Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM SARAF PUSAT

DISUSUN OLEH:

1. AHMAD AKHYARUDIN AZIZ


2. DESY LIANI
3. M FARHAN SANI
4. PUTRI DWI KAMALA
5. RIZA ANTIKA NADA SARI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai system organ.
Suatu system organ terdiri dari berbagai organ tubuh atau alat alat tubuh .
dalam melaksanakan kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau
kerja sama antara alat alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar
kegiatan system system organ yang tersusun atas banyak alat itu berjalan
dengan harmonis (serasi), maka diperlukan adanya system pengendalian atau
pengatur.system pengendali itu di sebut sebagai system koordinsi.
Tubuh manusia di kendalikan oleh syaraf,system indra,dan system
endokrin. Pengaruh system syaraf yakni dapat mengambil sikap terhadap
adanya perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya . semua kegiatan
tubuh manusia dikendalikan dan diatur oleh system syaraf. Sebagai aalt
pengendali dan pengatur kegiatan alat alat tubuh , susunan syaraf mempunyai
kemampuan rangsang dan mengirimkan pesan pesan rangsang atau impuls
syaraf kepusat susunan syaraf,dan selanjutnya memberikan tanggapan atau
reaksi terhadap rangsang tersebut. Impuls syaraf tersebut dibawa oleh serabut
serabut syaraf. (kus iriyanto,2004)
BAB II
ANATOMI
BAB III
FISIOLOGI

3.1 Pengertian Sistem Saraf


Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat
khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf
mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu
dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur
kebanyakan aktifitas system-sistem tubuh lainnya, karena pengaturan saraf
tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai system tubuh hingga
menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam system
tubuh inilah berasal dari segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan,
Bahasa, sensasi, dan Gerakan. Jadi kemampuan ubtuk dapat memahami,
belajar dan memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil
kerja integrasi dari system saraf yang puncaknya dalam bentuk
kepribadian dan tingkah laku individu.
Jaringan saraf terdiri dari Neuroglia dan Sel schwan (sel-sel
penyokong) serta Neuron (sel-sel saraf). Kedua jenis sel saraf tersebut
demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lainnya sehingga
Bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.

3.2 Fungsi Sistem Saraf

Sebagai alat pengatur dan pengendali alat-alat tubuh, maka system


saraf mempunyai 3 fungsi utama yaitu:

1. Sebagai alat komunikasi


Sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar, hal ini
dilakukan oleh alat indera, yang meliputi: mata, hidung, telinga,
kulit, dan lidah. Dengan adanya alat-alat ini, maka kita akan
dengan mudah mengetahui adanya perubahan yang terjadi disekitar
tubuh kita.
2. Sebagai alat pengendali
Sebagai pengendali atau pegatur kerja alat-alat tubuh, sehingga
dapat bekerja serasi sesuai dengan fungsinya. Dengan pengaturan
oleh saraf, semua organ tubuh akan bekerja dengnan kecepatan dan
ritme kerja yang akurat.
3. Sebagai pusat pengendali tanggapan
Saraf merupakan pusat pengendali atau reaksi tubuh terhadap
perubahan atau reaksi tubuh terhadap perubahan keadaan sekitar.
Karena saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja seluruh alat
tubuh, maka jaringan saraf terdapat pada seluruh alat-alat tubuh
kita.
3.3 Struktur Sel Saraf
Sel saraf terdiri dari Neuron dan Sel Pendukung
3.3.1 Neuron
Adalah unit fungsional system saraf yang terdiri dari badan sel
dan perpanjangan sitoplasma.
a) Badan sela tau perikaryon
Suatu neuron mengendalikan metabolism keseluruhan
neuron. Bagian ini tersusun dari komponen berikut:
 Satu nucleus tunggal, nucleolus yang menonjol
dan organel lain seperti kompleks golgi dan
mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki
sentriol dan tidak dapat bereplikasi.
 Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma
kasar dan ribosom-ribosom bebas serta berperan
dalam sintesis protein
 Neurofibril yaitu neurofilament dan
neurotubulus yang dapat dilihat melalui
mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan
perak.
b) Dendrit
Perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan
pendek serta berfungsi untuk menghantar impuls ke
seluruh tubuh.
c) Akson
Suatu proses tunggal, yang lebih tipis dan lebih Panjang
dari dendrit. Bagian ini menghantar impuls menjauhi
badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau
kelenjar) atau kebadan sel neuron yang menjadi asal
akson.
3.3.2 Klasifikasi Neuron
Berdasarkan Fungsi dan Arah Transmisi Impulsnya, neuron
diklasifikasikan menjadi:
 Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik
sari reseptor pada organ indera atau suatu organ internal
ke SSP (sistem saraf pusat)
 Neuron motoric menyampaikan impuls dari SSP ke
efektor/otot
 Neuron konektor ditemukan seluruhnya dalam SSP
neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan
motoric atau menyampaikan informasi ke interneuron
lain.

Berdasarkan bentuknya, neuron dapat diklasifikasikan


menjadi:
 Neuron unipolar hanya mempunyai satu seraabaut yang
dibagi menjadi satu cabang central yang berfungsi
sebagai satu akson dan satu cabang perifer yang
berguna sebagai satu dendrite. Jenis neuron ini
merupakan neuron-neuron sensorik saraf perifer
(misalnya sel-sel ganglion cerebrospinalis).
 Neuron biopolar mempunyai dua serabut, satu dendrite
dan satu akson. Jenis ini banyak dijumpai pada epitel
orfaktorius dalam retina mata dan dalam telinga dalam.
 Neuron multipolar mempunyai banyak dendrite dan
satu akson jenis ini merupakan yang paling sering
dijumpai pada sistem saraf sentral atau sel saraf motoris
pada cornu interior dan lateralis medulla spinalis, sel-sel
ganglion otonom.
3.3.3 Sel Pendukung (Sel Neuroglia dan Sel Sekawan)
 Neuroglia berasal dari nerve glue mengandung berbagai
macam sel yang secara keseluruhan menyokong
melindungi dan sumber nutrisi sel saraf pusat pada otak
dan medulla spinalis
 Sel schawan merupakan pelindung dan penyokong
neuron sistem saraf pusat.
 Neuroglia jumlahnya lebih banyak dari sel-sel neuron
dengan perbandingan sekitar 10:1. Ada 4 sel neuroglia
yag berhasil diidentifikasi yaitu:
a. Astrosit adalah sel berbentuk bintang yanag
memiliki sejumlah proses Panjang, sebagaian
besar melekat pada dinding kapiler darah
melalui predikel atau kaki vascular berfungsi
sebagai sel pemberi makan bagi neuron yang
halus. Bagian ini juga membentuk dinding
perintang antara aliran kapiller darah dengan
neuron, sekaligus mengadakan pertukaran zat
antara keduanya. Dengan kata lain, membantu
neuron mempertahankan potensial biolektris
yang sesuai untuk kondisi impuls dan transmisi
senaptik.
b. Oligendrosit menyerupai astrosit tetapi bagan
selnya kecil dan jumlah prosessunya lebih
sedikit dan lebih pendek. Merupakan sel glia
yang bertanggungjawab menghasilkan myelin
dan dalam susunan saraf pusat.
c. Nikroglia ditemukan dekat dengan neuron dan
pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran
fagositik. Jenis ini berperan penting dalam
proses melawan infeksi
d. Sel Ependimal membrane spitelial yang
melapisi rongga selebral dan rongga medulla
spinalis. Sel ini merupakan epitel dari plexus
coroideus ventrikel otak.
3.3.4 Selaput myelin
Merupakn suatu kompleks protein lemak berwarna putih yang
menyelimuti akson. Selubung myelin tidak kontinu disepanjang
tonjolan seraf dan terdapat celah-selah yang tidak memiliki
myelin, dinamakan nodus ranvier. Myelin ini berfungsi dalam
mempercepat menjalaran inpuls dari transmisi disepanjang
serabut yang tak bermyelin karena inpuls berjalan dengan cara
“Meloncat” dari nodus ke nodus lain disepanjang selubung
myelin. Hal terpenting adalam eran myelin pada proses
diserabut sraf dapat terlihat dengan mengamati hal yang terjadi
jika tidak lagi terdapat myelin disana. Pada orang -orang
dengan multiplesclerosis,lapisan myelin yang mengelilingi
serabut saraf menjadi hilang.sejalan dengan hal itu orang
tersebut mulai kehilangan kemampuan untuk mengontrol otot-
ototnya dan menjadi tidak mampu sama sekali.
3.4 Jenis-jenis sel saraf
a. Unipolar neuron
b. Biopolar neuron
c. Inter neuron
d. Pyramidal cell
e. Motor neuron

3,5 neurotransmitter

Merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan dalam
gelembung sinaktik pada ujung akson,zat kimia ini dilepaskan dari ujung
akson termial dan juga direabsrbsi untuk daur ulang.

Neurotransmitter merupakan cara komunkasi antar neuron,setiap neuron


melepaskan satu transmitter.zat ini menyebabkan perubahan permeabilities sel
neuron.sehingga neuron menjadi lebih kurang dapat menyalurkan
impuls.diketahui terdapat 30 macam neuro transmitter, diantaranya adalah
Norephinephrin, Acetylcholin, Dopamin, Serotonin, Asma Gama-
Aminobutirat (GABA) dan Glisin.

3.6 Synaps

Synaps merupakan tempat dimana neuron mengadakan kontak dengan


neuron lain atau dengan organ-organ efektor, dan merupakan satu-satunya
tempat dimana suatu impuls dapat lewat dari suatu neuron ke neuron lainnya
atau efektor. Ruang antara satu neuron dan neuron berikutnya dikenal dengan
celah sinaptik (Synaptic cleft). Neuron yang menghantarkan impuls saraf
menuju sinaps disebut neuron prasinaptik dan neuron yang membawa impuls
dari sinaps disebut neuron postsinaptik.

Sinaps sangat rentan terhadap perubahan kondisi fisiologis :

1. Alkalosis
Diatas PH normal 7,4 meningkatkan eksitabilitas neuronal. Pada PH 7,8
konvulsi dapat terjadi karena neuron sangat mudah tereksitasi sehingga
memicu output secara spontan.
2. Asidosis
Dibawah PH normal 7,4 mengakibatkan penurunan yang sangat besar pada
output neuronal. Penurunan 7,0 akan mengakibatkan koma.

3. Anoksia
Atau biasa yang disebut deprivasi oksigen, mengakibatkan penurunan
eksitabilitas neuronal hanya dalam beberapa detik.
4. Obat-obatan
Dapat meningkatkan atau menurunkan eksitabilitas neuronal.
 Kafein menurunkan ambang untuk mentransmisi dan
mempermudah aliran impuls.
 Anestetik local (missal novokalin dan prokain) yang membekukan
suatu area dapat meningkatkan ambang membrane untuk eksitasi
ujung saraf.
 Anastetik umum menurunkan aktivasi neuronal di seluruh tubuh.

3.7 Impuls Saraf

Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan


menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan
tersebut adalah sebagai berikut.

3.7.1 Gerak Sadar

Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena
disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini
disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah sebagai
berikut.

3.7.2 Gerak Refleks

Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan
yang sangat singkat dan tidak melewati otak.. Contoh gerak refleks
adalah sebagai berikut:

 Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.


 Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing
yang masuk ke mata.
 Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
 Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
 Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.
3.7.3 Perambatan Impuls Saraf
1. Setelah inisiasi, potensial aksi menjalar di sepanjang serabut
saraf dengan kecepatan dan amplitude yang tetap.
2. Arus listrik local menyebar ke area membran yang
berdekatan. Hal ini menyebabkan gerbang natrium membuka
dan mengakibatkan gelombang depolarisasi menjalar di
sepanjang saraf.
3. Dengan cara ini, sinyal atau impuls saraf, ditransmisi dari satu
sisi ke delam sistem saraf sisi yang lain.
3.8 Pembagian Sistem Saraf
Sistem saraf dibagi dua yakni :
 Saraf Pusat berupa Otak dan Medulla Spinalis.
 Saraf Tepi
Sistem Saraf Pusat

stem saraf pusat manusia terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. istem saraf pusat
berfungsi mengatur dan mengendalikan semua aktifitas tubuh.

Sistem saraf pusat dilindungi oleh empat lapis pelindung, yaitu :


1) Tulang 
Tulang kepala (kranium) berfungsi melindungi otak dan tulang belakang (kolumna
vertebralis) berfungsi melindungi medula spinalis (sumsum tulang belakang). 
2) Meninges,
merupakan suatu membran yang berfungsi untuk melindungi dan memberi nutrisi kepada
sisem saraf pusat.menings memiliki 3 lapisan
1. Dura mater ( dura = liat/kuat) merupakan selaput yang kuat karena tersusun dari
jaringan ikat padat. Dura mater langsung berhubungan dengan periosteum tulang
tengkorak dan tulang belakang.
2. Arahnoid mater (arahnoid = seperti laba-laba) adalah lapisan membran yang
halus/lembut, kaya pembuluh darah. Ruang antara membran arahnoid dan pia
mater disebut rongga subarahnoid yang diisi cairan serebrospinal.
3. Pia mater (pia = lunak) merupakan lapisan terdalam dari meninges yang mudah
rusak dan banyak mengandung pembuluh darah. Pia mater melekat pada
permukaan luar otak dan sumsum tulang belakang, mengikuti lekuk-
lekuknya.Apabila membran ini terkena infeksi, maka akan terjadi radang yang
disebut meningitis.
3) Cairan serebrospinal
berfungsi sebagai bantalan cair untuk melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari
guncangan keras yang dapat mencederai keduanya. 
Cairan serebrospinal diproduksi oleh pleksus koroid yang terletak pada bagian tertentu
dari dinding rongga ventrikel otak. Volume rata-rata cairan serebrospinal antara 125-150
ml. Melalui proses pembentukan, sirkulasi, dan reabsorbsi, cairan ini diganti lebih dari 3
kali sehari. Fungsi lain dari cairan serebrospinal adalah memegang peranan dalam
pertukaran zat antara cairan tubuh dengan sistem saraf pusat.

4) Penghalang darah otak (blood brain barrier)

merupakan sistem kapiler darah di dalam otak, melindungi otak melalui mekanisme
pengaturan pertukaran zat antara darah dan cairan serebrospinal otak secara selektif.
Penghalang darah otak membentuk suatu penghalang antara sirkulasi di otak dengan sel
parenkim otak (mikroglia dan astrosit), dengan adanya suatu susunan yang sangat ketat
dari sel endotelium yang melapisi pembuluh darah di otak. 
Pertemuan antara sel endotel ini dinamakan tight junction yang berfungsi memblok
semua zat yang terlarut dalam darah kecuali molekul kecil dan metabolit esensial seperti
oksigen dan glukosa yang sangat diperlukan otak.

OTAK

Berat otak manusia dewasa ± 1.400 gram. Ukuran otak mencapai maksimum pada usia 18
tahun, dan pada periode umur 9 tahun pertama, otak mengalami pertumbuhan yang sangat
cepat. Otak semakin lama semakin bertambah besar tetapi tetap dalam tengkorak kepala,
sehingga otak akan berlekuk-lekuk (konvolusi). Semakin dalam lekukan berarti semakin
banyak informasi yang disimpan dan semakin cerdas pemiliknya. 
Ukuran kepala ataupun berat dari otak seseorang tidak berhubungan dengan tingkat
kecerdasannya.
Bagian-bagian otak dapat dibagi dengan berbagai cara.

Salah satu pembagian tersebut adalah sebagai berikut :


Otak depan (fore brain)

Serebrum : (1) Korteks serebral, dan (2) Basal nuklei.

Diensefalon : (1) Talamus, dan (2) Hipotalamus, (3) Epitalamus, (4) Metatalamus,

Otak kecil (serebelum)

Batang otak (brain stem) : (1) pons varoli, (2) medula oblongata, dan (3) Otak tengah
(Midbrain)

1.Serebrum

Serebrum (Otak besar) merupakan bagian terluas dari otak dan berbentuk oval. Otak
besar ini terbagi menjadi dua belahan (hemisfer), yaitu belahan otak kanan dan otak kiri.
Kedua belahan hemisfer ini dibagi oleh suatu celah yang disebut Fissura
longitudinale dan dihubungkan oleh korpus kalosum. 

Setiap hemisfer memiliki bagian luar berwarna kelabu yang dinamakan substansi kelabu
(substansia grissea) dan bagian dalam yang berwarna putih, yaitu substansi putih
(substansia alba). 

Lapisan luar substansia kelabu disebut sebagai korteks serebri. Pada substansi putih
terdapat bagian dari substansi kelabu yang disebut basal nuklei. Pada keseluruhan sistem
saraf pusat, substansia kelabu terutama tersusun atas badan-badan sel dan
dendrit. Substansia putih pada serebrum tersusun atas berkas serabut saraf bermielin
(akson). Warna putih dari substansi ini ditimbulkan oleh adanya lipid (lemak) yang
menyusun mielin. Kumpulan berkas serabut yang menyusun substansia putih ini
disebut traktus. 

Fungsi dari serebrum, yaitu :


1. sebagai pusat memori, megingat pengalaman-pengalaman.
2. mengontrol fungsi sadar, aktivitas mental, kecerdasan, keinginan, pusat nalar, berpikir,
bicara, emosi.
3. Pusat menangis, buang air besar, dan air kecil, gerak.
4. interpretasi impuls dari organ sensorik.

(a) Korteks serebri

Pada manusia korteks serebri mencakup sekitar 80% massa otak total dan sangat berlipat-
lipat. Pelipatan ini memungkinkan korteks serebri memiliki area permukaan yang luas
namun tetap muat di dalam tengkorak. Dengan tebal kurang dari 5 mm, korteks serebri
memiliki area permukaan kira-kira 1.000 cm2.

Seperti bagian-bagian serebrum yang lain, korteks serebri terbagi menjadi sisi kanan dan
kiri, yang masing-masing bertanggung jawab terhadap belahan tubuh yang
berlawanan. Bagian kiri korteks menerima informasi dan mengontrol pergerakan dari sisi
kanan tubuh, dan sebaliknya. 
Lipatan-lipatan pada korteks serebri ini membentuk suatu bukit dan lembah. Bukit atau
tonjolan pada korteks serebri disebut gyrus, sedangkan lembah dari korteks serebri
disebut fissura dan sulcus. Apabila lembahnya dalam disebut fissura dan bila
dangkal disebut sulcus. Oleh karena adanya sulkus dan fisura-fisura ini, maka
korteks serebral dibagi menjadi 4 lobus, yaitu :
 Lobus frontalis merupakan bagian depan korteks serebral, mempunyai tiga
fungsi utama, yaitu (1) aktivitas motor sadar, (2) kemampuan bicara, (3)
elaborasi pemikiran (berfikir).

 Lobus parietalis terutama berfungsi menerima dan memproses input


sensori dari permukaan tubuh, seperti sentuhan, panas, dingin, dan rasa
sakit. Sensasi-sensasi tersebut bersama-sama disebut sebagai sensasi
somestetik (somesthetic = “perasaan tubuh”). Lobus parietalis juga
berfungsi sebagai pusat kesadaran posisi tubuh, suatu fenomena yang
mengacu kepada propriosepsi.

 Lobus oksipitalis merupakan bagian posterior dari korteks serebri yang


bertanggung jawab pada hal-hal yang berkenaan dengan input visual
(penglihatan).

 Lobus temporalis, yang merupakan korteks serebral bagian lateral yang


bertanggung jawab pada sensasi suara.

Lobus frontalis dan lobus parietalis dipisahkan oleh sebuah suatu


lekukan yang dalam yang disebut fissura Rolando (atau Sulcus
sentral). Sedangkan lobus temporalis dengan lobus frontalis (pada
sebelah anterior) dan lobus parietalis (pada sebelah posterior)
dipisahkan oleh fissura Sylvius.

Pada korteks serebral terdapat suatu bagian yang disebut korteks


somatosensori, yang terletak pada bagian depan dari setiap lobus
parietalis persis dibelakang sulkus sentralis. Setiap bagian di dalam
korteks somatosensori, menerima input sensori dari suatu daerah
khusus pada tubuh yang dikenal sebagai sensasi somestetik seperti
sentuhan, nyeri, tekanan, suhu, serta posisi otot dan tungkai. 
Bagian dari korteks somatosensori ini juga disebut homunkulus sensori
(homuskulus berarti “manusia kecil”) yang tubuhnya berada di atas
korteks somatosensori. Korteks somatosensori mampu melokalisasi
sumber input sensori dan mengetahui tingkat stimulus. Demikian juga
bagian ini mampu membedakan dan dapat memahami bentuk benda
dan dibagian mana benda tersebut bersentuhan dengan tubuh.

Daerah bagian belakang lobus frontalis persis di depan sulkus sentralis


berdampingan dengan korteks somatosensori adalah korteks motor
primer. Bagian ini mengontrol gerakan-gerakan sadar yang dihasilkan
oleh otot rangka.

Pada gambar (1b) peta somatotopik korteks somatosensorik,


homunkulus sensorik yang menunjukan distribusi masukan sensorik ke
korteks somatosensorik dari berbagai bagian tubuh, representasi grafik
bagian-bagian tubuh yang terdistorsi ini menunjukan proporsi relatif
korteks somatosensorik yang didedikasikan untuk menerima masukan
sensorik dari masing-masing bagian tubuh. 

Sedangkan pada gambar (2b) peta somatotopik korteks motorik


primer, homunkulus motorik yang memperlihatkan distribusi output
motorik dari korteks motorik primer ke berbagai bagian tubuh,
representasi grafik bagian-bagian tubuh yang tampak terdistorsi ini
menunjukkan proporsi relatif korteks motorik primer yang
didedikasikan untuk mengontrol otot rangka di masing-masing bagian.

Pada lobus frontal kiri terdapat suatu wilayah yang dikenal sebagai
area Broca, terletak di bagian depan korteks motorik utama yang
mengontrol otot-otot di wajah. Area broca ini akan aktif selama
berbicara. Pada posterior lobus temporal kiri, terdapat area yang
dinamakan wernicke, yang berfungsi untuk memahami suatu
pembicaraan, wilayah ini akan aktif saat mendengar pembicaraan
(Campbell, 2008: 248).

(b)   Basal nuklei

Di dalam substansia putih otak terdapat substansia abu-abu, yang


disebut nuklei cerebralis atau ganglia basalis (basal nuklei). Basal
nuklei berperan penting dalam inhibitori kontrol motor. 

Basal nuklei berperan penting antara lain dalam :

 Menghambat tornus otot di seluruh tubuh, tornus otot yang sesuai normalnya
dipertahankan oleh keseimbangan antara input eksitatorik dan inhibitorik
ke neuron-neuron yang menyarafi otot rangka. 

 Memilih dan mempertahankan aktivitas motorik bertujuan sementara


menekan pola gerakan yang tidak berguna dan tidak diinginkan. 

 Membantu memantau dan mengoordinasikan kontraksi lambat yang


menetap, terutama yang berkaitan dengan postur dan penopangan.

2. Diensefalon

Di dalam otak dekat dengan basal nuklei terdapat diensefalon, suatu


struktur yang membentuk dinding rongga ventrikel ke 3. 

Fungsi dari Diensefalon, yaitu :

1. Vaso kontruktor, mengecilkan pembuluh darah.


2. Respiratori, membantu proses pernafasan.

3. Mengontrol kegiatan refleks.

4. Membantu pekerjaan jantung.

Diensefalon terdiri atas tiga bagian utama, yaitu :


a)Talamus
Talamus merupakan sebuah struktur berbentuk oval di atas otak tengah
(metencephalon), panjangnya kira-kira 3 cm dan menyusun empat
perlima bagian diensefalon. 

Talamus berperan sebagai "stasiun relay" (stasiun pemancar bagi


semua impuls saraf sensori, kecuali saraf pembau ke korteks serebral)
dan pusat integrasi sinaptik untuk proses preliminari dari semua input
sensori yang menuju ke korteks. 

Talamus menyeleksi sinyal-sinyal yang tidak signifikan dan


menyalurkan impuls-impuls sensori yang penting ke daerah yang tepat
pada korteks somatosensori, dan juga daerah otak yang lain. 

Thalamus juga berfungsi sebagai pusat interpretasi bagi beberapa


impuls sensori, seperti sakit, suhu, cahaya, sentuhan, dan tekanan.

b)Hipotalamus 
Hipotalamus adalah suatu kumpulan nuklei khusus dari serabut
asosiasi yang terletak di bawah talamus dan merupakan suatu bagian
kecil dari diensefalon
Hipotalamus berfungsi sebagai pusat integrasi berbagai fungsi
homeostasis yang penting dan berperan sebagai penghubung penting
antara sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Sel-sel saraf yang
terspesialisasi di dalam hipotalamus merupakan daerah otak utama
yang terlibat pada regulasi langsung dari lingkungan internal tubuh.

Menurut Soewolo (2011 : 76) secara khusus, hipotalamus berfungsi :

 Mengontrol suhu tubuh

 Mengontrol haus dan pengeluaran urine

 Mengontrol pengambilan makan (rasa lapar)

 Mengontrol sekresi hormon pituitari anterior

 Menghasilkan hormon-hormon pituitari posterior

 Mengontrol kontraksi uterus dan pengeluaran ASI

 Berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom yang utama, yang
selanjutnya mempengaruhi semua otot polos, otot jantung dan kelenjar
eksokrin

 Berperan dalam emosi dan pola tingkah laku, temasuk kejadian-kejadian


psikosomatik.

 Merupakan perantara utama antara sistem saraf dan sisten endokrin, dua
sistem kendali besar tubuh (Soedjono, 1988: 147)

 Merupakan satu diantara pusat-pusat yang mempertahankan keadaan bangun


dan pola-pola tidur (Soedjono, 1988: 148).

 Mengontrol perilaku seksual

c)Epitalamus 
Epitalamus membentuk atap ventrikel ketiga dan merupakan bagian
paling dorsal dari diensefalon. Bagian penting dari epitalamus adalah
badan pineal atau epifisis, suatu struktur dari neuroendokrin, dan
pleksus koroid dari ventrikel ketiga. Pleksus koroid merupakan
kumpulan kapiler-kapiler seperti simpul di dalam setiap ventrikel
berfungsi mensekresikan cairan serebrospinal.

3. Serebelum (Otak kecil)

Serebelum atau otak kecil merupakan bagian otak terbesar kedua yang
terletak tepat dibawah bagian posterior serebrum dibawah lobus
oksipitalis dan melekat ke punggung bagian atas batang otak. Fissura
transfersal memisahkan serebelum dari serebrum (Soedjono, 1988:
149).

Otak kecil menerima informasi sensoris tentang posisi persendian dan


panjang otot, serta masukan dari sistem auditori (pendengaran) dan
visual. Otak kecil penting dalam keseimbangan, perencanaan, dan
pelaksanaan gerakan yang disadari. Terutama yang berhubungan
dengan aktifitas motorik, tetapi tidak mempunyai pengaruh langsung
pada saraf eferen motor. Fungsinya secara tidak langsung mengubah
output sistem motor utama otak. 

Otak kecil juga memonitor perintah motorik yang dikeluarkan oleh


serebrum. Informasi dari serebrum pertama-tama melewati pons dan
menuju ke serebelum. Serebelum mengintegrasikan informasi ini saat
melakukan koordinasi dan pemeriksaan kesalahan selama fungsi
motorik dan perseptual. Serebelum juga berfungsi mempelajari dan
mengingat keahlian motorik.

Otak kecil terdiri dari tiga bagian yang secara fungsional terpisah,
yaitu :
(a) Vestibuloserebelum, penting dalam menjaga keseimbangan dan
mengontrol gerakan mata.
(b) Spinoserebelum, berfungsi meregulasi gerakan otot dan
mengkoordinasi gerakan sadar yang terlatih. Spinoserebelum secara
esensial berperan sebagai middle management, membandingkan
perintah dari pusat yang lebih tinggi dengan penampilan otot, dan
kemudian mengkoreksi kesalahan-kesalahan atau penyimpangan dari
gerakan yang semestinya.
(c) Serebroserebelum, bereperan dalam merencanakan dan memulai
aktivitas sadar dengan memberikan input kepada daerah korteks motor.
Bagian otak kecil ini merupakan daerah yang terlibat dalam prosedur
mengingat.

4. Batang otak

Batang otak terdiri atas otak tengah (midbrain), pons varoli, dan,
medula oblongata adalah suatu rantai penyambung antara otak dan
sumsum tulang belakang. Semua serabut saraf yang melintas antara
sistem saraf tepi dan otak yang lebih tinggi harus melewati batang
otak.

Batang otak terdiri atas :


 Otaktengah(Midbrain)
Otak tengah mengandung pusat-pusat untuk penerimaan
dan pengintegrasian beberapa tipe informasi sensoris.

Otak tengah juga mengirimkan informasi sensoris berkode


disepanjang neuron ke wilayah spesifik otak depan. Otak
tengah merupakan pusat reflek bola mata dan reflek kepala
dalam merespon stimuli visual, dan juga merupakan pusat
reflek gerak kepala dalam merespon stimuli suara. 
Semua akson sensoris yang terlibat dalam pendengaran
berakhir di otak tengah atau diteruskan melalui otak tengah
dalam perjalanannya ke serebrum.
 Pons varolii ( jembatan varol)
Jembatan varol terletak tepat diatas medual oblongata,
terdiri dari substansia alba dengan beberapa nuklei.

Pons merupakan jembatan jalur penghantaran antara


korteks serebral dan serebelum. Pons Varolii mengandung
pusat pernapasan pneumotaksik dan apneustik, bekerjasama
dengan pusat pernapasan medulari membantu mengontrol
pernapasan.
 Medulaoblongata
Medula oblongata merupakan bagian otak yang terikat pada
korda spinalis, terletak tepat dibawah foramen magnum.
Medula oblongata disebut sebagai pusat vital. 

Pusat vital ini merupakan pusat cardioaccelerator dan pusat


inhibitor, pusat vasoconstrictor dan pusat dilatator, serta
pusat respiratori. Beberapa pusat lain yang terletak di dalam
medula adalah pusat muntah, pusat bersin, pusat batuk, dan
pusat menelan.

Jalur konduksi antara korda spinalis dengan serebrum juga


melalui medula. Disini mereka menyeberang dari satu sisi
ke sisi lain. Beberapa serabut menyeberang korda spinalis.
Karena medula spinalis berisi pusat vital, maka ia
merupakan bagian paling vital dari seluruh otak.

Sistem Limbik
Sistem limbik bukanlah struktur yang terpisah (berdiri
sendiri), tetapi mengacu pada suatu rangkaian struktur otak
depan yang mengelilingi batang otak dan yang
dihubungkan oleh jalur saraf yang rumit.

Sistem limbik meliputi bagian-bagian, sebagai berikut :


(1) Lobus limbik, dibentuk oleh girus singulat dan girus hipokampal,
(2) Hipokampus, merupakan perluasan dari girus hipokampal ke lantai
ventrikel lateral,
(3) Nukleus amigdaloid, terletak pada ujung ekor nukleus kaudatus,
(4) Nuklei perifornikal dari hipotalamus, dan
(5) Nukleus anterior dari talamus.

Jaringan interaksi kerja yang kompleks ini berhubungan dengan emosi,


kelangsungan hidup dasar, dan pola tingkah laku sosioseksual,
motivasi, dan belajar. Konsep emosi meliputi perasaan-perasaan
emosional subjektif dan suasana hati (seperti marah, takut, dan
bahagia), ditambah respon-respon fisik yang jelas ada hubungannya
dengan perasaan tersebut.

Pola tingkah laku dikontrol oleh sistem limbik termasuk yang


bertujuan pada kelangsungan hidup individu (menyerang, mencari
makan) dan hal-hal yang langsung ke arah kelestarian spesies (tingkah
laku sosioseksual yang mendukung perkawinan).

Dalam menjalankan aktivitas tingkah laku kompleks seperti


menyerang, terbang, atau kawin, suatu individu pasti berinteraksi
dengan lingkungan eksternal. Mekanisme kortikal yang lebih tinggi
berperan menghubungkan sistem limbik dan hipotalamus dengan dunia
luar sehingga tingkah laku yang tepat dapat dimunculkan.
umsum tulang belakang (medula spinalis) adalah suatu silinder
panjang langsing jaringan saraf yang memanjang dari batang otak
(Sherwood, 2011: 185). Sumsum tulang belakang berada di dalam
saluran tulang belakang (kanalis vertebralis). Sumsum tulang belakang
ini dilindungi oleh tulang belakang dan juga selaput meninges.

Potongan dari sumsum tulang belakang di atas menunjukan bagian


dalam tersusun dari bahan abu-abu, disebut substansia kelabu
(substansia grissea) dan bagian luar yang tersusun dari bahan putih,
disebut substansia putih (substansia alba). 

Substansia putih pada sumsum tulang belakang terdapat enam lekuk


menurut panjangnya yang membagi substansia putih menjadi columna
panjang. Lekuk paling dalam adalah fissura median anterior, bersama
dengan sulkus mediana posterior yang agak lebih dangkal memisahkan
sumsum tulang belakang menjadi dua bagian simetris. 

Sulkus anterolateral dan sulkus posterolateral memisahkan setiap


bagian sumsum tulang belakang menjadi 3 kolumna atau funikuli,
yaitu anterior (ventral), posterior (dorsal), dan lateral. Kolumna ini
terdiri dari bundel-bundel besar serabut saraf yang disusun dalam
berkas-berkas atau traktus.

Substansia kelabu pada sumsum tulang belakang berbentuk kasar


seperti huruf “H” tiga dimensi. Di tengah-tengah substansia kelabu ini
terdapat saluran sentral atau kanal sentral, yang berisi cairan
serebrospinal. Lengan dari “H” substansia kelabu disebut cornu. Cornu
pada substansia kelabu ini dibedakan atas :

 Cornu posterior (belakang)

 Cornu anterior (depan)

 Cornu lateral.

Pada cornu belakang terdapat badan-badan sel saraf interneuron yang


akan bersinapsis dengan saraf-saraf aferen. Pada cornu depan terdapat
badan-badan sel saraf eferen (saraf motoris) yang aksonnya akan
menuju ke otot-otot rangka. Badan-badan sel saraf otonom yang akan
menginervasi otot-otot polos, otot jantung dan kelenjar-kelenjar
eksokrin berada di dalam cornu lateral.
Saraf-saraf spinal melekat pada setiap sisi sumsum tulang belakang
sebagai akar belakang (dorsal root) atau akar depan (ventral root).
Serabut aferen masuk sumsum tulang belakang melalui akar belakang,
sedangkan serabut eferen meninggalkan sumsum tulang belakang
melalui akar depan. 

Badan-badan sel saraf aferen pada setiap tingkat berkelompok dalam


ganglion akar belakang. Saraf spinal diberi nama menurut daerah
tulang belakang dimana ia muncul, yaitu :

 8 pasang saraf servikalis

 12 pasang saraf torakalis

 5 pasang saraf lumbalis

 5 pasang saraf sakralis

 1 pasang saraf koksigeal


Fungsi dari sumsum tulang belakang, yaitu :
1. Jalur penjalaran impuls saraf dari dan ke otak.
2. Jalur utama yang menghubungkan otak dan sistem saraf tepi.
3. Pusat reflek utama.

Anda mungkin juga menyukai