DAN HUKUM
Makalah ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Kengiatan Terstruktur Mata kuliah
Logika dan Penalaran Hukum
Dosen Pengasuh :
Muhammad Habibi, S.H, M.Ag.
Disusun Oleh :
Ali Misran Pulungan : 200103018
Risky Ayu Astuty : 200103028
Muhammad Faizal Riski : 200103007
لحمد هلل رب العالمين والصالة والسالم على أشرف األنبياء والمرسلين سيدنا محمد و على اله
أشهد أن الاله إالهللا وأشهد أن محمد عبده و رسوله ال نبي بعده.وصحبه أجمعين
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta‘ala Tuhan
semesta alam, yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis sebagai
mahasiswa yang telah diberi tugas dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendefenisian
Dalam Bahasa Logika dan Hukum ” dengan semaksimal mungkin yang bisa penulis rangkum.
Selawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw., beserta keluarga,
sahabat, dan umatnya yang setia hingga akhir zaman.
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas kegiatan terstruktur dari
matakuliah Logika dan Penalaran Hukum, di mana dalam makalah ini akan membahas mengenai
segala sesuatu yang berkaitan dengan Pendepenisian Dalam Bahasa Logika dan Hukum dalam
matakuliah Logika dan Penalaran Hukum.
Ucapan terimakasih, penulis ucapkan kepada orangtua dan keluarga tercinta yang telah
membesarkan dan selalu mendoakan penulis sehingga dapat belajar sampai ke tingkat
universitas. Dan juga kepada dosen penulis yaitu Bapak Muhammad Habibi, S.H, M.Ag, selaku
pengasuh matakuliah Kajian Islam, karena telah memberikan tugas untuk membuat makalah
dengan judul yang sangat bagus dan begitu menarik yang berjudul Epistemologi Kajian Islam.
Terakhir, semoga dengan hasil usaha sederhana ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Ámín Yá Rabbal ‘Alamín.
Pemakalah
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah ...........................................................................................................3
B.Rumusan Masalah .....................................................................................................................3
C.Metode Penulisan......................................................................................................................3
D. Sistematika Pembahasan .........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ........................................................................................................................10
Saran ..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Selain kedua hal tersebut manusia juga perlu untuk bernalar atau berlogika,
karena definisi hanya sebagai gerbang bagi kita untuk mengenal sebuah kesempurnaan
dalam berpikir dan menjelaskan. Namun logika tetap perlukan kita untuk mencapai
ketepatan dalam berpikir. Maka dari pada itu dalam makalah ini, kami akan menjelaskan
tentang maksud dan cakupan dari definisi, kategori dan hukum dasar logika.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu Definisi?
b. Apa saja macam-macam Definisi?
c. Apa tujuan Pendefenisian dalam Bahasa Logika dan Hukum?
d. Bagaimana cara membuat Definisi?
C. Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.
Jenis penelitian ini hanya berbentuk kata-kata, yang dalam hal ini penulis tidak
menggunakan data berupa angka secara langsung. Kemudian dilanjutkan dengan metode
pengumpulan data yang penulis gunakan metode penelitian pustaka (Library Research),
maksudnya adalah penulis mengumpulkan data dengan cara membaca buku, jurnal, atau
bentuk karya ilmiah lainnya dan kemudian dituangkan dalam penulisan makalah ini.
D. Sistematika Pembahasan
Makalah ini akan diuraikan dalam tiga bab sebagai berikut: Bab satu
pendahuluan, yang memuat tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, metode
penulisan dan sistematika penulisan. Bab dua pembahasan, yaitu: Apa itu Definisi,
macam-macam definisi, tujuan pendefenisian, dan cara membuat definisi. Bab tiga
penutup, yaitu kesimpulan dan saran makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Definisi
Kata ‘definisi’ yang berasal dari kata latin „definitio’ punya arti „pembatasan‟. Definisi
mempunyai suatu tugas tertentu, yaitu menentukan batas suatu pengertian dengan tepat, jelas,
dan singkat. Apabila dinyatakan, definisi berarti suatu susunan kata yang tepat, jelas, dan
singkat untuk menentukan batas ‘pengertian’ tertentu, maka, pengertian yang tertentu itu
dapat dimengerti dengan jelas dan dapat dibedakan dari semua pengertian lainnya. Kursi
adalah, tempat duduk yang berkaki dan ada sandarannya‟.1
B. Macam-macam Definisi
1. Definisi Nominal
Definisi Nominal adalah definisi yang paling sederhana dan bersifat sementara,
karena memberi penjelasan etimologis atau memberi sinonim kepada istilah yang
dijelaskan.
Definisi Nominal dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Definisi Nominal Umum
Definisi nominal umum merupakan definisi yang pada umumnya diterima oleh
semua orang, yang memberi penjelasan mengenai suatu kata atau juga
ungkapandengan sesuatu yang sesuai dengan pemahaman umum.
