Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP MENULIS ARTIKEL JURNAL


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Literasi
Dosen pengampu:
Novia Sholichah, M. Psi

Disusun oleh kelompok 4


Fikri Fadjri Ibrahmi (18410007)
Gayuh Harimurti Wiyono (18410008)
Moh. Ulin Nuha Mujaddid (18410009)
Rama Dea Nugaraha (18410082)
M. Adam Aulia Septianto (18410165)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih


lagi maha penyanyang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yangtelah melimpahkan rahmat,hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Psikologi Literasi ini.

Makalah dengan judul “ Konsep Menulis Artikel “ ini telah penulis susun
dengan maksimal. Makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa peran penting kedua
orang tua yang selalu mengsuport, dosen, dan teman teman kelompok yang telah
memberikan ide, gagasan serta pemikiran. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu alam pembuatan
makalah ini. Harapan kami dengan adanya makalah inidapat memberikan manfaat
besar bagi pembacanya dan khususnya penulis sendiri.

Keterbatasan pengetahuan maupun pengalamanpenulis yang masih


terbatas, hal ini penulis yakinmasih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
agar kedepannya kami bisa menjadi lebih baik dalam menulis makalah.

Malang, 13 September 2021

Kelompok 04
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tridharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan


pengabdian pada masyarakat merupakan tanggung jawab lembaga pendidikan
tinggi dalam mengembangkannya. Pengembangan dapat berjalan dengan baik
ketika suasana budaya akademik (academic culture) dapat berlangsung dengan
baik pula. Budaya akademik merupakan suatu budaya yang tumbuh di perguruan
tinggi yang mencerminkan sebuah suasana ilmiah dan ditandai oleh sejumlah
aktivitas ilmiah melalui segenap kegiatannya, seperti aktivitas perkuliahan,
seminar, kegiatan penelitian yang semua kegiatan tersebut disebarluaskan melalui
publikasi-publikasi ilmiah dalam bentuk jurnal-jurnal ilmiah.

Selain mengembangkan budaya akademik, penyebarluasan publikasi


ilmiah melalui jurnal-jrunal ilmiah juga menjadi ajang komunikasi akademik yang
dapat memberikan kontribusi positif bagi perguruan tinggi dalam penyebarluasan
ilmu pengetahuan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan.

Persoalan yang ada saat ini adalah publikasi hasil-hasil penelitian melalui
jurnal ilmiah yang dilakukan oleh perguruan tinggi secara nasional dapat
dikatakan masih jauh dari kata tinggi. Hal ini juga tidak lepas dari berbagai
kendala seperti: rendahnya kemampuan menulis para mahasiswa dan dosen,
rendahnya pembinaan terhadap kegiatan-kegiatan penelitian dan penulisan,
rendahnya apresiasi lembaga terhadap dosen-dosen ataupun mahasiswa yang
memiliki potensi dalam kepenulisan, kurangnya pemahaman civitas akademika
terhadap peran dan fungsi perguruan tinggi dalam mengembangkan budaya
akademik khususnya yang berhubungan dengan pengembangan jurnal ilmiah.

Lemahnya publikasi jurnal ilimah yang dibuat oleh perguruan tinggi ini
secara tidak langsung juga berdampak pada mutu jurnal secara nasional yang bisa
dibilang masih jauh dari kata tinggi. Berdasarkan fenomena tersebut maka
pemerintah melalui Kemendikbud mengeluarkan surat edaran nomor
152/E/T/2012 tentang syarat kelulusan menulis karya ilmiah pada jurnal baik bagi
program sarjana, magister, maupu doktoral.

Jurnal ilmiah merupakan sarana yang dapat dibilang efektif guna


mempublikasikan artikel imiah kepada kalangan yang lebih luas khususnya pada
masyarakat. Agar pengembangan tidak terfokus pada skala nasional saja, maka
jurnal ilmiah harus memiliki aspriasi wawasan dan gaya penulisan yang mengacu
pada standar nasional agar dapat diterima di kalangan internasional juga nantinya.
Manuskrip yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah, selain ditulis
dengan kaidah ilmiah, juga harus mengikuti atau berpedoman pada persyaratan
jurnal ilmiah yang dituju. Setidaknya ada tiga unsur yang harus dipenuhi agar
manuskrip yang dirancang dapat sesuai dengan keriteria dan dapat diterima yaitu
kesesuaian bidang ilmu, tata bahasa yang baku, serta gaya atau format khusus
yang menjadi ketentuan oleh manuskrip jurna yang akan dikirim.

Hasil karya ilmiah yang dapat terpublikasi secara meluas diberbagai media
publikasi, termasuk jurnal ilmiah, tentu sangat bagus dan positif. Karena secara
tidak langsung hal tersebut juga akan berdampak positif bagi mahasiswa dalam
menungkan ide, gagasan ataupun pemikirannya kepada masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar artikel jurnal ilmiah?
2. Bagaimana ruang lingkup artikel jurnal ilmiah?
3. Bagaimana penyusunan artikel jurnal ilmiah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar artikel jurnal ilmiah
2. Untuk mengathui bagaimana ruang lingkup artikel jurnal ilmiah
3. Untuk mengatahui bagaimana penyusunan artiukel jurnal ilmiah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Artikel Jurnal Ilmiah


Karya ilmiah adalah hasil pemikiran seorang ilmuwan (yang berupa hasil
pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman,
penelitian dan penengatahuan orang sebelumnya (Akhadiah, 1988).
Pertanggungjawaban ilmiah tidak hanya berkaitan dengan susunan (teknis)
penulisannya. Penyusunan karya ilmiah harus memenuhi kaidah, antara lain:
(1) penyebutan sumber tulisan yang jelas. Jika penyusun karya ilmiah
mengutip pendapat orang lain, maka sumber kutipan itu harus disebutkan
dengan jelas dan lengkap; (2) memenuhi kaidah penulisan kata, frasa, dan
kalimat yang sesuai dengan bahasa yang baik dan benar (Wardani, 2007).
Sebuah karya ilmiah dikatakan sebagai tulisan ilmiah apabila memenuhi
syarat-syarat penulisan ilmiah sebagai berikut (Suparno dan M Yunus,
2007) :
1. Komunikatif, artinya uraian yang disampaikan dapat dipahami
pembaca.
2. Kata dan kalimat yang disusun penulis hendaknya bersifat denotatif,
sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi pembacanya.
3. Bernalar, artinya tulisan itu harus sistematis, berurutan secara logis,
ada kohesi dan koherensi, dan mengikuti metode ilmiah yang tepat,
dipaparkan secara objektif, benar, dan dapat dipertanggungjawabkan.
4. Ekonomis, artinya kata atau kalimat yang ditulis hendaknya diseleksi
sedemikian rupa sehingga tersusun secara padat berisi.
5. Berdasarkan landasan teoritis yang kuat, artinya suatu hasil karya
ilmiah bukan subjektifitas penulisnya, tetapi harus berlandaskan teori-
teori tertentu yang dikuasai secara mendalam oleh penulis.
6. Tulisan harus relevan dengan ilmu tertentu, artinya tulisan harus
ditulis oleh seseorang yang menguasai suatu bidang ilmu tertentu.
7. Memiliki sumber penopang mutakhir, artinya tulisan ilmiah harus
menggunakan landasan teori berupa teori mutakhir (terbaru).
8. Bertanggung jawab, artinya sumber data, buku acuan dan kutipan
harus bertanggung jawab dengan menyebutkan sumber tulisan dalam
karya ilmiahnya.

Menurut (Marusic, 2009) jurnal ilmiah adalah suatu bentuk tulisan


menyediakan informasi mengenai penelitian-penelitian terbaru, yang didukung
dengan data yang kuat dan komprehensif untuk membuktikan bahwa penelitian
tersebut reliabel.

B. Ruang Lingkup Artikel Jurnal Ilmiah


Ruang Lingkup Artikel Jurnal Ilmiah, terdiri atas:
1. Gaya Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah
Artikel ilmiah memumpun pada gaya penulisan keilmuan. Bahasa yang
digunakan untuk penulisan artikel ilmiah memiliki aturan sendiri. Menurut
(Wahyu Wibowo, 2008), dalam menulis artikel ilmiah, penulis harus
menguasai secara aktif kaidah penyusunan kalimat yang dalam kaitan ini kita
merujuk pada: 1) Kelengkapan unsur kalimat, terdiri dari subjek, predikat,
dan objek. 2) Pararelisme, artinya kalimat itu harus selaras. 3) Menghindari
ambiguitas, karena akan membingungkan pembaca. 4) Menghindari bahasa
kiasan 5) Menghindari kalimat yang terlalu kompleks, agar kalimat bermakna
lugas.
2. Komponen Artikel Jurnal Ilmiah
Komponen utamanya adalah judul, nama penulis, abstrak, bodi, simpulan,
dan daftar pustaka. Tidak ada patokan dalam cara penyajian artikel ilmiah.
Penusis harus menyesuaikan diri dengan gaya selingkung, yaitu ”Gaya khas
suatu jurnal yang sifatnya konsisten dan tetap jurnal yang hendak dituju”.
Misalnya, gaya penulisan untuk jurnal filsafat berbeda dengan gaya penulisan
jurnal teknik (Wahyu Wibowo, 2008)
3. Materi dan Ciri-Ciri Umum Artikel Jurnal Ilmiah
Materi jurnal dapat berbentuk editorial, artikel asli, catatan pendek tentang
penelitian atau metode, ulasan (tinjauan pustaka atau riset), tanggapan atau
sanggahan, surat menyurat, laporan temu ilmiah, timbangan buku, iklan,
pedoman penulisan artikel, dan sinopsis makalah seminar.
C. Penyusunan Artikel Jurnal Ilmiah
Penyusunan artikel jurnal ilmiah diantaranya memuat (i) judul, (ii) nama
penulis atau penulis-penulis, (iii) abstrak dan kata kunci, (iv) isi artikel, dan
(v) pustaka acuan.
1. Judul
Disusun dengan menggambarkan isi tulisan secara ringkas
namun jelas, dan menarik minat baca. Judul tidak harus diawali
dengan kata penelitian, studi, analisis, pengembangan, atau
perekayasaan. Judul dilengkapi nama, institusi tempat penulis
bekerja, dan alamat e-mail penulis atau penulis-penulis. Nama
yang digunakan adalah nama asli bukan nama samara, tidak
disingkat atau kalau harus disingkat perlu mengikuti kaidah yang
berlaku dan dilakukan secara konsisten. Apabila terdiri dari
beberapa penulis, maka nama penulis utama berada pada urutan
terdepan
2. Abstrak dan Kata Kunci
Abstrak berisi permasalahan pokok, alasan pelaksanaan
penelitian/pengembangan/ perekayasaan/hasil pemikiran,
bagaimana kegiatan tersebut dilakukan termasuk metodenya, apa
saja yang telah dilakukan atau apa yang dihasilkan dan prospeknya.
Ditulis dalam bentuk kalimat secara bersambungan membentuk
satu paragraf (bukan persamaan matematika atau rumus), tanpa
judul bagian (subheading), tanpa catatan kaki (footnote), tanpa
kutipan pustaka, dan dan tanpa singkatan. Abstrak ditulis dalam
dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Panjang
abstrak antara 150-200 kata.
3. Isi
Isi merupakan pembahasan penelitian yang sedang dikaji terkait
topik maupun hasil hasil penelitian.
4. Pustaka Acuan
Naskah hasil penelitian minimal berjumlah 10 pustaka dan
terbitan 10 tahun terakhir. Semakin banyak sumber acuan primer
(dibandingkan misalnya dengan buku teks), maka semakin tinggi
bobot tulisan. Dari jumlah tersebut 80% berasal dari sumber
primer, yaitu artikel yang diterbitkan pada jurnal/majalah ilmiah,
disertasi, dan thesis. Contohnya, sumber yang diacu 10 dokumen
maka sumber primernya 8 dokumen, sumber yang diacu 15
dokumen maka sumber primernya 12 dokumen. Untuk bahan
kajian historis dapat digunakan pustaka klasik (tua) terbitan lebih
dari 10 tahun.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Artikel jurnal ilmiah merupakan bagian dari karya ilmiah adalah karya ilmu


pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. Artikel ilmiah dapat dikatakan sebagai sebuah
media komunikasi yang digunakan oleh dosen, mahasiswa, peneliti dan ilmuwan
untuk menyampaikan hasil kajian ilmu atau penelitian. Artikel Ilmiah memiliki
ciri-ciri umum, yaitu obyektif, rasional, kritis, reserved, menggunakan gaya
bahasa formal, dan dalam mengutip sumber harus disertai dengan identitas
sumber yang jelas. Tujuan penulisan artikel jurnal ilmiah adalah untuk
menyampaikan beberapa gagasan, memenuhi tugas dalam menyelesaikan
pendidikan, untuk mendiskusikan hasil gagasan dalam suatu forum pertemuan,
sebagai perlombaan karya ilmiah, dan untuk berbagi ilmu pengetahuan dari hasil
penelitian yang diperoleh.

Jurnal ilmiah merupakan sarana yang dapat dibilang efektif guna


mempublikasikan artikel ilmiah pada kalangan yang lebih luas khususnya pada
masyarakat, agar pengembangan tidak berfokus pada skala nasional saja. Hasil
karya ilmiah yang dapat terpublikasi secara meluas diberbagai media. Jurnal
ilmiah yang dipublikasikan tentunya yang positif dan tidak mengandung unsur
sara. Positif bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat dalam membaca jurnla
maupun artikel ilmiah.

B. Saran

Penulisan artikel sendiri bertujuan untuk membantu meningkatkan skill menulis


bagi siswa maupun mahasiswa. Di Indonesia sekarang ini masih sedikit seseorang
yang tertarik dan bersemangat dalam melakukan membaca dan kepenulisan.
Dalam menulis konsepan yang harus dilakukan agar menjadi baik dan benar.
Konsep menulis artikel jurnal ilmiah sudah seharusnya diketahui dan dipahami
oleh setiap orang, terutama untuk seseorang ynag sedang menempun sekolah di
perguruan tinggi. Menulis artikel ilmiah dan sudah menjadi kebutuhan dasar di
dunia pendidikan. Harapannya dengan adanya makalah yang kami buat dapat
menjadi solusi dalam literasi masyarakat dan mengembangkan soft skill penulis
untuk memiliki potensi menulis serta kedepannya dapat berguna untuk melakukan
pengembangan dalam penulisan artikel ilmiah yang baik da benar.
REFERENSI

Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.


Jakarta: Erlangga.

Minto Rahayu. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah


Pengembangan Kepribadian. Jakarta: PT. Grasindo.

Suparno dan M. Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas


Terbuka.

Marusic, M., Marusic, A., 2009. The purpose of scientific journals: small is
important. The Journal of Tehran University Heart Center 4

Anda mungkin juga menyukai