BAHASA INDONESIA
”Perencanaan Karya Tulis”
Kelompok 10
1). St.Ummu Aima Yuniar Irawan 07320210013
2). St.Musdalifah Ruth Jeannet Noya 07320210017
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji dan sukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah, serta inayah-nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyesaikan
tugas makalah tentang Perencanaan Karya Tulis pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Tugas makalah Perencanaan Karya Tulis ini merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan dalam penyelesaian mata
kuliah Bahasa Indonesia.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tentunya masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
guna perubahan yang lebih baik. Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat bagi penyusun
pada khususnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah ilmu yang mempelajari tata berbahasa secara lisan
maupun tulisan. Dalam hal lisan, contohnya kegiatan berbicara seperti Mc, presenter,
pembawa acara, pembawa radio dan sebagainya. Sedangkan dalam hal tulisan,
contohnya penulisan ilmiah seperti pembuatan makalah, karya tulis, proposal, skripsi,
tesis, dan disertasi.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Topik Karangan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui apa itu Topik Karangan
D. Manfaat Penulisan
1. Menjelaskan tentang Topik Karangan
5
4. Menguraikan Tujuan penulisan dalam Bentuk Pernyataan Maksud
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Topik Karangan
1. Pengertian Topik
Secara etimologis, kata “topik” berasal dari kata bahasa Yunani, topoi yang
berarti “tempat”. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan
dibatasi. Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan
adalah suatu hal yang digarap menjadi karangan. Topik merupakan jawaban atas
pertanyaan Masalah apa yang akan ditulis? atau Hendak menulis tentang apa? Atau
topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi
landasan dalam penulisan sebuah artikel.
Syarat sebuah topik ialah harus menarik perhatian, dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca dan topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas
atau real,dll. Jika seseorang akan mengarang, ia terlebih dahulu harus memilih dan
menetapkan topik karangannya. Ciri khas topik terletak pada permasalahannya yang
bersifat umum dan belum terurai berbeda dengan tema, adapun judul karangan pada
umumnya adalah rincian dan penjabaran dari topik. Jika dibandingkan dengan topik,
judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan
dibahas.
7
pemiihan topik. Pada jelnis karangna lain pada artikel sederhana, judul dapat dibuat
sesudah karangan selesai, serta dapat diganti - ganti sepanjang hal itu relevan dengan
isi karangan dan sesuai dengan topik yang ditentukan.
2. Sumber Topik
Tak jarang seorang penulis bingung saat menentukan hendak menulis apa,
rasanya semua menarik dan banyak yang sudah ditulis orang sebenarnya banyak hal
yang dapat dijadikan topik tulisan. Untuk membantu menentukan topik, seperti yang
disampaikan Wayne N. Thompson dalam Rakhmat (1999:20), seorang penulis dapat
menemukan sumber topik dengan cara sebagai berikut :
1. Pengalaman Pribadi
a. Perjalanan
c. Kelompok Anda
f. Peristiwa lucu
b. Profesi keluarga
4. Pelajaran Sekolah/Kuliah
8
a. Hasil-hasil penelitian
5. Pendapat pribadi
a. Kritik terhadap buku, film, puisi, pidato, iklan, siaran radio /televisi
c. Artikel
d. Materi kuliah
e. Penemuan mutakhir
7. Masalah Abadi
a. Agama
b. Pendidikan
c. Sosial danmasyarakat
d. Problem pribadi
8. Kilasan Biografi
a. Orang-orang terkenal
b. Orang-orang berjasa
9. Kejadian khusus
a. Perayaan atau peringatan
9
10. Minat Khalayak
a. Pekerjaan
b. Hobi
c. Rumah tangga
d. Pengembangan diri
f. Tambahan ilmu
g. Minat khusus
3. Pembatasan Topik
Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah memilih apa
yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut. Menurut Sabarti
Akhadiah (1994: 211), ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik :
Keraf (1979: 113) merumuskan kiat pembatasan topik adalah dengan langkah
sebagai berikut: Pertama, tetapkan topik yang ingin dibahas dalam suatu kedudukan
sentral. Kedua, ajukanlah pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan
sentral itu masih dapat diperinci lebih lanjut atau tidak. Bila dapat, tempatkanlah
perincian itu di sekitar lingkaran topik pertama tadi. Ketiga, tetapkanlah yang mana
dari perincian tadi yang akan dipilih. Keempat, ajukanlah pertanyaan apakah sektor
10
tadi masih perlu diperinci lebih lanjut atau tidak. Demikian dilakukan berulang sampai
diperoleh topik yang sangat khusus.
2. Topik harus sesuai dengan minat Anda. Topik yang menarik minat Anda
akan membuat Anda lancar menuliskannya.Selain itu, jika Anda tertarik
untuk menuliskannya tentu akan membuat Anda bersemangat mencari
referensinya.
3. Topik harus menarik minat pembaca. Percuma saja menulis sesuatu yang
kira-kira tidak membuat orang tertarik untuk membacanya. Meskipun minat
baca seseorang tentulah berkaitan dengan latar belakang pengetahuannya.
Akan tetapi, jika Anda menulis sesuatu yang baru, eksotik, menyodorkan
alternatif lain, menimbulkan rasa ingin tahu, membuat seseorang terlibat
emosional, dan hal yang eksotik ini akan menarik orang untuk membacanya.
4. Topik harus dapat ditunjang dengan referensi lain. Suatu topik yang belum
ada sama sekali rujukan (referensi) atau materi lain yang menunjang akan
sangat merepotkan Anda sendiri, Untuk itu, sedapat mungkin hindarilah
dahulu topik seperti itu.
5. Topik harus dibatasi ruang lingkupnya. Topik yang terlalu luas akan
menyulitkan Anda sendiri dan akan menyita banyak waktu Anda. Lagi pula
11
pembicaraan Anda tidak akan terfokus. Hal ini akan membuat tulisan Anda
terlihat bertele-tele.
a. Menurut tempat: negara tertentu lebih khusus dari pada dunia; Jakarta lebih terbatas
dari pada Pulau Jawa.Topik “Pulau Jawa sebelum Indonesia Merdeka” dapat
dipersempit menjadi “Jakarta sebelum Indonesia Merdeka”.
f. Menurut objek material dan objek formal. Objek material ialah bahan yang
dibicarakan; objek formal ialah sudut dari mana bahan itu kita tinjau, misalnya:
12
“Kesusastraan Indonesia (objek material) Ditinjau dari Sudut Gaya Bahasanya (objek
formal). Kepemimpinan Ditinjau dari Sudut Pembentukan Kader-kader Baru; Keluarga
Berencana ditinjau dari Segi Agama.
6. Tujuan Penulisan
Setelah menemukan topik, langkah selanjutnya menentukan tujuan penulisan.
Maksudnya, apa yang ingin dicapai dengan menulis topik karangan terntentu.Pada
dasarnya tujuan penulisan dapat dikelompokkan atas tujuan umum dan tujuan
khusus (Rakhmat 1999:24). Tujuan umum bersifat informatif. Adapun tujuan khusus
adalah tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum. Untuk lebih jelasnya perhatikan
contoh berikut.
Tujuan khusus :
B. Judul Karangan
Judul dan topik tentu saja tidak sama. Topik ialah pokok pembicaraan,
sedangkan judul adalah nama, merek, atau label karangan. Topik bersifat implisit,
sedangkan judul bersifat eksplisit. Karena sifat topik, dan judul seperti itu, biasanya
penulis menentukan topik yang ingin dibahasnya sebelum menulis, sedangkan
pembaca menemukan judul sebelum membaca. Sebaliknya, penulis menentukan judul
13
ketika atau setelah menulis, sedangkan pembaca mengetahui topik tulisan setelah
membaca.
Dengan demikian, judul dan topik tidak sama. Dalam karangan fiksi –misalnya-
topik tidak dengan sendirinya menjadi judul. Misalnya roman yang berjudul “Siti
Nurbaya” bertopik dalam “Kawin Paksa”. Dalam karya ilmiah, biasanya topik bisa
serta-merta menjadi judul. Berdasarkan uraian ini, maka topik yang sudah sangat
spesifik di atas dapat langsung dijadikan judul.
4. Sejelas mungkin, tidak dalam bentuk konotatif dan tidak bermakna ambiguitas.
14
Tujuan : Menunjukkan perbedaan antara kedua sistem pendidikan tersebut.
Tesis : Perbedaan antara sistem pendidikan dewasa ini dapat dilihat dari beberapa
aspek, antara lain dari aspek atau segi politik,kebudayaan, sosial dan
ekonomi.
Tesis di atas menyampaikan kepada pembaca bahwa topik dari karangan itu
mempersoalkan pendidikan pada zaman penjajahan dan pendidikan sesudah
memperoleh kemerdekaan. selanjutnya tesis itu juga menunjukkan bahwa perbedaan
antara kedua sistem pendidikan itu dapat di lihat dari sekurang-kurangnya empat segi,
yaitu : politik, kebudayaan,sosial, dan ekonomi.
Untuk menghasilkan tesis yang baik dan efektif, maka suatu tesis
hendaknya terbatas, mengandung kesatuan dan ketetapan. Sebuah tesis dikatakan
terbatas, bila sudah ditetapkan pendekatan mana yang harus dipergunakan, bagian
mana yang boleh diuraikan secara mendetail, dan bagian mana yang sama sekali tidak
boleh. Tesis yang terbatas juga akan membatasi sampai dimana pembahasan akan
dilakukan. Tesis seperti “ Banyak kekayaan tersimpan di lautan Indonesia “ adalah
15
contoh tesis yang umum, tidak cukup terbatas. Tesis ini mungkin dapat dipecahkan ke
dalam beberapa tujuan.
Contoh :
Terbatas : 1). Di perairan Indonesia banyak hidup tiram muiara yang mungkin dapat
dibudidayakan.
Sebuah tesis yang baik harus memiliki kesatuan. Yang dimaksud dengan
kesatuan adalah hanya terbatas satu gagasan sentral dalam tesis itu. Oleh sebab itu tesis
hanya boleh mengambil bentuk kalimat tunggal atau kaliamat majemuk bertingkat,
bukan kalimat majemuk setara.
Contoh :
Sebuah tesis harus memiliki syarat ketepatan, sebuah tesis harus dirumuskan
dengan kata-kata yang hanya boleh mengandung satu interpretasi. Sebab itu, rumusan
sebuah tesis harus mempergunakan kata-kata yang lebih khusus dan menghindari frase-
frase yang umum.
16
maksud tertentu, tidak bermaksud mengembangkan sebuah gagasan sentral, harus
dirumuskam dengan penyataan maksud. Jadi, karangan yang dirumuskan dengan
mempergunakan pernyataan/pengungkapan maksud bertujuan untuk memberi suatu
gambaran atau mengungkapkan atau kesan, misalnya tema-tema mengenai kenang-
kenangan, autobiografi, deskripsi, dan narasi semuanya tidak bermaksud untuk
mengembangkan sebuah gagasan sentral. Tetapi tulisan – tulisan semacam itu dapat
dirumuskan ke dalam pernyataan/pengungkapan maksud.
Pernyataan/Pengungkapan Maksud :
Dalam uraian ini penulis akan berusaha menggambarkan dan mengadakan penilaian
terhadap beberapa kebiasaan kampus yang paling populer, sehingga dapat dijadikan
pegangan sejauh mana kita boleh mengikuti atau menolak kebiasaan-kebiasaan
semacam itu.
17
1). Saya akan menceritakan apa yang kulihat, kudengar, dan kurasakan tentang
keganasan gerombolan yang merajalela di kampung kami beberapa tahun lampau, agar
pembaca dapat membayangkan betapa kecemasan dan ketakutan senantiasa memagut
diri kami detik demi detik, siang dan malam.
2). Dalam makalah ini akan menguraikan bagaimana pujian dapat meningkatkan
motivasi belajar anak-anak SD
4). Tujuan makalah ini ialah membahas perbedaan pandangan politik tokoh X dan Y
mengenai tindakan pemerintah Z terhadap gerilyawan.
5). Apa yang menyebabkan kenakalan remaja pada umumnya? Penulis akan
mengemukakan tiga hal yang erat hubungannya dengan pendidikan keluarga.
E. Bahan Penulisan
Jika tujuan penulisan sudah jelas, maka dapat ditentukan bahan atau materi
penulisan, macamnya, dan beberapa luasnya. Yang dimaksud dengan bahan
Penulisan ialah semua informasi atau data yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
penulisan. Data tersebut mungkin merupakan contoh-contoh perincian atau detail,
perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan sebab akibat, pengujian dan pembuktian,
angka-angka, kutipan, gagasan, dan sebagainya yang dapat membantu dalam
mengembangkan topik.
18
pikiran, maka penetapan dan pengumpulan bahannya dapat dilakukan pada tahap
penulisan. Tetapi untuk suatu karangan besar seperti skripsi kesarjanaan, bahannya
harus dikumpulkan lebih dahulu sebelum tahap penulisan yang sebenarnya dimulai.
Mungkin memerlukan bahan dari beberapa sumber informasi, bahkan mungkin harus
mengadakan pengamatan atau penelitian yang membutuhkan waktu yang lebih lama.
Bahan yang diperoleh dari pengalaman, dapat dipakai sebagai unsur inferensi.
Inferensi itu mengandung unsur pemikiran subjektif penulis. Jadi, merupakan karya
pribadi penulis itu berdasarkan bahan asli.
19
Infrenbsi dapat diperoleh dengan cara analisis atau sistesis . Analsis ialah
proses penguraian sesuatu kedalam bagian-bagian, sedangkan sistesis ialah proses
penggabungan kembali bagian-bagain yang terpisahkan kedalam suatu kebulatan baru.
Contoh : Seorang siswa SMA mencoba menghafalkan sanjak yang cukup panjang.
Mula-mula ia mempelajari bait demi bait, kemudian antara bait-bait lalu
diperhatikannya sebagai urutannya. Akhirnya ia dapat menghafalkan sanjak tersebut
dan mendeklarasikannya dengan baik.
G. Kartu Informasi
Kartu informasi, ialah kartu yang dipakai mencatat bahan-bahan yang diperoleh
dari berbagai sumber. Pengaturan ini perlu dilakukan terutama dalam persiapan
penulisan karya ilmiah yang cukup besar seperti : tesis, disertai, atau karangan besar
lainnya dalam bentuk baku.
20
Kartu informasi sebagiknya dibuat dari kertas yang agak tebal. Ukurannya
tergantung pada pertimbangan penulis sendiri. Biasanya 10 X 15 cm atau 8 X 12 cm.
Pada kartu ini dicantumkan sumber informasi dan isi informasinya. Kalau sumbernya
buku, tuliskan lah pengarang, judul buku, data penerbitan, halaman dan kutipan.
1). Kutipan, jika disalin kata-kaya dari buku/bacaan disalin tepat seperti
aslinya.
4). Evaluasi atau ulasan, jika mengemukakan reaksi terdapat gagasan yang
dikemukakan penulis.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologis, kata “topik” berasal dari kata bahasa Yunani, topoi yang
berarti “tempat”. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan
dibatasi. Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan
adalah suatu hal yang digarap menjadi karangan. Topik merupakan jawaban atas
pertanyaan Masalah apa yang akan ditulis? atau Hendak menulis tentang apa? Atau
topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi
ladasan dalam penulisan sebauah artikel.
Judul dan topik tentu saja tidak sama. Topik ialah pokok pembicaraan,
sedangkan judul adalah nama, merek, atau label karangan. Topik bersifat implisit,
sedangkat judul bersifat eksplisit. Karena sifat topik, dan judul seperti itu, biasanya
penulis menentukan topik yang ingin dibahasnya sebelum menulis, sedangkan
pembaca menemukan judul sebelum membaca. Sebaliknya, penulis menentukan judul
ketika atau setelah menulis, sedangkan pembaca mengetahui topik tulisan setelah
membaca.
Tesis ialah perumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah
karangan. Sebuah tesis adalah sebuah kalimat yang merupakan kunci untuk seluruh
tulisan. Fungsi tesis bagi sebuah karangan adalah sama seperti kalimat topik atau
kalimat utama utama bagi sebuah alinea (paragraf). Secara formal tesis dapat dibatasi
sebagai berikut : tema yang bentuk satu kalimat dengan topik dan tujuan yang akan
dicapai melalui topik tadi yang bertindak sebagai gagasan sentral kalimat tadi.
22
harus dikumpulkan lebih dahulu sebelum tahap penulisan yang sebenarnya dimulai.
Mungkin memerlukan bahan dari beberapa sumber informasi, bahkan mungkin harus
mengadakan pengamatan atau penelitian yang membutuhkan waktu yang lebih lama.
Kartu informasi, ialah kartu yang dipakai mencatat bahan-bahan yang diperoleh
dari berbagai sumber. Pengaturan ini perlu dilakukan terutama dalam persiapan
penulisan karya ilmiah yang cukup besar seperti : tesis, disertai, atau karangan besar
lainnya dalam bentuk baku.
B. Saran
Perencanaan Karya Tulis sangat diperlukan dalam pembuatan karangan dan
berbagai karya ilmiah maka dari itu apabila kita ingin membuat sebuah karya tulis kita
harus membuat perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan karya tulis sangat
berpengaruh dalam segala aspek seperti pada pembuatan makalah ini. Saran dari
penyusun yaitu buatlah perencanaan sebelum membuat karya tulis.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://rewimolok.blogspot.com/2012/04/tujuan-dan-bahan-penulisan.html
http://kumpulanmacammakalah.blogspot.com/2016/04/makalah-bahasa-indonesia-
topik-tema-dan.html
https://dokumen.tips/documents/makalah-perencanaan-karya-tulis.html
24