Contoh: Istri adalah wanita yang sudah menikah
b. Definisi Nominal Khusus
Defenisi nominal khusus ini merupakan definisi yang memiliki sifat relatif
danseringkali juga subjektif. Oleh sebab itu, tidak berlaku umum, atau kendatipun
dikenal umum, kata atau juga ungkapan itu mempunyai arti yang berbeda-beda.
Contoh: Ungkapan kata “bebas” dan “gotong royong.
a. Tujuan Definisi
Tujuan dari definisi sekiranya adalah untuk menghapus kata yang memiliki arti
yang sama, khususnya kata-kata, agar tidak terjadi kesalahan dalam berpikir atau
memahami atau sehingga tidak menimbulkan salah paham. Selain itudefinisi dibentuk
untuk memberi batasan-batasan makna tertentu dari kata atau term. Dalam dunia
ilmiah, definisi ditujukan untuk menjelaskan suatu hal agar tidak terjadi makna yang
bercampur aduk.3
b. Tujuan Bahasa
Tujuan Bahasa jika dilihat dari tujuan penggunaannya antara lain:
• Tujuan praktis, bahasa digunakan untuk komunikasi sehari-hari
• Tujuan aristik, bahasa yang dirangkai dengan sedemikian rupa sehingga
menjadi bahasa yang indah dan dapat digunakan untuk pemuas rasa estetis
3W. Pespoprodjo dan T. Gilareso. Logika Ilmu Menalar: Dasar-Dasar Berpikir Tertib, Logis, Kritis, Analitis,
Dialektis. Bandung: Pustaka Grafika, 2011.
• Tujuan pembelajaran, bahasa sebagai media utnuk mempelajari berbagai
ilmu pengetahuan baik dalam lingkup bahasa itu sendiri atau di luar
bahasa.
c. Tujuan logika
• Melatih manusia agar dapat berpikir secara kritis, rasional, lurus, tertib,
dan metodis.
• Melatih kemampuan manusia untuk berpikir secara cermat, abstrak, dan
objektif.
• Meningkatkan kemampuan manusia untuk melakukan analisis terhadap
suatu permasalahan.
• Meningkatkan kesadaran manusia akan pentingnya kebenaran sehingga
menghindari kesalahan dan kesesatan dalam berpikir.
• Membantu meningkatkan citra diri seseorang ketika dapat berpikir secara
rasional, kritis, lurus, tertib, dan metodis.
d. Tujuan Hukum
• Untuk menjamin kelangsungan keseimbangan dalam hubungan antara
anggota masyarakat, diperlukan peraturan hukum, di mana setiap
pelanggar hukum akan dikenai sanksi hukuman.
• Tujuan hukum adalah menjamin adanya kepastian hukum dalam
masyarakat dan hukum itu harus bersendikan pada keadilan, yaitu asas
keadilan dari masyarakat.
• Tujuan hukum adalah menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak
menjadi hakim atas dirinya sendiri (eigenrichting is verboden), tidak
mengadili dan menjatuhi hukuman terhadap setiap pelanggaran hukum
terhadap dirinya. Namun tiap perkara, harus diselesaikan melalui proses
pengadilan dengan perantaraan hakim.
E. Cara Membuat Definisi
Membuat definisi adalah memberikan batasan pengertian pada sesuatu untuk
membedakannya dari sesuatu lainnya. tujuannya adalah agar tidak terjadi kesalah
pahaman, sesat pikir dan kesalahan analisis karena tidak adanya batasan yangjelas.
Membuat definisi berarti kita memberikan pengertian, batasan, atau bahkan karakteristik
khusus atas sesuatu (Definiendum). 4
4H. Mohammad Adib. Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, dan Logika Pengetahuan. (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2011.), hal. 22.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan di atasdapat kita simpulkan bahwa kata ‘definisi’ yang
berasal dari kata latin ‘definitio’ punya arti ‘pembatasan’. Definisi mempunyai suatu
tugas tertentu, yaitu menentukan batas suatu pengertian dengan tepat, jelas, dan singkat.
Tujuan dari pembuatan definisi adalah untuk meningkatkan kosa kata, untuk
menghilangkan ambiguitas, untuk memperjelas arti, untuk memberikan penjelasan secara
teoritis, dan untuk mempengaruhi sikap orang lain. Secara garis besar, definisi dibagi
menjadi 3 yaitu: (1) definisi nominalis, (2) definisi realis, dan (3) definisi praktis. Yang
harus diperhatikan dalam membuat definisi antara lain, yakni: (1) definisi tidak boleh
terlalu luas atauterlalu sempit dari konotasi yang didefinisikan., (2) definisi tidak boleh
memakai penjelasan yang membingungkan, (3) definisi tidak boleh menggunakan kata
definiendum, dan (4) definisi tidak boleh menggunakan bentuk negative.
B. Saran
Dengan selesainya makalah ini, penulis berharap dapat memenuhi tugas logika
dan penalaran hukum. Penulis berharap makalah ini bisa menjadi sumber ilmu tambahan
khususnya di kalangan akademika. Penulis menyadari terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu kritik dan saran terbuka lebar utuk
memperbaiki makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA