PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui segala macam tentang jaringan saraf.
2. Mengetahui cara kerja jaringan saraf.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
Jaringan saraf merupakan kumpulan sel-sel saraf (neuron) dan berguna untuk
mengantarkan dan mengolah rangsang-rangsang.Didalam neuron terdapat suatu sistem
yaitu sistem saraf. Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua
kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah
makanan dan lainnya. Sistem ini juga disebut sebagai sistem saraf atau sistem pengatur
tubuh. Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron). Neuron merupakan
unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan merespon
rangsangan dengan cukup kuat. Neuron tidak mengalami pembelahan sehingga tidak
dapat diganti jika sudah mati atau rusak. Neuron terdiri dari tiga bagian yang berbeda
satu dengan yang lain, yaitu badan sel (soma / perikarion), dendrit (uluran pendek), dan
akson (uluran panjang).
1. Badan Sel
Badan sel mengandung nukleus (inti sel) dan
nukleus (inti sel) dan nukleolus (anak inti sel) yang
dikelilingi oleh sitoplasma. Badan sel saraf
merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari
dendrit dan meneruskannya ke akson.
2
2. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma badan sel. Kebanyakan akson diselubungi oleh substansi lemak berwarna putih
kekuningan yang disebut selubung mielin. Akson yang dibungkus selubung mielin disebut
akson bermielin, sedangkan akson yang tidak diselubungi mielin disebut akson telanjang.
Di tempat tertentu ada akson yang tidak dibungkus selubung mielin yang disebut simpul
Ranvier (nodus
Ranvier). Di dalam akson terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat
lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut
dibungkus oleh sel- sel schwan yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat
menyediakan makanan untuk akson dan membantu pembentukan akson.
3. Dendrit
Membran Sel, membran semipermeable (bisa menyeleksi substansi yang boleh keluar
masuk) yang menyelubungi neuron. Terdiri dari dua lapis molekul lemak (lipid)
Sitoplasma, cairan bening (seperti jelly) pada bagian dalam neuron dan terdiri dari beberapa
organ, antara lain mitochondria yang mengolah substansi makanan, seperti glukosa yang
akhirnya digunakan sebagai tenaga bagi sel.
3
Neuroglia, Neuroglia merupakan suatu matriks jaringan penunjang khusus, fungsi neuroglia
diantaranya adalah memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia diantaranya
adalah astrosit, oligodendroglia dan mikroglia.
Neuron motorik merupakan neuron yang memiliki dendrit yang pendek dan akson yang
panjang. Dendrit berhubungan dengan akson lain, sedangkan akson berhubungan dengan
efektor yang berupa otot atau kelenjar. Neuron motorik berfungsi membawa impuls dari
otak atau sumsum tulang belakang menuju ke otot kelenjar tubuh. Oleh karena itu,
neuron ini sering disebut sebagai neuron
penggerak .
Neuron konektor merupakan neuron multipolar yang memiliki dendrit yang pendek,
tapi berjumlah banyak, serta akson ada yang panjang dan ada yang pendek. Ujung
dendrit dari saraf yang satu berhubungan dengan ujung akson dari saraf yang lain
4
membentuk sinaps. Neuron ini banyak terdapat di sumsum tulang belakang dan otak
yang berfungsi meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.
Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain.
Sinapsis dibentuk oleh terminal akson yang membengkak. Di dalam sitoplasma sinapsis,
terdapat vesikula sinapsis. Ketika impuls mencapai ujung neuron, vesikula akan
bergerak, lalu melebur dengan membran pra-sinapsis dan melepaskan asetilkolin.
Asetilkolin berperan dalam mentransmisikan sinyal atau rangsangan yang diterima untuk
diteruskan di antara sel-sel saraf yang berdekatan atau pada sambungan neuromuscular.
Pada setiap bagian otak, terdapat jutaan neuron yang saling terhubung lewat sinapsis.
Jumlah ini berkurang seiring bertambahnya usia.
2.2.3
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Perbedaan struktur sel hewan dan sel tumbuhan bahwa struktur sel hewan dan
sel tumbuhan itu berbeda-beda. Pada setiap bagian-bagiannya itu dikarenakan
faktor internal dan eksternal . hal itu menyebabkan adanya perbedaan fungsi
disetiap bagian sel hewan dan sel tumbuhan tersebut.
2. Adapun struktur sel tumbuhan memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi
tersendiri yang pada bagian tersebut terdapat suatu zat yang dapat membangun
suatu sel.
3.
Sel Tumbuhan Sel Hewan
Memiliki dinding sel Tidak memiliki dinding sel
Bentuknya beraturan Bentuknya tidak beraturan
Bentuknya tetap (tegas) Bentuknya berubah-ubah (elastis)
Memiliki warna Transparan 5
5.2 Saran
1. Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur
dan fungsi organel sel pada makhluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan
dan sel tumbuhan.
2. Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa
membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur sel
tumbuhan serta perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A, S. Maryati, Srikini, Suharno dan Bambang S. 2007. Biologi. Jilid 2.
Penerbit Erlangga Jakarta.
http://4.bp.blogspot.com/-3e0_hfqKDms/Ty-XhLZTNVI/AAAAAAAAAMQ/v4-
5OInU1K4/s320/200+x.jpg
http://t1.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcRzub7105oZymoUKYfbKVCixrspqHHrbr8s7V962AHOEf_AVYYkQw
http://t0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcSUVf63UYlqwNTrRAGTzJi9c4YXAjD4iISjPqhMomeFMHpaPWlFcw
http://vsalawane.blogspot.com/2011/09/laporan-hasil-pengamatan-sel-bawang.html
6
http://dhiyanakapratama.blogspot.com/2012/11/sel-epidermis-bawang-dan-epitel-
biologi_5.html
LAMPIRAN
7
2
8
5
9
8
10
10
11
12
11
KUMPULAN MAKALAH
12
GURU :
13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugrahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan praktikum
biologi ini dengan baik. Laporan ini berisi tentang uraian hasil riset mengenai struktur
biologis sel.
Laporan ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak
diantaranya; Bapak Eko Armadya Wibisono selaku guru mata pelajaran Biologi. Oleh
karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan fikirannya yang telah
diberikan.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan praktikum ini masih
jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
14
Akhir kata Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk para
pembaca
Terima Kasih
Penulis
DAFTAR ISI
i
DAFTAR ……………………………………………………………………….. 16
LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 17
FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM
ii
16
17