1
SISTEM SARAF
Termasuk sistem pengendali
Sistem saraf adalah pemula kegiatan otot tubuh &
pengatur fungsi mental dan fisik
Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi
menerima data, mengolahnya, menentukan respon dan
memberi perintah ke setiap organ tubuh untuk
melakukan tindakan yang penting demi keadaan
homeostasis
Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls
elektrokimia
Homeostasis : Pengaturan ketenangan internal dan pemeliharaan
kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan pada lingkungan
sekitarnya.
2
FUNGSI SISTEM SARAF
• Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di
sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat indera
terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus sebagai
penginput data
• Fungsi intergrasi
Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar,
interpretasi oleh CNS (Central Nervous System), mengatur
informasi dan mengintegrasikan dengan informasi yang telah
ada untuk menentukan jenis respon yang akan diberikan
• Fungsi koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk
mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2,
menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi
3
KOMPOSISI SISTEM SARAF
Sistem saraf terdiri dari neuron/sel saraf & neuroglia/sel
glia
Sel saraf berfungsi menghantarkan impuls, dari lingkungan
atau dalam tubuh & respon akan disampaikan ke sel saraf
atau organ lainnya. Tidak dapat membelah
Sel2 glia merupakan sel pendukung pada otak dan sumsum
tulang belakang, mengisi ruangan di antara sel2 saraf, tidak
mengkonduksi impuls listrik.
Pada sel2 saraf, sel glia ini membentuk mielin bagi akson
sehingga mempengaruhi kecepatan penghantaran impuls
dari saraf. Dapat membelah.
4
SEL SARAF = NEURON
Unit struktural dan fungsional terkecil dari siste saraf (jumlah : 10 11 )
Punya kemampuan Iritabilitas dan konduktivitas
Terdiri dari :
Badan sel : inti sel dan sitoplasma
Dendrit : tonjolan protoplasma pada badan sel, bercabang-cabang. Fungsi
menerima dan menghantar impuls saraf dari luar ke sel saraf
Neurit (Akson) : juluran dari badan sel befungsi menghantar rangsangan
dari badan sel ke sel saraf lain. Berkas akson yang berkumpul: saraf
Selubung Myelin : Pembungkus akson, tersusun dari lemak dan bagian luar
terdapat Sel Schwann.
Nodus Ranvier : bagian akson yang tidak diselubungi myelin
Ujung akson satu saraf berhubungan dengan ujung dendrit saraf lainnya
melalui sinapsis
5
STRUKTUR NEURON
6
Akson
Serabut panjang pada sel
saraf/neuron yang bekerja
membawa keluar pesan
(efferent)
Neuron2 mengirim impuls listrik
dari dalam sel melalui akson ke
sel sasaran/target
Setiap sel saraf memiliki 1 akson,
panjang + 20 cm
• Struktur menyerupai tabung &
bercabang di ujung akhir
berhubungan dengan dendrit sel
lain
• Aksolema: membran akson yg
mnyelubungi sitoplasma badan sel
Selubung
myelin
Lapisan lemak berwarna
putih melapisi akson
Terdiri dri serangkaian sel
Schwann (diselubungi
membran plasma: neurilema)
Sebagai isolator elektrik
Tidak semua sel
mengandung myelin
Fungsi : meningkatkan
kecepatan sinyal saraf
akson
GAMBAR
A. SERABUT SARAF BERMIELIN
B. TIDAK BERMIELIN
Neuron Berdasarkan Struktur:
UNIPOLAR
mempunyai 1 kaki pada soma berkembang
menjadi bipolar dengan 2 kaki
BIPOLAR
mempunyai 2 kaki.
mis ; retina mata mukosa penciuman, telinga
dalam &alat pengecap
MULTIPOLAR
mempunyai 1 kaki panjang dan banyak kaki
pendek. Somanya terdapat di bagian tengan zat
abu2 sistem saraf tulang belakang
mis : saraf motorik
PSEUDOUNI POLAR
mis ; saraf sensorik
9
Neuron berdsar fungsi
1. Sel saraf sensoris (afferent) :
Badan sel terletak di luar pusat saraf (ssp)
Berperan menerima rangsang, mengirimkan ke otak dan medulla spinalis
Dendrit/badan sel berhubungan dengan reseptor (indera), akson berhubungan
dengan sel saraf lain.
