Anda di halaman 1dari 26

Menyusun Karya Ilmiah

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:

Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Nurul Dwi Lestari, M.Pd.

Disusun Oleh:

Dyah Ayu K.N 932220319

Sefy Nur Aini 932215319

Moh Nur Ali Mubarok 932216719

Mochamad Deva Firmansyah 932201716

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

i
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi
pendidikan dalam profesi keguruan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 12 Mei 2020

ii
Daftar Isi
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN..............................................................................................2
D. MANFAAT.................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. LANDASAN TEORI..................................................................................................3
B. ARTIKEL...................................................................................................................3
C. MAKALAH................................................................................................................3
D. BAGIAN MAKALAH DAN PENGERTIANNYA..................................................5
E. CARA ATAU SYARAT PENULISAN KARYA ILMIAH YANG BAIK............20
BAB III..................................................................................................................................22
PENUTUP............................................................................................................................22
KESIMPULAN................................................................................................................22
SARAN..............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................23

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu.
Aturan tersebut  biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah
dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah
dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap
perbaikan.

  Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah


mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu.
Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian,
instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh. Setelah
kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam
bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir penelitian adalah
mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu,  menulis
laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis
laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang
sama antara penulis dan  pembaca.

Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting.
Supaya di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu,
pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan
dilaksanakannya penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara
tepat dan mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah
penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1.    Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?

2.    Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?

3.    Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?

4.    Jenis atau bentuk – bentuk apa saja yang termasuk karya ilmiah?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Didalam penulisan karya tulis ini tentunya memiliki tujuan,  yaitu:


2. Memberikan pengetahuan serta informasi bagi mahasiswa serta pembaca
tentang penulisan ilmiah.
3. Memberikan pengertian tentang apa itu karya ilmiah, artikel ilmiah, makalah
ilmiah
4. Memberikan pemahaman tentang bagaimana prosedur pembuatan suatu karya
ilmiah.
5. Memiliki sikap positif bahwa setiap tulisan dapat dijadikan acuan bagi setiap 
pembaca

D. MANFAAT
Melalui pemaparan topik ini diharapkan:
1. Penulis dapat memberikan pengetahuan serta informasi bagi mahasiswa serta
pembaca tentang penulisan ilmiah.
2. Kita dapat lebih memahami tentang bagaimana prosedur pembuatan karya
ilmiah, artikel ilmiah, makalah ilmiah
3. Memiliki sikap positif bahwa setiap tulisan dapat dijadikan acuan bagi

2
4. pembaca.
5. Mampu membuat  karya ilmiah, artikel, makalah

BAB II

PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI

Karya ilmiah adalah hasil pemikiran seseorang yang ingin mengembangkan


ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui pemikiran, ide,
kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan penengetahuan orang
sebelumnya.

B. ARTIKEL

Artikel merupkan jenis karya tulis tulis ilmiah yang di publikasikan


Kepada umum. Atrikel merupakan karangan ilmiah yang sudah di kemas dengan
mengunakan bahasa yang di perkirakan akan dapat di pahami oleh para pembaca
dalam lingkup yang lebih luas. 1Artikel bisanya merupakan opini yang dikemas
dalam bentuk karangan ilmiah populer. Dan masalah yang di sajikan dalam artikel
biasanya persoalan yang sangat faktual dan sejalan dengan headline berita dari
satu surat kabar atau majalah.maka dari itu Artikel baisanya mengangkat topik-
topik sedahana dan factual.
C. MAKALAH

1 STAIN Kediri,Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Kediri,2016),47.

3
Makalah adalah Karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah
atau topik tertentu yang ditulis secara sistemati, runtut, dengan disertai analisis yang
2
logis dan obyektif untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Berdasarkan kepentingannya, terdapat jenis makalah untuk Pertemuan ilmiah
seperti seminar,simposium,atau lokakarya.Untuk keperluan studi sering di kenal
tulisan ilmiah berbentuk makalah baik sebagai tugas studi dalam bidang tertentu
maupun sebagai tugas akhir dari satu mata kuliah.Makalah sebagai tugas studi
biasanya di susun berstruktur atau tugas mandiri yang di serahkan.Dalam
perkembangan pula terdapat jenis makalah untuk kepentingan orasi ilmiah.Makalah
jenis ini biasa di susun ketika seorang dosen din nobatkan atau menduduki
jabatanya fungsional sebagai guru besar yang dapat kesempataan untuk
menympaikan pidato pengukuhannya,selain itu terdapat pula makalah yang
berhubungan dengan studi,pengajaran tugas ahir studi .

