KERANGKA KARANGAN
BAHASA INDONESIA
Nama :
Aris Apriyanto (17157788)
Wahyu Noviyanto (17157785)
Ahmad Sholikhin (17157768)
Akhmad Syafiq (17157789)
Puji dan syukur selalu terpanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga masih tetap bisa menikmati
indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada
baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan ke jalan yang lurus
berupa ajaran agama yang sempurna dengan bahasa yang sangat indah.
Terima kasih yang sebanyak – banyak nya kepada semua pihak yang sudah
mendukung berlangsungnya pembuatan makalah ini khususnya ibu Dra. Sri
Widodowati selaku pembimbing sekaligus dosen mata kuliah bahasa indonesia dan
juga teman – teman semuanya.
Makalah ini diakui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
dimiliki masih sangat kurang. Oleh karena itu di harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan – masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi setiap
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........………………………………………...……..........ii
DAFTAR ISI …...…………………………………………………………….…iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...……………………………………….............1
1.2. Tujuan Penulisan ….…..…………………………………………….........1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1.Topik...........................................................................................................2
2.2. Tema............................................................................................................8
2.2.1. Ciri-Ciri Tema Yang Baik..................................................................9
2.2.2. Kedudukan Tema.............................................................................10
2.2.3. Jenis-Jenis Tema..............................................................................11
2.3. Kerangkakarangan ……….......................................................................12
2.3.1. Definisi Kerangka Karangan............................................................12
2.3.2. Fungsi Dan Manfaat.........................................................................12
2.3.3. Cara Membuat Kerangka Karangan.................................................12
2.3.4. Contoh Kerangka Karangan.............................................................13
2.3.5. Contoh Pengembangan Kerangka Karangan...................................14
2.3.6. Pola Penyusun Kerangka Karangan.................................................15
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan ………..………………………………………………………...17
Saran………………………………………………………………....….........17
DAFTAR PUSTAKA ………..……………………………………..........….....18
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2.Tujuan penulisan
1.2.1. Tujuan umum
Untuk menambah wawasan / pengetahuan tentang topik tema dan
kerangka karangan bahasa indonesia
1.2.2. Tujuan khusus
Untuk mengetahui definisi topik, tema dan kerangka karangan
Bahasa indonesia
Untuk mengetahui cara membuat topik, tema dan kerangka
karangan bahasa indonesia
Untuk mengetahui fungsi dan manfaat dari topik, tema dan kerangka
karangan bahasa indonesia
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Topik
Topik berasal dari bahasa Yunani “Topoi” yang berarti tempat dalam tulis
menulis, berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan
suatu artikel. Topik juga bisa diartikan sebagai pokok pembicaraan atau pokok
permasalahan. Topik karangan adalah suatu hal yang akan digarap menjadi
karangan. Topik karangan merupakan jawaban atas pernyataan masalah apa yang
akan ditulis? atau hendak menulis tentang apa? Atau topik merupakan suatu pokok
dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi ladasan dalam penulisan
sebauah artikel.
v
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui persamaan dan perbedaan antara
topik dan judul. Topik dapat menjadi judul karangan.namun, antara keduanya
terdapat perbedaaan, topik adalah payung besar yang bersifat umum dan belum
menggambarkan sudut pandang penulisnya. Sedangkan judul lebih spesifik dan
telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah.
Tak jarang seorang penulis bingung saat menentukan hendak menulis apa,
rasanya semua menarik dan banyak yang sudah ditulis orang sebenarnya banyak
hal yang dapat dijadikan topik tulisan. Untuk membantu menentukan topik, seperti
yang disampaikan Wayne N. Thompson dalam Rakhmat (1999:20), seorang penulis
dapat menemukan sumber topik dengan cara sebagai berikut :
1. Pengalaman Pribadi
a. Perjalanan
c. Kelompok Anda
f. Peristiwa lucu
vi
3. Pengalaman Pekerjaan atau Profesi
a. Pekerjaan tambahan
b. Profesi keluarga
4. Pelajaran Sekolah/Kuliah
a. Hasil-hasil penelitian
5. Pendapat pribadi
a. Kritik terhadap buku, film, puisi, pidato, iklan, siaran radio /televisi
c. Artikel
d. Materi kuliah
e. Penemuan mutakhir
7. Masalah Abadi
a. Agama
b. Pendidikan
c. Sosial danmasyarakat
d. Problem pribadi
8. Kilasan Biografi
a. Orang-orang terkenal
b. Orang-orang berjasa
vii
9. Kejadian khusus
a. Pekerjaan
b. Hobi
c. Rumah tangga
d. Pengembangan diri
f. Tambahan ilmu
g. Minat khusus
Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah memilih
apa yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut. Menurut Sabarti
Akhadiah (1994: 211), ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik:
