Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
”Perencanaan Karya Tulis”

Kelompok 10
1). St.Ummu Aima Yuniar Irawan 07320210013
2). St.Musdalifah Ruth Jeannet Noya 07320210017

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji dan sukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah, serta inayah-nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat menyesaikan
tugas makalah tentang Perencanaan Karya Tulis pada mata kuliah Bahasa Indonesia.

Tugas makalah Perencanaan Karya Tulis ini merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan dalam penyelesaian mata
kuliah Bahasa Indonesia.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini tentunya masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
guna perubahan yang lebih baik. Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat bagi penyusun
pada khususnya.

Makassar, 12 Oktober 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 4
A. Latar Belakang .......................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan ..................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 7
A. Topik Karangan ......................................................................... 7
B. Judul Karangan .......................................................................... 13
C. Tujuan Penulisan dalam Bentuk Tesis ......................................... 14
D. Tujuan penulisan dalam Bentuk Pernyataan Maksud................... 16
E. Bahan Penulisan .......................................................................... 18
F. Sumber Bahan Penulisan ............................................................. 19
G. Kartu Informasi .......................................................................... 20
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 22
A. Kesimpulan ................................................................................ 22
B. Saran .......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 24

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah ilmu yang mempelajari tata berbahasa secara lisan
maupun tulisan. Dalam hal lisan, contohnya kegiatan berbicara seperti Mc, presenter,
pembawa acara, pembawa radio dan sebagainya. Sedangkan dalam hal tulisan,
contohnya penulisan ilmiah seperti pembuatan makalah, karya tulis, proposal, skripsi,
tesis, dan disertasi.

Saat membuat penulisan ilmiah diperlukan perencanaan karangan yang bertujuan


mempersiapkan proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir.Perencanaan
karangan merupakan tahap awal yang dilakukan oleh seorang pengarang untuk
mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan pembatasan masalah,
mengamati objek yang ditulis, dan menuangkan gagasannya dari awal penulisan hingga
akhir penulisan. Perencanaan karangan penting dibuat agar karangan dapat terstruksur
dengan baik, menarik para pembaca dan mudah dipahami.

Jika perencanaan karangan tidak dibuat maka pengarang akan mengalami


kesulitan dalam penulisan, apalagi dalam penulisan karangan formal seperti makalah
penelitian, skripsi, tesis dan disertasi, atau karangan ilmiah lainnya menuntut beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi. Untuk memudahkan pembuatannya, maka diperlukan
perencanaan karangan yang terdiri atas beberapa tahapan penulisan.Oleh karena itu,
melihat pentingnya pembuatan perencanaan karangan sebelum membuat karangan,
maka tim penulis tertarik untuk membahas perencanaan karangan lebih lanjut dalam
makalah ini. Dengan memperhatikan cara pembuatan perencanaan karangan yang
benar untuk memudahkan saat pembuatan karangan.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Topik Karangan ?

2. Apa yang dimaksud dengan Judul Karangan ?

3. Bagaimana Tujuan Penulisan dalam Bentuk Tesis ?

4. Bagaimana Tujuan penulisan dalam Bentuk Pernyataan Maksud ?

5. Apa yang dimaksud dengan Bahan Penulisan ?

6. Apa yang dimaksud dengan Sumber Bahan Penulisan ?

7. Apa yang dimaksud dengan Kartu Informasi ?

C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui apa itu Topik Karangan

2. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan Judul Karangan

3. Dapat mengetahui Tujuan Penulisan dalam Bentuk Tesis

4. Dapat mengetahui Tujuan penulisan dalam Bentuk Pernyataan Maksud

5. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan Bahan Penulisan

6. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan Sumber Bahan Penulisan

D. Manfaat Penulisan
1. Menjelaskan tentang Topik Karangan

2. Menjelaskan penyusunan Judul Karangan

3. Menguraikan Tujuan Penulisan dalam Bentuk Tesis

5
4. Menguraikan Tujuan penulisan dalam Bentuk Pernyataan Maksud

5. Menguraikan konsep dari Bahan Penulisan

6. Menjelaskan tentang Sumber Bahan Penulisan

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Topik Karangan
1. Pengertian Topik

Secara etimologis, kata “topik” berasal dari kata bahasa Yunani, topoi yang
berarti “tempat”. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan
dibatasi. Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan
adalah suatu hal yang digarap menjadi karangan. Topik merupakan jawaban atas
pertanyaan Masalah apa yang akan ditulis? atau Hendak menulis tentang apa? Atau
topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi
landasan dalam penulisan sebuah artikel.

