Anda di halaman 1dari 27

BIOLOGI

DASAR-DASAR FISIOLOGY HEWAN


(System Syaraf dan Indra Pada Hewan)

DOSEN MATA KULIAH


Anggi,SKM., M.Kes

DISUSUN OLEH
Agus kardian

(POLTEKKES GENESIS MEDICARE)


PRODI

D3 FARMASI
BAB I
LATAR BELAKANG

A. Sistem saraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan sel-sel khusus yang
disebut neuron yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan mengirimkan sinyal antara
berbagai bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan sistem saraf terdiri dari dua bagian,
pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem
saraf perifer terdiri dari neuron sensorik, kelompok neuron yang disebut ganglia, dan saraf
menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling
berhubungan melalui jalur saraf yang kompleks.
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistern
ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai
hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan efektor. Fungsi sel saraf
adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Setiap neuron
terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel
keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Setiap neuron hanya
1 System Syaraf dan Indra Pada Hewan
mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit. Kedua serabut saraf ini berisi plasma sel.

B. System indra
Hewan vertebrata mereka memiliki sistem koodinasi atau alat indera yang sempurna.
Hewan-hewan ini menggunakan mata untuk melihat, hidung yang berfungsi sebagai indra
pencium, tangan atau kulit sebagai indra peraba dan telinga yang berfungsi sebagai indra
pendengar. Untuk mengetahui lebih lanjut dan lebih jelas mengenai sistem indera dan saraf
pada hewan, kami memaparkan penjelasan secara ilmiah di paper tema ini.

BAB II

PEMBAHASAN / ISI

I. SISTEM SARAF HEWAN


A. Pengertian sistem saraf
Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas serabut saraf
yang tersusun atas sel-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk persepsi

1
sensoris indrawi, aktivitas motorik volunteer dan involunter organ atau jaringan
tubuh, dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh. Sistem saraf merupakan
jaringan paling rumit dan paling penting karena terdiri dari jutaan sel saraf
(neuron)yang saling terhubung dan vital untuk perkembangan ingatan.
B. Neuron atau sel saraf
Neuron atau sel syaraf dan sel glia merupakan dua jenis sel penyusun sistem
syaraf.Neuron merupakan sel fungsional pada sistem saraf, yang bekerja dengan
menghasilkan potensialaksi dan menjalarkan impuls dari satu sel ke sel berikutnya.
Pembentukan potensial aksi merupakan cara yang dilakukan sel syaraf dalam
memindahkan informasi, fungsi kendali dan koordinasi tubuh.
Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, sel syaraf didukung oleh sel glia. Sel
glia merupakan sel yang berkaitan berat dengan neuron, yang berfungsi sebagai
pendukung struktur dan fungsi neuron, namun tidak terlibat dalam penjelaran
impuls.Sel glia berfungsi untuk menjamin agar kondisi ionikdi sekitar neuron dapat
selalu tepat.Selain itu, sel glia juga berfungsi untuk membuang zat-zat sisa dari sekitar
neuron.
Salah satu sel glia yang sangat dikenal ialah sel Schwann.Sel ini merupakan
salah satu jenis sel glia yang berfungsi sebagai pembungkus akson, membentuk
selubung yang diseebut selubung mielin.
Ditinjau dari fungsinya, neuron dapat dibagi tiga macam, yaitu: Neuron motorik,
2 Neuro sensorik, Neuron interneuron. System Syaraf dan Indra Pada Hewan
1.      Neuron motorik
Sel araf yang membawa rangsagan dari pusat ke daerah tepi (perifer tubuh)
2.      Neuro sensorik
Sel saraf yang berfungsi untuk membawa rangsangan dari daerah tepi (perifer tubuh)
ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang atau mendula spinalis )
3.      Neuron interneuron atau sel penghubung
Sel saraf yang terdapat di pusat saraf, yang menjadi penghubung antara neuron
motori dan sensorik.
Ketiga neuron tersebut tersusun dengan khusus sehingga mampu menanggapi
berbagai perubahan yang terjadi pada lingkungan hewan, baik lingkungan dalam
maupun luar tubuh.Neuron mempunyai bentuk dan ukuran yang sangat
bervariasi.Berdasarkan bentuknya neuron dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron
unipolar, neuron bipolar, neuron multipolar.
1.      Neuron unipolar
Neuron unipolar hanya mempunyai satu cabang pada badan sel sarafnya,
selanjutnya cabang akan terbelah dua sehingga bentuk dari neuron unipolar akan
menyerupai huruf “T”. Satu belahan cabang berperan sebagai dendrit, sementara yang
lain sebagai akson. Neuron unipolar ini umumnya mempunyai fungsi sebagaimana
sensory neuron yaitu sebagai pembawa sinyal dari bagian tubuh (sistem saraf perifer)
menuju ke sistem saraf pusat.

2
2.      Neuron bipolar
Neuron bipolar, sesuai dengan namanya, mempunyai dua cabang pada badan sel
sarafnya di sisi yang saling berlawanan. Cabang yang satu berperan sebagai dendrit,
sementara yang lain berperan sebagai akson. Karena percabangannya yang demikian
ini, maka badan sel saraf neuron bipolar mempunyai bentuk yang agak
lonjong/elips.Neuron bipolar umumnya mempunyai fungsi sebagaimana interneuron,
yaitu menghubungkan berbagai neuron di dalam otak dan spinal cord.
3.      Neuron multipolar
Neuron multipolar adalah jenis sel saraf yang paling umum dan paling banyak
ditemui.Sel saraf ini mempunyai dendrit lebih dari satu, namun hanya memiliki
sebuah akson.Karena jumlah dendrit pada setiap neuron multipolar bisa bervariasi
banyaknya, maka bentuk badan sel saraf multipolar ini seringkali dikatakan
berbentuk multigonal.Neuron multipolar umumnya mempunyai fungsi sebagaimana
motoneuron, yaitu membawa sinyal/isyarat dari sistem saraf pusat menuju ke bagian
lain dari tubuh, seperti otot, kulit, ataupun kelenjar.
C. Komponen penyusun sistem saraf
Berbagai bangunan yang dapat ditemukan sistem sarf hewan yaitu otak, serabut
saraf, pleksus, dan ganglia.
1.      Serabut saraf yaitu kumpulan akson dari jumlah sel saraf, baik sejenis maupun
tidak. Contoh serabut saraf sejenis adalah serabut aferan dan serabut eferen.Serabut
3 campuran terdiri atas sejumlah akson dan sel saraf motorik
System Syarafdan
dansensorik.
Indra Pada Hewan
2.      Pleksus merupakan jaringa serabut saraf yang tidak teratur. Pleksus dapat
ditemukan adanya badan sel saraf, meskipun tidak selalu.Pleksus dapat ditemukan
pada coelenterata, stenopara, dan khemikordata.Pada jenis hewan tersebut, pleksus
biasanya berfungsi sebagai sistem sistem saraf pusat.
3.      Ganglia yaitu kumpulan sel saraf berbentuk nodul (bulat atau membulat dan
memiliki batas yang jelas), dilapisi jaringan konektif, dan mempunyai badan sel saraf
serta serabut saraf.

D. Sistem saraf pada unisel atau bersel satu


Tidak semua Avertebrata memiliki sistem saraf. Hewan yang tergolong Protozoa
dan Porifera tidak memiliki sistem saraf.Setiap sel penyusun tubuh hewan tersebut
mampu mengadakan reaksi terhadap stimulus yang diterima dan tidak ada koordinasi
antara satu sel dengan sel tubuh lainnya.Hewan bersel satu seperti Amoeba dan
Paramaecium meskipun tidak mempunyai urat saraf tapi protoplasmanya dapat
melakukan segala kegiatan sebagai mahkluk hidup seperti iritabilitas, bergerak dan
penyesuaian diri terhadap linngkungannya.
1.      Sistem saraf pada Coelenterata.
Pada Coelenterata akuatik seperti Hydra, ubur-ubur dan Anemon laut pada
Mesoglea yang terletak diantara epidermis (ektoderm) dan gastrodermis (endoderm)

3
terdapat sistem saraf diffus karena sel-sel saraf masih tersebar saling berhubungan satu
sama lain menyerupai jala yang disebut saraf jala. Sistem saraf ini terdiri atas sel-sel
saraf berkutub satu, berkutub dua, dan berkutub banyak yang membentuk sistem yang
saling berhubungan seperti jala.Meskipun demikian impuls dari satu sel ke sel yang
lainnya lewat melalui sinaps.Saraf jala sudah merupakan sistem sinaps tapi tidak
mempunyai cirri-ciri sinaps.
2.      Sistem saraf pada Echinodermata
Sistem saraf pada Echinodermata masih merupakan sistem saraf
primitif.Meskipun sel-sel saraf tersusun dalam bentuk cincin saraf sekeliling rongga
mulut dan mempunyai cabang ke tiap lengan, tetapi susunan saraf didalamnya masih
diffus seperti jala belum ada pengelompokan dalam ganglion.Sel-sel saraf berhubungan
(innervasi) dengan kaki pembuluh, duri dan lain-lain.
Meskipun sistem saraf Echinodermata masih diffus seperti pada Coelenterata
tapi sudah mempunyai struktur tertentu dan fungsinya sudah lebih maju.Terdapat sel
saraf motorik, sel saraf sensorik dan telah ada refleks.
Pada bintang laut terdapat cincin saraf dalam cakram.Pada tiap penjuluran
tubuhnya terdapat saraf radial pada sisi ventral.Saraf ini bercabang-cabang halus
banyak sekali.Tiap saraf radial berakhir sebagai sebuah mata pada tiap penjuluran
tubuh.
3.      Sistem saraf pada Platyhelminthes
4 Platyhelminthes sudah memiliki sistem saraf Syaraf
System pusat dan
dansistem
Indrasaraf
Padatepi.Sel-sel
Hewan
saraf pada cacing pipih terkonsentrasi menjadi sebuah ganglion dengan dua lobus di
bagian muka yang disebut dengan ganglion kepala atau otak primitif.Dari ganglion
kepala terdapat dua tali saraf memanjang ke belakang tubuhnya membentuk seperti
tangga.Karena itu disebut saraf tangga tali.Sistem saraf tepi terdiri atas saraf-saraf yang
tersusun secara transversal atau melintang yang menghubungkan tali saraf dengan
saraf-saraf yang lebih kecil yang terletak tersebar di semua bagian tubuh.Ganglion
kepala mempunyai peran sebagai pusat sensoris yang menerima impuls dari titik mata
dan reseptor lainnya pada kepala.Ganglion kepala tidak mempunyai peran untuk
mengkoordinasi aktifitas otot.
4.      Sistem saraf pada Arthropoda
Sistem saraf pada arthropoda mempunyai struktur bilateral seperti pada cacing
tanah, dan Mollusca primitif.Perkembangan yang kompleks pada otak arthropoda sangat
berbeda dari spesies ke spesies tapimpada dasarnya mempunyai tiga bagian yaitu
protoserebrum, deuteroserebrum dan tritoserebrum. Pada arthropoda otak merupakan
stasiun relay sensorik dan mempunyai pengaruh untuk mengontrol ganglia segmental
yang lebih rendah seperti pada toraks dan abdomen. Ganglia segmental pada hewan ini
merupakan pusat refleks lokal. Laba-laba mempunyai ganglion-ganglion ventral bersatu
dengan ganglion dorsal, dan membentuk sebuah massa saraf yang ditembus oleh
esofagus dan mengeluarkan banyak cabang. Ganglion dorsal itu sering disebut otak.Alat
perasa yang pokok berupa 8 buah mata sederhana.

4
Pada udang terdapat otak disebuah dorsal, dengan dua buah penghubung
sirkumesofageal dan sebuah rantai ganglion-ganglion di sebelah ventral.Ganglion
ventral pertama besar berhubungan dengan beberapa persatuan ganglion.Saraf
bercabang dari otak dan korda ventral.
Perasa sentuhan dan perasa kimia (pembau dan peraba) pada hewan ini sangat
kuat, dan organ-organnya terdapat pada alat-alat tambahan anterior.Ada 2 buah mata
majemuk yang tersususn dari banyak unit optik yang disebut ommatidium.Tiap mata
majemuk itu terdapat pada sebuah tangkai.Organ keseimbangan, statokis, terdapat
pada dasar antenul-antenul.
Belalang mempunyai sebuah otak dorsal atau juga disebut ganglion serebral
yang bilobus.Otak dorsal itu disatukan dengan korda ventral oleh dua penghubung
sikumesofageal.Dalam korda ventral terdapat 3 buah ganglion toraksis dan 5 buah
ganglion abdominalis.Cabang-cabang saraf keluar dari sistem saraf sentral.
Antena dan palpus mungkin mengandung alat-alat (akhir saraf) untuk
meraba,merasa, dan membau sesuatu. Sebuah membrana tympani terdapat pada
permukaan segmen abdomen pertama.Membrana tympani itu terlibat atau terbawa serta
dalam mendeteksi suara.Pada sayap dan kaki belalang sering terdapat alat-alat untuk
buah membuat suara.Belalang mempunyai 2 buah mata majemuk yang besar-besar,
terdiri dari ommatidia. Di samping itu ada 3 oselli atau 3 mata sederhana
5.      Sistem saraf Annelida
5 Pada hewan Polychaeta terdapat System ganglion serebral
Syaraf dan Indra atau ganglion
Pada Hewan
supraesofageal dapat juga disebut sebagai otak yang terletak di sebelah dorsal
kepala.Ganglion supraesofageal itu dihubungkan dengan ganglion subesofageal oleh 2
buah saraf sirkumesofageal.Dari ganglion subesofageal itu mengalir ke belakang
sebatang saraf ventral.Dalam setiap metamer atau segmen batang saraf ventral itu
membuat tonjolan sebagai segmen ganglion.Batang saraf ventral bercabang-cabang
lateral.
Palpus dan tentakel pada hewan ini merupakan indera yang menerima saraf
dari ganglion supraesofageal.Terdapat mata sederhana sebanyak 4 buah.Mata
sederhana itu terdiri dari kornea, lensa, dan retina sehingga analog dengan mata pada
vertebrata.
Sistem saraf pada Oligochaeta berupa sebuah ranting ganglion ventral, tiap
segmen dengan satu rantai, mulai dari segmen ke-4.di samping iti ada ganglion
suprafaringeal anterior yang juga disebut otak yang terletak dalam segmen ke-3. tali
korda saraf di sekitar faring menghubungkan otak dengan ganglion ventral pertama.
Dalam tiap metamer terdapat 3 pasang saraf yang berasal dari tali saraf ventral
tersebut.Di dalam kulit cacing tanah terdapat organ-organ sensoris yang sensitive
terhadap sentuhan dan cahaya.
Pada cacing tanah sudah mempunyai perkembangan sistem saraf yang lebih
maju yaitu telah terbentuknya ganglia yang segmental sepanjang tubuhnya. Ganglion
supraoesofagus yang disebut juga otak fungsinya masih tetap sebagai sebuah stasiun

5
relay sensoris dari reseptor yang peka terhadap cahaya, sentuhan, dan zat kimia pada
permukaan tubuh disekitarnya (bagian muka). Hewan ini mempunyai ganglion pada tiap
ruas tubuhnya.Ganglia segmental tersebut dihubungkan dengan tali saraf ventral.Tiap
ganglion mempunyai fungsi sebagai pusat yang menerima impuls dari saraf sensorik
dari reseptor kulit yang ada disekitarnya.Selain itu terdapat serabut saraf berukuran
besar yang menyebabkan otot longitudinal pada semua ruas berkontraksi bersama-
sama.
6.      Sistem saraf Mollusca
Pada tiram terdapat 3 pasang ganglion, sepasang dekat esophagus, sepasang
dalam kaki, dan sepasang dekat ujung posterior massa visceral. Ganglion-ganglion itu
dihubungkan satu dengan yang lain dengan serabut-serabut longitudinal dan yang
anterior juga oleh serabut-serabut transversal.
Sel-sel sensori, mungkin peka terhadap sentuhan dan cahaya, terdapat di
sepanjang batas mantel.Organ untuk mendeteksi gangguan keseimbangan terdapat
pada tiram.Organ perasa kurang berkembang dibandingkan anggota molluska lainnya.
Pada bekicot, saraf-saraf ganglion secara rapat berpasangan sebagai saraf
serebral (dorsal dari faring dan bukal), saraf kaki, saraf jeroan.Saraf-saraf dari ganglia itu
melanjut keseluruh sistem organ.
Pada ujung tiap tentakel posterior (panjang) terdapat sebuah mata dengan
kornea, lensa dan retina dan mungkin juga organ pencium (olfaktorius).Di bawah ganglia
6 kaki terdapat sepasang statokis, yaituSystem organ Syaraf
keseimbangan, masing-masing
dan Indra Pada Hewan
mengandung benda-benda berkapur, silia dan sel-sel peraba.Dalam lapisan epidermis
kepala dan kaki terdapat pula struktur peraba.
Pada gastropoda, serebral atau ganglion suboeofagus mempunyai peran untuk
mengontrol ganglia yang lebih bawah.Aktifitas refleks atau gerakan pada hewan ini
dikontrol oleh aktifitas 4 pasang ganglion yaitu ganglia serebral, pedal, pleural, dan
viseral.Pada Cephalopoda (cumu-cumi, gurita) terdapat otak yang kompleks karena
adanya penggabungan berbagai ganglia yang letaknya mengelilingi oesofagus.Karena
itu otaknya mempunyai bagian supraoesofagus dan suboesofagus.Pada bagian
suboesofagus terdapat pusat pernafasan untuk inspirasi dan ekspirasi. Selain itu
terdapat pula bagian yang termasuk ganglia pedal dan branchial yang mengontrol
lengan dan tentakel. Sedangkan bagian otak supraoesofagus berisi pusat motorik, pusat
sensorik utama yang berupa lobus untuk pembau, dan kompleks dorsal vertikal.
E. Sistem Saraf Pada Vertebrata

1. Ikan (pisces)

Ikan merupakan vertebrate yang paling rendah derajatnya dibandingkan


vertebrata yang lain. Ikan merupakan hewan yang memerlukan kemampuan bergerak
yang memadai untu menghindar dari musuh dan menangkap mangsa.Selain itu ikan
dituntut memiliki keseimbangan yang bagus oleh karena itu ikan memiliki perkembangan

6
otak kecil yang lebih baik sebab otak kecil atau serebellum merupakan bagian
pengontrol keseimbangan dan pusat pergerakan.

