Anda di halaman 1dari 38

ANATOMI-FISIOLOGIS SISTEM

PERSARAFAN

Tim KMB II
Prodi D-III Keperawatan Bima
Poltekkes Kemenkes Mataram
Sistem Saraf Terbagi Atas:
 Sistem saraf pusat (central nervous system=CNS).
 CNS termasuk otak (brain) dan sumsum tulang
belakang (spinal cord)

 Sistem saraf perifer (Peripheral nervous system =


PNS).
 PNS termasuk saraf kranial, saraf spinal, dan
komponen dari sistem saraf otonom (autonomic
nervous system = ANS).
FUNGSI UMUM SISTEM
PERSARAFAN
 Menerima informasi atau rangsangan dari dalam maupun
dari luar tubuh melalui saraf sensory (afferent sensory
pathway)
 Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer
dan sistem saraf pusat.
 mengolah informasi yang diterima baik ditingkat medulla
spinalis maupun diotak untuk selanjutnya menentukan
jawaban (respon).
 mengantarkan jawaban secara cepat melalui saraf motorik
(efferent motorik pathway) keorgan-organ tubuh sebagai
kontrol atau modifikasi dari tindakan.
SEL-SEL SISTEM SARAF
 Sistem saraf dibangun oleh dua jenis sel yaitu :
 Neuron
 Neuroglia.
 Sel-sel neuroglia merupakan sel yang terbanyak
dengan fungsi utama : mendukung neuron
fungsi utama sistem saraf.
 Neuron pada umumnya tidak bermitosis
(nonmitotic). Neuroglia bersifat mitosis dan
dapat memperbanyak sel.
Neuron
 Menurut perkiraan ada 12  Karakteristik Neuron
milyar neuron dalam SSP. ¾  excitability 
dari neuron tersebut terletak Kemampuan
dalam korteks serebri, tempat menerima impuls
informasi ditransmisikan  conductivity 
melalui sistem saraf. kemampuan
menstransmisi
 Tda: impuls kebagian-
 Badan sel  Pusat bagian sel
metabolisme neuron (nukleus &  kemampuan
sitoplasma mempengaruhi
 Dendrit  menerima impuls neuron, sel otot, dan
 Akson menyampaiakan sel-sel kelenjar.
impuls
ANATOMI CELL SARAF

Cell Body

Nukleus

Sinaps
Cell Body

Schaw Cell
Akson
Akson

Akson

Cell Body Inter Neuron di Otak


Spinal Cord
Efferent / Motor Neuron
Dendrite Afferent / Neuron Sensori

Receptor Efektor (Otot)


Neuroglia
 Disebut juga sel glia   Oligodendroglia  hasilkan
meberikan dukungan, nutrisi, myelin yang menutupi
dan melindungi neuron. serabut-serabut dalam SSP
 5 –10 kali lebih banyak dari dan terutama ditemukan
pada neuron, oleh karena itu pada white matter pada CNS
sebagian besar membentuk  Astrosit  pada grey matter
massa otak dan spinal cord. membentuk impuls diantara
 Jenis sel-sel glia : neuron & pagositosis
oligodendroglia, astrosit, sel  sel ependimal terdapat
ependimal, dan mikroglia pada ventrikel otak dan
masing2 mempunyai fungsi berperan dalam sekresi cairan
spesifik. otak
 Mikroglia  makorphag
SARAF DAN GANGLION
 Akson dan
dendrit
berkumpul
bersama sebagai
serabut saraf.
Berkas serabut
saraf dengan
penbungkusnya
disebut saraf.

 Ganglion adalah
sekelompok
badan sel.
PEMBUNGKUS
SERABUT REGENERASI
SARAF SARAF
 Didalam SSP, beberapa  Axon pada CNS kurang
serabut diselimuti oleh beregenerasi dibanding dengan
selubung lipoprotein PNS.
yang disebut selubung  Jika sebuah serabut saraf
myelin. dipotong, bagian distal sampai
 Serabut saraf perifer badan sel akan mati. Bagian yang
diselimuti oleh neurilema masih menempel kebadan sel
 dibentuk oleh sel-sel akan beregenerasi.
schwann  Pada neuron-neuron perifer,
 Konstriksi periodik dari neurilema sendiri memberikan
selubung neurilema ini saluran yang dapat diikuti oleh
disebut nodus ranvier. serabut yang berergenerasi
 Nodus yang demikian sehingga serabut ini dapat melekat
menghasilkan konduksi kembali kepenghubung
impuls-impuls yang lebih anatominya.
cepat.
SINAPS NEUROTRANSMITTER

 Adalah  Adalah agen kimiawi yang berperan dalam mentransmisi


impuls melalui sinaps.
struktur
yang
 Beberapa neurotransmitter bersifat mengeksitasi 
menyebabkan peningkatan permeabilitas Na pada membran
terdapat postsinaps menyebabkan potensial aksi sel neuron.
diantara  Terdapat juga neurotransmitter bersifat menghambat :
neuron. Menyebabkan peningkatan permebilitas ion K dan Cl 
Impuls potensial aksi menurun.
ditransmisi  Pengaruh eksitasi (menggiatkan) dan menghambat
dari neuron neurotransmitter bergantung pada jenis ion pada membran
ke neuron possinaps yang dipengaruhi oleh neurotransmitter.
yang lain Neurotransmitter yang bersifat menggiatkan : acetylcholine,
norepinephrine, dopamine, glutamate, dan histamine.
dan pada
organ
 Neurotransmitter yang pada umumnya menghambat :
Gamma-aminobutyric acid (GABA) dan glycine.
tubuh yang  Serotonin menghambat dan mengontrol tidur, lapar dan
berhubung mempengaruhi kesadaran.
an.  Neurotransmitter dipengaruhi oleh obat-obatan atau toksin.
Enkephalin dan Endorphin menghambat nerurotransmitter
 ditemukan banyak di CNS dan PNS yang menghambat
persepsi nyeri.
SISTEM SARAF PUSAT
 Komponen
utama struktur
CNS adalah otak
(brain) dan
spinal cord.
 Brain : cerebral,
cerebellum, dan
brainstem.
Cerebrum
 Pada permukaan nampak lipatan-lipatan yang disebut
Gyrus.
 Serebrum terdiri dari 2 hemisfer dan 4 lobus.
 Substansia grisea terdapat pada bagian luar dinding
serebrum dan substansia alba menutupi dinding
serebrum bagian dalam.
 Pada prinsipnya komposisi substansia grisea yang
terbentuk dari badan-badan sel saraf memenuhi
koreteks serebri, nukleus dan basal ganglia.
 Substansi alba terdiri dari sel-sel saraf yang
menghubungkan bagian-bagian otak dengan bagian yang
lain.
 Sebagian besar hemisfer serebri (telensefalon) berisi
jaringan sistem saraf pusat (SSP)  Area inilah yang
mengontrol fungsi motorik tertinggi, yaitu terhadap
fungsi individu dan intelegensi. Keempat lobus serebrum
adalah sebagai berikut.
 Korpus Kollosum adalah kumpulan serat-serat saraf yang tipis,
yang menghubungkan kedua hemisfer otak dan bertanggung
jawab dalam transmisi informasi dari salah satu sisi otak
kebagian lain. Informasi yang ditransfer adalah sesnsori, memori
dan belajar membedakan sesuatu.
Lobus-Lobus Otak
 Frontal  Lobus terbesar terletak pada
fossa anterior, area ini mengontrol prilaku
individu, membuat keputusan, kepribadian dan
menahan diri.
 Parietal  Lobus sensori. Area ini
menginterpretasikan sensasi. Sensasi rasa
yang tidak berpengaruh adalah bau. Lobus
parietal mengatur individu mampu mengetahui
posisi dan letak bagian tubuhnya. Kerusakan
pada area ini menyebabkan sindrom
hemineglect.
 Temporal berfungsi mengintegrasikan
sensasi. Kecap, bau, dan pendengaran.
Ingatan jangka pendek sangat berhubungan
dengan daerah ini.
 Oksipital Terletak pada lobus posterior
hemisfer serebri. Bagian ini bertanggung
jawab mengintegrasikan penglihatan.
 Korteks serebral : Permukaan luar dari serebral
yang dibentuk oleh badan sel neuron, serabut saraf
yang tidak bermyelin, neuroglia, dan pembuluh
darah. Korteks serebral bertanggung jawab :
memori, bicara, persepsi, gerekan voluntary,
kesadaran, logistik dan emosi. Masing2 lobus serebral
mempunyai fungsi yang berbeda.