Syarat sebuah topik ialah harus menarik perhatian, dapat bermanfaat bagi
penulis dan pembaca dan topik yang dipilih harus mempunyai sumber acuan yang jelas
atau real,dll. Jika seseorang akan mengarang, ia terlebih dahulu harus memilih dan
menetapkan topik karangannya. Ciri khas topik terletak pada permasalahannya yang
bersifat umum dan belum terurai berbeda dengan tema, adapun judul karangan pada
umumnya adalah rincian dan penjabaran dari topik. Jika dibandingkan dengan topik,
judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan
dibahas.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui persamaan dan perbedaan antara


topik dan judul. Topik dapat menjadi judul karangan.namun, antara keduanya terdapat
perbedaaan, topik adalah payung besar yang bersifat umum dan belum
menggambarkan sudut pandang penulisnya. Sedangkan judul lebih spesifik dan telah
mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah.

Dalam penggarapan karangan ilmiah misalnya skripsi, judul memang


ditetapkan pada awal proses penulisan, yaitu pada waktu pengajuan outline. Namun,
perlu diketahui bahwa proses pembuatan judul itu sebenarnya tetap berawal dari

7
pemiihan topik. Pada jelnis karangna lain pada artikel sederhana, judul dapat dibuat
sesudah karangan selesai, serta dapat diganti - ganti sepanjang hal itu relevan dengan
isi karangan dan sesuai dengan topik yang ditentukan.

2. Sumber Topik
Tak jarang seorang penulis bingung saat menentukan hendak menulis apa,
rasanya semua menarik dan banyak yang sudah ditulis orang sebenarnya banyak hal
yang dapat dijadikan topik tulisan. Untuk membantu menentukan topik, seperti yang
disampaikan Wayne N. Thompson dalam Rakhmat (1999:20), seorang penulis dapat
menemukan sumber topik dengan cara sebagai berikut :

1. Pengalaman Pribadi

a. Perjalanan

b. Tempat yang pernah dikunjungi

c. Kelompok Anda

d. Wawancara dengan tokoh

e. Kejadian luar biasa

f. Peristiwa lucu

2. Hobi dan Keterampilan


a. Cara melakukan sesuatu

b. Cara kerja sesuatu

3. Pengalaman Pekerjaan atau Profesi


a. Pekerjaan tambahan

b. Profesi keluarga

4. Pelajaran Sekolah/Kuliah

8
a. Hasil-hasil penelitian

b. Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut

5. Pendapat pribadi
a. Kritik terhadap buku, film, puisi, pidato, iklan, siaran radio /televisi

b. Hasil pengamatan pribadi

6. Peristiwa Hangat dan Pembicaraan publik


a. Berita halaman muka surat kabar

b. Topik tajuk rencana

c. Artikel

d. Materi kuliah

e. Penemuan mutakhir

7. Masalah Abadi
a. Agama

b. Pendidikan

c. Sosial danmasyarakat

d. Problem pribadi

8. Kilasan Biografi
a. Orang-orang terkenal

b. Orang-orang berjasa

9. Kejadian khusus
a. Perayaan atau peringatan

b. Peristiwa yang eratkaitannya dengan perayaan

9
10. Minat Khalayak
a. Pekerjaan

b. Hobi

c. Rumah tangga

d. Pengembangan diri

e. Kesehatan dan penampilan

f. Tambahan ilmu

g. Minat khusus

3. Pembatasan Topik
Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah memilih apa
yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut. Menurut Sabarti
Akhadiah (1994: 211), ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik :

1. Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau profesi

2. Cukup menarik untuk dibahas

3. Dikenal dengan baik

4. Bahannya mudah diperoleh

5. Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit

Keraf (1979: 113) merumuskan kiat pembatasan topik adalah dengan langkah
sebagai berikut: Pertama, tetapkan topik yang ingin dibahas dalam suatu kedudukan
sentral. Kedua, ajukanlah pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan
sentral itu masih dapat diperinci lebih lanjut atau tidak. Bila dapat, tempatkanlah
perincian itu di sekitar lingkaran topik pertama tadi. Ketiga, tetapkanlah yang mana
dari perincian tadi yang akan dipilih. Keempat, ajukanlah pertanyaan apakah sektor

10
tadi masih perlu diperinci lebih lanjut atau tidak. Demikian dilakukan berulang sampai
diperoleh topik yang sangat khusus.

