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik.
Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf
pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat
memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh
di bawah pengaruh sistem ini.

Contoh dari sistem saraf somatis adalah sebagai berikut:

Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke
otak. Otak menterjemah- kan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki
untuk berjalan mendekati pintu dan meng- isyaratkan ke tangan untuk
membukakan pintu.
Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan
informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk
menghidupkan kipas angin.
Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan informasi
tersebut
ke otak, otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan mengisyaratkan
tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar.

Sistem saraf otonom

Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari
atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita. Jaringan dan organ tubuh diatur
oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf
otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf
preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem
saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum
tulang belakang.

Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut.

Mempercepat denyut jantung


Memperlebar pembuluh darah
Memperlebar bronkus
Mempertinggi tekanan darah
Memperlambat gerak peristaltis
Memperlebar pupil
Menghambat sekresi empedu
Menurunkan sekresi ludah
Meningkatkan sekresi adrenalin.

Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena
saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf
parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion
yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang
dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi
sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi
mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan
memperlambat denyut jantung.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa


penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan
perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja
sistem saraf adalah sel saraf atau neuron
Berdasarkan peranannya, sistem saraf manusia dibedakan menjadi 2, yaitu, sistem
saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Sistem saraf sadar berfungsi, mengatur
semua aktivitas tubuh yang kita sadari. sedangkan, sistem saraf tak sadar
berfungsi, mengatur semua aktiivitas tubuh yang tidak kita sadari.

DAFTAR PUSTAKA

^ “Nervous System”. Columbia Encyclopedia. Columbia University Press.


http://grandmall10.wordpress.com/2010/03/02/sistem-saraf-manusia/

^ a b c d e f Kandel ER, Schwartz JH, Jessel TM, ed (2000). “Ch. 2: Nerve cells
and behavior”. Principles of Neural Science. McGraw-Hill Professional. ISBN
9780838577011.

http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-saraf-manusia.html

^ Finger S (2001). “Ch. 1: The brain in antiquity”. Origins of neuroscience: a


history of explorations into brain function. Oxford Univ. Press. ISBN
9780195146943. ^ Finger, pp. 43–50

^ a b Sakarya O, Armstrong KA, Adamska M, et al. (2007). “A post-synaptic


scaffold at the origin of the animal kingdom”. PLoS ONE 2 (6): e506.
doi:10.1371/journal.pone.0000506. PMID 17551586.

http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-biologi/sistem-saraf-manusia/

Anda mungkin juga menyukai