Anda di halaman 1dari 7

NAMA: Apriani mburu panda huki

Tingkat: 1A

Nim :po5303203191061

A.PENGERTIAN SISTEM SARAF PUSAT

Sistem saraf pusat merupakan salah satu bagian dari sistem saraf pada manusia.
Fungsi sistem saraf bagian pusat adalah untuk memegang segala kendali dan pengaturan
atas kerja jaringan saraf sampai kepada sel saraf. Bagian dari sistem saraf pusat adalah otak
besar, otak kecil, sumsum tulang belakang, dan sumsum lanjutan.

Selain itu, pada sistem saraf pusat juga terdapat jembatan varol yang tersusun atas serabut
saraf yang menghubungkan antara otak kecil bagian kiri dengan otak kecil bagian kanan, dan
menghubungkan antara otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan varol ini akan
menghantarkan rangsangan diantara kedua bagian yang saling dihubungkan tersebut.

1.pada bagian paling luar dari otak dan melekat pada bagian tengkorak bagian dalam.
Arakhnoid atau lapisan yang berbentuk seperti Pada bagian otak dan sumsum yang merupakan
penyusun sistem saraf pusat terdapat suatu lapisan yang menyelubungi, lapisan tersebut
disebut sebagai lapisan meninges. Lapisan tersebut terdiri atas beberapa bagian sebagai
berikut ini:

1. Durameter atau selaput yang terletak sarang laba laba yang menyelubungi bagian
otak dan sumsum.
2. Piameter atau lapisan yang terdapat pada bagian dalam lapisan meninges, lapisan ini
merupakan bagian yang paling tipis dan mengandung banyak sel darah merah.
3. Ruang Subarakhnoid atau ruangan yang berisi cairan untuk melindungi otak. Cairan
ini disebut sebagai cairan serebrospinal yang nantinya akan melindungi sistem saraf
pusat dari goncangan dan dapat menyerasikan semua tekanan otak.
4. Bagian bagian sistem saraf pada manusia memiliki fungsi yang berbeda beda, namun
tetap saling melengkapi.

Berikut ini adalah bagian bagian yang menyusun sistem saraf pusat manusia beserta kegunaan
Dan fungsinya:

1. Otak besar

Otak besar merupakan bagian dari sistem saraf yang mengandung cairan
serebrospinal di sekelilingnya yang berguna untuk memberikan makanan otak dan
melindunginya dari goncangan. Selain itu, di dalam otak besar juga terdapat banyak
pembuluh darah yang berguna untuk memasok oksigen.

2. Otak kecil

Otak kecil berfungsi sebagai pusat koordinasi gerakan antar otot yang terjad i
secara sadar, seimbang, dan posisi tubuh. Dengan kata lain, otak kecil adalah pusat
keseimbangan tubuh.

3. Sumsum tulang belakang

Sumsung tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks, sebab di dalam
sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, motorik dan saraf penghubung.
Fungsi saraf saraf tersebut adalah sebagai pengantar impuls dari dan ke otak.

4. Sumsum lanjutan

Sumsum lanjutan berfungsi untuk mengatur suhu tubuh, pengendali mutah, dan
pengatur beberapa gerakan refleks seperti batuk, bersin, dan berkedip. Selain itu,
sumsum ini juga berfungsi untuk pusat pernafasan.

B. SISTEM SARAF OTONOM


Sistem Saraf Otonom dan Fungsinya
Gangguan saraf otonom mungkin diakibatkan oleh gangguan lain yang merusak saraf otonom
(seperti diabetes). Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang bekerja tanpa disadari atau
tanpa perintah sistem saraf pusat. Sistem saraf otonom merupakan gabungan saraf sensorik dan
saraf motorik. Gangguan pada sistem saraf otonom dapat mempengaruhi setiap bagian atau proses
tubuh. Gangguan saraf otonom mungkin reversibel atau progresif.
Setelah sistem saraf otonom menerima informasi tentang tubuh dan lingkungan eksternal, maka
sistem saraf otonom akan meresponnya dengan merangsang proses tubuh, biasanya melalui saraf
simpatik, atau menghambat proses tubuh, biasanya melalui saraf parasimpatis. Jalur saraf otonom
melibatkan dua sel saraf. Satu sel terletak di batang otak atau sumsum tulang belakang yang
dihubungkan dengan serabut saraf ke sel lain, yang terletak di gugusan sel saraf (disebut ganglion
otonom).
Serabut saraf dari ganglia ini terhubung dengan organ-organ internal. Sebagian besar ganglia untuk
saraf simpatik terletak di luar sumsum tulang belakang pada kedua sisinya. Ganglia untuk saraf
parasimpatik terletak di dekat atau di organ dimana terdapat saraf parasimpatik tersebut.

Fungsi Saraf Otonom


Sistem saraf otonom adalah bagian dari sistem saraf yang memasok organ internal,
termasuk pembuluh darah, lambung, usus, hati, ginjal, kandung kemih, alat kelamin, paru-paru,
pupil, jantung, keringat, ludah, dan kelenjar pencernaan.
Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang mengontrol gerakan tak sadar dan mengatur fungsi
tubuh seperti:
1. Tekanan darah
2. Denyut jantung dan pernapasan
3. Suhu tubuh
4. Pencernaan
5. Metabolisme (sehingga mempengaruhi berat badan)
6. Keseimbangan air dan elektrolit (seperti sodium dan kalsium)
7. Produksi cairan tubuh (air liur, keringat, dan air mata)
8. Buang air kecil dan besar
9. respon pupil, dan
10. Gairah seksual.

Sistem Saraf Otonom


Sistem saraf otonom memiliki dua divisi utama, yaitu:

 Saraf Simpatik
 Saraf Parasimpatik
Banyak organ dikendalikan terutama oleh sistem saraf simpatik atau parasimpatik. Kadang-kadang
dua sistem saraf tersebut memiliki efek berlawanan pada organ yang sama.
Misalnya, sistem saraf simpatik meningkatkan tekanan darah, dan sistem saraf parasimpatik
menurun tekanan darah. Secara keseluruhan, dua sistem saraf otonom ini bekerja sama untuk
memastikan bahwa tubuh merespon dengan tepat untuk situasi yang berbeda.

Saraf Simpatik
Saraf simpatik merupakan saraf yang berpangkal pada medula spinalis di daerah leher dan
pinggang, sehingga disebut saraf torakolimbar.
Saraf ini berfungsi mengaktifkan organ tubuh. Beberapa fungsi sistem saraf simpatik, yaitu:
1. Mempercepat denyut jantung
2. Memperlebar pembuluh darah
3. Menghambar pengeluaran air mata
4. Memperluas/memperlebar pupil
5. Menghambar seksresi air ludah
6. Memperbesar bronkus
7. Mengurangi aktivitas kerja usus, dan
8. Menghambat pembentukan urine.
Saraf Parasimpatik
Saraf parasimpatik merupakan saraf yang berpangkal pada medula oblongata. Kerjanya
antagonis dengan saraf simpatik, yaitu menghemat kerja organ tubuh.
Beberapa fungsi sistem saraf parasimpatik, yaitu
1. Memperlambat denyut jantung
2. Mempersempit pembuluh darah
3. Memperlancar pengeluaran air mata
4. Memperkecil pupil
5. Memperlancar sekresi air ludah
6. Menyempitkan bronkus
7. Menambah aktivitas kerja usus, dan
8. Merangsang pembentukan urine.
Alat-alat yang dipengaruhi oleh kedua saraf tersebut adalah hati, limfa, sistem pencernaan, sistem
pernapasan, sistem peredaran darah, sistem ginjal, dan saluran kencing

Perbedaan system saraf pusat dan otonom


Berikut ciri yang membedakan keduanya:
1. Sistem saraf pusat
 meliputi otak (serebral) dan sum-sum tulang belakang ( medula spinalis)
 dilindungi oleh meninges
 tidak ada ganglion
2. Sistem saraf otonom (sistem saraf tepi)
 terdiri atas jaringan saraf yang berada diluar otak dan sumsum tulang belakang yakni saraf
kranial dan spinal
 terdapat ganglion

C. SERAT SARAF MYELINATED

Serabut saraf mielinasi adalah serabut saraf yang diisolasi oleh selubung mielin. Myelin adalah
zat putih berlemak, dan serabut saraf mielin berwarna putih. Sebagian besar saraf perifer adalah
mielin. Myelin di serabut saraf sistem saraf tepi dikeluarkan oleh sel Schwann. Oligodendrocytes
mengeluarkan myelin di sistem saraf pusat. Bagian serat saraf yang disebut mielin disebut ruas.
Bagian non-myelinated dari serat saraf disebut simpul Ranvier.

Fungsi utama dari selubung mielin adalah untuk meningkatkan resistensi listrik melalui serat
saraf. Oleh karena itu, impuls saraf melompat melalui simpul-simpul Ranvier melalui serat saraf.
Jenis transmisi impuls saraf ini disebut konduksi asin.

Serat mielin terdiri dari empat lapisan yaitu: silinder sumbu, selubung mielin, selubung
neurolemmal, dan endoneurium. Itu silinder sumbu adalah inti inti dari serat. Dalam silinder
sumbu, axoplasma ditutupi oleh axolemma. Selubung mielin mengelilingi silinder sumbu. Akson
yang lebih tebal terdiri dari ruas yang lebih panjang dan selubung mielin yang tebal.Selubung
neurolemmal adalah sel sel Schwann, yang mengelilingi selubung mielin. Selubung ini penting
dalam meregenerasi saraf yang rusak.Endoneurium adalah selubung jaringan ikat, yang menutupi
sel-sel Swan

D.SERAT SARAF UNMYELINATED

Serabut saraf tak bermielin adalah serabut saraf yang tidak mengandung selubung mielin yang
mengisolasi akson saraf. Bila dibandingkan dengan serabut saraf myelinated, serabut saraf
unmyelinated menunjukkan konduksi impuls saraf yang lebih lambat melalui saraf. Serabut saraf
tanpa mielin berwarna abu-abu. Sebagian besar akson mereka pendek. Serabut otonom
postganglionik perifer merupakan jenis serabut saraf yang tidak bermielin. Serabut C pada kulit,
otot, dan visera juga merupakan serat yang tidak bermielin. Saraf penciuman juga tidak
mengandung mielin.
Kesamaan Antara Serat Saraf Myelinated dan Unmyelinated
 Baik serabut saraf myelinated dan unmyelinated terdiri dari akson sel saraf.

 Baik serabut saraf myelinated dan unmyelinated hadir dalam sistem saraf pusat serta
sistem saraf perifer.

Perbedaan Antara Serat Saraf Myelinated dan Unmyelinated

Definisi
 Serat Saraf Mielin: Serabut saraf myelinated adalah serabut saraf yang diisolasi oleh
selubung mielin, memungkinkan konduksi yang lebih cepat dari potensial aksi di
sepanjang serat saraf.
 Serat Saraf Unmyelinated: Serabut saraf tak bermielin adalah serabut saraf yang tidak
memiliki selubung mielin.

Myelin Sheath

 Serat Saraf Mielin: Serabut saraf mielin mengandung selubung mielin di sekitar serat
saraf.
 Serat Saraf Unmyelinated: Serabut saraf tanpa mielin tidak mengandung selubung mielin.

Warna

 Serat Saraf Mielin: Serabut saraf mielin berwarna putih.


 Serat Saraf Unmyelinated: Serabut saraf tanpa mielin berwarna abu-abu.

Nodes of Ranvier

 Serat Saraf Mielin: Serabut saraf myelinated terdiri dari node Ranvier.
 Serat Saraf Unmyelinated: Serabut saraf tanpa mielin tidak terdiri dari simpul Ranvier.

Kecepatan Transduksi Sinyal

 Serat Saraf Mielin: Karena penularan hanya terjadi melalui simpul Ranvier, kecepatan
transmisi impuls saraf tinggi pada serabut saraf mielin.
 Serat Saraf Unmyelinated: Karena serabut saraf tanpa mielin tidak mengandung insulasi
mielin, kecepatan transmisi impuls saraf rendah.
Lokasi

 Serat Saraf Mielin: Sebagian besar saraf tepi terdiri dari serabut saraf mielin.
 Serat Saraf Unmyelinated: Neuron akson kecil dalam sistem saraf pusat dan serabut saraf
postimpatis di sistem saraf tepi adalah serabut saraf yang tidak bermielin.

Panjang Akson

 Serat Saraf Mielin: Biasanya, serabut saraf dengan akson yang lebih panjang
adalah mielin.
 Serat Saraf Unmyelinated: Serabut saraf akson pendek tidak bermielin.

Kehilangan Impuls selama Konduksi

 Serat Saraf Mielin: Selubung mielin mencegah hilangnya impuls selama konduksi pada
serabut saraf mielin.
 Serat Saraf Unmyelinated: Serabut saraf yang tidak bermielin dapat kehilangan impuls
saraf selama konduksi.

Anda mungkin juga menyukai