DOSEN :
Lilimiwirdi
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang TOPIK
TEMA DAN KERANGKA KARANGAN ini dengan baik meskipun banyak
sekali kekurangan didalamnya. Dan juaga saya berterimakasih kepada Ibu Ema
Julianda, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah BAHASA INDONESIA yang
telah memberi tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai TOPIK, TEMA DAN KERANGKA
KARANGAN. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat di pahami bagi siapa pun yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan, saya mohon kritik dan saran yang membangun dari anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
2.1 Pengertian Topik......................................................................................................2
2.1.1 Pengertian Topik...............................................................................................2
2.1.2 Sumber Topik...................................................................................................3
2.1.3 Pembatasan Topik.............................................................................................5
2.1.4 Kriteria Topik yang Baik.....................................................................................5
2.1.5 Cara Membuat Topik.........................................................................................6
2.1.6 Tujuan Penulisan Topik......................................................................................7
2.2 Tema........................................................................................................................8
2.2.1 Pengertian Tema...............................................................................................8
2.2.2 Kedudukan Tema Dalam Suatu Karangan..........................................................9
2.3 Kerangka Karangan.................................................................................................10
2.3.1 Pengertian Kerangka Karangan.......................................................................10
2.3.2 Macam dan Bentuk Karangan.........................................................................11
2.3.3 Pola Penyusunan Kerangka Karangan.............................................................12
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................16
3.1 Penutup............................................................................................................16
3.1.1 Kesimpulan......................................................................................................16
3.1.2 Saran...................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
BAB
PENDAHULUAN
Sedangkan sebuah judul dapat kita artikan sebagai ujung tombak sebuah
karangan karena dengan judul yang menarik maka pembaca akan merasa
penasaran dan tentunya ingin membaca isi dari karangan tersebut. Atau dapat kita
katakan juga, dengan adanya judul maka secara tidak langsung karanga tersebut
akan jadi menarik bagi pembaca untuk mengetahui apa isi karanga tersebut.
Keserasian dari tiga pokok tulisan ini dalam hal ini tema, topik dan judul maka
sangatlah penting untuk mencapai sebuah karangan atau tulisan yang baik dan
pastinya menarik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Jika kita akan membuat sebuah karangan, maka sebaiknya terlebih dahulu
memilih dan menetapkan topik dan judulnya. Ciri khas topik terletak pada
permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai, adapun judul
karangan pada umumnya adalah rincian dan penjabaran dari topik. Jika
dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
Bertumpu dari penjelasan diatas, maka dapat kita ketahui persamaan juga
perbedaan antara topik dengan judul. Topik dapat menjadi judul karangan,
topik juga dapat menjadi payung besar yang bersifat umum dan belum
menggambarkan sudut pandang penulisnya. Sedangkan judul lebih spesifik
dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah.
Contoh jika dalam menggarap karya ilmiah seperti skripsi, judul memang
ditetapkan pada awal proses penulisannya, yaitu pada waktu pengajuan
2
outline. Akan tetapi kita perlu tahu bahwa proses pembuatan judul itu
sebenarnya tetap berawal dari pemilihan topik. Pada jenis karangan lain
sesudah karangan selesai, serta dapat diganti-ganti sepanjang hal itu relevan
dengan isi karangan dan sesuai dengan topik yang ditentukan.
1. Pengalaman pribadi
Perjalanan
Tempat yang pernah dikunjungi
Kelompok anda
Wawancara dengan tokoh
Kejadian luar biasa
Peristiwa lucu
Pekerjaan tambahan
Profesi keluarga
Hasil-hasil penelitian
Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut
5. Pendapat pribadi
3
Kritik terhadap buku, film, puisi, pidato, iklan, siaran radio atau televisi,
dll.
Hasil pengamatan pribadi
7. Masalah abadi
Agama
Pendidikan
Sosial dan masyarakat
Problem pribadi
8. Kilasan biografi
Orang-oarang berjasa
9. Kejadian khusus
Pekerjaan
Hobi
Rumah tangga
Pengembangan diri
Kesehatan dan penampilan
Tambahan ilmu
Minat khusus
4
2.1.3 Pembatasan Topik
Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini dapat berarti bahwa penulis
sudah memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut.
Menurut Sabarti Akhadiah (1994:211), ada lima hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih topik:
Pada tahap ini tentu saja kita sudah menentukan topik yang akan
dikembangkan menjadi satu karangan. Maka selanjutnya, pertimbangkanlah
apakah topik tersebut menarik untuk dijadikan suatu tulisan dan apakah mampu
untuk menuliskannya sebagai sebuah karangan? Untuk menentukan topik yang
baik, hal-hal berikut ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur:
5
Pastikan bahwa topik yang hendak dibahas benar-benar sudah dikuasai
materinya.
Topik yang menarik minat anda akan membuat anda lancar menuliskannya.
Selain itu, jika anda menarik menuliskannya tentu akan membuat anda semangat
untuk mencari referensinya.
Percuma saja menulis sesuatu yanag kira-kira tidak membuat orang tertarik
untuk membacanya. Meskipun minat membaca seseorang tentulah berkaitan
dengan latar belakang pengetahuannya, akan tetapi jika anda menulis sesuaut yang
baru, eksotis, menyodorkan alternatif lain, menimbulkan rasa ingin tahu, membuat
seseorang terlibat emosional, dan hal eksotis ini akan menarik orang untuk
membacanya.
Suatu topik yang belum ada sama sekali referensi akan sangat merepotkan
anda sendiri, untuk itu, sedapat mungkin hindarilah topik yang seperti itu.
Topik yang terlalu luas akan menyulitkan anda sendiri dan akan menyita
banyak waktu anda. Lagi pula pembicaraan anda tidak akan terfokus. Hal ini akan
membuat tulisan anda akan bertele-tele.
6
1. Menurut tempat: negara tertentu lebih khusus dari pada dunia: Jakarta
lebih terbatas dari pulau Jawa. Topik “pulau Jawa sebelum Indonesia
merdeka” lebih sempit menjadi “Jakarta sebelum Indonesia merdeka”.
2. Menurut waktu/periode/zaman: “kebudayaan Indonesia” dipersempit
menjadi “seni patung pada zaman kerajaan Hindu”.
3. Menurut hubungan sebab-akibat: “Dekadensi moral di kalangan Muda-
mudi” dapat dipersempit menjadi “pokok pangkal timbulnya krisis moral
di kalangan muda-mudi”.
4. Munurut pembagian bidang kehidupan manusia: politik, sosial, ekonomi,
kebudayaan, agama, kesenian, dll. Karangan tentang “usaha pemerintah
dalam bidang ekonomi” di perkhusus menjadi “kebijaksanaan diregulasi di
bidang ekonomi selama ganti”.
5. Menurut aspek khusus umum: individual kolektif: “pengaruh siaran televisi
terhadap kaum tani di Jawa Timur” dapat dipersempit menjadi “pengaruh siaran
televisi di Boyolali”.
6. Menurut objek material dan objek formal. Objek material ialah bahan yang
dibicarakan; objek formal ialah sudut darimana bahan itu kita tinjau, misalnya:
“kesussastraan Indonesian (objek material) di tinjau dari sudut gaya bahasanya
(objek formal). Kepemimpinan di tinjau dari sudut pembentukan kader-kader
baru; keluarga berencana di tinjau dari segi Agama.
7
Tujuan Khusus:
2.2 Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani “Theitenai”, yang berarti sesuatu yang
telah diuraikan atau sesuatu yang telah di tempatkan. Tema merupakan amanat
utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang
mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan
disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan
dari penulisan artikel itu.
8
yang dikuasainya sebagai latarbelakang masalah tadi, maka ia sanggup
menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
Sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia
disekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk
dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup
kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang
lingkupnya.
Tema berarti suatu pokok pemikiran atau gagasan pokok atau ide pikiran
tentang suatu hal, salah satunya membuat sebuah tulisan. Jadi jika diandaikan
sebuah rumah tema merupakan fondasinya. Pokok pemikiran tertentu yang akan
disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan. Penetapan
tema sebelum mulai mengarang sangatlah penting untuk menjamin penyampaian
ide secara teratur dan jelas sehingga isi karangan akan dapat dipahami oleh
pembaca dengan mudah. Tema hendaknya harus diungkapkan secara eksplisit
agar dapat membantu memudahkan penulis dalam menulis sebuah kerangka
karangan (outline).
9
· Tema : Upaya mengatasi kriminalitas para pelajar bukanlah semata-mata
tanggungjawab aparat kepolisian saja, melainkan juga menjadi tanggung jawab
orangtua para pelajar. Permasalahan ini tidak mungkin dapat dipecahkan tanpa
bantuan semua pihak yang terkait. Dalam hal ini yang paling di perlukan adalah
adanya kesadaran bahwa kita ini adalah umat yang bergama yang memiliki
keyakinan dan kepercayaan yang luhur dan sakral, bahwa kita semua adalah
makhluk hidup haruslah hidup damai dan berdampingan.
Seperti dalam topik, tema juga perlu pembatasan dalam penulisannya agar
penulis tidak melantur atau melenceng dari pokok bahasan yang utama. Dengan
begitu penulis akan lebih mudah membuat suatu karangan yang efektif.
10
4. Membantu pengarang mengatur atau menetapkan klimaks yang berbeda-
beda di dalam karangannya, juga menata detail karangan, dan
5. Sebagai miniatur dari keseluruhan karangan, pembaca dapat melihat
intisari ide serta struktur suatu karangan.
Kerangka karangan ada dua macam yaitu: kerangka topik dan kerangka
kalimat.
1. Kerangka topik
2. Kerangka kalimat
11
menggunakan angka arab saja, jika karangannya tidak terlalu panjang, misalnya
untuk makalah atau artikel sederhana. Kode-kode itu akan lebih kompleks
didalam karangan yang benar-benar seperti skripsi, thesis, disertasi dan buku.
Ada dua pola terpenting yang lazim di pakai untuk menyusun kerangka
karangan, yaitu pola alamiah dan pola logis. Pola pertama disebut alamiah karena
memakai pendekatan berdasarkan faktor alamiah yang esensial, yaitu ruang
(tempat) dan waktu. Pola yang kedua dinamakan pola logis karena memakai
pendekatan berdasarkan jalan pikiran atau cara berpikir manusia yang selalu
mengamati sesuatu berdasarkan logika.
1. Pola alamiah
Seperti yang telah diuraikan diatas, penyusunan kerangka karangan yang berpola
alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Oleh karena
itu, urutan unit-unit dalam kerangka pola alamiah dapat dibagi dua, yaitu urutan
ruang dan urutan waktu.
1. Urutan ruang
Yang dimaksud dengan urutan adalah pola uraian yang menjabarkan keadaan
suatu ruang seperti dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah, dan seterusnya. Urutan
ruang di pakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang umpamanya
kantor, gedung, lokasi atau wilayah tertentu. Berikut ini contoh bagian kerangka
karangan yang memakai urutan ruang.
1. Daerah Lahat
2. Daerah Pendopo
12
1. Daerah Samosir
2. Daerah Toba
2. Urutan waktu
Perhatikan contoh kerangka karangan yang memakai urutan waktu di bawah ini.
2. Pola logis
13
1. Contoh urutan klimaks
1. Apakah Ecstasy
2. Bahaya Ecstasy
14
4. Contoh urutan umum-khusus
a. Bahasa lisan
b. Bahasa tuis
a. Kemampuan kebahasaan
1. Olah vokal
b. Kemampuan akting
1. Mimik muka
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Penutup
3.1.1 Kesimpulan
Dengan menentukan tema dan topik secara baik maka akan menghasilkan
karangan yang baik pula dan menarik orang untuk membacanya. Ditambah
dengan judul yang mengesankan dan membuat orang penasaran ingin membaca
menjadi nilai tambahan bagi sebuah karangan tersebut.
Menentukan judul yang tepat harus didasarkan terhadap apa tema dan
topiknya jangan sampai bertentangan, apalagi melenceng jauh dari kaidah-kaidah
yang sudah di tentukan dalam perumusan sebuah karangan tersebut. Menentukan
sebuah topik, tema dan judul yang tepat wajib hukumnya bagi semua orang dalam
pembuatan sebuah karangan tertulis karena membantu dalam penulisannya agar
tertata dan sesuai dengan yang diingikan dari awal penulisannya.
Topik yang baik harus menarik dan dibaca serta dikuasai dengan baik oleh
penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah. Sedangkan tema yang baik adalah tema
yang menarik perhatian penulis, tema yang di kenal atau di ketahui dengan baik,
bahan-bahannya dapat di peroleh, tema dibatasi ruang lingkup. Dan judul yang
baik adalah harus relevan, harus provokatif dan harus singkat.
3.1.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17