Anda di halaman 1dari 138

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM SARAF
BY.NELLY
TUJUAN PBM
Setelah pembelajaran system persarafan mhs dapat menjelaskan :
1.Sistem saraf pusat
2.Susunan saraf perifer
3.Susunan saraf otonom
4.Proses terjadinya refleks
5.Lateralisasi otak
6.Pengujian fungsi saraf kranial
7.Pengujian refleks
8.Obat-obatan dan system saraf
A. Pendahuluan
• Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai system
organ.Suatu system organ terdiri dari berbagai organ tubuh dan alat-alat
tubuh .
• Dalam kegaiatan fisiologisnya diperlukan hub atau Kerjasama atara alat-
alat tubuh yang satu dengan lainnya.
• Agar harmonis pergerakannya maka diperlukan adanya system
pengendalian atau pengatur .
• Sistem pengendalian tersebut dikenal dengan system koordinasi yang
biasa dilakukan oleh system saraf
• Tubuh manusia dikendalikan oleh system saraf ,system indera dan system
hormone ( endokrin)
• Pengaturan dari system tubuh oleh saraf lebih cepat dari pada hormone
(hormon lebih lambat)
• Semua kegiatan tubuh dikendalikan dan diatur oleh system saraf.
• Oleh karena itu system saraf memiliki kemampuan menerima rangsang dan
mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan
saraf ,selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang
tersebut .
• Impuls saraf tersebut dibawa oleh serabut-serabut saraf
• Sistem saraf adalah suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel
saraf ( neuron)
• Fungsi system saraf :mengkoordinasikan seluruh kegiatan organ diseluruh
tubuh,spt : denyut jantung,pernafasan, pergerakan ,sekresi kelenjar dan lain-
lain
• Sel saraf memiliki kemampuan dalam konduksi impuls atau melakukan
impuls .
• Fungsi impuls : sebagai pembawa informasi yakni tentang perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungan ,cth : perub temperatur dari panas
ke dingin ,perubahan cahaya dari gelap ke terang
• Sistem saraf tubuler merupakan bentuk system saraf yang paling tinggi .
• Pada system saraf ini hub antara pusat-pusat saraf sudah sangat
berkembang dan sempurna .
• Pada system saraf tubuler rangan dilakukan ke pusat-pusat saraf yang
Panjang .
• Hubungan sel saraf antara bagian-bagian tubuh organisme pada system
saraf tubuler bersifat integral melalui koordinasi yang harmonis antara
lain filtrasi terhadap informasi yang tidak penting .
• Tranfer informasi berlangsung dalam waktu yang bersamaan ke tempat –
tempat yang dekat dan yang jauh .
• Pada manusia terdapat system sinyal sekunder ,yaitu kemampuan
manusia dalam menyatakan sesuatu dengan kata-kata ,system tersebut
terdapat pada korteks otak pada 3 daerah sebagai berikut :
1. Pusat motorik kata-kata ,terdapat pada lobus frontalis inferior yang disebut
pusat Broca
2. Pusat sensorik ,ada pada lobus temporalis superior
3. Pusat optic kata-kata ,pada lobus oksipitalis bagian gyrus

• Untuk mengucapkan kata-kata ,maka berlangsung proses yang kompleks yang


melibatkan pusat-pusat system sinyal sekunder ,prolyeksi pusat-pusat analisis
dan daerah-daerah asosiasi ,yaitu daerah-daerah yang menghubungkan
proyeksi-proyeksi pusat
• Talamus merupakan pusat pengatur dan penerima rangsang sensorik ,trerletak
pada bagian tengah otak , bagian bawahnya merupakan pusat pengatur suhu
tubuh, selera makan, keseimbangan cairan tubuh ,metabolism lemak dan
karbohidrat ,takanan darah dan tidur
B. Sususnan saraf
• 3 fungsi utama system saraf :
1. Sebagai alat komunikasi
sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar,hal ini dilakukan oleh
alat indera ,yang meliputi : mata, hidung ,telinga, kulit, dan lidah .dengan
adanya alat –alat tersebut maka kita dengan mudah mengetahui adanya
perubahan yang terjadi disekitar kita .
2. Alat pengendali ( pengatur kerja alat-alat tubuh ) shg dapat bekerja serasi sesuai
dengan fungsinya .Dengan pengaturan oleh saraf semua organ tubuh akan
bekerja dengan kecepatan dan ritme kerja yang akurat.
3. Sebagai pusat pengendali tanggapan .
sebagai pusat pengendali dan reaksi tubuh terhadap perub keadaan sekitar.
fungsi ini dilakukan oleh jaringan saraf yang terdapat pada seluruh alat-alat
tubuh .jaringan saraftersusun atas sel-sel saraf yang disebut dengan neuron .
Jaringan saraf yang menghantarkan rangsangan atau impils saraf dari bgn tubuh
yang satu ke bagian tubuh lainnya .
Sistem saraf
C . Bagian –bagian sel saraf
• Sel saraf atau neuron merupakan satuan kerja
utama dari sistem saraf yang berfungsi
menghantarkan impuls listrik yang terbentuk
akibat adanya suatu stimulus (rangsang).
• Jutaan sel saraf ini membentuk suatu sistem
saraf.
• Neuron adalah komponen utama jaringan saraf
(unit fungsionall system saraf)
Sel –Sel Sistem Persarafan

• Nuroglia dan Neuron


• Neuroglia
• 10 Kali Lebih Banyak Dari Neuron
• Sel schwan pada saraf perifer digolongkan dalam sel glia
• 3 jenis sel glia :
mikroglia(sel-sel pembersih yg memasuki
sistempersarafan dari pembuluh darah )
Sinap
• Mrpkan hub antara satu neuron dengan neuron
lainnya
• Ujung dari akson mgd neurotransmiter
• Sifat neurotransmiter eksitasi dan inhibisi
Eksitasi
Inhibisi
-asetilkolin
-GABA(jar Otak)
-norepinefrin
-Glisin (MS)
-dofamin
-serotinin
Neuron
• Unit fungsional sistem saraf
• Terdiri dari badan sel, dendrit(menerima
informasi dari akson terminal pada tempat
yang khusus yg disebut sinaps dan akson yang
membawa informasi keluar dari badan sel ke
neuron lain
• Membran sel :
permiabel terhadap oksigen,CO2,ion-ion
anorganik tertentu, tidak permiabel terhadap
senyawa organik seperti protein
• Neuron biasanya dikelompokkan menjadi tiga jenis berdasarkan
fungsinya :
• Neuron sensorik merespons rangsangan seperti sentuhan, suara,
atau cahaya yang mempengaruhi sel-sel organ sensorik, dan
mereka mengirim sinyal ke sumsum tulang belakang(MS) atau
otak.
• Neuron motorik menerima sinyal dari otak dan sumsum tulang
belakang untuk mengontrol segala sesuatu mulai dari kontraksi
otot hingga sekresi kelenjar.
• Interneuron menghubungkan neuron ke neuron lain dalam wilayah
otak atau sumsum tulang belakang yang sama.
• Ketika beberapa neuron terhubung bersama, mereka membentuk
apa yang disebut sirkuit saraf.
• Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya
terdapat sitoplasma dan inti sel.
• Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf,
yaitu dendrit dan akson.
• Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf,
• Akson terdapat benang halus yang disebut neuro fibril ,neuro
fibril ini dibungkus oleh selaput mielin.pembungkus mielin ini
tidak sampai pada ujung-ujung serabut saraf .
• Akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke sel saraf
yang lain atau ke jaringan lain.
• Apabila simpul dendrit mengalami kerusakan, maka seseorang
tersebut akan mengalami kepikunan (jika terjadi di otak). Jika
terjadi di organ lain, maka akan mengalami mati rasa.
• Badan sel terletak disistem saraf pusat , meskipun ada
beberapa terletak disaraf perifer .
• Di sistem saraf pusat , badan sel neuron berkelompok
menjadi nukleus .nukleus ini tidak ada hubungannya
dengan nukleus sel ( hanya merupakan istilah )
• Badan sel yang berkelompok selain di saraf pusat disebut
Gangglion (ganglia : jamak )
• Badan sel ,
• Mengandung nukleus dan nukleolus yang dikelilingi oleh
sitoplasma granuler
• Sitoplasma badan sel juga mengandung badan Nissl(substansi
kromatik) dan neurofibril(fibril/serat yang ramping pada badan
neuron )
• Badan Nissl mengandung protein yang digunakan untuk
mengganti protein yang habis selama metabolisme, selain itu
juga digunakan untuk pertumbuhan neuron dan perbaikan
saraf dari sistem saraf perifer .
• Neurofibril diduga berperanan dalam pengangkutan nutrien dan
penyokong sel
• Akson ,
• Merupakan satu uluran/serabut panjang dari badan sel
• Berfungsi untuk menghantarkan impuls menjauhi badan sel atau merupakan neuron yang
berfungsi membawa rangsangan dari badan neuron
• Mempunyai ciri tipis dengan bentuk panjang dan mengandung neurofibril , tp tidak
mengandung badan Nissl sehingga tidak terlibat dalam sistesa protein
• Akson kebanyakan diselubungi oleh mielin(substansi lemak)
• Akson yang dibungkus selubung bermielin disebut akson bermielin dan akson yang tidak
bermielin disebut akson telanjang
• Dendrit , merupakan uluran/serabut pendek yang bercabang-cabang dan
keluar dari badan sel
• Mengandung badan Nissl dan organel
• Neuron terdiri dari beberapa dendrit
• Dendrit tidak mengandung serabut mielin(selubung lemak) maupun
neurolema( selubung yang menyelubungi selubung mielin)
• Berperan menghantarkan impuls ke arah badan sel
Macam-macam neuron berdasarkan
jumlah uluran /serabut
• Neuron unipolar :
• Hanya mempunyai satu uluran/serabut yang timbul dari badan
sel(neuron yang terdapat pada hewan tingkat rendah)
• Neuron bipolar
• Mempunyai 2 uluran/serabut yaitu akson dan dendrit
• Badan sel berbentuk lonjong dan ulurannya timbul dari 2 ujung
badan sel.
• Neuron ini terdapat pada retina ( mata), koklea (telinga), epitel
olfaktori (hidung)
Gambar neuron
• Neuron Multipolar :
• Mempunyai 1 akson beberapa dendrit
• Terdapat banyak di dalam tubuh
dibandingkan neuron unipolar dan bipolar .
• Contohnya : neuron motorik yang keluar
dari susm-sum tulang belakang .
• Neurolema /sel schwan hanya menyelubungi akson sistem
saraf perifer.
• Fungsi neurolema adalah membantu proses regenerasi
akson yang luka
• Akson dari sistem saraf pusat kadang-kadang memiliki
selubung mielin,tapi dapat juga tidak bermielin
• Proses penyelubungan di sistem saraf pusat dilakukan oleh
Oligodendrosit (kumpulan beberapa dendrit) dengan cara
yang sama seperti penyelubungan oleh sel Schwan
• Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek.
• Pada ujung akhir dari akson terdapat sinapsis yang merupakan celah
antara ujung saraf di mana neurotransmiter dilepaskan untuk menghantar
impuls ke saraf selanjutnya atau organ yang dituju.
• Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit.
Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel.
• Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut myelin yang
dibentuk oleh sel Schwann yang menempel pada akson.
• Sel Schwann merupakan sel glia utama pada sistem saraf perifer yang
berfungsi membentuk selubung myelin.
• Fungsi myelin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari
akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus ranvier, yang dapat
mempercepat penghantaran impuls.
• Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu:[3]
1. Sel saraf sensoris.(saraf aferen )
2. Sel saraf motorik.( saraf Eferen)
3. Sel saraf intermediet (interneuron).

Sel saraf sensorik( saraf aferen )


• Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor
ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang
(medula spinalis).
• Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi
(intermediet).
Neuron berdasarkan fungsi
• Neuron sensorik,
• Badan selnya bergerombol membentuk ganglia,aksonnya pendek,tetapi
dendritnya panjang
• Berhubungan dengna alat indera untuk menerima rangsangan
• Berfungsi menghantarkan impuls saraf dari alat indera menuju ke otak atau sum-
sum tulang belakang (MS)
• Sering dikenal sebagai neuron indera
• Sel saraf motorik( saraf eferen)
Fungsi sel saraf motorik adalah mengirim impuls dari
sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya
berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.

• Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat.

• Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson


saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat
panjang.
• Neuron Motorik
• Memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang
• Dendrit berhubungan dengan akson lain
• Akson berhubungan dengan efektor
Yang berupa otot atau kelenjar
• Berfungsi membawa impuls dari otak atau sum-sum tulang
belakang menuju ke otot atau kelenjar tubuh
• Biasa dikenal sebagai neuron penggerak
• Neuron konektor atau neuron perantara( interneuron)
• Merupakan neuron multipolar
• Memiliki dendrit yang pendek tapi berjumlah banyak
• Aksonya ada yang panjang dan ada yang pendek
• Ujung dendrit dari saraf yang satu berhubungan dengan ujung
akson dari saraf yang lain membnetuk sinaps
• Bayak terdapat di sumsum tulang belakang dan otak
• Berfungsi meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke
neuron motorik
Fungsi Sistem Persarafan Scr Umum
1. Menerima informasi dari dalam Maupun luar mll afferent sensory pathway
2. Mengkomunikasikan Informasi Antara Sistem Saraf Perifer Dan Sistem Saraf
Pusat
3. Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat saraf (refleks)
maupun di otak untuk menentukan respon dengan tepat dengan situasi yang
dihadapi
4. Menghantarkan informasi secara cepat mll efferent pathway tadi (motorik) ke
organ-organ tubuh sebagai kontrol
D. Susunan system saraf
SUSUNAN SARAF
I. SENTRAL

II. PERIFER

keterangan
I. SENTRAL
 OTAK
1. SEREBRUM(OTAK BESAR )
2. SEREBELUM (OTAK KECIL)
3. BATANG OTAK (TRUNKUS SEREBRI )
 MEDULA SPINALIS
II. PERIFER
 SUSUNAN SARAF SOMATIK
 SUSUNAN SARAF OTONOM
1. SSN SARAF SIMPATIS
2. SSN SARAF PARASIMPATIS
• BAGIAN BASAL LOBUS FRONTALIS TERBAGI DALAM GIRUS ORBITALIS
DISEBELAH LATERAL DAN GIRUS REKTUS DI SEBELAH MEDIAL
• FUNGSI LOBUS FRONTALIS
1. Mental
2. Emosi Dan Fungsi Fisik

FUNGSI BAGIAN ANTERIOR LOBUS FRONTALIS


KONTROL TINGKAH LAKU TIDAK SADAR ,SEPERTI :
- Kepribadian
- Tingkalh Laku Sosial
- Pendapat Dan Aktifitas Intelektual Kompleks
GYRUS INFERIOR LOBUS
FRONTALIS DALAM
HEMISFER YANG DOMINAN (BROCA)

•PUSAT BICARA DAN


PENGERTIAN PEMBICARAAN
•BILA RUSAK AFASIA
Written
speech

Motor
speech
Susunan saraf pusat
• Terdiri dari otak dan MS
- Otak atau ensefalon merupakan pusat saraf yang utama
- Terletak pada tulang tengkorak dan dilapisi oleh meningen
- Otak terdiri dari otak besar , otak kecil , dan MS
- Besar otak orang dewas kira-kira 1300 gram atau 7/8 bagian berat
terdiri dari otak besar
Cerebrum /otak besar
Fungsi utama cerebrum/otak besar adalah :

•Pusat berfikir ( kepandaian),kecerdasan dan


kehendak
•Mengendalikan semua kegiatan yang disadari ,
seperti bergerak ,mendengar ,melihat
berbicara ,berfikir dan lain sebagainya
Otak besar ( cerebrum)
• Merupakan bagian terbesar dari otak
• Terdiri dari 2 belahan yaitu belahan kiri yang mengendalikan tubuh bagian
kanan dan belahan kanan mengendalikan tubuh bagian kiri .
• Bila dibelah otak terdiri dari 2 lapis ,yaitu :
• Lapis luar /kulit ( korteks ) merupakan bagian tipis berwarna abu-abu.
• Pada lapisan abu-abu ini banyak terdapat badan-badan sel saraf .
• Permukaan korteks berlipat-lipat shg permukaannya menjadi lbh luas
• Pada korteks terdapat berbagai pusat saraf ,spt : pusat gerak, pusat
penglihatan , pusat pendengaran ,dll
• Lapis dalam berwarnaputih,pada lapis ini banyak terdapat serabut-
serabut saraf.
• Balok otak pada bagian dalamnya terdapat rongga yang disebut
ventrikel yang berisi cairan limpa
• Otak besar terbagi menjadi lobus frontalis ,lobus temporalis ,lobus
parietalis ,insula Reili
• Lobus frontalis :
• terletak di ota bagian depan, kira-kira sejajar dengan tulang dahi.
• Fungsi Lobus ini mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi,
kepribadian, dan berperan dalam fungsi intelektual, seperti proses berpikir,
penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
•LOBUS FRONTALIS (Didepan Pst
Motorik Tangan )
PUSAT MENULIS (BILA RUSAK
maka DAYA MENULIS HILANG
DISEBUT Agrafia )
Mengenal Otak Dan Bagian-Bagian Otak
Kita(Kemenkes ,2022)
• Lobus parietal (atas): terletak di belakang lobus frontal yang berfungsi
mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri, suhu, dan juga
mengendalikan orientasi spasial atau pemahaman tentang ukuran, bentuk,
dan arah.
• Lobus temporal: terletak di sisi kanan dan kiri otak, di dekat telinga.
Lobus ini berfungsi mengendalikan indra pendengaran, ingatan, emosi,
dan juga berperan dalam fungsi bicara.
• Lobus oksipital: terletak di bagian belakang otak yang berfungsi
mengendalikan fungsi penglihatan.
FUNGSI LOBUS TEMPORAL

• MENERIMA INPUT DARI 3 INDRA PERASA :


1)PENDENGARAN
2)PENGECAPAN
3)PENCIUMAN
• BERPERAN DALAM PROSES MEMORI
FUNGSI LOBUS PARIETALIS
• MENERJEMAHKAN LOBUS SENSORIS
• SENSASI YANG DIRASAKAN PADA SATU SISI BGN
TUBUH(DITERJEMAHKAN MLL LOBUS PARIETAL BGN KONTRALATERAL )
• SENSASI SOMATIK YANG DITERIMA:
NYERI,TEMPERATUR,SENTUHAN,
TEKANAN DAN PROPRIOCEPTION
• BERPERAN DLM MENTERJEMAHKAN INPUT
SENSORIS,SPT:STREOGNASIS(MERASAKAN , MENGARTIKAN OBJEK YANG
MENGHUBUNGKAN SENSASI DGN PENGALAMAN DAN PENGETAHUAN
• KESAD BGN-BGN TBH DAN PENGEMBANGAN GBRAN DIRI
BILA PUSAT PRIMER GERAKAN MULUT,LIDAH,PIPI,LARYNG
RUSAK GAGU

GYRUS TEMPORALIS SUPERIOR


-PUSAT PENGERTIAN BAHASA

AFASIA SENSORIS
PUSAT PENGERTIAN KATA-KATA RUSAK
(KEHILANGAN DAYA MENANGKAP
PENGERTIAN BAHASA YANG DIPAKAI
SEHARI-HARI MESKIPUN TDK TULI )
LOBUS OKSIPITALIS
• Lateral Girus Oksipitalis Lateralis
• Bagian Medial Girus
Lingualis(bgn Bawah) Dan Kuneus (Bgn Atas)
• Diantara Girus Lingualis Dan Kuneus Terdapat
Fisura Kalkarina
FUNGSI LOBUS OKSIPITAL
• MGD DAERAH VISUAL PRIMER DAN DAERAH GABUNGAN VISUAL
(UNTUK OBJEK DALAM DIAM/BERGERAK,
KENAL OBJEK DAN FUNGSINYA ,MENGENAL RUPA-RUPA BTK HIDUP)
• DAERAH VISUAL PRIMER MENERIMA INFORMASI DAN MENAFSIRKAN
WARNA
Fungsi Korteks Oksipital
• Pusat Penglihatan
• Understanding Of Written Material
PUSAT MEMBACA
Terdapat Diantara Pst Skunder Penglihatan Dan Pusat Wernick

BILA RUSAK HILANG DAYA MEMBACA


(ALEKSIA)
PENGERTIAN,
PENILAIAN,PENGHAKIMAN,PENALARAN
DAN PERTIMBANGAN

TERJD ASOSIASI ANTARA PUSAT-PUSAT


TERSIER (PUSAT IDE )
LOBUS TEMPORAL
• PERMUKAAN LATERAL
GIRUS : -TEMPORALIS SUP
-TEMPORALIS MEDIA
-TEMPORALIS INFERIOR
• PERMUKAAN BASAL
• LATERAL TERDAPAT GIRUS FUSIFORMIS
• KE TENGAH TERDAPAT GIRUS HIPOKAMPI DAN
UNKUS
INSULA REILI
• BGN SEREBRUM YG MEMBTK DSR FISURA
SYLVII,YANG TERDAPAT DIANTARA

LOBUS FRONTALIS,PARIETALIS DAN


TEMPORALIS
• BGN OTAK INI TERTUTUP OLEH GIRUS TEMPORALIS
SUP DAN GYRUS FRONTALIS INFERIOR
• FUNGSINYA VISERAL BERVARIASI
BASAL GANGLIA

• BGN DALAM SEREBRUM


• BGN DAERAH ABU-ABU ,MELIPUTI

NUKLEUS KAUDATUS ,PUTAMEN DAN PALIDUS


• FUNGSINYA

- Bgn Dari Fungsi Ekstrapiramidal


Dan Kontrol Postur Tubuh Yg
Sesuai Sebgn Besar
Pergerakan Tbh Yang Tdk Disadari
-AKTIVITAS MOTORIK,SPT :

• MENGHAMBAT TONUS OTOT


• MENENTUKAN SIKAP DAN GERAKAN DASAR YG
TERJADI OTOMATIS,CTH :GERAKAN LENGGANG –
LENGGOK
• BILA RUSAK GLOBUS PALIDUS DAN SUBTANSIA NIGRA

PENYAKIT PARKINSON
CAPSULA INTERNA
• AREA VITAL BASAL GANGLIA
• TEMPAT BERJLNNYA SERABUT-SERABUT SARAF DR
KORTEKS SEREBRI MENUTUPI DAN MELEWATI BGN-
BGN LAIN

RHINE ENCHEPHALON (SYSTEM LIMBIK )


FUNGSI ,MENGINTERPRETASIKAN

BAU,EMOSIONAL,KEBIASAAN,RESPON SEXUAL
DAN BBRP REFLEKS VISERAL
KORTEKS PARIETAL

• INTEGRASI TERTINGGI DAN PUSAT KOORDINASI


PERSEPSI DAN INTERPRETASI INFORMASI YANG
DATANG
• KEMAMPUAN UNTUK MENGENAL BGN TUBUH
• KIRI VS KANAN
KORTEKS OKSIPITAL
•Pusat Penglihatan
•Understanding Of Written Material
TALAMUS

• Merupakan Kumpulan Substansia Grisea


• Terdpt Dibagian Dorsal Diensefalon Yg
Membtk Dinding Lateral Ka-ki Dan Dsr
Ventrikulus Iii
• SEBELAH LATERAL TALAMUS
DIBATASI OLEH KAPSULA INTERNA
• DAERAH SPESIFIK DIDLM TALAMUS MENERIMA AKSON-
AKSON DARI MEDULA,BTG OTAK ,SEREBELUM,BASAL
GANGLIA DAN BAGIAN VARIASI DARI SEREBELUM

• BERPENGARUH TERHADAP FUNGSI MOTORIK ,PERAN


MEKANISME SIAP SIAGA DAN PERGERAKAN REFLEKS
• BGN BESAR YG TERLIBAT DLM RESPON
EMOSIONAL,TERJEMAHAN SENSASI-SENSASI YG
MENYENANGKAN DAN TIDAK MENYENANGKAN
HIPOTALAMUS
• Bgn Kecil Tp Daerah Yg Sgt Penting Dijaringan Otak Yg
Letaknya Di Bawah Talamus
• Bertugas Dlm Mempertahankan Fungsi Keseimbangan .
• Pengaturan Sejumlah Aktivitas Yg Juga Dipengaruhi Oleh
Kelenjar Pituitari Dan Sistem Saraf Otonom Termasuk
Pengaturan Frekuensi Denyut Jantung,tekanan Darah Dan
Temperatur Tubuh,pusat-pusat Lain Didlm Hipotalamus Yg
Mengatur Nafsu Makan ,Genital Dan Aktivitas Seksual
Batang otak (brain stem).
• Batang otak adalah seikat jaringan saraf di dasar otak, yang terletak di
depan otak kecil. Fungsinya sebagai stasiun pemancar yang menghubungkan
otak besar ke saraf tulang belakang, serta mengirim dan menerima pesan
antara berbagai bagian tubuh dan otak. Batang otak terdiri dari 3 struktur
utama, yakni:
1. Otak tengah (mesencephalon): adalah struktur yang sangat kompleks
karena terdiri dari berbagai kelompok neuron, jalur saraf, dan lain-lainnya.
Fungsi otak tengah adalah untuk pendengaran, gerakan mata, sensasi wajah,
hingga respon dari perubahan lingkungan, serta mengatur pergerakan mata,
memproses informasi visual dan suara yang diterima oleh otak.
2. Pons : merupakan bagian terbesar dari batang otak yang terletak di bawah otak
tengah. pons merupakan kumpulan dari saraf yang menghubungkan berbagai
bagian otak, dan terdapat ujung awal saraf kranial. Saraf kranial adalah saraf yang
berperan dalam pergerakan wajah dan mengantarkan informasi sensori ke otak.

3. Medulla oblongata : merupakan bagian otak yang terletak paling bawah, yaitu
bagian otak yang bertemu dengan sumsum tulang belakang. Medulla oblongata
berfungsi sebagai pusat pengaturan aktivitas tubuh termasuk mengalirkan darah,
kadar osigen, serta fungsi jantung dan paru-paru.


• Batang otakBATANG
TERDIRI DARI
OTAK

OTAK TENGAH ,PONS DAN MEDULA OBLONGATA


(Msg-msg struktur mempunyai tg jawab yg unik )
FUNGSI KETIGANYA SBG UNIT UNTUK MENJLNKAN SALURAN IMPULS YG
DISAMPAIKAN KE DAN DARI SEREBRI KE LAJUR SPINAL .
OTAK TENGAH
BGN ATAS TERDIRI DARI BTG OTAK MGD SISTEM SARAF AFEREN DAN EFEREN
YG MEMBAWA KE DAN DARI HEMISFER SEREBRI (BGN INI JG MRPKAN RUMAH
NUKLEUS MERAH YANG MRPKAN PUSAT YG MENYAMPAIKAN KOORDINASI
PERJLNNAN IMPULS ANTARA SEREBELUM HEMISFER SEREBRI DAN KORPARA
KUADRIGEMINA YG DIRASAKAN DALAM RESPON VISUAL UNTUK STIMULUS
VISUAL YG MENYAMPAIKAN IMPULS AUDITORI
LANJUTAN

PONS
• TERLETAK DIANTARA OTAK TENGAH DAN MO DAN
SEREBELUM BGN ANTERIOR
• MGD SERABUT SARAF YG MEMBERIKAN KOMUNIKASI
ANTARA TKT ATAS DAN BAWAH DARI SSP DAN SEREBELUM
• 1/3 BGN BAWAH PONS MGD PUSAT-PUSAT REFLEKS
PERNAFASAN ,YG MEMPENGARUHI TKT CO2 DI DAERAH
CAIRAN SPINAL
• MEMPENGARUHI AKTIVITAS VASOMOTOR
MEDULA OBLONGATA (MO)

