Anda di halaman 1dari 34

Sistem Koordinasi Pada Manusia

Nama kelompok :
1). Dewa Agung Mangku Jagadhita (01/XI MIPA 2)
2). Kadek Gede Damaryana (20/XI MIPA 2)
3). Putu Gede Widiatmika (31/XI MIPA 2)

2023
A. Sistem Saraf dan Sistem Endokorin
Semua kegiatan dan kerja alat-alat tubuh diatur oleh
sistem koordinasi. Sistem koordinasi terdiri atas sistem
saraf, sistem endokrin (hormon), dan sistem indra. Setiap
bagian dari sistem koordinasi ini memiliki karakteristik
masing-masing dalam melakukan fungsinya. Pengaturan
sistem saraf dilakukan oleh urat saraf, sedangkan
pengaturan sistem endokrin (hormon) melalui darah. Jadi,
sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indra saling
bekerja sama untuk mengatur kegiatan dan kerja alat-alat
tubuh.
1. Sistem Saraf Manusia
a). Sel saraf (Neuron)
Sel saraf / neuron merupakan kesatuan struktural & fungsional sistem saraf yg berfungsi
menerima & menghantarkan rangsang. Sel saraf terdiri dari badan sel, dendrit, neurit.

a. Badan sel, b. Dendrit


c. Neurit (akson)
Dalam badan sel Merupakan jaluran pendek
terdapat badan Nissl sitoplasma dari badan sel
saraf, fungsinya menerima Juluran panjang
yang berfungsi impuls dari ujung saraf lain sitoplasma dari badan sel,
menerima dan dan menghantarkan ke fungsinya meneruskan
meneruskan impuls dari badan sel saraf implus dari badan sel
dendrit ke neurit saraf ke sel saraf lain
 Strutur Sel Saraf
 Macam-macam neuron berdasarkan bentuknya dibedakan
menjadi 4, antara lain :

1. Neuron Anaksonik, merupakan neuron yang tidak dapat dibedakan antara dendrit
dan aksonnya.
2. Neuron Bipolar, merupakan neuron yang memiliki 2 juluran dari badan sel.
3. Neuron Unipolar, merupakan neuron yang hanya memiliki 1 juluran dari badan sel.
4. Neuron Multipolar merupakan neuron yang memiliki 1 akson dan lebih dari 1
dendrit. Neuron ini merupakan jenis neuron yang paling banyak ditemukan di
vertebrata.
 Ada 3 macam neuron berdasarkan fungsinya, yaitu :

1. Neuron sensorik berfungsi menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem


saraf pusat. Reseptor adalah penerima rangsang. Organ yang mengandung
reseptor disebut indra.
2. Neuron motorik berfungsi menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke
efektor. Efektorberupa otot dan kelenjar.
3. Neuron asosiasi berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron
motorik. Neuronasosiasi terdapat dalam otak dan sumsum tulang belakang.
b). Susunan sistem saraf manusia

1. Sistem Saraf Pusat


a). Otak
Otak merupakan pusat saraf utama karena berperan dalam pengaturan seluruh aktivitas tubuh

1). Otak Besar (serebrum) : Otak besar berfungsi dalam pengaturan semua aktivitas yang
berkaitan dengan kepandaian (inteligensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan pusat pengaturan semua kegiatan/gerakan yang kita sadari.

2). Otak Depan (diensefalon) : Otak depan terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus
berfungsi sebagai pusat pengaturan perasaan dan gerakan. Hipotalamus berperan dalam
pengaturan suhu tubuh, rasa lapar, dan haus.
3). Otak Tengah (Mesensefalon) : Otak tengah berfungsi mengatur gerak
refleks mata. Selain itu, otak tengah juga berfungsi mengontrol pendengaran.

4). Otak Kecil (Serebelum) : Serebelum merupakan pusat keseimbangan


gerak, koordinasi gerak otot, serta posisi tubuh. Pada bagian bawah
serebelum terdapat jembatan varol.

5). Jembatan Varol (Pons Varolli) : Pons varolli berfungsi menghantarkan


impuls otot-otot bagian kiri dan kanantubuh. Pons varolli juga berfungsi
menghubungkan otak besar dengan otak kecil.

6). Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata) : Medula oblongata merupakan


lanjutan otak yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang.
Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, pelebaran dan
penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan, sekresi kelenjar,
bersin, beserdawa, batuk, muntah, serta gerak alat pernapasan.
b). Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

Medula spinalis merupakan lanjutan medula


oblongata dan terdapat dalam rongga tulang
belakang. Fungsi medulla spinalis adalah
menghantarkan impuls dari organ indera ke
otak, mengendalikan gerak refleks
2). Sistem Saraf Tepi

 Saraf tepi menghubungkan semua bagian tubuh dengan pusat saraf (otak dan sumsum
tulang belakang), Berdasarkan tempatnya, sistem saraf tepi terdiri atas saraf kranial dan saraf
spinal. Saraf kranial berasal dari otak dan berjumlah 12 pasang.
 Saraf spinal berasal dari sumsum tulang belakang. Saraf spinal berjumlah 31
pasang yang terdiri atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf
pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.

 Berdasarkan fungsinya, sistem saraf tepi terdiri atas 2

1. Sistem saraf somatik (sadar)


Sistem saraf somatik berperan dalam pergerakan organ atau anggota tubuh. Sistem
saraf ini menangkap sinyal untuk disalurkan ke sistem saraf pusat. Setelah disalurkan
ke sistem saraf pusat, sistem saraf somatik akan menyalurkan respons tersebut ke
organ atau anggota tubuh.

2. Sistem saraf otonom (tidak sadar)


Sistem saraf otonom adalah bagian sistem saraf tepi yang mengatur fungsi viseral
tubuh. diaktifkan oleh pusat-pusat yang terletak di medula spinalis, batang otak, dan
hipotalamus.
c). Terjadinya Gerak Biasa Dan Gerak Refleks
Gerak yang terjadi secara sadar disebut gerak biasa, sedangkan gerak yang terjadi
secara tidak sadar disebut gerak refleks.

1). Gerak Biasa


Gerak biasa merupakan gerak yang disadari. Contohnya melangkahkan kaki menuju
suatu tempat, berlari, dan menyapu. Hantaran impuls pada gerak biasa dimulai dari reseptor
untuk selanjutnya diolah di otak. Respons dari otak kemudian oleh saraf motorik
dihantarkan ke efektor sehingga terjadilah gerakan. Urutan perjalanan impuls pada gerak
biasa secara skematis

Rangsang→ reseptor → neuron sensorik → otak →→ neuron motorik →→ efektor


2). Gerak Refleks

Gerak refleks merupakan gerak yang tidak disadari.


Hantaran impuls pada gerak refleks mirip seperti pada
gerak biasa. Bedanya, impuls pada gerak refleks tidak
diolah di otak.. Ada dua macam neuron konektor, yaitu
neuron konektor di otak dan neuron konektor di sumsum
tulang belakang. Contoh gerak refleks yang melalui
neuron konektor otak adalah pupil mata mengecil saat
terkena cahaya yang terang. Contoh neuron konektor
sumsum tulang belakang adalah kaki terangkat saat lutut
dipukul. Urutan perjalanan impuls pada gerak refleks
secara skematis

Rangsang → reseptor → neuron sensorik → konektor


(otak/sumsum tulang belakang) → - neuron motorik →→
efektor
d). Prinsip Penghantaran Impuls
1). Penghantaran Impuls Melalui Neuron

Mekanisme penghantaran impuls oleh neuron terdiri dari 3 tahap


1. Tahap polarisasi, yaitu tahap ketika neuron atau tidak menghantarkan impuls. Pada keadaan
ini, saluran Na+ dan K+ tertutup sehingga bagian luar membran bermuatan positif sedangkan
bagian dalam membran bermuatan negatif.
2. Tahap depolarisasi, yaitu tahap ketika neuron dilalui oleh impuls. Keadaan ini menyebabkan
saluran Na+ terbuka sehingga ion Na+ masuk ke dalam sel. Setelah itu muatan listrik akan
mengalami perubahan, yaitu bagian luar membran bermuatan negatif sedangkan bagian dalam
bermuatan positif
3. Tahap repolarisasi, yaitu tahap ketikaneuronsudahdilaluiolehKeadaaniniimpuls.
menyebabkan saluran Na+ tertutup dan tidak aktif. Saluran K+ akan terbuka sehingga ion K+
keluar.
2). Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Proses penghantaran impuls melalui
1. impuls berjalan pada akson sel saraf sampai di
bongkol sinapsis
2. selanjutnya gelembung sinapsis berisi
neurotransmitter akan bergerak ke membrane pra
sinapsis
3. neurotransmitter menabrak membrane pra sinapsis
4. gelembung sinapsis akan pecah sehingga
neurotransmitter keluar ke celah sinapsis
5. neurotransmitter kemudian berjalan menuju ke
membrane post sinapsis
6. neurotransmitter kemudian akan menempel pada
reseptor di membrane post sinapsis
7. impuls telah disampaikan ke dendrite sel saraf
senjutnya
8. setelah melakukan tugasnya, neurotransmitter akan
dinetralkan dan kembali ke bongkol sinapsis.
2. Sistem Endokorin (Hormon) Pada Manusia
Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan
melepaskan hormon. Hormon ini yang membantu mengontrol banyak fungsi
penting, termasuk kemampuan mengubah kalori menjadi energi yang digunakan
untuk menjalankan fungsi seluruh sel dan organ tubuh.

Kelenjar-kelenjar endokrin yg terdapat di dalam tubuh manusia antara lain:


1. Kelenjar hipofisis
2. Kelenjar tiroid
3. Kelenjar paratiroid
4. Kelenjar adrenal
5. Kelenjar pancreas
6. Kelenjar reproduksi
7. Kelenjar timus
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis adalah kelenjar kecil yang terletak di bagian dasar otak.
Meski ukurannya kecil, fungsi kelenjar ini sangatlah besar pada sistem
endokrin. Kelenjar ini dianggap sebagai ‘pemimpin’ dari semua kelenjar
endokrin, karena dapat menghasilkan berbagai hormon yang mengatur fungsi
kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar ini
adalah hormon luteinizing (LH) yang bertugas untuk merangsang pembentukan
hormon progesteron dan testosteron dari organ reproduksi pria dan wanita,
serta hormon perangsang tiroid (TSH) untuk
mendorong kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin

2. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) yang
bertugas untuk mengatur proses metabolisme tubuh. Selain itu, hormon ini juga
berperan dalam pembentukan jaringan tulang, pengaturan suhu tubuh, dan
perkembangan otak serta sistem saraf.
3. Kelenjar paratiroid

Kelenjar ini melepaskan hormon paratiroid yang berperan dalam mengatur kadar kalsium
dalam darah. Tugas hormon ini dibantu oleh hormon kalsitonin yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid.

4. Kelenjar adrenal

Kelenjar adrenal terbagi menjadi dua bagian, yaitu korteks dan medula. Korteks bertugas
untuk memproduksi hormon streroid yang mengatur metabolisme, sistem imunitas, respons
tubuh terhadap stres, serta perkembangan dan fungsi organ seksual. Sementara itu, medula
berperan dalam menghasilkan hormon epinefrin atau adrenalin untuk meningkatkan tekanan
darah dan detak jantung
5. Kelenjar pankreas

Kelenjar pankreas memproduksi dua hormon, yaitu hormon glukagon dan hormon insulin.
Glukagon berfungsi untuk menyimpan dan meningkatkan kadar gula darah, sedangkan
insulin berfungsi dalam menurunkacn kadar gula darah.

6. Kelenjar reproduksi

Kelenjar reproduksi pada pria atau testis terdapat di dalam kantung zakar atau skrotum,
sedangkan kelenjar reproduksi pada wanita, yaitu indung telur atau ovarium, terletak di
dalam panggul. Testis memproduksi hormon testosteron untuk menghasilkan sperma,
sedangkan indung telur memproduksi hormon estrogen dan progesteron yang berperan
dalam mendukung kehamilan serta mengatur proses ovulasi dan menstruasi.
7. Kelenjar timus

Kelenjar timus adalah kelenjar yang terletak di bagian posterior toraks, tepatnya di atas
jantung. Bentuknya menyerupai tabung kecil dan terdiri atas dua bagian yang berukuran
sama. Fungsi dari kelenjar timus adalah memproduksi sel darah putih untuk kekebalan
tubuh, sehingga dapat melindungi kita dari virus dan bakteri penyebab penyakit.

8. Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal adalah kelenjar di dalam otak yang berfungsi menghasilkan hormon


melatonin. Hormon ini berperan untuk menimbulkan kantuk dan mengatur irama tidur alami
(irama sirkadian). Itulah sebabnya, jika fungsi kelenjar pineal terganggu, maka dapat terjadi
insomnia atau sulit tidur.
B. Sistem Indra
Sistem indra adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi
indra. Di dalam sistem indra, terdapat reseptor indra, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut
serta dalam tanggapan indra. Umumnya, sistem indra yang dikenal adalah penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba

1. Indra penglihatan (Mata)

Indera penglihatan disebut juga fotoreseptor, karena mata sangat peka terhadap
rangsangan cahaya. Mata merupakan organ indera khusus yang mampu menerima
gambar visual. Selanjutnya gambar visual tersebut dibawa ke otak.
 Bagian bagian mata beserta fungsinya  Saraf optik

• Kornea: membantu memfokuskan Saraf optik merupakan bagian mata yang


bayangan benda pada retina menghantarkan impuls saraf dari retina menuju
• Iris (selaput pelangi): bagian yang otak. Setelah sampai di otak, impuls saraf tersebut
mengandung pigmen mata, untuk akan diinterpretasikan oleh otak sehingga benda
memperlebar atau memperkecil lubang pupil. dapat dilihat.
• Pupil: pengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk ke dalam bola mata.
• Lensa: mempunyai daya akomodasi;
• Bintik kuning (fovea): banyak mengandung
saraf sehingga sangat peka untuk menerima
sinar. Bintik kuning banyak mengandung sel
basilus dan sel konus.
• Bintik buta: tempat masuk dan berbeloknya
berkas saraf menuju ke pusat saraf.
• Cairan pengisi rongga: aqueous humor dan
vitreous humor.
2. Indra Pendengaran (Telinga)

Telinga adalah organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran dan
organ yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan
terhadap pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena
telinga memiliki reseptor khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara.

Bagian bagian telinga beserta fungsinya


• Telinga bagian luar: mengumpulkan suara dan menyalurkannya ke saluran telinga, yang
merupakan jalur yang mengarah ke telinga tengah.
• Telinga bagian tengah: untuk memproses getaran dan menyeimbangkan tekanan di
telinga.
• Telinga bagian dalam: untuk mengirimkan sinyal ke saraf di otak agar kita mengenali
suara.
Proses mendengar adalah sebagai berikut:
Getaran suara→saluran pendengaran→membran
timpani→martil→landasan→sanggurdi→tingkap
bulat→cairan pada koklea bergetar→ujung
saraf→otak→timbul persepsi suara
3. Indra penciuman (Hidung)

Indra penciuman, atau disebut juga sistem


olfaktori, adalah sistem sensori yang berfungsi
untuk mencium bau. Sistem ini akan menerima,
memproses, dan menerjemahkan aroma yang
kita hirup. Panca indra yang satu ini juga
disebut sebagai sensor kimia.
 Bagian bagian hidung beserta fungsinya :

• Lubang hidung : Untuk melindungi hidung dari berbagai ancaman dari luar.
• Bulu Hidung : Penyaring udara masuk.
• Septum : Dinding septum dilapisi dengan lendir dan mempunyai pembuluh darah
sehingga berguna untuk melembabkan serta mengatur suhu udara yang masuk.
• Rongga hidung : Meneruskan udara yang masuk ke tenggorokan.
• Saraf hidung (olfaktori) : Sebagai reseptor utama dalam indra penciuman.
• Sinus : Melembabkan dan menyaring udara
• Silia : Mengerjakan penyaringan udara yang masuk ke hidung.
• Selaput lender : Menghasilkan mukus(ingus) sehingga hidung terlindung dari kotoran.
• Nasofaring : Untuk mengatur tekanan udara oleh tuba eustachius (saluran penghubung
telinga dengan tenggorokkan) dan juga sebagai pelindung dari infeksi oleh tonsil
adenoid.
4. Indra Pengecap

Indra pengecap yang sering disebut dengan lidah adalah bagian dari suatu tubuh yang
dapat mengidentifikasi rasa suatu makanan, zat, atau bahkan benda yang masuk ke dalam
mulut. Indra pengecap memberikan berbagai nama rasa yaitu manis, asin, pahit, dan asam.

Lidah memiliki tiga macam papila pengecap, yaitu


sebagai berikut.

a. Papila bentuk benang merupakan papila pengecap


yang ter- sebar di seluruh permukaan lidah.
b. Papila bentuk huruf V merupakan papila pengecap
yang ter-susun dalam lengkungan yang dilingkari
saluran pada daerahdekat pangkal lidah.
c. Papila bentuk martil/palu merupakan papila
pengecap yang terdapat di tepi lidah.
5. Indra peraba

