Anda di halaman 1dari 84

FISIOLOGI SARAF

Muhammad Syukri Fadil


• Sistem saraf adalah sistem organ yang terdiri atas
serabut saraf yang tersusun atas sel-sel saraf yang
saling terhubung dan esensial untuk persepsi sensoris
indrawi, aktivitas motorik volunter dan involunter organ
atau jaringan tubuh, dan homeostasis berbagai proses
fisiologis tubuh.

• Sistem saraf merupakan jaringan paling rumit dan paling


penting karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang
saling terhubung dan vital untuk perkembangan bahasa,
pikiran dan ingatan. Satuan kerja utama dalam sistem
saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel glia.
• Secara umum fungsi sistem saraf adalah:
1. Mengumpulkan informasi dari dalam dan luar tubuh
(fungsi sensorik).

2. Mengirimkan informasi ke otak dan sumsum tulang


belakang.Memproses informasi di otak dan sumsum
tulang belakang (fungsi integrasi).

3. Mengirimkan informasi ke otot, kelenjar, dan organ


sehingga dapat merespon dengan tepat (fungsi motorik ).
• Untuk memproses beragam informasi dari lingkungan hewan, sis­
tem saraf harus berfungsi dalam tiga cara utama yaitu:

1. Menerima rangsangan eksternal dan internal untuk memberikan


informasi sensorik tentang dirinya dan lingkungannya sendiri,

2. Mengintegrasikan semua informasi ini sehingga interpretasi yang


berarti dari data yang dimasukkan oleh organ sensorik dapat
diterjemahkan, dan

3. Mengatur aktivitas intraseluler untuk menjaga koordinasi ge­rakan


seluruh organisme, misalnya melibatkan stimulasi otot, kelenjar dan
neuron yang berkaitan dengan persepsi, pembel­ajaran dan memori,
dan lain­lain.
• Susunan Saraf Pusat
- Otak dan medula spinalis

• Fungsi
- menerima, mengintegrasikan,mengolah dan memberi
jawaban terhadap semua rangsang yang diterima baik
yang berasal dari dalam maupun luar tubuh.

- Menyimpan impuls yang diterima sebagai memori


SISTEM SARAF PUSAT

Dibungkus oleh meninges yang terdiri


dari :

-Duramater

-Pia-arachnoid :
- piamater (vaskularisasi >>)
- arachnoid (tidak ada vaskularisasi)
◼ White matter (substansia alba)
-serabut saraf bermielin
-astrosit fibrosa
-Oligodendrosit
-mikroglia

◼ Gray Matter (substansia grisea)


-serabut saraf bermielin dan tidak bermielin
-astrosit protoplasmik
-oligodendrosit
-mikroglia badan
-sel neuron
-Dendrit
• “Cerebellum atau otak kecil terletak di
bagian belakang kepala, tepatnya di
bawah cerebrum atau otak besar. Bagian
otak ini berfungsi untuk pengendali
gerakan, menjaga postur tubuh dan
keseimbangan, serta menerima sekaligus
mempelajari gerakan baru.”
SPINAL CORD / MEDULA SPINALIS / SUMSUM
TULANG BELAKANG
• Fungsi sumsum tulang belakang tersebut adalah:

• Mengontrol sensasi
• mengumpulkan dan membawa sinyal atau informasi sensorik yang diterima dari anggota tubuh atau
organ indera ke otak. Sinyal atau informasi tersebut bisa berupa sensasi sentuhan, tekanan, suhu
(panas atau dingin), dan rasa nyeri. Informasi ini kemudian akan diproses oleh otak untuk memberi
respons.

• Mengontrol gerak (motorik) dan kerja organ


• membawa sinyal atau informasi dari otak ke otot atau organ tubuh tertentu. Informasi ini bisa
disampaikan ke otot tangan, lengan, jari, tungkai, kaki, atau bagian tubuh lainnya untuk mengontrol
gerak (motorik). Misalnya, ketika ingin berjalan, sumsum tulang belakang membawa informasi dari
otak ke otot kaki dan memerintahkannya untuk melangkah secara berulang.Selain itu, sinyal atau
informasi juga bisa dibawa ke jantung, paru-paru, atau organ tubuh lainnya untuk menjalankan fungsi
otonom, seperti mengontrol detak jantung, bernapas, tekanan darah, dan lain sebagainya.

• Gerak refleks
• Medula spinalis juga berperan dalam mengontrol gerakan-gerakan refleks pada tubuh manusia. Pada
gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau pintas, yaitu tanpa diolah terlebih dahulu oleh otak.
Salah satu contohnya adalah gerak refleks pada lutut yang tiba-tiba tersentak saat diketuk di titik
tertentu.
• Sistem saraf perifer merupakan sistem saraf yang
menghubungkan semua bagian tubuh dengan sistem saraf
pusat.

• Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak
dan medulla spinalis (sumsum tulang belakang) seperti daerah
kulit, dan indra lainnya.

• Sistem ini juga mencakup saraf kranial yang berasal dari otak,
saraf spinal yang berasal dari medulla spinalis, ganglia, reseptor
sensorik yang berhubungan, dan sistem saraf otonom yang
mempunyai dua divisi utama : sistem saraf simpatis (torakolumnar)
dan parasimpatis (kraniosakral).
• Sistem saraf perifer terdiri atas sel-sel saraf yang
berkelompok membentuk ganglion, serabut saraf, dan
badan akhir saraf.

• Saraf di susunan saraf perifer mengandung akson


motorik dan sensorik atau reseptor terletak pada
organ, yang bertugas mendeteksi perubahan
lingkungan luar atau dalam tubuh, serta
mengkomunikasikannya pada sistem saraf pusat melalui
saraf sensorik aferen.
• Klasifikasi Sistem Saraf Tepi
1.Sistem Saraf Somatik
2.Sistem Saraf Otonom

• Klasifikasi Sistem Saraf Otonom


• 1.Sistem Saraf Simpatik
• 2.Sistem Saraf Otonom
• 1. Sistem saraf somatik
• Sistem saraf somatik adalah bagian dari saraf tepi yang berfungsi untuk
membawa informasi pada saraf sensorik dan motorik, ke dan dari sistem
saraf pusat.

• Fungsi lainnya dari sistem saraf somatik adalah bertanggung jawab untuk
mengirimkan informasi sensorik serta membuat tubuh melakukan gerakan
sukarela. Di dalamnya terdapat dua jenis neuron, yaitu:

• Neuron motorik, membawa informasi dari otak dan sumsum tulang


belakang ke otot di seluruh tubuh. Ini memungkinkan Anda melakukan
tindakan fisik.

• Neuron sensorik, untuk menerima informasi sensorik dan mengirimkannya


ke otak dan sumsum tulang belakang.
• 2. Sistem saraf otonom
• Sistem saraf otonom adalah bagian saraf tepi yang berfungsi untuk mengatur
fungsi tubuh yang tidak disadari. Sebagai contoh, aliran darah, detak jantung,
proses pencernaan, dan proses pernapasan.

• Saraf otonom memungkinkan tubuh bisa melakukan perannya tanpa harus


menunggu perintah terlebih dahulu. Sistem saraf ini pun terbagi menjadi dua
cabang, yaitu:

• Sistem parasimpatis: membantu menjaga fungsi tubuh kembali normal setelah


terjadi ancaman. Contohnya, menjaga keseimbangan detak jantung,
mengembalikan pernapasan, dan mengurangi aliran darah ke otot.

• Sistem simpatik: mempersiapkan tubuh untuk mengeluarkan energi sebagai


respon ancaman. Contohnya, detak jantung meningkat, napas memburu, memicu
keringat, dan melebarkan pupil.
• PerbedaanSaraf Simpatik & Parasimpatik
1.Daerah asal (pangkal) neuron praganglion
Simpatik : terdapat pada tanduk lateral dari medulathorax dan medula lumbar
Parasimpatik : terlokalisasi dalam batang otak danmedula sakral.

2.Letak ganglion
Simpatik : terletakdekat SSP
Parasimpatik : terletak dekat organ yang dituju ataudalam ganglionsendiri
(ganglionintra mural).

3.Jenis neurotransmiter pada sinaps pascaganglion


Dalam semua ganglion simpatik danparasimpatik: penghantaran rangsang
terjadimelalui asetilkolin
•Pada pasca ganglion simpatikus : senyawapenghantar adalah noradrenalin
•Pada pasca ganglion para simpatikus : senyawapenghantar adalah asetilkolin
• Sistem saraf terdiri dari sel saraf yang biasa disebut
dengan neuron dan sel neuroglial.

• Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan


impuls (rangsangan) dari panca indra menuju otak dan
kemudian hasil tanggapan dari otak akan dikirim menuju
otot.

• Sedangkan sel neuroglial berfungsi sebagai pemberi


nutrisi pada neuron.
Sel Neuron
Sel Neuron
Sel Neuron

Pewarnaan neuron dengan H&E.


N: neuron; G: neuroglia; Np: neuropil (Mescher, 2010).
Sel Neuron

• Terdiri dari :
Badan sel (perikaryon)
- sentral sel neuron
- menerima stimuli
- binuclear ganglia simpatis dan sensoris
- Badan Nissl: retikulum endoplasmik kasar dan ribosom
Dendrit
- bercabang-cabang
- menerima stimulus dari lingkungan, sel epitel sensoris, dan sel neuron lain
Axon
- tidak bercabang
- membangkitkan dan meneruskan impuls saraf ke sel-sel lain (sel saraf, sel
otot dan sel-sel kelenjar)
- synaps : ujung axon yang berhubungan dengan sel lain
• Perikarion /Badan Sel Saraf

• Perikarion dibentuk oleh inti dan sitoplasma


• Di dalam inti terdapat DNA yang merupakan pembawa sifat
turunan
• Di dalam sitoplasma terdapat berbagai organel dan badan inklusi.
• Ukuran perikarion sangat beragam 4-135 mikrometer.
• Bentuk bervariasi Ada yg brbntk piramid, onjong, bulat &
sebagainya.
• Badan sel saraf atau perikarion memiliki fungsi menghantarkan
impuls ransang dari dendrit menuju ke bagian akson atau neurit
pada sel saraf.
DENDRIT
•Jumlahnya bisa lebih dari satu
•Pangkalnya tebal dan makin ke distal makin tipis
•Duri atau tonjolan (spike / gemullae)
•Badan Nissl, ribosom, mitokondria,neurofilamen,
mikrotubulus (+)
•Fungsi: menerima rangsang saraf dari akson dan
meneruskannya ke perikarion.
AKSON
•Pangkal akson (Akson Hillock)
•Jumlahnya satu
•mitokondria, neurofilamen dan mikrotubulus (+)
•Badan Nissl, ribosom, kompleks Golgi (-)
•Sebagian besar bermielin
•Telodendria
•Terminal boton (Boutons terminaux)
•Fungsi : meneruskan atau menyalurkan rangsang saraf ke
neuron lainnya, serat otot atau sel kelenjar
• Selubung myelin ini brpran dlm mengisolasi suatu sel
saraf shngga impuls suatu neuron tdk mpengaruhi
neuron didekatnya (isolator).

• ➢Sepanjang akson, selubung myelin terputus-putus.


Celah di antara 2 bagian selubung yg terputus disbt
nodus of Ranvier (mpercepat pghantaran impuls).

• Kecepatan penghantaran akson tanpa mielin adalah 5


m/detik, sedangkan yang bermielin 100 m/detik.
SINAPSIS
• Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron
dengan neuron lain.
• Sinapsis dibentuk oleh terminal akson yang membengkak.
• Di dalam sitoplasma sinapsis, terdapat vesikula sinapsis. Ketika
impuls mencapai ujung neuron, vesikula akan bergerak, lalu
melebur dengan membran pra-sinapsis dan melepaskan asetilkolin.
• Asetilkolin berdifusi melalui celah sinapsis, lalu menempel pada
reseptor di membran pasca-sinapsis.
• Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel
saraf berikutnya. Enzim asetilkolinesterase menguraikan asetilkolin
yang tugasnya sudah selesai.
• Sinapsis kimia
• Kebanyakan sinapsis bersifat kimiawi. Sinapsis kimia lebih umum sekaligus
lebih rumit. Pada sinapsis ini, komunikasi berlangsung menggunakan
pembawa pesan kimia (neurotransmitter).
• Pada sinapsis kimia, potensi aksi pada neuron prasinaps akan memicu
pelepasan neurotransmiter (Asetilkolin, Norasdrenalin dan serotonin)
• Molekul-molekul ini akan terikat dengan reseptor khusus pada sel
postsinaps.
• Neurotransmitter kemudian merangsang atau menghambat neuron
postsinaps. Hal ini dapat menyebabkan saluran ion terbuka atau tertutup.
• Dalam beberapa kasus, perubahan membuat sel target lebih mungkin untuk
menembakkan potensial aksinya sendiri. Dalam hal ini, perubahan potensial
membran disebut excitatory postsynaptic potential (EPSP).
• Dalam kasus lain, perubahan tersebut membuat sel target lebih kecil
kemungkinannya untuk menembakkan potensial aksi dan disebut sebagai
inhibitory postsynaptic potential (IPSP).
• Sinapsis listrik
• Pada sinapsis listrik, ion mengalir langsung antar sel. Dua neuron dihubungkan
oleh saluran khusus yang dikenal sebagai gap junction (sambungan celah).

• Sinapsis listrik memungkinkan sinyal listrik bergerak cepat dari sel prasinaps
menuju sel postsinaps sehingga dapat mempercepat terjadinya transfer sinyal.
Hal ini dikarenakan terdapat saluran protein khusus penghubung kedua sel
saraf. Saluran ini memungkinkan arus positif dari neuron prasinaps mengalir
langsung ke sel postsinaps.

• Itulah pengertian mengenai sinapsis serta fungsi dan bagian-bagiannya.


Semoga informasi ini dapat membuat Anda lebih memahami bagaimana sistem
saraf bekerja, khususnya dalam mengantarkan pesan dari satu sel saraf ke sel
saraf lainnya.
Sel Glia (neuroglia cells)
Istilah neuroglia berasal dr nerve glue
(nerve=saraf dan glue= lem) Rudolf Virchow (1846)
70-80% dari seluruh sel yang ada di SSP
Selnya kecil dengan inti 3-10 mm

Jenisnya
◼ Astrosit ◼ Oligodendroglia ◼ Ependim
◼ Sel Schwann ◼ Sel Satelit ◼
Mikroglia
• Astrosit mngikat neuron pd kapiler & pia
mater
• Mempercepat jalannya impuls (rangsangan) hingga sepuluh
kali hanya dengan sedikit energi.
• Berperan dalam proses regenerasi sistem saraf tepi yang
rusak.
• Membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson).
• Memelihara akson.
• Melakukan fagositosis (mencerna) akson yang sudah rusak.
• Menggantikan fungsi akson sebelum tumbuh kembali.
• Menumbuhkan kembali akson. Bentuknya seperti
“kecambah” dengan kecepatan pertumbuhan sekitar 1 mm /
hari hingga terhubung ke sel saraf lain atau otot.
• Fungsi astrosit
• ◼ Sebagai sel penyokong & jg berfungsi untk :
• ◼ Menyerap klebihan ion kalsium yg lolos dari sel saraf
selama proses konduksi impuls saraf.
• ◼ Brperan dlm transportasi zat metabolisme antar
neuron.
• ◼ Berperan dlm pmbentukan jar. parut di SSP bila
mengalami cedera.
• ◼ Bila terjadi cedera pd SSP & neuronnya rusak, mk
astrosit mjadi sangat reaktif & disbt astrosit hipertrofi &
astrosit reaktif menggantikan tempat neuron rusak.
OLIGODENDROGLIA

◼ Ukuran Lebih kecil dari astrosit

◼ Cabang sitoplasma lebih sedikit (oligo= sedikit) dan pendek

◼ Mengandung ribosom, kompleks Golgi, mikrotubulus dan


neurofilamen.

◼ Terdapat di substansia grisea dan alba

◼ Fungsi:
-Penyokong
-Pembentuk selubung mielin di SSP.
• MIKROGLIA
• ◼ Selnya kecil, badan sel gepeng dengan
inti yang sukar dilihat
• ◼ Sitoplasma bercabang besar (cabang
primer), yang kemudian dari cabang
primer bercabang-cabang lagi. Cabang-
cabang ini saling tegak lurus
• ◼ Terdapat di substansia alba dan grisea
Fungsi mikroglia
•Terlibat dlm reaksi peradangan & perbaikan dlm SSP
•◼ Menghasilkan & melepaskan protease netral & radikal
oksidatif
•◼ Jk traktivasi mikroglia akn bkrja sbgi sel penyaji antigen
•◼ Sel ini myekresi sitokin pgatur imun & mgeluarkn debris
sel yg dssbkn olh krusakn SSP
•◼ Fungsinya sel mikroglia sebagai fagositosis.
•Mikroglia akan memfagosit jaringan yg nekrotik shgga
daerah tersebut mjadi bersih.
• SEL EPENDIMA
• ◼ Melapisi ventrikel otak dan kanalis sentralis medula spinalis
• ◼ Gambaran histologis
• ◼ Sel silindris rendah atau kuboid, permukaannya terdapat silia dan
mikrovili
• ◼ Membentuk epitel pleksus khoroideus

• Fungsi :
• ➢ Sebagai sel penyokong.
• ➢ Sebagai pembatas rongga Sistem Saraf Pusat.
• ➢ Sebagai epitel Plexus choroideus (melapsi pleksus koroideus)
• Dalam Sistem Saraf Tepi jg tdpt sel penyokong
• Sel-sel ini tdk mengantar implus & secara
morfologik & fungsional, bbeda dng neuron
• Ada dua jenis:
• ◼ Sel satelit sel-sel kuboid kecil yang
mengelilingi sel syaraf pada ganglia
• ◼ Sel schwan membungkus dan berada
disepanjang akson
• Sel Satelit
• ◼ Sel Satelit, mensupport ganglia;berada di
dekat badan sel (ganglion)

• Sel Schwann
• ◼ Memiliki fungsi yg sama dgn oligodendrosit,
namun trltk dsekitar akson di SST
• ◼ Mbntk mielin diskliling satu segmen dr satu
akson
PERGERAKAN IMPUL SARAF
POTENSIAL AKSI

Anda mungkin juga menyukai