Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Proposisi
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah : Ilmu mantiq

Dosen pengampu : Ruliana Hasanah,M. Pd

Disusun oleh:

Muhammad Sobirin (2019260101134)

Jannah Alawiyah Fatih (2019260101134)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STIT ISLAMIYAH KARYA PEMBANGUNAN PARON

NGAWI 2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena telah
memberikat rahmat, taufiq serta hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Proposisi” dengan lancar dan tepat pada waktu.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
agung Nabi Muhammad SAW yang kita jadikan sebagai suri tauladan dalam
kehidupan kita sehari-sehari dan semoga kelak nanti di yaumul qiyamah kita
tergolong sebagai umat beliau aamiin.

Ucapan terimakasih banyak untuk teman- teman yang telah berkontribusi


dalam penyusunan makalah ini baik dalam bentuk pemikiran, kritik dan lain
sebagainya. Harapan saya dengan adanya makalah ini menjadi salah satu cara
menambah relasi kalian mengenai konteks perencanaan dan desain pembelajaran
dan menjadi bahan bahasan di pertemuan mata kuliah.

Dan saya mohon maaf jika ada kekeliruan akan penulisan makalah ini dan
mungkin ada kata- kata yang menyinggung dan lain sebagainya karena
keterbatasn relasi saya sehingga menimbulkan suatu hal yang kurang. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran ataupun kritikan dengan harapan semata-
mata untuk hal yang lebih baik.

Ngawi, 06 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................................1

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang..........................................................................................4

B. Rumusan Masalah.....................................................................................4

C. Tujuan Pembahasan.................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................5

PEMBAHASAN.....................................................................................................5

A. Pengertian Proposisi...................................................................................6

B. Macam-Macam Proposisi Menurut Bentuknya.....................................7

BAB III....................................................................................................................8

PENUTUP...............................................................................................................8

A. Kesimpulan..................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telah kita ketahu, Logika mempelajari cara bernalar yang benar dan kita
tidak bias melaksanakannya tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi
premisnya. Bila kita bandingkan dengan sebuah bangunan, premis itu adalah batu,
pasir dan semennya; sedangkan proses penalaran itu dapat kita samakan dengan
bagan atau arsitekturnya. Dengan semen, batu dan pasir serta arsitekturnya yang
baik akan dihasilkan bangunan yang indah dan kokoh, dengan premis yang dapat
dipertanggungjawabkan dan melalui proses penalaran yang sah akan dihasilkan
kesimpulan yang benar.
Premis-premis di mana Logika bergelut berupa pernyataan dalam bentuk
kata-kata , meskipun dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai pernyataan dalam
bentuk kata-kata, meskipun dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai pernyataan
dalam rumus-rumus.
Pernyataan pikiran manusia adakalanya mengungkapkan keinginan, perintah,
harapan, cemooh, kekaguman dan pengungkapan realitas tertentu baik dinyatakan
dalam bentuk positif maupun bentuk negatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proposisi ?
2. Bagaimana macam-macam proposisi menurut bentuknya ?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian proposisi
2. Mengetahui macam macam proposisi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Proposisi
Proposisi adalah suatu keputusan. Keputusan yang dipermasalahkan dalam
filsafat logika adalah keputusan yang berhubungan dengan term-term yang
terangkai dalam suatu kalimat. Jadi proposisi atau keputusan adalah pernyataan
tentang relasi yang terdapat diantara dua buah term. Suatu proposisi mempunyai
tiga unsur sebagai berikut:

1. Subyek
2. Predikat;
3. Kopula (penghubung antara subyek dan predikat).
Misalnya proposisi: ‘Semua manusia adalah hamba Allah’. Semua
manusia sebagai subyek; hamba Allah sebagai predikat; adalah sebagai kopula.
Menurut logika tradisional, proposisi mestinya terdiri atas tiga bagian, yaitu
subyek, predikat dan kopula. Kopula mesti ada dan fungsinya menyatakan
hubungan yang terdapat antara subyek dan predikat. Hubungan yang dinyatakan
oleh kopula mungkin berupa afirmasi, artinya kopula menyatakan bahwa diantara
subyek dan predikat tidak terdapat suatu hubungan apapun.
Dalam Logika dikenal adanya dua macam proposisi, menurut sumbernya,
yaitu proposisi analitik dan proposisi sintetik. Proposisi analitik adalah proposisi
yang predikatnya mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subyeknya,
seperti: Burung adalah hewan. Kata “hewan” pengertiannya sudah terkandung
pada subyek “burung”. Jadi predikat pada proposisi analitik tidak mendatangkan
pengetahuan baru. Untuk menilai benar tidaknya proposisi serupa kita lihat ada
tidaknya pertentangan dalam diri pernyataan itu. Prposisi analitik disebut juga
proposisi a priori.
Proposisi sintetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian
yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya, seperti :

5
Manggis itu manis. Kata “manis” pengertiannya belum terkandung ada
subyeknya, yaitu “manggis”. Jadi kata “manis” merupakan pengetahuan baru yang
didapat melalui pengalaman. Roosisi sintetik adalah lukisan dari kenyataan
empirik maka untuk menguji benar salahnya diukur berdasarkan sesuai tidaknya
dengan kenyataan empiriknya. Proposisi ini disebut proposisi a posteriori.

B. Macam-Macam Proposisi Menurut Bentuknya


1. Proposisi Kategorik
Proposisi kategarik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa
adanya syarat. Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term
subyek, satu term predikat, satu kopula dan satu quantifier. Subyek adalah term
yang menjadi pokok pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan
subyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara term subyek dan
term predikat. Quantifier adalah kata yang menunjukan banyaknya satuan yang
diikat oleh term subyek.

Sebagian            manusia       adalah           pedagang

Quantifier               subyek              kopula              predikat

Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak menyatakan quantifier-nya


tidak berarti subyek dari proposisi tersebut tidak mengandung pengertian
banyaknya satuan diikatnya. Perhatikan proposisi yang quantifier-nya dinyatakan.

2. Proposisi Hipotetik
Pada proposisi kategorik kopula menghubungkan dua buah term sedang pada
proposisi hipotetik kopula menghubungkan dua buah pernyataan. Sebuah
proposisi hipotetik, misalnya : ‘Jika hujan turun maka desa akan banjir’ pada
dasarnya terdiri dari dua proposisi kategorik ‘Hujan turun’ dan ‘Desa akan
banjir’.’Jika’ dan ‘maka’ pada contoh diatas adalah kopula, ‘hujan turun’ sebagai

6
pernyataan pertama disebut sebab atau antecedent dan ‘desa akan banjir’ sebagai
pernyataan kedua disebut akibat atau konsekuen.

Proposisi hipotetik mempunyai dua buah bentuk. Yaitu:

 Jika A adalah B maka A adalah C, seperti “Jika Feri rajin maka ia akan
naik kelas”.
 Jika A adalah B maka C adalah D, seperti “Jika permintaan bertambah,
maka harga akan naik”.

3. Proposisi Disyungtif
Seperti juga proposisi hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga
terdiri dari dua buah proposisi kategorika. Sebuah proposisi disyungtif seperti :
Proposisi jika tidak benar maka salah ; jika dianalisis menjadi : ‘Poposisi itu
benar’ dan Proposisi itu salah”. Kopula yang berupa ‘jika’ dan ‘maka’ mengubah
dua proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif. Kopula dari proposisi
disyungtif bervariasi sekali, seperti :

 Hidup kalau tidak makan adalah mati


 Eko di kantin atau di perpus.
 Jika bukan Dian yang memberi maka Dodi.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proposisi atau keputusan adalah pernyataan tentang relasi yang terdapat
diantara dua buah term. Suatu proposisi mempunyai tiga unsur sebagai berikut:
Subyek, Predikat, Kopula (penghubung antara subyek dan predikat).

Macam-Macam Proposisi Menurut Bentuknya. Proposisi Kategorik ialah


proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat.
Proposisi Hipotetik Pada proposisi kategorik kopula menghubungkan dua buah
term sedang pada proposisi hipotetik kopula menghubungkan dua buah
pernyataan. Proposisi Disyungtif Seperti juga proposisi hipotetik, proposisi
disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika

8
DAFTAR PUSTAKA

Copi, Iriving M. 1978. Introduction to Logic. New York: Macmillan Publishing.


Keraf ,Gorys. 1982. Argumentasi dan Narasi Komposisi Lanjutan III.
Jakarta:Gramedia..
McCall, Raymond. 1966. Basic Logic. New York: Barnes and Noble
Mehra, Partap Sing. Pengantar Logika Tradisional. Bandung: Bina Cipta.
Mundiri. 2009. Logika. Jakarta: Rajawali Pers
White, Morton. 1960. The Age of Analysis. New York : New American Library.

Anda mungkin juga menyukai