Bagian- bagian makalah hasil studi dapat disusun sebagaimana contoh dibahawa
ini :

Halaman Judul

Kata pengantar

Abstrak

Daftar Isi

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Maksud Penulisan

Bab II LANDASAN TEORI

Bab III METODE DAN PEMBAHASAN

Bab IV KESIMPULAN DAN SARAN


2 Ibid,53.

4
D. BAGIAN MAKALAH DAN PENGERTIANNYA

Berikut ini merupakan cara-cara membuat point-point penting dalam suatu karya
ilmiah :

A. KATA PENGANTAR
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terimakasih penulis yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan/atau pihak-pihak lain yang
telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan karya
ilmiah tersebut. Tulisan kata pengantar dikerik dengan huruf kapital, simetris di batas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. teks pada pengantar diketik dengan
spasi ganda (2 Spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas kuarto. Pada
Bagian akhir teks (di pojok kanan-bawah) dicantumkan kata penulis tanpa menyebut
nama terang.

B. ABSTRAK
Kata abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris dibatas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis dikerik dengan jarak dua
spasi dari kata abstrak, di tepi kiri dengan urutan nama akhir diikuti koma, nama
awal, nama tengah (jika ada), diakhiri titik3. Tahun penulisan ditulis setelah nama
diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali
huruf-huruf pertam dari (setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata jenis karya
ilmiah, misalnya skripsi, tesis atau disertasi ditulis setelah judul dan diakhiri dengan
koma, diikuti dengan nama jurusan, tidak boleh disingkat, nama universitas dan
diakhiri dengan titik. kemudian diocantumkan siapa nama pembimbing penulisan
karya ilmiah tersebut.

Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkandi bawah nama


dosen pembimbing. Jumlah kata kunci berkisar antara 3-5 buah. Kata kunci

3 STAIN Kediri,Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Kediri,2016),48.

5
diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat
ditemukan judul-judul penelitian dan lapotran penelitian dengan mudah.

Dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari penelitian dan laporan
penelitian yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang
digunakan, hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan saran yang
diajukan.

Dalam suatu karya ilmiah yang mempunyai tingkat keformalan yang tinggi,
seperti misalnya skripsi, sistematika penulisan lebih baku, dan beberapa paparan
lainnya sering diminta dari mahasiswa, seperti seperti Kesimpulan dan Rekomendasi
(Saran-Saran) pada bagian akhir, atau Kata Pengantar pada bagian awal. Banyak
jurnal dan majalah meminta abstrak, yakni rangkuman informasi yang ada dalam
dokumen laporan, makalah, atau skripsi, lengkapnya. Abstrak yang ditulis secara
baik memungkinkan pembaca mengenali isi dokumen lengkap secara secara cepat
dan akurat, untuk menentukan apakah isi dokumen sesuai dengan bidang minatnya,
sehingga dokumen tersebut perlu dibaca lebih lanjut. Abstrak sebaiknya tidak lebih
dari 250 kata (dalam satu atau dua paragraf), menyatakan secara singkat tujuan dan
lingkup penelitian/pengkajian, metode yang digunakan, rangkuman hasil, serta
kesimpulan yang ditarik.

Contoh Abstrak Artikel Jurnal:

Abstract
The absorption of graduates in opportunities of employment that matc with
their discipline is one indicator of the education institution success. Seeking the
absorption of Sociology and Anthropology Study Program graduates in opportunities
of employment is much needed. Most of the Sociology and Anthropology Study
Program graduates are become teacher, both in state or private school. Beside
become a teacher, they work in non educational field, such as in bank, in hospital,
etc. to access job opportunities, Sociology and Anthropology Study Program
graduate seek the information through asking friends, internet media, mass media,
and trial and error method.
Key words: absorption, graduates, job opportunity.

6
Contoh Abstrak Laporan Hasil Penelitian:

Abstrak
Kelestarian hutan dan ketahanan pangan merupakan dua hal yang seringkali
issue yang mengemuka. Terkait dengan issue tersebut yang perlu diketahui adalah
kemungkinan memanfaatkan hutan untuk medukung ketahanan pangan masyarakat
khususnya di sekitar hutan tanpa menimbulkan gangguan kerusakan hutan.
Pemanfaatan Lahan Di Bawah Tegakan (PLDT) di wilayah perhutani
merupakan salah satu upaya peningkatan ketahanan pangan. PLDT diharapkan dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat tanpa menimbulkan kerusakan hutan.
Rumusan masalah yang dijadikan tujuan utama penelitian ini antara lain: Kontribusi
hasil PLDT setiap satu kali musim tanam; Kajian dan analisa perilaku penduduk
terhadap lingkungan hutan; Kajian bentuk dan tingkat responcibility penduduk
setempat dalam pemanfaatan lahan hutan milik negara; Solusi jenis tanaman PLDT
ramah lingkungan; Model PLDT yang sesuai potensi setempat dalam mendukung
ketahanan pangan.

Penelitian ini merupakan jenis research and development yang dilakukan


dengan tahap-tahap berikut: Tahap Persiapan; Tahap Pengumpulan Basis Data;
Tahap Pembuatan Basis Data Spasial; dan Tahap Pembuatan Laporan. Analisis yang
digunakan mencakup pendekatan ekologi bentang lahan; pendekatan keruangan
(spatial approach); dan kualitatif-kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) PLDT memberikan konstribusi


penciptaan pendapatan pokok dan sampingan bagi sebagian masyarakat; (2) Perilaku
penduduk terhadap lingkungan hutan terdiri atas (a) Membuka lahan; (b)
Memanfaatkan Lahan Hutan untuk Pertanian; (b) Menjaga Kelestarian Hutan; (c)
Menjaga Keamanan Hutan; (3) bentuk dan tingkat responcibility penduduk setempat
dalam pemanfaatan lahan hutan milik negara. Terwujud dalam bentuk berikut:
pembentukan organisasi kelompok tani, dan pembentukan organisasi LMDH;
Peningkatan Partisipasi Desa; (4) Pengembangan Tanaman PLDT Ramah
Lingkungan yang telah dikembangkan terdiri atas tanaman perdu kacang tanah, padi,
jagung, ketela pohon di hutan jati Semirejo; dan kapulogo, kopi serta tanaman buah
di hutan lindung Desa Klakah Kasihan. Model PLDT yang sesuai potensi setempat
dalam mendukung ketahanan pangan.

7
C. DAFTAR ISI

Bagian ini merupakan rangka terinci apa yang telah.ditulis. Dalam bagian ini
harus dicanturnkan judul-judul bab. Judul anak bab seterusnya disertai halaman
tempat terdapatnya judul-judul bab dan judul anak bab tersebut. (umumnya daftar isi
diletakkan pada halaman baru sesudah halaman kata pengantar.

D. PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakanbagain pertama dalam artikel jurnal internasional,


disertasi, atau penelitian akademis. Pendahuluan inilah yang menentukan tahap-tahap
selanjutnya dalam penelitian. Pendahuluan menjelaskan suatu isu atau concern yang
dapat menuntun penelitian. Oleh karena pendahuluan merupakan bagian awal dalam
proposal atau penelitian, maka diperlukan perhatian khusus dalam proses
penulisannya.4

Adapun definisi pendahuluan menurut Wilkinson dan KBBI. “Pendahuluan


merupakan bagian tulisan yang memberikan informasi awala kepada pembaca tentang
penelitian yang ditulis. Tujuannya untuk membangun kerangka penelitian sehingga
pembaca dapat memahami bagaimana penelitian tersebut berhubungan dengan
penelitian-penelitian yang lain.” (Wilkinson 1991:96). Menurut KBBI, pendahuluan
memiliki beberapa makna :

1. Sesuatu yang mula-mula dilakukan; permulaan.

2. Pembukaan atau kata pengantar dari sebuah pidato (buku, karangan dan
sebagainya).

Pendahuluan melayani tujuan mengarahkan pembaca dari bidang studi umum ke


bidang penelitian tertentu. Ini menetapkan konteks penelitian yang sedang dilakukan
dengan merangkum pemahaman saat ini dan informasi latar belakang tentang topik

4 https://penelitianilmiah.com/bab-1/), diakses tanggal 7 Mei 2020.

8
tersebut, menyatakan tujuan penelitian dalam bentuk hipotesis, pertanyaan,
atau rumusan masalah penelitian.

Selain itu bagian pendahuluan juga menjelaskan pemikiran secara singkat,


pendekatan metodologis, menyoroti potensi hasil-hasil yang dapat diungkapkan oleh
penelitian Anda, dan menggambarkan struktur makalah yang tersisa.

Pendahuluan dalam suatu karya ilmiah terdiri atas beberapa bagian, yaitu latar
belakang, rumusan masalah, dan tujuan.

B. MENGIDENTIFIKASI MASALAH TULISAN

Setelah mendapatkan topik atau judul penelitian yang akan anda lakukan, hal
selanjutnya yang dilakukan adalah merumuskan pertanyaan masalah penelitian
tersebut. Setelah sumber diperoleh, dibuat rumusan masalah dan penelitian. Rumusan
masalah dibuat dalam bentuk pertanyaan dan menggambarkan hubungan antar
variabel yang akan diteliti. Pertanyaan-pertanyaan dirumuskan secara tertulis. Oleh
karena itu,perlu diperhatikan penggunaan bahasa yang baik agar tidak terjadi salah
tafsir. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Gunakan bahasa yang mudah dipahami.

2. Pilihlah kata-kata yang mengandung arti yang sama bagi semua orang.

3. Gunakan kalimat pendek yang tidak menyulitkan pemahaman

Contoh rumusan pertanyaan penelitian dapat dilihat pada uraian berikut ini:

Topik : Pribadi siswa yang tidak tenang

Judul : pengaruh kepribadian siswa yang tidak tenang terhadap prestasi belajar

Variabel : kepribadian siswa dan prestasi belajar

9
Subjek/Populasi : Siswa

Rumusan masalah :

a. Faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi timbulnya lepribadian yang tidak


tenang?

b. Apakah kepribadian yang tidak tenang berpengaruh terhadap prestasi belajar?

c. Bagaimanakah cara menyikapi siswa yang memiliki kepribadian tidak tenang agar
tidak mengganggu siswa yang lain?

Pertanyaan-pertanyaan :

a. Apakah ada faktor-faktor dari dalam yang berpengaruh terhadap kepribadian


siswa?

b. Apakah ada faktor-faktor dari luar yang berpengaruh terhadap kepribadian siswa
(contoh : teman dan lingkungan sekitar)?

c. Benarkah kepribadian tidak tenang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar?

d. Bagaimana sikap seorang guru jika menghadapi siswa yang memilliki kepribadian
tidak tenang?

Rumusan pertanyaan di atas, dapat dikembangkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan,


seperti : angket atau kuesioner, atau pedoman wawancara. Teknik yang dipakai dalam
sebuah penelitian sangat tergantung pada data yang ingin diperoleh. Misalnya,
apabila data tersebut bersifat pribadi atau sensitif, maka teknik yang dipakai adalah
wawancara.

A. MENULIS LATAR BELAKANG MASALAH

10
Dalam latar belakang masalah, peneliti harus mengemukakan masalah alasan
dipilihnya suatu masalah atau topik yang akan dijadikan bahan penelitian. Mengapa
masalah itu perlu diteliti dan apa yang melatarbelakanginya. Dalam latar belakang
masalah dikemukakan juga fakta-fakta sementara yang diperoleh peneliti dari
pengamatan dan studi kepustakaan. 
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan suatu masalah adalah
sejauh mana urgensi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat.
Selain aspek urgensi dan manfaat, peneliti juga mempertimbangkan aspek
kepraktisan seperti fakta dan data yang dapat diperoleh, dana, dan tenaga.
Dalam membuat latar belakang masalah, pertanyaan yang perlu ada dalam
benak peneliti adalah “kenapa masalah itu penting?”. Untuk menjawab pertanyaan
ini, peneliti akan memulainya dari sesuatu yang umum hingga pada akhirnya
menyempit pada titik permasalahan. 
Contohnya, peneliti ingin meneliti tentang pendidikan alternatif, maka peneliti
akan memulai dari tingkat kemiskinan di Indonesia, kemudian menjelaskan HDI
(Human Development Indeks) Indonesia, hingga pada akhirnya masuk pada
keterkaitan antara kemiskinan dengan pendidikan berupa rendahnya akses pendidikan
bagi masyarakat miskin, perlu juga menjelaskan data-data pendukung.

B. MENULIS TUJUAN TULISAN

Tujuan penelitian merupakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan.

Contoh :

- Rumusan masalah : faktor-faktor apakah yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan

siswa di TK. Tadika Mesra

- Tujuan penelitian : ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat

kedisiplinan siswa TK. Tadika Mesra

11
Tujuan penelitian juga sangat berkaitan dengan kesimpulan. Bila masalah penelitian

merupakan hal yang dipertanyakan dan tujuan penelitian merupakan jawaban yang

ingin dicari, maka kesimpulan merupakan jawaban yang diperoleh.

C. MENULIS MANFAAT TULISAN

Manfaat penelitian merupakan keguanaan nyata dari hasil yang akan dicapai melalui
penelitian tersebut. Misalnya, membantu pemerintah menemukan alternatif kebijakan
yang lebih bagus. Selain bersifat praktis, manfaat penelitian juga bersifat teoritis.

D. LANDASAN TEORI

Landasan teori adalah seperangkat definisi, konsep dan proposisi yang telah disusun
rapi dan sistematis tentang variabel-variabel dalam sebuah penelitian. Landasan teori
juga dapat didefinisikan sebagai teori yang relevan yang digunakan untuk
menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk memberikan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan
penyusunan instrumen penelitian.

Adapun definisi landasan teori menurut Sugiyono (2012:52), beliau berpendapat


bahwa dalam penelitian landasan teori perlu ditegakkan agar  penelitian itu memiliki
dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error ).5

E. METODE PENELITIAN

5 https://penelitianilmiah.com/landasan-teori/ diakses tanggal 7 Mei 2020.

12
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2013, hlm. 3)
menyatakan bahwa:

Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmun,
yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu
dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran
manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang
digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Berdasarkan
pendapat di atas dapat disimpulkan data yang diperoleh melalui penelitian itu
adalah data rasional,empiris (teramati) dan sistematis yang mempunyai kriteria
tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajad ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh
peneliti.6

Contoh Metode Penelitian dalam Artikel Jurnal:

Subyek penelitian adalah semua lulusan Prodi Pendidikan Sosiologi dan


Antropologi terdiri atas lulusan tahun 2005,2006, dan 2007. Untuk keperluan
penelitian tidak semua subyek peneltian yang diwawancarai tetapi dari lulusan
tersebut diambil sejumlah diantaranya menjadi informan melalui teknik cuplikan
dari tiap angkatan.

Sumber data penelitian ini adalah lulusan Prodi Pendidikan Sosiologi dan
Antropologi. Sumber data lain adalah dokumen data lulusan Prodi Pendidikan

6 : http://repository.unpas.ac.id/29225/5/BAB%20III.pdf, diakses tanggal 7 Mei 2020.

13
Sosiologi dan Antropologi dan sumber kepustakaan lainnya. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara terbuka dan tertutup. Alat yang digunakan
adalah pedoman wawancara dan angket.

Data yang telah masuk dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif


menggunakan statistik sederhana yaitu prosentase dan deskriptif kualitatif dengan
langkah-langkah reduksi data, display data, dan verifikasi/ penarikan simpulan.
Setelah data dikumpulkan lalu dipilih yang benar-benar memiliki hubungan
dengan pokok masalah selanjutnya diambil kesimpulan.

F. PEMBAHASAN

Bagian ini berisi pembahasan tentang hasil penelitian sesuai dengan acuan dan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Bagian pembahasan ini memperlihatkan
ketajaman dan keluasan wawasan penulis mengenai permasalahan yang dikajinya.

Hasil berupa data penelitian yang telah diolah dan dituangkan dalam bentuk tabel,
grafik, foto, atau gambar. Pembahasan berisi hasil analisis dan hasil penelitian yang
dikaitkan dengan struktur pengetahuan yang telah mapan (tinjauan pustaka yang
diacu oleh penulis), dan memunculkan ‘teori-teori’ baru atau modifikasi terhadap
teori-teori yang telah ada. Berisi tentang kupasan, analisis, argumentasi dan pendirian
penulisan mengenai masalah yang dibicarakan.

Sajikan hasil penelitian sewajarnya secara bersistem. Jika data terlalu banyak,
adakalanya Anda perlu selektif dalam menyajikannya. Dengan pertimbangan yang
masak, rancanglah tabel, grafik, gambar atau alat penolong lain untuk memperjelas
dan mempersingkat uraian yang harus diberikan. Jangan berikan informasi berulang,
misalnya dalam bentuk tabel dan gambar. Tabel dan gambar perldisebut dalam teks
dan letaknya tidak berjauhan dari teks yang bersangkutan. Hindari pengulangan
informasi yang sudah ada dalam ilustrasi secara panjang lebar. Tafsirkan hasil yang
diperoleh dengan memperhatikan dan menyesuaikannya dengan masalah
atauhipotesis yang diungkapkan dalam Pendahu-luan. Adakalanya Hasil digabungkan
dengan Pembahasan, menjadi bagian yang dinamakan Hasil dan Pembahasan.

14
Sewaktu mengumpulkan data, mengolahnya, dan menyusunnya dalam tabel,
dengan sendirinya Anda telah memiliki sejumlah gagasan yang telah dikembangkan
dalam Pembahasan. Pengembangan gagasan ini disebut ‘argumen’. Anda harus
membandingkan dengan hasil peneliti terdahulu, kemudian buatlah pertimbangan
teoretisnya. Dengan demikian, maka Pembahasan merupakan kumpulan argumen
mengenai relevansi, manfaat, dan kemungkinan atau keterbatasan percobaan Anda,
serta hasilnya.

Dikatakan oleh Rifai (1995), bahwa Pembahasan merupakan bagian tempat


seseorang paling bebas berekspresi. Pendapat orang yan sudah diringkas dalam
Pendahuluan atau Tinjauan Pustaka tidak perlu diulang lagi tetapi diacu saja
seperlunya. Bentangkan arti temuan serta jelaskan bagaimana simpulan baru itu
memperluas cakrawala ilmu dan teknologi. Bila perlu berikan implikasi penerapan
temuan aru tadi dan tunjukkan segi-segi lain yang perlu diteliti lebih lanjut. Akhiri
pembahasan secara positif, tegas, dan kuat.

Menurut Calderon & Gonzales (1993), ada lima unsur yang dapat dituliskan
dalam berargumen dan menyampaikan implikasi dari temuan.

1) Nyatakan situasi yang ditemukan dalam penelitian: bisa memuaskan atau


tidak memuaskan. Misal: Mayoritas guru sains di Provinsi A tidak memenuhi
kualifikasi untuk mengajarkan sains.

2) Nyatakan kemungkinan penyebab situasi itu. Jika ada situasi,mestinya ada


penyebab, dan mestinya ada hubungan logis antarasituasi dan penyebab; bila
tidak, yang dianggap penyebab bukanlah penyebab yang sesungguhnya. Dalam
contoh di atas, penyebab logis kurangnya guru berkualifikasi untuk menangani
mata ajaran sains ialah kurang cermatnya petugas rekrutmen dalam menyeleksi
calon guru, atau tidak cukupnya pelamar yang berkualifikasi untuk menduduki
posisi guru sains.

3) Nyatakan efek yang mungkin timbul dari situasi itu. Hampir pasti, ada pula
efek yang timbul dari situasi tsb. dan mestinya ada hubungan logis antara situasi
dan efek yang mungkin. Efek logis dari kurangnya guru berkualifikasi pada
pengajaran sains ialah bahwa pengajaran akan kurang efektif dan ini dapat
merugikan siswa.

15
4) Nyatakan tindakan untuk mengatasi situasi yang kurang memuaskan
atauuntuk meningkatkan situasi yang sudah baik. Wajar saja untuk mengambil
tindakan guna meng-atasi situasi yang kurang memuaskan. Namun, situasi yang
sudah baik pun perlu terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Langkah logis
untuk mengatasi keadaan guru yang tidak berkualifikasi ialah dengan
mensyaratkan peningkatankualitas melalui pendidikan dalam bidang sains,
menghadiri seminar, mengikuti pelatihan, membaca lebih banyak publikasi sains.

5) Nyatakan badan atau bidang terkait yang terpengaruhi. Dalam contoh yang
diambil ini, pengajaran sains di Provinsi A yan terpengaruhi. Anda dapat
melanjutkan pembahasan tentang implikasi temuan Anda pada pengajaran sains.
Implikasi ini barangkali tidak berlaku untuk keadaan pendidikan secara
keseluruhan. Hasil dan Pembahasan: Kedua bagian ini dapat disatukan atau
dipisah, bergantung pada gaya selingkung jurnal yang bersangkutan. Di bagian ini
dapat dikemukakan produk dan dihasilkan dan spesifikasinya, uraian teknik
instalasi produk (jika diperlukan), uraian hasil uji efisiensi dan fungsional produk,
tabel dan gambar teknis atau foto setiap aplikasi metode, produk, dan hasil
pengujian.

Penyajian dan analisis data dikategorikan memenuhi kriteria yang baik jika
memenuhi kriteria berikut:

(a) Dirumuskan secara logis dan teratur, kerangka hipotesis. Deduksi, tujuan
dan pertanyaan penelitian ditempatkan pada dimensi keterkaitan yang intensif

(b) Tidak menyajikan hal-hal yang bersifat subjektif dan spekulatif

(c) Analisis terhadap fakta yang diperoleh secara konsisten

(d) Terhindar dari generalisasi yang berlebihan (overgeneralization) atau


pengungkapan yang tidak ada hubungannya dengan data penelitian

(e) Kesalinghubungan penemuan empiris selama penelitian diungkap secara


eksplisit dengan menghindari distorsi data penelitian

(f) Faktor-faktor tidak terkontrol yang diduga dapat mempengaruhi ketepatan


data diantipasi sedemikian rupa melalui diskusi

16
(g) Harus jelas perbedaan antara fakta dan kecendurungan yang berkembang
dalam proses penelitian

(h) Hindari kontradiksi, ketidakkonsistenan atau elemen-elemen yang tidak


terarah dalam data temuan

(i) Tabel, gambar, bagan, dan sejenisnya disajikan secara tepat baik bentuk,
isi, maupun posisi.

Pada bagian pembahasan dihubungkan untuk memperhatikan ataupun merujuk


pula hasil penelitian lain ataupun terdahulu. Selain itu perlu diungkapkan pula
keterbatasan ataupun limitasi dari hasil yang diperoleh dan diperiksa apakah hasil
yang diperoleh telah sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian tersebut, dan perlu
juga diungkapkan saran ataupun penelitian lanjutan yang perlu dilaksanakan.

G. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian akhir dari sebuah laporan penelitian adalah kesimpulan dan saran.
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari keseluruhan
hasil analisa, pembahasan, dan pengujian hipotesa dalam sebuah penelitian. Saran
merupakan usul atau pendapat dari seorang peneliti yang berkaitan dengan
pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian ataupun kemungkinan penelitian
lanjutan.

Pada bagian kesimpulan dan saran, peneliti berusaha memperlihatkan benang merah
antara keseluruhan bagian dalam penelitian, terutama antara masalah penelitian,
hipotesa, dan analisis data. Sebuah kesimpulan ilmiah harus didasarkan pada hasil
penelitian karena pada bagian ini peneliti berusaha memberikan jawaban atas
pertanyaan masalah penelitian.

Kesimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada


umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan.
Kesimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan
demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan pokok permasalahan dan

17
dilengkapi oleh bukti-bukti.Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan
pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya.
Dengan sendirinya, penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan
hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama. Jika penulis
bermaksud menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan
pada bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan.

Pendek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang kesimpulan


semata. Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, maka
pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang diajukan
memperlihatkan kebenaran atau tidak.

Kesimpulan utama pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan
hipotesis tidaklah sedetil kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya,
pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka
kesimpulan merupakan uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan
pada bab pendahuluan.

F. Langkah-Langkah Menyusun Kesimpulan Dan Saran

Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar permasalahan dan


kemudian member ringkasan tentang segala sesuatu yang telah diuraikan pada bab-
bab sebelumnya. Pada langkah berikutnya, penulis harus menghubungkan setiap
kelompok data dengan permasalahan untuk sampai pada kesimpulan tertentu.
Langkah terakhir dalam menyusun kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan
akibat-akibat tertentu dari kesimpulan-kesimpulan itu secara teoritik maupun praktis.
Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang peneliti untuk mengetahui cara atau
teknik menarik kesimpulan atas data-data yang diperolehnya. Umumnya terdapat dua
logika penarikan kesimpulan, yakni logika deduktif dan logika induktif.

18
A. Kesimpulan Dengan Logika Deduktif

Logika deduktif atau umum-khusus merupakan proses berpikir yang dimulai


dari sesuatu hal yang umum ke hal-hal yang khusus. Proses pengambilan
keputusan ini dilakukan untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Pengambilan kesimpulan dengan logika deduktif, dimulai dengan teori yang
digunakan, kemudian teori tersebut dikaitkan dengan data yang diperoleh
sehingga peneliti memperoleh kesimpulan.
Contoh :
Premis 1 : langit mendung maka hari akan hujan.
Premis 2 : hari ini langit mendung.
Kesimpulan : maka hari ini akan hujan.
B. Kesimpulan Dengan Logika Induktif

Logika berpikir ini dimulai dari sesuatu hal yang spesifik sehingga dapat
dilihat pola yang terjadi dan pola ini akan menjadi kesimpulan bagi sebuah
penelitian proses logika berpikir ini dapat digunakan untuk penelitian dengan
pendekatan kualitatif.
Contoh :
Bukti 1 : senin hujan
Bukti 2 : selasa hujan
Bukti 3 : rabu hujan
Kesimpulan : maka kemungkinan hari kamis hujan.

E. CARA ATAU SYARAT PENULISAN KARYA ILMIAH YANG BAIK

Secara umum, penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi beberapa syarat
tertentu, hasil penulisan karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan
kebenarannya karena karya ilmiah bukanlah suatu karangan bebas yang dapat di buat
berdasarkan imajinasi ataupun khayalan penulis.

19
Suatu karya ilmiah harus apa adanya sesuai dengan kenyataan adapun syarat –
syarat penulisan karya ilmiah adalah prinsip ilmiah dan sesuai dengan tatatulis baku
(EYD). Syarat penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :

1.    Objektivitas

Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus
bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat.
Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada.

2.    Pola berfikir deduktif induktif

Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan


pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada dua pola  berfikir logis
yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang
umum untuk menarik kesimpulan yang khusus.

Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus
ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek.

Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari
fakta – fakta khusus kepada  fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang
bersifat umum. Contoh : Fakta – fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan
oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka
dapat disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”

3.    Sistematika

Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman
yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan
dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing – masing lembaga

20
mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan
tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :

a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.


b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Secara keseluruhan cara penulisan karya ilmiah yang baik sudah ditentukan, yaitu
sesuai dengan tata bahasa (EYD) dan tata tulis yang disepakati oleh masyarakat
akademik. Adapun yang masuk kedalam penelitian meliputi masalah penelitian,
tujuan, metode, kajian teori, objek data variabel dan hasil penelitian. Kemudian cara –
cara penulisan karya ilmiah yang baik adalah:

-       Objektif

-       Pola berfikir deduktif – induktif

-       Sistematika

Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan kaki, dan
daftar pustaka.

Adapun bentuk – bentuk karya ilmiah meliputi :

-       Karya tulis

-       Makalah

-       Skripsi

-       Thesis

21
-       Disertasi

-       Laporan hasil penelitian

SARAN

            Saran yang bisa disampaikan melalui  makalah ini adalah sebaiknya dan sudah
sepatutnya bagi semua orang untuk mempelajarinya dan mengembangkannya, jangan
hanya sekedar mengetahui nama tanpa mengenalnya.

DAFTAR PUSTAKA
STAIN Kediri. 2016.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Kediri.

https://penelitianilmiah.com/landasan-teori/

: http://repository.unpas.ac.id/29225/5/BAB%20III.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai