Anda di halaman 1dari 11

1.

Zat ekskret yang dihasilkan oleh hati


Hati mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dalam beberapa jenis zat. Zat sisa yang dihasilkan
oleh organ hati sebagai bagian dari sistem ekskresi adalah urea dan bilirubin yang menjadi racun
dalam tubuh. Zat sisa tersebut kemudian dikeluarkan bersama dengan urine atau air seni.
2. Menyebutkan dan menjelaskan fungsi bagian neuron.
Berikut ini bagian-bagian dari sel saraf:

1. Dendrit
Dendrit merupakan percabangan dari badan sel saraf yang berupa tonjolan sitoplasma yang
pendek dan bercabang-cabang. Fungsi dendrit yaitu menerima dan mengantarkan rangsangan
ke badan sel.
2. Badan Sel
Badan sel merupakan bagian utama dari sel saraf yang mengandung bagian-bagian sel. Di dalam
badan sel terdapat sitoplasma, nukleus atau inti sel, dan nukleolus atau anak inti sel. Fungsi
badan sel yaitu untuk menerima impuls (rangsangan) dari dendrit dan meneruskannya ke neurit
(akson).
3. Inti Sel
Inti sel (nukleus) merupakan inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf
(neuron). Di dalam inti sel terdapat juga kromosom dan DNA yang berfungsi mengatur sifat
keturunan dari sel tersebut.
4. Neurit atau akson
Neurit merupakan serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran sitoplasma badan sel.
Neurit disebut juga dengan akson. Neurit mirip sekali dengan dendrit. Namun neurit hanya ada
satu dan ukurannya lebih besar dan lebih panjang dari dendrit. Pada neurit terdapat benang-
benang halus yang disebut neurofibril. Fungsi neurit yaitu untuk meneruskan impuls dari badan
sel saraf ke sel saraf yang lainnya.
5. Selubung Mielin
Selubung mielin merupakan selaput pembungkus neurit. Selubung mielin mengandung lemak
dan bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen mielin disebut nodus ranvier. Selubung
mielin terdapat sel schwann. Sel yang membentuk selubung mielin disebut sel glial atau
oligodendrosit. Fungsi selubung mielin yaitu untuk melindungi neurit dari kerusakan, mencegah
impuls bocor dan mempercepat jalan impuls. Sifat selubung mielin mirip pembungkus kabel
listrik yang bersifat isolator.
6. Sel Schwann
Sel schwann merupakan sel yang terdapat di selubung mielin. Sel ini ditemukan oleh Theodore
Schwann, seorang ilmuwan dari Jerman. Sel schwann bekerja dengan menghasilkan lemak dan
membungkus neurit berkali-kali sehingga terbentuk selubung mielin. Fungsi sel schwann yaitu
membantu menyediakan makanan untuk neurit dan membantu regenerasi neurit.
7. Nodus Ranvier
Nodus ranvier adalah bagian pada akson yang tidak terbungkus oleh selubung mielin. Fungsi
utamanya yaitu sebagai daerah pertukaran ion kalium dan ion natrium dari luar ke dalam akson
secara transport aktif.
9. Sinapsis
Sinapsis merupakan titik temu antara ujung akson salah satu neuron dengan neuron lain. Pada
setiap neuron, ujung aksonnya membengkak membentuk suatu tonjolan kecil yang disebut
tombol sinapsis. Pada setiap tombol sinapsis terdapat celah sinapsis. Sebuah sinapsis
menyediakan koneksi antar neuron yang memungkinkan mengalirnya informasi sensorik di
antara sel saraf. Fungsi sinapsis yaitu untuk mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel
saraf lainnya.
3. Menjelaskan urutanmekanisme gerak refleks/biasa
Gerak refleks monosinaptik adalah yang paling sederhana karena hanya melalui dua jenis
neuron, yaitu saraf aferen atau neuron sensorik dan araf eferen atau neuron motorik. Berikut
adalah mekanisme gerak refleks monosinaptik:
Stimulus → reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron motorik →
efektor → gerak refleks
Terlihat bahwa mekanisme diawali dengan stimulus atau rangsangan dari luar. Rangsangan
tersebut akan dirasakan oleh reseptor. Reseptor kemudian mengirimkan impuls listrik tentang
apa yang dirasakannya pada neuron sensorik. Impuls kemudian dikirim oleh neuron sensorik ke
sumsum tulang belakang. Impuls lalu dikirimkan lagi ke neuron motorik. neuron motorik
kemudian memberikan stimulasi singkat pada spindel otot sehingga menghasilkan kontraksi otot
atau efektor. Kontraksi efektor itulah yang menyebabkan gerak refleks pada tubuh.
Gerak refleks monosinaptik menghasilkan gerakan yang sederhana. Misalnya, ketika bagian
bawah lutut terbentur atau diketuk suatu benda. Maka, tungkai kaki secara otomatis maju ke
depan.
Gerak refleks polisinaptik adalah gerak refleks yang kompleks. Refleks polisinaptik tidak hanya
menggunakan dua jenis neuron, melainkan neuron tambahan yang disebut dengan neuron
delay.
Stimulus → reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron delay → neuron
motorik → efektor → gerak refleks
Secara garis besar, mekanisme refleks polisinaptik hampir sama dengan mekanisme refleks
monosinaptik. Bedanya, impuls dari neuron sensorik yang masuk ke sumsum tulang belakang
tidak langsung disambungkan ke neuron motorik. Melainkan, melewati neuron delay terlebih
dahulu. Neuron delay merupakan interneuron yang berada dalam sumsum tulang belakang dan
menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik. Neuron delay kemudian
mengirimkan impuls ke neuron motorik dan dilanjutkan ke efektor untuk menciptakan gerak
refleks. Bedanya dengan monosinaptik, neuron delay dapat berkomunikasi dengan bagian tubuh
selain yang berada dalam busur refleks. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, hal tersebut tidak
hanya menciptakan gerak refleks sederhana melainkan juga koordinasi antara banyak refleks
dan juga kemampuan beradaptasi dengan keadaan. Baca juga: Sistem Gerak pada Manusia
Artinya, tidak hanya efektor yang bergerak dalam gerak refleks melainkan anggota tubuh lain.
Misalnya, ketika kita tidak sengaja menginjak pecahan kaca di lantai. Kaki yang menginjak kaca
akan terangkat dari lantai sebagai bentuk gerak refleks.
4. Menyebutkan satu macam hormon dan menjelaskan fungsinya
Hormon insulin
Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta pankreas saat kadar zat gizi tertentu
dalam aliran darah, seperti gula, lemak, dan asam amino, meningkat.
Fungsi hormon insulin dalam tubuh yaitu menurunkan kadar gula darah, asam lemak bebas, dan
asam amino, serta membantu penyimpanannya. Dengan adanya insulin, sel-sel tubuh manusia
akan menggunakan gula sebagai sumber energi.
Namun, insulin yang terlalu rendah atau tidak ada sama sekali menyebabkan gula darah tinggi
(hiperglikemia). Inilah yang menyebabkan penyakit diabetes melitus alias kencing manis.
Hormon tiroid
Hormon tiroid terdiri dari dua jenis hormon, yakni tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3) dari
kelenjar tiroid yang bekerja sama mengatur metabolisme tubuh Anda.
Tiroid juga mengatur penggunaan lemak dan karbohidrat, mengendalikan suhu tubuh, mengatur
denyut jantung, dan membantu produksi protein.
Gangguan pada kelenjar tiroid dikenal sebagai penyakit tiroid. Ini terjadi saat kelenjar menjadi
kurang aktif (hipotiroidisme) maupun terlalu aktif (hipertiroidisme).
Hormon paratiroid
Hormon paratiroid (PTH) merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid. Kelenjar
ini terletak di belakang kelenjar tiroid yang berada pada leher Anda.
PTH berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dalam darah. Selain untuk tulang, mineral
ini juga berfungsi dalam proses pembekuan darah dan kontraksi otot.
Saat kalsium darah rendah, PTH akan meningkatkan pelepasan mineral kalsium dari tulang
sambil meningkatkan penyerapan mineral ini pada usus dan ginjal.
Gangguan hormon paratiroid bisa memicu kejang otot. Saat memengaruhi otot pernapasan,
maka bisa timbul gagal napas yang mungkin berujung pada kematian.
5. mengidentifikasi fungsi dari bagian otak besar
Otak besar (cerebrum)
Cerebrum merupakan bagian terbesar dari otak. Cerebrum terbagi menjadi 2 bagian, yaitu otak
kanan dan otak kiri. Belahan otak kanan berfungsi untuk mengontrol pergerakan di sisi kiri
tubuh dan belahan otak kiri mengontrol gerakan di sisi kanan tubuh. Permukaan luar cerebrum
disebut cerebral cortex. Bagian ini merupakan area otak di mana sel saraf membuat koneksi
yang disebut sinaps. Sinaps merupakan sistem saraf yang mengendalikan aktivitas otak.
Sementara bagian dalam cerebrum mengandung sel-sel saraf berselubung (mielin) yang
berperan dalam menyampaikan informasi antara otak dan saraf tulang belakang. Otak besar
dibagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Lobus frontal (bagian depan) yang mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori,
emosi, dan kepribadian. Bagian otak ini juga berperan dalam fungsi intelektual, seperti
proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
2. Lobus parietal (atas) yang mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri, dan
suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial atau pemahaman tentang ukuran,
bentuk, dan arah.
3. Lobus temporal (samping) yang mengendalikan indra pendengaran, ingatan, dan emosi.
Lobus temporal kiri juga berperan dalam fungsi bicara.
4. Lobus oksipital (belakang) yang mengendalikan fungsi penglihatan.
6. Menyebutkan bagian bagian pada organ pendengaran

Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian luar, tengah, dan dalam.
A Telinga bagian luar
meliputi bagian-bagian berikut.
Pinna/aurikula, yaitu daun kartilago yang menangkap gelombang bunyi untuk diteruskan kanal
auditori eksternal (meatus) yang panjang sekitar 2.5 cm hingga membran timpanum.
Membran timpanum (gendang pendengar) merupakan perbatasan antara bagian luar dengan
bagian tengah telinga yang berbentuk kerucut. Permukaan luar membran timpanum dilapisi
oleh kulit, sedangkan permukaan sebelah dalam dilapis oleh membran mukosa. Membran
timpanun memiliki tegangan dan ketebalan yang sesuai untuk menggetarkan gelombang bunyi
secara mekanis
B. Telinga bagian tengah
rongga berisi udara yang terletak di dalam tulang temporal, meliputi bagian-bagian berikut.
Tabung Eustachius (auditori) menghubungkan telinga tengah dengan faring dan berfungsi
menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran timpanum. Tabung ini biasanya
tertutup. tetapi dapat terbuka saat menguap, mengunyah. dan menelan.
Osikel auditori meliputi tiga tulang pendengaran yaitu maleus (martil), inkus (landasan), dan
stapes (sanggurdi). Tulang pendengaran berfungsi mengarahkan getaran dari membran
timpanum ke fenestra vestibuli (tingkap oval) yang membatasi telinga bagian tengah dengan
bagian dalam.
C. Telinga bagian dalam
terletak di dalam tulang temporal dan terdiri atas dua bagian, yaitu labirin tulang dan labirin
membranosa.
Labirin osea (labirin tulang) merupakan ruang berliku berisi cairan perilimfa (seperti cairan
serebrospinalis). Labirin tulang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu vestibula (mengandung
reseptor keseimbangan tubuh), kanalis semisirkularis (tiga buah saluran setengah lingkaran),
dan koklea (berbentuk seperti rumah siput yang mengandung reseptor pendengaran). Koklea
terdiri atas tiga bagian, yaitu skala vestibuli (bagian atas), skala timpani (bagian bawah), dan
bagian yang menghubungkan keduanya. Skala vestibuli dan skala timpani berisi cairan perilimfa.
Skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi. melalui jendela berselaput, yaitu tingkap
oval.

7. Dengan gambar indra dapat menunjukkan bagian dan fungsinya.


Indra Penglihat
1. Lensa mata
Lensa mata berfungsi memfokuskan agar cahaya atau bayangan yang masuk jatuh di retina.
Lensa mata dapat memipih dan mencembung. Kemampuan ini disebut daya akomodasi mata.
Mata akan mencembung jika melihat benda-benda yang dekat dan memipih jika melihat benda
yang letaknya jauh.
2. Kornea
Kornea berfungsi melindungi bagian-bagian mata yang berada di dalamnya. Selain itu, juga
berfungsi menerima rangsangan cahaya dan meneruskannya sampai ke mata bagian dalam.
3. Pupil
Pupil adalah bagian mata yang berupa sebuah lubang kecil yang berfungsi mengatur jumlah
cahaya yang masuk ke bola mata. Besar kecilnya pupil diatur oleh iris. Mekanisme kerja pupil ini
membantu mata agar dapat menerima cahaya dalam jumlah tepat.
4. Iris
Iris adalah lapisan di depan lensa yang dapat memberikan warna pada mata. Iris berfungsi
mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata.
5. Retina
Retina berfungsi menerima cahaya dan tempat jatuhnya bayangan benda. Retina terdiri atas
serangkaian saraf dan alat penerima (reseptor) yang rumit, dinamakan dengan sel batang (rods)
dan sel kerucut (cones) yang berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi sinyal listrik
yang berjalan di sepanjang serabut saraf.
6. Otot akomodasi atau otot siliar
Bagian ini berfungsi mengatur kelengkungan lensa mata. Pengaturan kelengkungan ini
diperlukan agar bayangan benda jatuh tepat di retina.
7. Aqueous humor
Aqueous humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk membiaskan cahaya ke dalam
mata.
8. Vitreus humor
Vitreous humour adalah cairan di dalam bola mata yang berfungsi untuk meneruskan cahaya
dari lensa ke retina.
9. Bintik kuning
Bintik kuning adalah bagian mata yang paling sensitif terhadap cahaya. Saat bayangan benda
jatuh pada bagian mata ini, benda tersebut akan sangat terlihat jelas, sementara jika bayangan
benda jatuh sebelum atau sesudah bintik kuning, maka benda tersebut tidak terlihat jelas
(lamur).
10. Bintik buta
Bintik buta atau blind spot adalah bagian mata yang tidak sensitif terhadap cahaya. Jika
bayangan benda jatuh tepat pada bagian ini, maka benda tampak tidak jelas/kabur atau bahkan
tidak dapat terlihat oleh mata.
11. Saraf Optik
Syaraf optik adalah bagian mata yang berfungsi meneruskan informasi bayangan benda yang
diterima retina menuju otak.
12. Sklera
Sklera berfungsi untuk melindungi bola mata terhadap ganguan luar yang bersifat mekanis (ex.
benturan) serta berfungsi untuk menjaga bentuk bola mata.
13. Koroid
Koroid berfungsi untuk memelihara retina dan mencegah terjadinya pemantulan cahaya di
dalam ruang internal mata dengan cara menyerap cahaya yang tidak diperlukan.
14. Konjungtiva
Konjungtiva berfungsi untuk melindungi kornea mata di bagian depan bola mata terhadap
gesekan.
15. Fovea sentralis
Fovea sentralis merupakan area yang terspesialisasi untuk penglihatan warna dan visualisasi
bayangan secara mendetail.
16. Kelopak mata
Kelopak mata berfungsi untuk menjaga bola mata dari masuknya benda asing dari luar mata
seperti debu, goresan, pasir, atau asap. Selain itu, bagian mata ini juga berfungsi untuk menyapu
bola mata dengan cairan dan mengatur jumlah cahaya yang masuk menuju mata. Fungsi-fungsi
dari kelopak mata ini ditunjang oleh mekanisme buka tutup (berkedip) oleh otot kelopak.
17. Kelenjar lakrima
Kelenjar lakrima atau kelenjar air mata adalah bagian mata yang berfungsi menghasilkan air
mata.
18. Saluran air mata
Bagian ini merupakan tempat mengalirnya air mata yang terjadi ketika kita mengalami perasaan
sedih, menangis, marah dan juga ketika mata kemasukan benda dari luar serta ketika mata kita
sedang lelah.

INDRA PEMBAU
INDRA PENGECAP

INDRA PERABA
8. Menyebutkan jenis jenis saraf pada indra peraba dan jenis rangsanganya
 korpuskula pacini : mendeteksi tekanan yang dalam (kuat) dan getaran. terdapat pd jari,
telapak tangan, dan kaki.
 korpuskula meissiner : mendeteksi rangsangan berupa sentuhan, terdapat pd ujung jari,
bibir. papila mamae, dan genitalia luar.
 cakram merkel : mendeteksi sentuhan dan sbg reseptor raba yang beradaptasi lambat. misal
seseorang memegang pena, dapat ditemukan di ujung jari
 korpuskula ruffini : reseptor tekanan dan tegangan disekitar jaringan ikat. terdapat di bagian
dermis
 ujung bulbus krause : mendeteksi tekanan sentuhan, kesadaran posisi, dan gerakan.
 ujung saraf bebas : mendeteksi rasa nyeri, sentuhan ringan, dan suhu.
9. Menjelaskan gangguan pada saraf
1. Meningitis
Peradangan pada selaput otak ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, tetapi
bisa juga terjadi akibat penyakit non-infeksi, seperti alergi obat atau sarkoidosis. Penderita
meningitis biasanya mengalami beberapa gejala, seperti sakit kepala yang hebat, demam tinggi,
dan leher kaku.
2. Stroke
Penyakit saraf ini terjadi karena terganggunya pasokan darah ke otak akibat penyumbatan atau
pecahnya pembuluh darah. Kondisi tersebut menyebabkan jaringan otak tidak mendapatkan
oksigen dan nutrisi yang cukup untuk menjalankan fungsinya dengan baik.
3. Epilepsi
Epilepsi atau yang biasa disebut dengan ayan adalah penyakit saraf akibat aktivitas listrik otak
yang tidak normal. Penyakit ini bisa menyebabkan penderita mengalami kejang yang berulang
tanpa pemicu yang jelas.
4. Neuritis
gangguan sarag tepi akibat peradangan, keracunan, atau tekanan. gejala : rasa sakit yang hebat
pada malam hari
10. Menjelaskan fungsi bagian saraf simpatis / parasimpatis
saraf simpatis mendorong respon respon yang mempersiapkan tubuh untum beraktivitas fisik
berat dlm situasi darurat atau stress.
saraf parasimpatis bekerja dalam keadaan tenang dan mendorong fungsi tubuh untuk istirahat
dan mencerna.
11. Perbedaan sistem endokrin dan saraf
Perbedaan dari sistem saraf dan sistem endokrin yaitu sistem saraf dapat merespon langsung
terhadap rangsang, rangsang dibawa lewat neuron, dan respon cepat sedangkan pada sistem
endokrin, respon tidak langsung, hormon dibawa melalui peredaran dengan darah, dan respons
lambat.
12. hormon yang berperanan pada proses ovulasi dan menstruasi
FSH dan LH pada wanita bertugas untuk membantu tubuh mengatur siklus menstruasi dan
ovulasi.
13. Menjelaskan proses fertilisasi membran pada embrio

14. Menjelaskan salah satu tahap menstruasi


siklus menstruasi
1. fase menstruasi: peluruhan dinding rahim, sek telur sudah mati.
2. fase folikel: menghasilkan folikel yang mengandung sel telur yang blm matang.
3. fase ovulasi: sel telur matang, mati dalam 24 jam
4. fase luteal: menebalnya dinding rahim
15. Menjelaskan salah satu proses gametogenesis (spermatogenesis)
1. mitosis : soermatogonium berkromosom diploid (2n) melalui pembelahan secara mitosis dan
berdiferensiasi menjadi spermatosit primer 2n)
2. meiosis : stiap soermatosit primer (2n) membelah pd meiosis I dan membentuk 2 spermatosit
sekunder (n). 2 soermatosit sekunder membelah pd meiosis II menjadi 4 spermatid(n).
3. spermiogenesis : masing masing spernatid mengalami maturasi (pematangan) menjadi
spermatozoa berkromosom haploid(n).
3. spermiasi : sperma yang suda dewasa bergerak ke tubulus seminiferus menuju ke tubulus
rekti, anyaman saluran testis, dan duktus eferen. selanjutnya disalurkan ke epididimis.
16. Memilih penyakit PMS pada
1. Sifilis : Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri
treponema pallidum. Penyakit ini mempunyai gejala berupa munculnya luka pada alat kelamin
atau mulut.
2. Gonore : PMS ini disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae. Gonore juga dikenal dengan
kencing nanah, karena menyebabkan keluarnya cairan saat buang air kecil yang menyebabkan
rasa nyeri pada penis atau vagina.
3. Klamidia : Klamidia merupakan PMS yang paling umum terjadi. Penyakit yang disebabkan oleh
clamidia trachomatis ini memang tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun, klamidia
tetap harus diwaspadai karena penularannya bisa terjadi tanpa disadari oleh orang yang
terinfeksi.
4. Kutil Kelamin : Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh virus human papiloma virus di sekitar alat kelamin. Penyakit ini tidak menimbulkan rasa
sakit tetapi biasanya akan muncul rasa gatal dan memerah.
5. HIV : HIV adalah virus human immunodeficiency yang tersebar melalui cairan tubuh dan
menyerang sistem kekebalan tubuh. Pada tahap awal, HIV tidak akan menunjukkan gejala,
karena virus akan “tidur” sementara waktu.
6. Herpes Genital : Ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus herpes simpleks
(HSV). Herpes genital bisa menyebabkan rasa sakit, gatal dan luka di area genital pengidap.
Namun, pengidap bisa juga tidak mengalami gejala, tapi tetap bisa menularkan virus, bahkan
ketika tidak memiliki luka yang terlihat.
17. Menjelaskan peranan hormon pada sistem reproduksi

18. Menyebutkan pentingnya ASI untuk peningkatan kualitas hidup


19. .
20. .
21.

Anda mungkin juga menyukai