BAHASA INDONESIA
“Topik, Tema, dan Kerangka Karangan|”
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
SMESTER 1
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
Jl. Syeh Maulana Akbar, Purwawinangun, Kec. Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa
Barat 45511
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Topik, Tema, dan
Kerangka Karangan” ini dengan baik meskipun banyak sekali kekurangan didalamnya.
Dan juaga saya berterimakasih kepada Ibu Sri Nurafifah M.Pd selaku dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia yang telah memberi tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Topik, Tema dan Kerangka Karangan”.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat di pahami bagi siapa pun yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan, saya mohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................2
2.1. Topik.............................................................................................................................2
2.1.1. Pengertian Topik..................................................................................................2
2.1.2. Sumber Topik.......................................................................................................3
2.1.3. Pembatasan Topik................................................................................................4
2.1.4. Kriteria Topik yang Baik......................................................................................4
2.1.5. Cara Membuat Topik............................................................................................5
2.1.6. Tujuan Penulisan..................................................................................................6
2.2. Tema.............................................................................................................................6
2.2.1. Pengertian Tema...................................................................................................6
2.2.2. Kedudukan Tema Dalam Suatu Karangan............................................................7
2.3. Kerangka Karangan.......................................................................................................8
2.3.1. Pengertian Kerangka Karangan............................................................................8
2.3.2. Macam dan Bentuk Karangan...............................................................................8
2.3.3. Pola Penyusunan Kerangka Karangan..................................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................12
3.2. Saran..........................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
ketika mempelajari bahasa indonesia ataupun bahasa asing kita akan di hadapkan
dengan istilah topik, tema ataupun judul ketika membuat sebuah karangan ataupun
sejenisnya. adanya tema atau topik suatu karang merupakan hal yang sangat di perlukan
untuk kerangka tulisan awal sebelum memulai menulis. Ini dikarenakan topik atau tema
ini merupakan acuan untuk menuangkan isi pikiran atau ide menjadi sebuah tulisan.
Adanya topik atau tema ini juga berguna untuk mencegah sebuah tulisan yang dibuat
melenceng dari apa yang diingikan dan menghasilkan sebuah karang yang diinginkan
oleh penulis.
Sedangkan sebuah judul dapat kita artikan sebagai ujung tombak sebuah karangan
karena dengan judul yang menarik maka pembaca akan merasa penasaran dan tentunya
ingin membaca isi dari karangan tersebut. Atau dapat kita katakan juga, dengan adanya
judul maka secara tidak langsung karanga tersebut akan jadi menarik bagi pembaca
untuk mengetahui apa isi karanga tersebut. Keserasian dari tiga pokok tulisan ini dalam
hal ini tema, topik dan judul maka sangatlah penting untuk mencapai sebuah karangan
atau tulisan yang baik dan pastinya menarik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Topik
2.1.1. Pengertian Topik
Topik berasal dari bahasa Yunani “Topoi” yang berarti tempat. Ini dapat
diartikan bahwa topik merupakan sesuatu hal yang sudah ditentukan dan dibatasi.
Topik berarti pokok pembicaraan ataupun pokok permasalahan. Topik karangan
adalah suatu hal yang digarap menjadi karangan. Topik merupakan jawaban atas
pertanyaan Masalah apa yang akan ditulis? Atau hendak menulis tentang apa? Atau
topik merupakan suatu contoh dari pembicaraan atau apapun yang akan menjadi
landasan dalam penulisan sebuah artikel. Adapun syarat sebuah topik adalah harus
menarik perhatian dan tentunya bermanfaat unutk penulis dan pembaca dan topik yang
dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas atau real, dll.
Jika kita akan membuat sebuah karangan, maka sebaiknya terlebih dahulu
memilih dan menetapkan topik dan judulnya. Ciri khas topik terletak pada
permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai, adapun judul karangan pada
umumnya adalah rincian dan penjabaran dari topik. Jika dibandingkan dengan topik,
judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang
akan dibahas.
Bertumpu dari penjelasan diatas, maka dapat kita ketahui persamaan juga
perbedaan antara topik dengan judul. Topik dapat menjadi judul karangan, topik juga
dapat menjadi payung besar yang bersifat umum dan belum menggambarkan sudut
pandang penulisnya. Sedangkan judul lebih spesifik dan telah mengandung
permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah.
Contoh jika dalam menggarap karya ilmiah seperti skripsi, judul memang
ditetapkan pada awal proses penulisannya, yaitu pada waktu pengajuan outline. Akan
tetapi kita perlu tahu bahwa proses pembuatan judul itu sebenarnya tetap berawal dari
pemilihan topik. Pada jenis karangan lain sesudah karangan selesai, serta dapat
diganti-ganti sepanjang hal itu relevan dengan isi karangan dan sesuai dengan topik
yang ditentukan.
2
2.1.2. Sumber Topik
Ada banyak sekali penulis yang bingung saat mau menentukan hendak menulis
apa, rasanya semua yang ada itu menarik dan kebanyakan sudah ditulis oleh orang
lain, namun sebenarnya masih banyak hal yang dapat dijadika topik tulisan. Untuk
membantu menentukan topik, menurut Wayne N. Thompson dalam Rakhmat
(1999:20), seorang penulis dapat menentukan sumber topik dengan cara sebagai
berikut:
1. Pengalaman pribadi
a. Perjalanan
b. Tempat yang pernah dikunjungi
c. Kelompok anda
d. Wawancara dengan tokoh
e. Kejadian luar biasa
f. Peristiwa lucu
7. Masalah abadi
a. Agama
b. Pendidikan
c. Sosial dan masyarakat
d. Problem pribadi
8. Kilasan biografi
a. Orang-orang terkenal
b. Orang-oarang berjasa
3
9. Kejadian khusus
a. Perayaan atau peringatan
b. Peristiwa yang erat kaitannya dengan perayaan
4
Topik yang menarik minat anda akan membuat anda lancar menuliskannya. Selain
itu, jika anda menarik menuliskannya tentu akan membuat anda semangat untuk
mencari referensinya.
3. Topik harus menarik minat pembaca.
Percuma saja menulis sesuatu yanag kira-kira tidak membuat orang tertarik untuk
membacanya. Meskipun minat membaca seseorang tentulah berkaitan dengan
latar belakang pengetahuannya, akan tetapi jika anda menulis sesuaut yang baru,
eksotis, menyodorkan alternatif lain, menimbulkan rasa ingin tahu, membuat
seseorang terlibat emosional, dan hal eksotis ini akan menarik orang untuk
membacanya.
4. Topik harus dapat di tunjang dengan referensi lain.
Suatu topik yang belum ada sama sekali referensi akan sangat merepotkan anda
sendiri, untuk itu, sedapat mungkin hindarilah topik yang seperti itu.
5. Topik harus dibatasi ruang lingkupnya.
Topik yang terlalu luas akan menyulitkan anda sendiri dan akan menyita banyak
waktu anda. Lagi pula pembicaraan anda tidak akan terfokus. Hal ini akan
membuat tulisan anda akan bertele-tele.
5
f. Menurut objek material dan objek formal. Objek material ialah bahan yang
dibicarakan; objek formal ialah sudut darimana bahan itu kita tinjau,
misalnya: “kesussastraan Indonesian (objek material) di tinjau dari sudut
gaya bahasanya (objek formal). Kepemimpinan di tinjau dari sudut
pembentukan kader-kader baru; keluarga berencana di tinjau dari segi
Agama.
2.2. Tema
6
2. Tema dikenal atau diketahui dengan baik,
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh
penulis. Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha
sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara dan sebagainya,
sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan
demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai
latarbelakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
7
Seperti dalam topik, tema juga perlu pembatasan dalam penulisannya agar
penulis tidak melantur atau melenceng dari pokok bahasan yang utama. Dengan begitu
penulis akan lebih mudah membuat suatu karangan yang efektif.
8
2. Kerangka kalimat
Kerangka kalimat banyak di pakai pada proses awal penyusunan outline. Bila
outline sudah selesai, kerangka kalimat itu dapat di padatkan menjadi kerangka topik,
demi kepraktisan. Pemakaian kalimat dapat saja untuk menulis judul sub bab. Jadi
kerangka bisa saja berbentuk gabungan kerangka kalimat dan kerangka topik. Meskipun
pemakaian kerangka topik lebih dominan, tidaklah dipantang mencampur dengan
kerangka kalimat, meski hanya untuk penulisan judul-judul sub bab.
Kerangka dapat dibentuk dalam sistem tanda untuk kode tertentu. Hubungan
antara gagasan yang ditunjukkan oleh kerangka dinyatakan dengan serangkaian kode
yang berupa huruf dan angka. Bagian utama biasanya di dahului dengan angka tertentu
(misalnya angka romawi), sedangkan bagian bawahnya (subbagian) menggunakan tanda
yang lain. Ada juga kerangka yang hanya menggunakan angka arab saja, jika
karangannya tidak terlalu panjang, misalnya untuk makalah atau artikel sederhana.
Kode-kode itu akan lebih kompleks didalam karangan yang benar-benar seperti skripsi,
thesis, disertasi dan buku.
a) Pola alamiah
Seperti yang telah diuraikan diatas, penyusunan kerangka karangan yang berpola
alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Oleh karena itu,
urutan unit-unit dalam kerangka pola alamiah dapat dibagi dua, yaitu urutan ruang dan
urutan waktu.
1. Urutan ruang
Yang dimaksud dengan urutan adalah pola uraian yang menjabarkan keadaan suatu
ruang seperti dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah, dan seterusnya. Urutan ruang di
pakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang umpamanya kantor, gedung,
lokasi atau wilayah tertentu. Berikut ini contoh bagian kerangka karangan yang
memakai urutan ruang.
Topik : Laporan Lokasi Banjir di Indonesia
I. Banjir di Pulau Sumatera
A. Banjir di Sumatera Selatan
1. Daerah Lahat
9
2. Daerah Pendopo
b) Pola logis
Diatas telah disebutkan bahwa pola logis memakai pendekatan berdasarkan cara
berpikir manusia. Cara dalam berpikir bermacam-macam yaitu bergantung pada sudut
pandangnya.
Adapun macam-macam urutan logis adalah masalah-antiklimaks, sebab-akibat,
pemecahan masalah dan umum-khusus.
1. Contoh urutan klimaks
Topik : Kejatuhan Soeharto
1. Praktik KKN Merajalela
2. Keresahan di Dalam Masyarakat
3. Kerusuhsn Sosial di Mana-mana
4. Tuntutan Reformasi Menggema
5. Kejatuhan yang Tragis
2. Contoh urutan sebab-akibat
Topik : Pemukiman Tanah Tinggi Terbakar
1. Kebakaran di tanah tinggi
2. Penyebab kebakaran
3. Kerugian yang di derita masyarakat dan pemerintah
10
4. Rencana rehabilitasi fisik
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan menentukan tema dan topik secara baik maka akan menghasilkan
karangan yang baik pula dan menarik orang untuk membacanya. Ditambah dengan
judul yang mengesankan dan membuat orang penasaran ingin membaca menjadi nilai
tambahan bagi sebuah karangan tersebut.
Menentukan judul yang tepat harus didasarkan terhadap apa tema dan topiknya
jangan sampai bertentangan, apalagi melenceng jauh dari kaidah-kaidah yang sudah di
tentukan dalam perumusan sebuah karangan tersebut. Menentukan sebuah topik, tema
dan judul yang tepat wajib hukumnya bagi semua orang dalam pembuatan sebuah
karangan tertulis karena membantu dalam penulisannya agar tertata dan sesuai dengan
yang diingikan dari awal penulisannya.
Topik yang baik harus menarik dan dibaca serta dikuasai dengan baik oleh
penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah. Sedangkan tema yang baik adalah tema yang
menarik perhatian penulis, tema yang di kenal atau di ketahui dengan baik, bahan-
bahannya dapat di peroleh, tema dibatasi ruang lingkup. Dan judul yang baik adalah
harus relevan, harus provokatif dan harus singkat.
3.2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebihn fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Oleh
karena itu, segala kritik, saran atau masukan dari pembaca sangat diharapkan untuk
menunjang perbaikan makalah yang lebih baik lagi
12