Kelas pisces merupakan kelompok hewan yang semua anggotanya hidup di


perairan. Jenis ikan secara garis bertulang rawan ( chondrichthyes) serta memiliki tipe
sisik planoid dan ganoid.Contoh jenis ini adalah ikan hiu dan ikan pari.Jenis kedua
adalah ikan bertulang sejati (osteichthyes) yang memiliki tipe sisik sikloid dan
stenoid.Contohnya adalah ikan salmon dan ikan belut laut.

Bagian luar tubuh ikan dilindungi eksoskeleton berupa sisik. Ikan juga memiliki
tiga lubang pengeluaran di depan sirip belakang, yaitu porus qeuitellis, porus
ekskretorius, dan anus. Selain itu, ikan juga dilengkapi dengan vesika natatoria
(gelembung renang), yang berfungsi sebagai hidrostatis dan membantu repirasi.Sistem
ekskresi berupa ginjal, ureter, kandung kemih, dan porus ekskretorius.Alat respirasi
berupa insang. Proses respirasi terjadi dalam dua tahap, yaitu fase inspirasi (oksigen
masuk ke dalam rongga mulut) dan fase ekspirasi (udara dilepas melalui alt pernapasan
ke lingkungan). Sistem peredaran darah ikan terdiri atas jantung, pembuluh arteri dan
pembuluh vena.

2. Amfibi                         

Sebagai contoh adalah katak, Pada katak yang paling berkembang adalah


7 System Syaraf dan Indra Pada Hewan
penglihatannya oleh karena itu bagian otak secara keseluruhan hanya berbentuk
memanjang sebab bagian otak kecilnya tidak begitu berkembang.

Kelas amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat maupun di air.Alat respirasi
berupa insang dan paru-paru.Memiliki lidah yang berfungsi menangkap mangsa.Amfibi
dewasa memiliki alat repirasi paru-paru dan dibantu pori-pori yang terdapat di
kulit.Sistem peredaran amfibi adalah darah ganda.Dibanding dengan ikan, otak amfibi
lebih luas.Kulitnya tidak bersisik dan halus yang berfungsi sebagai berikut.

1. Menjaga keseimbangan repirasi dan air.


2. Melindungi dri dari serangan predator dengan mengeluarkan racun.
3. Mengatur suhu tubuh saat berada di darat.

Sebagian amfibi memiliki kemampuan mimikri dan termasuk kelompok hewan


berdarah dingin sehingga suhu tubuhnya tergantung pada lingkungan.Beberapa contoh
dari kelompok hewan ini adalah katak pohon, salamander, dan salamander cacing.

3. Reptilia

Bangsa reptile umumnya memiliki daya penciuman yang sangat tajam oleh sebab
itu bagian otak yang merupakan pusat penciumannya lebih berkembang dan bentuknya
lebih besar dan memanjang kearah depan.

7
Kelas reptil merupakan kelas dari hewan vertebrata pertama yang mampu
menyesuaikan diri di daerah kering.Reproduksi tidak tergantung pada kondisi air dan
memiliki sifat autotomi jika dalam keadaan bahaya.Kulit berkeratin tebal, bersisik, dan
impermiabel terhadap air.Paru-paru hewan ini telah mengalami perkembangan yang
lebih baik. Jantung reptil umumnya terdiri atas empat ruang yang belum
sempurna,kecuali buaya. Contoh reptil adalah ular, buaya, komodo, dan penyu.

4. Burung (Aves)

Burung merupakan hewan aktif yang banyak melakukan pergerakan serta memiiki
keseimbangan yang bagus terutama saat terbang.Beberapa burung juga memiliki
ketajaman penglihatan yang bagus.Karena itu pusat koordinasi gerak dan
keseimbangan burung berkembang baik hal ini dapat terlihat dari adanya lekukan-
lekukan pada otak kecil burung yang menjadikan volume otak kecilnya menjadi lebih
besar.

Kelas aves yang terkenal dari kelompok ini adalah burung.Burung memiliki buluu


yang merupakan modifikasi dari sisik reptil.Dari susunan anatominya, bulu burung dibagi
atas filoplumae (berfungsi sebagai penyensor), plumulae (berfungsi sebagai isolator),
dan plumae (berfunsi sebagai alat untuk terbang). Burung memiliki kantung hawa yang
berfungsi sebagai berikut:
8 System Syaraf dan Indra Pada Hewan
1. Membantu repirasi saat burung terbang.
2.  Mengatur berat badan burung saat terbang.
3. Memperkeras suara.                                                  
4. Membungkus organ dalam agar tidak terasa dingin.

5. Mamalia

Mamalia merupakan vertebarta yang memiliki derajat tertinggi dan hal ini terbukti
dari perkembangan otaknyapun dapat jelas terlihat dimana otak kecil dan otak besarnya
berkambang dengan baik dan ini jelas sesuai dengan aktifitas-aktifitas yang dilakukan
mamalia.

      Kelas mamalia merupakan kelompok yang memiliki kelenjar susu (mammae) dan
rambut yang dapt melindungi diri dari cuaca dingin. Mamalia pada umumnya dapat di
kelompokkan menjadi mamalia bertelur, mamalia berplasenta, dan mamalia berkantung.

1. Mamalia bertelur artinya kelompok mamalia yang bereproduksi dengan


menghasilkan telur. Contohnya,  monotremata yang memiliki kloaka yang dapat
menghasilkan telur amniotic bercangkang keras. Contoh lain
adalahplatypus (mamalia berparu bebek) dan landak pemakan semut yang
berhabitat di Australia.

8
2. Mamalia berkantung banyak ditemukan di daerah Australia dan sebagian kecil di
Papua dan Amerika. Contohnya, Koala, kangguru, dan possum(herbivora), serta
serigala tasmania (karnivora).
3. Mamalia berplasenta bersifat vivipar. Plasenta merupakan organ yang berperan
dalam pertukaran darah antara induk dan janin.Selain darah, plasenta juga
mengalirkan nutrisi untuk janin. Limbah yang dihasilkan akan bermuara bersama
sistem pengeluaran induknya.

Kelas mamalia ini dikelompokkan menjadi beberapa ordo.


1. Ordo karnivora dikenal sebagai mamalia berkuku. Contohnya, anjing,
kucing, harimau, dan beruang.
2. Ordo cetacea, contohnya paus dan lumba-lumba.
3. Ordo chiroptera, contohnya kelelawar nontural.
4. Ordo logomorpha, contohnya kelinci.
5. Ordo perssodacryladan artiodactyla, contohnya sapi, kerbau, babi, rusa,
dan jerapah.
6. Ordo primata, contohnya monyet, simpanse, lemur, orang utan, dan
manusia.
7. Ordo proboscidea, contohnya gajah.

9 System Syaraf dan Indra Pada Hewan

9
II. SISTEM INDRA HEWAN
A. Pengertian Sistem Indra
Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses
informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan
bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera. Umumnya, sistem indera yang
dikenal adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.
B. Gambaran Umum Sistem Indera pada Hewan
Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses
informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan
bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera. Umumnya, sistem indera yang
dikenal adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba. Alat
indra merupakan suatu alat tubuh yang mampu menerima rangsang tertentu. Indra
mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan sehingga
fungsi utama indra adalah mengenal lingkungan luar atau berbagai rangsang dari
lingkungan di luar tubuh.
Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses
informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan
10 bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan System Syaraf
indera. dan Indra
Umumnya, sistemPada Hewan
indera yang
dikenal adalah penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.
Organ Indra merupakan struktur reseptor yang secara khusus berkembang
selama kehidupan dan evolusi hewan. Pada hewan vertebrata, organ indra paling
berkembang dibandingkan dengan hewan lainnya. Dalam kerjanya organ Indra tidak
dapat dipisahkan dari fungsi dan kerja sistem syaraf dan sistem endokrin yang
keduanya membantu untuk memadukan dan mengkoordinasikan informasi yang
diterima dari lingkungan dan untuk menimbulkan respon.
Beberapa jenis organ indra pada hewan vertebrata adalah : organ indra interna
(stato reseptor, indra sentuh/raba, thermoreseptor, algerireseptor, kemoreseptor),
organ indra pembau (olfaktori), pengecap rasa, sistem gurat sisi, telinga dan mata.
Organ indra secara umum tersusun atas suatu sel syaraf sensoris khusus beserta sel-
sel penyokong dan pada organ indra yang lebih kompleks seperti telinga dan mata
tersusun atas komponen-komponen yang lebih rumit lagi. Pada prinsipnya satu jenis
organ indra hanya mampu merespon satu jenis perubahan yang terjadi pada
lingkungan.
Ikan dan beberapa amfibi memiliki kemampuan indra yang unik yang disebut
lateral-line sistem.  Pada dasarnya, hal ini memungkinkan mereka untuk "menyentuh"
benda-benda di sekitarnya tanpa kontak fisik langsung atau untuk "melihat" dalam
gelap.

10
Dengan panca indra kita hanya mengambil sedikit informasi dari sekeliling kita.
Cahaya inframerah, gelombang elektromagnetik, dan USG hanyalah beberapa contoh
dari pengaruh eksternal yang menunjukkan bahwa kita manusia, dapat 'menangkap'
informasi dengan bantuan teknologi alat pengukur - sedangkan beberapa hewan lain
untuk tujuan tersebut menggunakan indra khusus, yaitu peralatan biologis mereka
sendiri. Salah satu sistem seperti itu ditemukan pada ikan dan beberapa amfibi.
Dalam air keruh yang sulit ditembus cahaya, tombak dan pickerel ikan dapat
merasakan mangsa sebelum ada kontak. Contohnya, gua Meksiko yang gelap gulita,
namun ikan dapat melihat struktur di sekitarnya dan dapat dengan mudah menghindari
rintangan. Ikan Lele yang berburu, mengikuti jejak tak terlihat yang mengarah langsung
ke mangsanya. Organ yang berperan disini adalah lateral-line sistem, yang mencatat
perubahan arus  bahkan gangguan kecil sekalipun, juga memberikan 'cadangan'  indra
penglihatan terutama di tempat gelap atau Muddy Waters.
Sistem penginderaan jarak jauh ini, bertumpu pada pengukuran distribusi tekanan
dan medan kecepatan air di sekitarnya. Lateral-line organ yang bertanggung jawab
untuk hal ini berada di sepanjang sisi kiri dan kanan ikan juga di sekitar mata dan
mulutnya. Mereka terdiri dari gelatin yang fleksibel. Ini yang disebut neuromasts - yang
peka terhadap gerakan air. Mereka mirip dengan sel rambut  yang ada pada sensor
tekanan akustik di telinga manusia. Saraf mengirimkan sinyal-sinyal dari sel-sel rambut
untuk diproses di otak, yang kemudian dialokasikan untuk mengidentifikasi sumber
11 perubahan yang terdeteksi dalam air System Syaraf dan Indra Pada Hewan
Sebuah ikan berenang menghasilkan getaran atau gelombang yang secara
langsung disampaikan kepada lateral line organnya.Kemudian kawanan ikan tersebut
dapat mengenali penyerang terdekatnya dan menyesuaikan dengan gerakan berenang
mereka sehingga mereka dapat menyerupai  satu hewan besar.
Ikan dapat diandalkan untuk memperbaiki posisi ikan lainnya dalam hal jarak
sesuai dengan panjang tubuh mereka sendiri. Setiap ikan menyampaikan informasi
tentang diri mereka ke arus lingkungan . Jadi jika, misalnya, ikan mangsa
mengungkapkan ukuran dan bentuknya yang memungkinkan bagi predator dalam
radius sepanjang tubuhnya, yang terakhir mereka dapat memutuskan apakah
pengejaran sepadan dengan usaha.
a. Organ Perasa       
1. Organ perasa terletak di dalam dinding tubuh, dan kebanyakan ukurannya
mikroskopis. 
2. Serangga mempunyai organ-organ perasa yang peka terhadap stimuli kimiawi,
mekanis, pendengaran dan penglihatan, dan juga stimuli seperti kelembaban
relatif dan suhu.

b. Resepsi Kimiawi

11
1. Kemoreseptor yang berhubungan dengan indra perasa dan indra pembau
adalah bagian-bagian yang penting dalam sistem sensorik yang menyangkut
tingkah laku serangga. 
2. Makan, kawin, pemilihan habitat dan hubungan parasit dengan inangnya
seringkali diarahkan oleh perasa-perasa kimiawi serangga.
3. Zat-zat dapat menembus sampai sel-sek sensorik dan merangsang mereka
secara langsung.
4. Banyak serangga dapat mendeteksi bau-bau khusus pada konsentrasi yang
sangat rendah sampai beberapa mil dari sumber mereka.
5. Organ indra kimiawi tanggap terhadap kontak dengan bahan-bahan kimiawi,
yang digunakan sebagai isyarat kimiawi dalam lingkungan bagi serangga dari
banyak aspek, misalnya untuk :
a) mendapatkan makanan,
b) mediasi fungsi kasta di dalam kolom serangga  sosial,
c) menemukan pasangan,
d) identifikasi rangsangan berbahaya yang membahayakan hidup,
e) pemilihan tempat peletakan telur,
f) pemilihan habitat.
6. Secara umum pengindraan kimiawi dapat di bagi dalam tiga hal :
1. pengindraan kimiawi  jarak jauh, disebut  alpaksi  (alpaction),
12 2. pengindraan dengan kontak, disebut gustasi
System ( gustation
Syaraf ),
dan Indra Pada Hewan
3. pengindraan umum.
7. Pada alfaksi, organ indra tanggap terhadap molekul atau bahan kimia dalam
bentuk gas pada konsentrasi yang relatip  rendah, organ itu sangat peka dan
mempunyai kespesifikan yang tinggi terhadap bahan kimia tertentu.
8. Gustasi terjadi karena kontak langsung dengan melekul atau lainnya dalam
bentuk larutan, biasanya dengan kontraksi yang relatip tinggi di bandingkan
dengan alpaksi umumnya, indra ini kurang peka dari pada indra alpaksi dan
biasanya berhubungan dengan kegiatan makanan.
9. Pengindraan kimiawi umum melibatkan organ-organ indra yang kurang peka,
kecuali terhadap konsentrasi yang tinggi  bahan kimia yang merangsang.
10. Organ-organ pengindraan kimiawi umum kurang dapat memisahkan jenis
bahan perangsang di banding organ indra alpaksi dan gustasi.
11. Organ indra kimiawi berdasarkan struktur ultranya yaitu
1. berlubang tunggal (uniporous), dengan satu lubang dan
2. berlubang ganda (multiporous), berlubang lebih dari satu.
c. Resepsi Mekanik
Organ-organ perasa serangga peka terhadap reaksi stimuli mekanik seperti
sentuhan, tekanan, atau getaran dan memberikan informasi kepada serangga tentang
arah, gerakan-gerakan umum, makan, terbang, menjauhi musuh, reproduksi dan
aktivitas-aktivitas lainnya.

12
Organ-organ perasa ini ada tiga kelompok yaitu,
1. sensila rambut,
2. sensila kampaniform,
3. organ-organ skolopoforus.

d. Resepsi suara (pendengaran)


Kemampuan untuk mendeteksi suara terbentuk pada banyak serangga, dan suara
memainkan banyak peranan dalam tipe kelakuan.
Serangga mendeteksi suara- suara yang ada di udara dengan dua tipe organ
sensorik, yaitu :
1. sensila rambut, dan 
2. organ-organ timpanum.
 Getaran-getaran didalam subtrat dideteksi oleh organ-organ subgenu.
1. Kisaran frekuensi dimana organ-organ ini peka bervariasi pada serangga-
serangga yang berbeda. 
2. Seta sensorik hanya dapat mendeteksi  suara diudara pada frekunsi yang
relatif rendah.
3. Organ timpanum peka terhadap getaran dengan frekuensi ultrasonik.
e. Resepsi Cahaya (Photoreception)
Resepsi cahaya diberi batasan bahwa organisme (serangga) mampu menanggapi
13 cahaya di daerah opeletrum elektromagnetik yang Syaraf
System terlihat dan Indra
ultraviolet
Padadekat (near
Hewan
ultraviolet).
Untuk menanggapi cahaya, maka perlu ada pigmen yang mampu mengabsorspsi
cahaya dengan gelombang tertentu dan alat yang membangkitkan mupulus darap
sebagai  hasil dan absorpsi cahaya itu.
Berbagai informasi lingkungan sampai pada serangga dalam bentuk rangsangan
cahaya, misalnya bentuk benda, gerakan, jarak, warna, kecerahan (brightness). Organ
penglihatan utama serangga biasanya ada dua tipe yaitu, mata tunggal dan mata
majemuk. 
Reseptor-reseptor cahaya yang paling kompleks pada serangga adalah mata
majemuk yang memiliki banyak omatidia. Omatidia berfungsi untuk mengatur frekuensi
cahaya yang masuk ke mata.
Serangga memiliki kemampuan menyatukan cahaya yang tidak sama
gelombangnya sehingga dapat memandang bentuk, walaupun serangga sedang dalam
penerbangan yang cepat dan karena itu serangga sangat peka terhadap gerakan.
Serangga menggunakan tanda atau isyarat penglihatan dalam menentukan tempat dan
mengenal induknya.
f. Organ Perasa Suhu (Thermoreception)
  Organ-organ perasa lainnya yang berkembang baik adalah perasa suhu. Organ-
organ perasa tersebar di seluruh tubuh tetapi umumnya terdapat di antena dan tungkai.

