SISTEM SARAF
BY.NELLY
TUJUAN PBM
Setelah pembelajaran system persarafan mhs dapat menjelaskan :
1.Sistem saraf pusat
2.Susunan saraf perifer
3.Susunan saraf otonom
4.Proses terjadinya refleks
5.Lateralisasi otak
6.Pengujian fungsi saraf kranial
7.Pengujian refleks
8.Obat-obatan dan system saraf
A. Pendahuluan
• Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai system
organ.Suatu system organ terdiri dari berbagai organ tubuh dan alat-alat
tubuh .
• Dalam kegaiatan fisiologisnya diperlukan hub atau Kerjasama atara alat-
alat tubuh yang satu dengan lainnya.
• Agar harmonis pergerakannya maka diperlukan adanya system
pengendalian atau pengatur .
• Sistem pengendalian tersebut dikenal dengan system koordinasi yang
biasa dilakukan oleh system saraf
• Tubuh manusia dikendalikan oleh system saraf ,system indera dan system
hormone ( endokrin)
• Pengaturan dari system tubuh oleh saraf lebih cepat dari pada hormone
(hormon lebih lambat)
• Semua kegiatan tubuh dikendalikan dan diatur oleh system saraf.
• Oleh karena itu system saraf memiliki kemampuan menerima rangsang dan
mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan
saraf ,selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang
tersebut .
• Impuls saraf tersebut dibawa oleh serabut-serabut saraf
• Sistem saraf adalah suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel
saraf ( neuron)
• Fungsi system saraf :mengkoordinasikan seluruh kegiatan organ diseluruh
tubuh,spt : denyut jantung,pernafasan, pergerakan ,sekresi kelenjar dan lain-
lain
• Sel saraf memiliki kemampuan dalam konduksi impuls atau melakukan
impuls .
• Fungsi impuls : sebagai pembawa informasi yakni tentang perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungan ,cth : perub temperatur dari panas
ke dingin ,perubahan cahaya dari gelap ke terang
• Sistem saraf tubuler merupakan bentuk system saraf yang paling tinggi .
• Pada system saraf ini hub antara pusat-pusat saraf sudah sangat
berkembang dan sempurna .
• Pada system saraf tubuler rangan dilakukan ke pusat-pusat saraf yang
Panjang .
• Hubungan sel saraf antara bagian-bagian tubuh organisme pada system
saraf tubuler bersifat integral melalui koordinasi yang harmonis antara
lain filtrasi terhadap informasi yang tidak penting .
• Tranfer informasi berlangsung dalam waktu yang bersamaan ke tempat –
tempat yang dekat dan yang jauh .
• Pada manusia terdapat system sinyal sekunder ,yaitu kemampuan
manusia dalam menyatakan sesuatu dengan kata-kata ,system tersebut
terdapat pada korteks otak pada 3 daerah sebagai berikut :
1. Pusat motorik kata-kata ,terdapat pada lobus frontalis inferior yang disebut
pusat Broca
2. Pusat sensorik ,ada pada lobus temporalis superior
3. Pusat optic kata-kata ,pada lobus oksipitalis bagian gyrus
II. PERIFER
keterangan
I. SENTRAL
OTAK
1. SEREBRUM(OTAK BESAR )
2. SEREBELUM (OTAK KECIL)
3. BATANG OTAK (TRUNKUS SEREBRI )
MEDULA SPINALIS
II. PERIFER
SUSUNAN SARAF SOMATIK
SUSUNAN SARAF OTONOM
1. SSN SARAF SIMPATIS
2. SSN SARAF PARASIMPATIS
• BAGIAN BASAL LOBUS FRONTALIS TERBAGI DALAM GIRUS ORBITALIS
DISEBELAH LATERAL DAN GIRUS REKTUS DI SEBELAH MEDIAL