4. Kriteria Topik yang Baik


Tahap ini tentu saja sudah menentukan topik yang hendak dikembangkan
menjadi suatu karangan. Langkah selanjutnya, pertimbangkanlah apakah topik tersebut
menarik untuk dijadikan tulisan dan apakah mampu untuk menuliskannya sebagai
sebuah karangan? Untuk menentukan topik yang baik, hal-hal berikut ini dapat
dijadikan tolok ukurnya.

1. Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan penulisnya. Pastikan


bahwa topik yang hendak dibahas benar – benar sudah dikuasai materinya.

2. Topik harus sesuai dengan minat Anda. Topik yang menarik minat Anda
akan membuat Anda lancar menuliskannya.Selain itu, jika Anda tertarik
untuk menuliskannya tentu akan membuat Anda bersemangat mencari
referensinya.

3. Topik harus menarik minat pembaca. Percuma saja menulis sesuatu yang
kira-kira tidak membuat orang tertarik untuk membacanya. Meskipun minat
baca seseorang tentulah berkaitan dengan latar belakang pengetahuannya.
Akan tetapi, jika Anda menulis sesuatu yang baru, eksotik, menyodorkan
alternatif lain, menimbulkan rasa ingin tahu, membuat seseorang terlibat
emosional, dan hal yang eksotik ini akan menarik orang untuk membacanya.

4. Topik harus dapat ditunjang dengan referensi lain. Suatu topik yang belum
ada sama sekali rujukan (referensi) atau materi lain yang menunjang akan
sangat merepotkan Anda sendiri, Untuk itu, sedapat mungkin hindarilah
dahulu topik seperti itu.

5. Topik harus dibatasi ruang lingkupnya. Topik yang terlalu luas akan
menyulitkan Anda sendiri dan akan menyita banyak waktu Anda. Lagi pula

11
pembicaraan Anda tidak akan terfokus. Hal ini akan membuat tulisan Anda
terlihat bertele-tele.

5. Cara Membuat Topik


Sebelum mengangkat sesuatu menjadi topik dalam tulisan, pengarang harus
benar-benar mengetahui pokok persoalannya. Agar pembicaraan pengarang tidak
melantur, hendaknya topik dipersempit sesuai dengan rencana. Dengan itu, akan
diperoleh salah satu aspek untuk diangkat menjadi pokok pembahasan karangan.
Contoh berikut ini adalah cara untuk mempersempit topik supaya lebih spesifik dari
topik sebelumnya.

a. Menurut tempat: negara tertentu lebih khusus dari pada dunia; Jakarta lebih terbatas
dari pada Pulau Jawa.Topik “Pulau Jawa sebelum Indonesia Merdeka” dapat
dipersempit menjadi “Jakarta sebelum Indonesia Merdeka”.

b. Menurut waktu/periode/zaman: “Kebudayaan Indonesia” dapat dikhususkan


menjadi “Seni Patung pada Zaman Kerajaan Hindu”.

c. Menurut hubungan sebab akibat : “Dekadensi Moral di Kalangan Muda-Mudi”


dapat dipersempit menjadi “Pokok Pangkal Timbulnya Krisis Moral di Kalangan
Muda-Mudi”
d. Menurut pembagian bidang kehidupan manusia: politik, sosial, ekonomi,
kebudayaan, agama, kesenian, ... dan sebagainya.Karangan tentnag “Usaha-usaha
Pemerintah dalam bidang Ekonomi dapat diperkhusus menjadi “Kebijaksanaan
Deregulasi di Bidang Ekonomi Selama Ganti”.

e. Menurut aspek khusus umum: idividual-kolektif: “Pengaruh Siaran televisi terhadap


Kaum Tanidi Jawa Timur” dapat dipersempit menjadi “Pengaruh Siaran Televisi
Boyolali.

f. Menurut objek material dan objek formal. Objek material ialah bahan yang
dibicarakan; objek formal ialah sudut dari mana bahan itu kita tinjau, misalnya:

12
“Kesusastraan Indonesia (objek material) Ditinjau dari Sudut Gaya Bahasanya (objek
formal). Kepemimpinan Ditinjau dari Sudut Pembentukan Kader-kader Baru; Keluarga
Berencana ditinjau dari Segi Agama.

6. Tujuan Penulisan
Setelah menemukan topik, langkah selanjutnya menentukan tujuan penulisan.
Maksudnya, apa yang ingin dicapai dengan menulis topik karangan terntentu.Pada
dasarnya tujuan penulisan dapat dikelompokkan atas tujuan umum dan tujuan
khusus (Rakhmat 1999:24). Tujuan umum bersifat informatif. Adapun tujuan khusus
adalah tujuan yang dijabarkan dari tujuan umum. Untuk lebih jelasnya perhatikan
contoh berikut.

Topik : Pentingnya Menjaga Perdamaian

Judul : Damai itu Indah

Tujuan umum : Argumentasi

Tujuan khusus :

a. Memberi keyakinan pada pembaca bahwa damai memberi


ketenangan dan kenyamanan dalam kehidupan kita.

b. Memberi keyakinan pada pembaca bahwa damai membuat


kehidupan menjadi lebih indah.

c. Mengajak pembaca untuk selalu menjaga perdamaian.

B. Judul Karangan
Judul dan topik tentu saja tidak sama. Topik ialah pokok pembicaraan,
sedangkan judul adalah nama, merek, atau label karangan. Topik bersifat implisit,
sedangkan judul bersifat eksplisit. Karena sifat topik, dan judul seperti itu, biasanya
penulis menentukan topik yang ingin dibahasnya sebelum menulis, sedangkan
pembaca menemukan judul sebelum membaca. Sebaliknya, penulis menentukan judul

13
ketika atau setelah menulis, sedangkan pembaca mengetahui topik tulisan setelah
membaca.

Dengan demikian, judul dan topik tidak sama. Dalam karangan fiksi –misalnya-
topik tidak dengan sendirinya menjadi judul. Misalnya roman yang berjudul “Siti
Nurbaya” bertopik dalam “Kawin Paksa”. Dalam karya ilmiah, biasanya topik bisa
serta-merta menjadi judul. Berdasarkan uraian ini, maka topik yang sudah sangat
spesifik di atas dapat langsung dijadikan judul.

Syarat judul itu sendiri sebagai berikut:


1. Harus sesuai dengan topik atau isi dan jangkauannya.

2. Sebaiknya dinyatakan dengan frasa atau kelompok kata, bukan kalimat.

3. Sesingkat mungkin sehiangga maksud yang disampaikan dapat tercermin lewat


judul.

4. Sejelas mungkin, tidak dalam bentuk konotatif dan tidak bermakna ambiguitas.

5. Provokatif, memancing orang untuk membaca tulisan itu.

C. Tujuan Penulisan dalam Bentuk Tesis


Tesis ialah perumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah
karangan. Sebuah tesis adalah sebuah kalimat yang merupakan kunci untuk seluruh
tulisan. Fungsi tesis bagi sebuah karangan adalah sama seperti kalimat topik atau
kalimat utama utama bagi sebuah alinea (paragraf). Secara formal tesis dapat dibatasi
sebagai berikut : tema yang bentuk satu kalimat dengan topik dan tujuan yang akan
dicapai melalui topik tadi yang bertindak sebagai gagasan sentral kalimat tadi.

Contoh berikut ini memperlihat kan bagaimana membuat perumusan dari


tesis itu, dan kedudukan topik dan tujuan yang bertindak sebagai gagasan utama
kalimat itu.

Topik : Pendidikan pada zaman Penjajahan dan Dewasa ini.

14
Tujuan : Menunjukkan perbedaan antara kedua sistem pendidikan tersebut.

Tesis : Perbedaan antara sistem pendidikan dewasa ini dapat dilihat dari beberapa
aspek, antara lain dari aspek atau segi politik,kebudayaan, sosial dan
ekonomi.