Indra peraba adalah indra yang berada di kulit manusia, yang digunakan untuk mengenali
lingkungan dengan menerima rangsang berupa sentuhan, tekanan serta suhu panas dan dingin.
Reseptor reseptor kulit sebagai berikut

a. Korpuskula Paccini, merupakan ujung saraf perasa


tekanan kuat.
b. Ujung saraf sekeliling rambut, merupakan ujung saraf
peraba.
c. Korpuskula Ruffini, merupakan ujung saraf perasa
panas.
d. Ujung saraf Krause, merupakan ujung saraf perasa
dingin.
e. Korpuskula Meissner, merupakan ujung saraf peraba.
f. Lempeng Merkel, merupakan ujung saraf perasa
sentuhan dan tekanan ringan.
g. Ujung saraf tanpa selaput (telanjang), merupakan
perasa sakit.
c. Kelainan/Penyakit pada Sistem Regulasi Manusia
• Kelainan/Penyakit pada Sistem Saraf

1. Strok (istilah lain cerebrovascular accident (CVA) atau cerebral apoplexy): kerusakan
otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.
2. Epilepsi : penyakit karena dilepaskannya letusan-etusan listrik (impuls) pada neuron-
neuron di otak.
3. Parkinson : penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotransmitter dopamin
pada dasar ganglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat (tetapi gemetaran
tersebut hilang sewaktu tidur), sulit bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku
menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit berkedip serta langkah kaki
menjadi kecil dan kaku.
4. Cutter : penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi, stres, atau
bingung.
5. Transeksi : kerusakan sebagian atau seluruh segmen tertentu dari medula spinalis,
misalnya karena jatuh yang disertai dengan hancurnya tulang belakang.
• Kelainan/Penyakit pada Sistem Endokrin (Hormon)

1. Struma : Penyakit pembengkakan kelenjar tiroid yang menimbulkan benjolan pada leher
bagian depan. Penyakit ini disebabkan karena kekurangan yodium.
2. Sindrom Chusing : Merupakan kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan karena
ter- jadinya sekresi yang berlebihan dari glukokortikoid pada kelenjar adrenal.
3. Hipotiroidea : Penyakit yang disebabkan karena kekurangan hormon tiroid, yaitu
kekurangan yodium pada makanan.

• Kelainan/Penyakit pada Sistem Indra

1. Kelainan/Penyakit pada Indra Pengecap (Lidah)

Kelainan/penyakit pada lidah disebut mati rasa. Mati rasa ada yang bersifat sementara,
terjadi karena meminum atau memakan sesuatu yang suhunya terlalu dingin atau terlalu
panas.
2. Kelainan/Penyakit pada Indra Penglihat (Mata)

1. Hipermetropi : Yaitu bila hanya mampu melihat jelas pada jarak jauh akibat lensa mata
terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Lensa pembantunya adalah lensa
cembung.
2. Miopi : Yaitu bila hanya mampu melihat jelas pada jarak dekat, akibat lensa mata terlalu
cembung sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Lensa pembantunya adalah lensa
cekung.
3. Presbiopi : Yaitu elastisitas lensa mata berkurang karena usia tua. Lensa pembantunya
adalah lensa rangkap.
4. Astigmatisme: Penyebabnya kornea tidak merata sehingga bayangan menjadi tidak
terfokus (kabur). Lensa pembantunya adalah lensa silinder.
5. Buta warna : Yaitu tidak dapat mengenal warna merah, hijau, dan biru sejak lahir.
6. Katarak : yaitu cacat mata yang disebabkan adanya pengapuran pada lensa mata sehingga
daya akomodasi berkurang dan penglihatan menjadi kabur .
3. Kelainan/Penyakit pada Indra Pencium/Pembau (Hidung)

Terjadi karena kehilangan rasa bau yang disebut dengan anosmia. Anosmia
dapat disebabkan oleh adanya polip atau tumor pada rongga hidung, reseptor pembau
rusak karena infeksi virus, dan terjadi gangguan pada korteks otak karena tumor atau
benturan kepala.

4. Kelainan/Penyakit pada Indra Pendengar (Telinga)

1. Tuli : Terdiri dari dua macam yaitu tuli konduksi dan tuli saraf.
2. Labirintitis : Yaitu gangguan pada labirin dalam telinga yang disebabkan oleh infeksi,
gegar otak, dan alergi.
3. Radang telinga : Yaitu gangguan pada telinga yang disebabkan oleh virus atau bakteri
dan sering menyerang anak-anak.
5. Kelainan/Penyakit pada Indra Peraba (Kulit)

1.Eksim: merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan kulit mengering,


kemerahan, dan gatal bersisik.
2. Jerawat: merupakan gangguan kronis pada kelenjar keringat.
3. Kudis (scabies): merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi
caplak atau tungau (Sarcoptes scabiei).
Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai