Anda di halaman 1dari 2

Jaringan Saraf :

Struktur dan Fungsi Jaringan Saraf- Jaringan saraf tersusun oleh sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron
ini banyak dan bercabang-cabang, menghubungkan jaringan satu dengan yang lain. Setiap sel saraf terdiri atas
badan sel saraf, akson (neurit), dendrit, dan selubung saraf. Badan sel-sel saraf kemudian berkumpul
membentuk ganglion. Ganglion-ganglion ini letaknya hanya pada tempat tertentu, yaitu di kiri dan kanan
sumsum tulang belakang.
Jalannya impuls dimulai dari adanya rangsangan atau stimulan dari luar yang ditangkap oleh dendrit, kemudian
dilanjutkan ke badan sel. Dari badan sel impuls akan diteruskan ke akson (neurit). Akson inilah yang akan
menyampaikan impuls ke sel-sel saraf yang akhirnya disampaikan ke organ efektor. Jaringan saraf dibentuk oleh
sel saraf yang disebut neuron. Neuron terdiri atas badan sel dan serabut sel. Serabut sel terdiri
atas dendrit dan akson (Gambar 3.7). Badan sel berkumpul di pusat saraf dan ganglion (kumpulan badan sel
saraf).

Gambar 3.7 (a) Sel saraf dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron dengan pembesaran 3.600x. (b)
Struktur sel saraf dengan bagian-bagiannya.
Dendrit membawa rangsang menuju badan sel, sedangkan akson membawa impuls rangsang dari badan sel ke
neuron lain atau otot. Akson dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung mielin. Selubung tersebut
adalah perluasan membran sel yang mengiringi akson. Di bagian tertentu, selubung mielin menipis, kemudian
menebal kembali. Bagian selubung mielin yang menipis tersebut dinamakan nodus Ranvier. Nodus ini sangat
berperan untuk penguatan dan percepatan pengiriman impuls saraf. Berdasarkan cara neuron mengirimkan
rangsang, neuron dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1.

Neuron aferen, Saraf sensorik bertugas menghantarkan rangsang dari organ penerima rangsang
(reseptor) ke pusat susunan saraf yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Sekelompok badan sel neuron
sensorik berkumpul membentuk ganglion yang berlanjut ke sumsum tulang belakang. Akson euron sensori
membawa rangsangan menuju ke jaringan saraf pusat, baik sum-sum tulang belakang atau otak. Oleh karena
itu, penerima rangsang ini sering disebut juga neuron sensorik.

2.

Neuron intermedier, penghubung antara neuron aferen dan neuron eferen. Neuron intermedier
terdapat di sistem saraf pusat. Neuron intermedier meneruskan rangsang dari neuron aferen ke neuron eferen,
atau ke neuron intermedier yang lain.

3.

Neuron eferen, meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier. Pesan yang dikirim
menentukan tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron aferen. Dendrit dari neuron eferen
menempel di otot sehingga sering disebut juga neuron motorik.

Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan ganglion. Ganglion adalah kumpulan badan sel saraf yang letaknya
tertentu, misalnya di kiri-kanan sumsum tulang belakang. Sel saraf mempunyai beberapa fungsi berikut.
a. Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
b. Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf maupun sebaliknya (konduktivitas).
c. Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau menghindar.

Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang. Jaringan ini berasal
dari lapisan ektoderm.
Jaringan ini terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistem saraf
tepi. Sel dibagi menjadi dua macam, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Sel yang
mengkhususkan diri untuk penerimaan dan transmisi rangsangan disebut neuron. Sedangkan, sel glia
merupakan sel-sel yang menunjang dan melindungi neuron.
Suatu neuron terdiri atas badan sel yang membesar secara khas dan mempunyai nukleus dan dua atau
lebih penjuluran sitoplasma, serabut saraf, dan jalur yang dilewati rangsangan.
Lebar serabut saraf berkisar antara beberapa mikrometer sampai 30 atau 40 mikrometer dan
panjangnya berkisar dari 1 mm sampai 1 meter lebih (pada hewan besar, seperti kuda). Ada dua jenis
serabut saraf, yaitu akson yang meneruskan rangsangan menjauhi badan sel, dan dendrit yang
mendekati atau membawanya ke badan sel.
Pertautan antara akson suatu neuron dan dendrit dari neuron lainnya di dalam rantai itu
disebutsinapsis. Pada sinapsis, akson dan dendrit sebenarnya tidak saling menyentuh, tetapi di antara
kedua penjuluran tersebut terdapat celah sempit.
Transmisi suatu rangsangan melalui sinapsis memerlukan mekanisme yang berbeda dengan transmisi
dalam serabut saraf. Suatu rangsangan hanya dapat melewati sinapsis jika datang dari akson menuju
dendrit. Jadi, sinapsis berfungsi sebagai katup yang mencegah arus balik dari impuls. Tiap serabut
saraf akson atau dendrit dikelilingi oleh neurilema atau lapisan mielin.
Neurilema adalah membran halus transparan berbentuk tabung yang terbentuk dari sel-sel yang
membungkus serabut. Lapisan mielin terbuat dari bahan lemak nonselular yang membentuk lapisan
putih mengkilat antara serabut dan neurilema. Pada selubung mielin terdapat sel schwann yang
berfungsi membentuk selubung mielin baru. Bagian akson yang tertutupi oleh selubung mielin
disebut nodus renvier.

Anda mungkin juga menyukai