Anda di halaman 1dari 36

10.

SISTEM SARAF

ENDANG WIDIASTUTI

1
SISTEM SARAF

 Sistem saraf merupakan mekanisme penghantaran


impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan
impuls saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan atau sistem yang mengatur kerja semua
sistem organ agar dapat bekerja secara serasi.

 Sistem saraf pada hewan berbeda-beda, semakin tinggi

tingkatan hewan semakin kompleks sistem sarafnya.

 Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf


adalah neuron atau sel saraf
2
Fungsi Sistem saraf :
1. Fungsi sensoris yakni menerima dan mengenali
perubahan atau stimulus baik yang berasal dari dalam
maupun luar tubuh hewan. Contoh mata mengenali
cahaya dan telinga mengenali suara.
2. Fungsi integrasi, yakni kemampuan untuk
memproses atau mengkoordinasikan informasi yang
diperoleh dari organ-organ sensoris atau reseptor.
3. Fungsi motorik, yakni fungsi untuk memberikan
respon terhadap stimulus yang datang. Fungsi ini
ditandai adanya kemampuan untuk kontraksi otot atau
sekresi hormon-hormon tertentu oleh kelenjar-kelenjar
endokrin tertentu.

3
NEURON

Unit fungsional
sistem saraf terdiri
dari badan sel
dan sitoplasma
yang bekerja
dengan cara
menghasilkan
potensial aksi dan
menjalarkan
impuls dari satu
sel ke sel
berikutnya
• Merupakan bagian dari
neuron yang
mengandung nukleus
(inti)
Bagian • Dapat diibaratkan sebagai
Neuron : mesin yang bertanggung
jawab atas kehidupan sel
yang menggerakkan
1. Badan dalam sintesa protein
Sel • Terdiri dari nukleus,
sitoplasma dan membran
sel

5
 NUKLEUS merupakan inti sel yang mengandung
kromosom, yang terdiri dari rantai DNA.
 SITOPLASMA berupa cairan bening seperti jelly
yang memiliki beberapa organel seperti
mitochondria,badan golgi dan REK,ribosom yang
berperan dalam sintesis protein
 NEUROFIBRIL, yaitu neurofilamen dan
neurotubulus
 MEMBRAN SEL, menyelubungi neuron, terdiri
dari molekul lemak dan membran semi
permeable yang dapat menyeleksi substansi yang
bisa keluar masuk sel

6
• Dendrit merupakan
perpanjangan dari sitoplasma
yang biasanya berganda dan
pendek, fungsinya menghantar
impuls ke sel tubuh.
Bagian  Permukaan dendrit penuh
Neuron : dengan spina dendrit yang
dikhususkan untuk
menghubungkan dengan
2. Dendrit neuron lain.
 Neurofibril dan badan Nissl
memanjang ke dalam dendrit
• suatu prosesus /serabut
tunggal yang lebih panjang
dari dendrit , berfungsi
menghantar impuls menjauhi
badan sel ke neuron lain dan
Bagian sel lain (sel otot, kelenjar).
Neuron : • Semua akson dalam
sistem saraf perifer
dibungkus oleh lapisan
3. Akson Schwan

 Akson memiliki lapisan yang


disebut mielin , suatu
kompleks lipoprotein yang
dibentuk oleh membran plasma
sel- sel schwan
9
 Pada saraf perifer sel-sel schwan
memielinisasi akson dengan cara
melingkarinya berbentuk gulungan jelly.
 Mielin berfungsi sebagai isolator listrik dan
mempercepat hantaran impuls saraf.
 Axon Hillock, bagian berbentuk kerucut
pada pertemuan axon dan soma sel
 Nodus of Ranvier merupakan bagian axon
yang tidak diselubungi myelin dan tertanam
pada sitoplasma sel schwan.
• Terminal Buttons, merupakan bagian akhir dari
axon yang berbentuk sebagai kancing yang
berfungsi melepaskan neurotransmitter (dengan
substansi transmitter yang berupa substansi
kimiawi) ke sinapsis.

• Synapses (sinapsis), jarak terdekat antara


neuron yang satu dengan yang lain dimana
sinyal-sinyal kimiawi ditransmisikan. Sinapsis
adalah bagian yang menyambungkan terminal
button (sebagai sensor) dari sel pengirim ke
bagian soma atau membran dendrit sel
penerima.
12
Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
 Neuron sensorik (aferen) yaitu neuron yang
berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor
(pada kulit, organ indera atau reseptor pada organ
internal tubuh) ke CNS.
 Neuron motorik (eferen) yaitu neuron yang
berfungsi menyampaikan impuls dari CNS ke
efektor (sel-sel otot atau kelenjar).
 Interneuron (neuron asosiasi) yaitu neuron
yang berfungsi menghubungkan neuron sensorik
dan motorik atau menyampaikan informasi ke
interneuron lain. Neuron ini hanya ditemukan
dalam CNS.
13
Berdasarkan jumlah prosesusnya, neuron dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Unipolar
a) proses pada soma sel dilakukan oleh satu
dendrit dan satu neurit (axon) yang
pangkalnya bersatu sehingga seolah-olah
hanya ada 1 lanjutan/sambungan yang pada
ujungnya bercabang dua
b) Pada saraf perifer bisa sangat panjang dan
mencapai satu meter
Contohnya adalah saraf-saraf sensorik
propiosepsi (posisi tubuh).

14
Bipolar
• proses pada soma sel yang melibatkan satu
dendrit dan satu neurit yang asing-masing
berproses pada kedua ujung soma sel
• Contohnya saraf sensorik yang membawa informasi
penglihatan , penciuman, keseimbangan dan
pendengaran.

Multipolar
 proses pada soma sel yang melibatkan satu neurit
dan banyak dendrit (seperti anatomi neuron pada
umumnya)
 Contohnya saraf dari otak sebelah atas turun ke
tulang belakang dan kemudian menyebar ke
seluruh otot.
16
Sinapsis

Merupakan penghubung antara neuron yang satu dengan


neuron yang lainnya, merupakan titik temu antara ujung
akson dari neuron yang satu dengan dendrit dari neuron
lainnya

Komponen sinaps:
1. Membran presinaps: letak berdekatan dg sel asal
impuls, mengandung penebalan padat elektron, saat
stimulasi mengeluarkan neurotransmiter
2. Celah sinaptik: celah berisi cairan, terletak antara
membran presinaps dengan membran postsinaps,
merupakan media yg menghantarkan neurotransmiter
ke membran postsinaps
3. Membran postsinaps: merupakan penebalan
membran plasma pada sel target
18
19
Tipe Sinapsis

 Sinapsis aksodendrit, menghubungkan
dendrit dari neuron lain dengan akson dari
neuron lainya.
 Sinapsis aksosomatik, menghubungkan akson
dari satu neuron dengan badan sel saraf dari
neuron lainnya.
 Sinapsis aksoaksonik, menghubungkan akson
dari neuron lain dengan akson dari neuron
lainya.

20
SINAPSIS

21
Sel Pendukung Sistem Saraf

1. Neuroglia tidak turut serta dalam menghantarkan


impuls saraf, tetapi berfungsi :
• mengisi antar ruang,
• mendukung neuron,
• membentuk kerangka struktur,
• menyediakan mielin dan
• melangsungkan proses Fagosit.

 Jumlah sel pendukung jauh lebih banyak


dibandingkan sel saraf (sampai 10x)

22
23
24
Asterocyt
Merupakan jenis sel glia yang paling banyak terdapat dalam
CNS, bentuknya seperti bintang

Fungsinya
• Memberikan dukungan secara fisik terhadap neuron
(memperkuat rekatan glia pada neuron)
• Membersihkan substansi-substansi yang tidak berguna di
dalam otak
• Mengatur pencairan substansi kimia di sekeliling neuron.
• Melindungi sinapse untuk meminimalkan penyebaran
pengaruh substansi transmitter yang dilepaskan oleh
terminal buttons
• Melindungi komunikasi antara neuron yang satu dengan
yang lain agar tetap bersifat privat (tidak tercampur
aduk)

25
26
Oligodendrocyte

• Fungsi Utama :
• Mendukung axon dan memproduksi serat-serat myelin
yang melindungi axon yang satu dari axon yang lain
(beberapa axon tidak dilindungi oleh myelin dan
beberapa axon yang lain hanya dilindungi oleh lapisan
myelin yang tipis).

• Fungsi Pendukung:
• Membentuk beberapa segmen sekaligus dengan melilit
axon dengan beberapakali lilitan myelin sehingga
membentuk gelondong
• Fungsi: fagosit untuk sel saraf yang  Fungsi: fagosit untuk sel saraf
rusak yang rusak
2. SEL SATELIT

• Merupakan Sel
pendukung
dari PNS
• Fungsi :
Memberi dukungan
terhadap neuron-
neuron yang
terletak di luar
CNS, terutama di
saraf (kumpulan
axon di PNS) dan
organ-organ
pengindera.
Struktur organisasi sistem saraf pada ternak dibagi
menjadi dua, yaitu:
 Sistem saraf pusat (central nervous system;
CNS). CNS terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang (spinal cord).
 Sistem saraf tepi/perifer (peripheral nervous
system; PNS). Sistem saraf ini menghubungkan
CNS dengan bagian lain tubuh melalui jaringan
saraf yang sangat kompleks.
 Secara fungsional PNS terbagi menjadi dua sistem
saraf, yakni somatic nervous system dan
autonomic nervous system.

31
Mekanisme kerja sistem saraf
 Sistem saraf bekerja dengan mengirim pesan (impuls
saraf) antara otak dan bagian tubuh lainnya.
 Serabut saraf yang berbeda mengirim pesan dengan
arah yang berbeda, misalnya serabut saraf sensoris
(atau aferen) mengirim impuls dari kulit, indera tubuh
dan organ internal ke sistem saraf pusat.
 Pada ternak mungkin menyadari pesan tersebut
(misalnya rasa sakit) ataupun tidak menyadari pesan
tersebut (misalnya sikap tubuh).
 Di dalam sistem saraf pusat, pesan tersebut
diintegrasikan sehingga respon dapat diberikan oleh
sistem saraf pusat.
 Serabut saraf motoris (atau eferen) mengirim impuls
dari saraf pusat menuju ke sistem otot sehingga otot
melakukan aktivitas gerak.
32
Gerak refleks
 merupakan respon otomatis yang berjalan sangat cepat
terhadap rangsangan, tanpa dipengaruhi kehendak atau
tanpa memerlukan kontrol dari otak
 Misal berkedip , menelan, bersin dan penyempitan pupil
mata
 Pada gerak refleks, impuls melalui jalur pintas yaitu dari
reseptor, diteruskan oleh neuron sensoris ke CNS, diterima
oleh interneuron (neuron asosiasi) tanpa diolah di dalam
otak langsung dikirim respon ke neuron motorik untuk
disampaikan ke efektor (otot atau kelenjar), yang
disebutlengkung refleks (reflex arc).
 Secara garis besar, gerak refleks dapat dibedakan atas
refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks
otak terjadi jika saraf penghubung berada di dalam otak,
misalnya gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada
cahaya yang datang.
33
Sistem saraf dan Homeostasis

 Sistem saraf erat kaitannya dengan sistem endokrin karena


keduanya terlibat dalam mekanisme kontrol biologis di dalam tubuh
hewan.
 Sistem saraf simpatik menjadi bagian dari respon “fight” dan
“flight”, sedangkan sistem endokrin berkontribusi dengan
menghasilkan hormon adrenalin. Kedua sistem juga bertanggung
jawab atas homeostasis dalam menjaga tubuh tetap dalam kondisi
relatif stabil.
 Homeostasis menjamin lingkungan internal tubuh yang relatif
konstan sekalipun lingkungan eksternal berubah.
 Homeostasis sangat penting bagi fungsi sel karena sel dapat
dengan mudah rusak jika terjadi perubahan lingkungan internal
secara nyata.
 Homeostasis berkaitan dengan mekanisme umpan balik negatif,
dimana reseptor mendeteksi adanya perubahan/penyimpangan dari
keadaan normal dan ini memicu reaksi yang membantu tubuh
hewan kembali ke keadaan normal.
34
SELAMAT BELAJAR

35
36

Anda mungkin juga menyukai