BERPIKIR SALAH)
DOSEN PEMBIMBING
JUSMAWATI, S.Pd.,M.Pd
NIDN
(09030490010)
Rian Mansyur
Nurfadilah Rahmadani
Ivon Marian
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Pujih syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha esa karna
dengan Rahmatnya, Karunia, serta Taufik dan Hidayah nya Kami dapat
menyelesaikan Makala ini, dan juga kami berterimah kasih kepada Ibu Jusmawati
S.Pd.,M.Pd selaku Dosen Matah Kuliah LOGIKA, yang telah memberikan Tugas
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
sepenuhnya di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dalam kata
sempurnah. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
membacanya.sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri mau pun orang yang membacanya. Sebelumya kami memohon maaf apa
bila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dan saran yang membangun dari anda demi memperbaiki makalah ini di waktu
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................... i
BAB 1 PEMBAHASAN.................................................................................1-23
A. PROPERSI ............................................................................................. 1
BERPIKIR SALAH)...........................................................................25
B. SOAL ..................................................................................................... 27
iii
BAB I
PEMBAHASAN
A. PERNYATAAN (PROPERSI)
1. Pengertian Propersi
Propersi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat di nilai benar
dan salahnya.
sempurna. Jika kita menganalisis suatu pemikiran, taruhlah suatu buku, kita akan
mendapati kesatuan pemikiran dalam buku itu, kemudian lebih khusus lagi dalam
bab-babnya, kemudian pada paragrafnya dan akhirnya pada unit yang tidak bisa
dibagi lagi yakni yang disebut propersi. Propersi itu sendiri masih bisa dianalisis
lagi menjadi kata-kata, tetapi kata- kata hanya menghadirkan pengertian sesuatu,
1
2
10 - 4 = 6 Apakah 10 – 4 = 6 adalah 6?
2. Jenis-Jenis Propersi
Secara sederhana propersi dapat di bedakan atas dua macam yaitu, macam-
bentuknya
- Propersi analitik
- Propersi sintetik
1) Propersi Analitik
Propersi analitik atau biasa yang disebut juga propersi a priori adalah
subjeknya, seperti:
3
Kata ‘hewan’ pada contoh ‘kuda adalah hewan’ pengertianya sudah terkandung
pengetahuan Ebaru. Untuk menilai benar tidaknya propersi serupa kita lihat ada
tidaknya pertentangan dalam diri pernyataan itu.
2) Propersi Sintetik
Propersi sintetik atau biasa yang di sebut a posteriori adalah propersi yang
subjeknya, contohnya :
4
raya
ata ‘manis’ pada proposisi ‘gadis itu manis’ pengertianya belum terkandung pada
subyeknya, yaitu ‘gadis’ jadi kata manis merupakan pengetahuan baru yang di
dapat melalui pengalaman. Propersi sintetik adalah lukisan dari kenyataan empirik
maka untuk menguji benar salahnya di ukur berasarkan sesuai tidaknya dengan
kenyataan empiriknya.
yaitu:
1) propersi kategorik
2) propersi hipotetik
5
3) propersi disyungtif
1) Propersi Kategorik
syarat, Contohnya:
adalah mahasiswa
mereka harapkan
Propersi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek,
satu term predikat, satu kopula dan satu quantifier Subyek, sebagaimana kita
ketahui, adalah term yang menjadi pokok pembicaraan. Predikat adalah term yang
menerapkan subyek
Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara term subyek dan
term predikat . quantifier adalah kata yang menunjukkan banyak satuan yang di
6
ikat oleh term subyek. Dalam contoh berikut unsur sebuah propersi kategorik
seluruh, semua, segenap, setiap, tidak satu pun; ada kalahnya menunjukkan
sebagian besar, hampir seluruh, rata-rata, [salah] seorang di antara ...; [salah]
universal maka propersi ini disebut propersi universal; apabila menunjuk kepada
Propersi tersebut dapat dinyatakan tanpa disebut quantifier nya tanpa mengubah
kuantitas propersinya:
dinyatakan, yang di maksud adalah semua tanaman, karena tidak satu tanaman pun
tinggi’ , yang di maksud adalah sebagian manusia karena tidak semua manusia
hubungan term subyek dan term predikat baik hubungan mengiakan maupun
hubungan mengingkari. Bila ia berupa ‘adalah’ berarti mengiakan dan bila berupa
Dalam proporsi seperti ‘manusia berpikir ‘ kita tidak boleh beranggapan bahwa
dan bisa pula tidak. Jika proporsi kita umpamakan sebagai makhluk hidup, maka
adalah rohaninya karena ialah yang menegaskan hubungan antara subyek dan
predikatnya, baik dalam arti mengiakan ataupun mengingkari, sebagai hakikat dari
universal, partikular ataukah singular, dan dengan kopula bisa kita ketahui
Dari kombinasi antara kuantitas dan kualitas proporsi maka kita kenal enam
partikular positif kopula mengakui hubungan subyek dan predikat sebagian saja
proporsi universal positif dan partikular positif diambil dari dua huruf hidup
diambil dari huruf hidup dalam kata nEgO , bahasa latin yang berarti menolak
atau mengingkari.
proporsi singular positif dan E juga di pakai sebagai lambang proporsi singular
negatif, tetapi bila kita jumpai permasalahan A atau E yang dimaksud adalah
permasalahan universel.
10
Dalam menentukan apakah suatu proporsi itu positif atau negatif, kita
2) Propersi Hipotetik
pada propersi hipotetik kebenaran yang dinyatakan justru digantung pada syarat
‘tidak’; sedangkan pada propersi hipotetik kopulanya adalah ‘jika, apabila, atau
manakalah’ yang kemudian dilanjutkan degan ‘maka’, meskipun yang terakhir ini
maka harga akan naik’ pada dasarnya terdiri dari dua propersi kategorik
‘permintaan bertambah’ dan ‘harga akan naik’. ‘jika’ dan ‘maka’ pada contoh
sebab atau antecedent dan ‘harga akan naik’ sebagai pernyataan kedua disebut
Antara sebab dan akibat dalam proporsi hipotetik ada kalahnya merupakan
hubungan keharusan.
adalah:
3) Propersi Disyungtif
propersi hipotetika, propersi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah
propersi kategorika. Sebuah propersi disyungtif seperti: propersi jika tidak benar
maka salah; jika di analisis menjadi: ‘propersi itu benar’ dan ‘propersi itu salah’.
Kopula yang berupa ‘jika’ dan ‘maka’ mengubah dua propersi kategorik menjadi
alternatif.
1. KESALAHAN FORMAL
Penegah Mencakup)
mencakup, contohnya:
Dia kurus sekali, karena itu tentulah iaKarena itu tentulah ia banyak belajar.
Negara itu tentu menjadi anggota PBB karena memang negara merdeka.
Apabila terjadi demikian sebenarnya tidak bisa ditarik konklusi. Tidak satupun
drama yang baik mudah di pertontonkan dan tidak satupun drama shakespeare
Akibat)
Bila permintaan bertambah harga naik. Nah, sekarang Permintaan tidak bertambah,
Tuhan adalah mahakuasa, karena itu ia bisa menciptakan tuhan lain yang lebih
2. KESALAHAN INFORMAL
yang terburu-buru)
Panen di kabupaten itu gagal, kalau begitu tahun ini Indonesia harus
mengimport beras.
17
contohnya:
Diketahuinya selama ini orang itu kurang harmonis hubunganya dengan Isterinya,
Permasalahan )
(di sini orang akan membuktikan bahwa allah itu ada dengan dasar adanya Bumi,
yang berputar)
Ekonomi negara X tidak baik karena banyak pegawai yang korupsi. Mengapa
banyak pegawai yang korupsi? Jawabanya adalah karena Ekonomi negara kurang
baik.
18
contohnya:
otoritas)
Bagunan ini sungguh kokoh, sebab dokter haris mengatakan demikian. (dokter
kekuasaan)
contohnya:
membantah pendapatku. Kau baru satu tahun duduk di Bangku perguruan tinggi,
Kalau kau tidak bisa membuktikan bahwa hantu itu ada maka Teranglah
contohnya:
jam berapa kau pulang semalam?; (yang ditanya sebenarnya tidak pergi. Penanya
pada suatu benda bahwa sifat itu tetap ada selamanya, contohnya:
Daging yang kita makan hari ini adalah dibeli kemarin. Daging yang di beli
kemarin adalah mentah, jadi hari ini Kita makan daging mentah.
relevan)
pisau silet itu berbahaya daripada peluru, karena tangan kita sering kali teriris oleh
Kasihan)
Belas kasihan untuk mendapatkan konklusi yang diharapkan. Uraian itu Sendiri
tidak salah tetapi menggunakan uraian-uraian yang menarik Belas kasihan agar
dengan perasaan inilah letak kesalahan Kesalahan berpikir ini sering digunakan
dalam peradilan oleh pembela Atau terdakwa, agar hakim memberikan keputusan
Saya sampaikan pada anda (para yuri), bukan untuk kepentingan thomas
akan datang, yang menyangkut seluruh manusia dibumi. Saya katakan Pada anda
bukan untuk kidd, tetapi untuk mereka yang bangun pagi Sebelum dunia menjadi
terang dan pulang pada malam hari setelah langit Diterangi bintang-bintang,
anak-anak yang sekarang hidup maupun Yang akan lahir kekeliruan karena
penggunaan bahasa
Kesalahan berpikir karena menetapkan sifat yang ada pada bagian Untuk
Setiap kapal perang telah siap tempur, maka keseluruhan angkatan Laut negara itu
Kompleks ini dibangun diatas tanah yang luas, tentulah Kamar-kamar tidurnya juga
luas.
Seorang anak muda datang kepada seorang peramal apakah judi Yang pertama
kali ia ikuti nanti malam akan menang atau kalah, ia Mendapat jawaban: anda
akan mendapat pengalaman yang bagus. Atas jawaban ini ia sangat puas dan
tukang Ramal itu menjawab: saya benar, sebab dengan kekalahan itu anda
beberapa arti)
Kesalahan berpikir karena menggunakan kata yang sama dengan Arti lebih
Gajah adalah binatang, jadi gajah kecil adalah binatang yang kecil. (kecil dalam
kecil’Menunggu ¼ jam adalah lama, maka menggarap soal ujian ¼ jam Adalah
lama
24
BAB II
PEMBAHASAN
kemudian di toko yang sama yohan membeli 5 lusin buku seharga Rp 60.000,00.
di atas merupakan proporsi atau bukan, kita harus mencari rasio antara ilham
dengan yohan.kita harus mencari rasio dari jumlah buku yang di belli oleh ilham
karna rasio jumlah buku yang di beli dengan harga yang di bayarkan sama maka masalah
Penyelesain
Keranjang Waktu
12 2
18 X
25
26
2/18 =2/x dengan menggunakan perkalian silang maka: => 12 .x = .18 =>
Jadi waktu yang eko perlukan untuk membuat 18 buah keranjang kecil
adalah 3.
A. INTISARI
1. Propersi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat di nilai benar dan
salahnya.Secara sederhana propersi dapat di bedakan atas dua macam yaitu,
empat term, kesalahan karen kedua term tidak penegah, kesalahan karena
27
28
Penyelesain
Keranjang Waktu
12 2
18 X
2/18 =2/x dengan menggunakan perkalian silang maka: => 12 .x = .18 => 12x
Jadi waktu yang eko perlukan untuk membuat 18 buah keranjang kecil
adalah 3.
B. Soal
terms?
DAFTAR PUSTAKA
Al-Akhdlori. 1975. Iztul Mubhan Min Ma’anis Sulam. Syirkah Al- Ma’arif lit
Angel, Richard. 1969.Reasoning and Logic. Appleton Century Craft, New York.
Keraf, Gorys, 1982, argumentasi dan narasi komposisi lanjutan III, Gramedia
jakarta.
Thahir, Abd. Muin, Taib. Ilmu Mantiq. Jakarta : Widjaya Abu, 1966.
30
31
Riwayat Hidup
Nama : Rudianto Tallu Lembang
Nim : C1c121019
Status : Mahasiswa
Nim : C1c121044
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Status : Mahasiswa
31
32
Nim : C1c121026
Agama : Islam
Status : Mahasiswa
Nim : C1c121003
Agama : Kristen
Status : Mahasiswa
32