Anda di halaman 1dari 1

Mikirbae.

com
≡ Navigation

Home » Kelas XI » Jaringan Saraf pada Hewan

Jaringan
Jaringan Saraf
Saraf pada
pada Hewan
Hewan
Posted By Nanang Ajim | Posted On 9:58 AM | With No Comments

Jaringan Saraf pada Hewan

Sistem saraf merupakan suatu sistem yang mengatur kerja


semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem
saraf bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya
dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi
rangsangan tadi. Jaringan saraf membentuk sistem saraf.
Sistem saraf berfungsi menjamin kepekaan hewan terhadap
pengaruh lingkungannya. Dengan demikian, sistem saraf
mampu menanggapi pengaruh yang terjadi dari
lingkungannya. Di samping itu, sistem saraf mampu
mengendalikan gerakan otot, sekresi kelenjar, dan berperan
besar pada tingkah laku naluri. Jaringan saraf ini terdiri
atas sel-sel saraf yang disebut neuron.

Sel saraf atau neuron merupakan unit fungsional pada


sistem saraf. Neuron adalah sel yang berfungsi sebagai
pembawa dan pengirim pesan/rangsang/sinyal (impuls
saraf) dan merupakan unit utama dari sistem saraf. Neuron
yang terdapat dalam tubuh bentuknya bermacam-macam
bergantung pada tempat beradanya dan fungsinya.
Sitoplasma sel neuron mengandung organel-organel antara
lain badan golgi, mitokondria, dan retikulum endoplasma.
Untuk kelangsungan hidupnya, neuron mendapatkan suplai
makanan melalui neuroglia yang terdapat di sekitarnya.
Neuron memiliki badan sel, dendrit, dan neurit (akson).

1) Badan sel
Badan sel merupakan bagian utama sel saraf yang
mengandung inti, sitoplasma, membran sel, dan
mengandung satu atau lebih percabangan sel yang
berbentuk ramping, amat panjang, dan bercabang-cabang.
Percabangan badan sel saraf ini terdiri atas dendrit dan
akson. Di dalam sitoplasma badan sel saraf terdapat organel
sel yang terdiri atas mitokondria, badan golgi, lisosom, dan
badan niessl. Badan niessl ini sebenarnya adalah retikulum
endoplasma yang berperan penting untuk sintesis protein.

2) Dendrit
Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma badan sel saraf.
Biasanya mengalami percabangan dalam jumlah yang
cukup banyak. Dendrit bersama dengan perikarion
membentuk daerah utama untuk menerima rangsangan,
kemudian membawanya ke badan sel saraf. Jadi, fungsi
utama dendrit adalah membawa rangsangan menuju badan
sel saraf. Pada ujung-ujung setiap percabangan dendrit
terdapat bentolan sangat halus yang berguna untuk
menempelkan dirinya ke saraf lain.

3) Neurit (akson)
Neurit atau akson merupakan perpanjangan sitoplasma
badan sel saraf. Neurit juga mengalami percabangan
tunggal yang sangat panjang seperti halnya ujung-ujung
dendrit. Pada ujung-ujung neurit terdapat bentolan-
bentolan yang sangat halus untuk menempelkan dirinya
pada sel saraf lain. Neurit berfungsi untuk membawa
rangsangan meninggalkan badan sel saraf menuju sel saraf
lain atau jaringan, seperti kelenjar dan otot. Akson
terbentuk oleh tiga bagian, yaitu neurilemma (sel schwan),
selubung mielin, dan nodus ranvier.
Selubung Mielin. Selubung mielin merupakan bagian
yang tersusun atas sel-sel pipih yang juga disebut
dengan sel Schwann. Selubung Mielin adalah bagian
paling luar dari akson. Fungsi Selubung Mielin adalah
untuk melindungi akson, tetapi tidak semua akson
diselubungi mielin. Selain dari itu, selubung mielin
memberikan nutrisi dan bahan-bahan yang diperlukan
untuk mempertahankan kegiatan dari akson.
Nodus Ranvier. Nodus ranvier adalah adalah bagian
akson yang menyempit dan tidak dilapisi oleh selubung
mielin. Bagian dari Akson ini tersusun dari sel-sel
pipih. Dengan adanya bagian-bagian ini, Nodus ranvier
terlihat seperti berbuku-buku. Fungsi Nodus Ranvier
adalah sebagai loncatan untuk mempercepat impuls
saraf ke otak atau sebaliknya.
Sel Schwan. Selain mielin, akson juga memiliki
pelindung yang tersusun atas sel-sel schwan. Sel-sel
inilah yang memuat selubung mielin membran sel
schwan terluar, disebut neurilemma. Neurilemma
hanya terdapat pada sistem saraf tepi.

b. Penggolongan Neuron (Sel Saraf)


