Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KARYA ILMIAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Nurul Fatimah, M.Pd

KELAS: PAI 2A

Disusun Oleh:

Agus Hariyanto
Anisa Damayanti
Dewi Octaviany
Eghis Sany Ahsanu Wahdani
Putri Handayani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) IBRAHIMY
GENTENG-BANYUWANGI
MEI 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma allah yang telah membimbing kami dengan petunjuk-petunjuk-Nya
sebagaimana yang terkandung dalam al-quran dan hadis,petunjuk menuju ke jalan yang lurus
dan jalan yang diridhoi-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia
“KALIMAT EFEKTIF”.
Selain dari itu,kami sadar dengan sepenuhnya bahwa masih banyak kekeliruan dalam
penulisan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,dengan lapang dada kami menerima setiap
kritik dan saran dari pembaca supaya dapat memperbaiki penulisan untuk kedepannya.
Semoga dengan ditulisnya makalah ini bisa menambah wawasan bagi kami dan khalayak
ramai. Akhirul kalam kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Genteng, 21 Mei 2022

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
Definisi kalimat Efektif
Ciri-ciri kalimat Efektif
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Membaca merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan banyak
membaca, kita akan mempunyai banyak informasi, dan pengetahuan yang tidak kita dapat
dari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak mendapat
gagasan yang berguna untuk tulisan kita. Tulisan yang baik memberikan pengetahuan bagi
pembacanya. Oleh karena itu, kalau kita ingin menghasilkan tulisan yang baik, kita perlu
banyak membaca. Tidak mengherankan bahwa penulis yang baik banyak membaca.
Untuk menunjang membaca perlu adanya pengembangan daya nalarnya, mahasiswa
biasanya dilibatkan dalam praktik penulisan ilmiah, yang harus didukung dengan referensi
yang memadai. Untuk hal ini, mereka wajib membaca bahan-bahan rujukan secara kritis.
Para mahasiswa peserta dilibatkan dalam kegiatan yang mendukung berkembangnya
pemahaman tentang membaca kritis, kemudian dilibatkan dalam praktik membaca kritis
tulisan atau artikel ilmiah, tulisan atau artikel popular dan buku ilmiah, serta bahan-bahan
yang tersaji dalam internet. Produk dari praktik membaca kritis ini adalah rangkuman bahan
yang dibaca dan komentar krisis mahasiswa terhadap gagasan dan konsep dalam bacaan
terkait, kutipan-kutipan yang relevan.
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyarata baik formal maupun materiil.
Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikui dalam penulisan, sedangkan
persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan mudah dipahami dan
menarik apabila isi dan cara penulisan yang memenuhi persyaratan dan kebiasaan umum.
Dalam menulis sebuah karya ilmiah, tidak dapat digunakan pedoman dan aturan yang berlaku
pada diri sendiri, tetapi pedoman dan aturan yang berlaku secara konvensional pada
kelompok tertentu (Gillett 2003). Hal tesebut juga berlaku kepada semua jenis karya ilmiah.

Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan
tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan oleh
masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya ilmiah di lakukan dalam tiga
tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil peneliti atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung
komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan
penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang di gunakan,
dan adanya hasil penelitian yang di peroleh. Stelah kaidah ditemukan dan di rumuskan,
kegiatan penelitian harus di wujudkan. Dalam bentuk laporan. Hal ini di maksudkan karena
sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait.
Oleh karena itu, menulis hasil laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian,
karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian
yang sama antara penulis dan pembaca.
Jadi, dapat di simpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting, supaya di
setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, pentingnya
belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya
penelitian sehingga dalam pembahasannya dapat di sampaikan secara tepat dan mudah di
pahami oleh pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian karya ilmiah
2. Apa macam-macam Karya ilmiah
3. Bagaimana Pengaturan Margin
4. Bagaimana penulisan pengaturan spasi antara bab-sub bab
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan utama yang ingin dicapai penulis adalah “ Dapat mengetahui apa itu
karya ilmiah, macam-macam, pengaturan margin, penulisan spasi”
2. Adapun manfaat yang diperoleh antara lain : Memberi gambaran apa tentang
karya ilmiah, dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta bisa
dijadikan sebagai referensi rujukan penelitian tahap selanjutnya bagi penulis
dan pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya ilmiah


Karya tulis ilmiah adalah suatu karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan
metode ilmiah (aplikasi dari metode ilmiah) yang ditujukan untuk kelompok pembaca
tertentu dan disajikan menggunakan format tertentu yang baku. (Azril Azahari, 1996: 1).
Bisa disimpulkan bahwa karya ilmiah adalah adalah hasil penelitian yang disajikan dalam
bentuk tertulis dan disusun secara sistematis berdasarkan kaidah ilmiah yang berlaku.
Jadi, dalam suatu karya ilmiah berisi informasi berupa hasil pengamatan maupun
penelitian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karya ilmiah adalah karya tulis
yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta (obervasi,
eksperimen, dan kajian pustaka). Karya ilmiah merupakan kegiatan mengamati dan
meneliti yang kemudian hasilnya dituangkan melalui tulisan berdasarkan kaidah
penulisan yang tepat, yakni sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Dalam menulis karya ilmiah, seorang penulis harus memperhatikan tata bahasa,
sistematika penulisan, metodologi penulisan, dan teori yang digunakan.
Adapun beberapa tujuan dari penulisan karya ilmiah menurut Faozan Tri Nugroho
(2021) sebagai berikut:
1. Karya ilmiah bisa menjadi wahana untuk melatih ide.
2. Menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.
3. Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa.
4. Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah.
5. Melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian.
Secara umum unsur-unsur dalam karya ilmiah terdiri dari empat bagian, yaitu
pendahuluan, studi kepustakaan, pembahasan, dan kesimpulan atau penutup. Pada bagian
pendahuluan, biasanya menguraikan tentang latar belakang masalah yang isinya
mengungkapkan alasan-alasan mengapa perlu dibahas masalah tersebut, dan kenyataan-
kenyataan yang ditemukan di lapangan. Berdasarkan bukti-bukti tersebut, penulis
makalah mengungkapkan atau merumuskan permasalahan yang akan dibahas. Terakhir,
pada bagian pendahuluan, diungkapkan tujuan pembahasan. Kemudian pada bagian studi
kepustakaan, penulis menguraikan tentang pengertian topik yang sedang dibahas menurut
para ahli, hasil-hasil penelitian para ahli mengenai topik yang dibicarakan, dan
merumuskan kerangka berpikir. Sementara pada bagian pembahasan, penulis membahas
masalah sesuai permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian pendahuluan. Pada
bagian penutup, penulis menyimpulkan secara singkat apa yang telah diuraikan pada
bagian sebelumnya. Terakhir, setiap makalah harus dilengkapi dengan daftar pustaka.
Faozan Tri Nugroho (2021) juga menjelaskan beberapa manfaat dari karya ilmiah, antara
lain:
1. Sebagai bahan rujukan untuk berbagai kepentingan dan kegiatan ilmiah, seperti
seminar dan penelitian lainnya.
2. Sarana edukasi untuk menyebarkan kebenaran-kebenaran ilmu tertentu.
3. Sebagai sarana deseminasi (penyebaran ilmu), seseorang maupun kelompok
masyarakat tertentu akan lebih luas wawasan dan keilmuannya dengan membaca karya
tulis ilmiah.

B. Macam-macam Karya ilmiah


1. Artikel Ilmiah
Menurut (Salmaa, 2021) artikel ini sendiri merupakan tulisan yang berisi tentang
opini dari penulisnya, yang didasarkan pada suatu peristiwa. Sehingga isi dari karya tulis satu
ini sifatnya subjektif, sesuai dengan pola pikir atau pendapat dari penulis yang bersangkutan.
Artikel ilmiah ini paling banyak dijumpai, baik di berbagai media berita online maupun
media informasi offline seperti surat kabar dan juga makalah.
2. Makalah
Jenis yang kedua adalah makalah, dan sama seperti artikel ilmiah karya tulis satu
ini juga banyak dijumpai. Makalah sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah karya tulis
yang isinya mengulas mengenai data di lapangan yang sifatnya empiris (Salmaa, 2021).
Isi dari makalah juga sering kali merupakan hasil analisa yang logis dari penulis. Hasil
dari pemikiran atau analisis yang logis ini kemudian dituangkan dalam sebuah tulisan.
Tulisan inilah yang disebut makalah dan termasuk ke dalam jenis-jenis karya tulis ilmiah
secara umum.
3. Tesis
Tesis merupakan salah satu karya ilmiah yang wajib disusun oleh mahasiswa di
program Magisters atau S2. Sifatnya wajib, karena akan menjadi penentu apakah
mahasiswa tersebut akan lulus kuliah atau sebaliknya. Tesis sendiri memiliki pengertian
sebagai sebuah karya ilmiah yang di dalamnya menguak suatu pengetahuan baru secara
empiris sekaligus teoritis. Empiris yang dimaksudkan disini adalah penulis menuliskan
pengalaman yang didapat selama melakukan penelitian. Sedangkan yang dimaksud secara
teoritis adalah penulis melakukan penelitian dengan melakukan pengujian terhadap teori-
teori yang sudah ada. Yakni dari peneliti sebelumnya yang mengusung tema penelitian
yang sama.
4. Skripsi
Jika tesis merupakan karya tulis ilmiah yang ditujukan untuk mahasiswa Magister
atau S2. Maka untuk mahasiswa S1 wajib menulis atau menyusun skripsi yang juga
didasarkan pada hasil penelitian. Skripsi sendiri memiliki definisi sebagai karya ilmiah
yang ditulis berdasarkan penelitian yang memiliki ruang lingkup lebih kecil. Namun
diharapkan bahkan diwajibkan untuk mampu membahas secara tajam dan mendalam.
Skripsi juga disusun dengan menggunakan opini dari penulis setelah menyimpulkan hasil
pendapat dan hasil data dari peneliti sebelumnya. Sedangkan untuk metodologi penelitian
yang digunakan bisa metode kualitatif maupun kuantitatif.
5. Disertasi
Bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan doktoral yakni S3 maka untuk
mendapatkan status kelulusan dan memperoleh gelar Doktor. Wajib menyelesaikan
penyusunan karya tulis ilmiah bertajuk disertasi. Disertasi adalah merupakan karya tulis
yang disusun dari temuan original dari penulis melalui kegiatan penelitian. Bisa juga
diartikan sebagai karya ilmiah yang memaparkan temuan penulis dari suatu pendapat
yang kemudian dibuktikan secara ilmiah. Isi dari disertasi sendiri akan memaparkan hasil
penelitian secara empiris dan teoritis. Umumnya untuk batas penyusunan disertasi adalah
lima tahun, jiak belum selesai sampai batas waktu ini maka akan mengulang atau sesuai
kebijakan kampus.
6. Paper
Paper menjadi salah satu jenis karya tulis ilmiah yang juga sangat populer di
kalangan mahasiswa. Selain makalah, dosen sering memberi tugas dalam bentuk paper.
Meskipun masuk karya ilmiah namun penyusunan data dan fakta didalamnya tidak terikat
oleh bab dan sub bab. Isinya pun biasanya sedikit dan hanya terdiri dari beberapa lembar
saja.
7. Kertas Kerja
Kertas kerja juga termasuk jenis karya tulis ilmiah yang mirip dengan makalah,
namun isinya memaparkan suatu hal melalui analisis yang lebih mendalam. Istilah lain
untuk menyebut karya tulis ini adalah work paper.
C. Pengaturan Margin
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, margin adalah tepi atau batas. Margin
merupakan batas jarak berada di antara dokumen dengan tepi kertas. Margin juga dapat
diartikan sebagai ruang kosong antara isi dokumen dan batas tepi kertas. Baik itu batas atas,
batas bawah, batas kiri, atau batas kanan. (Anang Ridwan, 2021). Dalam penulisan karya
ilmiah, pengaturan margin dinilai sangat penting supaya memudahkan pembaca disaat
melihat dan menilai karya ilmiah.
Fungsi margin sebagai jarak antara isi dan tepi dokumen. Jarak tersebut berupa ruang
kosong, biasanya diisi nomor halaman dibagian atas maupun bawah. Sedangkan ruang
kosong bagian kiri digunakan untuk menjilidan sehingga isi dokumen tidak terpotong dan
terhalang penjilidan. Margin memiliki 4 batas, yaitu batas atas (top) jarak antara isi dokumen
dengan tepi di bagian atas halaman, batas bawah (bottom) jarak antara isi dokumen dengan
tepi di bagian bawah halaman, batas kiri (left) jarak antara isi dokumen dengan batas kiri
halaman, dan batas kanan (right) jarak antara isi dokumen dengan batas kanan halaman.
Format margin dalam penulisan karya ilmiah sudah ditentukan. Menurut Anang Ridwan
(2021) Format 4343 Batas margin bagian atas (top): 4 cm atau 1,58 inch
Batas margin bagian kanan (right): 3cm atau 1,18 inch
Batas margin bagian kiri (left): 4 cm atau 1,58 inch
Batas margin bagian bawah (bottom): 3 cm atau 1,18 inch. Hal tersebut juga dipaparkan Rudi
Wibowo (2016: 9) Karya ilmiah diketik pada kertas berukuran A4 (21 x 29,7 cm).
Jarak antara tulisan dengan tepian kertas diatur sebagai berikut: (a) pias atas 4 cm, (b) pias
bawah 3 cm, (c) pias kiri 4 cm, dan (d) pias kanan 3 cm.
D. Pengaturan spasi antara bab-sub bab
1. Font, Spasi, dan Ukuran Kertas
Dalam penulisan karya ilmiah terdapat aturan yang perlu diperhatikan yaitu font, spasi,
dan ukuran kertas yang kita gunakan dalam menulis karya ilmiah. Naskah karya ilmiah
haruslah diketik dengan aturan: Kertas A4, jenis font Times New Roman, Ukuran font 12
px, dan Spasi 1.
2. Ukuran Margins
Ukuran margins adalah tepian kertas yang merupakan bagian yang kosong. Untuk ukuran
margins ini adalah sebagai berikut:
Top (atas) = 3 cm
Bottom (bawah) = 4 cm
Left (Kiri) = 3 cm
Right (Kanan) = 4 cm.
3. Bab dan Subbab
Penulisan nomor bab harus menggunakan angka Romawi (I, II, III, dst), sedangkan setiap
subbab diharapkan ditulis dengan angka Arab 1.1, 1.2, 1.3, dst. Penulisan subsubbab
menggunakan angka Arab 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, dst, dan jika ada pemecahan maka digunakan
huruf abjad kecil (a, b, c, dan seterusnya). Nomor dan judul bab ditulis secara simetris/rata
tengah, sedangkan subbab dan subsubbab dimulai dari batas tepi atau margin kiri ruang
pengetikan dengan ditebalkan. Untuk penulisan subbab ini ditulis dengan cara berikut ini
tulisan di-Bold. Huruf pertama setiap katanya ditulis huruf kapital (besar), Sama halnya
menulis judul-judul pada umumnya.
4. Jarak Antar Bab
Jika penulisan skripsi jarak antara bab satu dengan bab lainnya dibutuhkan jarak halaman
alias memerlukan ganti halaman untuk membuat bab baru. Namun, berbeda halnya dalam
penulisan karya ilmiah. Dalam karya ilmiah, penulisan bab baru ini tidak memerlukan ganti
halaman baru, melainkan diberi jarak 3 spasi untuk membuat bab baru. Sedangkan untuk
penulisan subbab, antara jarak bab dengan subbab, ditulis dengan jarak 2,5 spasi. Dan untuk
penulisan kalimat awal setelah subbab diberi jarak 2 spasi di bawah subbab.
5. Judul Artikel
Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat artikel sebagai penunjang penelitian dalam
penelitian karya ilmiah. Maka, terdapat penulisan judul artikel. Pada judul artikel cara
penulisannya adalah sebagai berikut:
 Menggunakan huruf kapital (besar) semua,
 Tulisan di-Bold,
 Masih menggunakan jenis font Times New Roman,
 Posisi judul berada di tengah halaman alias di-center (Ctrl+E)
 Jangan menggunakan garis bawah atau style font Underline.
6. Penulisan Paragraf
Untuk penulisan paragraf atau alinea dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat aturan-
aturan penulisan yang di antaranya adalah sebagai dengan Alinea baru diketik ke dalam atau
menjorok sebanyak 7 sampai 8 karakter atau sekitar 1,25 cm.

7. Penulisan Struktur Lain


Dalam penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dalam karya ilmiah ini ditulis yang
letaknya tepat di bawah judul artikel. Penulisannya pun diberikan jarak antara judul artikel
dengan penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dengan jarak 1,5 spasi. Berikut ini
beberapa penulisan struktur lain dalam penulisan karya ilmiah.
Halaman judul, daftar nama anggota kelompok, halaman pengesahan, kata pengantar
menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah sudut kanan bawah (i, ii, iii, dst);
Pada bagian utama, yaitu bagian naskah artikel menggunakan halaman dengan menggunakan
angka Arab (1, 2, 3, dst) yang letaknya berada di pojok kanan atas dengan jarak 3 cm dari
tepi kanan dan 1,5 dari tepi atas.
Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat penulisan tabel yang mana terdapat judul tabel
dengan menggunakan penomoran sesuai pemunculan tabel dari awal, dan untuk penulisan
judul tabel ini diletakan di atas tabel bersamaan dengan nomor tabel yang menggunakan
angka Arab (1, 2, 3, dst).
Sama halnya dengan tabel, bahwa dalam penulisan karya ilmiah juga dimungkinkan
menggunakan beberapa gambar maupun grafik ataupun foto sebagai penunjang penulisan
karya ilmiah. Bahwa dalam gambar juga terdapat judul dan nomor gambar. Namun untuk
judul dan nomor gambar ini diletakkan di bawah gambar.

Anda mungkin juga menyukai