Anda di halaman 1dari 126

• Ss

A. Bagian-bagian Utama Sistem Saraf


B. Struktur Sel
1. Neuron
2. Sel-sel Pendukung Sistem
Saraf Pusat
a. Sel Glia
1) Astrocyte/Astroglia
2) Oligodendroglia
b. Sel Satellite
c. Blood-Brain Barrier
C. Arah Anatomi Saraf dan Bidang
(Planes and Direction)
1. Carlson, N.R. (1991), Phisiology of Behavior. 4th ed. Boston &
Massachusetts : Allyn and Bacon.
2. Carlson, N.R. (1995), Foundations of Physiological Psychology.
2nd ed. Massachusetts : Allyn and Bacon.
3. Noback, C.R. Demarest, R.J. (1978), The Human Nervous
System (Basic Principles of Neurobiology). 2nd ed. New Jersey :
McGraw Hill Publication.
4. Pinel, J.P.J. (1993), Biopsychology. 2nd ed. Massachusetts :
Allyn and Bacon
I. Central nervous system (CNS/sistem saraf pusat)
• Terletak di dalam tengkorak dan tulang belakang.
• Terdiri atas otak (ENCEPHALON) dan sumsum tulang belakang
/spinal chord
II. Peripheral Nervous System (PNS/sistem saraf tepi) di luar
tengkorak dan tulang belakang.
1) Somatic Nervous System (Sistem Saraf Somatis), mengatur
interaksi tubuh dengan lingkungan luar.
• Terdiri dari dua macam saraf, yaitu:
a) Afferent Nerves (saraf aferen), membawa input
sensoris dari reseptor di seluruh bagian tubuh ke CNS.
b) Efferent Nerves (saraf eferen), membawa impuls dari
CNS menuju efektor.
2) Autonomic Nervous System (Sistem Saraf Otonom)
• Bagian dari PNS yang mengatur kondisi internal manusia.
• Terdiri saraf aferen dan eferen.
Saraf Eferen dalam sistem saraf otonom terdiri dari:
a) Sympathetic Nerves (saraf simpatetik) terletak di depan kolumna
vertebra dan berhubungan serta bersambung dengan sumsum
tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. Sistem Simpatis
yang mempunyai aktivitas perangsangan, responnya antara lain
adalah peningkatan denyut jantung, peningkatan kekuatan
jantung, gula darah dan tekanan darah, menghadapi situasi yang
menakutkan
b) Parasymphatetic Nerves (saraf parasimpatetik) berkaitan dengan
pertahanan tubuh dan perbaikan sumber-sumber tubuh antara lain
penurunan denyut jantung, peningkatan aktivitas gastrointestinal dan
absorbsi makanan. menghadapi situasi yang menyenangkan
1. NEURON
Sel saraf merupakan unsur terkecil dari susunan saraf
• Secara mikroskopis terdiri atas struktur-struktur sbb :
a. Dendrit, lanjutan dari badan sel yang menerima sebagian besar
kontak sinapsis dari neuron-neuron yang lain atau impuls dari
receptor.
b. Nukleus, inti dari soma sel yang mengandung kromosom.
c. Membran Sel, Dinding sel/ menyelubungi neuron dan bersifat
semipermeable menyeleksi substansi yang boleh keluar masuk.
Terdiri dari dua lapis molekul lemak (lipid)
d. Sitoplasma, cairan bening (seperti jelly) pada bagian dalam
neuron dan terdiri dari beberapa struktur,
e. Badan Sel/ Soma sel (cell body), bagian neuron yang
mengandung nukleus (inti sel)
f. Axon Hillock, bagian berbentuk kerucut pada pertemuan axon
dan soma sel
g. Axon, benang neurit sebagai penghantar impuls yang
diselubungi myelin.
• Axon membawa informasi dari soma sel ke terminal buttons
h. Myelin, lapisan berlemak yang menyelubungi akson
i. Nodes of Ranvier, bagian axon yang tidak diselubungi myelin
j. Terminal Buttons, bagian akhir dari axon yang berbentuk
sebagai kancing yang berfungsi melepaskan neurotransmitter.
a. Sel GLIA
• merupakan sel pendukung utama pada CNS
• Berfungsi untuk : Melekatkan antar sel saraf di CNS, Mengontrol
persediaan substansi kimia yang diperlukan neuron, melindungoi
neuron dan melepaskan sel2 neuron yang telah mati.
Terdiri atas :
1. Astroglia / astrosit :sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah
prosesus panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah
melalui pedikel atau “kaki vascular”. fagositosis
2. Oligodendroglia : mendukung axon memproduksi mielin.

b. Sel SATELIT
• Merupakan sel pendukung di PNS
• Sel Schwan : memiliki fungsi sama seperti oligodendroglia.
ANATOMI CNS/
Sistem Saraf Pusat
• A. Jaringan Pelindung
• 1. Meninges
• 2. Sistem Ventrikulus
• B. Struktur Utama Otak
• 1. Forebrain
• a. Telencephalon
• 1) Cortex
• 2) Sistem Lymbic
• 3) Basal Ganglia
• b. Diencephalon
• 1) Thalamus
• 2) Hypothalamus
• 2. Midbrain/Mesencephalon
• a. Tectum
• b. Tegmentum
• 3. Hindbrain
• a. Metencephalon
• 1) Pons
• 2) Cerebellum
• b. Myelencephalon
• C. Sumsum Tulang Belakang (Spinal Cord/
• Medulla Spinalis)
JARINGAN PELINDUNG
Secara keseluruhan CNS dilindungi oleh tulang.
Otak/Encephalon → tengkorak,
Sumsum tlg blkg / Medulla spinalis →tulang belakang/vertebra
a. Meninges
Melapisi CNS baik encephalon maupun medula spinalis terdiri
atas 3 lapisan :
1. Duramatter : lap plg luar, keras, tdk dpt diregangkan.
2. Arachnoid : spt jaring laba2, teletak dbawah duramatter
3. Piamatter : menempel lgsg dgn otak, mengikuti bentuk lekuk
otak.
*Cavum sub arachnoid : rongga diantara 2 & 3, berisi pembuluh
darah dan CSF
b. Sistem Ventrikel
Merupakan ruangan-ruangan di otak yang saling berhubungan
satu sama lain dan berisi CSF.
CSF (Cerebro Spinal Fluid)/ LCS (Liquor CerebroSpinalis)
merupakan cairan otak yang diproduksi oleh sel ependym yang
menyusun plexus choroideus pada Ventrikel lateral bfungsi sbg
shock absorbent dan meringankan berat otak.
Ventrikel lateral : sepasang pd hemispher dx & sin → Foramen
interventrikular → 3rd Ventrikel → Aquaductus mesenchepali →
ventrikel quartus → cavum subarachnoid
TELENCEPHALON

Dibentuk oleh sepasang hemispher yang simetris → CEREBRUM


Bagian terbesar dari otak manusia.

Terdiri dari :
1. Cortex
• Lapisan terluar dari otak
• Mengandung badan sel saraf → berwarna lebih gelap
• Membentuk lipatan-lipatan yang disebut gyrus, dengan
diantaranya ada lekukan/parit disebut sulcus → lobus.
Lobus FRONTAL : pusat motorik
Lobus Parietal : Pusat Sensorik
Lobus Temporal : Pusat Pendengaran
Lobus Occipital : Pusat Penglihatan.
2. Lymbic System
• Berperan dalam proses perilaku bermotivasi (motivated
behaviour) → Fleeing, Feeding, Fighting + akt. Seksual.
• Terdiri atas : Gyrus Hypocampus, Corpus Amygdala,
Gyrus Cingulate, Fornix.

3. Ganglia Basalis
• Berfungsi dalam proses pengendalian gerak
• Kerusakan pada struktur ini → Parkinson’s Disease
• Dibentuk oleh : Globus Palidus, Corpus Amygdala, Nucleus
Caudatus , dan Putamen.
*Putamen dan nucleus caudatus disebut sebagai corpus striatum
DIENCEPHALON
Bagian forebrain yang terletak antara telencephalon dan
midbrain, mengelilingi 3rd Ventrikel.

1. Thalamus
• Menerima impuls sensorik saraf yang menuju cortex
• Mengandung “projection fiber” → serat proyeksi, berupa
sel saraf yang memproyeksikan impuls ke cortex, atau
sebagai suatu sistem “relay” impuls menuju otak.
• Dibagi berdasarkan jenis kumpulan saraf , al :
• CGL : berkaitan proses visual
• CGM : berkaitan proses mendengar
• VPL : fungsi somatosensoris
2. Hypothalamus
• Mengatur sistem saraf otonom dan sistem endokrin
• Terlibat dalam pengaturan “motivated behaviour”

Berdasarkan letak, dibagi menjadi 2 :


1) Hypofisis anterior /anterior pituitary gland : menghasilkan
hormon Gonadotropin, Prolactin, Somatotropin.
2) Posterior pituitary Gland : Oxytocin, Vassopresin
Mid Brain
• Disebut sebagai Mesencephalon
• Merupakan salah satu penyusun Batang otak

1. Tectum
Colliculi Superior : visual
Colliculi Inferior : Auditori/Pendengaran

2. Tegmentum
ARAS = Formatio Reticularis untuk pusat kesadaran
Periaquaductal Grey Matter : Analgesic/ reseptor morfin
Red Nucleus & substansia nigra : sensorimotor
HINDBRAIN

a. Metensephalon
1.PONS
• Bagian batang otak, berisi traktus-traktus ascending
maupun descending.

2. Cerebellum
• Disebut Otak kecil
• Berfungsi dalam koordinasi gerakan motorik
• Menerima informasi visual, auditorik, sensorimotorik dan
propioceptif
b. Myelencephalon
Medula Oblongata
Panjangnya sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai medulla
spinalis dan terus
memanjang. Bagian ini berakhir pada area foramen magnum
tengkoral. Pusat medulla adalah nuclei yang berperan dalam
pengendalian fungsi seperti frekwensi jantung, tekanan darah,
pernapasan, batuk, menelan dan muntah. Nuclei yang merupakan
asalsaraf cranial IX, X, XI dan XII terletak di dalam medulla.
1. Tugas Baca
- Jaringan Pelindung : memahami dan menjelaskan anatomi dan
fungsi jaringan pelindung dalam sistem saraf pusat
- Perkembangan Sistem Saraf : memahami dan menjelaskan
perkembangan sistem saraf pusat sejak masa embrio sampai
proses myelinasi.
- Istilah-istilah yang umum digunakan dalam menyebut arah
anatomi dan landasan (planes) dari Sistem Saraf Pusat
- Struktur Utama Otak (Forebrain) dan fungsi2nya
2. Tugas Mandiri
- Jelaskan proses terjadinya impuls saraf
- Jelaskan tentang Synapsis
- Jelaskan struktur neuron dan fungsi masing2nya

Tugas dikerjakan di kertas Double folio, tulisan tangan dan


dikumpul pada pertemuan berikutnya.
Sistem Saraf 2

DONA SUZANA
Brief Overview: Topics for Today

 General Anatomy
 Mechanics and maters
 Sensation
 Pathways and parallel
 Cortex
 Localization and specificity
 Movement
 Networks and coordination
 Limbic System
 Regulation and drive
 Brainstem
 Homeostasis and regulation
 Brief real-world applications /
Q&A after each section
General Anatomy: Lobes of the Brain

 Broad purposes
 Frontal
 Personality

 Parietal
 Touch, body awareness

 Occipital
 Vision

 Temporal
 Recognition

 Cerebellum
 Balance, refined motion
5
General Anatomy: Lobes of the Brain

 Reality check: things


aren’t that easy
 The brain has highly
specialized areas
 Many areas run together
 We don’t know
everything yet

Purves 46.5
General Anatomy: Two Halves

 There are brain has two


halves
 “corpus callosum”
connects them and is
responsible for
coordinating their
function
 The majority of processes
split sides, so left
controls right and vice
versa
General Anatomy: Many Maters

 Dura mater
 “Strong” mother
 Arachnoid Membrane
 Little less
 “Cerebral fluid” in the
space between
 Pia matter
 Not so strong mother
 Coats brain
General Anatomy: Ventricles

 Four ventricles
 Remnants of neural
development
 Contain essential fluids
 Produced in choriod plexus

 Why are spinal taps useful?


 Fluid drains down spinal
cord
 Easy(ish) access to brain
molecules
Sensation: Parallel Pathways

 Sensory organs
 Peripheral nervous
system (PNS)
 Spinal Cord
 Thalamus
 Cortex
Sensation: Similar Paradigms

 We’re focusing on touch


 Other senses (sight,
audition, olfaction,
gustation) rely on very
similar paradigms
 Sensory organs 
thalamus  Cortex
 (Except olfaction)
Sensation: (PNS) Sensory Organs

 Variety of different
receptors
 Physical deformation
opens ion channels
 Influx of ions forms basis
of an action potential
Sensation: (PNS) Axons and Afferents

 All nervous signals travel


through nerve fibers
 Nerve fibers are
composed of individual
axons
 Speed of axons varies
 Afferent axons take
information from
sensory organs to spinal
cord
Sensation: Spinal Cord

 Sensory axons enter


dorsally
 Synapse and head up
toward the brain
 Motor efferents exit
spinal cord ventrally
 Organized by
dermatomes
Sensation: Thalamus

 Often called the routing


station of the brain
 Thalamus receives inputs
and sends them on to
higher level structures
 All sensory (except
olfaction) goes through
thalamus
Sensation: Cortex

 Final(ish) destination of
sensation is the cortex
 Higher level processing
occurs here
 Why do elephants hate
stubbing their toes?
 Different pathways
Cerebral Cortex: Summary

 Organization
 Localization
 Plasticity
 Mapping
 Magnification
Cerebral Cortex: Across (mammalian) Species

“There’s a nickel of difference between you and a banana”


- Dr. Patton
Cerebral Cortex: Localization

 Many highly specialized


areas
 Damage can be selective
 Folds and sulci to
increase surface area
Cerebral Cortex: Plasticity

 Important study on
plasticity
 Amputation
 Reorganization
 Ethics people can touch
on this one later
6
Cerebral Cortex: Mapping

 Parts of the body are


topographically mapped
on the cortex
 Consistent across
individuals
 Frequently observed in
other modalities
Cerebral Cortex: Magnification

 More useful organs have


greater representation
 Hands, lips, tongue get
large portions of cortex
 This allows for more
refined perception of
these areas
Movement: Cortex

 Starting from motor


cortex
 Magnification,
somatotopic mapping,
localization, etc.
 Opportunity for
enhancement?
Movement: Interconnected Networks

 Cortex crosstalk
 Systems of
regulation
 Parallel pathways
 Basal ganglia
 Essential for motor
control
 Heavily involved in
Parkinson’s,
Huntington’s, etc.
Movement: Cerebellum

 Highly folded
 Two halves
 Ancient “little brain”
 Regulation of movement,
posture, balance
 Why can’t people stand
after drinking too much
ethanol?
 GABA receptors are agonists
 High concentration of GABA
in cerebellum
Limbic System: Summary

 Includes thalamus,
hypothalamus,
amygdala, and
hippocampus
 Basic physiological
drives, emotions, and
instincts
 Hypothalamus
 Amygdala
 Hippocampus
Limbic System: Hippocampus

 Major role in short term


memory and spatial
navigation
 Damage linked to
Alzheimer’s disease
Limbic System: Amygdala

Essential in
processing of memory
and emotional
reactions
 Linked to diseases
like Bipolar and
phobias
 Important in social
interactions
 Strong role in fear,
fear memory, and
avoidance behavior
Limbic System: Hypothalamus

 Essential connection
between nervous system
and endocrine
(hormones)
 Connections to anterior
pituitary
 Controls a number of
physiological changes
 Why is this guy so tall?
 7’ 7” and 360 lbs
 Acromegaly
Brainstem

 Medulla oblongata and


pons
 Motor pathways
 Basic physiological
processes
 Regulates cardiac and
respiratory function
 Controls sleep/wake
cycles and consciousness
 Central to questions at
end of life
(ANS) Sympathetic Nervous System

 Part of autonomic
nervous system (ANS)
 “Flight or flight” system
 Manages stressors
 Accelerates heartbeat,
opens airways,
stimulates secretion of
norepinephrine/epineph
rine, inhibits digestion
(ANS) Parasympathetic Nervous System

 Part of ANS
 “Rest and digest”
division
 Shown in blue at right
 Mostly beyond conscious
control
 Promotes digestion,
glycogen production,
pupil constriction, etc.
Spinal cord

Penampang segmen sumsum


tulang belakang toraks
menunjukkan tanduk posterior,
anterior, dan lateral gray matter,
serta kolom posterior, anterior, dan
lateral white matter
Posterior horn bertanggung jawab
untuk pengolahan sensorik,
anterior horn mengirim sinyal
motor ke otot rangka. Lateral horn
yang hanya ditemukan di thorax,
lumbar atas, dan daerah sakral,
merupakan komponen utama dari
divisi simpatik dari sistem saraf
otonom.
 White matter belakang dipisahkan menjadi kolom. Saluran naik dari
serat sistem saraf di kolom ini membawa informasi sensorik ke otak,
sedangkan saluran turun membawa perintah motorik dari otak.
Melihat medula spinalis secara longitudinal, kolom memanjang
sepanjang sebagai pita kontinu white matter. Di antara dua posterior
horn gray matter adalah kolom posterior . Antara dua tanduk anterior,
dan dibatasi oleh akson neuron motorik yang muncul dari daerah gray
matter, adalah kolom anterior . White matter di kedua sisi sumsum
tulang belakang, antara tanduk posterior dan akson dari neuron tanduk
anterior, adalah kolom lateral . Kolom posterior terdiri dari akson dari
traktus asendens. Kolom anterior dan lateral terdiri dari banyak
kelompok akson yang berbeda dari traktus asendens dan desendens —
akson yang membawa perintah motorik turun dari otak ke medula
spinalis untuk mengontrol output ke perifer.
 Ganglia dapat dikategorikan, sebagian besar, sebagai ganglia sensoris
atau ganglia otonom, mengacu pada fungsi utama mereka.
 Jenis ganglion sensoris yang paling umum adalah ganglion akar dorsal
(posterior) .
 Ganglia ini adalah badan sel neuron dengan akson yang ujung sensoris
di pinggiran, seperti di kulit, dan yang meluas ke SSP melalui akar saraf
dorsal.
 Ganglion adalah pembesaran akar saraf. Di bawah inspeksi
mikroskopis, dapat dilihat untuk memasukkan tubuh sel dari neuron,
serta kumpulan serat yang merupakan akar saraf posterior .
 Ganglion Dorsal Root. Badan sel neuron sensorik, yang merupakan neuron
unipolar dengan bentuk, terlihat dalam fotomikrograf ini. Juga, daerah
berserat terdiri dari akson dari neuron ini yang melewati ganglion untuk
menjadi bagian dari akar saraf dorsal
Lanjutan Sistem Saraf Pusat....
Lanjutan....
 Dilindungi oleh 31 ruas tulang belakang : cervical : 8,
thoracal : 12, lumbal : 5, sakral : 5 dan 1 ruas yang
membentuk koksigis
 Foramen intervertebra adalah ruangan antara vertebra
dimana akar saraf spinal lewat. Intervertebral disk yang
berlokasi antara ruas vertebra yang memungkinkan
vertebra dapat bergerak.
 Setiap intervertebral disk terdiri dari kapsul yang tipis yang
mengelilingi substansia gelatinosa yang disebut nucleus
pulposus.
 Spinal cord dimulai dari medulla oblongata sampai lumbal
pertama.
 Sebagai jalur komunikasi / pesan ke dan dari otak sebagai
pusat refleks.
 Akar depan bersifat motorik dan akar
belakang bersifat sensorik. Bila terjadi
kerusakan pada akar belakang
menyebabkan kehilangan sensasi, bila
terjadi kerusakan pada akar depan
menyebabkan terjadinya
kelemahan/paralisis.
• Penampang segmen sumsum
tulang belakang toraks
menunjukkan posterior horn,
anterior, dan lateral gray matter,
serta kolom posterior, anterior,
dan lateral white matter
• Posterior horn bertanggung
jawab untuk pengolahan
sensorik, anterior horn
mengirim sinyal motor ke otot
rangka. Lateral horn yang
hanya ditemukan di thorax,
lumbar atas, dan daerah sakral,
merupakan komponen utama
dari divisi simpatik dari sistem
saraf otonom.
Fungsi Spinal Cord
 Pesan diantarkan ke dan dari otak yang disalurkan melalui jalur keatas (jalur
sensorik) dan kebawah (jalur motorik).

 Traktus spinothalamik (sensorik) mengantar sensasi nyeri, temperatur, sentuhan


kasar.

 Jalur posterior yang disebut fasikulus grasilis dan fasikulus cuneatus yang
membawa sensai sentuhan halus, posisi dan getaran.

 Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal (pyramidal) merupakan jalur
desending yang terdiri dari serabut yang berasal dari korteks motorik pada otak
dan disalurkan ke batang otak dan turun ke spinal cord.

 Berfungsi untuk gerakan yang menurut kemauan dan menstimulasi aktifitas otot
yang selanjutnya menghambat yang lain. Juga membawa serabut yang berfungsi
menghambat tonus otot.

 Ekstrapyramidal yaitu jalur antara corteks cerebral, basal ganglia, batang otak,
spinal cord keluar dari traktus pyramidal. Berperan untuk mempertahankan tonus
otot dan gerakan kasar.
Sistem Saraf Tepi / Perifer
Sistem Saraf Tepi
Terdiri atas :
1.Sistem saraf somatik
 N. Spinalis
 N. Cranialis
2. Sistem saraf otonom
Saraf Simpathetik dan Parasimpathetik
N.Spinalis

Dermatom
N.cranialis
Sistem saraf Otonom
 Digolongkan dalam susunan saraf tepi (SST)
 Simpatis
 Parasimpatis
 Fungsi: mempertahankan keseimbangan fungsi-fungsi
tubuh (homeostasis)
 Yang diatur
 Sekresi kelenjar
 Kontraksi dan kecepatan denyut otot jantung
 Kontraksi dan kecepatan kontralsi otot polos
 Sistim sirkulasi darah
 Walaupun berfungsi secara otomatis (tak dipengaruhi
kehendak), tetapi tetap dibawah kendali SSP
 Pusat koordinasi antara sistim autonom dengan sistim
persarafan lainnya terdapat di hipotalamus
Mekanisme Penghantaran
Impuls saraf
Dona Suzana
Penghantaran Impuls
Rangsangan/impuls adalah suatu perubahan yang diterima
tubuh baik dari luar atau dalam. Sel saraf menghantarkan impuls
dalam bentuk listrik.
Reseptor adalah bagian yang menerima/ merespon rangsangan
yang diterima tubuh.
Efektor adalah bagian yang digunakan untuk bereaksi terhadap
rangsangan yang diterima.
Sistem saraf berfungsi memproses rangsangan yang diterima
reseptor untuk meneruskan hasil olahan rangsangan menuju
efektor.

Sinyal kimianeurotransmiter
• Adrenalin, noradrenalin, dopamin, asetilkolin
Sinyal listrik
• Potensial aksi sel saraf untuk menghantarkan impuls sepanjang
akson
Bagaimana neuron berkomunikasi?
• Neuron2 berkomunikasi melalui sinyal: potensial aksi
• Potensial aksi: muatan listrik yang dihasilkan oleh
perubahan keseimbangan kimia dari cairan didalam &
sekeliling neuron, bergantung pada pergerakan ion2 bagian
luar dan bagian dalam sel
• Jika potensial aksi terjadi pada neuronpesan molekular
dikirimkan ke neuron disebelahnya
• Terjadi jikai mpuls yang masuk adalah depolarisasi yang
mencapai ambang tertentupada pangkal akson timbul
potensial aksisel terstimulasi
• Potensial diteruskanujung neuron membebaskan
neurotransmiter
• Neuron membawa informasi ke neuron lain atau ke otot
• Terjadinya komunikasi antara sel sel saraf dengan sel
efektor diperantarai oleh sinaps(-is)
Mekanisme penghantaran lewat sel saraf:
• 1. Jika tidak ada rangsangan, sel saraf dalam keadaan
polarisasi (istirahat).
• 2. Ketika ada rangsangan, sel saraf melakukan depolarisasi,
yaitu pembalikan muatan sel dengan meningkat
permeabilitas membran sehingga dapat memasukkan ion
Na+.
• 3. Depolarisasi menimbulkan potensial aksi dan daerah itu
berpindah secara menjulur sepanjang perjalanan impuls.
• 4. Seiring perpindahan daerah polarisasi, daerah yang telah
dilewati impuls memulih-kan muatannya dengan melepas
ion K+.
• 5.Sel saraf yang telah dilewati impuls mengalami masa
refrakter, yaitu tidak peka rangsangan, karena melewati
masa pemulihan.
Struktur sinapsis sel saraf:
a. Tombol sinapsis, yaitu ujung akhir akson yang membentuk tombol.
b. Neurotransmitter, yaitu zat kimia penghantar impuls antar sel saraf
yang dihasilkan sel saraf pra-sinapsis.
Macam-macam neurotransmitter:
- Asetilkolin (seluruh tubuh)
- Noradrenalin (sistem saraf simpatik)
- Serotonin (sistem saraf pusat)
- Dopamin (sistem saraf pusat)
c. Vesikel sinapsis, yaitu kantung yang berfungsi menyimpan
neurotransmitter sebelum digunakan.
d. Membran pra-sinapsis
e. Celah sinapsis
f. Membran pos-sinapsis
g. Reseptor protein, yaitu protein yang mengikat neurotransmitter.
Mekanisme penghantaran lewat
sinapsis:
• 1) Neurotransmitter dihasilkan sel saraf pra-sinapsis dan
disimpan dalam vesikel sinapsis.
• 2) Ketika impuls tiba di tombol sinapsis, membran pra-
sinapsis meningkatkan permeabilitas membran sehingga
Ca2+ dapat masuk.
• 3) Ca2+ menyebabkan vesikel sinapsis keluar dari membran
pra-sinapsis dan melepaskan neurotransmitter menuju
celah sinapsis.
• 4) Neurotransmitter kemudian diterima reseptor protein
pada membran post-sinapsis, dan impuls dilanjutkan ke sel
saraf berikutnya.
Hasil dari penghantaran dan pengolahan impuls pada sistem
saraf pusat menghasilkan reaksi/gerak yang dilakukan efektor.
Gerak yang dilakukan efektor terdiri dari:

1) Gerak sadar
• Gerak sadar adalah gerak yang rangsangannya
disadari dan diolah terlebih dulu oleh otak.
• Jalannya rangsangan gerak sadar:
Rangsanganreseptorsaraf sensorikMedula
SpinalisotakMedula Spinalissaraf
Motorik EfektorReaksi Gerak Sadar
2) Gerak refleks
• Gerak refleks adalah gerak cepat atau tiba-tiba
yang terjadi karena adanya rangsangan
mengejutkan, sehingga rangsangan tidak
diolah terlebih dahulu oleh otak.
• Jalannya rangsangan gerak refleks:
Rangsangan reseptorsaraf
sensorikMedula spinalissaraf
motorikefektor reaksi gerak refleks
Komunikasi di
Sepanjang dan Antar
Neuron
Prinsip Dasar Jalannya Rangsang
a) Resting Membrane Potensial
b) Potensial Membrane
c) Potensial aksi
d) Sifat elektrik pasif membrane
saraf
Sifat Sinyal Sel Saraf
Transmisi Informasi pada Saraf Tunggal
Transmisi Informasi Antar Neuron
SINAPSIS
 Sinapsis adalah penghubung
antara axon dengan ujung neuron
yang lain. Sinapsis dapat
bermuara di dendrit, badan sel
atau ujung axon yang lain.

 Sinapsis menghantarkan sinyal


elektrik antar neuron melalui
pasangan ion (pre and post synaps)
yang terbuka dan tertutup secara
berlawanan. Ion dapat dihantarkan
melalui protein (Gap Junction) dan
kimia melalui neurotrasmiter
Sinapsis Berdasarkan Letaknya

Axodendritic : sinapsis yang menghubungkan


antara axon dari satu neuron ke dendrit dari
neuron lain

Axosomatic : sinapsis yang menghubungkan


antara axon satu neuron dengan badan sel
neuron lain

Axoxonic : sinapsis yang menghubungkan


antar axon dua neuron
 Hidrofilik : reseptor yang mudah
berikatan dengan air berada di
membran
 Lipofilik : reseptor yang mudah
berikatan dengan lemak berada
di sitoplasma
Tipe-tipe  Ion channel : reseptor yang dapat
membuka menutup jika ada
Reseptor senyawa spesifik (ligant gate)
 G-Protein Associate Receptor :
reseptor yang mampu
berikatan dengan
neurotransmitter bertindak
sebagai aktivator reaksi kimia
intraseluler
3. Ionchannel :
reseptor yang
dapat membuka
menutup jika
ada senyawa
spesifik
(ligant gate)
G-Protein
Associate
Receptor :
reseptor yang
mampu berikatan
dengan
neurotransmitter
bertindak sebagai
aktivator reaksi
kimia intraseluler
Sinapsis Berdasarkan Fungsinya
1. SinapsisElektris (Electrical
Synapses)
Menghantarkan rangsang
elektris berupa ion melalui
protein transmembrane
(Gap Junction). Terdapat
mekanisme berlawanan
antara presynapses dan
postsynapses
2. Sinapsis Kimia (Chemical Synapses)
Sering disebut dengan direct respon
(respon langsung) tanpa harus
melalui channel protein.
Menghasilkan sekret yang disebut
neurotransmitter dihasilkan oleh
synaptic vesicles.
Molekul neurotransmitter didifusikan
ke neuron lain dan berikatan dengan
protein spesifik pada reseptor
postsynaptic membrane
Reaksi Kimia yang Terjadi di Sinapsis
Jenis Transmisi Kimia di Sinapsis
 Transmisi Kimia pada sinapsis
yang berjalan cepat. Terjadi
ketika:
a. Neurotransmitter diproduksi
dekat axon terminal dan active
zone
b. Menghantarkan molekul organik
dalam ukuran kecil
c. Di postsynaps langsung diterima
oleh ligant gate
Jenis Transmisi Kimia di Sinapsis
 Transmisi Kimia pada sinapsis yang berjalan lambat.
Terjadi ketika:
a. Neurotransmitter diproduksi jauh dari active zone
b. Menghantarkan molekul organik dalam ukuran
besar (peptida atau beberapa asam amino)
c. Di postsynaps berikatan dengan reseptor terlebih
dahulu yang akan menghasilkan protein aktivator
(G-Protein) untuk membuka ion channel sehingga
terjadi reaksi kimia intraseluler
Neurotransmitter dilepaskan oleh
Presynaps
1. Quantal Release of Neurotransmitters

Potensial aksi Menyebabkan


dari akson konsentrasi Mitokondria
sampai ke Mg2+ meningkat menghasilkan
synaptic dan Ca2+ Acetylcholine
terminals menurun (Ach)
(ekstraseluler)

Konsentrasi
Ca2+ turun Karena sinapsis
karena potensial menghasilkan secrete
aksi units (AcH) maka disebut
menyebabkan quantal release
channel Ca
terbuka
2. Depolarization Release Coupling

Potensial aksi Konsentrasi


dari akson Ca2+ menurun Kompleks
sampai ke karena potensial Protein Ca2+
synaptic aksi sekaligus
terminals menyebabkan memasukkan
channel Ca Na+
terbuka

Karena terdapat 2 Impuls elektris


senyawa berperan dalam dibawa ke
menghantarkan rangsang neuron lain
elektris maka disebut melalui Gap
realese coupling junction
Pelepasan Neurotransmitter Melalui
Mekanisme Endo dan Exo-cytosis
a. Docking : vesikel
menempel dekat
dengan membran
b. Priming : Vesikel
diinduksi menyatu
dengan membran pada
keadaan depolarisasi
c. Fussion : vesikel
melepaskan
neurotransmitter
dengan aktivator Ca2+
Setelah Pelepasan Neurotransmitter
 Setelah pelepasan vesicle
membrane diikat oleh
protein dynamin dan
dibungkus oleh clathrin
(receptor mediated
endocytosis)
Bagaimana Neurotransmitter Masuk
dalam Vesicle
 V-ATP ase mengaktifkan proton
transporter memasukkan H+ dari
luar.
 Di dalam vesikel menjadi positif
diluar negative. Potensial
membrane
 Resepine menempel di protein
transporter sehingga Vesicle
monoamine transporter memicu
masuknya dopamine dan H+
keluar
Jenis Neurotransmitter dan
Ikatan Kimianya

 1. Acetylcholine (ACh)
 Hasil kombinasi dari AcetylCoA yang merupakan produk
siklus krebs di mitokondria dan choline yang berasal dari
makanan (protein). ACh bertanggungjawab pada stimulasi
otot, gastro intestinal serta sistem saraf otonom dan
memori
 ACh ditransmisikan melalui cholinergic pathway yang terkonsentrasi di
daerah batang otak sebagai fungsi memori. Jika terjadi kerusakan
pada jalur ini kemungkinan seseorang akan menderita Alzheimer.

 Pada hewan Vertebrata ACh digunakan untuk jalannya rangsang di


neuron motorik, ganglion, sistem saraf otonom dan terkhusus berada
pada Central Nervous System (CNS)

 Pada hewan Invertebrata ACh dapat ditransmisikan pada susunan saraf


pusat sederhana seperti pada: molusca, neuron motorik anelida,
neuron sensorik arthropoda

 Produksi ACh dapat dihambat melalui proses hidrolisis yang dilakukan


enzim acetylcholinesterase (AChE). Diubah menjadi choline dan asetat
2. Serotonin
Merupakan neurotransmitter
penghambat. Jumlah serotonin yang
cukup digunakan untuk kestabilan dan
keseimbangan. Serotonin dapat
menghambat rangsang yang berjalan
berlebihan, konsumsi caffein yang
tinggi dapat menghambat
pembentukan serotonin dari waktu ke
waktu

Kadar Serotonin yang rendah dapat


mengakibatkan peningkatan konsumsi
karbohidrat, kesulitan tidur, migran
serta penurunan fungsi kekebalan
tubuh.
3. Histamine
Histamin terlibat dalam respon imun lokal, mengatur fungsi fisiologis
di dalam usus, reaksi alergi/inflamasi. Histamin mampu meningkatkan
permeabilitas kapiler untuk dilewati sel darah putih dan protein lain,
yang memungkinkan mereka melakukan kerja sistem imun.
4. Glutamate
Glutamate berperan untuk regulasi postsynaps (metabolism)
dan memori. Pada komunitas sering dikenal dalam bentuk
“monosodium glutamate (MSG)” sebagai zat aditif pada
makanan yang mampu mempengaruhi kerja otak dalam
menerjemahkan rasa
5. Dopamine
dopamine berperan dalam pergerakan, memori,
perilaku hewan dan manusia. Diproduksi oleh
dopaminergic neuron di bagian otak tengah. Defisiensi
dari dopamine dapat menyebabkan sindrom Parkinson.
Mekanisme Jalannya Impuls
Pada Postsynaptic
1. Reaksi yang dihantarkan dengan
cepat: melalui neurotransmitter
binding site yang dapat
membuka ion channels
2. Reaksi yang dihantarkan dengan
lambat: melalui reseptor
neurotransmitter pada membran
yang akan membentuk G-protein
sebagai aktivator ion channels
Penurunan Jumlah Neurotransmitter Pre dan Post Synaptic

Hanya sedikit Ion channel yang


Neurotransmitter
Ion Ca2+ yang terbuka di
yang dihasilkan
melewati postsynaptic
sedikit
membrane sedikit

Terjadi karena
ion channel Ca2+
Respon organ Suplay ion ke
kurang
responsive lambat organ rendah
Mekanisme Penurunan Produksi
Neurotransmitter

Anda mungkin juga menyukai