12
NEURON BERMIELIN DAN MACAM SEL GLIA
13
Astrosit Oligodendrosit
Bentuk sel seperti bintang,dgn
Ditemukan berkelompok di
prosesus bercabang di substansi sekitar badan sel saraf &
dasar mukopolisakarida. sepanjang serrabut saraf
Pd ujung bebas prosesus bercabang
bermielin. Fungsi: Membntuk dan
mmbtk prosesus kaki yg enonjol dan mempertahankan mielin
melekat dgn dinding kapiler
pembuluh darah, fungsinya: Mikroglia
memisahkan darah dan neuron • Berasal dri monosit yg berpindah dri
(barier darah- otak) darah ke saraf sebelum lahir.
Barier darah- otak selektif • Ditemukan di area pembuluh darah.
melindungi otak dri zat toksik dan • Mikroglia membesar dan
substansi kimia potensial di darah fagositik,menyingkirkan mikroba,
O2,CO2,Alkohol, Barbiturat,glukosa restitusi di area inflamasi serta
dan substansi lipofil CEPAT destruksi sel
menyebrangi barier
Sel ependimal
Molekul besar, obat, ion anorganik,
Menyusun epitel pelapis ventrikel otak &
dan asam amino LAMBAT kanalis sntrealis medula spinalis
menyebrangi barier Membentuk pleksus koroid ventrikel yg
menyekresikan cairan cerebrospinal
14
15
Penghantaran impuls
Sinyal kimia neurotransmiter
Adrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin
Sinyal listrik
Potensial aksi sel saraf untuk menghantarkan
impuls sepanjang akson
16
NEUROTRANSMITER
Suatu senyawa kimia endogen yang menyampaikan, memperkuat,
memodulasi sinyal antara neuron dengan sel lainnya
17
Lanjutan …..
18
ZAT TRANSMITER EKSITASI
Misal ; ASETILKOLIN, NOR ADRENALIN/NOREPINEPRIN
ADRENALIN/EPINEPRIN , GLUTAMAT.
19
Bagaimana neuron2 berkomunikasi?
Neuron2 berkomunikasi melalui sinyal : potensial aksi
keduanya
20
a. Mekanisme kerja Sinap
1. Impuls/P.A sampai di axon
presinap/terminal axon
2. Potensial aksi mencapai terminal
3. Saluran ion Ca (kalsium) terbuka
4. Ion Ca masuk translokasi vesikel
(vesikel bergerak ke ujung presinaps )
4. Eksositosis (keluarnya transmiter ke celah
sinap)
5. Neurotransmiter berikatan dg reseptor yg
ad di membran postsinaps >>>>>
PERMEABILITAS BERUBAH
6. Impuls melintasi sinaps dengan bantuan
neurotransmiter. Jika nilai ambang
tercapai terjadi potensial aksi pada
neuron pascasinapsis impuls
ditransmisikan
Catatan
Efek Excitatory (menghantar) atau Inhibitory
(menghambat) impuls 21
A. Transmisi melalui celah sinapsis
22
Excitatory and inhibitory synapses
Excitatory neurotransmitters cause postsynaptic cell to fire
action potentials (EPSP)
Inhibitory neurotransmitters prevent postsynaptic cell from
firing (IPSP)
Excitatory neurotransmitters (eg acetylcholine, glutamine) act
on ion channel receptors selective for Na+ and Ca2+
• Neurotransmitter binding to receptor channel opening
Na+ influx depolarisation of postsynaptic membrane
threshold action potential
Inhibitory neurotransmitters (eg -aminobutyric acid - GABA)
act on Cl- channels
• Neurotransmitter binding to receptor channel opening
Cl- influx prevents depolarisation of postsynaptic
membrane no action potential
23
Fast excitatory transmission
Na + Ca2+
Na+
-70mV
Na+ Na+
Excitatory
postsynaptic
potential (EPSP)
Ca2+
24
Slow excitatory transmission
Na + Ca2+
-70mV
Na+
x
Slow EPSP
Ca2+
25
Fast inhibitory transmission
Na + Ca2+
Cl-
-70mV
Na+ Cl-
Inhibitory
postsynaptic
Ca2+ potential (IPSP)
26
Slow inhibitory transmission
Na + Ca2+
K+
-70mV
Na+
K+
Slow IPSP
Ca2+
27
B. Penghantaran lewat sel saraf/ neuron
28
Potensial istirahat
Pada kondisi istirahat: muatan di luar positif (ion Na+ di luar) sedang
muatan di dalam negatif (ion K di dalam) polarisasi
Potensial di bagian dalam -65 sampai -70 mV
Muatan ke daerah dendrit lebih positif
Jika potensial istirahat meningkat melampaui ambang suatu potensial aksi
mulai berjalan dr badan sel ke akson
Depolarisasi mengawali PA
SALTATORY CONDUCTION
LEBIH EFISIEN
33
34
NERVOUS SYSTEM
Central NS Peripheral NS
Forebrain Hindbrain
Efferent nerves
Midbrain
Afferent nerves
Symphathetic
Reticular
Formation
(extend to spinal
midbrain) Parasymphahetic
cranial
Cerebrum Limbic
system Medulla
Thalamus Cerebelum
Hypothalamus Pons 35
SISTEM SARAF PUSAT
1. OTAK = ENCEPHALON
Merupakan pusat kendali tubuh
Bobot + 2% dari total BB (+1-1,5 kg)
Memerlukan 20% dari oksigen dalam tubuh
Terdiri dari batang otak, serebrum, serebelum
Terdapat jaringan kelabu (gray matter) dan putih (white matter)
Komponen:
A. TELENCEPHALON = CEREBRUM = OTAK BESAR (KORTEKS SEREBRI KORPUS STRIATUM,
RHINCEPHALON)
B. DIENCEPHALON (THALAMUS & HIPOTHALAMUS)
C. MESENCHEPHALON = OTAK TENGAH
D. RHOMBONCEPHALON = OTAK BELAKANG (METENCHEPHALON & MIENCHEPHALON)
37
Gray Matter - White Matter
1. Tulang
2. Meningen (Meninx)
3. Cairan Serebrospinalis
4. Blood Brain Barrier (Sawar Darah Otak)
39
SELAPUT SSP ( MENINX )
dari luar ke dalam :
epidural
1. DURAMATER TEBAL DAN KERAS
subdural
40
41
Di tengkorak
Pd tulang belakang
42
CAIRAN SEREBROSPINAL
Berbentuk cairan bening seperti air yg
terdapat di dalam ventrikel otak
dibentuk oleh : plexus choroideus
Direabsorpsi di rongga Sub arachnoid
fungsi :
bantalan pengaman/penahan goncangan
metabolisme jaringan SSP
43
Sawar darah otak = Blood brain barrier
44
OTAK
Otak mengendalikan bagaimana tubuh manusia
bekerja.
Gerakan sadar : Otak SS somatik
(mengendalikan bisep, trisep dan otot2 sadar lainnya
Gerakan tidak sadar : mis detak jantung. Jika olah
raga otak bekerja SS otonom meningkatkan detak
jantung lebih cepat.
A. TELENCEPHALON/ CEREBRUM
46
CEREBRUM
Merupakan bagian terbesar otak
Fungsi : mengendalikan mental, tingkah laku, pikiran, kesadaran,
kemauan, kecerdasan, kemampuan berbicara, bahasa
Terdiri dari 2 hemisfer : kiri dan kanan
Mengandung substansi/jaringan kelabu dan putih
Hemisfer dipisahkan suatu celah yang dalam dan dihubungkan
kembali oleh corpus callosum
Sebelah kiri mengendalikan bagian sebelah kanan tubuh, begitu
sebaliknya
Bagian luar substansi kelabu : korteks
Korteks serebri bergulung2/berlipat tidak teratur luas
permukaan >>
Lekukan diantaranya : sulkus
Sulkus yang terdalam membentuk fisura longitudinalis dan lateralis
Fisura dan sulkus membagi otak menjadi beberapa lobus, yg letaknya
sesuai dengan tulang yang berada di atasnya
CEREBRUM terbagi atas 4 lobus :
Lobus temporalis intepretasi bau , memori
48
Area Kortex cerebri yg terlibat fungsi mental yg lebih tinggi
49
B. DIENCEPHALON
THALAMUS
Menerima rangsang nyeri,Sakit dan
senang
EPITHALAMUS
terdapat choroid plexus tempat
pembentukan cairan serebrospinal
HIPOTHALAMUS
FUNGSI KHUSUS HIPOTHALAMUS;
1. PENGATURAN KARDIOVASKULAR
2. PENGATURAN SUHU TUBUH
3. PENGATURAN AIR TUBUH
4. PENGATURAN MAKAN
5. PENGENDALIAN RASA TERANGSANG
DAN MARAH
6. PENGENDALIAN FUNGSI ENDOKRIN
50
FUNGSI HIPOTHALAMUS
51
C. MESENCEPHALON = OTAK TENGAH
Otak tengah manusia relatif
kecil dan tidak mencolok
Terdiri 2 bagian
52
D. RHOMBENCEPHALON = OTAK BELAKANG
Terdiri dari 2 koponen
1. METENCEPHALON :
- CEREBELLUM = OTAK KECIL
fungsi : keseimbangan dan koordinasi
motorik.
- PONS
Mengandung nukleus yg meneruskan impuls dri
cerebrum ke cerebellum
2. MIENCEPHALON :
- MEDULLA OBLONGATA
sebagai :
- pusat respirasi
- Mengatur detak jantung, tekanan darah
- pusat reflek batuk, bersin,peristaltik
menelan, muntah, salivasi
53
SUMSUM TULANG BELAKANG
= Medula spinalis
Berawal dari medula oblongata ke arah
kaudal mll foramen magnum, berakhir
diantara vertebra L1 dan L2
Penghubung otak dengan seluruh
tubuh/perifer (PNS)
Berperan langsung dalam proses/
gerak refleks
Mengandung 31 psg saraf spinal
Penampang lintang
Bagian luar berwarna putih SUBSTANSI ALBA
Bagian dalam berwarna kelabu, Sprti kupu- kupu SUBSTANSI GRISSEA
Pd bag tengah substansi grissea terdapat canalis centralis berisi cairan cerebrospinal yg
berhub dgn rongga ventrikel otak.
55
SUMSUM TULANG BELAKANG
Substansi abu2/gray matter (1)
• Gray Matter
– Bentuk huruf “H” di
lapisan dalam
– Kanal tengah = pada
gray commissure
– Tanduk posterior/dorsal
– Tanduk anterior/ventral
• Terdiri atas
– Badan sel
– Akson tak bermyelin
– Dendrit
– Saraf glia
Substansi abu2/gray matter (2)
Tanduk posterior = mengandung interneuron,
menghantarkan informasi dari badan sel di luar sumsum
tulang ke sumsum tulang
Akar dorsal mengandung serabut sensorik
Sensorik somatik
Sensorik viseral
Motorik viseral
Motorik somatik
Substansi putih/white matter (2)
Mengelilingi substansi
kelabu/gray matter
Membentuk kolom putih
Funiculus posterior
Funiculus anterior
Funiculus lateral
Terdiri atas
Akson bermyelin
Akson tanpa myelin
Substansi putih/white matter
Fungsi : memungkinkan komunikasi diantara sumsum
tulang dan antara otak + sumsum tulang
2 tipe utama serabut saraf :
Serabut saraf menaik/ascending : membawa
informasi sensorik dari tubuh ke otak
c/ sentuhan, tekanan, rasa sakit dan suhu
Serabut saraf menurun/descending: membawa
informasi motorik dari otak ke sumsum tulang
c/ mengendalikan ketelitian, gerakan terlatih =
menulis, menjaga keseimbangan, melakukan
gerakan
SUMSUM TULANG BELAKANG
Serviks
Thoraks
Lumbal
Sakral
Koksigeal
Penebalan serviks +
lumbal
Kauda equina
Konus medullaris
Filum terminale
Fungsi Medulla Spinalis
Mengadakan komunikasi antara otak dengan
semua bagian tubuh
Gerak reflek,terjadi bila
Organ sensorik yg menerima impuls misalnya
kulit
Serabut syaraf sensori yg akan meneruskan
jalannya rangsang
TIGA TINGKAT UTAMA DALAM SISTEM SARAF
PUSAT :
63
Refleks
Mekanisme kerja dasar
sistem saraf
Busur refleks :
Rangsangan
Reseptor
Saraf Sensoris
medulla spinalis
Saraf Motorik
Efektor (organ
pelaksana)
64
Gerak Reflex
REFLEKS SEDERHANA
JAWABAN MOTORIK YANG TERJADI
KARENA PERANGSANGAN SENSORIK YANG
DIOLAH DI MEDULA SPINALIS
Contoh :
REFLEKS PENARIKAN DIRI ( WITHDRAWAL REFLEX )
REFLEKS MENGGARUK
REFLEKS BERJALAN.
66
KOMPONEN LENGKUNG REFLEKS
TERDIRI DARI :
1. RESEPTOR
2. SARAF SENSORIK
3. SINAPS
4. SARAF MOTORIK
5. TARGET ORGAN
67
Lengkung refleks
Refleks
• Cepat, otonom, respon yang tidak disadari
• Hasil dari reflex arcs/lengkung refleks – jalur saraf terpendek
SISTEM SARAF PERIFER (PNS)
31 pasang saraf spinal (serabut motorik,
sensorik menyebar pada ekstremitas &
dinding tubuh)
12 pasang saraf kranial (serabut motorik
saja, sensorik saja, atau campuran keduanya
menyebar di daerah leher & kepala)
69
31 ps saraf spinal
73
SISTEM SARAF OTONOM
FUNGSI : HOMEOSTASIS, MELALUI REGULASI AKTIVITAS
OTOT JANTUNG, OTOT POLOS DAN KELENJAR.
74
Lanjutan……………
75
Sistem saraf simpatis
Sering disebut sistem saraf torakolumbar
Fungsi :
Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh darah,
organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut motorik
sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik otot tak sadar
pada kulit
Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar
76
Sistem saraf parasimpatis
Disebut sistem saraf kraniosakral
Terbagi menjadi 2 bagian
Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7
(fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)
78
SISTEM SARAF OTONOM
Parasimpatis Simpatis
79
Lanjutan…..
Parasimpatis Simpatis
80
81
Neurotransmiter pada SS Otonom
82
CNS jalur efferen SS otonom pleksus otonom organ efektor
Berperan 2 neuron :
Neuron preganglionik : pada CNS
Neuron pascaganglionik : di luar CNS (pada ganglion otonom)
83
84
SERAT KOLINERGIK :
SEKRESI : ACETILKOLIN
RESEPTOR :
TIPE MUSKARINIK
- otot polos
- otot jantung
- sel kelenjar
TIPE NIKOTINIK
- neuromuscular junction
85
SERAT ADRENERGIK :
SEKRESI : NOR ADRENALIN, ADRENALIN
RESEPTOR :
TIPE (ALPHA) nor adrenalin
- pembuluh darah
86
87
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects
88
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects
90
Target Organ Parasympathetic Effects Sympathetic Effects
91
92
FUNGSI SYARAF SIMPATIK DAN PARASIMPATIK
Parasimpatik Simpatik
mengecilkan pupil memperbesar pupil
menstimulasi aliran ludah menghambat aliran ludah
memperlambat denyut mempercepat denyut
jantung jantung
membesarkan bronkus mengecilkan bronkus
menstimulasi sekresi menghambat sekresi
kelenjar pencernaan kelenjar pencernaan
mengerutkan kantung menghambat kontraksi
kemih kandung kemih
95
Have a nice
day
96