Anda di halaman 1dari 20

Menu  Search

biobloguphc
Just another WordPress.com site

Advertisements

Report this ad

Sistem Koordinasi

Sistem koordinasi

Sistem koordinasi terbagi menjadi 3, yaitu sistem saraf, sistem indera dan sistem hormon.

Sistem saraf

Fungsi dari sistem saraf adalah

• Memelihara fungsi tubuh.

• Mengatur kontraksi otot.

• Mengatur perubahan alat-alat tubuh bagian dalam yang berlangsung secara cepat.

• Mengatur sekresi beberapa kelenjar endokrin.

Rangsangan Saraf terdiri dari internal dan eksternal, yang internal antara lain adalah rangsangan yang
datang dari dalam diri kita, contohnya rasa ngantuk, lapar, sakit, haus dll. Rangsangan eksternal adalah
rangsangan yang datang dari luar, contohnya panas, dingin dll

Pada sistem saraf terdapat tiga komponen penting yang dibutuhkan untuk bereaksi terhadap suatu
rangsangan:

Reseptor(penerima rangsangan) : sel yang memberikan respon terhadap rangsangan dari lingkungan
eksternal maupun internal
Sistem saraf: menerima, mengolah dan meneruskan hasil olahan rangsangan ke efektor.
Efektor : sel atau organ yang digunakan untuk bereaksi terhadap rangsangan, baik dari dalam maupun
dari luar tubuh.

Unit struktural dan fungsional dari sistem saraf adalah neuron

Struktur neuron :

• Badan sel : mengandung nukleus dan nukleolus yang dikelilingi oleh sitoplasma granuler. Sitoplasma
granuler mengandung badan Nissl dan neurofibril. Badan Nissl mengandung protein yang digunakan untuk
mengganti protein yang habis selama metabolisme. Neurofibril merupakan fibril yang berbentuk ramping
dan panjang, serta terdiri dari mikrotubulus. Badan sel terletak di sistem saraf pusat dan beberapa saraf
perifer

• Dendrit: uluran pendek yang bercabang-cabang yang keluar dari badan sel. Dendrit mengandung badan
Nissl dan organel, dan berfungsi dalam menghantarkan impuls ke arah badan sel.

• Akson: satu uluran panjang dari badan sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls menjauhi badan
sel. Subtansi lemak yang berwarna putih kekuningan yang biasanya menyelubungi akson adalah selubung
mielin. Selubung mielin berfungsi sebagai isolator yang melindungi akson terhadap tekanan dan luka,
memberi nutrisi pada akson dan mempercepat jalannya impuls. Akson bermielin adalah akson yang
dibungkus selubung mielin, sedangkan akson yang tidak dibungkus selubung mielin disebut akson telanjang

Macam-macam Neuron

Berdasarkan jumlah uluran:

• Neuron unipolar: memiliki satu uluran yang timbul dari badan sel

• Neuron bipolar : memiliki dua uluran yaitu akson dan dendrit. Badan
selnya berbentuk lonjong dan ulurannya timbul dari ujung badan sel.

• Neuron multipolar: memiliki satu akson dan beberapa dendrit. Penyebaran neuron multipolar paling
banyak ditemukan di dalam tubuh.

Berdasarkan fungsinya:

• Neuron sensorik: neuron yang badan selnya bergerombol membentuk ganglia, aksonnya pendek tetapi
dendritnya panjang. Berfungsi menghantarkan impuls saraf dari alat indera ke otak atau sumsum tulang
belakang(neuron indera)

• Neuron motorik : neuron yang memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang, berfungsi
membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang ke otot atau kelenjar tubuh.

• Neuron konektor: neuron multipolar yang memiliki dendrit yang pendek, tapi berjumlah banyak serta
akson ada yang panjang atau pendek. Berfungsi meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron
motorik.

Sinaps adalah sambungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain. Neuron yang terletak sebelum
sinaps adalah neuron prasinaps, sedangkan neuron yang terletak setelah sinaps adalah neuron
pascasinaps. Penjalaran impuls melibatkan neuron prasinaps, neuron pascasinaps dan neurotransmiter(zat
penghantar). Neurontransmiter diproduksi oleh neuron prasinaps dan disimpan didalam vesikel

Berdasarkan tempatnya sinaps dibedakan menjadi:

Sinaps aksosomatik: sinaps yang terletak diantara akson dari satu neuron dengan badan sel dari
neuron lain.
Sinaps aksodendritik : sinaps yang terletak diantara akson dari neuron yang satu dengan dendrit dari
neuron lain
Sinaps aksoaksonik: sinap yang terletak antara ujung akson dari neuron yang satu dengan akson dari
neuron lain.

Impuls saraf adalah peristiwa perubahan muatan pada membran plasma neuron di sepanjang serabut saraf.
Salah satu sifat neuron adalah permukaan luarnya bermuatan positif, sedangkan bagian dalamnya
bermuatan negatif. Perbedaan potensial antara neuron bagian luar dan dalam disebut polarisasi.

Alur penghantaran impuls saraf

Dalam keadaan polarisasi dirangsang Depolarisasi timbul aliran listrik timbul Impuls
saraf impuls saraf dibawa dendrit ke badan sel , lalu menuju akson untuk dibawa ke neuron lain.

Suatu gerakan dapat dibedakan menjadi:

• Gerak sadar, gerak yang disadari

• Gerak reflek, gerak yang tidak disadari. Perjalanan impuls pada gerak refleks disebut lengkung refleks.

Gerak sadar :

Reseptor neuron sensorik pusat saraf neuron motorik efektor.

Gerak refleks:

Reseptor neuron sensorik neuron konektor neuron motorik efektor.

Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Berfungsi untuk mengatur dan
mengendalikan semua aktivitas tubuh. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang
belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak dan sumsum dilindungi oleh suatu selaput yang
disebut meninges.
Ada 3 lapisan meninges:

• Piameter: lapisan paling dalam, banyak terdapat dipembuluh darah.

• Arachnoid: lapisan tengah, dan diantara arachnoid dan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi
cairan.

• Durameter: lapisan paling luar, merupakan membran tebal fibrosa yang melapisi tengkorak.

Otak dan sumsum tulang belakang memiliki subtansi pokok yaitu:

• Subtansi kelabu, yang merupakan kumpulan badan neuron. Pada otak terletak pada bagian luar,
sedangkan pada sumsum tulang belakang terletak pada bagian tengah.

Subtansi putih, yang merupakan kumpulan serabut saraf. Pada otak terletak pada bagian tengah,
sedangkan pada sumsum tulang belakan g terletak pada bagian luar

Otak:

Otak manusia terdiri dari 2 belahan(hemisfer), yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Kedua belahan tersebut
dihubungkan oleh balok otak yang berongga berisi cairan getah bening (cerebrospinal). Pada tali spinal
terjadi pindah silang sehingga belahan otak kiri akan mengendalikan sistem-sistem tubuh yang terletak di
bagian kanan sedangkan belahan otak kanan akan mengendalikan sistem-sistem tubuh yang terletak di
bagian kiri. Otak dibagi menjadi tiga bagian, yaitu otak besar otak tengah, dan otak kecil

Otak besar

Otak besar merupakan bagian terluas dari otak , berbentuk oval, dan berperan dalam pengaturan seluruh
aktivitas tubuh. Otak besar tersusun oleh lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar berisi badan neuron
dan lapisan dalam berisi serabut saraf. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri dan kanan.
Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan, belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan
dan sebaliknya. Jika otak belahan kiri mengalami gangguan maka tubuh bagian kanan akan mengalami
gangguan, bahkan kelumpuhan. Tiap belahan otak depan terbagi menjadi empat lobus yaitu lobus frontalis,
lobus parietalis,lobus temporalis, dan lobus oksipetalis. Antara lobus frontalis dan lobus pariental
isdipisahkan oleh celah yang disebut fisura rolando, sedangkan antara lobus frontalis dan lobus temporalis
dipisahkan oleh celah silvius.

Aktivitas yang dikendalikan oleh setiap bagian otak besar:

Hipotalamus

Talamus

Lobus frontalis, berhubungan dengan kemampuan berpikir

Otak tengah

Lobus oksipetalis, pusat penglihatan dan memori.

Sumsum lanjutan

Jembatan varol

Lobus temporalis, pusat bicara dan pusat pendengaran

Otak kecil

Lobus parietalis, pusat berbicara dan pusat untuk merasakan


dingin, panas dan sakit.

• Lobus parietalis dan lobus temporalis, juga mengendalikan kemampuan berbicara dan bahasa.

Bagian dari otak depan yang terletak di belahan otak besar:

• Talamus: bagian penerima dan penerus impuls


• Hipotalamus: bagian pengatur suhu tubuh , pengatur rasa ngantuk atau emosi dan tekanan darah

• Infundibulum: pangkal dari hipofisis(kelenjar endokrin)

Otak tengah berukuran kecil terletak didepan otak kecil, memiliki bagian dorsal yang disebut atap. Pada otak
tengah terdapat saraf okulomotoris (saraf yang berhubungan dengan pergerakkan mata.)

Otak kecil merupakan bagian terluas kedua dari otak.Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum.
Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk
mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar.

Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan medula oblongata terus ke bawah sampai tulang punggung.
Didalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan cerebrospinal, yaitu cairan yang
menyerupai cairan yang ada di otak. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks,
penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan membawa impuls motorik dari otak ke efektor.
Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian luar berwarna
putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih karena mengandung dendrit
dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian dalam berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap.
Sayap, yang mengarah ke perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan
akson menuju ke efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal,
mengandung badan neuron sensorik

Sistem saraf tepi (perifer)

Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah lanjutan dari neuron yang bertugas
membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan fungsinya saraf tepi
dikelompokan menjadi sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom ). Berdasarkan
arah impuls yang dibawanya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi, sistem saraf arefen ( membawa impuls
saraf dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat.)dan sistem saraf erefen ( membawa impuls saraf dari
sistem saraf pusat ke efektor).

Sistem saraf pada manusia terdiri dari 31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial. Berdasarkan
karakteristik sifatnya, saraf kranial dikelompokan menjadi:

• Saraf kranial yang sifatnya sensorik.

• Saraf kranial yang sifatnya motorik

• Saraf kranial yang sifatnya gabungan sensorik dan motorik.

Sistem saraf sadar

Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf
sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Sistem saraf sadar
mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak

Sistem saraf otonom

Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang
belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf
simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak
pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang
menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf
parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang
dibantu. Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis) saraf otonom
mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan
sekresi keringat.

Parasimpatik simpatik

• mengecilkan pupil• menstimulasi aliran


ludah

• memperlambat denyut jantung

• membesarkan bronkus

• menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan

• mengerutkan kantung kemih• memperbesar pupil• menghambat aliran ludah

• mempercepat denyut jantung

• mengecilkan bronkus

• menghambat sekresi kelenjar pencernaan

• menghambat kontraksi kandung kemih

Pengaruh obat-obatan dan narkoba terhadap saraf

• Narkoba : akronim dari narkotika dan obat berbahaya yang berbentuk zat-zat kimia.

• Alkohol: obat luar yang memiliki efek sebagai desinfektan. Tapi alkohol bisa menyebabkan kecanduan
sehingga timbul depresi.

• Obat-obatan terlarang: obat-obatan yang sebenarnya merupakan zat kimia yang dapat menghilangkan
rasa sakit dan menimbulkan ketenangan, tapi dilain hal bisa menyebabkan kecanduan

Gangguan pada sistem saraf

• Epilepsi: kelainan pada neuron-neuron di otak yang menyebabkan penderita tidak dapat merespon
berbagai rangsangan dan bahkan terkadang otot-otot rangka berkontraksi secara tidak terkontrol. Ditangani
dengan pemberian obat-obatan antipiretik.

• Neuritis: iritasi pada neuron yang disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin, keracunan atau karena
obat-obatan.

• Alzheimer: biasanya terjadi pada orang yang berumur 65 tahun keatas, ditandai dengan gejala
berkurangnya kemampuan dalam mengingat.

Sistem saraf pada hewan

Vertebrata:

1. Ikan: sistem sarafnya terdiri dari otak. Otak ikan terdiri dari otak besar, otak kecil dan otak tengah serta
sumsum lanjutan. Pada ikan otak kecil berkembang lebih baik dibandingkan dengan otak tengah dan
otak besar karena otak kecil merupakan tempat berakhirnya saraf keseimbangan dan gurat sisi.
2. Amfibi: sistem sarafnya terdiri dari otak , pada amfibi otak tengah berkembang lebih baik sebagai
pusat penglihatan.
3. Burung: sistem sarafnya berupa otak dan sumsum tulang belakang. Pada burung otak besar dan otak
kecil berkembang dengan baik, ditambah permukaan otak kecil berlipat-lipat sehingga permukaannya
semakin luas.

Invertebrate

1. Cacing pipih : sistem sarafnya terdiri dari dua ganglia yang terletak di daerah kepala. Di tiap ganglion
terdapat seberkas saraf yang memanjang dibagian lateral tubuhnya. Tiap-tiap berkas saraf bercabang-
cabang menuju ke seluruh bagian tubuh membentuk susunan saraf seperti tangga, sehingga disebut
sistem saraf tangga tali.
2. Cacing tanah: sistem saraf berupa dua buah ganglion otak dan sebuah serabut saraf yang
memanjang disepanjang poros tubuhnya.
3. Serangga: misalnya belalang, sistem sarafnya merupakan sistem saraf tangga tali yang terdiri dari
serabut saraf yang memanjang dibagian ventral tubuhnya.

Sistem indera

Sistem indera manusia

Indra mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indra yang kita kenal ada
lima, yaitu :

– Indra penglihat (mata)

– Indra pendengar (telinga)

– Indra peraba (kulit)

– Indra pengecap (lidah)

– Indra pencium (hidung).

Kelima indera tersebut berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan luar, oleh karenanya disebut
eksoreseptor. Reseptor yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dalam, misalnya nyeri, kadar oksigen
atau karbon dioksida, kadar glukosa dan sebagainya, disebut interoreseptor.

Indera peraba:

Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis
tidak terdapat pembuluh darah dan sel sara Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya
otot dan tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai
rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.
Fungsi kulit :

• Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat

• Sebagai alat peraba.

• Sebagai pelindung organ dibawahnya.

• Tempat dibuatnya Vit D dengan bantuan sinar matahari.

• Pengatur suhu tubuh.

• Tempat menimbun lemak.

Gangguan pada kulit

1) Jerawat

Jerawat biasanya muncul di wajah, leher, punggung, bahu, dada, dan bahkan di lengan atas. Jerawat
biasanya terjadi karena tersumbatnya pori-pori kulit oleh kotoran.

2) Dermatitis

Dermatitis atau eksim merupakan penyakit peradangan kulit. Dermatitis secara umum ditandai dengan kulit
yang membengkak, memerah, dan gatal-gatal. Dermatitis dapat disebabkan oleh benda-benda yang
menyebabkan alergi pada kulit (misalnya sabun, logam, atau kosmetik).

3) Ketombe

Ketombe adalah sejenis eksim yang mengenai kulit kepala. Ditandai dengan terbentuknya sisik halus yang
mudah lepas dari kulit.

4) Panu

Panu diakibatkan oleh jamur. Infeksi jamur dapat bermacam-macam, pengobatannya biasanya
membutuhkan waktu lama, paling sedikit 30 hari dengan obat khusus jamur.

Indera pengecap

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah
merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan
epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas
pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam bentuk, yaitu bentuk benang halus( papila filiformis), bentuk bulat (papila sirkumvalata) dan bentuk
kepala jamur (papila fungiformis). Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian
samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.

Gangguan pada lidah

Penyakit yang dapat menyerang lidah misalnya kanker. Penyebab kanker belum diketahui dengan pasti.
Namun terdapat beberapa faktor yang diduga menyebabkan kanker lidah, yaitu merokok dan minum-
minuman beralkohol terlalu banyak.

Indera pendengaran

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga
bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke
telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya
berupa impuls ke otak untuk diolah.
Susunan telinga:

• Telinga luar: terdiri dari daun telinga, saluran telinga luar dan bagian yang berbatasan dengan telinga
tengah atau disebut juga membran timpani(gendang telinga)

• Telinga tengah : berupa rongga kecil yang berisi udara, terletak didalam tulang pelipis dan dindingnya
dilapisi sel epitel. Didalam rongga telinga tengah terdapat 3 tulang, yaitu tulang martil, tulang landasan dan
tulang sanggurdi. Telinga tengah dihubungkan dengan tenggorokan oleh saluran eustachius. Saluran ini
berfungsi menyeimbangkan tekanan udara pada telinga luar dengan telinga tengah.

• Telinga dalam: terdiri dari labirin osea dan labirin membranasea. Labirin osea adalah serangkaian
rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum berisi cairan perilimfe. Sedangkan laiburun
membranasea memiliki bentuk yang sama dengan labirin osea, tetapi terletak dibagian yang lebih dalam
dan dilapisi sel epitel serta berisi cairan endolimfe. Labirin osea terdiri dari tiga bagian, yaitu kanalis
semusirkularis, vestibuka dan koklea. Vestibula terdiri dari utrikulus dan sakulus. Sakulus berhubungan
dengan utrikulus melalui saluran sempit. Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri
dari tiga saluran yang sejajar, yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran
tengah, dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, serta saluran (kanal) yang
dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran.

Gangguan pada telinga:

• Radang Telinga
Radang telinga dapat terjadi di bagian luar maupun tengah. Radang telinga bagian luar terjadi karena
bakteri. jamur. atau virus yang masuk melalui berbagai cara. misalnya masuk bersama air ketika berenang.
Radang telinga tengah (otitis media) dapat terjadi karena bakteri atau virus. misalnya virus influenze. yang
masuk dari rongga mulut melirlui saluran Eustachius.

• Otosklerosis
Penyakit ini merupakan tuli konduksr yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak
secara leluasa. Penyakit ini harus ditangani oleh dokter THT.

• Anosmia
Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat
terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan
merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.

Indera pembau

Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir
bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap. Epitelium pembau mengandung
20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf
pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut
pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia. Struktur indera pembau terdiri dari sel penyokong yang berupa
sel epitel dan sel pembau yang berupa neuron sebagai reseptor

Gangguan pada hidung

Sinusitis adalah peradangan pada rongga hidung bagian atas. Gejalagejala sinusitis adalah sakit kepala,
rasa sakit di bagian wajah, demam, keluar ingus bening, rasa sesak di rongga dada, tenggorokan sakit, dan
batuk. Sinusitis disebabkan oleh segala sesuatu yang mengganggu atau

Indera penglihatan

Mata mempunyai reseptor khusus untuk me ngenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang
disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata
(rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. Perhatikan gambar 8.20.

• Bola Mata

• Otot bola mata

• Alat tambahan mata

Bola mata

Bola mata berdiameter sekitar 2,5 cm dengan 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga mata dan hanya 1/6
bagian yang tampak dari luar

Bola mata terdiri dari 3 lapisan:

• Tunika fibrosa, terdiri dari sklera yang berwarna putih dan tidak tembus cahaya serta kornea yang
tembus cahaya. Kornea berfungsi membantu memfokuskan bayangan benda pada retina. Konjungtiva
adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola
mata dari gangguan. Pada batas kornea dan sklera terdapat kanalis schlemm yang berfungsi untuk
menyerap kembali cairan schlemm yang berfungsi untuk menyerap kembali caira aqueous humor bola
mata.

• Tunika vaskulosa, merupakan lapisan tengah bola mata yang terdiri dari koroid dan iris. Koroid berupa
lapisan jaringan yang tipis dan mengandung banyak pembuluh darah dan berwarna cokelat kehitaman
sampai hitam karena mengandung pigmen. Koroid berfungsi memberi zat makanan pada retina. Di bagian
depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di bagian
depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Pupil berfungsi sebagai jalan sinar masuk. Iris berfungsi
sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris
membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan
siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa

• Tunika nervosa (retina), merupakan lapisan terdalam dari bola mata. Lapisan ini peka terhadap sinar.
Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf
optik yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan
daerah ini disebut bintik buta. Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata
terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor dan
bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga
lensa agar selalu dalam bentuk yang benar. Retina terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan sel batang, dan
kerucut, lapisan neuron bipolar, dan lapisan neuron ganglion. Lapisan sel batang dan lapisan sel kerucut
adalah lapisan yang berbatasan dengan sel pigmen. Sel batang maupun kerucut merupakan reseptor dan
mengandung pigmen yang sensitif terhadap cahaya.

Pada bola mata terdapat bola mata yang mengandung lensa yang terletak dibelakang pupil dan iris. Lensa
berbentuk cembung, bersifat transparan dan terdiri dari lapisan serat protein. Bila lensa menjadi keruh, akan
mengganggu penglihatan (katarak). Bagian dalam bola mata:

• Vistreous humor , terletak dibelakang lensa dan berfungsi untuk mempertahankan tekanan didalam
bola mata agat tetap bundar dan tidak kempes.

• Posterior chamber, terletak di antara lensa dan iris.

• Anterior chamber, terletak diantara iris dan kornea.

Otot bola mata

Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera. Empat di antaranya disebut otot rektus ( rektus
inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola
mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq
bawah (inferior

Alat tambahan mata

• Alis mata: terdiri dari rambut kasar yang terletak melintang diatas mata, berfungsi dalam kecantikan
dan melindungi mata dari keringat yang mengalir didahi.

• Kelopak mata : terdiri dari kelopak mata atas dan bawah

• Bulu mata : barisan rambut pada ujung kelopak mata. Pada bulu mata terdapat kelenjar minyak yang
disebut kelenjar zeis, yang terletak pada akat bulu mata.

• Asparatus lakrimalis: terdiri dari kelenjar lakrimmalis duktus dan duktus nasolakrimalis.

Kelainan pada mata

1. Astigmatis
Astigmatis (mata silindris) adalah kelainan pada mafa yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Hal
ini terjadi karena penderita tidak mampu melihat garis-garis horizontal dan vertikal secara bersama-sama.
Mata tidak mampu memfokuskan pandangan karena kornea mata tidak berbentuk bola. Kelainan ini dapat
diatasi dengan memakai kacamata silindris.
2. Miopia
Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat jauh. Hal itu
terjadi karena bola mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat
diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).

3. Hipermetropi
Hipermetropia (rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat
dekat. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan
ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cembung (positifl.
tomat.

4. Presbiopia
Presbiopia (rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat dan
jauh. Hal itu terjadi ka.rena daya akomodasi mata mulai berkurans. Kelainan ini dialami oleh orang tua
sehingga disebut juga mata tua. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa rangkap,
yaitu bagian atas berlensa cekung (negatif) dan bagian bawah berlensa cembung (positif). Kelainan miopia,
hipermetropia, dan presbiopia serta cara menolongnya telah kamu pelajari di kelas VIII.
kebutaan.

Sistem indera pada hewan:

Vertebrata

• Ikan: sistem indera yang dimiliki ikan disebut gurat sisi, (untuk mengetahui perubahan tekanan air)
mata, alat pendengaran dan alat pembau.

• Amfibi: pada katak yang memiliki kelopak mata, dan mata katak yang memiliki selaput tidur.

• Reptil: reptil lebih mengandalkan indera pembau dibandingkan dengan inderan penglihatan, dapat
dibuktikan dengan indera pembau yang tajam dan indera penglihatan yang kurang berkembang.’

• Burung: burung memiliki indera penglihatan dan keeimbangan yang berkembang dengan baik.

Invertebrata

• Cacing pipih: memiliki bintik mata pada anterior tubuhnya.

• Cacing tanah: memiliki indera penerima rangsangan yang cukup baik

• Serangga: memiliki indera penglihatan tunggal, mata majemuk dan ada pula yang memiliki keduanya.

Sistem hormon

Sistem hormon manusia

Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon
mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.Pengaruh hormon
dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun.

Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :

• Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil

• Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target

• Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target

• Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus

Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel
target yang berlainan.

Hubungan saraf dengan hormon

• Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan
hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf
endokrin (neuroendocrine control).

• Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi dan tingkah laku.
Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat
dipertahankan. Contohnya pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam darah, dan kerja jantung

Kelenjar endokrin terdiri dari:

Hipofisis
Kelenjar ini terletak pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji dan menghasilkan bermacam-
macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master
gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian
posterior.

Hormon yang dihasilkan oleh anterior hipofisis

no Hormon Prinsip kerja

1 Hormon Somatrotof Pertumbuhan sel dan anabolisme protein

2 Hormon Tiroid (TSH) Mengontrol sekresi hormon oleh kelenjar tiroid

3 Hormon Adreno-kortikotropik (ACTH) Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh korteks


adrenal

4 Follicle Stimulating Hormon (FSH) Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada
ovarium dan sekresi estrogenPada testis : menstimulasi
testis untuk mengstimulasi sperma

5 Luteinizing hormone (LH) Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi


ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus
luteumPada pria : menstimulasi sel – sel interstitial pada
testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron

6 Prolaktin Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh


kelenjar susu

Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis

no hormon Prinsip kerja

1 Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan

2 Hormon ADH Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara
menyempitkan pembuluh darah

Hormon yang dihasilkan oleh intermedia hipofisis

No hormon Prinsip kerja

1 Melanocyte stimulating hormon (MSH) Mempengaruhi warna kulit individu

Kelenjar tiroid

• Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.

• Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3).

no hormon Prinsip kerja

1 Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan sistem


saraf

2 Triiodontironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem


saraf

3 Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi
kalsium oleh tulang.

Kelenjar paratiroid

Kelenjar paratiroid berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid

Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium
dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal,
dan pelepasan kalsium dari tulang.

Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan
dengan cara penginduksian sel –sel tulang osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada osteoklas
untuk merombak matriks bermineral pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah

Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH, sehingga fungsinya menurunkan kalsium
darah.

Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:

– mengatur metabilisme fosfor

– mengatur kadar kalsium darah

kelenjar adrenal (anak ginjal)

Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas ginjal.Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis
yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).

Hormon yang dihasilkan:

no hormon Prinsip kerja

1 Bagian korteks adrenal Mengontol metabolisme ion anorganikMengontrol metabolisme


glukosa

2 Bagian Medula Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut :
AdrenalAdrenalin
(epinefrin) dan
noradrenalin

1. dilatasi bronkiolus
2. vasokonstriksi pada arteri
3. vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot
4. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati
5. gerak peristaltik
6. bersama insulin mengatur kadar gula darah

Kelenjar pancreas
Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau
– pulau langerhans.Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah
gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel. Di dalam otot glukosa
dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan. Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan
glikogen (glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis). Kadar glukosa yang tinggi dalam darah
merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Hormon ini juga membantu mengatur kadar gula
darah

Ovarium

Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone
progesterone.Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSHEstrogen berfungsi
menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan
pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh
LHProgesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi

Testis

Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini
dikenal dengan tubulus seminiferus.

Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma


(spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut,
bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.

Plasenta

Merupakan jaringan yang menghubungkan ibu dengan bayi dirahim. Plasenta menghasilkan beberapa
hormon:

• Gonadotropin korion: berfungsi meningkatkan pertumbuhan korpus luteum serta sekresi estrogen dan
progerteron oleh korpus luteum.

• Estrogen: berfungsi meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu dan jaringan janin

• Progerteron: berfungsi meningkatkan perkembangan jaringan dan organ janin.

• Somatotropin : berfungsi meningkatkan pertumbuhan jaringan janin serta membantu perkembangan


payudara ibu.

Hormon pada hewan

• Vertebrata: hormon yang dihasilkan hampir sama dengan yang dihasilkan manusia.

• Invertebrata: serangga menghasilkan hormon otak, hormon ekdison, dan hormon junevil yang berperan
dalam metamorfosis. Beberapa jenis hewan menghasilkan suatu zat kimia selain hormon yang disebut
sebagai feromon, yang berfungsi untuk menarik lawan jenisnya.

Refleksi setiap siswa

Vicky: Sistem koordinasi ini mengajarkan saya banyak hal misalnya bagaimana tubuh kita merespon sutau
rangsangan; mengerti lebih detail lagi tentang bagaimana indera kita bekerja; hormon apa saja yang
membantu kita dalam menjalani akstivitas kita dan masih banyak lagi. Mungkin sebelum kita membaca ini,
kita sudah mengerti beberapa hal umum, tapi itu hanya secara kasarnya saja, karena kebanyakan dari buku-
buku lainnya sudah mengajarkannya, tapi baru secara garis besar, belum secara detail dan jelas.
Berikut ini adalah video tentang sistem koordnasi yang akan memudahkan kalian dalam memahami tentang
bab ini selamat menyaksikan

Advertisements

Report this ad

Share this:

 Twitter  Facebook

Like

One blogger likes this.


Advertisements

Report this ad

Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment

Name

*
Email

*
Website

Post Comment

Notify me of new comments via email.


Advertisements

Report this ad

Advertisements

Report this ad

View Full Site

Create a free website or blog at WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai