1906347804
Farmasi
Sistem Saraf
Dendrit
Bagian penerima input neuron, berukuran pendek dan bercabang-
cabang. Di SSP mencapai 80-90% luas permukaan total neuron
berfungsi menerima rangsang dan mengirimkan impuls ke badan
sel saraf. Plasma membran dendrit mengandung banyak situs
reseptor untuk mengikat pesan kimia dari sel lain.
Akson
• berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke neuron lain, otot dan
kelenjar. Berukuran panjang dan berbentuk silinder tipis.
• Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang
merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson.
• Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di
seluruh serabut saraf mielin.
• Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi.
• Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus
Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.
Struktur Sel Penunjang (sel glia)
http://personaleducationpartner.blogspot.com/2017/02/potensial-
berjenjang-pada-sel-saraf.html
Proses Pembentukan Potensial
Berjenjang
1. Potensial berjenjang terbentuk karena adanya aktivitas
listrik yang terdapat pada sel saraf akibat adanya
perbedaan ion negative yang menjadi lebih positif.
2. Perubahan ion ini disebabkan oleh adanya permeabilitas
membrane yang berubah karena adanya saluran yang
terbuka.
3. Saluran yang terbuka menyebabkan ion masuk, terutama
ion Na+.
4. Hal ini mengakibatkan keadaan di dalam menjadi lebih
positif dan daerah disekitarnya tetap negatif.
5. Kemudian sinyal listrik secara perlahan akan kehilangan
daya dan kembali menjadi normal.
Potensial Aksi
• Potensial aksi terbentuk
oleh adanya sensas yang
dirasakan oleh tubuh.
• Potensial aksi dipicu oleh
adanya potensial
berjenjang.
• Setelah terbentuk potensial
aksi, arus listrik disalurkan
melalui neurotransmitter.
http://gadgetyuk.blogspot.com/2014/08/kejaiban-saraf-saat-istirahat-
dan.html
Proses Pembentukan Potensial Aksi
• Tahap Istirahat
Adalah proses potensial membran istirahat. Proses
ini berlangsung sebelum terjadinya potensial aksi.
Potensial membrane negatif pada tahap ini sebesar
-90 mV.
• Tahap Depolarisasi
Pada tahap ini, membran menjadi sangat
permeable terhadap ion Na+. Kemudian, kanal Na+
terbuka dan Na+ masuk ke dalam sel sehingga
potensial membran naik.
Proses Pembentukan Potensial Aksi
• Tahap Repolarisasi
Kanal Na+ mulai tertutup. Kemudian kanal kalium
terbuka sehingga K+ keluar dan potensial membran
kembali normal seperti saat fase istirahat.
• Tahap Hiperpolarisasi
Hal ini terjadi jika repolarisasi berlebihan. Pada saat
ini keadaan potensial membran berada di bawah
nilai normal, sehingga dilakukan pompa Na+ - K+
untuk menaikkan potensial sehingga kembali
normal.
4. Struktur Sinaps, Fungsi, dan
Proses yang Terjadi Pada Sinaps
Sinapsis
• Sinapsis adalah penghubung antara dua
neuron, atau antara neuron dan sel target,
seperti otot dan kelenjar.
Struktur Sinaps
• Terdiri dari:
1. Membran pre-sinaps
2. Celah sinaptik
3. Membran post-sinaps
Tortora, Gerald J. [and friends]. 2012. Principles of Anatomy and Physiology, Thirteenth
Edition. Wiley : United States of America
FUNGSI KOMPONEN UTAMA MATA
Koroid
Badan Siliaris Fovea
Membentuk badan
Menghasilkan aqueous, Daerah dengan
siliaris dan iris, dan
dan mengandung otot ketajaman tinggi.
memberi makan
siliaris retina.
Iris
Aqueous Humor Ligamentrum
Kontraksi bervariasi
Membawa nutrien bagi Suspensorium
dalam hal ukuran pupil,
kornea dan lensa. Penting dalam
dan berperan pada warna
akomodasi
Viterous Humor mata.
Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem / Lauralee Sherwood ; alih bahasa, Lydia I. Mandera, Huriawati
Hartanto ; editor edisi bahasa Indonesia, Miranti Iskandar … [et al.]. – Ed. 9. – Jakarta : EGC, 2018.
Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem /
Lauralee Sherwood ; alih bahasa, Lydia I. Mandera, Huriawati
Hartanto ; editor edisi bahasa Indonesia, Miranti Iskandar … [et
al.]. – Ed. 9. – Jakarta : EGC, 2018.
FUNGSI KOMPONEN UTAMA
TELINGA LUAR
Membran Timpani
Bergetar secara sinkron
dengan getaran membrane
timpani.
FUNGSI KOMPONEN UTAMA TELINGA TENGAH DAN BAGIAN KOKLEA
Maleus, Incus, Stapes.
Membran Tektorium
Memicu gerakan berbentuk Duktus Koklearis
Membentuk potensial
gelombang di perlimfe Mengandung endolimfe.
aksi saat getaran
koklea dengan frekuensi
membran basilaris
yang sama.
Membran Basilaris bergerak relatif
Skala Vestibuli
Mengandung organ terhadap membrane
Mengandung perlimfe yang
korti. yang tergantung ini.
digerakkan oleh getaran
tingkap oval.
Tingkap Bundar
Skala Timpani Organ Korti
Tidak berperan dalam
Mengandung perlimfe yang Reseptor untuk suara.
penerimaan suara.
berhubungan dengan skala
vestibule.
FUNGSI KOMPONEN UTAMA TELINGA BAGIAN APARATUS
VESTIBULARIS
Sakulus
Mendeteksi perubahan
posisi kepala menjauhi
horizontal dan akselerasi
dan deselerasi linier ke
vertikal
SARAF AUDITORIUS
Tortora, Gerald J. [and friends]. 2012. Principles of Anatomy and Physiology, Thirteenth Edition.
Wiley : United States of America
Aparatus
KESEIMBANGAN
vestibularis berperan dalam
keseimbangan yang terdiri
atas kanalis semisirkularis
dan organ otolit.
Aparatus
vestibularis mendeteksi
perubahan posisi kepala
dan gerakan kepala yang
diatur oleh
Sakulus
Utrikulus
Tortora, Gerald J. [and friends]. 2012. Principles of Anatomy and Physiology, Thirteenth Edition.
Wiley : United States of America
SISTEM OLFAKTORI
Tortora, Gerald J. [and friends]. 2012. Principles of Anatomy and Physiology, Thirteenth Edition.
Wiley : United States of America
EPITEL OLFAKTORI
Terletak di bagian rongga hidung, serta menutupi
permukaan inferior lempeng berkisi. Epitel Olfaktori
memiliki 3 bagian
SEL RESEPTOR OLFAKTORI
Merupakan Neuron Aferen yang bagian
reseptornya terletak di Mukosa Olfaktorius dan bagian
akson aferen berjalan ke dalam otak. Akson aferen
tersebut membentuk saraf olfaktorius
STRUKTUR SEL RESEPTOR OLFAKTORI
Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem / Lauralee Sherwood ; alih bahasa, Lydia I. Mandera,
Huriawati Hartanto ; editor edisi bahasa Indonesia, Miranti Iskandar … [et al.]. – Ed. 9. – Jakarta : EGC, 2018.
MEKANISME KERJA SISTEM
OLFAKTORI
SECARA GENERAL
SISTEM GUSTATORI
Tortora, Gerald J. [and friends]. 2012. Principles of Anatomy and Physiology, Thirteenth Edition.
Wiley : United States of America
STRUKTUR PENGECAP DAN
Permukaan Lidah dilindungi oleh
PAPILLAE
membran mukosa yang ditutupi
Lidah memiliki 2 kelompok oleh 3 macam papillae, yaitu :
otot, yaitu : 1. Sirkumvlata, berjajar
1. Intrinsik untuk gerakan membentuk huruf v di dekat
halus, pangkal lidah,
2. Ekstrinsik untuk gerakan 2. Filiformis, menyebar di
kasar saat mengunyah seluruh permukaan lidah,
menelan. 3. dan Fungiformis, bentuknya
seperti jamur.
MEKANISME KERJA INDRA
PENGECAP
NaCl.
Pahit
Dipicu oleh kelompok tastant yang
Masam secara kimiawi lebih beragam
Disebabkan oleh yang mengandung
ion H+ Umami
Manis Rasa lezat yang dipicu oleh asam amino
terutama glutamat
Sensasi menyenangkan yang dipicu
oleh konfigurasu tertentu glukosa.
SISTEM SOMATOSENSORIK
Menerima
informasi dari kulit,
otot, & organ internal;
dipetakan sesuai
dengan tempat sensasi
dibentuk; terletak di
gyrus postsentralis
lobus parietal.
https://www.dana.org/article/the-senses-the-somatosensory-system/
STRUKTUR KULIT
JENIS MEKANORESEPTOR
PADA KULIT
3. Korpus Ruffini
Respons rangsang panas.
Daftar Pustaka
Kuntarti. Anatomi Sistem Saraf. Retrieved [November, 3 2019]
from staff.ui.ac.id
Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem /
Lauralee Sherwood ; alih bahasa, Lydia I. Mandera, Huriawati
Hartanto ; editor edisi bahasa Indonesia, Miranti Iskandar … [et
al.]. – Ed. 9. – Jakarta : EGC, 2018.
Tim Klinik Terapi FIK UNY. 2019. Anatomi & Fisiologi. Retrieved
[November, 3 2019] from staffnew.uny.ac.id.
Sumber: https://www.researchgate.net/figure/Bone-remodeling-has-five-distinct-phases-1-quiescence-
2-preosteoclast-recruitment-and+fig3+24188443
6. Komponen Penyusun Sendi
1. Ligamen
yaitu jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut
serabut, bersifat elastis, dan mengikat luar ujung tulang yang
saling membentuk sendi. Ligamen mengontrol rentang gerak
dan menstabilkan sehingga tulang dapat bergerak dengan
baik. Ligamen dapat memanjang dan mengubah bentuk
mereka ketika berada dalam ketegangan kemudian kembali ke
bentuk aslinya ketika ketegangan mereda.
2. Kapsul Sendi
Adalah bagian komponen pembentuk sendi yang tipis tetapi
sangat kuat dan berperan menahan ligamen. Kapsul sendi
memiliki dua lapis,yaitu kapsul sinovial –jaringan tanpa
reseptor pembuluh darah yang bertugas membantu
penyerapan makanan pada tulang rawan sendi— dan kapsul
fibrosa yang memiliki reseptor dan pembuluh darah sehingga
mampu meregenerasi serta memelihara posisi sendi.
3. Tulang Rawan Hialin
berfungsi sebagai bantal agar sendi tidak terasa nyeri ketika digerakkan.
Tulang rawan hialin menyusun sendi antar tulang yang menyusun
pergerakan dan mampu berperan sebagai peredam gerakan gesekan
mekanis antara kedua susunan tulang manusia sehingga dapat menyokong
pergerakan tubuh. Bagian ini berwarna putih dan didominasi oleh serat
kolagen.
4. Cairan Sinovial
Cairan sinovial yaitu cairan dengan struktur lengket dan bening yang
membantu gesekan berjalan lancar, mengandung nutris serta campuran
gas O2, N2, dan CO2. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas sendi dan media
untuk menjaga nutrisi. Cairan ini yang menyebabkan sendi pada tubuh
makhluk hidup dapat bergerak ke berbagai arah.
5. Bursa
Yaitu kantong datar tertutup yang dilapisi membran sinovial dan terletak
di rongga sendi, terletak pada sisi yang mengalami gesekan dan
mengandung sangat sedikit cairan. Fungsi utamanya ialah sebagai bantal
pergerakan sendi yang berbentuk seperti kantung gelembung udara,
membuat sendi menjadi fleksibel, mudah untuk bergerak, dan mengurangi
gesekan.
7. Jenis Sendi Berdasarkan
Bentuk dan Gerakannya
Klasifikasi
sendi
Berdasarkan Berdasarkan
bentuk gerakan
3. Sendi synovial
Sendi synovial mempuyai ciri khas berupa adanya ruang yang disebut
rongga sinovial atau rongga sendi antara tulang artikulasi. Rongga ini
memungkinkan gerakan yang cukup pada sendi, semua sendi sinovial
diklasifikasikan secara fungsional sebagai bergerak bebas (diarthroses).
Berdasarkan gerakan
1.Sinartrosis
Pertemuan antar tulang yang tidak
dapat digerakkan. Ccontohnya
tengkorak. Sendi ini umumnya
dibungkus oleh jaringan ikat fibrosa dan
kartilago.
2. Amfiartrosis
Pertemuan antar tulang yang memiliki
gerakan terbatas.
Berdasarkan gerakan
3. Diartrosis
Pertemuan antar tulang yang memungkinkan
tulang bergerak secara bebas. Antara lain :
sendi peluru
sendi engsel
sendi putar
sendi geser
sendi pelana
8. Jenis Otot, Karakteristik, dan
Fungsinya
Jenis Otot
http://csls-text3.c.u-tokyo.ac.jp/inactive/17_03.html
3. Asetilkolin bekerja pada membran serabut otot dan
membuka gate Natrium
4. Masuknya ion Natrium dalam jumlah banyak memulai
terjadinya aksi potensial pada membran otot
5. Aksi potensial dihantarkan di sepanjang membran otot
seperti pada membran saraf
6. Aksi potensial yang terjadi di membran otot sampai ke
bagian tengah otot yang menstimulasi retikulum sarkoplasma
melepaskan ion Kalsium
7. Ion Kalsium akan berikatan dengan troponin-C yang
mengawali ikatan antara aktin dengan myosin
8. Ikatan antara aktin dan
myosin menyebabkan kedua
filamen ini saling menarik ke
arah tengah (sliding filament
mechanism). Proses ini
disebut kontraksi otot
9. Setelah beberapa waktu,
ion Kalsium dipompa kembali
ke retikulum sarkoplasma,
lalu terjadi pelepasan ikatan
antara aktin dan myosin yang
disebut dengan relaksasi
https://www.researchgate.net/figure/Sliding-filament-mechanism-of-
muscle-contraction-Tortora-and-Grabowski-2002_fig10_256475547
11. Sumber Energi pada Otot
https://www.123rf.com/photo_12416296_structural-formula-of-
adenosine-triphosphate-atp-on-a-white-background.html
2. Fosfokreatin
Fosfokreatin adalah suatu senyawa fosfat yang memiliki
energy yang tinggi. Fosfokreatin terdapat pada otot dalam
konsentrasi yang tinggi. Untuk dapat digunakan, fosfokreatin
memberikan energinya kepada ADP.
https://contohsoal.co.id/glikolisis/
3. Glikolisis
Proses pembentukan asam laktat dan asam piruvat dari
glikogen melalui proses glikolisis dapat menjadi sumber energi
bagi otot. Namun, otot dapat mengalami kelelahan jika
terdapat akumulasi asam laktat berlebih.
Daftar Pustaka
Christine, Novia Leny. 2014. Pemodelan Cara Kerja Retina
Menggunakan Teknik Phase Plane Analysis: Studi kasus pada
Model Fitzhugh-Nagumo. Yogyakarta. Universitas Sanata
Dharma.
Fox : Human Physiology, 8th edition, The McGraw-Hill
Companies, 2003
Guyton and Hall : Textbook of Medical Physiology, 12 th edition,
Saunder Elsevier, 2011
Kurniatie, Menik Dwi. 2019. Biolistrik Tubuh. Semarang.
Universitas Dian Nuswantoro.
Tortora, Gerard J. [and friends]. 2011. Principles of Anatomy
and Physiology. [14th ed]. Wiley : United States of America
Martini, Frederic H. [and friends]. 2012. Fundamentals of
Anatomy and Physiology. [9th ed]. Pearson : San Fransisco
Pearce EC. 2009. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis.
Jakarta: Gramedia
Sherwood, Lauralee. 2013. Introduction to Human Physiology
8th Edition Edisi Internasional. China: Brooks/Cole, Cengage
Learning.