Anda di halaman 1dari 36

A.

SISTEM SARAF
MANUSIA
• Sistem koordinasi pada manusia terdiri atas sistem saraf dan sistem
hormon (endokrin).
• Walaupun keduanya sama-sama bertugas mengatur keserasian kerja organ
tubuh, namun keduanya mempunyai beberapa persamaan dan perbedaan.

*Persamaan

*Perbedaan
Neuron

Sel Schwan
• Tersusun dari sel-sel saraf yang disebut Neuron.
• Fungsi saraf:
– Menerima rangsang dari alat indera
– Memproses rangsang yang diterima
– Merespon rangsang

Badan sel
Bagian-bagian jaringan saraf
•Dendrit , Fungsi membawa rangsangan ke badan sel.

•Badan sel, Fungsi menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskan ke


akson.

•Neurit (akson), Fungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Akson memiliki selubung yang terdiri dari selubung myelin dan selubung
schwan

•Selubung myelin merupakan selubung yang langsung membungkus akson.


Fungsi untuk melindungi akson dan memberi nutrisi bagi akson

•Selubung Schwan terdiri dari sel-sel Schwann yang menghasilkan myelin.


Fungsi dalam regenerasi akson dan dendrit yang rusak.

•Nodus ranvier : bagian akson yang tidak terbungkus mielin. Fungsi :


Mempercepat jalannya rangsangan
5
• Antara neuron satu dengan neuron lain terdapat celah sinapsis (ujung
Akson-dendrit)
• Pada celah ini terdapat zat neurotransmitter yang bertugas mengirimkan
sinyal dari satu neuron ke neuron lain.

Ada 4 macam Neurotransmiter :


1. Asetilkolin
Berada pada seluruh sistem saraf
2. Noradrenalin
Berada pada sistem saraf simpatik
3. Dopamine dan Serotonin
Berada pada otak.
Pra-
sina ap sis
psis -sin
ca
Pas
• Neuron dibedakan menjadi 3 :
1. Neuron Sensorik (Aferen) : menerima sinyal dari organ sensorik (indra) dan
mengirimkannya ke saraf pusat dan sum-sum tulang belakang.
2. Neuron Motorik (Eferen): mengirimkan sinyal dari saraf pusat ke bagian tubuh
lain (otot dan kelenjar)
3. Neuron Penghubung (Intermediet) : penghubung neuron sensorik ke neuron
motorik.
PRINSIP
PENGHANTAR IMPULS
Penghantaran impuls dapat melalui
dua cara, yaitu:
• Penghantaran Impuls melalui
membran sel saraf dapat terjadi karena
adanya perbedaan potensial listrik antara
bagian luar dan bagian dalam sel.

• Penghantaran Impuls melalui Sinapsis


adalah titik temu antara terminal akson
salah satu neuron dengan neuron lain.
1. Penghantaran Impuls
melalui Membran sel
Tidak ada rangsangan
Polarisasi

Adanya rangsangan
Depolarisasi
Aksi Saraf atau Impuls Saraf
• Neuron memiliki permukaan yang luarnya
bermuatan positif dan dalamnya bermuatan
negatif. Sehingga, ada perbedaan potensial
antara neuron bagian luar dengan neuron
bagian dalam (polarisasi).
• Namun, apabila neuron dirangsang akan terjadi
penurunan beda potensial (depolarisasi).
• Antara daerah yang mengalami depolarisas
dengan daerah yang mengalami polarisasi timbul
aliran listrik.
• Depolarisasi akan berpindah tempat atau
menjalar di sepanjang serabut saraf sehingga
timbul impuls saraf.
• Setelah mengalami depolarisasi, daerah tersebut
kemudian akan berada dalam keadaan refrakter
(tidak peka terhadap rangsangan).
2. Penghantaran Impuls
melalui Sinapsis
Struktur Sinapsis
• Akson berakhir pada suatu tonjolan
kecil yang disebut tombol sinapsis.
Permukaan membran tombol sinapsis
disebut membran pra- sinapsis yang
berfungsi melakukan transmisi
rangsangan.
• Membran dendrit dari sel yang dituju
disebut membran post-sinapsis yang
berfungsi sebagai penerima transmisi
rangsangan.
• Kedua membran tersebut dipisahkan
oleh celah sinapsis.
• Pada sitoplasma tombol sinapsis
(gelembung sinapsis), terdapat
neurotransmitter yang merupakan
kimia yang dapat menanggapi impuls
dan menyampaikan ke neuron lain
• Impuls sampai pada tombol sinapsis membuat
Kerja Sinapsis permeabilitas membran prasinapsis terhadap
ion Ca2+ meningkat
• Ion Ca2+ masuk dan merangsang vesikula
(yang berisikan neurotransmiter, ion Na+ dan
K+) untuk melebur dengan membran
prasinapsis.
• Neurotransmiter dan ion yang dibawa oleh
vesikula dilepaskan ke dalam celah sinapsis
melalui eksositosis.
• Dari celah sinapsis, neurotransmiter ini
berikatan dengan reseptor pacasinapsis dan
membuka pintu reseptor sehingga ion Na+
dan K+ dapat berdifusi masuk ke dalam
membran pascasinapsis
• Reseptor membran pascasinapsis akan
mengeluarkan enzim untuk menghidrolisis
neurotransmiter.
• Hasil hidrolisis akan dikembalikan dan
disimpan di vesikel prasinapsis sehingga
sewaktu-waktu bisa digunakan kembali
• Sedangkan ion Na+ maupun K+ berdifusi ke
ke pascasinapsis untuk melakukan fungsinya
Terjadinya Gerak
Gerak Sadar Gerak Refleks
Penggolongan Sistem Saraf
• Otak dilindungi oleh tulang tengkorak
• Sum-sum tulang belakang dilindungi ruas-ruas tulang
belakang.
A. OTAK
• Otak dilindungi oleh selaput yang terdiri dari
jaringan pengikat yang disebut meninges yang
terdiri dari 3 lapisan yaitu:
1. Piameter (lapisan paling dalam) : terdapat
pembuluh darah
2. Arachnoid (lapisan tengah) : di antara
arachnoid dan piameter terdapat rongga
arachnoid yang berisi cairan serebrospinal yang
berfungsi sebagai pelindung dari benturan.
3. Durameter (lapisan paling luar) : membran
tebal yang melapisi tengkorak.
LAPISAN PELINDUNG OTAK
DURAMATER
PIAMATER
ARACHNOID
OTAK
• Otak manusia terdiri atas dua
belahan, yaitu otak kiri dan kanan.
• Otak kiri mengendalikan tubuh
Bagian Otak bagian kanan.
• Otak kanan mengendalikan tubuh
bagian kiri.
1. Otak Depan
(Prosensefalon)
2. Otak Tengah
(Mesensefalon)
3. Otak Belakang
Otak besar (Serebrum)
(Rhombensefalon)
Talamus Lobus Optik

Hipotalamus Safar Auditori Otak Kecil (Serebelum)

Sum-sum Lanjutan
Kelenjar Pituitari
(Medula Oblongata)
1. Otak Depan (Prosensefalon)

Otak Besar (serebrum)


• Otak besar pada manusia dewasa
memiliki volume sekitar ± 1500 cm3.
• Permukaan otak berlipat-lipat sehingga
dapat memuat jutaan neuron.
• Bagian luar otak berwarna kelabu
(substansia grissea). Bagian dalam
berwarna putih (substansia alba).
• Fungsi : pusat berpikir, ingatan,
kesadaran, kecerdasan, perilaku, dan
kemauan.
Otak Besar (serebrum)
Otak besar dibagi menjadi 4 bagian:
1. Bagian dahi (lobus frontalis): 3. Bagian pelipis (lobus
mengatur kemampuan kecerdasan , nalar , temporalis):
dan berpikir mengendalikan kemampuan
berbicara dan bahasa dan pusat
2. Bagian ubun-ubun (lobus parietalis): pendengaran dan penciuman
mengendalikan kemampuan berbicara dan
bahasa dan juga pusat sentuhan/persepsi 4. Bagian belakang kepala
(lobus oksipetalis):
pusat penglihatan dan dapat
menyampaikan memori apa
yang dilihatnya.
Talamus, Hipotalamus, Kelenjar
Pituitari
• Talamus adalah memproses seluruh rangsangan
sebelum disampaikan ke bagian otak lainnya.
Fungsi : mengatur dan mengkoordinasi emosi,
misalnya marah, sakit, senang, sedih

• Hipotalamus pusat koordinasi sistem saraf


autonom (organ tubuh) contoh : mengatur suhu
tubuh, selera makan, lapar, haus, keseimbangan
cairan tubuh, pengatur rasa ngantuk, dan
tekanan darah. Hipotalamus juga mengontrol
fungsi tertentu pada kelenjar pituitari dengan
menghasilkan faktor pelepas

• Fungsi kelenjar Pituitari adalah sekresi hormon


2. Otak Tengah (Mesensefalon)

Berukuran kecil dan terletak di depan


otak kecil. Bagian-bagian otak tengah
:
1.Lobus optik atau saraf
okulomotoris (saraf yang mengatur
pergerakan mata), misalnya
menggerakan mata, mengakat
kelopak, refleks pupil
2.Kolikuli Inferior atau saraf Auditori
(pusat pendengaran)
3.Sel saraf yang mengatur tonus otot
dan postur tubuh
3. Otak Belakang (Rhombensefalon)

Otak Kecil (Serebelum)

• Otak kecil adalah bagian terluas kedua di otak.


• Terdapat di bagian belakang dan bawah rongga tengkorak.
• Berfungsi untuk mengatur keseimbangan posisi tubuh.
• Kerusakan pada bagian ini menyebabkan gerak otot tidak
terkoordinasi lagi.
Sumsum lanjutan Medula Oblongata

• Sumsum lanjutan terdapat di muka


otak kecil dan di bawah otak besar,
dan merupakan perpanjangan dari
sumsum tulang belakang.
• Fungsi sumsum lanjutan adalah
sebagai pusat pengatur gerak
refleks fisiologis misal : denyut
jantung,  gerakan pernapasan, tekanan
darah, menelan, batuk, bersin,
bersendawa, muntah pelebaran dan
penyempitan pembuluh darah.
2. Sumsum Tulang Belakang
(medula spinalis)
• Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-ruas
tulang belakang.
• Bagian luarnya berwarna putih (Substansi alba) dan bagian dalam
berwarna kelabu (Substansi grissea) yang berbentuk kupu-kupu .
• Fungsi sumsum tulang belakang, yaitu:
a) Mengatur gerak refleks tubuh.
b) Menghantarkan impuls menuju atau dari otak.
c) Pusat perantara antara susunan saraf tepi dan otak.
Saraf tepi : merupakan sistem saraf yg menghubungkan semua
bagian tubuh dengan saraf pusat
1. SARAF SOMATIS
• Saraf-saraf tersebut meneruskan rangsangan
dari reseptor ke saraf pusat, juga meneruskan
rangsangan dari saraf pusat ke semua efektor.

• Terdiri dari :
12 pasang saraf kranial (saraf kepala)
31 pasang saraf spinal (saraf tulang belakang)
12 pasang saraf kranial (saraf
kepala)
SARAF KRANIAL
Saraf kranial dikelompokkan
menjadi 3:

a.Bersifat sensorik, terdiri 3


pasang, yaitu saraf nomor I,
II, dan VIII

b.Bersifat motorik, terdiri 5


pasang, yaitu saraf nomor III,
IV, VI, XI, dan XII.

c.Bersifat sensorik dan


motorik, terdiri dari 4 pasang,
yaitu saraf nomor V, VII, IX,
dan X.
31 pasang saraf spinal (saraf
tulang belakang)
Berdasarkan asalnya, saraf
sumsum tulang belakang
dibedakan menjadi :
•8 pasang saraf leher
•12 pasang saraf punggung
•5 pasang saraf pinggang
•5 pasang saraf pinggul
•1 pasang saraf ekor. 
2. SARAF AUTONOM
Bagian yang mengontrol kegiatan organ-organ dalam, misal : kelenjar
keringat, otot perut, pembuluh darah, dan alat reproduksi. Terdiri dari
2 macam :
1.Saraf Simpatik : umumnya merangsang kerja organ
2.Saraf Parasimpatik : menghambat kerja organ

Anda mungkin juga menyukai