• MEMBENTUK BGN INFERIOR DARI BTG OTAK


• SISTEM SENSORIS MENDAKI MLL MEDULA KE TALAMUS
• PUSAT REFLEKS YANG LUAS MEMPENGARUHI PERNAFASAN
DAN KARDIOVASKULER
SEREBELUM
Cerebellum atau otak kecil terletak di bagian belakang
kepala, tepatnya di bawah cerebrum atau otak besar.
•Bagian otak ini berfungsi untuk pengendali Gerakan
tubuh , menjaga postur tubuh dan keseimbangan,
serta menerima sekaligus mempelajari gerakan
baru.”
•Mengatur gerakan bola mata
• melirik ke kanan-kiri dan atas-bawah. Semua otot-otot dan saraf di bola
mata itu diatur oleh cerebellum agar gerakannya benar-benar sesuai dengan
yang diinginkan
Gambar letak cerebellum
• AKTIVITAS SEREBELUM BERASAL DARI INPUT-INPUT MULTIPLE SST DAN
SST,SERAT AFEREN BERJLN KE SEREBELUM DR KORTEKS SEREBRI MLL
SISTEM KORTIKOSEREBELUM DAN PONS.
• IMPULS AFEREN PERIFER DARI :OTOT SPINDEL,TENDON,KULIT RESEPTOR
TLG SENDI MENGARAH KE SEREBELUM MLL CABANG VENTRAL DAN
DORSAL SPINOSEREBELUM .
• IMPULS-IMPULS SEREBRAL EFEREN DIKIRIM KE KORTEK MOTORIK MLL
NUKLEUS MERAH, FORMASI RETIKULER DI BTG OTAK DAN NUKLEUS
VESTIBULAR.
• BERFUNGSI DLM PETUNJUK-PETUNJUK PENGLIHATAN DAN KOORDINASI
GERAKAN TUBUH
MEDULA SPINALIS
• MRPKAN JLN ATAU SALURAN UNTUK MENGHANTARKAN
INFORMASI DARI DAN KE OTAK DR PERIFER.
• TEMPAT (LETAK) JLNNYA REFLEKS
• BERISI BADAN PUTIH YG MGD SERABUT-SERABUT MIELIN
(AKSON ) YG MENGHANTARKAN INFORMASI ASENDEN DAN
DESENDEN
• BADAN KELABU YG BERISI BADAN SEL BERIKUT PROSESNYA
YG TERJADI DI DLM MEDULA
• STIMULUS MSK KE MS YG TERINTEGRASI DLM BADAN
KELABU.
• RESPON DAPAT TERJADI SECARA LOKAL ATAU
DITRANSMISIKAN KE ATAS SALURAN MS
ASCENDEN TRACT TERDIRI DARI

• SPINOTALAMIK UNTUK SENSASI NYERI

• BATANG POSTERIOR UNTUK SENSASI THD POSISI YANG


DISADARI MEMBEDAKAN BENTUK DAN UKURAN.

• SPINOSEREBELUM UNTUK SENSASI TERHADAP POSISI YG


TIDAK DISADARI. BERAKHIR TERUTAMA DI TALAMUS
DAN KOORDINASI STIMULI KE KORTEKS SEREBRAL
TRAKTUS DECENDEN

• Piramidal Yg Membawa Komando Untuk Gerakan Volunter

• Ekstrapiramidal Untuk Menggabungkan Input Motorik Dari Level


Di Atasnya

• Semua Kegiatan Motorik Disalurkan Mll Ms Dan Akson Perifer


Medula spinalis ( sum-sum tulang
belakang )
• Sumsum tulang belakang atau medula spinalis adalah sekumpulan
serabut saraf yang menjadi jembatan penghubung antara otak dan
anggota tubuh. Disampaikan oleh dr. Devia Irine Putri, “sumsum
tulang belakang membentang dari batang otak sampai punggung
bagian bawah dan memiliki bentuk seperti silinder
• Sumsum tulang belakang (spinal cord), atau disebut juga dengan
medula spinalis, adalah kumpulan serabut saraf yang berada di
sepanjang tulang belakang, yang membentang dari bagian bawah otak
hingga ke punggung bagian bawah. Kumpulan jaringan ini memang
relatif kecil, dengan berat hanya 35 gram dan diameter sekitar 1 cm
• Meski kecil, organ tubuh ini memegang peran vital dalam sistem saraf
manusia.
• Bersama dengan otak, medula spinalis menjalankan sistem saraf pusat
yang mengoordinasikan aktivitas sehari-hari manusia, seperti bergerak,
merasakan sakit atau sensasi lainnya (panas dan dingin, getaran, tajam
dan tumpul), hingga mengontrol berbagai fungsi tubuh, seperti
pernapasan, tekanan darah, atau detak jantung.

• Dalam menjalankan sistem saraf pusat tersebut, otak merupakan pusat


komando untuk tubuh Anda. Sementara sumsum tulang belakang adalah
jalur pesan yang dikirim oleh otak ke tubuh dan dari tubuh ke otak. Selain
itu, medula spinalis juga sebagai pusat untuk mengoordinasikan tindakan
refleks tubuh yang tidak bergantung pada otak.
Gambar medulla spinalis
Medula spinalis ada berapa?
• Susunan saraf spinal pada manusia terdiri atas 31 pasang
saraf sepanjang medula spinalis, yang di bedakan menjadi
dan Sistem saraf somatik terdiri dari 12 pasang saraf
kranial
• 8 pasang medula spinalis daerah Servical , menuju Kulit
kepala, leher dan otot tangan.
• 12 pasang medula spinalis daerah torakalis yang menuju
organ-organ dalam.
• 5 pasang saraf lubalis
• 6 pasang saraf sakralis
Fungsi medulla spinalis
• Mengontrol sensasi
Salah satu fungsi dari medula spinalis adalah mengumpulkan
dan membawa sinyal atau informasi sensorik yang diterima
dari anggota tubuh atau organ indera ke otak.
Sinyal atau informasi tersebut bisa berupa sensasi sentuhan,
tekanan, suhu (panas atau dingin), dan rasa nyeri. Informasi
ini kemudian akan diproses oleh otak untuk memberi
respons.
Mengontrol gerak (motorik) dan kerja organ
• Selain ke otak, medula spinalis juga berfungsi membawa sinyal atau
informasi dari otak ke otot atau organ tubuh tertentu. Informasi ini bisa
disampaikan ke otot tangan, lengan, jari, tungkai, kaki, atau bagian tubuh
lainnya untuk mengontrol gerak (motorik). Misalnya, ketika Anda ingin
berjalan, sumsum tulang belakang membawa informasi dari otak ke otot
kaki dan memerintahkannya untuk melangkah secara berulang.

• Selain itu, sinyal atau informasi juga bisa dibawa ke jantung, paru-paru,
atau organ tubuh lainnya untuk menjalankan fungsi otonom, seperti
mengontrol detak jantung, bernapas, tekanan darah, dan lain sebagainya.
SISTEM SARAF OTONOM
Terdiri Dari 2 Subsistem Eferen:
1. Simpatis
2. Parasimpatis

 Sso Mempertahankan Keadaan Tubuh Dlm Keadaan


Terkontrol Tanpa Pengendalian Scr Sadar .

 Struktur Jaringan Yang Dikontrol Oleh Sso,yaitu:


Otot Jantung ,Pembuluh Darah,iris Mata,organ
Torakalis,abdominal,dan Kelenjar Tubuh
• Sso Juga Menerima Informasi Tentang Fungsi Vital Tubuh
Dari Kemoreseptor Dan Presoreseptor Di Dlm Pembuluh
Darah Dan Organ Internal

AKTIVITAS SARAF OTONOM

• Dimulai Dgn Pusat-pusat Di MS, Batang-otak,hipotalamus


Dari Sistem Limbik
• Membantu Mengatur Fungsi Organ-organ Di Dlm Rongga
Abdomen,mempertahankan Keseimbangan Dan Melawan
Tekanan/Stress
• Pesan-pesan Aferen Menjangkau Pusat-pusat di atas mll
Transmisi Saraf Sensoris SSO Ini Selalu Beroperasi Pada Tkt
Unconsious (Tdk Sadar )

• Aktivitas Simpatis Dan Parasimpatis Disebabkan Oleh Serat-


serat Preganglion Dan Post Ganglion Yg Menstimulasi
Organ-organ Yang Menjadi Sasaran

• Untuk proses di atas atau untuk transmisi impuls


dibutuhkan neurotransmiter (asetikolon dan norefinefrin)
• Asetilkolin Berperan Pada Ganglion Parasimfatis Dan Sinaps
Preganglion Simpatis
• Norepinefrin ,Transmitter Yg Digunakan Untuk Hampir
Semua Sinaps-sinaps Post Ganglion Simpatis
• Sistem saraf simpatis menolong tubuh untuk berespon
cepat pada keadaan emergensi,seperti

Rasa Takut Dan Marah


(Denyut Jantung Meningkat ,Dilatasi Pembuluh
Darah ,Peningkatan Gula Darah Dan Sekresi Efinefrin Dan
Norepinefrin Meningkat )
Aktivitas saraf parasimpatis

Mempertahankan Fungsi Tubuh Dalam Kondisi Normal ,Spt:


Penurunan Denyut Jantung Dan Meningkatnya Aktivitas
Organ Pencernaan

Sistem Aktivitas Retikuler


• Mengatur Aktivitas Motorik Spinal Baik Aktivitas Otot
Yg Disengaja Maupun Yg Bersifat Refleks
• Proyeksinya Ke Diensefalon Dan Mempengaruhi Korteks Serta
Mempertahankan Gerakan Dan Keadaan Siap Siaga
• Berpartisipasi Dlm Pengaturan Input Sensoris Dari
Perifer,pengaturan Pernafasan Dan Aktivitas
Vasomotor
Fungsi Motor
• Fungsi otot-otot rangka yg efektif melibatkan beberapa
komponen dari SSP dan SST
• Sistem saraf yg terlibat dalam fungsi motorik ,adalah

Korteks premotorik,daerah motor primer,sistem


piramidal,dan alur ekstrapiramidal,basal
ganglia,talamus,batang otak,medula spinalis dan serebelum
Refleks
• terjadi apabila ada rangsangan atau stimuli yang diterima oleh sel saraf atau
neuron di tubuh. Contoh dari stimuli tersebut adalah suhu panas atau adanya
tetesan air yang masuk ke dalam mata.
• Stimuli atau rangsang tersebut akan diterima oleh reseptor saraf
sebagai “pesan” yang akan disampaikan ke neuron sensori.
• Lalu, neuron akan memberikan informasi ke jaringan otot, bahwa rasa
panas tersebut harus dihindari dengan gerakan. Semua itu, terjadi
hanya dalam waktu kurang dari satu detik.
• Secara biologis, mekanisme gerak refleks pada tubuh berkaitan erat
dengan bagian-bagian neuron.
• Hal ini karena neuron memiliki tiga bagian berbeda yang
memungkinkan sinyal rangsangan diterima dan dirasakan oleh tubuh,
yaitu:
Gerak refleks

• Medula spinalis juga berperan dalam mengontrol gerakan-gerakan refleks


pada tubuh manusia. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau
pintas, yaitu tanpa diolah terlebih dahulu oleh otak.

• Salah satu contohnya adalah gerak refleks pada lutut yang tiba-tiba tersentak
saat diketuk di titik tertentu. Dilansir dari laman Arizona State University, pada
gerak refleks lutut, neuron sensorik secara langsung terhubung ke neuron
motorik di medulla spinalis, tanpa diproses terlebih dahulu di otak. Oleh
karena itu, proses ini memberikan respon yang lebih cepat dari gerak motorik
pada umumnya.
1. Dendrit
•Dendrit adalah bagian dari sel saraf yang berfungsi untuk menerima
infromasi rangsangan dari sensor atau sel saraf lainnya di tubuh.
2. Akson
•Dari dendrit, informasi tersebut akan dipindahkan ke akson. Sebelum
nantinya akan bergerak menuju dan keluar dari tulang belakang. Yaitu,
sebagai tempat sistem saraf pusat dan perifer manusia.
3. Ujung saraf
•Dari sistem saraf, informasi tersebut kemudian akan menuju ke ujung
saraf lalu diteruskan ke neuron lainnya, bernama interneuron atau
motor neuron.
•Terakhir, informasi tersebut akan disampaikan ke otot, sehingga otot
dapat bergerak untuk menghindari potensi kerusakan jaringan.
REFLEKS
• Mrpkan reaksi organisme terhadap perubahan ling baik di
dalam maupun di luar organisme yang melibatkan SSP dlm
memberi jawaban (respon) terhadap rsg reseptor

• Dapat berupa peningkatan atau penurunan kegiatan


lengkung refleks :
reseptor aferen
saraf pusat
efektor eferen
Perbedaan gerak biasa dan gerak refleks
• Ada perbedaan yang cukup terlihat dari gerak biasa
dengan gerak refleks. Gerak biasa pada tubuh
manusia terdiri dari tulang, otot, sendi, dan organ
lainnya seperti ligamen atau tulang rawan.
• Sedangkan pada gerak refleks, adalah gerakan tiba-
tiba sebagai respon terhadap stimulus yang
melibatkan neuron.
• Macam-macam gerak refleks pada tubuh
• Melalui penjelasan di atas, Anda mengetahui bahwa gerak refleks
adalah respon dari stimulus yang terjadi melalui busur refleks.
• Mekanisme busur refleks adalah berdasarkan impuls, sebelum impuls
mencapai otak. Berikut adalah jenis-jeninya, di antaranya adalah:
• 1. Refleks monosinaptik
• Gerak refleks monosinaptik disebut juga sebagai gerak refleks sederhana. Disebut
monosinaptik, sebab informasi rangsang yang masuk ke neuron sensori hanya
melompati satu sinaptik.

• Setelah melompati satu sinaptik, informasi bisa sampai ke neuron motorik


sehingga bisa meneruskan informasi refeks ke gerak otot.
Contoh gerak refleks yang paling sederhana adalah refleks lutut, dengan
mekanisme gerak refleks sebagai berikut:

•Saat bagian bawah lutut dipukul, kaki secara otomatis akan berayun ke
depan.
•Pukulan pelan tersebut akan diserap oleh reseptor sebagai stimuli yang
perlu diproses.
•Reseptor kemudian akan meneruskan pesan ini ke neuron sensori.
•Lalu, setelah dari neuron sensori, pesan ini langsung melompat ke neuron
motorik.
•Dari neuoron motorik, pesan langsung diteruskan ke otot. Itulah sebabnya,
kaki berayun ke depan.
•Satu kali lompatan dari neuron sensorik ke neuron motorik inilah yang
dinamakan monosinaptik.
2. Refleks polisinaptik
•Gerak refleks polisnaptik adalah gerak refleks kompleks. Pada polisnaptik,
neuron harus melompat lebih dari satu kali. Sebab, dari neuron sensorik,
pesan tidak langsung menuju ke neuron motorik, tapi harus melalui
interneuron terlebih dahulu.
•Sebagai contoh, saat kaki kanan Anda tidak sengaja menginjak benda yang
tajam, kaki otomatis akan terangkat. Namun, kaki kiri pun otomatis akan
diam untuk menjaga keseimbangan tubuh.
•Apabila keduanya terakgkat bisa mengakibatkan jatuh. Agar bisa
mengendalikan gerak refleks di kaki kiri dan kanan, dibutuhkan lebih dari
satu sinaptik. Dalam dunia kedokteran, contoh gerakan refleks ini disebut
juga sebagai cross extensor reflex.
•Selain kedua jenis busur refleks, berikut adalah jenis atau macam gerak
refleks yang utama, seperti:
1. Refleks superfisial
•Refleks superfisial adalah jenis refleks yang ditimbulkan dari permukaan tubuh.
Perlu diketahui bahwa refleks ini termasuk respon motorik terhadap gesekan kulit.
•Sebagai contoh, merangsang reseptor pada kulit atau membran mukosa, seperti
multisinaptikk atau polisinaptik.

2. Refleks dalam
•Refleks dalam adalah gerak refleks yang berasal dari struktur kulit bagian bawah,
seperti tendon. Maka dari itu, bisa juga disebut sebagai refleks tendon.

•Sebagai contoh, refleks peregangan dan tendon dalam yang membuat rangka
otot bekerja secara normal.
Refleks berdasarkan tujuannya
• Letak reseptor
(reseptor dipermukaan tubuh : dingin )
• Bgn saraf pusat yang terlibat
refleks spinal yg melibatkan neuron di MS
• Ciri jawaban
(refleks sekretorik)
• Bawaan sejak lahir dan didapat
(refleks menghisap)
• Jumlah neuron yang terlibat
(monosinap,polisinaps)
Cairan serebrospinal
• Cairan serebrospinal adalah cairan bening yang mengalir di dalam dan
sekitar otak serta sumsum tulang belakang.
• Cairan ini memiliki sifat antibakteri yang menghambat pertumbuhan
dan perkembangan bakteri.
• Komposisi cairan serebrospinal yang normal adalah 99% air dan
sisanya terdiri dari protein, glukosa, sel mononuklear, sel darah putih,
elektrolit, dan enzim. Karena sebagian besarnya adalah air, cairan ini
memiliki warna yang jernih atau bening.
Cairan serebrospinal

• Fungsi
• Melindungi otak dan MS
• Media dalam transfer elemen-elemen dari aliran darah ke sistem saraf jaringan otot
• Menjaga jaringan otak dan sumsum tulang belakang tetap berada di posisinya
• Menjadi bantalan untuk melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari cedera
• Mengantar nutrisi ke jaringan otak dan sumsum tulang belakang
• Membuang zat sisa dari sel-sel otak dan saraf tulang belakang
• Menjaga keseimbangan tekanan intrakranial bersama dengan darah dan jaringan otak

• Dibtk dalam pleksus khoroid


• Bersirkulasi di otak dan di MS setelah itu kembali ke otak dan diabsorbsi mll vili
arakhnoid selanjutnya masuk ke sistem vena mll vena jugularis ke vena cava
superior dan akhirnya masuk ke sirkulasi sistemik
Kelainan cairan hidrosefalus dapat terlihat pada penyakit

• Infeksi
• Jika terjadi infeksi pada otak atau sumsum tulang belakang, cairan serebrospinal bisa berubah
warna dan menjadi keruh. Hal ini menjadi tanda adanya penumpukan sel darah putih yang
berusaha menyerang penyebab infeksi. Beberapa contoh penyakit infeksi yang dimaksud
adalah meningitis atau ensefalitis.
• Hidrsefalus
• Selain kandungan di dalamnya, keseimbangan antara produksi dan penyerapan cairan
serebrospinal merupakan hal yang penting. Karena cairan serebrospinal dibuat secara terus-
menerus, cairan ini bisa menumpuk di dalam rongga otak bila penyerapan dan alirannya
terhambat. Pada akhirnya, kondisi ini bisa menimbulkan hidrosefalus.
• Strok
• Bila cairan serebrosponal menjadi berubah warna menjadi merah, ini bisa menjadi tanda
adanya perdarahan di otak atau sumsum tulang belakang. Kondisi ini bisa mengindikasikan
penyakit STROK
• Normal
• CSF mgd limfosit kurang lebih 8/ml

• Meningkat infeksi

• Ada darah adanya perdarahan pada


ventrikel

• Protein meningkat :
• Penyakit Degeneratif
• Penyakit Tumor Otak
Meningen

• Fungsi
-pelindung
-pendukung-pendukung jaringan
dibawahnya
• Terdiri dari :
-paling luar (duramater)
-ditengah (arakhnoid)
-paling dalam (piamater berhub lsg dgn otak )
Sirkulasi sistem saraf
• Kelangsungan hidup dari SSP tergantung dari banyaknya suplai darah
yang terus menerus
• Otak menggunakan kira-kira 20% dari suplai oksigen tubuh dan perlu
400 Kkal glukosa perhari
• Rata-rata aliran drah serebral adalah 750 ml/menit
Gambaran umum gangguan sistem
saraf
• Gangguan Sistem Saraf dapat disebabkan oleh
beberapa hal, seperti kelainan genetic, penyakit
degeneratif, tumor, lesi mekanik (trauma),
perdarahan, iskemia, gangguan metabolic sistemik
(hipoglikemia, hiperglikemia, uremia, gagal hati,
gangguan endokrin, dll), dan kelainan elektrolit.
• Berbagai penyebab yang lain meliputi obat-obatan, toksin (missal,
logam berat, alcohol), radiasi, inflamasi, dan infeksi (virus, bakteri,
prion, dan penyakit autoimun)
• Fungsi efektor di perifer (reseptor sensorik,
otot, dan organ yang dipersarafi oleh sistem saraf
otonom), konduksi saraf perifer, fungsi medulla
spinalis, dan/atau sistem saraf supraspinal dapat
terganggu akibat gangguan sistem saraf.Kerusakan
pada efektor perifer akan menyebabkan gangguan
fungsi tertentu, yang dapat bersifat local (mengenai
satu otot) atau bersifat umum (mengenai seluruh
otot).
• Kerusakan seperti ini dapat mengakibatkan aktivitas
yang berlebihan
• (misalnya kram otot yang bersifat involuntar atau
aktivitas reseptor sensorik yang tidak adekwat
dengan kesalahan persepsi sensorik), atau
defisit fungsional (paralisis otot atau defisit
sensorik). Meskipun reseptor sensorik tetap utuh,
persepsi sensorik terutama melalui mata atau
telinga, dapat terganggu jika bagian transmisi
mengalami kerusakan.
• Hambatan pada konduksi saraf perifer akan
mengganggu sinyal yang melalui saraf ini, tetapi
gangguan pada jenis serabut yang berbeda
(missal, mengandung myelin atau tidak) mungkin
berbeda. Hambatan total pada konduksi saraf akan
mengakibatkan paralisis flaksid, hilangnya sensasi,
dan hilangnya pengaturan otonom di daerah
persarafan yang terkena
• Analog dengan hal di atas, lesi saraf spinal
akan mempengaruhi dermatom yang
sesuai. Jadi, diagnosis lesi saraf
membutuhkan pengetahuan yang tepat
mengenai daerah persarafan setiap saraf
dan dermatom.
• Lesi medulla spinalis dapat menyebabkan
hilangnya persepsi sensorik dan/atau fungsi
otonom, serta paralisis spastic atau flaksid.
Sebaliknya, perangsangan neuron yang abnormal,
dapat menyebabkan sensasi dan fungsi yang tidak
adekwat. Daerah yang dipengaruhi biasanya
mengikuti distribusi dermatom.


• Lesi pada struktur supraspinal dapat juga mengakibatkan
berbagai defisit atau perangsangan abnormal, yang
terbatas pada fungsi dan daerah tubuh tertentu (misal, lesi
yang terlokalisasi di area korteks sensorik primer).
Namun kelainan ini lebih sering menyebabkan gangguan
yang kompleks pada sistem sensorik dan motorik
dan/atau pengaturan otonom. Selain itu gangguan
fungsi otak yang terintegrasi seperti memori, emosi,
dan kognitif dapat terjadi dalam berbagai perjalanan
penyakit.
SUSUNAN SARAF KRANIAL DAN
FUNGSINYA
• Saraf kranial berperan besar dalam menunjang fungsi pancaindra dan gerakan
otot.
• Tugasnya dalam menerima rangsangan dan menyampaikan informasi dari otak ke
bagian tubuh lain, terutama di area kepala, membuat saraf ini begitu penting
dalam menunjang aktivitas sehari-hari.

• Saraf kranial terdiri dari 12 pasang, dengan nama dan fungsi yang berbeda-beda.
• Beberapa saraf terlibat langsung dalam fungsi kelima pancaindra, yaitu indra
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan perasa dikenal dengan fungsi
sensoris
• beberapa saraf lainnya berperan dalam mengendalikan otot di wajah atau
mengatur produksi kelenjar tubuh Dikenal sebagai fungsi motorik
Lokasi saraf kranial
Berbagai Fungsi dari Saraf Kranial
•Setiap saraf kranial ditandai dengan angka Romawi yang disusun berdasarkan
lokasinya, yaitu dari bagian depan sampai ke bagian belakang otak.
•Umumnya, fungsi saraf kranial dikelompokan berdasarkan fungsi sensorik dan
fungsi motorik.

•Jenis dan fungsi saraf kranial:


•Saraf I: saraf olfaktori
• Saraf olfaktori bertugas untuk membawa rangsangan bau dari indra penciuman atau
hidung ke otak. Kerusakan pada saraf kranial ini bisa mengakibatkan penurunan
kemampuan untuk mencium dan merasakan makanan.
•Saraf II: saraf optik
• Saraf kranial ini berperan dalam meneruskan rangsangan dari retina ke otak. Sama halnya dengan saraf
olfaktori, kerusakan pada saraf optik akan mengakibatkan penurunan kemampuan melihat, baik pada salah
satu mata maupun keduanya, tergantung lokasi saraf di mata yang mengalami kerusakan.
• Saraf III: saraf okulomotor
• Saraf okulomotor berperan sebagai fungsi motorik mata, yaitu mengatur respons pupil ketika menangkap
cahaya, membuka kelopak mata, dan menggerakkan bola mata ke arah batang hidung, tengah atas, serta
pinggir atas dan bawah.
• Kelainan saraf ini dapat menyebabkan pandangan kabur, penglihatan ganda atau diplopia, mata juling,
atau ptosis.
• Saraf IV: saraf troklear
• Saraf yang mengendalikan otot oblik superior mata, yaitu otot yang berfungsi untuk menggerakkan mata ke
tengah bawah. Gangguan pada saraf troklear dapat memicu terjadinya penglihatan ganda atau berbayang
dan mata juling.
• Saraf V: saraf trigeminal
• Saraf trigeminal memiliki fungsi sensorik maupun motorik. Fungsi sensorik saraf ini adalah merasakan sensasi
di kulit kepala, wajah, dan leher atas.
• Apabila saraf trigeminal mengalami gangguan, Anda akan kesulitan merasakan sensasi, seperti rasa nyeri,
panas, dingin, sentuhan, dan tekanan.
• Sedangkan, fungsi motorik berperan dalam mengendalikan gerakan otot pada bagian telinga, rahang, dan
mulut. Kerusakan pada saraf ini dapat mengganggu fungsi mengunyah, sehingga penderitanya akan kesulitan
untuk makan.
• Saraf VI: saraf abdusen
• Saraf yang bertanggung jawab dalam mengoperasikan otot rektus lateral, yaitu otot yang
menggerakkan bola mata ke arah telinga atau pinggir mata. Ketika saraf ini terganggu,
kemungkinan Anda bisa mengalami diplopia dan mata juling.
• Saraf VII: saraf fasialis
• Saraf ini berperan dalam mengontrol gerakan menutup mata dan ekspresi wajah,
menerima rangsangan rasa pada lidah, serta merangsang produksi air mata dan air liur.
• Kelumpuhan saraf fasialis disebut juga Bell’s palsy. Kondisi ini ditandai dengan salah satu
sisi wajah terkulai, mulut miring ke salah satu sisi wajah, dan kelopak mata tidak bisa
menutup.

• Saraf VIII: saraf vestibulokoklear


• Saraf ini bertanggung jawab atas indra pendengaran, keseimbangan tubuh, dan postur
tubuh
• Saraf IX: saraf glosofaringeal
• Saraf kranial ini berhubungan dengan lidah, tenggorokan, dan salah satu dari kelenjar
ludah, yaitu kelenjar parotis. Mencicipi dan menelan makanan akan sulit dilakukan apabila
saraf glosafaringeal bermasalah.

• Saraf X: saraf vagus


• Ada beragam fungsi saraf vagus, mulai dari mengatur gerakan pita suara, jantung, paru-
paru, hingga organ pencernaan, seperti lambung dan usus. Selain itu, saraf ini juga
merangsang kelenjar endokrin untuk menghasilkan hormon yang mendukung proses
metabolisme tubuh.
• Adanya gangguan pada saraf vagus dapat membuat suara menjadi serak, sulit untuk
menelan, gangguan pencernaan, bahkan sesak napas dan gangguan jantung.
• Saraf XI: saraf aksesori
• Saraf aksesori bertugas dalam mengontrol otot pada leher untuk menggerakkan leher dan
bahu. Kerusakan saraf ini membuat otot leher dan otot punggung melemah atau bahkan
lumpuh.
• Saraf XII: saraf hipoglosal
• Terakhir adalah saraf hipoglosal yang bertanggung jawab pada otot di lidah.
Gangguan pada saraf ini bisa menyebabkan Anda mengalami afasia dan
disfagia, serta meningkatkan risiko tersedak.

• Gangguan yang menimpa saraf kranial dapat disebabkan oleh berbagai faktor
dan gejalanya pun tergantung lokasi kerusakan dan saraf apa yang terdampak.
Berikut ini adalah beragam penyebab kelainan saraf kranial:
• Stroke
• Cedera kepala, misalnya akibat kecelakaan lalu lintas
• Infeksi dan tumor di otak, pancaindra, atau pada wajah maupun leher
• Kelainan pembuluh darah, yaitu aneurisma atau vaskulitis
• Penyakit tertentu, seperti diabetes maupun hipertensi tak terkontrol, multiple sclerosis,
sarkoidosis, atau penyakit lupus
• Paparan zat beracun, misalnya keracunan insektisida
Referensi:

Lusiawati, I. (2017). Pengembangan otak dan optimalisasi sumber daya manusia. Tedc, 11(2), 162–
171.
Supradewi, R. (2010). Otak , musik, dan proses belajar. Buletin Psikologi, 18(2), 58–68.
https://doi.org/10.22146/bpsi.11538
Cleveland Clinic (2021). Body Systems & Organs. Hypoglossal Nerve.
Cleveland Clinic (2019). Disease & Conditions. Vestibular Neuritis.
Johns Hopkins Medicine (2021). Multiple Cranial Neuropathies.
Weatherspoon, D. Healthline (2019). The 12 Cranial Nerves.
Healthline Editorial Team. Healthline (2018). Accessory Nerve.
MedicineNet (2021). Medical Definition of Facial Nerve.
MedicineNet (2021). Medical Definition of Glossopharyngeal Nerve.
MedicineNet (2021). Medical Definition of Nerve, Abducent.
Rubin, M. MSD Manual (2020). Overview of the Cranial Nerves.
https://www.alodokter.com/mengenali-susunan-saraf-kranial-dan-fungsinya

Anda mungkin juga menyukai