Anda di halaman 1dari 19

PERBEDAAN TOPIK, TEMA , DAN JUDUL KARANGAN

Dosen Pengampu : SOFIYULLOH M.PD

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH :

Nur Mufidah (2031722006)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’ PASURUAN


FAKULTAS PENDIDIKAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA

TAHUN 2023

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahinya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PERBEDAAN TOPIK,
TEMA , DAN JUDUL KARANGAN

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak : SOFIYULLOH M.PD selaku dosen
mata kuliah Kalkulus lanjut yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami memohon
maaf apablia masih banyak terdapat kesalahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaaat

Pasuruan,4 Desember , 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................3

BAB I ...................................................................................................................................5

PENDAHULUAN ..................................................................................................................5
A. Latar Belakang ...........................................................................................................5
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................5
BAB II .................................................................................................................................6
PEMBAHASAN ...................................................................................................................6
A. Topik......................................................................................................................6
1. Pengertian topik…………………………………………………………………………………………..6
2. Fungsi topik.......................................................................................................6
3. Kriteria topik yang baik.....................................................................................7
4. Cara pembatasan topik.....................................................................................8
5. Cara membuat topik.........................................................................................9

B. Tema......................................................................................................................10

1. Pengertian tema secara umum.......................................................................10


2. Pengertian tema menurut para ahli................................................................10
3. Jenis-jenis tema...............................................................................................11
4. Kriteria tema yang baik...................................................................................11
5. Ciri-ciri tema....................................................................................................12
6. Syarat tema......................................................................................................12

C. Judul ......................................................................................................................14

1. Pengertian judul .............................................................................................14


2. Kriteria judul yang baik...................................................................................15
3. Jenis-jenis judul...............................................................................................16
4. Ciri-ciri judul....................................................................................................16
5. Fungsi judul......................................................................................................16

3
D. Perbedaan topik tema dan fungsi........................................................................16

BAB III ..............................................................................................................................18


PENUTUP .........................................................................................................................18
A. KESIMPULAN ...........................................................................................................18
B. SARAN .....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................19

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa indonesia perlu dipelajari oleh semua lapesun masyrakut. Tidak hanya pelajar
dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia.
Dulam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut topik, ierma, judul. Dimana terdapat
perbedaan antara topik, termu dan judul.
Banyak orang mengetahui kalau ketiga hal tersebut itu berbeda tapi kebanyakan orang
juga kurang dapat menjelaskan perbedaannya dimana. Seorang mahasiswa harus mengetahui
perbedaannya agara dapat menulis karya ilmiah maupun penulisan sicripsi dengan baik
Karena dengan petulisan yang baik dapat melancarkan persyaratan pensyarutan sidang nanti
B.Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dihuhas adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian topik ?
2. Apa Fungsi topik ?
3. Apa Kriteria topik yang baik ?
4. Bagaimana Cara pembatasan topik ?
5. Bagaimana Cara membuat topik ?
6. Apa Pengertian tema secara umum ?
7. Apa Pengertian tema menurut para ahli ?
8. Apa sajakah Jenis-jenis tema ?
9. Apa Kriteria tema yang baik ?
10. Apa Ciri-ciri tema ?
11. Bagaimana Syarat tema ?
12. Apa Pengertian judul ?
13. Apa Kriteria judul yang baik?
14. Apa sajakah Jenis-jenis judul ?
15. Apa Ciri-ciri judul ?
16. Apa Fungsi judul ?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan dalam topik,
tema, dan judul serta mengetahui bagaimana penggunaan topik, tema, dan juhul yang baik
dalam bahasa Indonesia demi menarik minat para pembaca. Selain itu untak memenuhi tugas
pembuatan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Topik, tema, dan judul pada dasamyn hampir sama maknanya, yaitu pokok
pembicaraan dalam diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan nama yang
digunakan untuk makalah atau buku atau gubahan sajak. Untuk jelasnya, marilah kita kutip
apa yang dikemukakan oleh Pusat Bahasa lewat Kamus Besar Bahasa Indonesia.

A. Topik
1. Pengertian Topik
Menurut kamaus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (2007-1207) arti kata
topik adalah pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan dan sebagainya. Topik
dapat juga disebut sebagai bahan pembicaraan atau hal yang menarik perhatian umum akhir-
akkir mi Sumber lain menyatakan" The topic is the main idea, or the subject, in a piece of
writing”. Dengan demikian bila disebut topik penelitan dapat diartikan bebas sebagai
pembicaraan atau ide atama yang menarik perhation umum akhir-akhir ini dalam penelitian.
Topik jugs dapat didefinisikan sebagai hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis
akan membuat talisan, atau bisa disebut juga topik adalah tahap awal dalam proses penelitian
atau penyusunan karya ilmiah. Topik yang masih hersifat awal tersebut kemudian difokuskan
dengan cara membuatnya lebih sempit cakupannya atau lebih luas cakupannya. Topik yang
masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit
atau lebih luas.
Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu "TOPOI" adalah inti utama dari selorah is tolisan
yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembi caraan. Topik adalah hal yang
pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat talisan. Topik yang masih awal tersebut,
selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.
Terdapat heberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik
tersebut hanis mencakup keseluruhan isi tulisan, yakini mampu menjawab: pertanyaan akan
masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakapannya atas suatu
permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.
Topik biasa tendiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan mensiliki persamaan serta
perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya
sanusama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik
masih mengandung hal yang umum, dalam membahas suatu permasalahan tema akan lebih
spesifik dan lebih terarah
2 Fungsi Topik
a. Untuk menentukan landasan yung dapat dipergunakan oleh seorang penalis.
b. Untuk menyampaikan maksudnya.
c. Menjswai seluruh pembahasan, yaitu pendahuluan keseluruhan ist.

6
d. Mengendalikan variabel atau konsep yang telah dirumuskan

3 Kriteria Topik yang Baik

Ciri dari topik yang baik dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:
a. Bagi penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu sesuai
dengan:
1) Bidang keahlian.
2) Bidang studi yang didalami .
3) Pengalaman penulis: pengalaman kerja, praktik dilapangan, penelitian, partisipasi
dalam suatu kegiatan ilmiah.
4) Bidang keria atau profesi
5) Karakter penulis (baik, cerdas, movanť, kreatif),
6) Temuan yang pernah diteliti.
7) Kualifikasi pengalaman nasional, internasional.
8) Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
9) Kemampuan mernenuhi turget kebutuhan segmen pembacanya, dan
10) Ternuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan
pembacanya.

b. Bagi pembaca, topik ini baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut dapat
mengembangkan korapetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan :
1) Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan
2) Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan
akademik dan profesi.
3) Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya
4) Pengembangan dan peningkatan kariet dan profesinya
5) Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan
6) Upaya mempertajam dan memperisalus daya nalarnya.
7) Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan sebagainya.

c. Ditinjau secara umum, ciri topik yang baik meliputi:


1) Topik hartas naenarik perhatian penulis.
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang penulis secara tenis
menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan itu
sebaikbuiknya. Suatu topik sama sekali. tidak disenangi penulis akan menimbulkan
kesalahan. Hila terdapat haamhatan penaalis tudak akan benesaha dengan sekunt
tenaga untuk mengumpulkan data dan fakta yang akan digunakan untuk
memecahka masalah
2) Diketahui oleh penulis.
Penulis hendaklah mengerti atau mengetahui meskipun baru prinsippin imiahmya.
Contoh:

7
a) Mencari sumber-sumber data
b) Metode atau penerapan yang digunakan.
c) Metode analisis yang akan digunakan
d) buku-buku referensi yang digunakan

3) Jangan terlalu baru, jangan terlalu teknis dan jangan terlalu kontroversial
Bagi penulis pemula topik yang baru kemungkinan belum ada referensinya dalam
kepustakaan. Topik yang terlalu teiknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila
indak benar- benar menguasai bahan penulisannya. Topik yang kontroverssal akan
menimbulkan kesuhtum uniuk bertindak secara objektif.

4) Bermanfaat
Topik yang dipilih henchanya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-
hari maupun dari segi praktis.

5) Jangan terlau luas.


Penulis harus membatasi topik yang akan ditulis. Setiap penulis harus benar-benar
yulkin halwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas untuk digarap
sehingga tulisannya dapat terfokun, Topik yang terlalu haan menghasilkan tulisan
yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi
tidak fokus pada masalah utama yang dinalis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan
menjadi panjang, namun tidak berisi Sebaliknya, topik yang terlalu sempit
menghasilkan uilisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya Selain itu,
karangan menjadi sulit dikembangkan, hubungan variabel kurang jelas, tidak
menarik untuk dibalus atau dibaca. Oleh Karena itu, pembahasun topik harus
dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan dana, tenaga, waktu, tempat,
dan kelayakan yang dapat siterima oleh pembacanya. Contoh topik yang baik dan
terbatas:
"Upaya mengembangkan robot cerdas bagi pelayanan pasien di ramah sakit".
Jadi, robot cerdas ini dikembangkan terbatas bagi pelayanan pasien di rumah sakit.
a) Topik yang dipilih harus berada disekitar kita
b) Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
c) Topik yang dipilih memiliki sumber acuan atau memiliki baku referensi

4 Cara Pembatasan Topik


Pembatasan topik sekurang kurangnya dapat membuntu pengarung dalam beberapa hal,
yaitu:
a. Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik
tersebut hetuar-benar diketahuinya.
b. Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya.

8
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan cara:
1) Pertama, tetapkanlah topik dalam kedudukan sentral.
2) Kemudian, ajukan pertanyaan apakah tapik tersebut masih dapat dirinci, biladapat
tetapkan lah
3) Selanjutnya, tetapkanlah mana subtopik yang akan dipilih
4) Terakhir, ajukan pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih
lanjut atau tidak.

5 Cara Membuat Topik


Sebelum mengangkat sesuatu menjadi topik dalam talisan, pengarang harus benar- benar
mengetahui pokok persoalannya. Agar pembicaraan pengarang tidak melantur. hendaknya
topik dipersempat sesuai dengan rencana. Dengan itu, akan dipcrolch salah satu aspek untuk
diangkat menjadi pokok pembahasan karanam. Contoh berikut ini adalah cara umek
mempersempit topik supaya lebih spesifik dari topik sebelumnya, yakni:
a. Menurut Tempat:
Negara tertentu lebih khusus dari pada dunia, seperti Jakarta lebih terbatas dan pada
Pulau Jawa. Topik "Pulau Jawa sehelum Indonesia Merdeka dapat dipersempit menjadi
"Jakarta sebelum Indonesia Merdeka".
b. Menurut waktu atau periode atau zaman
"Kebudayaan. Indonesia" dapat dikhususkan menjadi "Seni patung pada Zaman
Kerajaan Hindu”
c. Menurut bubungan sebab akibat
"Dekadent Moral di Kalangan Mada-Muli" dapat dipersempit menjadi "Pokok Pangkal
Timbulnya Krisis Moral di Kalangan Muda-mudi"
d. Menurut pembagian bislang kehidupan manusia:
Politik, sosial, ekonomi, kobudivaan, agama, kesenian. dan sebagainya. Karangan
tentang "Usaha-usaha Pemerintah dalam bidang Ekonoen dapat diperkhuxas menjadi
"Kebijaksanaan Deregulasi di Bidang Ekonomi Selama Ganti".
e. Menurut aspek khusus umum
f. Individual kolektif, seperti Pengaruh Siaran televisi terhadap Kaum Famdi Jawa Timur
dapat dipersempit menjadi "Pengaruh Staran Televisa Boyolali
g. Menurut objek material dan objek formal
Objek material ialah bahan yang dibicarakan, sodangkan objek formal ialah sudut dari
mana bahan itu kita tinjau, misalnya: "Kesusastraan Indonesia (obick material) Ditimau
dari Sudut Gaya Bahasanya (obick formali. Kepemimpinan Ditinjau dari Sudut
Pembentukan Kader-kader Baru, Keluarga Berencana ditinjau dari Segi Agama.

9
B Tema
1 Pengertian Tema Secara Umum
Tema berasal dari bahasa Yunani "thithenai", berarti sesuatu yang telah diuraikas atan
sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disanspuskan oleh
penalis melalui karangannya. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang
mendasari karangan yang akan disusun. Dalam talis menulis, tema adalah pokok bahasan yang
akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan menesmailkan arah tulisan ataa tujuan dari
pessalisan artikel ita. Menentakan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang
akan ditulis atau diuraikan oleh penulis.
Tema adalah ide atau gagasan yang disampaikan pengatang dalam ceritanya. Terma ini
akan diketahui setelah seluruh unsur pecasa fiksi dikaji. Dalam menerapkan unsur inwar
tersebut pada saat mengapresiasi karya prosa, pengapresiasi tidak sekedar menganalisis dan
memecahnya tiap bagian, tetapi juga setiap unsur tersebut hanas dilihat kepadaannya dengan
aneur lain. Penganalisis akan melihat huhungan unsur-unsur tersebut berupa kekuatan saling
mendukung dan memperkuat dalam menyampaikan tema cerita atau justru sebaliknya.
Dengan kata lain tema yaitu ide pikiran atau gagasan pokok akan suatu hal, salah
satunya dalam sebuah tulisan. Pastinya di setiap nilisan mempunyai tema, sebah dalam suatu
penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang mau ditulis. Misalnya dalam menulis
sebuah novel, puisi, cerpen, atau karya tulis lain tentunya harus mempunyai sebuah tema Jadi
apabila dilhantikan sebuah rumah, adalah pondasinya. Selain itu tema joga merupakan hal
paling utama yang dilihat para pembaca sebuah karya sastra. Apahila tema yang diangkat
dalam tulisan menarik, maka akan memberikan nilai yang lebih pada karya sastra tersebut.
Bagi pengarang tema merupakan dasar yang digunakan pengarang dalam mengembangkan
sebuah cerita. Biasanya setiap cerita dibuat dengan dasar tema tertentu dan semua alktivitas
dalam cecita juga didasari dengan terna tersebut.
2 Pengertian Tema Menurut Para Ahli
Selain pengertian tema secara umam, terdapat juga pengertian terna dari beberapa ahli.
Berikut ini adalah beberapa pengertian tema metsarut para ahli

a. Menurut Ensiklopedi Sastra Indonesia


Tema adalah setiap ide pokok, gayasan ataupun persoalan yang dipakai sebagai
landasan atau dasar pembuatan cerita
b. Menurut Kamus Istilah Pengetahuan Populer
Tema adalah pokok pikiran atau pensoalan yang dijabarkan dalam sebuah karangan,
isi dari sebuah karya atau ciptaan
c. Menurut Stanton dan Jenny C
Tema adalalı makama yang terkandung dalam saunu cerita yang tenlapat di dalam
sebuah karya sastra
d. Menina Mido
Tema merupakan suatu persoalan yang berhasil menempati tempal ulama dalam
sebuah cerita rekaan dan bukan hanya di dalam pikirun pengarang saja.

10
e. Menurut Aminuddin
Tema adalah ide yang dilandasi sebuah cerita diperankan, dan juga sebagai pangkal
tolak seorang pengarang dalam aktivitasnya memaparkan karya fiksi yang telah dia
buat.
f. Menurut Kemf
Tema adalah sebuah amanat utama yang disampaikan oleh seorang penalis melalui
sebuah kanangun atau karya sastra yang dibuatnya.

3 Jenis-jenis Tema
Secara umum tema diklasifikasikan ke dalam 5 jenis, yaitu:
a) Tema jasmaniah adalah tema yang berkaitan atau berfokos pada permasalahan atau
keadaan jaunari fisik seseorang. Biasanya jenis tema ini menyangkut pada hal yang
sifatnya dalam tubuh manusia seperti jasad, molelcal, zat, tabuh dan pernaan. Contoh
tema jasmanialı salah satunya yaitu tentang percintaan atau perasaan cinta.
b) Tema ketuhanan adalah tema yang berhubungan erat dengan kekuasaan rahan yang
tampak dalam setiap aktivitas manasi, atan dengan kata lain tema ketuhanan yaite
tema yang ada hubungannya dengan situasi dan kondisi manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan. Biasanya jenis tema seperti ini dijabarkan pengatang cerita dengan
memanjuldan hal hal magis yang berada di luar akal manusia. Contoh tema ketuhanan
yaitu keajaiban penyembuhan penyakit, kejadian kiamat dan lain-lain.
c) Tema social adalah tensa yang berkaitan dengan hal hal yang berbuan masalah sasial
dan bukan masalah pribadi. Riasanya dalanı tema ini pengerang cerita menjelaskan
tentang berbagai macam hal yang ada kaitannya dengan masalah kehidupan.
masyarakat. Contoh terma sosial seperti masalah pendulikan, politik, propaganda,
interaksi manusia dengan sekitarnya, dan lain-lain
d) Tema egoik adalah tema yang berhubungan erat dengan sifat ego manusia, atas
dengan kata lain terna yang berkaitan tentang reaksi pribadi yang pada unsunnya
menentang akan penganah sosial Comoh tema egenk yaitu tentang ketamakan
manusia, keserakahan mamisia dan lain-lain.
e) Tema organik adalah tema yang mencakup tentang moral karena tema ini
berhubungan esat dengan moral dasar manusia yang wujudnya tentang hubungan
antar manusia. Contoh tema organik yaitu hubungan antar pria dan wanita, anvihat,
dan lain-lain.

4 Kriteria Tema yang Baik


a. Tema menarik perhatian penulis.
b. Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan perulis berisaha terus
menerus mencari data untuk memecahokan masalah-masalah yang dihadapi, penalis
akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis ita sebaik-baiknya.
c. Tema dikenal diketahui dengan baik.
d. Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsep ilmiah diketamu olch penulis.
Berdasarkan prinsip ümiah yang diketahunya, penulis akan berusaha sekuat tenaga

11
mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga
pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian,
disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar
belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-bailanya
e. Bahan-bahannya dapat diperoleh
f. Sebuh teraa vang baik harus dapat dipikirkan apakah hahannya cukup tersedia di
sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini menmungkinkan penalis untuk dapat
nsemperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya
g. Tema dibatasi ruang lingkupnya
h. Tema yang terlampaa umum dan luas yang mungkin belan cukup kemampuannya
untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupoya,

5 Ciri-ciri Tema.
a) Dalam novel dan cerpen, tena basanya dapat dilihat melalui persoalan yang
dikemukakan
b) Tema juga dapat dilihat melalui cara-cara watak itu bertentangan satu sama lain,
bagaimana cerita diselesaikan.
c) Tema dapat dideteksi melalui peristiwa, cerita, suasana dan unsur-unsur lain seperti
kemanusiaan yang terdapat dalam cerita, alur cerita, tokoh-tokoh dalam sebuah
cerita.

6.Syarat Tema
a. Kejelasan
Kejelasan merupakan hal yang sangat esensil hagi sebuah tulisan yang haik. Kejelasan
dapat dilihat pertama tama melalui gagasan sentralnya. Apakah ada satu topik dengan
surta tujuan utama yang akan disampaikan kepada para pembaca. Kalau gagasan
sentralnya jelas, maka tema itu dapat dirumuskan dalam sebuah kalimat yang jelas.

Kedua, kejelasan sebuah tema dapat pula dilihat melalui subordinasi atau
perincianperinciannya. Apakah hubungan antara permeian-perincian itu dengan tesis
itu bunk. Bila ada satu atau lebih perincian yang tidak memperlihatkan hubungan yang
jelas maku tema itu akan menjadi kabur, walaupun tesis atau pengungkapan
maksudnya telah dirumuskan dengan baik. Perincian-penncian yang paling kecil dapat
dilihat dalam struktur kalimat-kalimutnya. Struktur kalimat harus matang dan
bervariasi. Dengan demikian urapak bahwa penulisnya sudah memikirkan dengan
semaungmalangnya karyanya itu dari tesis atau pengungkapun maksud sampai kepada
kalimat kalinainya.
b. Kesatuan
Kesatuan pertama-tama dilihat dan adanya satuan gagasan sentral yang menjadi
landasan seluruh karangan itu. Sebenarnya kejelasan dan kesatuan merupakan hal
yang sama, hanya segi penekanan berbeda. Kesatuan dilihat semata-mata dari
persoalan bahwa hanya ada satu gagasan sentral dalam setiap karangan atau tema.

12
Schap perincian dari gagasan sentral hanya menunjang gagasan sentral tadi, dan tiap
perincian itu pun hanya. boleh mengandung satu gagasan saja, demikian seterusnya.

Ada talisan yang tidak memperlihatkan kesatuan, yaitu tidak memperlihatkan dengan
tegas tesis atau pengungkapan maksudnya, tetapi kanya membuat
pernyataampernyataan yung sambil lalu tentang sebuah topik. Kesatuan gagasan
seuralaya merupakan suatu hal yang esensil Seringkali pengarang berhasil
menetapkan gagasan sentralnya, tetapi gagal mempertahankannya dalam seluruh
tulisannya, sehingga pembaca tidak tahu apa yang telah dibacanya, Seringkali pula
terjadi bahwa kesatuan itu menjadi kabur karena penalis gagal mempertahankan
keharmonisan nada tulisannya berupa penyimpangan terhadap topiknya, amu berupa
pemakaian kata sinu frasa yang tidak tepat, permesan-perincian yang bertenangan
dengan gagasan sentralnya, atau bagian-bagian yang tidak tepat sehingga transisinya
terganggu.

Lebih sering lagi terjadi bahwa penulis-penulis baru gagal menggarap detail-detail yang
vukup konkrit dan khas untuk membuat gagasan xentralnya lebih jelas, sehingga dapai
terjamin kesatuan karangan itu. Sebuah tulisan yang baik harus setap membatasi
dirinya dalam mengemukakan satu gagusan tunggal, sehingga karena bertolak dan
gagasan tunggal, maka pembaca pembaca juga dapat menyimpulkan karangan ito
dalam sebuah kalimat
c. Perkenangan
Kejelasan, kesatuan dan perkembangan sebenarnya merupakan satu kesatuan syarat
yang satu tidak bisa dilepaskan dari yang lain. Ketidakjelasan akan menimbulkan efek
negatif pada kesatuan dan perkembangan, kesatuan yang kurang baik dapat
menimbulkan ketidakjelasan tema yang perkembangan tema kurang baik dan terarah,
perkembangan yang kurang baik akan menasak tema dan mengaburkan topik dan
tujuannya.

Dalam maian mengenai pengembangan alinea telah dikemukakan bahwa


perkembangan alines dapat dilihat dari dua sudut yaitu pertarna, apakah gagasan yang
lebih tinggi sudah diperinci secara maksimal, dan kedra, apakali perincian perinciun
tersebut juga sudah diurutkan secara logis dan teratur Dalam hal ini perkembangan
sebuah tensi juga dapat dilihat dengan ukuran ini. Apakah tesis atau pergungkapan
maksud sudah diperinci secara maksimal untak membuat tema itu menjadi jelas, dan
apakah perincian secara maksimal untuk membraat tema itu menjadi jelas, dan
apakah perincian itu sudah diurutkan dalam suatu urutan yang teratur dan logis.
Deraikian pula apakah setiap perincian itu suadah diperinci lagi sacara maksimal, dan
apakah perincian perincian itu sadalı diuratkan secara teratur atau tidak.

Kesatuan alines dapat dicapai dengan beberapa latihan singkat, tetapi memban
perincian-perincian sampai ke detail-detailnya dalam data tingkat yang berbeda-beda.
merupakan masalah yang sulit. Penulis biasanya tahu apa yang diinginkamya, tetapi
belum tentu pembaca dapat memahami dengan madah apa yang dimaksudkan

13
penulis Pembaca hanya akan memahami maksud pengarang hila ia membaca
perincianperincian yang konkrit dan teranır dari tiap pokok yang lebih umum.

Seringkali terjadi hahwa penulis selala berasaha untuk mempertahankan tesisnya, dan
telah membuat perincian sebaik-baiknya tetapi membiarkan pembaca dalam
pertanyaan "Bagaimana penyelesaiannya? Penulis tidak dapat menyelesaikan
persoalannya atau mengakhiri persoalannya secara menyenangkan, bila pembaca
sampai mengajukan pertanyaan di atas. Bila hal itu terjadi maka ada har kemungkinan
pertama, penulis tidak berhasil untuk menunjukkan bagaimana gagasan itu diterapkan
dalam hidup, atau kedua, pembaca tidak disiapkan untuk menyelesaikan masalahnya.
Pembaca merasa hakwa penalis telah memberinya terlalu hanyak harapan.

Di samping perincian-perincian yang konkrit, perkembangan juga dapat dijamin


dengan mengurutkan perincian-perincian itu secara logis. Demikian pula susunan ite
harua memperlihatkan transisi yang jelas dan lancar, baik antara alinea dengan alinea.
maupun antara bagian dengan bagian.
d. Keaslian
Pritinjau dari segi kesatuan dan perkembangan mungkin penulis sudah membuat
sebaik-baiknya, tetapi penulisan itu mungkin belum merupakan tulisan yang baik dan
berhasil. Tema yang haik harus mengandung ukuran lain yaitu keuslian atau
originalitas. Keaslian dapat diukur dari beberapa sudut, pertama dari pilihan pokok
persoalannya, dari madut purıdangannya, pendekatannya, dari rangkaian
kalimatkalimatnya, dari pilihan kata, dsh

Harus diakui bahwa tidak ada ketentuan ketentuan untuk mengukur keaslian suatu
karangan secara mutlak. Tetapi heberapa unmum dapat dipergunakan untuk raaksud
tersebut. Keaslian atau originalitas harus diartikan bahwa sebisah karangan telah
digarap dalam batas batas selera yang baik, sehingga menimbulkan kesegaran dan
tidak meajemakan. Sebuah yagaian yang segar atau sebuah pendekatan yang segar
terhadap sebuah topik yang sudah umum, juga merupakan hal yang originil. Demikian
pula sebuah observasi yang cermat seria laporan-laporan yang teliti dapat dianggap
originil, sebab tidak ada dua observasi yang melihat hal-hal yang sama. Akhirnya bila
penulis jujur terhadap apa yang dikatakannya, jujur mengungkapkan pendapatnya
sendin, jujur menyajikan perasaan dan tanggapannya terhadap sebuah stouast atau
gagasan dengan mempergunakan kata-kata sendiri, maka talisan itu dapat dinilai
sebagai bersifat original,

C.Judul
1 Pengertian Judul
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik: Judul lebih spesifik dan sering telah
menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul juga merupakan nama.

14
yang dipakai antik buku, bah dalam buku, kepala berita, dan lain-lain: identitas atan cermin
dari jiwa seluruh karya tulis, hersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan
adakalanya menentukan wilayah lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan

Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga
miniatur isi bahasan, Judul bendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan memrik. Judal artikel
diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi hahasan. Judul tidak
harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat
umum dan ruang lingkupnya sangat buns, Judul dibuat setelah selesai menggarap terna,
shingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dersgan temanya. Sebuah judul yang baik akan
merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.
Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utansa stau yang terpenting dari karya ima,
sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya ita. Ada
jadul yang mengungkapkan maksud pengasing, misalnya dalam sebuah laporan eksposisi,
contohnya "Sisitu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat
Kediaman yang Tidak Memadai". Judul karangan harus:
1. Singkat dan padat
2. Menarik perhatian, serta
3. Menggambarkan garis besar (inti) pembahasan

2.Kriteria Judul yang Baik

a) Asli
Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan
sinonimnya
b) Relevan
Setelah menulis, baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan
karungan anda harus mempunyai pertalian dengan temanya, atua ada pertalian
dengan beberapa bugian penting dari tema tersebut).
c) Provokaal
Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca salah dapat menduga
isi karangan anda, kalaurcalon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan
anda sudah tidak menarik lagi.
d) Singkat
Judul tidak boleh bertele-tole, hanus singkar dan langsung pada inti yang ingin
dibicarakan sehingga maksod yang ingin disampaikan dapat tercernin lewat judul
e) Harus bebentuk frasa
f) Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjangsi.
g) Tanpa tamda baca di akhir judol karangan.
h) Menarik perhatian.
i) Logis
j) Sesuai dengan isi

15
3 Jenis-jenis Judul
a. Judul langsung sehingga
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita. huhugasinya dengan hagian
utama nampak jelas.
b. Judul tak langsung
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama herita tapi tetap
menjiwai seluruh isi karangan atau berita

4 Ciri-ciri Judul
a) Relevan dengan tema cerita tersebut, atau ada keterkaitan dengan heberaju bagian
penting dari tema tersebut.
b) Biasanya judul hurtas provolatif dengan menarik si pembaca dan menimbulkan
keingintalnun pembaca terhadap isi cerita tersebut.
c) Judul terdiri dari lima kata dan diusahakan tidak boleh lebih
d) Judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk
kata yang singkat.
e) Judul harus mencerminkan topik atau tema, tidak boleh menyimpang.
5 Fungsi Judul
1. Merupakan identitas/cermin dari jiwa sekarah karya tulis
2. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk
membacanya akan untuk mempelajari isinya
3. Merupakan gambarun global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang
lingkupmya
4. Relevan dengan ci seluruh naskah, maksud masalah dan tujuneny Perbedaan
Tema, Topik dan

D.Perbedaan Tema, Topik dan Judul


1. Tema merupakan pokok pemikiran, ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh
penulis melalui karungannya. Tema juga merupakan dasar cerita tyang dipereukapkan-dsb),
yang dipakan sebagai dasar mengarang, mengubah sajak, dan sebagainya.
2. Topik merupakan pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb. Topik juga
merupakan ide sentral yang mengikat keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh
pembuktian.
3. Judul merupakan kepala karangan (cerita, drama, dsb) atau perincun atau penjabaran dari
topik dan judul dapat juga merupakan nama yang dipakai untukbuku atau bur dalam buku
yang menyratkan secara pendek sa buku atau bab,

16
4. Topik masih mengandung hal umum, sedangkan tema sudah lebih spesifik dan. terurah
dalam membahas suatu permasalahan.Contoh
JUDUL Pemeliharaan Gajah Liar di Wai Kambus (cakupanaiya sempit)
TOPIK Pelestarian Hewan Langka (lebih luas daripada judul
TEMA: Pelestarian Lingkungan (lebih luas daripada topik)

17
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
A. KESIMPULAN

Tema menupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat susu
tulisan. Tensa bersifat abstrak dan ruang lingkupnya lebih jelas dan lugas daripada topik.
Tema berarti pokok pemikiran, ide atau gagasan serta yang akan disampaikan oleh penulis
dalam karungannya disebut tema karangan. Tema dapat diartikan sebagai pengungkapan
maksud dan tujuan, tujuan yang dirumuskan secara singkat dan wujudnya berupa satu
kalimat disebut tesis.
Topik buasa terdiri dari satu satu dua kata yang sangkat, dan memiliki persamaan.
serta perbedaan dengan tema karanganTopik adalah belajar mengemukakan pendapat
secara efektif. Tujuannya yitu untuk menjelaskan dan memaharni bagaimana cara
mengeluarkan pendapat secara lisan, tertulis, logis, dan sistematis dalam bahasa yang baik
secara efektif dan efisien.
Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniatur isi bulasan,
Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusalnikan tidak
lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan ist bahasan
A. SARAN
Dengan memahami dan menguasai berbagai kaidai penulisan topek, tenua dan
judul Diharapkan pembaca dapat membuat topik, tema dan judul yang baik dan benar.
Setidaknya dengan memahami pembahasan makalah pemalas kali ini, parabuca menjadi
puhum bagaimana cara membuai topik, tema dan judul dengan baik dan sisinematis dan
mengerti apa saja syaral-syarat penyusunan topik, tema dan judul agar didapat suatu karya
yang baik dan benar, serta menghindari kekeliruan penentuan

18
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zainal dan hunaiyah H.M., 2010, Keutuhan Waway, Grasindo,Jakarta

Catarina S.Pd Teori Ringkas Latihan Soal dan Penchabasan BAHASA INDONESIA SMP
Intersolasi Pressina. Yogyakarta.
Hs. Widjono. 2008. Rahasa fadonesia Muta Kidiah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo

Amir, Muhammad. 2008. Pendidikan Keterampilan Berbahasa Indonesia.Makassar:


FKIP UNISMUH.
Arifin, Zainal. 2005. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: PT Grasindo.

19

Anda mungkin juga menyukai