• FUNGSI LOBUS FRONTALIS
1. Mental
2. Emosi Dan Fungsi Fisik
Motor
speech
Susunan saraf pusat
• Terdiri dari otak dan MS
- Otak atau ensefalon merupakan pusat saraf yang utama
- Terletak pada tulang tengkorak dan dilapisi oleh meningen
- Otak terdiri dari otak besar , otak kecil , dan MS
- Besar otak orang dewas kira-kira 1300 gram atau 7/8 bagian berat
terdiri dari otak besar
Cerebrum /otak besar
Fungsi utama cerebrum/otak besar adalah :
AFASIA SENSORIS
PUSAT PENGERTIAN KATA-KATA RUSAK
(KEHILANGAN DAYA MENANGKAP
PENGERTIAN BAHASA YANG DIPAKAI
SEHARI-HARI MESKIPUN TDK TULI )
LOBUS OKSIPITALIS
• Lateral Girus Oksipitalis Lateralis
• Bagian Medial Girus
Lingualis(bgn Bawah) Dan Kuneus (Bgn Atas)
• Diantara Girus Lingualis Dan Kuneus Terdapat
Fisura Kalkarina
FUNGSI LOBUS OKSIPITAL
• MGD DAERAH VISUAL PRIMER DAN DAERAH GABUNGAN VISUAL
(UNTUK OBJEK DALAM DIAM/BERGERAK,
KENAL OBJEK DAN FUNGSINYA ,MENGENAL RUPA-RUPA BTK HIDUP)
• DAERAH VISUAL PRIMER MENERIMA INFORMASI DAN MENAFSIRKAN
WARNA
Fungsi Korteks Oksipital
• Pusat Penglihatan
• Understanding Of Written Material
PUSAT MEMBACA
Terdapat Diantara Pst Skunder Penglihatan Dan Pusat Wernick
PENYAKIT PARKINSON
CAPSULA INTERNA
• AREA VITAL BASAL GANGLIA
• TEMPAT BERJLNNYA SERABUT-SERABUT SARAF DR
KORTEKS SEREBRI MENUTUPI DAN MELEWATI BGN-
BGN LAIN
BAU,EMOSIONAL,KEBIASAAN,RESPON SEXUAL
DAN BBRP REFLEKS VISERAL
KORTEKS PARIETAL
3. Medulla oblongata : merupakan bagian otak yang terletak paling bawah, yaitu
bagian otak yang bertemu dengan sumsum tulang belakang. Medulla oblongata
berfungsi sebagai pusat pengaturan aktivitas tubuh termasuk mengalirkan darah,
kadar osigen, serta fungsi jantung dan paru-paru.
•
• Batang otakBATANG
TERDIRI DARI
OTAK
PONS
• TERLETAK DIANTARA OTAK TENGAH DAN MO DAN
SEREBELUM BGN ANTERIOR
• MGD SERABUT SARAF YG MEMBERIKAN KOMUNIKASI
ANTARA TKT ATAS DAN BAWAH DARI SSP DAN SEREBELUM
• 1/3 BGN BAWAH PONS MGD PUSAT-PUSAT REFLEKS
PERNAFASAN ,YG MEMPENGARUHI TKT CO2 DI DAERAH
CAIRAN SPINAL
• MEMPENGARUHI AKTIVITAS VASOMOTOR
MEDULA OBLONGATA (MO)
• Selain itu, sinyal atau informasi juga bisa dibawa ke jantung, paru-paru,
atau organ tubuh lainnya untuk menjalankan fungsi otonom, seperti
mengontrol detak jantung, bernapas, tekanan darah, dan lain sebagainya.
SISTEM SARAF OTONOM
Terdiri Dari 2 Subsistem Eferen:
1. Simpatis
2. Parasimpatis
• Salah satu contohnya adalah gerak refleks pada lutut yang tiba-tiba tersentak
saat diketuk di titik tertentu. Dilansir dari laman Arizona State University, pada
gerak refleks lutut, neuron sensorik secara langsung terhubung ke neuron
motorik di medulla spinalis, tanpa diproses terlebih dahulu di otak. Oleh
karena itu, proses ini memberikan respon yang lebih cepat dari gerak motorik
pada umumnya.
1. Dendrit
•Dendrit adalah bagian dari sel saraf yang berfungsi untuk menerima
infromasi rangsangan dari sensor atau sel saraf lainnya di tubuh.
2. Akson
•Dari dendrit, informasi tersebut akan dipindahkan ke akson. Sebelum
nantinya akan bergerak menuju dan keluar dari tulang belakang. Yaitu,
sebagai tempat sistem saraf pusat dan perifer manusia.
3. Ujung saraf
•Dari sistem saraf, informasi tersebut kemudian akan menuju ke ujung
saraf lalu diteruskan ke neuron lainnya, bernama interneuron atau
motor neuron.
•Terakhir, informasi tersebut akan disampaikan ke otot, sehingga otot
dapat bergerak untuk menghindari potensi kerusakan jaringan.
REFLEKS
• Mrpkan reaksi organisme terhadap perubahan ling baik di
dalam maupun di luar organisme yang melibatkan SSP dlm
memberi jawaban (respon) terhadap rsg reseptor
•Saat bagian bawah lutut dipukul, kaki secara otomatis akan berayun ke
depan.
•Pukulan pelan tersebut akan diserap oleh reseptor sebagai stimuli yang
perlu diproses.
•Reseptor kemudian akan meneruskan pesan ini ke neuron sensori.
•Lalu, setelah dari neuron sensori, pesan ini langsung melompat ke neuron
motorik.
•Dari neuoron motorik, pesan langsung diteruskan ke otot. Itulah sebabnya,
kaki berayun ke depan.
•Satu kali lompatan dari neuron sensorik ke neuron motorik inilah yang
dinamakan monosinaptik.
2. Refleks polisinaptik
•Gerak refleks polisnaptik adalah gerak refleks kompleks. Pada polisnaptik,
neuron harus melompat lebih dari satu kali. Sebab, dari neuron sensorik,
pesan tidak langsung menuju ke neuron motorik, tapi harus melalui
interneuron terlebih dahulu.
•Sebagai contoh, saat kaki kanan Anda tidak sengaja menginjak benda yang
tajam, kaki otomatis akan terangkat. Namun, kaki kiri pun otomatis akan
diam untuk menjaga keseimbangan tubuh.
•Apabila keduanya terakgkat bisa mengakibatkan jatuh. Agar bisa
mengendalikan gerak refleks di kaki kiri dan kanan, dibutuhkan lebih dari
satu sinaptik. Dalam dunia kedokteran, contoh gerakan refleks ini disebut
juga sebagai cross extensor reflex.
•Selain kedua jenis busur refleks, berikut adalah jenis atau macam gerak
refleks yang utama, seperti:
1. Refleks superfisial
•Refleks superfisial adalah jenis refleks yang ditimbulkan dari permukaan tubuh.
Perlu diketahui bahwa refleks ini termasuk respon motorik terhadap gesekan kulit.
•Sebagai contoh, merangsang reseptor pada kulit atau membran mukosa, seperti
multisinaptikk atau polisinaptik.
2. Refleks dalam
•Refleks dalam adalah gerak refleks yang berasal dari struktur kulit bagian bawah,
seperti tendon. Maka dari itu, bisa juga disebut sebagai refleks tendon.
•Sebagai contoh, refleks peregangan dan tendon dalam yang membuat rangka
otot bekerja secara normal.
Refleks berdasarkan tujuannya
• Letak reseptor
(reseptor dipermukaan tubuh : dingin )
• Bgn saraf pusat yang terlibat
refleks spinal yg melibatkan neuron di MS
• Ciri jawaban
(refleks sekretorik)
• Bawaan sejak lahir dan didapat
(refleks menghisap)
• Jumlah neuron yang terlibat
(monosinap,polisinaps)
Cairan serebrospinal
• Cairan serebrospinal adalah cairan bening yang mengalir di dalam dan
sekitar otak serta sumsum tulang belakang.
• Cairan ini memiliki sifat antibakteri yang menghambat pertumbuhan
dan perkembangan bakteri.
• Komposisi cairan serebrospinal yang normal adalah 99% air dan
sisanya terdiri dari protein, glukosa, sel mononuklear, sel darah putih,
elektrolit, dan enzim. Karena sebagian besarnya adalah air, cairan ini
memiliki warna yang jernih atau bening.
Cairan serebrospinal
• Fungsi
• Melindungi otak dan MS
• Media dalam transfer elemen-elemen dari aliran darah ke sistem saraf jaringan otot
• Menjaga jaringan otak dan sumsum tulang belakang tetap berada di posisinya
• Menjadi bantalan untuk melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari cedera
• Mengantar nutrisi ke jaringan otak dan sumsum tulang belakang
• Membuang zat sisa dari sel-sel otak dan saraf tulang belakang
• Menjaga keseimbangan tekanan intrakranial bersama dengan darah dan jaringan otak
• Infeksi
• Jika terjadi infeksi pada otak atau sumsum tulang belakang, cairan serebrospinal bisa berubah
warna dan menjadi keruh. Hal ini menjadi tanda adanya penumpukan sel darah putih yang
berusaha menyerang penyebab infeksi. Beberapa contoh penyakit infeksi yang dimaksud
adalah meningitis atau ensefalitis.
• Hidrsefalus
• Selain kandungan di dalamnya, keseimbangan antara produksi dan penyerapan cairan
serebrospinal merupakan hal yang penting. Karena cairan serebrospinal dibuat secara terus-
menerus, cairan ini bisa menumpuk di dalam rongga otak bila penyerapan dan alirannya
terhambat. Pada akhirnya, kondisi ini bisa menimbulkan hidrosefalus.
• Strok
• Bila cairan serebrosponal menjadi berubah warna menjadi merah, ini bisa menjadi tanda
adanya perdarahan di otak atau sumsum tulang belakang. Kondisi ini bisa mengindikasikan
penyakit STROK
• Normal
• CSF mgd limfosit kurang lebih 8/ml
• Meningkat infeksi
• Protein meningkat :
• Penyakit Degeneratif
• Penyakit Tumor Otak
Meningen
• Fungsi
-pelindung
-pendukung-pendukung jaringan
dibawahnya
• Terdiri dari :
-paling luar (duramater)
-ditengah (arakhnoid)
-paling dalam (piamater berhub lsg dgn otak )
Sirkulasi sistem saraf
• Kelangsungan hidup dari SSP tergantung dari banyaknya suplai darah
yang terus menerus
• Otak menggunakan kira-kira 20% dari suplai oksigen tubuh dan perlu
400 Kkal glukosa perhari
• Rata-rata aliran drah serebral adalah 750 ml/menit
Gambaran umum gangguan sistem
saraf
• Gangguan Sistem Saraf dapat disebabkan oleh
beberapa hal, seperti kelainan genetic, penyakit
degeneratif, tumor, lesi mekanik (trauma),
perdarahan, iskemia, gangguan metabolic sistemik
(hipoglikemia, hiperglikemia, uremia, gagal hati,
gangguan endokrin, dll), dan kelainan elektrolit.
• Berbagai penyebab yang lain meliputi obat-obatan, toksin (missal,
logam berat, alcohol), radiasi, inflamasi, dan infeksi (virus, bakteri,
prion, dan penyakit autoimun)
• Fungsi efektor di perifer (reseptor sensorik,
otot, dan organ yang dipersarafi oleh sistem saraf
otonom), konduksi saraf perifer, fungsi medulla
spinalis, dan/atau sistem saraf supraspinal dapat
terganggu akibat gangguan sistem saraf.Kerusakan
pada efektor perifer akan menyebabkan gangguan
fungsi tertentu, yang dapat bersifat local (mengenai
satu otot) atau bersifat umum (mengenai seluruh
otot).
• Kerusakan seperti ini dapat mengakibatkan aktivitas
yang berlebihan
• (misalnya kram otot yang bersifat involuntar atau
aktivitas reseptor sensorik yang tidak adekwat
dengan kesalahan persepsi sensorik), atau
defisit fungsional (paralisis otot atau defisit
sensorik). Meskipun reseptor sensorik tetap utuh,
persepsi sensorik terutama melalui mata atau
telinga, dapat terganggu jika bagian transmisi
mengalami kerusakan.
• Hambatan pada konduksi saraf perifer akan
mengganggu sinyal yang melalui saraf ini, tetapi
gangguan pada jenis serabut yang berbeda
(missal, mengandung myelin atau tidak) mungkin
berbeda. Hambatan total pada konduksi saraf akan
mengakibatkan paralisis flaksid, hilangnya sensasi,
dan hilangnya pengaturan otonom di daerah
persarafan yang terkena
• Analog dengan hal di atas, lesi saraf spinal
akan mempengaruhi dermatom yang
sesuai. Jadi, diagnosis lesi saraf
membutuhkan pengetahuan yang tepat
mengenai daerah persarafan setiap saraf
dan dermatom.
• Lesi medulla spinalis dapat menyebabkan
hilangnya persepsi sensorik dan/atau fungsi
otonom, serta paralisis spastic atau flaksid.
Sebaliknya, perangsangan neuron yang abnormal,
dapat menyebabkan sensasi dan fungsi yang tidak
adekwat. Daerah yang dipengaruhi biasanya
mengikuti distribusi dermatom.
•
• Lesi pada struktur supraspinal dapat juga mengakibatkan
berbagai defisit atau perangsangan abnormal, yang
terbatas pada fungsi dan daerah tubuh tertentu (misal, lesi
yang terlokalisasi di area korteks sensorik primer).
Namun kelainan ini lebih sering menyebabkan gangguan
yang kompleks pada sistem sensorik dan motorik
dan/atau pengaturan otonom. Selain itu gangguan
fungsi otak yang terintegrasi seperti memori, emosi,
dan kognitif dapat terjadi dalam berbagai perjalanan
penyakit.
SUSUNAN SARAF KRANIAL DAN
FUNGSINYA
• Saraf kranial berperan besar dalam menunjang fungsi pancaindra dan gerakan
otot.
• Tugasnya dalam menerima rangsangan dan menyampaikan informasi dari otak ke
bagian tubuh lain, terutama di area kepala, membuat saraf ini begitu penting
dalam menunjang aktivitas sehari-hari.
• Saraf kranial terdiri dari 12 pasang, dengan nama dan fungsi yang berbeda-beda.
• Beberapa saraf terlibat langsung dalam fungsi kelima pancaindra, yaitu indra
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan perasa dikenal dengan fungsi
sensoris
• beberapa saraf lainnya berperan dalam mengendalikan otot di wajah atau
mengatur produksi kelenjar tubuh Dikenal sebagai fungsi motorik
Lokasi saraf kranial
Berbagai Fungsi dari Saraf Kranial
•Setiap saraf kranial ditandai dengan angka Romawi yang disusun berdasarkan
lokasinya, yaitu dari bagian depan sampai ke bagian belakang otak.
•Umumnya, fungsi saraf kranial dikelompokan berdasarkan fungsi sensorik dan
fungsi motorik.
• Gangguan yang menimpa saraf kranial dapat disebabkan oleh berbagai faktor
dan gejalanya pun tergantung lokasi kerusakan dan saraf apa yang terdampak.
Berikut ini adalah beragam penyebab kelainan saraf kranial:
• Stroke
• Cedera kepala, misalnya akibat kecelakaan lalu lintas
• Infeksi dan tumor di otak, pancaindra, atau pada wajah maupun leher
• Kelainan pembuluh darah, yaitu aneurisma atau vaskulitis
• Penyakit tertentu, seperti diabetes maupun hipertensi tak terkontrol, multiple sclerosis,
sarkoidosis, atau penyakit lupus
• Paparan zat beracun, misalnya keracunan insektisida
Referensi:
Lusiawati, I. (2017). Pengembangan otak dan optimalisasi sumber daya manusia. Tedc, 11(2), 162–
171.
Supradewi, R. (2010). Otak , musik, dan proses belajar. Buletin Psikologi, 18(2), 58–68.
https://doi.org/10.22146/bpsi.11538
Cleveland Clinic (2021). Body Systems & Organs. Hypoglossal Nerve.
Cleveland Clinic (2019). Disease & Conditions. Vestibular Neuritis.
Johns Hopkins Medicine (2021). Multiple Cranial Neuropathies.
Weatherspoon, D. Healthline (2019). The 12 Cranial Nerves.
Healthline Editorial Team. Healthline (2018). Accessory Nerve.
MedicineNet (2021). Medical Definition of Facial Nerve.
MedicineNet (2021). Medical Definition of Glossopharyngeal Nerve.
MedicineNet (2021). Medical Definition of Nerve, Abducent.
Rubin, M. MSD Manual (2020). Overview of the Cranial Nerves.
https://www.alodokter.com/mengenali-susunan-saraf-kranial-dan-fungsinya