viii
3. Tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang akan dipilih.
4. Ajukanlah pertanyaan apakah sektor tadi masih perlu diperinci lebih lanjut
atau tidak. Demikian dilakukan berulang sampai diperoleh topik yang
sangat khusus.
Tahap ini tentu saja sudah menentukan topik yang hendak dikembangkan
menjadi suatu karangan. Langkah selanjutnya, pertimbangkanlah apakah topik
tersebut menarik untuk dijadikan tulisan dan apakah mampu untuk menuliskannya
sebagai sebuah karangan? Untuk menentukan topik yang baik, hal-hal berikut ini
dapat dijadikan tolok ukurnya.
2. Topik harus sesuai dengan minat Anda. Topik yang menarik minat Anda akan
membuat Anda lancar menuliskannya.Selain itu, jika Anda tertarik untuk
menuliskannya tentu akan membuat Anda bersemangat mencari referensinya.
3. Topik harus menarik minat pembaca. Percuma saja menulis sesuatu yang kira-
kira tidak membuat orang tertarik untuk membacanya. Meskipun minat baca
seseorang tentulah berkaitan dengan latar belakang pengetahuannya. Akan
tetapi, jika Anda menulis sesuatu yang baru, eksotik, menyodorkan alternatif
lain, menimbulkan rasa ingin tahu, membuat seseorang terlibat emosional, dan
hal yang eksotik ini akan menarik orang untuk membacanya.
4. Topik harus dapat ditunjang dengan referensi lain. Suatu topik yang belum ada
sama sekali rujukan (referensi) atau materi lain yang menunjang akan sangat
merepotkan Anda sendiri, Untuk itu, sedapat mungkin hindarilah dahulu topik
seperti itu.
5. Topik harus dibatasi ruang lingkupnya. Topik yang terlalu luas akan menyulitkan
Anda sendiri dan akan menyita banyak waktu Anda. Lagi pula pembicaraan
Anda tidak akan terfokus. Hal ini akan membuat tulisan Anda terlihat bertele-
tele.
ix
2.1.4. Cara Membuat Topik
1. Menurut tempat: negara tertentu lebih khusus dari pada dunia, Jakarta lebih
terbatas dari pada Pulau Jawa. Topik “Pulau Jawa sebelum Indonesia Merdeka”
dapat dipersempit menjadi “Jakarta sebelum Indonesia Merdeka”.
2. Menurut waktu/periode/zaman: “Kebudayaan Indonesia” dapat dikhususkan
menjadi “Seni Patung pada Zaman Kerajaan Hindu”.
3. Menurut hubungan sebab akibat : “Dekadensi Moral di Kalangan Muda-Mudi”
dapat dipersempit menjadi “Pokok Pangkal Timbulnya Krisis Moral di
Kalangan Muda-Mudi”
4. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia: politik, sosial, ekonomi,
kebudayaan, agama, kesenian, dan sebagainya. Karangan tentnag “Usaha-usaha
Pemerintah dalam bidang Ekonomi dapat diperkhusus menjadi “Kebijaksanaan
Deregulasi di Bidang Ekonomi Selama Ganti”.
5. Menurut aspek khusus umum: idividual-kolektif “Pengaruh Siaran televisi
terhadap Kaum Tanidi Jawa Timur” dapat dipersempit menjadi “Pengaruh
Siaran Televisi Boyolali”.
6. Menurut objek material dan objek formal. Objek material ialah bahan yang
dibicarakan, objek formal ialah sudut dari mana bahan itu kita tinjau, misalnya:
“Kesusastraan Indonesia (objek material) Ditinjau dari Sudut Gaya Bahasanya
(objek formal). kepemimpinan ditinjau dari sudut pembentukan kader-kader
baru; keluarga berencana ditinjau dari segi agama.
2.2.Tema
x
Tema berasal dari bahasa Yunani “Thithenai”, berarti sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan persoalan
utama yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra,
seperti cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis. Tema juga dapat dikatakan
sebagai suatu gagasan pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan. Penetapan
tema sebelum dimulai mengarang sangatlah penting untuk pedoman menulis
secara teratur dan jelas sehingga isi karangan tidak menyimpang dari tujuan yang
telah ditetapkan.
Tema dapat juga diartikan sebagai pengungkapan maksud dan tujuan yang
dirumuskan secara singkat dan wujudnya berupa satu kalimat, disebut tesis. Tesis
dapat juga diartikan sebagai pernyataan singkat tentang tujuan penulisan.
Walaupun tema dan tesis dapat juga diartikan aasebagai pernyataan singkat
tentang penulisan. Walaupun tema dan tesis itu sebenarnya berada didalam
pikiran penulis, sebaiknya tetap dirumuskan secara ekplisit, terutama bagi penulis
pemula. Rumusan itu akan memudahkan penulis menyusun kerangka atau outline
karangan. Berbeda denga tesis, rumusan tema boleh lebih dari satu kalimat,
asalkan seluruh kalimat bersama-sama mengukapkan satu ide (ide karangan).
Perhatikan contoh dibawah ini tentang judul karangan dan maksud atau tujuan
yang dipikirkan oleh penulisnya..
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) Tema adalah pokok pikiran,
dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah
sajak). menurut Aminudin tema adalah ide mendasari suatu cerita sehingga
berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi
yang diciptanya..sedangkan menurut Rusyana tema adalah dasar atau makna
sebuah cerita, Tema adalah pandangan hidup tertentu atau perasaan tertentu
yang membentuk atau membangun dasar gagasan utama suatu karya sastra, dan
semua fiksi harus mempunyai dasar atau tema yang merupakan sasaran
tujuan.berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tema
adalah Dasar pokok yang mendasari cerita dan memeliki kedudukan yang
xi
dominan Sehingga dapat mempersatukan unsur secara bersama-sama
membangun sebuah karya sastra.
Sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia
disekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis
untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
xii
2.2.2. Kedudukan Tema Dalam Suatu Karangan
Tema berarti suatu pokok pemikiran atau gagasan pokok atau ide pikiran
tentang suatu hal, salah satunya membuat sebuah tulisan. Jadi jika diandaikan
sebuah rumah tema merupakan fondasinya. Pokok pemikiran tertentu yang akan
disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan. Penetapan
tema sebelum mulai mengarang sangatlah penting untuk menjamin penyampaian
ide secara teratur dan jelas sehingga isi karangan akan dapat dipahami oleh pembaca
dengan mudah. Tema hendaknya harus diungkapkan secara eksplisit agar dapat
membantu memudahkan penulis dalam menulis sebuah kerangka karangan
(outline).
xiii
2.2.3. Jenis-jenis tema
Menurut shipley, tema dapat dibedakan menjadi lima jenis tema yaitu :
1. Tema jasmaniah
Tema jasmaniah merupakan tema yang berhubungan atau pun terfokus
dengan pada permasalahan kondisi fisik manusia.model tema ini biasanya
menyangkut beberapa hal yang ada didalam tubuh manusia seperti
molekul,jasad ,peraasaan tubuh, dan zat. Beberapa contoh tema yang
jasmaniah adalah mengenai perasaann cinta.
2. Tema sosial
Tema sosial merupakan tema yang berkaitan erat dengan berbagai macam
hal berbau urusan sosial .dalam tema ini, pengarang cerita biasanya
menjelaskan berbagai macam hal yang berkaitan dengan urusan
kehidupan masyarakat,interaksi manusia dengan lingkungan
sekitarnya,permaslahan sosial ,dan berbagai nmacam tema lainnya.
3. Tema ketuhanan
Tema ketuhanan merupakan tema yang berkaitan erat dengan kekuasaan
tuhan yang tampak dalam setiap aktivitas manusia.model tema ini
biasanya oleh pengarang cerita dengan menunjukan berbagai macam hal
–hal magis yang berada di luar akal manusia seperti kejadian
kiamat,keajaiban penyembuhan penyakit dan berbagai macam tema
lainnya.
4. Tema organik
Tema organik mmerupakan tema yang mencakup berbagai macam hal
yang berhubungan erat dengan moral dasar manusia seperti hubungan
antar pria dan wanita ,nasihat, dan berbagai macam tema lainnya.
5. Tema egoik
Tema egoik merupakan tema yang berkaitan erat dengan dengan sifat ego
manusia .dalam tema ini, pengarang cerita biasa menonjolkan tema
xiv
dengan berbagai macam bentuk cerita seperti keserakahan ataupun
ketama’kan manusia
2.3.Kerangka karangan
2.3.1. Definisi kerangka karangan
Menurut kamus besar bahasa indonesia(KBBI) kerangka karangan adalah
suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan
di garap. Sedangakn menurut akhmad topik kerangka karangan adalah rencana
penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan di tulis,dan
merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur
dan teratur. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kerangka karangan adalah suatu rencana atau rancangan awal karangan yang
merupakan kumpulan topik-topik yang akan dikembangkan.
xv
kesenangan Anda. Hal ini akan sangat membatu untuk mengembangkan
karangan. Setelah mendaptkan tema, tentukan juga judul karangan yang
akan dibuat. Usahakan membuat judul yang singkat dan menarik pembaca
untuk membaca karangantersebut
2. Mengunpulkan bahan.
Setelah mendapatkan tema, yang harus dilakukan adalah mengumpulkan
bahan pendukung yang berupa topik-topik yang berhubungan dengan tema
untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Topik-topik tersebut antara
lain, pengertian, tujuan, jenis, contoh, dan lain-lain. Catatlah semua topik
yang terlintas di dalam pikiran untuk memudahkan penseleksian bahan atau
topik.
3. Menseleksi bahan
Setelah mendapatkan topik, seleksilah topik-topik tersebut yang sesuai
dengan tema karangan dan penting. Hindari membahas topik-topik yang
tidak penting untuk dibahas.
4. Mengembangkan kerangka karangan
Jika sudah mendapatkan tema, judul dan topik, buatlah karangan yang utuh
dengan cara mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuat. Perluas
topik-topik yang telah ditentukan pada kerangka dan usahakan jangan
membahas topik yang tidak ada di dalam kerangka karangan
xvi
- Membuat jadwal tidur
- Jangan mengkonsumsi makanan berat sebelum tidur
Tidur adalah suatu ativitas dimana seluruh tubuh sedang berada dalam
keadaan istirahat total. Menurut para ahli, manusia membutuhkan tidur yang cukup
yaitu sekitar 6 sampai 8 jam setiap hari. Lamanya waktu tersebut tidak bisa dicicil,
dengan kata lain waktu 6 sampai 8 jam adalah waktus sekali tidur.
Ada beberapa dampak buruk yang disebabkan jika kita tidak mendapatkan
tidur yang cukup. Dampak-dampak tersebut sangat berpengaruh bagi kesehatan
kita, diantaranya adalah kurang tidur dapat menggangu konsenterasi. Hal ini
dikarenakan otak kita mengalami kelelahan sehingga memacu mata dan
mempengaruhi tubuh menjadi lemas dan mengantuk. Hilangnya konsentrasi ini
sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang mengendarai kendaraan bermotor.
Selain itu, tidur yang cukup bisa meningkatkan daya tahan tubuh sehingga
terhindar dari penyakit-penyakit yang akan menyerang. Yang terakhir adalah tubuh
akan mendapatkan energy yang banyak untuk melakukan aktifitas dihari esok.
xvii
tidur nyenyak. kemudian usahakan untuk membuat jadwal tidur yang teratur agar
tidur menjadi suatu kebiasaan yang baik dan yang terakhir jangan makan-makanan
yang berat sebelum tidur agar tubuh tidak kembung.
xviii
.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Topik yang baik harus menarik dan dibaca serta dikuasai dengan baik oleh
penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah. Sedangkan tema yang baik adalah tema
yang menarik perhatian penulis, tema yang di kenal atau di ketahui dengan baik,
bahan-bahannya dapat di peroleh, tema dibatasi ruang lingkup. Serta dengan adanya
kerangka karangan dapat memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih
sistematis dan rapih.
3.2.Saran
xix
jawabkan. Oleh karena itu, segala kritik, saran atau masukan dari pembaca sangat
diharapkan untuk menunjang perbaikan makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
xx