Tesis di atas menyampaikan kepada pembaca bahwa topik dari karangan itu
mempersoalkan pendidikan pada zaman penjajahan dan pendidikan sesudah
memperoleh kemerdekaan. selanjutnya tesis itu juga menunjukkan bahwa perbedaan
antara kedua sistem pendidikan itu dapat di lihat dari sekurang-kurangnya empat segi,
yaitu : politik, kebudayaan,sosial, dan ekonomi.

Contoh lain sebuah tesis :


Tesis Sistem pendidikan di Indonesia dewasa ini dirasakan tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang modern sehingga
perlu diperbaiki/diperbarui.

Tesis diatas memberitahukan kepada para pembaca bahwa uraian selanjutnya


mengenai sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan bangsa
dan perlunya pembaruan sistem tersebut. Jadi, dari kalimat itu pembaca dapat
memperkirakan bahwa uraian selanjutnya akan mencakup : (1) sistem pendidikan di
Indonesia dewasa ini ditinjau dari kebutuhan bangsa Indonesia sebagai bangsa ynag
modern, dan (2) kearah Pembaruan sistem pendidikan di Indonesia.

Untuk menghasilkan tesis yang baik dan efektif, maka suatu tesis
hendaknya terbatas, mengandung kesatuan dan ketetapan. Sebuah tesis dikatakan
terbatas, bila sudah ditetapkan pendekatan mana yang harus dipergunakan, bagian
mana yang boleh diuraikan secara mendetail, dan bagian mana yang sama sekali tidak
boleh. Tesis yang terbatas juga akan membatasi sampai dimana pembahasan akan
dilakukan. Tesis seperti “ Banyak kekayaan tersimpan di lautan Indonesia “ adalah

15
contoh tesis yang umum, tidak cukup terbatas. Tesis ini mungkin dapat dipecahkan ke
dalam beberapa tujuan.

Contoh :

Tesis (umum) : Banyak kekayaan tersimpan di lautan Indonesia

Terbatas : 1). Di perairan Indonesia banyak hidup tiram muiara yang mungkin dapat
dibudidayakan.

2). Lautan Indonesia merupakan sumber energi potensial di masa


mendatang.

3). Jika dibandingkan dengan kekayaan di daratan, kekayaan di lautan


Indonesia belum banyak dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia.

Sebuah tesis yang baik harus memiliki kesatuan. Yang dimaksud dengan
kesatuan adalah hanya terbatas satu gagasan sentral dalam tesis itu. Oleh sebab itu tesis
hanya boleh mengambil bentuk kalimat tunggal atau kaliamat majemuk bertingkat,
bukan kalimat majemuk setara.

Contoh :

Tesis : Sistem studi terpimpin mempunyai beberapa kelemahan yang menonjol

Sebuah tesis harus memiliki syarat ketepatan, sebuah tesis harus dirumuskan
dengan kata-kata yang hanya boleh mengandung satu interpretasi. Sebab itu, rumusan
sebuah tesis harus mempergunakan kata-kata yang lebih khusus dan menghindari frase-
frase yang umum.

D. Tujuan penulisan dalam Bentuk Pernyataan Maksud


Di atas telah diuraikan, tesis hanya terdapat di dalam tulisan yang
mengembangan gagasan secara dominan. Karangan yang mengembangkan gagasan
sentral perlu mempergunakan tesis. Akan tetapi karangan yang mengandung maksud-

16
maksud tertentu, tidak bermaksud mengembangkan sebuah gagasan sentral, harus
dirumuskam dengan penyataan maksud. Jadi, karangan yang dirumuskan dengan
mempergunakan pernyataan/pengungkapan maksud bertujuan untuk memberi suatu
gambaran atau mengungkapkan atau kesan, misalnya tema-tema mengenai kenang-
kenangan, autobiografi, deskripsi, dan narasi semuanya tidak bermaksud untuk
mengembangkan sebuah gagasan sentral. Tetapi tulisan – tulisan semacam itu dapat
dirumuskan ke dalam pernyataan/pengungkapan maksud.

Perhatikan contoh berikut ini bagaimana merumuskan sebuah pengungkapan maksud.

Topik : Kebiasaan-kebiasaan kampus

Tujuan : Menggambarkan dan mengadakan penilaian terhadap beberapa kebiasaan


kampus yang paling populer.

Pernyataan/Pengungkapan Maksud :

Dalam uraian ini penulis akan berusaha menggambarkan dan mengadakan penilaian
terhadap beberapa kebiasaan kampus yang paling populer, sehingga dapat dijadikan
pegangan sejauh mana kita boleh mengikuti atau menolak kebiasaan-kebiasaan
semacam itu.

Dengan merumuskan sebuah pernyataan/Pengungkapan maksud, maka


gamabaran dan ingatan kita kepada kejadian atau persoalan itu akan menjadi lebih
hidup, sehingga membangkitkan semangat kita sebagai penulis untuk merangkaikan
kata-kata yang lebih tepat. Pembaca harus merasakan juga peristiwa/kejadian seperti
yang dirasakan oleh penulis dalam pengungkapannya. Kata-kata atau ungkapan-
ungkapan ynag biasa dipergunakan oleh penulis untuk pernyataan/pengungkapan
maksud, seperti : akan menggambarkan, akan menguraikan, akan mengemukakan,
akan menceritakan, atau semacamnya.

Perhatikan contoh-contoh pernyataan/pengungkapan maksud di bawah ini :

17
1). Saya akan menceritakan apa yang kulihat, kudengar, dan kurasakan tentang
keganasan gerombolan yang merajalela di kampung kami beberapa tahun lampau, agar
pembaca dapat membayangkan betapa kecemasan dan ketakutan senantiasa memagut
diri kami detik demi detik, siang dan malam.

2). Dalam makalah ini akan menguraikan bagaimana pujian dapat meningkatkan
motivasi belajar anak-anak SD

3). Penulis ingin mengemukakan peristiwa-peristiwa ynag mendahului pecahnya


Perang Diponegoro.

4). Tujuan makalah ini ialah membahas perbedaan pandangan politik tokoh X dan Y
mengenai tindakan pemerintah Z terhadap gerilyawan.

5). Apa yang menyebabkan kenakalan remaja pada umumnya? Penulis akan
mengemukakan tiga hal yang erat hubungannya dengan pendidikan keluarga.

Contoh-contoh pernyataan/pengungkapan maksud di atas tidak hanya


mengungkapkan tujuan penulis, melainkan juga menunjukkan arah pengembangan
karangan selanjutnya. Pernyataan ini sekaligus mencakup struktur tulisan dan bahan
yang diperlukan.

E. Bahan Penulisan
Jika tujuan penulisan sudah jelas, maka dapat ditentukan bahan atau materi
penulisan, macamnya, dan beberapa luasnya. Yang dimaksud dengan bahan
Penulisan ialah semua informasi atau data yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
penulisan. Data tersebut mungkin merupakan contoh-contoh perincian atau detail,
perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan sebab akibat, pengujian dan pembuktian,
angka-angka, kutipan, gagasan, dan sebagainya yang dapat membantu dalam
mengembangkan topik.

Bahan penulisan dapat dikumpulkan, baik pada tahap prapenulisan maupun


pada tahap penulisan. Untuk suatu masalah kecil yang tujuannya sudah jelas dalam

18
pikiran, maka penetapan dan pengumpulan bahannya dapat dilakukan pada tahap
penulisan. Tetapi untuk suatu karangan besar seperti skripsi kesarjanaan, bahannya
harus dikumpulkan lebih dahulu sebelum tahap penulisan yang sebenarnya dimulai.
Mungkin memerlukan bahan dari beberapa sumber informasi, bahkan mungkin harus
mengadakan pengamatan atau penelitian yang membutuhkan waktu yang lebih lama.

F. Sumber Bahan Penulisan


Sebagian besar dari bahan penulisan dapat diperoleh dari dua sumber utama,
yaitu inferensi dan pengamatan. Inferensi ialah kesimpulan atau nilai-nilai yang ditarik
dari pengamatan. Inferensi itu kemudian akan menjadi bagian dari pengalaman dan
mungkin menjadi dasar penarikan inferensi baru. Pengalaman ialah semua
pengetahuan yang dapat diperoleh melalui persepsi indrawi. Pengalaman itu mungkin
bersumber pada pengalaman yang langsung, atau dari bacaan, atau studi kepustakaan.

Seseorang dapat melakukan pengamatan secara cermat dengan berlatih diri


melihat suatu objek lebih teliti dari jarak yang lebih dekat. Dalam hal ini tentu saja
diperlukan konsentrasi dan minat yang memadai. Jika tidak memiliki perhatian dan
minat terhadap detail sesuatu, maka hanya akan menangkap ketentuan umum yang
kerap kali kurang jelas. Dengan demikian seseorang juga tidak akan menggunakan
diksi yang spesifik untuk detail tertentu di dalam tulisan itu. Misalnya
sesudah pengamatan kesehatan anak-anak nelayan di suatu desa nelayan, kita hanya
mengemukakan kesimpulan bahwa kesehatan mereka tidak memuaskan. Tidak
dikemukakan misalnya penyakit apa yang terdapat dikalangan anak-anak itu,
penyebabnya, beberapa persen yang meninggal akibat penyakit itu, dan sebagian. Akan
tetapi, yang harus diingat bahwa detail bahwa detail itu saja dikemukakan sesuai
dengan tujuan penulisan.

Bahan yang diperoleh dari pengalaman, dapat dipakai sebagai unsur inferensi.
Inferensi itu mengandung unsur pemikiran subjektif penulis. Jadi, merupakan karya
pribadi penulis itu berdasarkan bahan asli.

19
Infrenbsi dapat diperoleh dengan cara analisis atau sistesis . Analsis ialah
proses penguraian sesuatu kedalam bagian-bagian, sedangkan sistesis ialah proses
penggabungan kembali bagian-bagain yang terpisahkan kedalam suatu kebulatan baru.

Contoh : Seorang siswa SMA mencoba menghafalkan sanjak yang cukup panjang.
Mula-mula ia mempelajari bait demi bait, kemudian antara bait-bait lalu
diperhatikannya sebagai urutannya. Akhirnya ia dapat menghafalkan sanjak tersebut
dan mendeklarasikannya dengan baik.

Pekerjaan memecahkan sanjak kedalam bait dan baris kemudian


mempelajari/menelaah, merupakan contoh analisis. Bagian-bagian yang sudah
dipahami dengan jelas itu kemudian disentesiskan, yaitu dengan menghafalkan dan
mendeklarasikan sebagai suatu sanjak yang utuh.

Sumber bahan yang penting, disamping pengamatan langsung ialah


pengamatan tak langsung melalui bacaan. Proses yang terjadi pada pengamatan ini
lebih kompleks. Pada waktu membaca, sesorang akan berhadapan dengan dua macam
pengamatan, yaitu pengamatan penulis dan pengamatan sendiri. Disamping itu juga
akan menghadapi dua inferensi, yaitu inferensi penulis berdasarkan pengalamnya, dan
inferensi yang dilakukan berdasarkan atas bacaan. Yang penting di sini ialah
bagaimana tanggapan tentang bacaan itu. Tanggapan tersebut mungkin
berupa interpretasi, yaitu memberikan arti terhadap bacaan. Atau berupa kritis, yaitu
jika memberikan penilaian terhadap.

G. Kartu Informasi
Kartu informasi, ialah kartu yang dipakai mencatat bahan-bahan yang diperoleh
dari berbagai sumber. Pengaturan ini perlu dilakukan terutama dalam persiapan
penulisan karya ilmiah yang cukup besar seperti : tesis, disertai, atau karangan besar
lainnya dalam bentuk baku.

20
Kartu informasi sebagiknya dibuat dari kertas yang agak tebal. Ukurannya
tergantung pada pertimbangan penulis sendiri. Biasanya 10 X 15 cm atau 8 X 12 cm.
Pada kartu ini dicantumkan sumber informasi dan isi informasinya. Kalau sumbernya
buku, tuliskan lah pengarang, judul buku, data penerbitan, halaman dan kutipan.

Informasi yang diperoleh dari bacaan mungkin ditulis dalam bentuk :

1). Kutipan, jika disalin kata-kaya dari buku/bacaan disalin tepat seperti
aslinya.

2). Parafse, jika mengungkapkan kembali maksud penulis dengan kata-kata


sendiri.

3). Rangkuman, (ringkasan), jika menyarikan apa ynag dibaca.

4). Evaluasi atau ulasan, jika mengemukakan reaksi terdapat gagasan yang
dikemukakan penulis.

Bahan-bahan yang sudah terkumpul, diklasifikasikan menurut kriteria sesuai


dengan keperluan. Klasifikasi, seperti juga analogi, pada dasarnya merupakan jenis
analisis dan sintesis. Dalam klasifikasi kita mengambil sesuatu dari konteksnya semula
(bacaan, pengalaman, dan lain-lain) dan mengelompokkan ke dalam kelas-kelas ynag
baru berdasarkan kriteria tertentu. Kelas-kelas yang dibentuk dengan cara itu
merupakan konsep baru hasil sintesis sendiri berdasarkan konsep ynag sudah ada.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara etimologis, kata “topik” berasal dari kata bahasa Yunani, topoi yang
berarti “tempat”. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan
dibatasi. Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan
adalah suatu hal yang digarap menjadi karangan. Topik merupakan jawaban atas
pertanyaan Masalah apa yang akan ditulis? atau Hendak menulis tentang apa? Atau
topik merupakan suatu pokok dari sebuah pembicaraan atau sesuatu yang akan menjadi
ladasan dalam penulisan sebauah artikel.

Judul dan topik tentu saja tidak sama. Topik ialah pokok pembicaraan,
sedangkan judul adalah nama, merek, atau label karangan. Topik bersifat implisit,
sedangkat judul bersifat eksplisit. Karena sifat topik, dan judul seperti itu, biasanya
penulis menentukan topik yang ingin dibahasnya sebelum menulis, sedangkan
pembaca menemukan judul sebelum membaca. Sebaliknya, penulis menentukan judul
ketika atau setelah menulis, sedangkan pembaca mengetahui topik tulisan setelah
membaca.

Tesis ialah perumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah
karangan. Sebuah tesis adalah sebuah kalimat yang merupakan kunci untuk seluruh
tulisan. Fungsi tesis bagi sebuah karangan adalah sama seperti kalimat topik atau
kalimat utama utama bagi sebuah alinea (paragraf). Secara formal tesis dapat dibatasi
sebagai berikut : tema yang bentuk satu kalimat dengan topik dan tujuan yang akan
dicapai melalui topik tadi yang bertindak sebagai gagasan sentral kalimat tadi.

Bahan penulisan dapat dikumpulkan, baik pada tahap prapenulisan maupun


pada tahap penulisan. Untuk suatu masalah kecil yang tujuannya sudah jelas dalam
pikiran, maka penetapan dan pengumpulan bahannya dapat dilakukan pada tahap
penulisan. Tetapi untuk suatu karangan besar seperti skripsi kesarjanaan, bahannya

22
harus dikumpulkan lebih dahulu sebelum tahap penulisan yang sebenarnya dimulai.
Mungkin memerlukan bahan dari beberapa sumber informasi, bahkan mungkin harus
mengadakan pengamatan atau penelitian yang membutuhkan waktu yang lebih lama.

Kartu informasi, ialah kartu yang dipakai mencatat bahan-bahan yang diperoleh
dari berbagai sumber. Pengaturan ini perlu dilakukan terutama dalam persiapan
penulisan karya ilmiah yang cukup besar seperti : tesis, disertai, atau karangan besar
lainnya dalam bentuk baku.

B. Saran
Perencanaan Karya Tulis sangat diperlukan dalam pembuatan karangan dan
berbagai karya ilmiah maka dari itu apabila kita ingin membuat sebuah karya tulis kita
harus membuat perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan karya tulis sangat
berpengaruh dalam segala aspek seperti pada pembuatan makalah ini. Saran dari
penyusun yaitu buatlah perencanaan sebelum membuat karya tulis.

23
DAFTAR PUSTAKA

http://rewimolok.blogspot.com/2012/04/tujuan-dan-bahan-penulisan.html

http://kumpulanmacammakalah.blogspot.com/2016/04/makalah-bahasa-indonesia-
topik-tema-dan.html

https://dokumen.tips/documents/makalah-perencanaan-karya-tulis.html

24

Anda mungkin juga menyukai