Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TOPIK, TEMA DAN KERANGKA KARANGAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
NAMA : 1. ALYA DESLIANA (NIM : M.23.02.090)
2. FIRDA RAIHANA (NIM : M.23.02.078)
3. WINDA (NIM : M.23.02.060)
4. FITRIANI (NIM : M.23.02.028)
5. TIARA (NIM : M.23.02.0

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO


FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim..Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan


kehadirat Allah Subhanahu wa ta ‘ala yang telah menganugerahkan
banyak nikmat sehingga saya dan rekan kelompok saya dapat menyusun
Makalah Bahasa Indonesia ini dengan baik. Makalah ini berisi tentang
uraian mengenai “Topik, Tema dan Kerangka Karangan”.

Makalah ini kami susun secara cepat dengan bantuan dan dukungan
beberapa pihak di antaranya; Ibu Yusni,S.pd.,M.,Pd selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia, dan teman-teman selaku rekan kerja
kelompok. Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu,
tenaga dan pikirannya yang telah diberikan.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa hasil


makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata, Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok saya khususnya, dan
teman- teman yang lainnya.

Palopo, 19 Oktober 2023

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........………………………………………...……..........ii
DAFTAR ISI………………………………………………………….......….…iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ...……………………………………….............1.2
Tujuan Penulisan ….…..…………………………………………….........1
BAB II:PEMBAHASAN
2.1.Topik...........................................................................................................2
2.1.1. Sumber Topik.....................................................................................3
2.2.2. Pembatasan Topik..............................................................................5
2.2.3. Kriteria Topik.....................................................................................6
2.2.4. Cara Membuat Topik.........................................................................7
2.2. Tema............................................................................................................8
2.2.1. Ciri-Ciri Tema Yang Baik..................................................................9
2.2.2. Kedudukan Tema.............................................................................10
2.2.3. Jenis-Jenis Tema..............................................................................11
2.3. Kerangkakarangan……….......................................................................12
2.3.1. Definisi Kerangka Karangan............................................................12
2.3.2. Fungsi Dan Manfaat.........................................................................12
2.3.3. Cara Membuat Kerangka Karangan.................................................12
2.3.4. Contoh Kerangka Karangan.............................................................13
2.3.5. Contoh Pengembangan Kerangka Karangan...................................14
2.3.6. Pola Penyusun Kerangka Karangan.................................................15
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan………..………………………………………………………...17
Saran………………………………………………………………....….........17
DAFTAR PUSTAKA………..……………………………………..........….....
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang masalah

Sehari-hari kita mengenal istilah tema, topik dan judul pembuatan sebuah
karangan baik itu dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Tema dan topik sangat
dibutuhkan dalam pembuatan kerangka tulisan awal sebelum benar-benar menulis
karena tema dan topik sebuah acuan dalam sebuah tulisan. Tema dan topik juga
berperan untuk pembatas agar sebuah tulisan tidak melenceng dari apa yang diinginkan
dan menghasilakan sebuah karangan yang diinginkan oleh si penulis tersebut.
Sedangkan kerangka karangan adalah suatu rencana atau rancangan yangmemuat garis
besar atau ide suatu karya tulis yang disusun dengan sistematis dan struktur.

1.2.Tujuan penulisan

o 1.2.1. Tujuan umum


o Untuk menambah wawasan / pengetahuan tentang topik tema dankerangka
karangan bahasa indonesia

1.2.2. Tujuan khusus

o Untuk mengetahui definisi topik, tema dan kerangka karangan Bahasa indonesia
o Untuk mengetahui cara membuat topik, tema dan kerangka karangan bahasa
indonesia
o Untuk mengetahui fungsi dan manfaat dari topik, tema dan kerangka karangan
bahasa indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Topik

Topik berasal dari bahasa Yunani “Topoi” yang berarti tempat dalam tulismenulis,
berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisansuatu artikel.
Topik juga bisa diartikan sebagai pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik
karangan adalah suatu hal yang akan digarap menjadikarangan. Topik karangan
merupakan jawaban atas pernyataan masalah apa yangakan ditulis? atau hendak
menulis tentang apa? Atau topik merupakan suatu pokokdari sebuah pembicaraan atau
sesuatu yang akan menjadi ladasan dalam penulisansebauah artikel. Menurut kamus
besar bahasa indonesia (KBBI) ,Topik adalah pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah
karangan, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Sabarti Akhadiah (1994:211) topik adalah segala yang ingin
dibahas. Ini dapat berarti bahwa penulis sudah memilih apa yang menjadi pokok
pembicaraan dalam tulisan terebut. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan
menjadi landasan dalam penulisan sebuah artikel. Syarat sebuah topik ialah harus
menarik perhatian, dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca dan topik yang dipilih
harus mempunyai sumber acuan yang jelas atau real. Jika seseorang akan mengarang, ia
terlebih dahulu harus memilih dan menetapkan topik karangannya. Ciri khas topik
terletak pada permasalahannya yang berifat umum dan belum terurai berbeda dengan
tema, adapun judul karangan pada umumnya adalah rincian dan penjabaran dari topik.
Jika dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui persamaan dan perbedaan antara


topik dan judul. Topik dapat menjadi judul karangan. Namun, antara keduanya terdapat
perbedaaan, topik adalah payung besar yang bersifat umum dan belum menggambarkan
sudut pandang penulisnya. Sedangkan judul lebih spesifik dan telah mengandung
permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah. Dalam penggarapan karangan ilmiah
misalnya skripsi, judul memang ditetapkan pada awal proses penulisan, yaitu pada
waktu pengajuan outline. Namun, perlu diketahui bahwa proses pembuatan judul itu
sebenarnya tetap berawal dari pemiihan topik. Pada jelnis karangna lain pada artikel
sederhana, judul dapat dibuat sesudah karangan selesai, serta dapat diganti-ganti
sepanjang hal iturelevan dengan isi karangan dan sesuai dengan topik yang ditentukan.

2.1.1 Sumber Topik

Tak jarang seorang penulis bingung saat menentukan hendak menulis


apa,rasanya semua menarik dan banyak yang sudah ditulis orang sebenarnya banyakhal
yang dapat dijadikan topik tulisan. Untuk membantu menentukan topik, sepertiyang
disampaikan Wayne N. Thompson dalam Rakhmat (1999:20), seorang penulis dapat
menemukan sumber topik dengan cara sebagai berikut :

1.Pengalaman Pribadi

a. Perjalanan

b. Tempat yang pernah dikunjungi

c. Kelompok Anda

d. Wawancara dengan tokoh

e. Kejadian luar biasa

f. Peristiwa lucu

2. Hobi dan Keterampilan


a. Cara melakukan sesuatu

b. Cara kerja sesuatu

3. Pengalaman Pekerjaan atau Profesi

a. Pekerjaan tambahan

b. Profesi keluarga

4. Pelajaran Sekolah/Kuliah

a. Hasil-hasil penelitian

b. Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut

5. Pendapat pribadi

a. Kritik terhadap buku, film, puisi, pidato, iklan, siaran radio /televisi

b. Hasil pengamatan pribadi

6.PeristiwaHangat dan Pembicaraan publik

a. Berita halaman muka surat kabar

b. Topik tajuk rencana

c. Artikel

d. Materi kuliah

e. Penemuan mutakhir

7. Masalah Abadi

a. Agama

b. Pendidikan

c. Sosial dan masyarakat

d. Problem pribadi

8. Kilasan Biografi

a. Orang-orang terkenal

b. Orang-orang berjasa

9. Kejadian khusus

a. Perayaan atau peringatan

b. Peristiwa yang erat kaitannya dengan perayaan

10. Minat Khalayak


a. Pekerjaan

b. Hobi

c. Rumah tangga

d. Pengembangan diri

e. Kesehatan dan penampilan

f. Tambahan ilmu

g. Minat khusus

2.1.2 . Pembatasan Topik

Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah memilih apa yang akan
menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut. Menurut Sabarti Akhadiah
(1994:211), ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik:

1. Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau profesi

2. Cukup menarik untuk dibahas

3. Dikenal dengan baik

4. Bahannya mudah diperoleh

5. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit Keraf (1979: 113) merumuskan kiat
pembatasan topik adalah denganlangkah sebagai berikut:

1. Tetapkan topik yang ingin dibahas dalam suatu kedudukan sentral.

2. Ajukanlah pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentralitu masih
dapat diperinci lebih lanjut atau tidak. Bila dapat, tempatkanlah perincian itu di sekitar
lingkaran topik pertama tadi.

3. Tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang akan dipilih.

4. Ajukanlah pertanyaan apakah sektor tadi masih perlu diperinci lebih lanjutatau tidak.
Demikian dilakukan berulang sampai diperoleh topik yangsangat khusus.

2.1.3. Kriteria Topik yang Baik

Tahap ini tentu saja sudah menentukan topik yang hendak dikembangkan
menjadi suatu karangan. Langkah selanjutnya, pertimbangkanlah apakah topik tersebut
menarik untuk dijadikan tulisan dan apakah mampu untuk menuliskannya sebagai
sebuah karangan? Untuk menentukan topik yang baik, hal-hal berikut ini dapat dijadikan
tolok ukurnya.

1. Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan penulisnya. Pastikan


bahwa topik yang hendak dibahas benar-benar sudah dikuasai materinya.
2. Topik harus sesuai dengan minat Anda. Topik yang menarik minat Anda
akanmembuat Anda lancar menuliskannya. Selain itu, jika Anda tertarik untuk
menuliskannya tentu akan membuat Anda bersemangat mencari referensinya.

3. Topik harus menarik minat pembaca. Percuma saja menulis sesuatu yang kira-
kira tidak membuat orang tertarik untuk membacanya. Meskipun minat bacaseseorang
tentulah berkaitan dengan latar belakang pengetahuannya. Akan tetapi, jika Anda
menulis sesuatu yang baru, eksotik, menyodorkan alternatiflain, menimbulkan rasa ingin
tahu, membuat seseorang terlibat emosional, danhal yang eksotik ini akan menarik
orang untuk membacanya.

4. Topik harus dapat ditunjang dengan referensi lain. Suatu topik yang belum
ada sama sekali rujukan (referensi) atau materi lain yang menunjang akan sangat
merepotkan Anda sendiri, Untuk itu, sedapat mungkin hindarilah dahulu topik seperti
itu.

5. Topik harus dibatasi ruang lingkupnya. Topik yang terlalu luas akan
menyulitkan Anda sendiri dan akan menyita banyak waktu Anda. Lagi pula pembicaraan
Anda tidak akan terfokus. Hal ini akan membuat tulisan Anda terlihat bertele-tele.

2.1.4. Cara Membuat Topik

Sebelum mengangkat sesuatu menjadi topik dalam tulisan, pengarang harus benar-
benar mengetahui pokok persoalannya. Agar pembicaraan pengarang tidakmelantur,
hendaknya topik dipersempit sesuai dengan rencana. Dengan itu, akandiperoleh salah
satu aspek untuk diangkat menjadi pokok pembahasan karangan. Contoh berikut ini
adalah cara untuk mempersempit topik supaya lebih spesifik dari topik sebelumnya.

1. Menurut tempat: negara tertentu lebih khusus dari pada dunia, Jakarta lebih

terbatas dari pada Pulau Jawa. Topik “Pulau Jawa sebelum Indonesia Merdeka”dapat
dipersempit menjadi “Jakarta sebelum Indonesia Merdeka”.

2. Menurut waktu/periode/zaman: “Kebudayaan Indonesia” dapat dikhususkan

menjadi“Seni Patung pada Zaman Kerajaan Hindu”.

3. Menurut hubungan sebab akibat : “Dekadensi Moral di Kalangan Muda-Mudi” dapat


dipersempit menjadi “Pokok Pangkal Timbulnya Krisis Moral diKalangan Muda-Mudi”

4. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia: politik, sosial, ekonomi,

kebudayaan, agama, kesenian, dan sebagainya. Karangan tentang “Usaha-usaha


Pemerintah dalam bidang Ekonomi dapat diperkhusus menjadi
“KebijaksanaanDeregulasi di Bidang Ekonomi Selama Ganti”.

5. Menurut aspek khusus umum: idividual-kolektif “Pengaruh Siaran televisi terhadap


Kaum Tanidi Jawa Timur” dapat dipersempit menjadi “PengaruhSiaran Televisi Boyolali”.
6. Menurut objek material dan objek formal. Objek material ialah bahan yang
dibicarakan, objek formal ialah sudut dari mana bahan itu kita tinjau, misalnya:
“Kesusastraan Indonesia (objek material) Ditinjau dari Sudut Gaya Bahasanya (objek
formal). kepemimpinan ditinjau dari sudut pembentukan kader-kader baru; keluarga
berencana ditinjau dari segi agama.

2.2.Tema

Tema berasal dari bahasa Yunani “Thithenai”, berarti sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan persoalanutama yang
diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra,seperti cerpen, novel,
ataupun suatu karya tulis. Tema juga dapat dikatakansebagai suatu gagasan pokok atau
ide dalam membuat suatu tulisan. Penetapantema sebelum dimulai mengarang
sangatlah penting untuk pedoman menulissecara teratur dan jelas sehingga isi karangan
tidak menyimpang dari tujuan yangtelah ditetapkan.

Tema dapat juga diartikan sebagai pengungkapan maksud dan tujuan yangdirumuskan
secara singkat dan wujudnya berupa satu kalimat, disebut tesis. Tesis dapat juga
diartikan sebagai pernyataan singkat tentang tujuan penulisan. Walaupun tema dan
tesis dapat juga diartikan sebagai pernyataan singkat tentang penulisan. Walaupun tema
dan tesis itu sebenarnya berada didalam pikiran penulis, sebaiknya tetap dirumuskan
secara ekplisit, terutama bagi penulis pemula. Rumusan itu akan memudahkan penulis
menyusun kerangka atau outlinekarangan. Berbeda denga tesis, rumusan tema boleh
lebih dari satu kalimat,asalkan seluruh kalimat bersama-sama mengukapkan satu ide
(ide karangan). Perhatikan contoh dibawah ini tentang judul karangan dan maksud atau
tujuanyang dipikirkan oleh penulisnya.

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) Tema adalah pokok pikiran, dasar cerita
(yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubahsajak). Menurut
Aminudin tema adalah ide mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai
pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksiyang diciptanya. Sedangkan
menurut Rusyana tema adalah dasar atau maknasebuah cerita, Tema adalah pandangan
hidup tertentu atau perasaan tertentuyang membentuk atau membangun dasar gagasan
utama suatu karya sastra, dan semua fiksi harus mempunyai dasar atau tema yang
merupakan sasaran tujuan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa tema adalah Dasar pokok yang mendasari cerita dan memeliki kedudukan yang
dominan Sehingga dapat mempersatukan unsur secara bersama-samamembangun
sebuah karya sastra.

2.2.1.Ciri – ciri tema yang Baik

1.Tema menarik perhatian penulis. Tema yang menarik perhatian penulis akan
memungkinkan penulis berusahaterus-menerus mencari data untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan di dorong terus-menerus agar dapat
menyelesaikan karyatulis tersebut sebaik-baiknya.

2.Tema dikenal atau diketahui dengan baik. Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya


prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah yang
diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian,
observasi, wawancaradan sebagainya, sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu
bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan
teoriilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup
menguraikan tema itu sebaik-baiknya.

3.Bahan-bahannya dapat di peroleh. Sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan
apakah bahannya cukup tersediadisekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini
memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan
menguasai sepenuhnya.

4.Tema dibatasi ruang lingkupnya.Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin
belum cukupkemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi
ruang lingkupnya.

2.2.2.Kedudukan Tema Dalam Suatu Karangan

Tema berarti suatu pokok pemikiran atau gagasan pokok atau ide pikirantentang
suatu hal, salah satunya membuat sebuah tulisan. Jadi jika diandaikan sebuah rumah
tema merupakan fondasinya. Pokok pemikiran tertentu yang akan disampaikan oleh
penulis dalam karangannya disebut tema karangan. Penetapan tema sebelum mulai
mengarang sangatlah penting untuk menjamin penyampaian ide secara teratur dan jelas
sehingga isi karangan akan dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah. Tema
hendaknya harus diungkapkan secara eksplisit agar dapat membantu memudahkan
penulis dalam menulis sebuah kerangka karangan(outline).Berdasarkan uraian diatas,
contoh berikut akan memperjelas kedudukantema dalam suatu kerangka karangan,
sekaligus membedakan antara topik, juduldan tema. Topik : upaya mengatasi tawuran
antar pelajar

Judul : (dapat disesuaikan dengan selera penulis)

1.Tawuran lagi, tawuran lagi...... pusing!

2.Tawuran pada anak sekolah, penyakit kriminalitas.

3.Tawuran antar sesama pelajar dapat merusak moralitas anak bangsa.

Tema: Upaya mengatasi kriminalitas para pelajar bukanlah semata-mata


tanggung jawab aparat kepolisian saja, melainkan juga menjadi tanggung jawaborangtua
para pelajar. Permasalahan ini tidak mungkin dapat dipecahkan tanpa bantuan semua
pihak yang terkait. Dalam hal ini yang paling di perlukan adalah adanya kesadaran
bahwa kita ini adalah umat yang bergama yang memiliki keyakinan dan kepercayaan
yang luhur dan sakral, bahwa kita semua adalah makhluk hidup haruslah hidup damai
dan berdampingan. Seperti dalam topik, tema juga perlu pembatasan dalam
penulisannya agar penulis tidak melantur atau melenceng dari pokok bahasan yang
utama. Dengan begitu penulis akan lebih mudah membuat suatu karangan yang efektif.

2.2.3. Jenis-jenis tema

Menurut shipley, tema dapat dibedakan menjadi lima jenis tema yaitu :

1.Tema jasmaniah

Tema jasmaniah merupakan tema yang berhubungan atau pun terfokusdengan


pada permasalahan kondisi fisik manusia. Model tema ini biasanya menyangkut
beberapa hal yang ada didalam tubuh manusia seperti molekul,jasad ,peraasaan tubuh,
dan zat. Beberapa contoh tema yang jasmaniah adalah mengenai perasaann cinta.

2.Tema sosial

Tema sosial merupakan tema yang berkaitan erat dengan berbagai macamhal
berbau urusan sosial. Dalam tema ini, pengarang cerita biasanyamenjelaskan berbagai
macam hal yang berkaitan dengan urusan kehidupan masyarakat, interaksi manusia
dengan lingkungan sekitarnya, permasalahan sosial ,dan berbagai macam tema lainnya.

3.Tema ketuhanan

Tema ketuhanan merupakan tema yang berkaitan erat dengan kekuasaan tuhan yang
tampak dalam setiap aktivitas manusia.model tema ini biasanya oleh pengarang cerita
dengan menunjukan berbagai macam hal– hal magis yang berada di luar akal manusia
seperti kejadiankiamat,keajaiban penyembuhan penyakit dan berbagai macam
temalainnya.

4.Tema organik

Tema organik mmerupakan tema yang mencakup berbagai macam halyang


berhubungan erat dengan moral dasar manusia seperti hubunganantar pria dan
wanita ,nasihat, dan berbagai macam tema lainnya.

5.Tema egoik

Tema egoik merupakan tema yang berkaitan erat dengan dengan sifat ego
manusia .dalam tema ini, pengarang cerita biasa menonjolkan tema dengan berbagai
macam bentuk cerita seperti keserakahan ataupun ketamakan manusia.

2.3.Kerangka karangan

2.3.1. Definisi kerangka karangan


Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kerangka karangan adalah suatu rencana
kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan di garap. Sedangakn
menurut akhmad topik kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat
garis-garis besar dari suatu karangan yang akan di tulis,dan merupakan rangkaian ide-ide
yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstrukturdan teratur. Berdasarkan
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kerangka karangan adalah suatu
rencana atau rancangan awal karangan yang merupakan kumpulan topik-topik yang
akan dikembangkan.

2.3.2. Fungsi atau Manfaat Kerangka Karangan

1.Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebihsistematis dan
rapih.

2.Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalamsuatu karangan
yang akan digarap.

3.Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yangsudah dibahas
sebelumnya.

4.Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu karanganyang


berupa data atau fakta.

5.Untuk membantu penulis mengembangkan ide-ide yang akan ditulis didalam suatu
karangan agar karangan menjadi lebih variatif dan menarik.

2.3.3. Cara Membuat Kerangka Karangan

Adapun cara membuat kerangka suatu karangan adalah sebagai berikut :

1.Merumuskan tema dan menentukan judul suatu karangan.Sebelum membuat


karangan, tentukanlah dahulu tema karangan yang akandibuat. Tema ini yang akan
mempengaruhi seluruh isi dari karangan yangakan dibuat. Pilihlah tema-tema yang
sedang hangat atau tema yang menjadi kesenangan Anda. Hal ini akan sangat membatu
untuk mengembangkankarangan. Setelah mendaptkan tema, tentukan juga judul
karangan yangakan dibuat. Usahakan membuat judul yang singkat dan menarik
pembacauntuk membaca karangan tersebut.

2.Mengumpulkan bahan. Setelah mendapatkan tema, yang harus dilakukan adalah


mengumpulkan bahan pendukung yang berupa topik-topik yang berhubungan dengan
temauntuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Topik-topik tersebut antaralain,
pengertian, tujuan, jenis, contoh, dan lain-lain. Catatlah semua topik yang terlintas di
dalam pikiran untuk memudahkan penseleksian bahan atau topik.

3.Menseleksi bahan. Setelah mendapatkan topik, seleksilah topik-topik tersebut yang


sesuaidengan tema karangan dan penting. Hindari membahas topik-topik yangtidak
penting untuk dibahas.
4.Mengembangkan kerangka karanganJika sudah mendapatkan tema, judul dan topik,
buatlah karangan yang utuhdengan cara mengembangkan kerangka karangan yang telah
dibuat. Perluas topik-topik yang telah ditentukan pada kerangka dan usahakan jangan
membahas topik yang tidak ada di dalam kerangka karangan.

2.3.4. Contoh Kerangka Karangan

1.Tema : Kesehatan

- Judul : Manfaat Tidur Cukup Bagi Kesehatan

2.Definisi

- Pengertian tidur cukup

3. Dampak Kurang tidur

- Kurang tidur dapat menyebabkan tergangunya konsentarsi

- Kurang tidur mudah terserang penyakit

- Kurang tidur dapat mempengaruhi emosi

4.Manfaat tidur cukup

- Meningkatkan konsentrasi

- Meningkatkan daya tahan tubuh

- Meningkatkan energi

5. Tips agar tidur nyenyak

- Berolahraga

- Membuat jadwal tidur

- Jangan mengkonsumsi makanan berat sebelum tidur

2.3.5. Contoh Pengembangan Kerangka Karangan

Manfaat tidur cukup bagi kesehatan. Tidur adalah suatu ativitas dimana seluruh tubuh
sedang berada dalamkeadaan istirahat total. Menurut para ahli, manusia membutuhkan
tidur yang cukupyaitu sekitar 6 sampai 8 jam setiap hari. Lamanya waktu tersebut tidak
bisa dicicil,dengan kata lain waktu 6 sampai 8 jam adalah waktus sekali tidur. Ada
beberapa dampak buruk yang disebabkan jika kita tidak mendapatkantidur yang cukup.
Dampak-dampak tersebut sangat berpengaruh bagi kesehatankita, diantaranya adalah
kurang tidur dapat menggangu konsenterasi. Hal ini dikarenakan otak kita mengalami
kelelahan sehingga memacu mata danmempengaruhi tubuh menjadi lemas dan
mengantuk. Hilangnya konsentrasi inisangat berbahaya, terutama bagi mereka yang
mengendarai kendaraan bermotor. Dampak selanjutnya adalah kurang tidur membuat
tubuh lebih mudah terserang penyakit. Hal ini terjadi akibat dari melemahnya sistem
imun atau kekebalan tubuh sehingga penyakit dapat dengan mudah menyerang.
Terlebih lagi,kurang tidur membuat emosi seseorang menjadi terganggu. Biasanya orang
yang mengalami kekurangan tidur akan mudah lelah dan cepat marah. Agar terhindar
dari dampak-dampak tersebut, usahakanlah untuk selalu mendapatkan tidur yang
cukup, karena tubuh kita akan mendapatkan manfaat yang baik, diantaranya adalah
dengan tidur yang cukup, tubuh akan berkonsentarsidengan baik karena otak
mendapatkan istirahat yang cukup. Selain itu, tidur yang cukup bisa meningkatkan daya
tahan tubuh sehingga terhindar dari penyakit-penyakit yang akan menyerang. Yang
terakhir adalah tubuh akan mendapatkan energy yang banyak untuk melakukan aktifitas
dihari esok. Demikianlah manfaat dari tidur yang cukup, agar mendapatkan manfaat-
manfaat tidur di atas. Usahakan untuk mendapatkan tidur yang nyenyak karena tidur
yang cukup dan nyenyak merupakan kombinasi yang baik. Berikut ini adalah tips-tips
untuk membuat tidur nyenyak. yang pertama adalah berolahraga sebelum tidur, dengan
berolahraga tubuh akan menjadi lelah dan memudahkannya untuk tidur nyenyak.
Kemudian usahakan untuk membuat jadwal tidur yang teratur agar tidur menjadi suatu
kebiasaan yang baik dan yang terakhir jangan makan-makanan yang berat sebelum tidur
agar tubuh tidak kembung.

2.3.6. Pola Penyusunan Kerangka Karangan

Ada dua pola terpenting yang lazim di pakai untuk menyusun kerangkakarangan, yaitu
pola alamiah dan pola logis. Pola pertama disebut alamiah karenamemakai pendekatan
berdasarkan faktor alamiah yang esensial, yaitu ruang(tempat) dan waktu. Pola yang
kedua dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikiran atau
cara berpikir manusia yang selalumengamati sesuatu berdasarkan logika.

2.3.6.1. Pola alamiah

Seperti yang telah diuraikan diatas, penyusunan kerangka karangan yang berpola
alamiah mengikuti keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Oleh karena itu,
urutan unit-unit dalam kerangka pola alamiah dapat dibagi dua, yaituurutan ruang dan
urutan waktu.

2.3.6.1.1. Urutan ruang

Yang dimaksud dengan urutan adalah pola uraian yang menjabarkan keadaan suatu
ruang seperti dari kiri ke kanan, dari atas ke bawah, dan seterusnya. Urutan ruang di
pakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang umpamanyakantor, gedung,
lokasi atau wilayah tertentu. Berikut ini contoh bagian kerangkakarangan yang memakai
urutan ruang

2.3.6.1.2 Urutan waktu

Urutan waktu dipakai untuk menarasiakan (menceritakan) suatu peristiwaatau kejadian,


baik yang berdiri sendiri maupun merupakan rangkaian peristiwa.Kerangka tentang
sejarah pastilah memakai urutan waktu. Agar tidakmembosankan, urutan waktu seperti
diatas dapat divariasikan dengan susunanterbalik misalnya dari akhir ke awal.

2.3.6.2. Pola logis

Diatas telah disebutkan bahwa pola logis memakai pendekatan berdasarkancara berpikir
manusia. Cara dalam berpikir bermacam-macam yaitu bergantung pada sudut
pandangnya.Adapun macam-macam urutan logis adalah masalah-antiklimaks, sebab-
akibat, pemecahan masalah dan umum-khusus.

BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Telah sama-sama di ketahui bahwa dalam tata Bahasa Indonesia,mengarang


memerlukan 3 aspek penting yakni adanya Topik, Tema, dan Kerangka Karangan. Topik
berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan, sedangkanTema berarti pokok
pemikiran, ide atau gagasan. Dan Kerangka karangan adalahrencana teratur tentang
pembagian dan penyusunan gagasan. Dengan menentukan tema topik dan kerangka
karangan secara baik maka akan menghasilkan karangan yang baik pula dan menarik
orang untuk membacanya. Menentukan sebuah topik, tema dan kerangka karangan
yang tepat wajib hukumnya bagi semua orang dalam pembuatan sebuah karangan
tertulis karena membantu dalam penulisannya agar tertata dan sesuai dengan yang
diingikan dari awal penulisannya. Topik yang baik harus menarik dan dibaca serta
dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah. Sedangkan tema yang
baik adalah temayang menarik perhatian penulis, tema yang di kenal atau di ketahui
dengan baik, bahan-bahannya dapat di peroleh, tema dibatasi ruang lingkup. Serta
dengan adanya kerangka karangan dapat memudahkan penulisan sebuah karya tulis
agar menjadi lebih sistematis dan rapih.

3.2.Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebihn fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatasdengan
sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Oleh
karena itu, segala kritik, saran atau masukan dari pembaca sangatdiharapkan untuk
menunjang perbaikan makalah yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Ahyar, J. 2014. Modul Menulis Karangan Ilmiah, data media : jakartaFinoza, L. 2003.
Komposisi Bahasa Indonesia, Insan Maulia : Jakarta.Groya, K. 1993.Komposisi,Nusa
Indah, Surabaya.

Karyanto,B.2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Gramedia


Indonesia:Jakarta.

Widagdo,D. 1997. Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa Indonesiadi


Perguruan Tinggi, Gamedia Indonesia : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai