DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun
makalah “TOPIK DAN KERANGKA KARANGAN” ini dengan baik serta tepat
waktu. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah MPK
Bahasa Indonesia.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Dalam makalah ini, penulis memiliki tujuan umum. Secara umum, penulisan
makalah ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui dan memahami topik.
2. Untuk mengetahui dan memahami kerangka karangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Topik
Hakikat dari sebuah topik adalah inti atau inti dari apa yang dibahas atau
ditulis dalam sebuah karangan, esai, pidato, atau pembicaraan. Dalam sebuah
karangan, topik biasanya menjadi fokus utama dari keseluruhan tulisan dan
menjadi titik sentral yang mengikat semua bagian atau paragraf dalam karangan
tersebut. Topik dapat berupa suatu permasalahan, ide, konsep, atau tema yang
ingin disampaikan atau dibahas oleh penulis. Pentingnya topik dalam sebuah
karangan adalah untuk memberikan arah dan fokus yang jelas sehingga
pembaca dapat memahami dengan baik apa yang ingin disampaikan oleh
penulis. Selain itu, topik juga menjadi penanda bagi penulis dalam menyusun
kerangka karangan dan mengorganisir isi tulisannya.
3
c. M. Arifin dalam buku "Panduan Menulis Karya Ilmiah" pada Bab
"Pemilihan Topik Karya Ilmiah" (2015), topik merupakan masalah
yang akan dibahas dalam karya ilmiah yang menjadi pokok
perhatian peneliti.
d. Randy L. Joyner, William A. Rouse, dan Allan A. Glatthorn (2012),
topik adalah gagasan atau isu yang menjadi fokus dari penulisan
tesis atau disertasi.
4
Untuk membantu menentukan topik, menurut Wayne N. Thompson
dalam Rakhmat (1999:20), seorang penulis dapat menentukan sumber
topik dengan cara sebagai berikut: 1) Pengalaman pribadi, 2) Hobi dan
keterampilan, 3) Pengalaman pekerjaan atau profesi, 4) Pelajaran
sekolah atau kuliah, 5) Pendapat pribadi, 6)Peristiwa hangat atau
pembicaraan publik, 7) Masalah abadi, 8) Kilasan biografi, 9) Kejadian
khusus, dan 10) Minat khalayak
Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini dapat berarti bahwa
penulis sudah memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan
dalam tulisan tersebut. Menurut Sabarti Akhadiah (1994:211), ada lima
hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik:
5
2. Ajukanlah pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan
sentral itu masih bisa diperinci lebih lanjut atau tidak. Demikian
dilakukan berulang sampai di peroleh topik yang sangat khusus.
3. Tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang akan dipilih.
4. Ajukanlah pertanyaan, apakah sektor tadi masih perlu diperinci
lebih lanjut atau tidak demikian dilakukan berulang sampai
diperoleh topik yang sangat khusus
6
sesuatu yang baru, eksotis, menyodorkan alternatif lain,
menimbulkan rasa ingin tahu, membuat seseorang terlibat
emosional, dan hal eksotis ini akan menarik orang untuk
membacanya.
4. Topik harus dapat di tunjang dengan referensi lain: Suatu topik
yang belum ada sama sekali referensi akan sangat merepotkan Anda
sendiri, untuk itu, sedapat mungkin hindarilah topik yang seperti
itu.
5. Topik harus dibatasi ruang lingkupnya: Topik yang terlalu luas akan
menyulitkan Anda sendiri dan akan menyita banyak waktu Anda.
Lagi pula pembicaraan Anda tidak akan terfokus. Hal ini akan
membuat tulisan Anda akan bertele-tele.
2.1.5 Langkah Membuat Topik
7
4. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia: politik, sosial,
ekonomi, kebudayaan, agama, kesenian, dll. Karangan tentang
“usaha pemerintah dalam bidang ekonomi” di perkhusus menjadi
“kebijaksanaan diregulasi di bidang ekonomi selama ganti”.
5. Menurut aspek khusus umum: individual kolektif: “pengaruh siaran
televisi terhadap kaum tani di Jawa Timur” dapat dipersempit
menjadi “pengaruh siaran televisi di Boyolali”.
6. Menurut objek material dan objek formal. Objek material ialah
bahan yang dibicarakan; objek formal ialah sudut dari mana bahan
itu kita tinjau, misalnya: “kesussastraan Indonesian (objek material)
di tinjau dari sudut gaya bahasanya (objek formal). Kepemimpinan
di tinjau dari sudut pembentukan kader-kader baru; keluarga
berencana di tinjau dari segi Agama.
2.1.6 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan adalah tujuan atau maksud yang ingin dicapai oleh
penulis melalui tulisannya. Tujuan ini dapat bervariasi tergantung pada
jenis tulisan dan konteksnya. Pada dasarnya tujuan penulisan dapat
dikelompokkan atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
bersifat informatif. Adapun Tujuan khusus adalah tujuan yang
dijabarkan dari tujuan umum. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh
berikut:
Tujuan Khusus:
8
c. Mengajak pembaca untuk selalu menjaga perdamaian itu
9
3. Memberi fokus atau arah sehingga pengarang tidak keluar dari
sasaran yang telah ditetapkan,
4. Membantu pengarang mengatur atau menetapkan klimaks yang
berbeda-beda di dalam karangannya, juga menata detail karangan,
dan
5. Sebagai miniatur dari keseluruhan karangan, pembaca dapat
melihat intisari ide serta struktur suatu karangan.
1. Kerangka topik
10
2. Kerangka kalimat
1. Pola alamiah
11
Seperti yang telah diuraikan diatas, penyusunan kerangka
karangan yang berpola alamiah mengikuti keadaan alam yang
berdimensi ruang dan waktu. Oleh karena itu, urutan unit-unit
dalam kerangka pola alamiah dapat dibagi dua, yaitu urutan ruang
dan urutan waktu.
2. Pola logis
12
telah meningkat. Polisi mengadakan razia besar-besaran, tetapi
tetap saja tidak ada tanda-tanda penurunan aktivitas kriminal."
2. Sebab-Akibat: Urutan ini menggambarkan hubungan sebab-
akibat antara peristiwa atau fenomena. Dimulai dengan
penyebab tertentu, diikuti oleh akibatnya. Contoh: "Kurangnya
pendidikan dapat menyebabkan tingkat pengangguran yang
tinggi di masyarakat."
3. Pemecahan Masalah: Urutan ini digunakan untuk menjelaskan
sebuah masalah atau tantangan yang dihadapi, diikuti dengan
langkah-langkah atau solusi untuk memecahkan masalah
tersebut. Contoh: "Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas,
pemerintah dapat memperluas jaringan transportasi publik dan
menerapkan kebijakan ganjil-genap."
4. Umum-Khusus: Urutan ini dimulai dengan pernyataan umum
atau konsep umum, diikuti dengan rincian atau contoh yang
lebih khusus. Contoh: "Latihan fisik secara teratur memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan kondisi
jantung, meningkatkan kekuatan otot, dan mengurangi risiko
penyakit kronis."
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Topik adalah pokok pembahasan atau subjek utama yang menjadi fokus
dalam suatu tulisan, pembicaraan, atau penelitian. Kriteria topik yang baik dapat
bervariasi tergantung pada konteks dan tujuan penulisan. Tujuan penulisan
adalah tujuan atau maksud yang ingin dicapai oleh penulis melalui tulisannya.
Kerangka karangan adalah struktur dasar yang digunakan untuk menyusun
sebuah karangan atau tulisan. Kerangka karangan ada dua macam yaitu:
kerangka topik dan kerangka kalimat. Ada dua pola menyusun kerangka
karangan, yaitu pola alamiah dan pola logis.
3.2 Saran
Kami sadar di dalam makalah ini bahwa masih banyak kekurangan, baik dari
segi tulisan maupun bahasan yang telah kami sajikan. Oleh karena itu, kami
memohon saran dan masukannya agar makalah ini bisa menjadi lebih baik
sehingga dapat menambah wawasan baru bagi para pembaca dan bermanfaat
bagi kita semua
14
DAFTAR PUSTAKA
Halawa, F. J. (2017, April 17). MAKALAH : tema, topik dan kerangka karangan.
Diambil kembali dari CATATAN KULIAHAN KITA:
https://stmikfjh.blogspot.com/2017/04/tema-topik-dan-kerangka-
karangan.html
15