 Diencephalon (interbrain). Terdiri dari : Thlamus,


hypothalamus, dan epithalamus.
 Thalamus  memulai memproses impuls sebelum ke korteks
serebral. Berfungsi menseleksi, memproses, dan pusat relay.
 Hypothalamus : yang berlokasi di bagian bawah  Mengatur
temperatur tubuh, metabolisme cairan, nafsu makan, ekspresi
emosi, siklus bangun dan tidur, dan haus.
 Epithalamus : merupakan bagian dorsal diencephalon 
termasuk pineal body (merupakan sistem endokrin yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan).
MENINGEN (PELINDUNG
CEREBROSPINAL)
 Duramater : yang memiliki dua lapis. Lapisan paling luar langsung
berhubungan dengan permukaan bagian dalam tengkorak, dan
lapisan bagian dalam penutup bagian luar otak. menutup otak dan
medulla spinalis. Sifat duramater liat, tebal, tidak elastis, berupa
serabut dan berwarna abu-abu.). Jika tekanan dalam rongga otak
meningkat, jaringan otak tertekan kearah tentorium atau berpindah
kebawah, keadaan ini disebut herniasi.
 Arakhnoid : adalah lapisan tengah dari meningen. Membentuk
ruangan yang berisi CSF dan tempat sebagian besar pembuluh
darah serebral. membran yang bersifat tipis dan lembut ini
menyerupai sarang laba-laba, oleh karena itu disebut arakhnoid.
Membaran ini berwarna putih karena tidak dialiri darah..
 Pia mater : langsung berhubungan dengan jaringan otak, dan
berisi sedikit pembuluh darah. Membaran yang paling dalam,
berupa dinding yang tipis, transparan, yang menutupi otak dan
meluas kesetiap lapisan daerah otak.
Volume Otak :
Darah : 2 – 10 %
Cerebrospinal : 9 – 11 %
Jaringan otak : s.d 88 %
 Cerebro Spinal Fluid (CSF)
 Diproduksi oleh fleksus khoroid dalam ventrikel
ke otak, kanalis medula spinalis
 Berupa plasma jernih mengandung protein dan
glukosa
 Dewasa diproduksi 400 – 600 ml/hari dan
terdapat pd otak kira-kira 100 – 150 ml.
 Normal CSF: 60 – 180 mmH2O atau 0 – 15
mmHg
 Setelah bersirkulasi, kemudian diabsorbsi di vili
arachnoid, masuk ke sistem vena, ke v. jugularis
ke v cava superior dan selanjutnya ke sirkulasi
sistemik
 Fungsi:

 Kelembaban otak dan medulla spinalis


 Melindungi otak dan medulla spinalis

 Mempertahankan fungsi normal saraf

seperti untuk nutrisi dan pengaturan


lingkungan kimia susunan saraf puat
 Mempertahankan tekanan dalam otak tetap

konstan
PENGKAJIAN SISTEM
PERSARAFAN
PENGKAJIAN
 Keluhan utama
 Sakit kepala, kejang, tremor, pusing, vertigo, mual/muntah,
kesemutan, kelemahan, nyeri, perubahan dalam bicara
 Riwayat
 Penggunaan obat analgesik, sedatif,, antipsikotik, antidepresi,
perangsang sistem saraf
 Kaji keluhan utamarangkaian peristiwa (aura, jatuh ketanah,
menangis,aktivitas motor,fase transisi, hilangnya kesadaran,
inkotinensia, lama kejang)
 Vertigo/pusingtentukan serangan,sensasi,gejala yang
berhubungan
 Diskusikan dengan keluarga tentang perubahan perilaku :
iritabilitas, perasaan/mood, ingatan
 Perubahan pada Panca indra
 Riwayat trauma kepala, trauma spinal,meningitis, kelainan
kongenital, penyakit neurologis, konsultasi psikiatri
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM SARAF

 Status Mental dan Emosional ( Fungsi Serebral)


 Fungsi Saraf Kranial
 Fungsi Sensorik
 Fungsi Motorik
 Fungsi Refleks

Perlu memahami anatomi dan fisiologi sistem
saraf
Pemeriksaan Status Mental
1. Tingkat Kesadaran
Merupakan indikator utama adanya perubahan status neurologis karena
berhubungan dengan fungsi hemisfer serebral dan RAS
 Compos mentis; Sadar penuh

 Apatis; Segan berhubungan dgn keadaan sekitar, acuh

 Letargi;Klien nampak lesuh dan mengantuk, dapat mengikuti perintah


sederhana saat dirangsang
 Delirium; Kesadaran menurun, aktivitas psikomotor meningkat yg tdk
normal, gaduh gelisah, merontah-rontah, disorientasi
 Somnolen; Selalu mau tidur saja, bngun dgn rangsangan nyeri lalu
tertidur kembali
 Sopor; Baring dgn mata tertutup, tdk dapat dibangunkan kecuali dengan
rangasangan nyeri kuat
 Koma; Kesadaran hilang sama sekali
Penilaian Tingkat kesadaran dgn
Glasgow Coma Scale/score ( GCS )
RESPON NILAI
1. Membuka Mata ( Eye )
* Spontan 4
* Dengan perintah 3
* Dgn Rangsangan nyeri
2
* Tidak berespon
1
2. Respon Motorik ( M )
* Menurut perintah
* Mengetahui lokasi nyeri 6
* Reaksi menghindari nyeri 5
* Fleksi abnormal ( dekortikasi ) 4
* Ekstensi abnormal ( decerebrasi ) 3
* Tidak berespon 2
1
RESPON NILAI
3. Verbal ( V )
* Baik menjawab/ orientasi penuh 5
* Bingung 4
* Kata-kata tidak dapat dimengerti 3
* Suara tidak jelas 2
* Tidak berespon 1
2. Orientasi
ad/ kemampuan utk mengaitkan keadaan sekitar dgn pengalaman lampau,
orientasi tempat, waktu, orang dan situasi, mis; siapa namanya, hari, jam,
sekarang berada dimana, siapa yang menunggu sekarang
3. Memori
ad/ menghubungkan masa lalu dgn masa kini, shgga dgn memori kita dpt
menginterpretasikan dan bereaksi terhadap yg baru dgn mengacu pd masa
lampau, ada 3:
 Test memori segera; menyebut angka-angka kemudian klien disuruh
mengulanginya
 Test memori baru(jangka pendek) memori verbal dan visual cara: menilai
memori baru dgn menggunakan kata-kata, tanyakan ttg orientasi waktu,
org maupun tempat
 Test memori rimot ( jangka panjang): data pribadi; lahir dimana, kapan lulus
SD, siapa nama ibu nya, dll
4. Perilaku dan Penampilan

 Perhatikan moodberubah-ubah ?
 Hygiene, cara berpakaian, pakaian sesuai ?

 Gaya dan tindakan klien ?

5. Bahasa
 Distria ( pelo/ cadel), ggg artikulasi karena kesulitan
menggerakkan lidah, palatum dan bibir sewaktu
berbicara
 Afasia, ( Gangguan berbahasa/ hilang kemampuan
berbahasa)
 Aleksia, hilang kemampuan membaca yg sebelumnya
mampu
 Disfonia, sulit mengeluarkan bunyi krna ggg pada pita
suara dan palatum
6. Fungsi intelektual
 Pengetahuan, mis. Tanya pengurangan 100
dgn 7, jawaban dikurangi lagi 7 dst
 Kemampuan berpikir abstrak relevan dan
konkrit
 Asosiasi berpikir (menghubungkan kalimat )
 Penilaiandapat membuat keputusan yang
logis
PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF SENSORIK
 kurang lebih 10 juta serabut saraf atau neuron
afferent yang menghantar impuls ke susunan
saraf pusat (SSP), 50 milyar neuron pada SSP,
dan 1/2 juta saraf efferent yang bersifat motorik.
 Perbandingan serabut saraf afferent : efferent =
20 : 1., sehingga memungkinkan tersusunnya
suatu sirkuit neuron yang memegang peranan
penting dalam proses persepsi dan pengaturan
tingkah laku
 Pemeriksaan fungsi sensorik dgn sentuhan
kasar, halus, nyeri, suhu, tekanan
dalam,getaran, rasa gerak dan sikap
PEMERIKSAAN FUNGSI SARAF MOTORIK
Kaji :
 muskuloskeletal (fungsi, bentuk, ukuran, kekuatan
dan gerakan abnormal ( tremor ok gerakan otot
akibat kontraksi yg terjadi berlawanan secara
bergantian, Khorea; gerakan berlangsung cepat,
aritmik dan kasar yg biasanya terjadi pd anggotan
badan distal, Atetose; gerakan seperti ular dan
lebih lambat dri khorea melibatkan otot distal,
Spasme, TIK; gerakan yg terkoordinir, berulang
dan melibatkan kelompok otot dalam hubungan yg
sinergis.
 Tonus otot ( hipotonia dan hipertonia
 Keseimbangan
 Koordinasi gerakan
 Gaya berjalan
PEMERIKSAAN REFLEKS
 Mengkaji jalur-jalur
sensori dan gerak
lengkung refleks serta
segmen batang spinal
spesifik :
 Refleks Fisiologi
 Bisep
 Trisep
 Achiles dsb
 Refleks patologi
 Babinsky refleks
PEMERIKSAAN RADIOLOGI SISTEM SARAF
 Mielografi Pengamatan vertebra; radiografi setelah
memasukkan zat kontras dalam sub arakhnoid
 CT Spinal Cord memberikan informasi tentang patologinya
 CT Kepala Untuk memperoleh gambaran axial otak dan
struktur disekelilingnya
 Angiografi serebral Pengamatan ; radiografi thd arteri-arteri
yang memperdarahi kepala, leher, wajah, setelah
pemasukan zat kontras radio-opage
 Angiografi substraksi digital arkus aorta/karotis
Pengamatan arteri
 MRIMampu membedakan warna putih & abu-
abu.memberikan gambaran bagian, tdk invasif, tdk perlu
zat kontras
 EEG Merekam aktivitas elektrik otak yang spontan,
epilepsi, infark, encefalitis, keadaan dimensia dan
intoksikasi
 EMG Memeriksa perlengkapan elektrik otot & ggn konduksi
neuromuskular
SELAMAT BELAJAR.. SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai