Anda di halaman 1dari 42

Fisiologi Organisasi

Fungsional Sistem Saraf

Oleh : MW
Pendahuluan
Sister Saraf:
Sistem saraf mempunyai sifat-sifat
mengatur yang sangat kompleks dan
khusus, menerima berjuta-juta rangsangan
informasi berasal dari bermacam-macam
organ sensorik dan memberi respon
terhadap rangsang yang terjadi.
Dibagi atas:
Sistem Saraf Pusat
Sistem Saraf Tepi
Jaringan Saraf
Saraf Tepi
Saraf Pusat Diluar Otak dan MS
Otak (Serebrum, Saraf Kranialis
Serebelum, Saraf Spinalis
Batang Otak)
Medula Spinasilis
Fungsi Saraf

Memulai dan meneruskan impuls listrik

Impuls listrik diterima dari bagian tubuh diteruskan


ke bagian tubuh lainnya

Memberi informasi tentang lingkungan luar


dan berbagai faktor pengaturan dalam tubuh,
Misal tekanan darah

Berperan pada kontraksi otot dan


sekresi kelenjar
Tinjauan Anatomi Histologi
Sistem Saraf Pusat
 Pada vertibrata SSP terdiri dari:
- Otak
- Medula spinalis

• Mikroskopis dibedakan atas:


Subtansia kelabu (gray matter); terdiri:
- Badan saraf takbermielin (unmyelinated nerve
cell body), dendrit dan akson terminalis.
Subtansia putih (white matter); terdiri:
- Banyak akson bermielin dan beberapa badan sel
(cell bodies), akson bermielin ini menghu
bungkan antar bagian SSP yang berbeda
(traktus)
Bantalan dan pelindung
jaringan yang mudah rusak
Tulang dan jaringan penyangga sistem saraf
pusat.
Pada vertibrata :
Otak terdapat didalam tulang kepala (kranium)
Medula spinalis didalam kolumna vertibra.
Tumpukan antar tulang belakang dipisahkan
oleh cakram jaringan penyambung (diskus
intervertibralis). Sistem saraf tepi keluar masuk
medula melalui celah ini.
Otak dan Medula spinalis dibungkus oleh tiga
lapis membran meningen, terletak diantara
tulang dan jaringan saraf pusat.
Membran Saraf Pusat (meningen)
terdiri dari:
1.Piamater: melekat erat pada otak dan medula
spinalis
2. Membran Araknoid: membran seperti jaringan
laba-laba. Antara piamater dan araknoid
terdapat ruang subaraknoid berisi CSF.
3. Dura mater (durare: terakhir):kuat dan kerat
(kaku) berhubungan dengan pembuluh
darah vena dari otak menuju jantung.

Fungsi meningen:
1. Pelindung sistem saraf pusat
2. Sebagai bantalan saraf
Anatomi Fisiologi Korteks Serebri
Kortek serebri:
Terdiri atas selaput tipis, mengandung
banyak neuron dengan ketebalan 2 – 5
milimeter. Menutupi seluruh permukaan
serebrum, luas total kira-kira ¼ meter
persegi, mengandung kira-kira 100
miliar neuron.
Kortek serebri:
mengandung 3 macam sel:
1. granular (sel stelata),
mempunyai interneuron pendek, fungsi
sebagai interneuron intrakortikal.
Melepaskan neurotransmiter eksitatorik
glutamat dan inhibitorik (asam gama amino
butirat) GABA.
2. fusiformis
3. piramidal
Sel piramidal dan fusiformis menjulurkan hampir
seluruh serat keluar korteks. Kedua serat raraf
tersebut merupakan sumber serat saraf panjang.
Lapisan lapisan korteks serebrum

I. Lapisan molekuler: mengandung banyak serabut,


serabut tangensial dan terdapat beberapa sel.
II. Lapisan granuler luar: sedikit neuron, sel piramidal
kecil.
III.Lapisan piramidal luar: terutama terdiri sel piramidal
dengan ukuran intermediet dan besar.
IV.Lapisan granuler dalam: terutama sel saraf kecil yang
longgar (sel stelata).
V. Lapisan piramidal dalam: terdiri sel piramidal medium
dan besar. Pada gyrus presentralis terdapat sel
Betz’s (giant pyramidal cell).
VI. Lapisan sel fusiformis: predominan neuron pindel.
Lapisan lebih dalam (VIb) menembus ke subtansia
putih (white matter)
Lapisan lapisan
Korteks serebri
Perlindungan dan pemeliharaan
Otak
Sekitar 90 % sel (10-15)kali pada CNS bukan neurons,
tetapi merupakan Sel glia atau neuroglia.
Meskipun jumlahnya besar tetapi hanya menempati
½ dari volume otak, karena sel glia tidak bercabang
seperti neurons

4 tipe besar sel glia:


Astrocyte (astro”bintang”, cyte”sel”)
Oligodendroglia
Mikroglia dan
Sel ependimal
Fungsi sel Glia
Astrosit: menyokong hubungan antar neuron
tempat bergantugnya dan pengarah pertumbuhan otak masa fetal
membentuk blood brain barier
mengambil dan degradasi neurotransmiter untuk sentesis
neurotransmiter oleh neuron
menyerap kelebihan ion K dalam mempertahankan konsentrasi ECF
dan eksatibilitas neuron normal
mempunyai reseptor neurotransmiter penting untuk sistem signal
kimia.
Oligodendrosit: membentuk myelin sheaths CNS.

Mikroglia: sebagai pertahanan otak, sel pagosit (phagocytic scavenger)

Sel ependimal: menyumbang formasi CSF.


membantu stem sel saraf membentuk neuron baru dan sel glia
lapisan dalam rongga otak dan medula spinalis
Barier otak :
pembuluh
darah di bungkus
sel astrosit
Fungsi Sawar Darah Otak
(barier darah otak)

- Mempertahankan lingkungan neuron


sistem saraf pusat dalam keadaan
konstan.
- Proteksi otak dari toksin endogen dan
eksogen dalam darah.
- Mencegah neurotransmiter keluar ke

dalam sirkulasi.
Cairan serebrospinal (LCS)
 Fungsi:
- Pelindung secara fisik dan secara kimia.
 Sumber:
- Secara kontinyu disekresi terutama oleh
pleksus khoroideus dan sisanya dibentuk oleh
dinding ventrikel dan sekitar pembuluh darah
kapiler dan epitel transport bentuk derivat
ependim.
- Cairan serebrospinal mengisi ventrikel
mengalir melalui foramen magnum dan luska
ke ruang subarakhnoid di antara piamater dan
membran arakhnoid, mengelilingi seluruh otak
dan medula spinalis dan diserap kembali
oleh villi arakhnoid membran dan oleh vena
.
Tinjauan Anatomi otak
dan Fungsi
a.Serebrum terdiri atas 4 lobus:
1. Lobus Frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus oksipitalis
4. Lobus temporalis

b.Diensefalon:
1. Thalamus
2. Hipothalamus
3. Pituitari
4. Pineal gland
Tinjauan Anatomi otak
Dan Fungsi

c. Serebelum (otak kecil)

d. Brain stem (batang otak):


Midbrain
Pons
Medula Oblongata
Berdasarkan fungsinya
dapat dibedakan atas:

Korteks serebri:
- Sensory fields : fungsi persepsi
(pusat sensorik)
- Motor areas : pergerakan otot rangka
- Assosiation areas : integrasi informasi
gerak volunter
Nukleus Basalis : gerakan
Sistem limbik
- Amygdala : emosi dan memori
- Hipokampus : learning dan memori
Fungsional area korteks serebri
Berdasarkan fungsinya
dapat dibedakan atas:

Thalamus : pusat integrasi dan rilay


informasi motorik dan
sensorik
Hipothalamus : homeostasis dan kendali
tengkahlaku
Pituitari/Hipofisis : sekresi hormon
Pineal gland : sekresi melatonin
Anatomi otak dan Fungsi

Serebelum : koordinasi gerakan


(otak kecil)

Brain stem (batang otak):


1. Midbrain : gerakan mata
2. Pons : pusat relay antara
serebrum dan
serebelum.
3. Medula Oblongata: kontrol fungsi
involunter
Formatio retikularis : bangun, tidur, tonus
otot dan modulasi nyeri
Organisasi Fungsi Kortek Serebri

Lobus Oksipitalis:
Terletak dikepala bagian belakang,
Menerima prosessing input visual

Lobus temporalis:
Terletak dilateral kepala, menerima sensasi
suara

Lobus Parietalis:
Pusat sensorik primer: raba, tekan, panas,
dingin, nyeri dari permukaan. Sensasi
posisi tubuh, propioseptif.
Organisasi Fungsi Kortek Serebri

Lobus Frontalis:
Dibedakan atas tiga fungsi:
1. Aktivitas motorik volunter: merencanakan
gerakan kompleks
dan koordinasi
gerakan kompleks.
2. Korteks assosiasi preprontal: perencanaan
aktivitas volunter
dan berfikir
3. Broca’s area: korteks primer bicara yang
mengontrol otot-otot artikulasi.
Organisasi Fungsi Kortek Serebri

Wernicke’s area:
Terletak antara korteks parietalis, temporal dan
lobus oksipitalis
Terutama kemampuan bahasa :
Memahami pesan bicara dan tulisan.
Wernicke’s area menerima input visual dari
korteks visual lobus oksipitalis dan
input suara dari korteks auditorius
lobus temporalis.
Kerusakan Broca’s area:
Ketidak mampuan untuk memformulasikan
kata-kata (gangguan bicara)
Penderita tetap mengerti kata-kata dan
tulisan.
Kerusakan wernicke’s area:
Penderita tidak mengerti kata-kata yang dilihat
atau dengar.

Pusat pengecapan:
Signal reseptor pengecapan lidah dan rongga mulut
dihantarkan ke pusat pengecapan korteks lobus
parietalis melalui batang otak dan thalamus.
Pusat Penciuman:
Signal reseptor penciuman dari saraf olfaktorius mukosa
hidung dihantarkan ke bulbus olfaktorius, traktus
Olfaktorius melibatkan thalamus ke lobus temporalis
(korteks primer penciuman)
Fungsional Area Korteks Serebri
Fungsi serebrum,serebelum dan
batang otak
Integrasi Sistem Saraf Pusat
Fungsi Integrasi ialah penggunaan SSP
yang secara tidak langsung melibatkan
proses input sensorik, aktivitas motoric
dan pusat otonum. Kategori yang
termasuk fungsi integrasi adalah:
siklius tidur/terjaga, kesadaran, berfikir
(understanding, reason),
ingatan/belajar, kemauan/motivasi,
perasaan/emosi.
Traktus Kortikospinalis Lateralis dan
Traktus Kortikospinalis Anterior

Serat - serat saraf yang memotong garis


tengah di piramid medula oblongata
membentuk traktus kortikospinalis lateralis
(sekitar 80 %) dari serat di
jalur kortikospinalis.

Sisanya (20 %)
Membentuk traktus kortikospinalis anterior
atau ventralis memotong garis tengah
sampai setingkat tempat traktus ini
bersinaps dengan neuron motorik.
Sinaps
 Hubungan/komunikasi antar saraf
 Terdapat celah sinaps

 Dapat terjadi:

- Eksitasi post sinaps potensial (EPSP)

–Inhibisi post sinaps potensial (IPSP)


Refleks
 Refleks : Setiap respon yang terjadi
secara otomatis, tanpa
disadari.

> Unit dasar terpadunya disebut


lengkung refleks.
> Sifat sifat refleks: Stereotipik,
mempunyai sifat yang khas baik
dalam hal rangsang maupun respon.
Lengkung refleks ini terdiri dari:
- Organ indera,
- Saraf aferen,
- Sinaps (satu atau lebih),
- Saraf eferen dan
- Efektor.
Daftar Pustaka
1. W.F Ganong “ Medical Physiology”
2. Silverston D.U. “ Human Physiology an
Integrated Approach”
3. Guyton and Hall ” Human of Physiology”
4. Sherwood. L “ Human Physiology from Cell to
System”.

Anda mungkin juga menyukai