13
Berdasarkan perilakunya, telah dipastikan bahwa serangga peka terhadap perubahan
suhu.
Pada beberapa serangga seluruh tubuhnya peka terhadap panas, sedang
pada serangga lainnya hanya lokasi tertentu di tubuh yang peka. Organ penginderaan
panas serangga banyak terdapat di antena, palpus maksila dan tarsi. Organ indra
berdinding tebal yang terdapat di ruas-ruas antena diperkirakan terlihat dalam
pendeteksian suhu itu pada serangga-serangga penghisap darah seperti nyamuk, kutu
busuk, dan kutu. Pendeteksian panas (warmth) penting juga dalam penemuan inang.
g. Organ Perasa Kelembaban  (Hygroreception)
Beberapa serangga juga memiliki perasa kelembaban yang berkembang
baik.   Collembola, seperti serangga kecil lainnya yang hidup di dalam tanah sangat
peka tehadap lengas, baik di udara maupun di substratnya. Indra yang peka terhadap
lengas telah di ketahui hanya pada beberapa serangga, dan itu di temukan pada
antena dari palpus maksila.
Pada kutu badan pediculus humanus, "alat rumbai'' yang terdiri dari
beberapa rambut pendek pada antena di ketahui sebagai indra untuk kelembaban.
Pada nyamuk aedes aegypti, indra tipe basikomik (Basicomic densilla) tanggap di
bagian antena dan palpus maksilla terhadap uap api.
h. Produksi Suara, Cahaya, dan Pergerakan
1. Produksi cahaya
14 Produksi cahaya olehSystem organisme
Syaraf dandisebut bioluminesens
Indra Pada Hewan
(bioluminescence). Fenomena itu telah diketahui pada tumbuhan, organisme renik dan
binatang.  Serangga yang memproduksi cahaya dengan mekanisme khusus, terdapat
dalam kelompok Collembola, Homoptera, Coleoptera dan Diptera.  Bioluminesens
pada serangga-serangga lain disebabkan oleh adanya bakteri bioluminesens.
Pada Collembola, misalnya Acharutes muscorum, bila terangsang
bioluminesens terjadi di seluruh tubuhnya.  Pada Fulgora lanternaria, luminesens pada
kepala hanya terjadi apabila jantan dan betina berada bersama, sehingga jelas ada
hubungannya dengan perilaku kawin. Beberapa famili yang memproduksi cahaya
adalah Lampyridae (kunang-kunang), Elateridae, Drilidae dan Phengodidae; yang
terbanyak dipelajari adalah Lampyridae. 
Pada serangga ini organ yang memproduksi cahaya terdapat di abdomen
dan mungkin terdapat pada jantan maupun betina, atau hanya pada betina, dan pada
larva.  Tidak semua spesies Lampyridae luminesens. Yang luminesis kedipan cahaya
itu ada hubungannya dengan kegiatan perkawinan, yaitu menarik pasangannya (lain
seks). Pola kedipan cahaya itu pun spesifik spesies.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi cahaya itu melibatkan
reaksi zat luciferin dan enzim luciferase dibantu oleh zat ATP atau adenosin-trifosfat. 

2. Produksi Suara

14
Produksi suara umumnya berkorelasi dengan organ pendengaran yang
berkembang biak dan kerapkali berperan penting dalam berbagai pola perilaku.  Jadi
suara adalah sarana untuk berkomunikasi.
Produksi suara dapat diklasifikasikan menurut mekanismenya, yaitu:  
1. suara adalah produksi sampingan dari kegiatan tertentu serangga,
2. suara adalah hasil dari pengenaan ( impact) bagian tubuh pada substrat,
3. suara adalah hasil dari mekanisme khusus.
Pada kategori pertama tidak ada struktur khusus yang teradaptasi untuk
produksi suara itu. Suara macam ini misalnya adalah hasil sampingan dari terbang, dari
kepakan sayap-sayap, mungkin juga oleh vibrasi sklerit-sklerit toraks, atau sentuhan
karas (striking) antar sayap. Dalam kategori ini termasuk juga suara-suara yang terjadi
sewaktu melakukan gerakan-gerakan kopulasi, makan, membersihkan tubuh dan lain
sebagainya.
Serangga-serangga tertentu diketahui memproduksi suara dengan cara
mengetuk-ngetukan bagian tubuhnya pada substrat.  Kumbang Anobium dan
Xestobium (Anobiidae) mengetuk-ngetuk dinding liang gereknya (di dalam kayu)
dengan kepalanya dan memproduksi suara yang khas. Mekanisme khusus untuk
produksi suara adalah mekanisme gesek (frictional mechanism), mekanisme getarani
atau vibrasi (vibrating mechanisme) dan mekanisme yang melibatkan gerakan udara.
Meskipun secara struktural mekanisme itu beragam, tetapi suara dengan
15 System Syaraf dan Indra Pada Hewan
mekanisme gesekan disebut stridulasi.  Mekanisme gesek berada di area sayap,
tungkai dan sayap, dan lain sebagainya, dapat saling bergesek. Satu permukaan
mempunyai kikie (file) terdiri dari sebaris ridge yang teratur, dan permukaan lain
mempunyai penggaruk (scraperi) yang terdiri dari banyak tonjolan halus berkepala
(knoblike projection). Apabila kikir kedua penggaruk saling digesekkan maka
menimbulkan suara. Kualitas suara tergantung dari laju gesekan, tatanan dari kikir dan
penggaruk, dan sifat resonansi dari kutikula sekelilingnya.
Produksi suara orong-orong atau anjing tanah ( Gryllotalpa spp.,
Gryllotalpidae, Orthoptera) menarik bagi pendengarannya karena intensitasnya. 
Serangga ini membuat liang di dalam tanah yang diduga berfungsi sebagai kamar
resonansi suara. Pada mekanisme getaran ada membran getar atau timbal ( tymbal). 
Mekanisme ini terdapat pada ordo Hemiptera dan Lepidoptera.  Yang telah diketahui
paling banyak mengenai mekanisme itu adalah mekanisme yang terdapat pada
tonggeret (Cicada, Cicadidae, Homoptera). Pada serangga ini ada sepasang timbal
pada permukaan dorso-lateral abdomen. 
Pada Lepidoptera, pada spesies Arctiidae tertentu dan spesies lainnya,
timbal terdapat di kedua sisi metatoraks. Mekanisme timbal juga terdapat pada
beberapa spesies kepik famili Pentatomidae. Ngengat Sphingidae (Lepidoptera),
Acherontia atropos, spesies asli Eropa ini memproduksi suara dengan cara menghirup
dan menghembuskan udara melalui probosisnya yang dilakukan oleh otot-otot faring.

15
i.        Gerakan
Kemampuan mengubah posisi di dalam lingkungan sangat penting untuk
bertahan hidup, khususnya pada serangga yang tidak menetap di tempat ( non-
sessile).  Jadi fungsi gerakan adalah untuk menghindari bahaya, mencari makan,
menemukan pasangan, memencar, dan menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan.
Serangga adalah satu-satunya invertebrata yang mampu terbang.
1. Gerakan di permukaan tanah
Berjalan dan berlari dilaksanakan oleh keenam tungkai toraks.  Jika tugkai-
tungkai itu tidak dimodifikasi untuk fungsi lain, mereka melayani dua tugas yaitu
mengangkat dan mendukung tubuh di atas permukaan tanah dan memberikan
kekuatan yang diperlukan untuk menggerakan serangga.
Ada serangga yang meskipun mempunyai tungkai lengkap tetapi tidak bergerak,
dan hanya bergerak kalau perlu atau ada gangguan, misalnya pada berbagai spesies
kutu tanaman yang tergolong dalam ordo Homoptera (misalnya jenis-jenis
Pseudocccidae).  Serangga lain ada juga yang tungkainya tereduksi dan tidak bergerak
sama sekali, misalnya kutu perisai (Diaspididae, Homoptera).  Serangga yang dalam
hidupnya menetap pada tempatnya disebut sedentary atau sessile.
Pengamatan dengan mata gaya berjalan serangga sangat sulit karena
gerakannya yang cepat dan hal ini dapat di atasi dengan menggunakan teknologi
sinematografi. Deskripsi klasik gerakan maju serangga adalah sistem peyangga tripod
16 bergantian, yaitu tungkai pertama dan ketiga pada Syaraf
System satu sisidan
danIndra
tungkai tengah
Pada pada
Hewan
sisi lain bergerak ke depan, sedang tiga tungkai lainnya tetap di tempatnya ( stasioner)
dan memberikan penyangga tripod. 
Pada tahap berikutnya ketiga tungkai yang stasioner bergerak ke depan dan tiga
tungkai yang dulunya bergerak menjadi stasioner. Demikian seterusnya rangkaian tiga
tungkai itu bergerak maju bergantian.  Jika L1, L2, L3 adalah tungkai toraks kiri dan R1,
R2, R3 tungkai toraks kanan, maka rumus gerakan tungkai waktu berjalan adalah
sebagai berikut: L1, L3, R2 bergerak, L2, R1, R3 stasioner, diikuti L1, L3, R2 stasioner,
L2, R1, R3 bergerak, dan seterusnya.  Tidak semua serangga berjalan dengan ke-
enam tungkainya; belalang sembah (Mantidae, Mantodea) misalnya, apabila berjalan
lambat hanya menggunakan tungkai tengah dan belakang. 
Koordinasi gerakan tungkai ada di ganglion toraks, karena dekapitasi yaitu
pembuangan otak dan ganglion subesofaga tidak mengganggu kemampuan serangga
berjalan. Untuk bergerak, antara tungkai serangga dan substrat harus ada sejumlah
pergeseran (friction) untuk mendapatkan tenaga pendorongan. Meskipun kuku-kuku
tarsus cukup untuk maksud itu pada permukaan yang kasar atau kotor, ada situasi
yang kuku-kuku itu tidak mampu, misalnya permukaan kaca yang posisinya condong
atau kaca jendela. Namun banyak serangga yang dengan mudahnya misalnya lalat
rumah. 

16
Kemampuan itu karena adanya berbagai struktur likat, yaitu pulvilus dan bantalan
tarsus (tarsal pads) atau bantalan pada ujung tibia. Struktur itu biasanya diliputi oleh
rambut-rambut halus yang ujungnya melebar. Ujung-ujung rambut itu terlumuri sekresi
dan kelenjar-kelenjar yang berada di pangkal rambut. 
1.Kekuatan molekuler antara ujung rambut yang melebar, cairan kelenjar dan
permukaan gelas menyebabkan terjadinya adhesi.
Karena rambut-rambut halus itu yang bertanggung jawab terhadap
kemampuanmelengket, rambut itu disebut rambut tenent (tenent hairs) (tenere (latin) =
memegang). 
2.Gerakan di permukaan dan di bawah air
3. Gerakan di udara

C. Sistem Indera pada hewan


1 Sistem Indera pada Protozoa (Hewan bersel satu)
Pada umumnya tidak memiliki indra, tetapi peka terhadap rangsangan cahaya.
Bila ada cahaya kuat, amoeba dan paramaecium akan menjauh. Euglena hanya
memiliki alat penerima rangsang cahaya berupa bintik mata berwarna merah didekat
flagelnya. Bila ada cahaya, euglena segera bergerak ke arah cahaya tersebut. Euglena
mempunyai daya iratabilitas, tidak mempunyai alat penerima rangsang kusus kecuali
euglena, mempunyai kloroplas untuk fotosintesis, mepunyai stigma (bintik mata) yang
17 peka terhadap rangsang. System Syaraf dan Indra Pada Hewan
2. Sistem Indera pada Porifera
Tubuh porifera belum membentuk jaringan atau organ. Maka dari itu,
pada Phylum porifera belum memiliki sistem indera. Karena struktur tubuhnya masih
primitif.
3. Sitem Indera pada Coelenterata
Hewan berongga seperti ubur-ubur memiliki sel-sel pigmen dan sel sensori
yang peka terhadap cahaya serta sejumlah tentakel sebagai alat peraba. Obelia
Terdapat sel-sel sensorik yang tersebar dipermukaan tubuh terutama pada daerah
tentakel pada obelia peka terhadap rangsang sentuhan dan medusanya terdapat indra
penglihat yaitu berupa bintik mata.
4. Sitem Indera pada Platyhelminthes

Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu
bintik mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut
biasanya berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing
pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa
spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur
keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai).
5. Sistem Indera pada Nemathelminthes

17
Alat indera yang utama pada Nemathelminthes adalah papilla, bristle atau
amphid. Labial papillam dan cephalic papilla adalah penonjolan cuticula yang berisi
benang syaraf (nerve fiber) dari syaraf papilla. Sensory bristle biasanya terdapat
dimana – mana pada permukaan tubuh. Amphid ialah invaginasi dari kutikula yang
buntu. Diduga fungsi amphid sebagai chemoreceptor. Beberapa jenis mempunyai mata
yang terletak pada sisi pharynx termasuk bentuk pigment-cup dan lensa berasal dari
kutikula.

6. Sitem Indera pada Annelida


Salah satu kelas dari Annelida adalah Polychaeta. Alat indera pada
Polychaeta ialah mata, nuchal organ dan statocyst. Hanya cacing jenis errant yang
mempunyai mata (kecuali Sabellidae). Tetapi ada kalanya jenis errant juga tidak
mempunyai mata. Letak mata pada permukaan prostomium dan berjumlah 2 – 4
pasang. Ada yang sederhana dan ada yang sudah berkembang dengan baik. Pada
umunya ialah bentuk retinal cup. Fungsi mata hanya sebagai pengenal cahaya.
Kebanyakan Polychaeta phototropic negatif. Selain lapisan sel syaraf yang sensitive
terhadap cahaya(retina) terdapat sebuah lensa.)
Nuchal organ terdiri atas sepasang ciliated sensory pit yang terletak di daerah
kepala. Berfungsi sebagai chemoreseptor yang berguna untuk mengetahui adanya
18 makanan. Apabila nuchal organ dirusak maka cacingSyaraf
System tersebut
dantidak makan.
Indra Pada Hewan
7. Sitem Indera pada Mollusca

Gurita yang merupakan anggota dari moluska, termasuk dalam kelas


Chepalopoda. Gurita memiliki penglihatan yang baik. Pupil gurita berbentuk seperti
lubang celengan sehingga dikuatirkan menderita kelainan refraksi berupa astigmat, tapi
ternyata tidak jadi masalah bagi gurita yang berburu dengan penerangan yang kurang.
Mata gurita "bisa" membedakan polarisasi cahaya tapi sepertinya buta warna. Dua
organ khusus yang disebut statocyst yang terhubung dengan otak berfungsi sebagai
alat pendeteksi posisi horizontal. Orientasi mata gurita dijaga oleh gerak otonomik
(refleks) sehingga bukaan pupil selalu horizontal.
Gurita memiliki indera perasa yang luar biasa tajam. Alat hisap pada lengan
gurita dilengkap dengan kemoreseptor sehingga gurita bisa merasakan benda yang
disentuh. Lengan-lengan gurita memiliki sensor tekanan untuk mendeteksi lengan
mana saja yang sedang dijulurkan, tapi memiliki kemampuan proprioseptif (perasaan
posisi dan pergerakan badan) yang sangat rendah. Sensor tekanan tidak cukup
memberi informasi ke otak perihal posisi badan dan lengan gurita. Sebagai akibatnya,
gurita tidak memiliki kemampuan mengenal benda secara tiga dimensi (stereognosis)
dari benda yang disentuhnya. Gurita bisa merasakan variasi tekstur pada benda yang
disentuh tapi tidak bisa memadukan informasi untuk menerka bentuk benda yang
sedang disentuh.

18
Bekicot mempunyai 2 pasang antena. Pada sepasang antena yang panjang,
diujungnya terdapat mata sebagai indra penglihat, sedangkan sepasang antena yang
pendek berfungsi sebagai indra peraba.
8. Sistem Indera pada Arthropoda
Insecta (serangga) merupakan salah satu anggota dari Arthropoda. Alat indera
yang penting pada serangga antara lain adalah mata majemuk dan mata sederhana
(compound & simple eyes), chemoreceptor sebagai alat pencium pada antenna dan
alat perasa pada mulut, serta berbagai bulu – bulu tactile ; beberapa jenis dilengkapi
alat penghasil dan peberima bunyi.
Serangga memiliki 4 macam alat indera yang berfungsi secara baik yaitu indera
penglihatan, indera pembau, indera peraba dan indera penangkap getaran suara.
Indera penangkap suara disamakan dengan indera peraba dan pembau karena
menggunakan alat yang sama. Indera penglihatan pada serangga ada dua yaitu mata
tunggal dan mata majemuk. Ada juga serangga yang mempunyai keduanya. Mata
tunggal (ocelli) merupakan unit tunggal dari mata majemuk.
Mata majemuk terdiri dari ribuan mata kecil yang disebut ommatida. Tiap
ommatida bediri sendiri tanpa mempredulikan ommatida yang lainnya. Ada 2 macam
mata majemuk yaitu :
1.      Mata majemuk aposisi adalah mata majemuk yang menyampaikan apapun yang
19 System Syaraf dan Indra Pada Hewan
dia lihat ke otak.
2.      Mata majemuk superposisi adalah mata majemuk yang menghasilkan satu
bayangan penuh pada retina, seperti mata manusia.
Pada serangga, indera peraba dan pembau adalah sungut dan antena. Pada
ujung antenna terdaapt alat penangkap getaran suara. Antena pada serangga terletak
pada salah satu ruas kepala di atas mulut dan dapat digerak – gerakkan. Ruas pertama
antena yang disebut skapus melekat pada kepala. Ruas keduanya diseebut pedisel
dan ruas – ruas berikutnya secara keseluruhan disebut flagellum.
9. Sitem Indera pada Echinodermata
Echinodermata hanya memiliki alat indra khusus berupa system indera taktil dan
kemoreseptor.
10. Sistem Indera pada Pisces (ikan)
Indera yang berkembang dengan baik adalah indera pembau dan indera
penglihatan, sedangkan indera pendengarannya kurang berkembang. Mata ikan
dilindungi oleh selaput tembus cahaya dan tidak dilengkapi dengan kelopak.
Akomodasi dilakukan dengan mengubah kedudukan lensa. Pada retina terdapat
banyak sel batang yang peka terhadap cahaya.
Indera pembau ikan terletak di dekat mulut dan berisi ujung saraf yang sensitif
terhadap zat kimia di air. telinga ikan hanya terdiri atas telinga bagian dalam yang

19
berfungsi menangkap getaran suara melalui tulang kepala. Organ ini juga berfungsi
sebagai alat keseimbangan. Ikan juga mempunyai indera khusus, yaitu gurat sisi yang
berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air di sekitar ikan. Ikan mempunyai
beberapa indera, yaitu : indera pendengar, indera penglihat, indera pembau dan gurat
sisi.

a. Indera Penglihat
Indera penglihatan pada ikan berupa mata yang dilapisi lapisan tipis tembus
cahaya. Kornea mata ikan berbentuk datar dan lensanya berbentuk bulat. Akomodasi
lensa mata tidak dilakukan dengan memipihkan dan mencembungkan mata tetapi
dengan mengubah lensa ke arah belakang.
b. Indera Pendengar
Indera pendengar pada ikan hanya berupa telinga bagian dalam. Telinga ikan
terletak di bagian dalam yang tertutup kulit luar kepalanya. Kedua telinga itu terletak
pada kedua sisi bagian yang tertutup tadi. Namun walaupun telinga ikan terletak di
dalam, telinga ikan dapat berfungsi secara baik.
C. Indera Pembau dan Gurat Sisi
Indera pembau pada ikan digunakan untuk mencari makanan mereka. Sedangkan
gurat sisi pada ikan berfungsi untuk mengetahui perubahan tekanan air sehingga ikan
dapat mengetahui kedudukannya di dalam air.
11. Sistem Indera pada Amphibi
20 System Syaraf dan Indra Pada Hewan
Indera yang berkembang dengan baik adalah indera penglihatan dan indera
pendengaran. Indera penglihatan yang baik membantu untuk mencari dan menangkap
makanan. Mata amphibi bulat dan dilindungi oleh kelopak mata. Indera penglihatan
pada katak terdapat kelopak mata atas dan kelopak mata bawah. Pada kelopak bawah
terdapat selaput niktitans (Selaput Tidur) yang tembus cahaya. Selaput ini berfungsi
untuk melindungi bola mata dari kekeringan serta membantu membersihkan bola mata,
serta berfungsi menjaga mata dari gesekan ketika di dalam air dan menjaga mata agar
selalu lembab ketika ada di darat.
Telinga amphibi terdiri dai telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam.
Telinga paling luar berupa selaput gendang telinga yang berfungsi menngkap getaran
suara.
12. Sistem Indera pada Reptilia
Indera yang berkembang dengan baik adalah indera penciuman, sedangkan
indera lainnya kurang berkembang dengan sempurna. Indera pembau ini terlatak pada
langit - langit rongga mulut. Lidah berfungsi membawa zat kimia berupa gas ke reseptor
yang terletak di langit - langit mulutnya. Ujung lidahnya ditempelkan ke indera pembau
tersebut sehingga reptil dapat mencium bau mangsanya. Indera penglihatan pada ular
berupa mata yang sangat tajam yang dapat mengetahui panas tubuh makhluk
lainnnya.

20
Ular tidak memiliki daun telinga dan gendang telinga, tidak mempunyai
keistimewaan ada ketajaman indera mata maupun telinga. Matanya selalu terbuka dan
dilapisi selaput tipis sehingga mudah melihat gerakan disekelilingnya, sayangnya ia
tidak dapat memfokuskan pandangnnya. Ular baru dapat melihat dengan jelas dalam
jarak dekat. Indera yang menjadi andalan ular adalah sisik pada perutnya, yang dapat
menangkap getaran langkah manusia atau binatang lainnya.
13 Sistem Indera pada Aves (Burung)
Indera yang berkembang dengan baik adalah indera penglihatan, sedangkan
indera lainnya kurang berkembang dengan baik. susunan bola matanya hampir sama
dengan bola mata pada manusia. Lensa burung dapat berakomodasi dengan
mencembung atau mencekung. Selain itu, retina pada burung juga terdapat sel batang
dan sel kerucut.
Burung tentu saja dapat mengenal bau tetapi tidak sama dengan hewan
lainnya. Burung tidak menggunakan indera pembaunya untuk mengenali ibu atau
makanan mereka. Karena indera penglihatannya sangat bagus. Pertama kali burung
menggunakan indera penglihatannya lalu indera pendengarannya dan yang terakhir
adalah indera pembaunya.
14. Sistem Indera pada Mamalia
Pada umumnya, semua indera yang ada sudah berkembang dengan baik.
Beberapa jenis mamalia memiliki kepekaan yang sangat kuat terhadap rangsangan
21 tertentu. Kucing dan anjing memiliki daunSystem
telinga Syaraf
yang dapat digerakkan,
dan Indra sehingga
Pada Hewan
membantu untuk dapat menangkap bunyi yang kuat. Anjing memiliki indera pembau
yang sangat tajam. Kelelawar memiliki indera yang sangat tajam untuk mengenali
getaran.
Anjing dulunya disangka dikromatis, sehingga bisa disebut buta warna menurut
standar manusia. Tapi penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini justru menunjukkan
anjing bisa melihat beberapa warna, walaupun tidak seperti yang bisa dilihat manusia.
Bagi anjing, warna merupakan sinyal subliminal yang ditangkap untuk membedakan
bentuk dari objek yang saling tumpang-tindih, dan bukan warna pada benda yang bisa
langsung dibedakan anjing.
Menurut penelitian, anjing bisa melihat berbagai nuansa warna kuning, ungu
atau violet. Lensa mata anjing lebih datar dibandingkan dengan lensa mata manusia,
sehingga anjing kurang bisa melihat secara detil dibandingkan manusia. Sebaliknya,
mata anjing lebih sensitif terhadap cahaya dan gerakan dibandingkan mata manusia.
Beberapa anjing ras, memiliki bidang pandangan sampai 270°. Sebagai perbandingan,
manusia hanya mempunyai bidang pandangan 180°. Bidang pandangan anjing ras
dengan kepala lebar dan kedua mata di depan sebenarnya hampir sama dengan
manusia, hanya sekitar 180°.
Anjing bisa mendengar suara frekuensi rendah 16 hingga 20Hz (manusia
hanya mendengar frekuensi 20-70 Hz), dan suara frekuensi tinggi dari 70 kHz hingga
100 kHz (manusia hanya mendengar frekuensi 13-20 kHz). Jumlah ini termasuk cukup

21
bagus, namun masih kalah dari pendengaran kucing. Selain itu, anjing bisa menggerak-
gerakkan daun telinga agar cepat bisa menentukan lokasi sumber suara yang
sebenarnya.
Lebih dari 18 otot pada daun telinga memungkinkan anjing memiringkan,
memutar, menidurkan, atau menegakkan daun telinga. Anjing mampu menentukan
sumber suara lebih cepat dari manusia, sekaligus bisa mendengar suara yang
sumbernya empat kali lebih jauh yang dapat didengar manusia. Anjing dengan daun
telinga berbentuk alami (tegak seperti daun telinga serigala) biasanya memiliki
pendengaran yang lebih baik daripada anjing berdaun telinga jatuh seperti terdapat
pada banyak spesies hasil domestikasi.
Anjing memiliki hampir 220 juta sel penciuman yang sensitif terhap bau.
Luasnya kira-kira selebar sapu tangan, sangat luas bila dibandingkan sel penciuman
yang dimiliki manusia. Sebagai pembanding, manusia hanya memiliki 5 juta sel
penciuman yang menempati luas selebar perangko. Beberapa jenis anjing ras bahkan
sengaja dibiakkan agar lahir anak anjing dengan indera penciuman yang lebih bagus.
Mekanisme pengumpulan informasi di otak anjing berdasarkan partikel-partikel
bau yang berhasil diendus belum diketahui secara jelas. Menurut hasil penelitian,
anjing dapat membedakan dua jenis bau: partikel bau di udara yang menyebar dari
orang atau benda, dan partikel bau di tanah yang masih bisa dideteksi setelah
beberapa lama. Karakteristik dua jenis partikel bau kelihatannya cukup berbeda.
22 Partikel bau yang ada di udara mudahSystemhilang, tapidan
Syaraf mungkin
Indrabegitu
Pada jelas
Hewandan
tidak bercampur bau-bauan yang lain, sedangkan partikel bau di tanah relatif lebih
permanen. Anjing pelacak harus diajak melakukannya secara berulang-ulang dan
berhati-hati, karena bau yang melekat di tanah mudah tercemar dengan bau-bauan
yang lain.
Pelatih anjing pelacak sudah mengerti bahwa anjing tidak mungkin lagi diajar
untuk melacak bau-bauan di atas kemampuan alami yang dimiliki sejak lahir. Anjing
hanya dapat dimotivasi sebaik-baiknya dan diajar agar bisa berkonsentrasi pada jejak
bau yang utama. Anjing pelacak yang terlatih harus bisa mengabaikan berbagai jejak
bau yang lain. Anjing yang tidak terlatih biasanya senang sekali mengendus berbagai
macam bau selain jejak bau yang diperintahkan. Sewaktu melakukan pekerjaan yang
meletihkan bagi anjing pelacak (misalnya mencari barang selundupan di atas kapal),
anjing harus dimotivasi agar mau kerja keras dalam jangka waktu yang lama.

D. Hewan yang Memiliki Indera Penglihatan yang Sangat Istimewa


Sementara manusia cenderung hanya berpikir tentang visi mereka sendiri dan
penglihatan, mata bekerja dalam berbagai cara yang berbeda, yang memungkinkan
beberapa hewan untuk melihat dengan cara bahwa manusia hanya bisa
membayangkan.

22
1. Burung hantu
Seperti banyak predator, burung hantu memiliki mata di depan wajah mereka,
sehingga mereka memberi persepsi mendalam yang sangat baik selama ekspedisi
berburu mereka, terutama dalam kondisi cahaya rendah. Menariknya, meskipun
bermata besar dan berrongganya juga hampir tak bisa bergerak. Inilah sebabnya
mengapa burung hantu bisa memutar kepalanya sejauh ini.
2. Tokek
Tokek Nocturnal mampu memblokir matahari pada hari yang cerah, namun
masih mempertahankan suatu penglihatan dimalam hari yang sangat baik. Itulah
sebabnya mereka telah lama memiliki mata zigzag vertikal, dapat membatasi hanya
pada titik-titik cahaya. Menariknya, sementara manusia tidak bisa melihat warna dalam
remang-remang cahaya bulan, binatang ini dapat membedakan antara warna dan mata
mereka hampir 350 kali lebih kuat, ketika datang untuk melihat warna.
3. Gharials
Gharials hampir mirip fosil makhluk hidup kuno. Namun demikian, mereka
memiliki mata yg sangat baik yg terletak sedemikian rupa, sehingga mereka dapat
menjaga hampir semua kepala mereka di bawah air dan untuk melihat keluar untuk
mencari mangsa. Mata mereka juga dirancang untuk penglihatan malam hari, sebagai
struktur, seperti cermin tipis, mata mereka membantu memantulkan cahaya yang tidak
sudah diserap oleh mata kembali ke matanya untuk kedua kalinya. Ketika lampu disorot
23 ke mata mereka, mata mereka akan memantulkanSystemcahaya
Syarafbegitu terangPada
dan Indra terlihat seperti
Hewan
cahaya yg disorotkan.

4. Hippos
Hippos dapat melihat di bawah air dengan presisi sangat baik, tapi fakta yang
benar-benar menarik tentang mata mereka adalah lapisan membran yang jelas yang
melindungi mereka dari kotoran yang ditemukan di bawah air.
5. Bunglon
Bunglon adalah salah satu hewan dengan mata yang paling unik di dunia.
Mereka tidak punya kelopak mata atas dan bawah, tetapi memiliki kerucut dengan
lubang kecil cukup besar untuk pupil mereka. Setiap kerucut dapat dimainkan secara
terpisah dan bunglon benar-benar dapat melihat dua hal yang terpisah dalam arah
yang sama sekali berbeda pada saat yang sama. Keuntungan dari visual ini membuat
mereka sangat mahir berburu serangga, termasuk serangga yang terbang.
6. Kupu-Kupu
Seperti kebanyakan serangga, kupu-kupu memiliki mata majemuk, terbuat dari
ratusan mikroskopis, enam sisi lensa yang memungkinkan mereka untuk melihat ke
segala arah secara bersamaan. Mata nya digunakan dalam fokus yang tajam, kupu-
kupu dapat melihat sinar ultraviolet, yang oleh manusia tak terlihat. Aspek ini
membantu mereka untuk mencari nektar pada bunga.
7. Kambing

23
Pupil persegi pada kambing menarik perhatian banyak, tetapi mereka tidak
hanya tampak cantik. Pipil yg lebar memungkinkan binatang ini untuk melihat pada
sudut 330 derajat, dibandingkan dengan manusia yang umumnya melihat sekitar 185
derajat.
8. Kodok
Kodok terkenal karena mata yang besar, tetapi hanya sedikit orang tahu
mengapa mata mereka menonjol keluar. Mata mereka dapat untuk membantu mereka
lihat di atas permukaan sementara mereka terendam. Ketika mereka menutup mata
mereka, mereka menarik mereka kembali ke tempat mereka dilindungi oleh kelopak
mata, memiliki kelopak tertutup dan tipis, juga membran transparan.
9. Cumi
Beberapa mata paling maju di dunia hewan adalah milik cumi. Mereka aneh,
memiliki pupil berbentuk-W, tidak dapat menerapkan warna, tetapi dapat melihat
polarisasi cahaya, yang memungkinkan mereka untuk melihat kontras, bahkan dalam
cahaya redup. Selain itu, sensor internal dalam mata mereka memungkinkan, untuk
mengamati hal-hal di depan mereka dan di belakang mereka pada saat yang sama.
10. Huskies
Mata dari Siberian Husky adalah biru-es, biru tua, kuning, atau coklat. Dalam
beberapa anjing individu, satu mata mungkin coklat dan biru lainnya, atau campuran
dari dua yang menarik. Memiliki fungsi untuk melihat dalam kecepatan tinggi.
24 11. Elang System Syaraf dan Indra Pada Hewan
Mata elang memiliki sudut penglihatan 300 derajat dan dapat memperbesar
bayangan sekitar enam hingga delapan kali. Elang dapat melihat tanah seluas 30.000
hektar ketika terbang pada ketinggian 4.500 meter. Ia juga dapat dengan mudah
melihat seekor kelinci yang bersembunyi di antara sela-sela rumput pada ketinggian
1.500 meter.
12. Lalat
Lalat sangat mengandalkan penglihatan untuk bertahan hidup. Mata majemuk
lalat terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan. Beberapa jenis lalat
memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat. Beberapa jenis lalat lain, misalnya Ormia
ochracea, memiliki organ pendengaran yang sangat canggih.

24
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
I. Sistem saraf berfungsi untuk mengoordinasikan seluruh aktivitas pada tubuh
hewan.Sel penyusun sistem saraf dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sel
saraf/neuron dan sel glia. Sel neuron berfungsi untuk menerima dan meneruskan
impuls, sedangkan sel gliaberfungsi untuk mendukung struktur dan funsi sel
neuron, tetapi tidak terlibat secaralangsung dalam proses perjalanan impuls. Sel
saraf bekerja dengan cara  menimbulkan dan menjalarkan impuls (potensi aksi).
Impuls dapat menjalar pada sebuah sel saraf, tetapi dapan menjalar ke sel lain
dengan melintasi senaps. Penjalaran ini dapat terjadi dengan cara transmisi
elektron atau transmisi kimiawi.
II. Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi
indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan bagian dari
otak ikut serta dalam tanggapan indera. Euglena mempunyai daya iratabilitas, tidak
mempunyai alat penerima rangsang kusus kecuali euglena, mempunyai kloroplas
untuk fotosintesis, mepunyai stigma (bintik mata) yang peka terhadap rangsang.
25 Hewan berongga seperti ubur-ubur memilikiSystem
sel-selSyaraf
pigmendan
dan Indra Padayang
sel sensori Hewan
peka
terhadap cahaya serta sejumlah tentakel sebagai alat peraba. Beberapa jenis cacing
pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang mengandung
pigmen peka terhadap cahaya. Kucing dan anjing memiliki daun telinga yang dapat
digerakkan, sehingga membantu untuk dapat menangkap bunyi yang kuat. Sistem
indera pada hewan vertebrata lebih kompleks dibandingkan dengan hewan
invertebrata.

25
DAFTAR PUSTAKA

Weston T. Atlas Of Anatomy. London: Marshall Cavendish; 1993.

Sukardi E. Neuroanatomia Medica. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia; 1985.

http://senjadisoreitu.blogspot.com/2011/08/sistem-indera.html

http://nyaknurul.blogspot.com/2011/03/sistem-indra-pada-hewan.html

Redjani. 1988 Ilmu Biofisika. Surabaya: Universitas Airlangga Press

https://www.academia.edu/6000115/SARAF_DAN_INDRA_HEWAN

26

Anda mungkin juga menyukai