Berdasarkan struktur atau bentuknya, neuron dibagi
menjadi tiga, yaitu neuron unipolar, bipolar, dan
multipolar. Neuron unipolar dicirikan dengan memiliki satu
cabang akson yang berasal dari badan sel.
Neuron unipolar hanya mempunyai satu cabang
pada badan sel sarafnya, selanjutnya cabang akan
terbelah dua sehingga bentuk dari neuron unipolar
akan menyerupai huruf “T”. Satu belahan cabang
berperan sebagai dendrit, sementara yang lain sebagai
akson. Neuron unipolar ini umumnya mempunyai
fungsi sebagaimana sensory neuron yaitu sebagai
pembawa sinyal dari bagian tubuh (sistem saraf perifer)
menuju ke sistem saraf pusat.
Neuron bipolar, sesuai dengan namanya, mempunyai
dua cabang pada badan sel sarafnya di sisi yang saling
berlawanan. Cabang yang satu berperan sebagai
dendrit, sementara yang lain berperan sebagai akson.
Karena percabangannya yang demikian ini, maka badan
sel saraf neuron bipolar mempunyai bentuk yang agak
lonjong/elips. Neuron bipolar umumnya mempunyai
fungsi sebagaimana interneuron, yaitu menghubungkan
berbagai neuron di dalam otak dan spinal cord.
Neuron multipolar adalah jenis sel saraf yang paling
umum dan paling banyak ditemui. Sel saraf ini
mempunyai dendrit lebih dari satu, namun hanya
memiliki sebuah akson. Karena jumlah dendrit pada
setiap neuron multipolar bisa bervariasi banyaknya,
maka bentuk badan sel saraf multipolar ini seringkali
dikatakan berbentuk multigonal. Neuron multipolar
umumnya mempunyai fungsi sebagaimana
motoneuron, yaitu membawa sinyal/isyarat dari sistem
saraf pusat menuju ke bagian lain dari tubuh, seperti
otot, kulit, ataupun kelenjar..

Berdasarkan cara neuron memindahkan rangsang dan


tempat beradanya neuron dibagi menjadi tiga macam, yaitu
neuron perasa, neuron motor, dan neuron asosiasi.

1) Neuron Perasa (Neuron Aferen/Neuron Sensori)


Neuron ini berfungsi untuk menerima impuls dari reseptor,
seperti bagian mata yang bereaksi terhadap cahaya dan
meneruskan impuls itu ke neuron lain. Umumnya neuron
perasa menyampaikan rangsangan dari organ-organ
penerima rangsang (reseptor) untuk kemudian
menyampaikannya ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang). Badan-badan sel neuron sensori ini
umumnya berkelompok, disebut ganglia dan neuron ini
berlanjut hingga ke tali spinal. Akson neuron sensori
membawa impuls rangsang menuju jaringan saraf pusat.

2) Neuron asosiasi (neuron


intermedier/interneuron)
Neuron asosiasi meneruskan impuls saraf dari neuron yang
satu ke neuron lainnya. Neuron asosiasi ini membentuk
suatu mata rantai, terdapat pada sistem saraf pusat. Neuron
ini akan mengalami perangsangan oleh impuls yang berasal
dari neuron sensori atau dari neuron asosiasi lain. Neuron
asosiasi hampir terdapat di seluruh lintasan koordinasi
saraf.

Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan


berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf
sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada
di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima
impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya

3) Neuron motorik (neuron penggerak)


Neuron motor berfungsi sebagai pembawa impuls ke
efektor, yaitu otot dan kelenjar. Umumnya neuron motor
menerima impuls dari neuron asosiasi. Namun, adakalanya
impuls dipindahkan secara langsung dari neuron perasa ke
neuron penggerak.

Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem


saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa
tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf
motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat
pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi,
sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

Twitter GMail WhatsApp Messenger

Label:Kelas XI
Mungkin Anda menyukai tulisan ini

0 komentar:

Post a Comment

Mohon tidak memasukan link aktif.

Enter Comment

Newer Post Home Older Post

PENCARIAN
Search

Custom Search

POPULAR POSTS

Rangkuman Materi Kelas IV Tema 9


Selamat datang di blog ini, semoga apa yang
anda butuhkan ada di sini. Pada semester 2 kelas
IV diawali dengan pembelajaran pada tema 9
Kaya...

Rangkuman Materi Kelas IV Tema 8


Selamat datang di blog ini, semoga apa yang
anda butuhkan ada di sini. Pada semester 2 kelas
IV diawali dengan pembelajaran pada tema VIII
D...

Semangat dan Komitmen Kebangsaan Pendiri


Negara
Dalam buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara (2012) dijelaskan bahwa
Indonesia berasal dari bahasa latin indus dan
nesos yang be...

Pengertian, Fungsi dan Tujuan Kritik Tari


Kritik tari adalah kegiatan memberikan apresiasi
terhadap karya tari dengan cara menuliskan
kembali peristiwa pertunjukan seni tari yang
su...

Kisah Keteladanan Wali Songo


Wali Songo adalah sembilan orang tokoh yang
berperanan besar dalam penyebaran agama
Islam di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
Nama mereka ...

Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram


Gambar
Diagram lambang (Piktogram) adalah penyajian
data dalam bentuk gambar-gambar yang
mewakili nilai-nilai tertentu. Gambar-gambar
yang digunaka...

Letak Kota Berdasarkan Garis Bujur dan Garis


Lintang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar
di dunia. Negara Indonesia memiliki posisi
geografis yang unik sekaligus menjadikan posisi
yan...

Bagian Tubuh Hewan dan Fungsinya


Hewan memiliki bagian-bagian tubuh yang
memiliki fungsi masing-masing. Bagian-bagian
tubuh hewan antara lain kepala sayap, mata,
kaki, paruh...

LABELS
Bahasa Indonesia Bahasa Jawa Banyumasan

Budaya Banyumasan IPAS Kelas II Kelas III Kelas IV

Kelas IX Kelas V Kelas VI Kelas VII Kelas VIII Kelas X

Kelas XI Kelas XII PAUD Pengetahuan SMK

Copyright © 2022| Mikirbae.com - All Rights Reserved | Privacy Policy | Hubungi Kami
| Disclaimer |
Powered by Blogger | Back to Top

Anda mungkin juga menyukai